Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM BEARING

DISUSUN OLEH :
Akbar Nur Affarabi
0520210003

PROGRAM STUDI :
MEKATRONIKA

POLITEKNIK ASTRA
TAHUN 2023
I. Tujuan
1. Mahasiswa dapat menjelaskan definisi bearing dan berbagai jenis bearing.
2. Mahasiswa mampu membaca tabel bearing dan kode yang tertera pada
bearing.
3. Mahasiswa dapat menggunakan alat ukur dan alat yang dibutuhkan pada
saat proses pemasangan dan pembongkaran bearing.
4. Mahasiswa mampu melakukan pemasangan dan pelepasan bearing secara
konvensional maupun pemasangan pada poros atau lubang.

II. Durasi Waktu


Durasi waktu yang dibutuhkan sekitar 4 (empat) Jam.

III. Teori Singkat


Pengertian Bearing
Bearing pada dasarnya adalah sebuah komponen yang dapat berputar pada
rotasinya dan dapat mengurangi gesekan. Bearing diperlukan untuk mengurangi
gesekan antara bagian-bagian mesin yang berputar, bergerak dengan bagian lain
yang tetap. Bantalan telah di rencanakan agar keausan akibat gesekan yang terjadi
sekecil mungkin, dapat dengan mudah dilakukan penggantian, serta dapat
melindungi bagian mesin yang mahal. Bearing pada dasarnya mengurangi gaya
gesek dengan cara merubah gaya gesek. Bearing dalam Bahasa Indonesia berarti
bantalan. Dalam ilmu mekanika bearing adalah sebuah elemen mesin yang
berfungsi untuk membatasi gerak relatif antara dua atau lebih komponen mesin
agar selalu bergerak pada arah yang diinginkan.

gambar 3. 1 contoh bearing

Berdasarkan jenisnya bearing terbagi tiga:


1. Jurnal bearing.
Berfungsi untuk menahan beban radial, tegak lurus dengan poros, biasanya untuk
putaran tinggi dan beban yang besar. Contohnya pada pump, turbine, compressor.

gambar 3. 2 contoh jurnal bearing


2. Linier bearing.
Berfungsi untuk menahan tegak lurus, arah geraknya axial.

gambar 3. 3 linier bearing


3. Rolling bearing
 Ball Bearing
Ball bearing merupakan bantalan yang menggunakan bola sebagai elemen
gelindingnya, dengan daerah kontak berupa titik sehingga gesekannya menjadi
lebih kecil. Pada ball bearing terdapat juga alur pada bagian cincin dalam dan cicin
luar sebagai lintasan bola baja. Ball bearing sangat cocok digunakan pada
komponen yang memiliki kecepatan putar yang tinggi dan beben kerja yang
kompleks. Bahan dari rolling bearing terbuat dari steel bearing yang keras dan
tahan gesekan

gambar 3. 4 bagian ball bearing


 Roller Bearing
Roller bearing menggunakan batang baja berbentuk silinder sebagai elemen
gelindingnya. Dengan titik kontak berupa garis maka roller bearing memiliki
titik kontak yang lebih besar dari ball bearing sehingga bearing jenis ini dapat
menahan beban radial yang cukup besar. Roller bearing juga memiliki beberapa
tipe yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan penggunaannya.
Ketika memakai roller bearing gaya gesek bidang berubah menjadi gaya gesek
garis, dan pada ball bearing gaya gesek bidang berubah menjadi gaya gesek
titik. Yang membedakan antara dua bearing ini adalah arah gaya, distribusi
beban, koefisien gesek.

gambar 3. 5 rolling bearing


Pemilihan bearing
Bearing ada berbagai macam jenisnya, untuk memilih bearing yang tepat kita
juga harus mempertimbangkan:
 Fungsi dari konstruktur bearing
 Pembebanan yang diberikan kepada bearing
 Rpm yang digunakan
 Temperature
 Korosi, kontaminasi dan lubrikasi

Pengecekan Bearing
Untuk memastikan bahwa bearing sudah terpasang dengan benar, lakukan tes
dengan cara diputar.
1. Pertama, putar shaft atau housing untuk melihat apakah ada suara yang
tidak normal.
2. Selanjutnya, hubungkan bearing tanpa diberi beban.  Setelah diamati pada
putaran yang rendah tidak masalah, naikkan kecepatan putarannya dan beri
beban sambil diperiksa apakah noise levels nya naik, timbul vibrations dan
temperature nya naik.
3. Jika ditemukan unusual noise selama bearing bekerja, hentikan bearing dan
periksa dengan seksama.
 Pengecekan untuk unusual noise atau noise levels harus dilakukan oleh
orang yang sudah familiar atau orang berpengalaman dengan kondisi
suara bearing saat operasi pada kondisi standard.

