PENDAHULUAN
Kopling adalah suatu bagian yang mutlak diperlukan pada mobil-mobil bensin dan
jenis lainnya dimana penggerak utamanya di peroleh dari bahan bakar di dalam
silinder.Disamping itu dengan adanya kopling, pemindahan gigi pada transmisi dapat
(pemikiran) yang sederhana ini akan memperlihatkan bahwa untuk mengubah perseneling
akan menghentikan kendaraan, tetapi mesin tetap berputar, poros yang digerakannya
yang harus dihentikan oleh karena itu poros yang di gerakkan perlu di lepaskan dari poros
Penulis memulai perncanaan kopling gesek ini dengan teori dan sistem pemindah
gaya, kemudian menentukan macam plat kopling yang akan dipakai, menentukan besar
diameter poros kopling, menentukan tebal plat gesek, pegas peredam, baut penyambung
roda gila dengan fluks, baut penyambung roda gila dengan poros mesin, paku keling
penyambung plat gesek dengan disk spring, paku keling penyambung disk spring dengan
sub plate, paku keling penyambung sub plate dengan spline hub, paku keling penyambung
pegas paku keling dengan fluks cover, bantalan poros kopling, bearing holder, serta
sedan Honda Civic. Tujuan dari penulisan tugas perencanaan ini untuk memenuhi dan
Nama:Bajol
Nim :171000221201037 1
Prodi :Teknik Mesin
melengkapi mata kuliah Elemen Mesin II (rancangan kopling), maka penulis mencoba
BAB I : PENDAHULUAN
spline naf, plat gesek, pegas peredam, baut penyambung roda gila dengan cover
clutch, paku keling pengikat plat gesek dengan disk spring, paku keling penyambung
disk spring dengan sub plate, paku keling penyambung suplai dengan spline hub, paku
keling pengikat pegas penekan dengan cover clutch, bantalan antara poros kopling
dengan roda gila dan perhitungan panas dan usia plat gesek.
BAB V : KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Nama:Bajol
Nim :171000221201037 2
Prodi :Teknik Mesin
BAB II
2.1. Kopling
Pada umumnya kopling dibedakan atas dua bagian utama, yaitu kopling tetap
dan kopling tak tetap. Kopling tetap adalah suatu elemen mesin yang berfungsi
sebagai penerus putaran dan daya dari poros penggerak ke poros yang digerakkan
secara pasti tanpa terjadi slip, dimana sumbu kedua poros tersebut terletak pada garis
lurus atau dapat berbeda sedikit sungguhnya. Sedangkan kopling tak tetap adalah
kopling yang dapat dilepaskan dan dihubungkan bila diperlukan, sedangkan kopling
a. Menghubungkan unit-unit poros yang dibuat terpisah seperti pada motor dan
penggantian.
e. Mengurangi transmisi beban-beban kejut dari satu poros ke poros yang lain.
Nama:Bajol
Nim :171000221201037 3
Prodi :Teknik Mesin
e. Dapat mencegah pembebanan lebih.
poros.
c. Kopling universal, yang digunakan bila kedua poros akan membentuk sudut yang
cukup besar.
sumbu segaris. Kopling ini dipakai pada poros mesin dan transmisi umum dipabrik-
pabrik.
Kopling jenis ini yang paling sederhana dari kopling kaku, dibuat dari besi
tuang, terdiri dari sebuah silinder berongga yang berdiameter dalamnya sama dengan
Kopling ini terdiri dari atas naf denagn flens yang dibuat dari besi cord an
dipasang pada ujung poros yang diberi pasak serta diikat dengan baut pada flensnya.
Nama:Bajol
Nim :171000221201037 4
Prodi :Teknik Mesin
Gambar 2.1.Kopling Flens Kaku
Kopling flens yang tempa menjadi satu dengan poros pada ujung poros.
Keuntungannya adalah diameter flensnya dapat dibuat kecil karena tidak memerlukan
naf.
sumbu poros yang segaris sempurna dan kesulitanmeredam getaran / tumbukan yang
terjadi dalam penerusan daya antara poros penggerak dan yang digerakkan.
Nama:Bajol
Nim :171000221201037 5
Prodi :Teknik Mesin
2.4.4 Kopling Karet Bintang.
Transmisi momen putar diatas gerigi luar yang membuat bagian naf dan gerigi
Transmisi momen putar yang terjadi karena kedua ujung poros disatukan oleh
rantai ganda.
Nama:Bajol
Nim :171000221201037 6
Prodi :Teknik Mesin
2.4.7 Kopling Universal
sumbunya berpotongan pada sudut yang kecil. Kopling ini terjadi terdiri dari :
keporos penggerak yang berbeda dalam mesin gurdi ganda dan juga digunakan
sebagai sambungan siku dalam mesin frais. Aplikasi utama kopling universal
hook didapati dalam transmisi yang terdapat dalam gear box kedeferensial atau
Kopling tak tetap adalah suatu elemen mesin yang menghubungkan poros yang
digerakkan dengan poros penggerak, dengan putaran yang sama dalam meneruskan
gaya serta dapat melepaskan hubungan kedua poros tersebut baik dalam keadaan diam
Nama:Bajol
Nim :171000221201037 7
Prodi :Teknik Mesin
2.5.1. Kopling Cakar.
gesekan) sehingga tidak terjadi slip. Ada dua bentuk koplig cakar, yaitu kopling cakar
persegi dan kopling cakar spiral. Kontruksi kopling cakar adalah yang paling
pembebanan yang berlebihan pada poros penggerak pada waktu dihubungkan dapat
dihindari. Selain itu karena dapat berfungsi sebagai pembatas momen apabila terjadi
slip. Kontrusi kopling ini cukup sederhana dan dapat dihubungkan dan dilepaskan
dalam keadaan berputar. Karena itu kopling ini sangat banyak dipergunakan.
