Anda di halaman 1dari 13

Bearing dalam Bahasa Indonesia berarti bantalan.

Dalam ilmu
mekanika bearingadalah sebuah elemen mesin yang berfungsi untuk
membatasi gerak relatif antara dua atau lebih komponen mesin agar selalu
bergerak pada arah yang diinginkan. Bearing menjaga poros (shaft) agar
selalu berputar terhadap sumbu porosnya, atau juga menjaga suatu
komponen yang bergerak linier agar selalu berada pada jalurnya.
Bearing dapat diklasifikasikan berdasarkan gerakan yang diijinkan oleh desain
bearing itu sendiri, berdasarkan prinsip kerjanya, dan juga berdasarkan gaya
atau jenis beban yang dapat ia tahan. Berikut adalah macam-macam bearing
dilihat dari berbagai aspek:
1. Jika berdasarkan gesekan yang terjadi pada bearing, maka bearing terbagi
menjadi dua jenis yakni:

 Anti-friction bearing : yaitu bearing yang tidak akan menimbulkan gesekan.


Contoh: roller dan ball bearing
 Friction bearing : yakni bearing kerjanya dapat menimbulkan gesekan.
Contoh: bush dan plain bearing.
2. Jika dilihat dari beban yang ditahan oleh bearing, maka berikut adalah
jenis-jenisnya:

 Journal Bearing: adalah bearing yang didesain untuk menahan beban yang tegak
lurus terhadap sumbu shaft horisontal.
 Foot step atau pivot bearing: adalah bearing yang didesain pada poros vertikal
untuk menahan beban yang paralel terhadap sumbu poros tersebut.
 Thrust bearing: adalah bearing yang didesain untuk menahan beban horisontal
yang paralel dengan sumbu poros horisontal.

Free ebooks Bearing:


1. Bearing
2. Types of Bearing
Bearing atau bahasa indonesianya disebut bantalan merupakan komponen utama penggerak poros yang

berputar. Bearing ( Bantalan ) banyak jenis macamnya, mulai dari bantalan bola ( ball bearing), bantalan
jarum (needle bearng), bantalan gesek dan lain sebagainya.

Nah kali ini saya akan membahas sedikit tentang pengkodean bearing utamanya pada ball bearing yang
mungkin lebih sering kita jumpai pada kendaraan kita sehari-hari.

Coba saya beri contoh mengenai pengkodean bearing ( biasanya kode beairing terbaca di lingkaran
bearing ) sebagai berikut :

Kode bearing (bantalan) = 6203ZZ

kode bearing di atas terdiri dari beberapa komponen yang dapat dibagi-bagi antara lain:

6 = Kode pertama melambangkan Tipe /jenis bearing

2 = Kode kedua melambangkan seri bearing

03 =Kode ketiga dan keempat melambangkan diameter bore (lubang dalam bearing)

zz = Kode yang terakhir melambangkan jenis bahan penutup bearing

a. Kode Pertama ( Jenis Bearing )


jadi dalam Kode bearing (bantalan) = 6203ZZ seperti contoh di atas, kode pertama adalah angka 6 yang

menyatakan bahwa tipe bearing tersebut adalahSingle-Row Deep Groove Ball Bearing ( bantalan peluru
beralur satu larik).

Perlu diingat bahwa kode di atas untuk menyatakan pengkodean bearing dalam satuan metric jika anda

mendapatkan kode bearing seperti ini = R8-2RS, maka kode pertama ( R) yang menandakan bahwa
bearing tersebut merupakan bearing berkode satuan inchi.

b. Kode kedua ( Seri bearing)


Kalau kode pertama adalah angka maka bearing tersebut adalah bearing metric seperti contoh di atas

(6203ZZ ), maka kode kedua menyatakan seri bearing untuk menyatakan ketahanan dari bearing
tersebut. Seri penomoran adalah mulai dari ketahan paling ringan sampai paling berat

 8 = Extra thin section

 9 = Very thin section

 0 = Extra light

 1 = Extra light thrust

 2 = Light

 3 = Medium
 4 = Heavy

Kalau Kode pertama adalah Huruf, maka bearing tersebut adalah bearing Inchi seperti contoh (R8-2RS )

maka kode kedua ( angka 8 ) menyatakan besar diameter dalam bearing di bagi 1/16 inchi atau = 8/16
Inchi.

