Dalam ilmu
mekanika bearingadalah sebuah elemen mesin yang berfungsi untuk
membatasi gerak relatif antara dua atau lebih komponen mesin agar selalu
bergerak pada arah yang diinginkan. Bearing menjaga poros (shaft) agar
selalu berputar terhadap sumbu porosnya, atau juga menjaga suatu
komponen yang bergerak linier agar selalu berada pada jalurnya.
Bearing dapat diklasifikasikan berdasarkan gerakan yang diijinkan oleh desain
bearing itu sendiri, berdasarkan prinsip kerjanya, dan juga berdasarkan gaya
atau jenis beban yang dapat ia tahan. Berikut adalah macam-macam bearing
dilihat dari berbagai aspek:
1. Jika berdasarkan gesekan yang terjadi pada bearing, maka bearing terbagi
menjadi dua jenis yakni:
Journal Bearing: adalah bearing yang didesain untuk menahan beban yang tegak
lurus terhadap sumbu shaft horisontal.
Foot step atau pivot bearing: adalah bearing yang didesain pada poros vertikal
untuk menahan beban yang paralel terhadap sumbu poros tersebut.
Thrust bearing: adalah bearing yang didesain untuk menahan beban horisontal
yang paralel dengan sumbu poros horisontal.
berputar. Bearing ( Bantalan ) banyak jenis macamnya, mulai dari bantalan bola ( ball bearing), bantalan
jarum (needle bearng), bantalan gesek dan lain sebagainya.
Nah kali ini saya akan membahas sedikit tentang pengkodean bearing utamanya pada ball bearing yang
mungkin lebih sering kita jumpai pada kendaraan kita sehari-hari.
Coba saya beri contoh mengenai pengkodean bearing ( biasanya kode beairing terbaca di lingkaran
bearing ) sebagai berikut :
kode bearing di atas terdiri dari beberapa komponen yang dapat dibagi-bagi antara lain:
03 =Kode ketiga dan keempat melambangkan diameter bore (lubang dalam bearing)
menyatakan bahwa tipe bearing tersebut adalahSingle-Row Deep Groove Ball Bearing ( bantalan peluru
beralur satu larik).
Perlu diingat bahwa kode di atas untuk menyatakan pengkodean bearing dalam satuan metric jika anda
mendapatkan kode bearing seperti ini = R8-2RS, maka kode pertama ( R) yang menandakan bahwa
bearing tersebut merupakan bearing berkode satuan inchi.
(6203ZZ ), maka kode kedua menyatakan seri bearing untuk menyatakan ketahanan dari bearing
tersebut. Seri penomoran adalah mulai dari ketahan paling ringan sampai paling berat
0 = Extra light
2 = Light
3 = Medium
4 = Heavy
Kalau Kode pertama adalah Huruf, maka bearing tersebut adalah bearing Inchi seperti contoh (R8-2RS )
maka kode kedua ( angka 8 ) menyatakan besar diameter dalam bearing di bagi 1/16 inchi atau = 8/16
Inchi.
Untuk kode 0 sampai dengan 3, maka diameter bore bearing adalah sebagai berikut :
selain kode nomor 0 sampai 3, misalnya 4, 5 dan seterusnya maka diameter bore bearing dikalikan
dengan angka 5 misal 04 maka diameter bore bearing = 20 mm
Ok, jadi kita sudah sampai pada pengkodean terakhir. pengkodean ini menyatakan tipe jenis penutup
bearing ataupun bahan bearing. seperti berikut :
maka bearing 6203ZZ menyatakan bearing dengan tipe ditutupi plat ganda.
"Bearing....???" Kata yang mungkin sudah tidak asing lagi di dunia otomotif dan
tidak asing juga di telinga pengguna kendaraan.
Tapi, tahukah anda bahwa Bearing mempunyai jenis yang beragam...??
Jenis dan tipe bearing biasanya tergantung prinsip gerak, mekanisme, bahan dan
kegunaan. Berikut ini beberapa tipe bearing yang bisa dipakai di industri otomotif.
1. Ball Bearing
Ball bearing adalah jenis bearing yang paling umum, digunakan dibanyak aplikasi
teknis, dari mesin hingga peralatan rumah tangga. Bearing ini cukup simpel tapi
gerak putarnya efektif. Sehingga menjadi bearing yang paling banyak dipakai
karena bisa menghandle baik beban putar (radial load) ataupun beban tekan dari
samping (thrust load). tetapi, hanya dipakai untuk aplikasi yang bebannya tidak
terlalu berat. di ball bearing ini, beban transfer dari bagian luar (outer race)
kedalam rangkaian bola-bola dalam, lalu kebagian dalam (inner race). karena
bentuk bola adalah bulat, maka kontak antara inner race dan outer race sangat
minim sehingga putarannya sangat lembut.
