Anda di halaman 1dari 17

MESIN PEMISAH DAN PEMECAH BIJI KOPI

(HULLER)
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
ELEMEN MESIN 1 / A3
Dosen Pengampu :

AHMAD NAYAN, S.T,. M.T

Oleh :
Kelompok A
AHMAD SYAHRIANDI 220120018
IKHWAN MUNAJAT 220120003
VIKY IMRON 220120004
SAIDINA HAIKAL 220120014

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2023
A. FOTO MESIN DARI BEBERAPA SISI
1.1 Mesin Pemisah dan pemecah biji kopi (huller)
Mesin pemecah biji kopi mentah ini merupakan salah satu alternatif peralatan guna
menunjang usaha industri pertanian, Khususnya petani-petani kecil di daerah pedesaan.
Mesin ini menggunakan dua buah rol pemecah yang memiliki diameter yang sama
dengan putaran yang berbeda. Pada dasarnya proses pemecahan yang terjadi karena
adanya gesekan antara dua buah rol yang dilapisi karet dengan kulit biji kopi kering,
dimana akan menimbulkan tekanan dan gesekan pada kulit kopi kering sehingga biji
kopi akan tertinggal dari kulitnya.
1.2 Cara kerja mesin pemisah dah pemecah biji kopi (huller)
Cara kerja mesin pemecah biji kopi adalah bekerja melalui motor penggerak yang akan
di transmisikan dari pulley driver ke pulley driven yang terpasang pada poros dengan
menggunakan belt, ketika motor di nyalakan otomatis akan memutar poros penggupas.

1.3 Perinsip kerja mesin pemisah dah pemecah biji kopi (huller)
Prinsip kerja mesin pemisah dan pemecah biji kopi ini yaitu dengan penggerak enjin
(engine) berbahan bakar bensin yang kemudian dipindahkan energi gayanya dengan
sabuk pulley dan dilanjutkan keporos penggiling dengan sistem menghidupkannya
menggunakan stater.
B. Komponen komponen pada mesin pemecah biji kopi dan penjelasannya
1. Motor penggerak
Motor penggerak adalah mesin yang berbahan bakar bensin. mesin ini berfungsi
sebagai penggerak utama untuk membangkitkan tenaga penggerak yang kemudian
dihubungkan ke v-belt dari pulley 1 ke pulley 2 sehingga dapat memutar poros pada
mesin huler.

Honda GX160T2-SD - 5.5 HP


Daya 5.5 HP
Tipe Mesin Air Cooled 4 Tak OHV Single
Cylinder, Horizontal Shaft
Volume Silinder 163 cc
Bore x Stroke 68 x 45 mm
Rasio Kompresi 9:1
Torsi Maksimum 10.3 Nm / 2500rpm
Output Maksimum 5.5 HP / 3600 rpm
Output Net 4.8 HP / 3600 rpm
Starter recoil
Kapasitas Tangki 3.1 liter
Kapastias Oli 0.6 liter
Sistem Ignisi T.M.I
Air Cleaner Semi Dry
Dimensi 312 x 362 x 335 cm
Busi BPR6ES, (NGK) W20EPR-U
(DENSO)
Air Cleaner Semi Dry
Dimensi 312 x 362 x 335 cm

2. Poros
Poros adalah bagian mesin yang digunakan untuk mentransmisikan daya,
sebagai bagian stasioner yang berputar. Pada mesin ini poros menghubungkan
putaran dari pulley ke gigi pemisah biji kopi dan kulit kopi.
3. Pulley
Pulley adalah suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai komponen atau
penghubung putaran yang dihasilkan oleh motor penggerak kemudian diteruskan
dengan menggunakan sabuk/ belt yang ingin di gerakkan.

4. Belt
Belt adalah bahan fleksibel yang melingkar tanpa ujung, yang digunakan
untuk menghubungkan secara mekanis dua poros yang berputar. Pada mesin ini belt
menghubungkan pulley 1 ke pulley 2.

5. Blower
Blower berfungsi sebagai penghasil dorongan angin untuk mengipas kulit
yang kosong dan biji- biji kopi dari sisa pemecahan.
6. Bantalan
Bantalan merupakan salah satu bagian dari elemen mesin yang memegang
peranan cukup penting karena fungsi dari bantalan yaitu untuk menumpu sebuah
poros agar poros dapat berputar tanpa mengalami gesekan yang berlebihan. Bantalan
harus cukup kuat untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya bekerja
dengan baik.

