PENDAHULUAN
1
I.5 Kontribusi Perancangan
Diharapkan dengan hasil perancangan ini akan dapat disajikan antara hasil rancangan dan
keadaan yang sesungguhnya. Selain itu dalam hal Metodologi Penulisan, hasil dari ranangan ini
dapat dijadikan acuan dalam Tugas Merencana Dasar selanjutnya serta dalam hal pembuatan
Laporan Kerja Praktek, KKN maupun dalam pembuatan Tugas Akhir mendatang. Tak lupa, hasil
rancangan ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penulis agar dapat merancang suatu
system pengereman yang lebih baik dikemudian hari.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
Pada beberapa kendaraan terdapat dua macam sistem pengereman yaitu :
1. Rem cakra untuk roda depan.
2. Rem tromol untuk roda belakang.
Tetapi ada juga kendaraan yang menggunakan rem cakra untuk roda depan maupun roda
belakang, dan ada pula yang memakai rem tromol untuk roda depan dan belakang.
4
Gb. 2.2 Macam-macam Rem Blok Tunggal
5
2.2.2 Rem Pita (Tali) (Gambar 2.4)
Rem pita memiliki bagian yang terdiri dari sebuah pita atau tali baja yang fleksibel yang
berfungsi untuk menekan bagian luar dari dinding silinder gesek yang berputar. Rem pita
memiliki putaran yang bagian rendah dalam hal ini harus diperhatikan kedudukan pita yang
harus selalu berada pada drum, pada saat penyerapan energi yang terjadi saat pengereman
dilakukan. Dan juga tetap harus diperhatikan bahwa disaat rem sedang tidak bekerja keadaan rem
pita atau tali harus bebas dan bersih.
Keuntungan dari rem pita :
Luas permukaan lapisan dapat dibuat besar pada keadaan berhenti.
Pembuatannya mudah.
Pemasangannya tidak sulit.
Gaya rem besar pada keadaan berhenti, dll.
Adapun kekurangannya adalah sukar untuk dikendalikan, oleh karena itu tidak baik untuk
digunakan pada putaran tinggi dan dipandang tidak cocok alat-alat pengangkutan manusia
sehingga hanya untuk dipakai pada alat pengangkat yang memiliki putaran rendah seperti derek.
6
(a) (b) (c)
Gb. 2.5 Macam-macam Rem Pita
(a) Macam deferensial
(b) Untuk putaran dalam dua arah
(c) Untuk putaran dalam dua arah
7
Gb. 2.6 Rem Cakera
8
Pada sepatu berengsel memerlukan ketelitian yang tinggi dari pada sepatu mengambang dalam
hal pembuatan.
9
Gb. 2.9 Susunan Rem Drum
2.2.5 Rem Hidrolik (Gambar 2.10)
Skema dari sistem kerja rem hidrolik ditunjukkan pada gambar 2.10. Di dalam sistem ini,
bagian pedal kaki terletak dekat master silinder. Saat pedal ditekan, master silinder tersebut akan
menggerakkan piston, dan mendorong cairan hidrolik keluar sistem dan menuju silinder yang
terdapat pada masing-masing roda kendaraan. Ditempat inilah yang menyebabkan piston dalam
silinder bergerak dan menekan sepatu rem, selanjutnya sepatu rem piringan metal yang berputar
dan beradu pada roda sehingga roda akan berhenti berputar.
Di dalam master rem terdapat pegas. Pegas tersebut berfungsi sebagai penarik atau
membalikkan piston kembali ke dalam silindernya. Saat pegas tersebut meregang, cairan hidrolik
akan keluar dari master silinder menuju ke silinder yang terdapat pada keempat roda sehingga
piston akan keluar dari silinder tersebut. Tetapi pada saat piston tersebut kembali ke bentuk
10
semula, maka cairan hidrolik akan masuk ke dalam master silinder dan piston akan bergerak
kembali kedalam silinder.
11
BAB III
METODOLOGI PERANCANGAN
Tata cara perhitungan dijelaskan dalam bentuk diagram aliran atau FLOW CHART
sehingga diperoleh gambaran menyeluruh tentang langkah-langkah yang perlu dilakukan.
Diagram aliran digambarkan dengan menggunakan lambang-lambang seperti di bawah ini.
Lambang-lambang tersebut agak berbeda dari yang biasa dipergunakan dalam program umum
komputer untuk memudahkan pengertian tatacara perencanaan. Jumlah barang yang dipakai
diusahakan sedikit mungkin seperti dibawah ini.