2. Roller Bearing
Ilustrasi paling gampang untuk bearing tipe roller ini adalah conveyor belt dimana
bearing di beri beban cukup berat. sesuai namanya, roller bearing berupa roller
yang berbentuk silinder. jadi kontak antara bagian dalam (inner race) dan bagian
luar (outer eace) bukan bertumpu pada satu titik seperti pada ball bearing, tapi
segaris (sesuai lebar roller). karena titik tumpunya lebih lebar atau lebih dari satu
titik, maka kekuatan tumpuan bebannya juga lebih besar. roller bearing ini juga
bervariasi termasuk needle bearing, yakni menggunakan silinder dengan diameter
yang sangat kecil, karena itulah, disamakan dengan jarum (needle).
bearing jenis ini hanya digunakan untuk aplikasi dengan putaran gerak yang
rendah. tidak bisa dipakai untuk radial load. contoh benda yang biasanya
menggunakan ball thurst bearing antara lain meja makan model putar.
4. Roller Thrust
Sesuai peruntukannya, roller thurst bearing berupa roller bearing yang bisa
menahan beban cukup berat, biasa dipakai di gear set seperti transmisi atau gear
box, dimana butuh rumah dan rotating shaft. gigi matahari yang dipakai ditransmisi
juga butuh bearing ini.
5. Tapered Roller
Bearing jenis ini biasa dipakai di tromol mobil, dimana roller bearingnya punya dua
bagian yang saling bersebrangan arah. dengan demikin , dua roller bearing ini bisa
menahan beban (trust load) dari dua arah tersebut.
6. Magnetic Bearing
Magnetic Bearing adalah bearing paling modern dengan daya kerja atau putaran
tinggi. biasanya di pakai di sistem sistem dan perangkat tertentu seperti flywheel.
dengan bantuan magnetic bearing ini, maka flywheel bisa terapung di medan
magnet. Beberapa tipe flywheel bisa berputar lebih dari 50 ribu rpm. bandingkan
dengan roller bearing biasa atau ball bearing yang akan langsung meleleh dalam
kecepatan ini. Karna magnetic bearing tidak punya moving part, maka kecepatan
putarnya bisa sangat cepat.
semoga bermanfaat!..
NB: "Sahabat-sahabatku.... Mohon maaf bila ada kehilafan dan coment yang tidak
tertanggapi karena untuk sementara waktu Nha mau vakum dulu.... Terimakasih
buat semuanya."
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
a. Melakukan pengukuran diameter dalam bearing, diameter luar bearing dan tebal
bearing dengan baik dan benar
d. Menggunakan pelumas pada bearing dan poros dengan baik dan benar
a. Belajar mengenai bearing sangat penting karena menjadi bekal penulis saat
bekerja pada dunia industri
b. Pemasangan dan pelepasan bearing dengan baik dan benar berati memperpanjang
usia pemakaian bearing dan poros
BAB II
TEORI DASAR
Bantalan merupakan salah satu bagian dari elemen mesin yangmemegang peranan
cukup penting karena fungsi dari bantalan yaitu untuk menumpu sebuah poros
agar poros dapat berputar tanpa mengalami gesekan yang berlebihan. Bantalan
harus cukup kuat untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya bekerja
dengan baik. Pada umumya bantalan dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian
yaitu:
• Bantalan luncur
Pada bantalan ini terjadi gesekan luncur antara poros dan bantalan karena
permukaan poros ditumpu oleh permukaan bantalan dengan perantaraan
lapisan pelumas.
• Bantalan gelinding
Pada bantalan ini terjadi gesekan gelinding antara bagian yang berputar
dengan yang diam melalui elemen gelinding seperti bola, rol, dan rol bulat.
b. Berdasarkan arah beban terhadap poros
• Bantalan radial
Arah beban yang ditumpu bantalan ini adalah tegak lurus sumbu.
• Bantalan aksial
Arah beban bantalan ini sejajar dengan sumbu poros.