c. Kode ketiga dan keempat ( diameter dalam (bore) bearing)

Untuk kode 0 sampai dengan 3, maka diameter bore bearing adalah sebagai berikut :

 00 = diameter dalam 10mm

 01= diameter dalam 12mm

 02= diameter dalam 15mm


 03= diameter dalam 17mm

selain kode nomor 0 sampai 3, misalnya 4, 5 dan seterusnya maka diameter bore bearing dikalikan
dengan angka 5 misal 04 maka diameter bore bearing = 20 mm

d. Kode yang terakhir (jenis bahan penutup bearing)

Ok, jadi kita sudah sampai pada pengkodean terakhir. pengkodean ini menyatakan tipe jenis penutup
bearing ataupun bahan bearing. seperti berikut :

1. Z Single shielded ( bearing ditutuipi plat tunggal)

2. ZZ Double shielded ( bearing ditutupi plat ganda )

3. RS Single sealed ( bearing ditutupi seal karet)


4. 2RS Double sealed (bearing ditutupi seal karet ganda )
5. V Single non-contact seal

6. VV Double non-contact seal

7. DDU Double contact seals

8. NR Snap ring and groove


9. M Brass cage

maka bearing 6203ZZ menyatakan bearing dengan tipe ditutupi plat ganda.

"Bearing....???" Kata yang mungkin sudah tidak asing lagi di dunia otomotif dan
tidak asing juga di telinga pengguna kendaraan.
Tapi, tahukah anda bahwa Bearing mempunyai jenis yang beragam...??
Jenis dan tipe bearing biasanya tergantung prinsip gerak, mekanisme, bahan dan
kegunaan. Berikut ini beberapa tipe bearing yang bisa dipakai di industri otomotif.

1. Ball Bearing

Ball bearing adalah jenis bearing yang paling umum, digunakan dibanyak aplikasi
teknis, dari mesin hingga peralatan rumah tangga. Bearing ini cukup simpel tapi
gerak putarnya efektif. Sehingga menjadi bearing yang paling banyak dipakai
karena bisa menghandle baik beban putar (radial load) ataupun beban tekan dari
samping (thrust load). tetapi, hanya dipakai untuk aplikasi yang bebannya tidak
terlalu berat. di ball bearing ini, beban transfer dari bagian luar (outer race)
kedalam rangkaian bola-bola dalam, lalu kebagian dalam (inner race). karena
bentuk bola adalah bulat, maka kontak antara inner race dan outer race sangat
minim sehingga putarannya sangat lembut.

2. Roller Bearing

Ilustrasi paling gampang untuk bearing tipe roller ini adalah conveyor belt dimana
bearing di beri beban cukup berat. sesuai namanya, roller bearing berupa roller
yang berbentuk silinder. jadi kontak antara bagian dalam (inner race) dan bagian
luar (outer eace) bukan bertumpu pada satu titik seperti pada ball bearing, tapi
segaris (sesuai lebar roller). karena titik tumpunya lebih lebar atau lebih dari satu
titik, maka kekuatan tumpuan bebannya juga lebih besar. roller bearing ini juga
bervariasi termasuk needle bearing, yakni menggunakan silinder dengan diameter
yang sangat kecil, karena itulah, disamakan dengan jarum (needle).

3. ball thrust bearing

bearing jenis ini hanya digunakan untuk aplikasi dengan putaran gerak yang
rendah. tidak bisa dipakai untuk radial load. contoh benda yang biasanya
menggunakan ball thurst bearing antara lain meja makan model putar.

4. Roller Thrust

Sesuai peruntukannya, roller thurst bearing berupa roller bearing yang bisa
menahan beban cukup berat, biasa dipakai di gear set seperti transmisi atau gear
box, dimana butuh rumah dan rotating shaft. gigi matahari yang dipakai ditransmisi
juga butuh bearing ini.

5. Tapered Roller

Bearing jenis ini biasa dipakai di tromol mobil, dimana roller bearingnya punya dua
bagian yang saling bersebrangan arah. dengan demikin , dua roller bearing ini bisa
menahan beban (trust load) dari dua arah tersebut.