START
START
Ambil MT yang
terbesar
STOP END
13
3.3 Diagram Alir Perhitungan Bidang Gesek
START
STOP
END
14
3.4 Diagram Alir Perhitungan Bantalan
START
No.
Bantalan
Dimensi bantalan
Umur bantalan
STOP
END
START
15
Tekanan gesek (N)
Tekanan pedal
(kg)
no
Tekanan tekan yang terjadi teks (N/mm2)
Bahan piston
Diameter piston
STOP
END
16
3.6 Diagram Alir Perhitungan Drum
START
no
ta < ts
yes
Bahan cakera
Dimensi cakera
STOP
END
START
17
Diameter luar bidang gesek D2 (mm)
Diameter dalam bidang gesek D1 (mm)
Moment gesek T1 (N)
Kecepatan sudut roda (rad/s)
Temperatur rem yang diizinkan Ti (C)
Produktivitas thermal
karena
gesekan k (watt/mm2C)
Kenaikan temperatur karena gesekan t ()
Tr <
Ti
yes
STOP
END
18
3.8 Diagram Alir Perhitungan Efisien Rem
START
STOP
END
BAB IV
PERANCANGAN REM DRUM
19
4.1 Analisis
Data teknis :
Data teknis :
- Berat total kendaraan W = 19730 N
- Berat gandar depan Wd = 10500 N
- Berat gandar belakang Wb = 9230 N
- Jarak gandar L = 2350 mm
- Tinggi titik berat h = 300 mm
- Diameter luar ban D = 600 mm
- Jarak pengereman S = 15 m
- Kecepatan kendaraan V = 60 km/jam = 16,67 m/s
Dari data-data teknis yang ada, diketahui bahwa rem yang digunakan pada ke empat roda adalah
rem drum ( tromol ). Namun sebelum dilakukan perhitungan yang sebenarnya, terlebih dahulu
dilakukan perhitungan mengenai jarak pengereman, rencana yang akan mempengaruhi keamanan
rem tersebut serta beban-beban yang akan diterima.
20
Te = = = 2,83 det
1 5,886
21
WdB = WB - W.e (h/l)
300
= 923 - 1973 . 0,6
2350
= 7572,10 N
* Roda belakang
BIB = e x (WB - W.e. h/l)
= 0,6 (771,87)
= 4543,22 N
4.1.4 Perencanaan Drum
686,7
= = 214,5 N/mm
3,2
22
Tegangan geser yang diizinkan
a
g =
3
214,5
= = 123,84 N/mm
3
s < g
Aman untuk digunakan
23
Gbr. 4.3 Rem Drum Berengsel
Dimensi rem
* Direncanakan rem drum dengan ukuran
a = 180 mm BID = 7069,79 N
b = 82 mm BIB = 4543,22 N
e = 90 mm
= 0,38
24
Gb. 4.4 Sepatu rem
F = e x WdD
= 0,6 x 11782,98
= 7069,78 N
Perhitungan gaya ft roda belakang
- F x 180 ft x 90+ (ft/0,38) x 82 = 0
180
t = F = 0,59 F
305,79
F = e x WdB
= 0,6 x 7572,10
= 4543,26 N
t + l = 2,02
25
Perhitungan Piston
*Tekanan minyak (Pw)
*Gaya Pengereman ( F )
*Rem depan
Fpiston = Fsepatu + Fpegas
= 3499,89 + 20
= 3519,89 N
* Rem belakang
Fpiston = Fsepatu + Fpegas
= 2249,13 + 20
= 2269,13 N
Pw 43
26
Rem belakang AwB
FB = AwB x Pw
FB 224,9
AwD = = = 5,23 cm
Pw 43
3,14
25675,97 = x 250 x 113 x bD
180
bD = 52,10 mm = 52 mm
27
AlB = x x rd x bB
180
3,14
19369,58 = x 250 x 117,5 x bD
180
bB = 39,30 mm = 40 mm
Direncanakan silinder dengan menggunakan bahan besi cor kelabu FC 20 JIS 5501 dengan
sf = 3,2 (Golongan II Dinamis II)
* Kekerasan maksimum = 217 kg/mm = 2128,77 N/mm
2128,77 N/mm
* Kekerasan yang diizinkan = = 665,240 N/mm
3,2
Tebal Silinder
* Silinder depan
FpistonD 3519,89
tD = = = 5,29 6 mm
Kekerasan yang diizinkan 665,240 N/mm
* Silinder Belakang
FpistonB 2269,13 N
tB = = = 3.41 4 mm