7. Rangka dan Body


Sebagai komponen utama mesin huller dimana komponen ini adalah tempat
pemasangan komponen komponen pendukung mesin huller. Dengan dimensi L 60
cm, P 100 cm dan T 90 cm.

8. Roda
Roda berfungsi sebagai komponen pendukung agar mesin huller mudah di
pindahkan atau digeser.
C. Teori dan penjelasan tentang kompomen mesin pemisah dan pemecah
biji kopi

a. Pengertian Bantalan
Bantalan merupakan salah satu bagian dari elemen mesin yang memegang
peranan cukup penting, karena berfungsi untuk menumpu sebuah poros sehingga
poros dapat berputar tanpa mengalai gesekan yang berlebihan dan putaran gerakan
bolak-baliknya dapat berlangsung secara halus dan aman. Bantalan harus cukup kuat
untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya bekerja dengan baik.
Umumnya bantalan dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
1. Berdasarkan gerakan bantalan terhadap poros.
a. Bantalan luncur pada bantalan ini terjadi gesekan luncur antara permukaan
poros (tap) dengan permukaan bantalan. Guna melicinkan gesekan-gesekan
tersebut di gunakanlah minyak pelumas sebagai lapisan perantaranya.

Gambar. Bantalan luncur

b. Bantalan gelinding pada bantalan ini, terjadi gesekan gelinding antara bagian
yang berputardengan yang diam melalui elemen gelinding seperti bola
(peluru), rol, rol jarum dan rol bulat.

Gambar Bantalan gelinding

2. Berdasarkan beban yang bekerja pada bantalan:


a. Bantalan aksial disebut trust bearing, yaitu arah beban yang ditumpu bantalan
adalah sejajar dengan sumbu poros.
b. Bantalan radial disebut jurnal bearing, dimana arah beban yang ditumpu
bantalan adalah tegak lurus terhadap sumbu poros.
c. Bantalan aksial radial atau disebut dengan bantalan khusus, dimana beban
yang ditumpu oleh bantalan mempunyai arah sejajar dan tegak lurus dengan
sumbu poros.

(a) Bantalan Aksial (b) Bantalan Radial

Gambaran Bantalan aksial dan radial


1. Bantalan Luncur
Bantalan biasa dapat menopang poros berputar tinggi dan beban besar, desainnya
sederhana, serta mudah dibuat dan dipasang. Karena gesekan awal pada permukaan
jalan besar, bantalan ini memiliki torsi awal yang besar dan mudah dilumasi. Panas
yang dihasilkan oleh gesekan sangat besar. Pendinginan khusus diperlukan, terutama
pada beban berat. Karena adanya lapisan pelumas, bantalan ini meredam guncangan
dan getaran, sehingga hampir tidak bersuara. Bantalan ini tidak seakurat bantalan
gelinding, sehingga lebih murah.
Pada umumnya konstruksi bantalan luncur berbentuk silinder atau silinderyang
dibelah dua yang pada bagian dalamnya biasanya dilapisi oleh bahan
yangmempunyai sifat-sifat seperti :
a. Mempunyai kekuatan yang cukup untuk menahan beban statis dan
bebandinamis.
b. Tahan aus.
c. Mampu membenamkan kotoran atau partikel-partikel halus.
d. Dapat menyesuaikan diri terhadap lenturan poros atau geometri poros.
e. Tahan korosi.
f. Koefisien gesek yang rendah.
g. Mempunyai ketahanan terhadap pengelupasan lapisan
Ada beberapa jenis bahan yang biasa digunakan sebagai lapisan pad arangka
bantalan, yaitu paduan timah putih (Tin base alloy) dan paduan timah hitam (Lead
base alloy). Paduan ini biasa disebut logam putih (white metal) atau logam Babbitt.
Logam Babbitt ini relatif lunak, sehingga untuk meningkatkan kemampuannya dalam
menumpu beban maka harus ditumpu oleh rangka bantalan (bearing shell) yang lebih
kuat. Rangka bantalan biasanya terbuat dariBaja, Besi cor atau paduan Tembaga.
Logam Babbitt ini kemudian dilapiskanpada permukaan dinding dalam dari rangka
bantalan dengan cara pengecoran, pengelasan, metal spray atau elektro plating.
Lapisan Babbitt ini harus mampu menempel dengan baik pada rangka penyangga.
Jika permukaan rangka penyangga dipersiapkan dengan sempurna, kekuatan ikatan
antara logam Babbitt dan rangka penyangga akan cukup.
Logam putih dikenal sebagai bahan yang paling baik untuk bahan bantalan karena
kekerasannya yang lebih rendah (23 - 33 HV ) dari shaft serta mempunyai sifat
mampu bentuk dan mampu benamnya yang lebih baik dibanding denganmaterial-
material lain yang digunakan sebagai bantalan. Logam ini digunakan secara luas pada
mesin-mesin diesel kapal laut, turbin, alternator dan peralatan-peralatan yang
berputar. Logam putih dibagi kedalam 3 type yaitu : High tin-alloy, high lead-alloy
dan intermediate alloy. Logam putih atau babbitt ini pertama kali ditemukan pada
tahun 1839 oleh Isaac Babbitt yang membuat komposisi sekitar : Sn = 89 %, Sb = 9
% dan Cu = 2 %