6. Magnetic Bearing

Magnetic Bearing adalah bearing paling modern dengan daya kerja atau putaran
tinggi. biasanya di pakai di sistem sistem dan perangkat tertentu seperti flywheel.
dengan bantuan magnetic bearing ini, maka flywheel bisa terapung di medan
magnet. Beberapa tipe flywheel bisa berputar lebih dari 50 ribu rpm. bandingkan
dengan roller bearing biasa atau ball bearing yang akan langsung meleleh dalam
kecepatan ini. Karna magnetic bearing tidak punya moving part, maka kecepatan
putarnya bisa sangat cepat.

semoga bermanfaat!..

NB: "Sahabat-sahabatku.... Mohon maaf bila ada kehilafan dan coment yang tidak
tertanggapi karena untuk sementara waktu Nha mau vakum dulu.... Terimakasih
buat semuanya."

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam dunia industri, penulissering menjumpai macam-macam bearing. Dimana


bearing biasa digunakan sebagai bantalan poros supaya pada saat perpindahan
daya, mengurangi terjadinya kehilangan daya akibat gesekan.

Dalam pemasangan dan pelepasan bearing harus dilakukan sesuai dengan


prosedur yang benar, agar tidak terjadi keausan/kerusakan pada poros dan
bearing. oleh karena itu, penulis melakukan praktek latihan kerja
dilaboratorium perawatan dan perbaikan supaya mampu melakukan pemasangan dan
pelepasan bearingdengan baik dan benar.

1.2 Tujuan

Setelah melakukan pemasangan dan pelepasan bearing, penulis diharapkan


mampu :

a. Melakukan pengukuran diameter dalam bearing, diameter luar bearing dan tebal
bearing dengan baik dan benar

b. Melakukan pengukuran diameter luar poros dengan baik dan benar

c. Menggunakan alat-alat perkakas untuk pemasangan dan pelepasan bearing denagn


baik dan benar

d. Menggunakan pelumas pada bearing dan poros dengan baik dan benar

e. Menggunakan alat ukur feler gaugedengan baik dan benar berdasarkan


buku manual General Cataloque

f. Melakukan pemasangan bearing ke poros dengan baik dan benar

g. Melakukan pelepasan bearing dari poros dengan baik dan benar


1.3 Manfaat

a. Belajar mengenai bearing sangat penting karena menjadi bekal penulis saat
bekerja pada dunia industri

b. Pemasangan dan pelepasan bearing dengan baik dan benar berati memperpanjang
usia pemakaian bearing dan poros

c. Salah satu syarat untuk melanjutkan pendidikan kejenjang lebih tinggi

BAB II

TEORI DASAR

2.1 Pengertian bantalan

Bantalan merupakan salah satu bagian dari elemen mesin yangmemegang peranan
cukup penting karena fungsi dari bantalan yaitu untuk menumpu sebuah poros
agar poros dapat berputar tanpa mengalami gesekan yang berlebihan. Bantalan
harus cukup kuat untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya bekerja
dengan baik. Pada umumya bantalan dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian
yaitu:

a. Berdasarkan gerakan bantalan terhadap poros

• Bantalan luncur
Pada bantalan ini terjadi gesekan luncur antara poros dan bantalan karena
permukaan poros ditumpu oleh permukaan bantalan dengan perantaraan
lapisan pelumas.
• Bantalan gelinding
Pada bantalan ini terjadi gesekan gelinding antara bagian yang berputar
dengan yang diam melalui elemen gelinding seperti bola, rol, dan rol bulat.
b. Berdasarkan arah beban terhadap poros
• Bantalan radial
Arah beban yang ditumpu bantalan ini adalah tegak lurus sumbu.
• Bantalan aksial
Arah beban bantalan ini sejajar dengan sumbu poros.

2.2 Pembacaan nomor nominal pada bantalan gelinding.

Dalam praktek, bantalan gelinding standar dipilih dari katalog bantalan.