Nomor nominal bantalan gelinding terdiri dari nomor dasar dan nomor
A B C D E
- Jika A berharga 0 maka hal tersebut menunjukkan jenis Angular contact ball
bearings, double row.
- Jika A berharga 3 maka hal tersebut menunjukkan jenis taper roller bearings.
- Jika A berharga 5 maka hal tersebut menunjukkan jenis thrust ball bearings.
- Jika A berharga 6 maka hal tersebut menunjukkan jenis Deep groove ball
bearings,single row.
- Jika A berharga 7 maka hal tersebut menunjukkan jenis Angular contact ball
bearings, single row.
- Jika C berharga 0 dan 1 menyatakan penggunaan untuk beban yang sangat ringan.
Pengukuran bantalan rol bulat dan poros memerlukan suatu ketelitian dalam
menggunakan alat ukur dial indicator digital, yaitu
d. Panjang poros
Salah satu peranan agar pemakaian suatu bantalan lebih lama digunakan maka
perlu diperhatikan yaitu kebersihan dan pelumasan, karena apabila mengabaikan
sebelum melakukan pemasangan dan pelepasan bantalan akan dapat menyebabkan
bantalan withdrawal sleeve dan poros akan cepat rusak.
a. Pembersihan
Bantalan rol bulat danwithdrawal sleeve sebelum dilakukan pengukuran maka
perlu dilakukan pembersihan pada seluruh bagian bantalan, poros dan housing
dengan menggunakan kain bersih (majun) untuk menghilangkan kotora-kotoran
yang melekat disekeliling diameter dalam dan diameter luar agar debu, kotoran
abrasive/beram yang menempel dapat terlepas. Dan yang sangat berbahaya yaitu
apabila telah berkarat karena korosi, perlu kehati-hatian untuk mengeluarkan
karatnya sehingga tidak sampai tergores bagian komponennya. Sebelum melakukan
kegiatan tempat kerja yang kotor dan berdebu terlebih dahulu dibersihkan
b. Pelumasan
2.4 Bantalan bola alur dalam (Deep Groove Ball Bearing) 6209
d. Panjang poros
Pada bantalan bola alur dalam antara diameter dalam dan diameter luar
terdapat satu ruang gerak (titik kontak) bagi bola/ball. Dan bola tersebut
terikat dengan cage agar bola tersebut tidak mudah terlepas. Oleh karena itu
bantalan yang ke poros sebelum dilakukan pemasangan maka diukur terlebih
dahulu clearencenya (lihat bukumanual general Cataloque). Gunanya pengukuran
ini agar supaya pada saat pemasangan bantalan poros tidak terjadi kesesatan
begitu pula pada saat bantalan terpasang maka diukur lagi clearencenya untuk
mengentahui batas-batasclearence sebelum dan sesudah bantalan terpasang ke
poros.
Salah satu peranan agar pemakaian suatu bantalan lebih lama digunakan maka
perlu diperhatikan yaitu kebersihan dan pelumasan, karena apabila mengabaikan
sebelum melakukan pemasangan dan pelepasan bantalan akan dapat menyebabkan
bantalan withdrawal sleeve dan poros akan cepat rusak atau aus.
a. Pembersihan
Bantalan bola alur dalam sebelum dilakukan pengukuran maka perlu dilakukan
pembersihan pada seluruh bagian bantalan, poros dan housing dengan
menggunakan kain bersih (majun) untuk menghilangkan kotora-kotoran yang
melekat disekeliling diameter dalam dan diameter luar agar debu, kotoran
abrasive/beram yang menempel dapat terlepas. Dan yang sangat berbahaya yaitu
apabila telah berkarat karena korosi, perlu kehati-hatian untuk mengeluarkan
karatnya sehingga tidak sampai tergores bagian komponennya. Sebelum melakukan
kegiatan tempat kerja yang kotor dan berdebu terlebih dahulu dibersihkan
b. Pelumasan
Setelah melakukan pembersihan yaitu pada bantalan dan poros maka lakukan
pengukuran terlebih dahulu, setelah itu baru melakukan pelumasan pada poros
dengan kuas sampai merata. Pada bantalan yang diberi pelumasan yaitu diameter
bagian dalam, diameter bagian luar diberi pelumas oli SAE 10 dan pada bolanya
diberi pelumas greaseatau gemuk yaitu 1/3 (sepertiga) bagian dari lingkaran
kemudian untuk meratakannya diameter dalam dan diameter luar
agar greasetersebut merata sekelilingroller pada bantalan