Kekerasan yang diizinkan 665,240 N/mm
28
Gb.4.5 Silinder
BDD = 0,57
29
*Untuk roda belakang :
* Rem belakang BDB
BdB
BDB =
BdD + BdB
4865,48
=
6747,6 + 4865,48
= 0,43
Jadi perbandingan distribusi gaya rem depan dan rem belakang adalah
Rem depan : Rem belakang
0,57 : 0,43
30
4.1.7 Energi kinetik pada saat pengereman
1
Ek = mv
2
1 w
= v
2 g
1 1973
= 16,72
2 9,81
= 28045,36 kg m/s
Ek x BDD
klD =
2 x AlD x te
28045,36 x 0,57
0,11 =
2 x AlD . 2,83
28045,36 x 0,57
AlD = = 25675,97 mm
2 x 0,11 . 2,83
31
* Roda belakang AlB
Ek x BDB
klB =
2 x AlB x te
28045,36 x 0,43
0,11 =
2 x AlB . 2,83
28045,36 x 0,43
AlB = = 19369,58 mm
2 x 0,11 . 2,83
= 628 rad / S
n = putaran mesin pada daya max = 6000 rpm
32
Kerja yang hilang (Wg)
Jika diperkirakan gesekan terjadi selama rata-rata 2 detik (tg) maka kerja yang hilang akibat
gesekan adalah
* Roda depan
WgD = 0,5 x TD x x tg
= 0,5 x. 3020,39 x 628 x 2
= 1896804,92 J
= 1896,80 KJ
* Roda belakang
WgB = 0,5 x TB x x tg
= 0,5 x 2323,37 x 628 x 2
= 1459076,36 J
= 1459,07 KJ
Daya yang hilang akibat gesekan (Pg)
* Roda depan
WgD x Z
PgD =
3600
1896804,92 x 80
=
3600
= 42151,22 watt
= 42,152 kW
33
* Roda belakang
WgB x Z
PgB =
3.600
1459076,36 x 80
=
3600
= 32423,92 watt
= 32,423 kW
34
Temperatur rem (t)
* Roda depan (tD)
Kenaikan temperatur = t2
Faktor perpindahan panas = = 1,2 kcal / C det
PgD tD total = t1 + t2
t2D =
AdD x = 30 + 113,32
42151,22 = 143,32 C
= = 113,32 C
0,036901 x 5040
32423,92 = 143,36 C
= = 113,36C
0,028385 x 5040
Direncanakan :
Tebal minimal plat gesek (tp) = 1 mm
Angka kerusakan (Ak) = 2 kwh/cm
Usia pemakaian rem adalah (Lr)
tp x Al x Ak
Lr =
Pg
Diperkirakan pemakaian pertahun :
1 hari = 8 jam pemakaian
1 jam = 80 kali gesekan
35
1 kali = 3 detik
- Sehingga pemakaian perhari
8 x 80 x 3 = 1920 detik
- Pemakaian pertahun
1920 x 365 = 700.800 detik = 194,66 jam
= 1218,25 jam
* Untuk rem roda belakang
tp x AlB x Ak
LrB = Umur rem roda depan
PgB 1194,80
= 6,13 tahun
1 x 19369,58 x 2 194,66
=
32,423
= 1194,80 jam
36
175,18
= = = 101,14 N / mm
3 3
Gb.4.6 Pegas
Maka :
c = indeks pegas
= D/d
= 15/3 = 5
Factor tegangan wahl/konstanta pegas (k)
= 54,55 N
37
WI
K =
54,55
= = 13,64 N/mm
4
8 . n . 54,55 (15)3
4 =
(3)4 . 27000
n = 5,939 = 6
4. 4 Penentuan Poros
Direncanakan :
* Bahan yang dipakai 2 JIS G 3123 S35 C-D
* Tegangan tarik = 58kg/mm = 568,98 N/mm
* SF = 3,2 (Golongan II Dinamis II)
* Tegangan tarik yang diizinkan
38
568,98
u = = = 177,80 N / mm
SF 3,2
39
Menentukan momen rencana (Mp)
Pd
Mp = 9,74 x 105 x
Gn
59,68
5
= 9,74 x 10 x
5000
4. 5 Perhitungan Bantalan
Berdasarkan perhitungan poros, diketahui diameter poros ( ds ) = 35 mm maka dalam
perencanaan ini digunakan bantalan bola, menurut tabel dalam buku Elemen Mesin ( Sularso,
hal 143 ) dapat menggunakan jenis terbuka dengan nomor bantalan 6307 dengan diameter poros
35 mm dan kapasitas dinamis spesifik ( C ) = 2620 kg ( 25702,2 N ) dan kapasitas normal statis
spesifik ( Co ) = 1840 kg ( 18050,4 N ).