(a) (b) (c) (d)


(a) Bantalan radial polos
(b) Bantalan radial berkerah
(c) Bantalan aksial berkerah
(d) Bantalan aksial
(e) Bantalan radial ujung
(f) Bantalan radial tengah

(e) (f)

Gambar Jenis-jenis bantalan luncur

Keuntungan penggunaan bantalan luncur adalah:


• Mampu menumpu poros berputaran tinggi dengan beban geser.
• Dapat dibuat dan dipasang dengan mudah,
• Mudah menggantinya bila aus,
• Dapat meredam getaran dan tumbukan sehingga hampir tidak bersuara.

Kelemahannya :
• Memerlukan momen awal yang besar,
• Pelumasannya tidak begitu sederhana (agak rumit).
• Gesekan besar pada awal putaran.
• Panas yang timbul dari gesekan besar sehingga memerlukan pendinginankhusus
Cara Pelumasan Untuk Bantalan Luncur:
a. Pelumasan tangan,
b. Pelumasan tetes,
c. Pelumasan pompa,
d. Pelumasan grafitasi,

1. Perencanaan Bantalan Luncur Radial


Beberapa petunjuk yang harus diikuti:
a. Jika beban bantalan dan putaran poros diberikan:
• Periksa apakah beban perlu dikoreksi.
• Tentukan beban rencana
• Pilihlah bahan bantalan
• Tekanan bantalan yang diizinkan, diturunkan secara empiris.
• Tentukan panjang bantalan ( ɭ )
• Periksa bahan bantalan dan tentukan diameter poros sedemikian rupahingga
tahan terhadap lenturan.
• Periksa juga tekanan bantalan dan ( ɭ / d ).

b. Bila diameter poros sudah ditentukan terlebih dahulu:


• Mulailah dengan kekuatan bantalan.
• Selanjutnya periksa tekanan bantalan,
• Harga pν dan ( ɭ / d).

2. Bantalan Gelinding
Bantalan gelinding adalah suatu bagian atau komponen yang berfungsi untuk
menahan/mendukung suatu poros agar tetap pada kedudukannya. Bantalan gelinding
mempunyai elemen yang berputar dan bagian yang diam saat bekerja yang terletak
antara poros dan rumah bantalan. Elemen gelinding seperti bola atau rol dipasang antara
cincin luar dan dalam, dengan memutar salah satu cincin tersebut bola atau rol akan
melakukan gerakan gelinding sehingga gesekan akan jauh lebih kecil. Karena luas
bidang kontak antara bola atau rol dengan cincin sangat kecil (ketelitian tinggi), maka
material yang dipakai harus memiliki ketahanan dan kekerasan yang sangat tinggi.
Bantalan gelinding umumnya lebih cocok untuk beban kecil dibandingkan dengan
bantalan luncur, tergantung pada bentuk elemen gelindingnya. Putaran pada bantalan ini
dibatasi oleh gaya sentrifugal yang timbul pada elemen gelinding tersebut, keunggulan
dari bantalan ini adalah gesekannya sangat rendah. Pelumasan juga sangat sederhana,
cukup dengan gemuk, bahkan ada yang memakai sil sendiri tidak perlu pelumasan lagi.
Meskipun ketelitiannya sangat tinggi, namun karena adanya gerakan elemen gelinding
dan sangkar, pada putaran tinggi bantalan ini agak berisik dibandingkan dengan bantalan
luncur.
Keuntungan penggunaan bantalan gelinding:
- Keausan dan panas yang ditimbulkan berkurang.
- Gesekan yang terjadi relatif konstan.
- Pemakainan pelumas minimum.
- Ukuran lebarnya kecil.
- Mudah penggantiannya.
- Ukurannya sudah distandarisasikan sehingga mudah mendapatkan.
- Hampir tidak memerlukan perawatan.
Kerugiannya:
- Untuk beban kejut (getaran karena ketidak seimbangan komponen mesin)
bantalan gelinding lebih cepat rusak.
- Lebih sensitive terhadap debu dan kelembaban.
- Lebih mahal karena ketelitiannya tinggi.
- Pada putaran tinggi bantalan ini agak berisik.