Ukuran utama bantalan adalah


- Diameter lubang
- Diameter luar
- lebar
- Lengkungan sudut

Nomor nominal bantalan gelinding terdiri dari nomor dasar dan nomor

pelengkap. Nomor dasar yang ada merupakan lambang jenis, lambang

ukuran(lambang lebar, diameter luar). Nomor diameter lubang dan

lambang sudut kontak penulisannya bervariasi tergantung produsen

bearing yang ada.

Bagian Nomor nominal

A B C D E

A menyatakan jenis dari bantalan yang ada.

- Jika A berharga 0 maka hal tersebut menunjukkan jenis Angular contact ball
bearings, double row.

- Jika A berharga 1 maka hal tersebut menunjukkan jenis Self-aligning ball


bearing.

- Jika A berharga 2 maka hal tersebut menunjukkan jenis spherical roller


bearings and spherical roller thrust bearings.

- Jika A berharga 3 maka hal tersebut menunjukkan jenis taper roller bearings.

- Jika A berharga 4 maka hal tersebut menunjukkan jenisDeep groove ball


bearings, double row.

- Jika A berharga 5 maka hal tersebut menunjukkan jenis thrust ball bearings.

- Jika A berharga 6 maka hal tersebut menunjukkan jenis Deep groove ball
bearings,single row.

- Jika A berharga 7 maka hal tersebut menunjukkan jenis Angular contact ball
bearings, single row.

- Jika A berharga8 maka hal tersebut menunjukkan jenis cylindrical roller


thrust bearings.
B menyatakanlambang ketebalan

C menyatakan lambang diameter luar.

- Jika C berharga 0 dan 1 menyatakan penggunaan untuk beban yang sangat ringan.

- Jika C berharga 2 menyatakan penggunaan untuk beban yang ringan.

- Jika C berharga 3 menyatakan penggunaan untuk beban yang sedang.

- Jika C berharga 4 menyatakan penggunaan untuk beban yang berat.

D dan E menyatakan lambang diameter dalam

Untuk bearing yang berdiameter 20 - 500 mm, kalikanlah 2 angka lambang


tersebut untuk mendapatkan diameter lubang sesungguhnya dalam mm. Nomor
tersebut biasanya bertingkat dengan kenaikan 5 mm tiap tingkatnya.

2.3. Bantalan rol bulat (Spherical roller bearing) 22222 CCk


Bantalan rol bulat double rowdengan nomor dimensi 22222 CCK maksudnya
adalah rol berpasangan dalam satu alur. Bantalan jenis ini radial dan
diameter dalamnya (bore) berbentuk tirus

2.3.1 Pengukuran bantalan dan poros

Pengukuran bantalan rol bulat dan poros memerlukan suatu ketelitian dalam
menggunakan alat ukur dial indicator digital, yaitu

a. Diameter dalam (inner ring)

b. Diameter luar (other ring)

c. Tebal bantalan (L)

d. Panjang poros

e. Diameter luar poros

2.3.2 Pengukuran withdrawal sleeve

Pada pengukuran withdrawal sleeve sebagai tempat melekatnya bantalan maka


perlu dilakukan pengukuran diameter dalam, diameter luar withdrawal sleeve.
Gunanya pengukuran ini agar supaya pada saat pemasangan bantalan
ke withdrawal sleevetidak terjadi kesesatan

2.3.3 Pengukuran radial internal clearance

Pengukuran radial internal clearance berdasarkan manual general cataloque

2.3.4 Pembersihan dan pelumasan

Salah satu peranan agar pemakaian suatu bantalan lebih lama digunakan maka
perlu diperhatikan yaitu kebersihan dan pelumasan, karena apabila mengabaikan
sebelum melakukan pemasangan dan pelepasan bantalan akan dapat menyebabkan
bantalan withdrawal sleeve dan poros akan cepat rusak.