Merk bearing
Berbagai macam merk bearing yang ada dipasaran skf, ntn, fag, bower,
timken, federal mogul, dll

Pembacaan kode bearing


Beberapa perusahaan pembuat bearing yang menggunakan sistem penomeran
berbeda, tetapi ada pula yang sudah menyamakan kode penomoran bearing
yang dihasilkan. Penomeran pada bearing dapat menunjukan jenis, ukuran,
dan kualitasnya (kelonggaran). Penomoran pada bearing biasanya tertera pada
bagian ring luar atau ring dalam. Pada bearing biasanya tertera kode
kombinasi antara angka dan huruf.
Misalnya pada bearing SKF yang tertera adalah kode sebagai berikut:
6301 RSI/C3 MT47
Kode tersebut ditentukan menggunakan standard ISO.Angka pertama yaitu
"6" mempunyai arti bahwa bearing itu memakai tipe "single row deep groove
ball bearing". Perlu diingat bahwa bila kode pertama adalah angka, berarti
satuan yang dipakai merupakan satuan metrik, sedangkan bila menggunakan
huruf, berarti menggunakan satuan non metrik (inchi).

Daftar arti kode pertama (jenis bearing):


Untuk satuan metric
1 = self-aligning ball bearing
2 = spherical roller bearing
3 = double-row angular contact ball bearing
4 = double-row ball bearing
5 = thrust ball bearing
6 = single-row deep groove ball bearing
7 = single row angular contact bearing
8 = felt seal
32 = tapered roller bearing

Untuk satuan nonmetric


N = cylindrical roller bearing
NN = double-row roller bearing
NA = needle roller bearing
Sedangkan "3" pada angka kedua menunjukkan dimensi, yaitu diameter, tebal,
dan tinggi. Dua angka berikutnya "01" adalah kode dari diameter bagian dalam
bearing tersebut.

Daftar arti kode ketiga (diameter sisi dalam bearing):


00 = 10 mm
01 = 12 mm
02 = 15 mm
03 = 17 mm
04 = 20 mm
05 = 25 mm
Untuk huruf berikutnya "RSI" adalah simbol bagi penutup yang dipakai.
Daftar arti kode keempat (jenis penutup yang digunakan pada bearing):
Z = zinc (single seal)
2Z = zinc (double seal)
RS = rubber (single seal)
2RS = rubber (double seal)
V = single non-contact seal
VV = double non-contact seal
DDU = double contact seal
NR = snap ring and groove
M = brass cage
Berikutnya adalah kode "C3" ini mengacu pada kerenggangan antara bola baja dan dinding
punggung bagian dalam. Semakin tinggi kode angka yang tertera berarti semakin besar
kerenggangan
gambar 3. 6 kode bearing FAG

I. Daftar Peralatan
Tools Pendukung

Kunci Pass Hammer dan Punch Tracker inside Tracker inside Pompa Hidrolik

Hook Spanner Heater Sarung Tangan Anti Panas

Alat Ukur

Micrometer Outside 0-25 mm, 25-50 mm Micrometer Inside 0-25 mm Caliper 0-150 mm nfrared (pengecek suhu)
IV. Pelaksanaan Praktikum

Inside Bearing
Outside Bearing
Outside Bearing
gambar 3. 7 modul praktek bearing

Langkah kerja untuk pemasangan outside bearing NSK 30TAC62A JAPAN metode di
press (pukul) dengan bantuan hammer:
1. Siapkan peralatan yang dibutuhkan
2. Ukur dimensi bearing dan shaft (sesuaikan)
3. Pasang bearing dibagian luar shaft dengan cara
memukul bearing menggunakan hammer dan
punch secara menyilang.
4. Test bearing dengan cara memutar bearing gambar 3. 8 bearing setelah terpasang pada shaft