a. Tipe Bantalan gelinding dan Penerapannya


Ada tiga bagian utama pada bantalan gelinding (bearing), yaitu :
1. Elemen yang berputar (ball, cylinder, barrels, taper, needle) selalu dipasang
pada jarak yang telah ditentukan dan letaknya selalu dalam “sangkarnya”.
2. Cincin dalam (inner ring) merupakan bagian yang berputar dan kecepatan
putarnya sama dengan poros.
3. Cincin luar (outer ring) merupakan bagian yang diam dan dipasang pada
lubang.

Bearing yang beredar sekarang terdiri dari berbagai macam bentuk dengan kelebihan dan
kekurangan masing-masing. Hal yang perlu diketahui dalam pemilihan bearing antara lain:
a. Mengetahui kemungkinan penyebab terjadinya kesalahan dan akibatnya. Bearing
yang telah rusak akan menimbulkan bunyi yang berisik. Dengan mengetahui dan
memahami penyebab kesalahan dan kesalahannya dapat digunakan sebagai dasar
untuk mengatasi masalah selanjutnya.
b. Mengetahui standar bearing, hal ini untuk memudahkan pemesanan/ pembeliannya
jika ada penggantian bearing.
Jenis-jenis bearing antara lain:
1. Single row groove ball bearings
2. Double row self aligning ball bearings
3. Single row angular contact ball bearings
4. Double row angular contact ball bearings
5. Double row barrel roller bearings
6. Single row cylindrical bearings
7. Tapered roller bearings
8. Single direction thrust ball bearings
9. Double direction thrust ball bearings
10. Ball and socket bearings
Secara umum jenis bearing dibagi berdasarkan jenis diatas, namun pada kenyataannya
bentuk dan ukurannyapun bervariasi. Keadaan ini biasanya disebutkan dalam katalog yang
dibuat oleh pabrik yang bersangkutan.
Variasi-variasi itu biasanya adalah :
- Diameter poros
- Lubang bearing cincin dalam
- Lebar bearing
- Seal
- Cara pasang
D.Perhitungan Komponen Berdasarkan Data Dari Mesin

Perhitungan bearing atau (bantalan )


Diketahi:
➢ Diamter poros 42 mm
➢ Bearing 6004
➢ Torsi maks 2500 Rpm
➢ Temperatur ruang kerja : 31°
➢ Tipe minyak pelumas SAE 10
➢ Temperatur lapisan pelumas : 55°
➢ Viskositas absolut pelumas = 0,017 kg/m-s.
➢ Tekanan maksimum bantalan = 1,5 N/mm2 .
➢ Koefisien perpindahan panas = 1232 W/m2 /°C

Dari data Bearing bisa didapat perhitungan sebagai berikut :


Beban : 490 N
Diameter bantalan luncur yang diinginkan : 42mm
Putaran poros pada mesin : 2500 rpm

Jawab :

• d = 50mm
untuk pompa sentrifugal L/d = (1-2), diambil L/d = 0,8
L/d = 0,8
L = 0,8 x d = 0,8 x 42 = 33,6mm

• tekanan pada bantalan :

F 980
P= = = 0,69 𝑁/𝑚𝑚2
𝑙𝑥𝑑 33,6 𝑥 42

• modulus bantalan aktual :

𝑍 .𝑛 0,017 𝑥 2400
= = 59,13
𝑝 0,69

❖ Gaya yang terjadi pada akibat putaran poros, yaitu:

F= m.g
F= 60,2599 kg x 9,8 m/s2
F= 980 N
FA= 0 (Beban Aksial)

Putaran poros penggiling sebesar 2500rpm.