a. Pembersihan
Bantalan rol bulat danwithdrawal sleeve sebelum dilakukan pengukuran maka
perlu dilakukan pembersihan pada seluruh bagian bantalan, poros dan housing
dengan menggunakan kain bersih (majun) untuk menghilangkan kotora-kotoran
yang melekat disekeliling diameter dalam dan diameter luar agar debu, kotoran
abrasive/beram yang menempel dapat terlepas. Dan yang sangat berbahaya yaitu
apabila telah berkarat karena korosi, perlu kehati-hatian untuk mengeluarkan
karatnya sehingga tidak sampai tergores bagian komponennya. Sebelum melakukan
kegiatan tempat kerja yang kotor dan berdebu terlebih dahulu dibersihkan

b. Pelumasan

Setelah melakukan pembersihan yaitu pada bantalan, withdrawal sleevedan


poros maka lakukan pengukuran terlebih dahulu, setelah itu baru melakukan
pelumasan pada poros dengan kwas sampai merata. Pada bantalan yang diberi
pelumasan yaitu diameter bagian dalam, diameter bagian luar diberi pelumas
oli SAE 10 dan pada bolanya diberi pelumas grease atau gemuk yaitu 1/3
(sepertiga) bagian dari lingkaran kemudian untuk meratakannya diameter dalam
dan diameter luar agar grease tersebut merata sekelilingroller pada bantalan.
Begitu pula pada withdrawal sleevediberi pelumas oli pada diameter dalamnya,
dan poros pada diameter luarnya.

2.4 Bantalan bola alur dalam (Deep Groove Ball Bearing) 6209

2.4.1 Pengukuran bantalan bola alur dalam

Untuk melakukan pengukuran bantalan bola alur dalammemerlukan suatu


ketelitian dalam menggunakan alat ukur digital agar supaya mendapatkan hasil
pengukuran yang valid.

Pada bantalan dan poros yang diukur yaitu :

a. Diameter dalam (inner ring)

b. Diameter luar (other ring)

c. Tebal bantalan (L)

d. Panjang poros

e. Diameter luar poros

2.4.2 Pengukuran clearence bantalan

Pada bantalan bola alur dalam antara diameter dalam dan diameter luar
terdapat satu ruang gerak (titik kontak) bagi bola/ball. Dan bola tersebut
terikat dengan cage agar bola tersebut tidak mudah terlepas. Oleh karena itu
bantalan yang ke poros sebelum dilakukan pemasangan maka diukur terlebih
dahulu clearencenya (lihat bukumanual general Cataloque). Gunanya pengukuran
ini agar supaya pada saat pemasangan bantalan poros tidak terjadi kesesatan
begitu pula pada saat bantalan terpasang maka diukur lagi clearencenya untuk
mengentahui batas-batasclearence sebelum dan sesudah bantalan terpasang ke
poros.

2.4.3 Pembersihan dan pelumasan

Salah satu peranan agar pemakaian suatu bantalan lebih lama digunakan maka
perlu diperhatikan yaitu kebersihan dan pelumasan, karena apabila mengabaikan
sebelum melakukan pemasangan dan pelepasan bantalan akan dapat menyebabkan
bantalan withdrawal sleeve dan poros akan cepat rusak atau aus.

a. Pembersihan

Bantalan bola alur dalam sebelum dilakukan pengukuran maka perlu dilakukan
pembersihan pada seluruh bagian bantalan, poros dan housing dengan
menggunakan kain bersih (majun) untuk menghilangkan kotora-kotoran yang
melekat disekeliling diameter dalam dan diameter luar agar debu, kotoran
abrasive/beram yang menempel dapat terlepas. Dan yang sangat berbahaya yaitu
apabila telah berkarat karena korosi, perlu kehati-hatian untuk mengeluarkan
karatnya sehingga tidak sampai tergores bagian komponennya. Sebelum melakukan
kegiatan tempat kerja yang kotor dan berdebu terlebih dahulu dibersihkan

b. Pelumasan

Setelah melakukan pembersihan yaitu pada bantalan dan poros maka lakukan
pengukuran terlebih dahulu, setelah itu baru melakukan pelumasan pada poros
dengan kuas sampai merata. Pada bantalan yang diberi pelumasan yaitu diameter
bagian dalam, diameter bagian luar diberi pelumas oli SAE 10 dan pada bolanya
diberi pelumas greaseatau gemuk yaitu 1/3 (sepertiga) bagian dari lingkaran
kemudian untuk meratakannya diameter dalam dan diameter luar
agar greasetersebut merata sekelilingroller pada bantalan

Anda mungkin juga menyukai