40
Gbr. 4.8 Bantalan Bola
Untuk roda kendaraan, karena tumbukan yang terjadi halus, maka Faktor V =
1,2 ; e = 0,35 ; Y = 1,45 ; X = 0,56. maka dapat ditentukan :
Besarnya beban aksial ( Fa ):
Fa = x WdD ,dimana : Fa = beban aksial ( N )
= 0,6 x 11782,98 = koef. Gesek = 0,6
= 7069,78 N WdD = beban pada roda = 11782,98 N
41
Besarnya faktor putaran ( fn ) dapat dicari dengan rumus :
33,3
fn = ]1/3
n
33,3
=[ ]1/3 = 0,42
568
0,42 x 25702,2
fh = = 2,8
16268,977
Dengan memperhatikan diameter poros, maka dipilih bantalan bola dengan jenis terbuka
dengan nomor bantalan 6307 dengan dimensi-dimensi sebagai berikut :
Diameter dalam d = 35 mm
Diameter luar D = 80 mm
Tebal keseluruhan T = 22,75 mm
Tebal cincin luar B = 20 mm
Tebal cincin dalam b = 18 mm
Jari-jari r = 2,5 mM
42
Gbr. 4.10 Diagram Titik Kunci Sinkron
( Buku Elemen Mesin, Sularso, hal 90 )
Diketahui : Berat total kendaraan W = 19730 N
Berat beban depan Wd = 10500 N
Berat beban belakang Wb = 9230 N
Tinggi titik berat h = 300 mm
Jarak sumbu roda L = 2350 mm
43
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Hasil analisa perencanaan rem tromol dapat ditarik beberapa kesimpulan :
Berdasarkan hasil perhitungan dalam perancangan rem drum maka diperoleh hasil
sebagai berikut :
1. Bidang gesek rem depan dengan luas permukaan 25675,97 mm dan lebar 52 mm, sedangkan
luas rem belakang 19369,58 mm dan lebar 40 mm.
2. Temperatur rem depan yang diizinkan 143,32C dan rem belakang 143,36C.
3. Diameter piston rem depan 32,18 mm 32 mm dan rem belakang 25,81 mm 25 mm.
4. Diameter poros sebesar 31,39 mm 35 mm.
5. Perkiraan umur rem depan 6,25 tahun dan rem belakang 6,13 tahun.
6. Dimensi rem hasil perancangan 153 x 48,5 x 153
7. Umur bantalan yang direncanakan 10976 jam
Jadi dari data-data diatas, rem ini cukup aman dipakai karena memiliki effisiensi yang
tinggi dan memiliki umur yang cukup lama.
44
5.2 SARAN
1. Pendokumentasian yang baik dengan tanda-tanda pengerjaan, ukuran, dan
toleransi yang baik mutlak diperlukan untuk memungkinkan realisasi dari komponen yang
dirancang.
2. Dalam pembuatan tugas merencana ini perlu ditambah referensi buku-buku
pendukung yang baik, yang dapat menunjang pembuatan tugas yang diberikan.
3. Penggunaan rem hendaknya dilakukan seefisien mungkin.
4. Pengambilan factor keamanan yang tepat agar dapat menjamin keamanan bahan.
5. Pemilihan bahan komponen yang ada dalam standarisasi yang dipakai seperti :
AISI, DIN, JIS, dan lain-lain.
6. Penggunaan komputer untuk mempermudah perhitungan ulang apabila ada
perubahan pada data teknis.
45
DAFTAR PUSTAKA
Khurmi, R.S, J.K. Gupta, A Text Book of Machine Design, Eurasis Publishing House
Tedjakumala, Indra, Ir., Dasar Perencanaan Elemen Mesin, Universitas Trisakti, Jakarta,
2015.
Spotts, M.F., Design of Machine Elements, Prentice Hall Inc, New Jersey, 1985.
46