Lha = 20.000 jam (umur Bearing yang direncanakan)
Bantalan 1 sama dengan bantalan 2, yaitu: d = 42mm.
Nomor Bearing yang sementara di pilih adalah 6004.
❖ Umur Nominal Bearing
33,3 1
Fn = ( )
𝑛 3

33,3 1
Fn = ( )
2400 3

Fn = 0,240

Fh = Fn 𝐶

(Faktor Umur)
1428,81
Fh = 0,240 73

Lh = 500 x Fh3 (Umur Nominal)


Lh = 500 x 5,13

Lh = 66.325,5 jam

Keterangan :
Fh : Faktor umur
Fn : Faktor kecepatan putaran bantalan
C : Beban nominal spesifik (kg)
P : Beban Ekuivalen (kg)
Lh : Faktor nominal (jam)
HASIL ANALISA: Dari hasil analisa yang kami dapatkan dari perhitungan bantalan
(bearing) ada aberapa kompomen yang harus di sesuaikan dengan komponen lainya
agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan spek komponen -kompomen ,supaya
komponen tersebut bisa bertahan dengan kekuatan yang telah di tentukan,adapun part
atau kompomen yang butuh di sesuaikan adalah sebagai beriku:
• Tekanan pada bantalan sangat berpengaruh pada ketahanan bantalan
tersebut jika tekanan pada bantalan melebihi kapasitas maka bantalan
(bearing) tersebut akan cepat rusak.
• Kekuatan motor penggerak ,ini sangat berpengaruh pada ketahanan
bantalan ,semakin besar tenaga yang di hasilkan oleh mesin maka
perputaran pada poros akan meninggat hal ini mempengaruhi daya tahan
bearing lebih cepat rusak
E.Perhitungan Komponen Berdasarkan Hasil Analisa

Perhitungan bearing (bantalan)

1. Diketahui :
➢ Diamter poros 20 mm
➢ Bearing 6004
➢ Torsi maks 900 Rpm
➢ Temperatur ruang kerja : 31°
➢ Tipe minyak pelumas SAE 10
➢ Temperatur lapisan pelumas : 55°
➢ Viskositas absolut pelumas = 0,017 kg/m-s.
➢ Tekanan maksimum bantalan = 1,5 N/mm2 .
➢ Koefisien perpindahan panas = 1232 W/m2 /°C

Dari data Bearing bisa didapat perhitungan sebagai berikut :


Beban : 490 N
Diameter bantalan luncur yang diinginkan : 42mm
Putaran poros pada mesin : 900rpm

Jawab :

d = 42Nmm
untuk pompa sentrifugal L/d = (1-2), diambil L/d = 0,8
L/d = 0,8
L = 0,8 x d = 0,8 x 42 = 33,6 mm

Tekanan pada bantalan :

F 490
P= = = 0,34 N/mm2
(l x d) (33,6 x 42)

• modulus bantalan aktual :

𝑍 .𝑛 0,017 𝑥 900
= = 45
𝑝 0,34
❖ Gaya yang terjadi pada akibat putaran poros, yaitu:

F= m.g
F= 50kg kg x 9,8 m/s2
F= 490 N
FA= 0 (Beban Aksial)

Putaran poros penggiling sebesar 900rpm.


Lha = 15,000 jam (umur Bearing yang direncanakan)
Bantalan 1 sama dengan bantalan 2, yaitu: d = 42mm.
Nomor Bearing yang sementara di pilih adalah 6004

Umur Nominal Bearing

33,3 1
Fn = ( )^
𝑛 3

33,3 1
Fn = ( )^
900 3

Fn = 0,037

𝑐
Fh = Fn (Faktor Umur)
𝑝

7350
Fh = 0,037
45,5

Fh = 5,9
Lh = 500 x Fh3 (Umur Nominal
Lh = 500 x 5,93
Lh = 102.689,5 jam

Karena Lh ≥ Lha, jadi Bearing yang di pakai berkode 6004 RS aman digunakan.

Keterangan :
Fh : Faktor umur
Fn : Faktor kecepatan putaran bantalan
C : Beban nominal spesifik (kg)
P : Beban Ekuivalen (kg)
Lh : Faktor nominal (jam)

Anda mungkin juga menyukai