Langkah kerja untuk pemasangan inside bearing NTN 16008 JAPAN metode di press
(pukul) dengan bantuan hammer:
1. Siapkan alat dan bahan
2. Ukur dimensi bearing dan shaft (sesuaikan)
3. Pasang bearing dibagian dalam shaft dengan cara
memukul bearing menggunakan hammer dan punch
secara menyilang.
4. Test bearing dengan cara memutar gambar 3. 9
bearing setelah terpasang pada shaft
bearing
Langkah kerja untuk pemasangan outside bearing SKF 2210ETN9 SWEDEN dengan
metode dipanaskan:
1. Siapkan alat dan bahan
2. Ukur dimensi bearing dan shaft (sesuaikan)
3. Letakan bearing pada heater sampai suhu bearing mencapai 90º
C
4. Ambil bearing dengan menggunakan sarung tangan
5. Pasang bearing yang sudah mencapai suhu 90º C dengan cara
memasukan bearing kedalam shaft dalam posisi yang tepat
6. Test bearing dengan cara memutar bearing
gambar 3. 10 bearing setelah tepasang pada shaft

Langkah kerja untuk pemasangan outside bearing SKF 21311EK GI,


BRITAIN dengan metode press (dipukul) menggunakan hammer dan
hook spanner:
1. Siapkan alat dan bahan
2. Lepas kedua pengunci shaft
3. Ukur dimensi bearing dan shaft (sesuaikan)
4. Pasang bearing lalu pasang pengunci pertama dan kencangkan
menggunakan hook spanner, lalu pasangkan pengunci kedua dan
kencangkan menggunakan hook spanner
5. Test bearing dengan cara memutar bearing gambar 3. 11 bearing setelah tepasang pada shaft

Cara pelepasan:
Bearing NSK 30TAC62A JAPAN dan SKF 2210ETN9 SWEDEN
1. Pasang tracker pada bearing dengan keadaan longgar
2. Pasang tiang tracker dan bagian atas tracker
3. Putar baut menggunakan kunci pas 19 hingga bearing terlepas
4. Perhatikan posisi tracker jangan sampai menyentuh shaft karena akan melukai
shaft (cacat, gores)

Bearing NTN 16008 JAPAN


1. Pasang mata tracker pada puller
2. Masukkan tracker ke bagian dalam bearing (ringnya)
3. Beri hentakkan pada tracker hingga bearing terlepas

Bearing SKF 21311EK GI, BRITAIN


1. Kendurkan kedua pengunci menggunakan hook spanner
2. Hubungkan pompa hidrolik dengan nepel pada shaft bearing
3. Lakukan pemompaan sampai bearing terlepas dari shaft
4. Lepas pengunci, lalu lepas bearing dari shaft
V. Hasil Praktikum
Jenis Bearing yang digunakan dan metode penggunaanya pada saat parktikum
adalah :
a. NSK 30TAC62A (Inner 30 mm dan Outer 62 mm)
Pemasangan bearing jenis ini dilakukan dengan metode di press (di pukul)
dengan bantuan hammer, dan untuk melepaskan bearing menggunakan
tracker outside.
b. NTN 16008 JAPAN MY (di press hidrolik)
Pemasangan bearing jenis ini dilakukan menggunakan mesin press hidrolik,
dan untuk melepaskan beraing menggunakan tracker inside.
c. SKF 213 11 EK GT BRITAIN ( di lepas hidrolik)
Pemasangan bearing jenis ini menggunakan pengunci pertama dan kedua
kemudian dikencangkan menggunakan hook spanner, dan untuk melepas
bearing menggunakan pompa hidrolik.
d. NTN 60102 JAPAN (dipanaskan)
Pemasangan bearing jenis ini dilakukan dengan cara dipanaskan, dan untuk
melepas bearing menggunakan tracker outside.
VI. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang sudah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa terdapat
beberapa cara untuk memasang bearing, yaitu dengan cara di press (di pukul) dengan
bantuan hammer, menggunakan mesin press hidrolik, menggunakan pengunci pertama
dan kedua kemudian dikencangkan menggunakan hook spanner, dan dapat dengan cara
di panaskan. Untuk pelepasan bearing dapat dilakukan menggunakan trancker outside
atau tracker inside, dan menggunakn mesin pompa hidrolik.

Anda mungkin juga menyukai