- Cara Manual
- Cara Hidrolik
- Cara Elektromagnetis.
Nama:Bajol
Nim :171000221201037 8
Prodi :Teknik Mesin
Macam mana yang akan dipilih tergantung pada tujuan, kondisi lingkungan,
dan sebagainya.
Kopling kerucut adalah suatu kopling gesek dengan kontruksi sederhana dan
mempunyai keuntungan dimana dengan gaya aksial yang kecil dapat ditransmisikan
Nama:Bajol
Nim :171000221201037 9
Prodi :Teknik Mesin
Gambar 2.11. Gambar Kopling Kerucut
Kopling friwil adalah kopling dapat dilepas dengan sendirinya bila poros
penggerak mulai berputar lebih lambat atau dalam arah berlawanan dari poros yang
digerakkan. Kopling friwil hanya dapat meneruskan momen dalam satu arah putaran,
sehingga yang berlawanan akan dicegah atau tidak terjadi penerusan momen. Cara
kerjanya dapat berdasarkan atas efek baji dari bola atau rol. Kopling ini sangat banyak
digunakan dalam mekanisasi otomatik. Suatu bentuk lain dari kopling ini
menggunakan bentuk kam (nok) sebagai pengganti bola atau rol dan dikenal sebagai
kopling nok.
Nama:Bajol
Nim :171000221201037 10
Prodi :Teknik Mesin
2.5.5. Kopling Fluida.
didalam suatu rumah serta kopling fluida yang bekerja atas dasar gaya sentrifugal pada
minyak pengisinya.
Nama:Bajol
Nim :171000221201037 11
Prodi :Teknik Mesin
BAB III
KOPLING GESEK
Kopling gesek adalah kopling yang menggunakan satu plat atau lebih yang
dipasang diantara kedua poros serta membentuk kontak dengan poros tersebut
sehingga terjadi penerusan daya melalui gesekan antara sesamanya. Kontruksi kopling
ini cukup sederhana dan dapat dihubungkan dan dilepaskan dalam keadaan berputar.
Kopling gesek dapat dibedakan atas kopling plat tunggal dan kopling plat
banyak atau jamak, yaitu atas banyaknya plat gesek yang dipakai, juga dapat dibagi
atas kopling basah dan kopling kering, serta dapat atas dasar kerjanya (manual,
hidrolik, numanik dan elektromagnetis). Macam mana yang akan dipakai tergantung
cakar) hanya menyerempakkan, yaitu dapat disambungkan pada putaran sama atau
putaran bebas (idle), sedangkan kopling gesek dan fluida yang berdasarkan gaya juga
untuk menyambungkan pada putaran yang berlainan, juga sesuai untuk tugas
disetel kembali atau harus dibuat agar tidak tergantung pada keausan. Kopling harus
dirancang agar selubung luncur terlepas dari beban dalam putaran penuh dari kopling
dan diatur sedemikian rupa sehingga selubung luncur tidak terlepas pada sisi
penggerak yang berputar melainkan bukan pada sisi penggerak yang tidak berputar.
Nama:Bajol
Nim :171000221201037 12
Prodi :Teknik Mesin
3.3. KOPLING GESEK DENGAN PLAT TUNGGAL
Tipe ini digunakan untuk menghubungkan gerakan dari pegas penekan yang
Meskipun bahan plat gesek bervariasi, tetapi harus mempunyai slip ijin ketika kopling
menyambung dengan lembut transmisi daya, tetapi tidak boleh lebih terjadi slip
sesudah penyambungan terjadi. Fator gesekan biasanya 1,2 – 2,0. Permukaan kopling
biasanya terbuat dari fiber asbes berintik (moulded asbestor fibers) dengan sedikit
penambahan adiktif sejenis yang biasa digunakan untuk blok rem dan lapisan rem.
Bahan plat harus menahan suhu tinggi, ukurannya pas dan lubang-lubangnya digerinda
dan dipasang pasak (countersunk). Ketika torsi mulai tinggi menyebabkan bahan
permukaan kopling memiliki koefisien gesek yang tinggi dan dibutuhkan bahan
permukaan yang memiliki koefisien gesek yang tinggi pula.Sekalipun untuk kopling
gesek yang sederhana, sebanyak mungkin segi yang penting harus diperhatikan, agar
kopling dapat bekerja dengan halus dan aman, karena kopling adalah bagian yang
penting.
mesin
c). Dapat memulai gerakan atau laju kendaraan tanpa terjadi gesekan antara plat
Nama:Bajol
Nim :171000221201037 13
Prodi :Teknik Mesin
Gambar 3.1. Lambang – lambang untuk kopling gesek plat tunggal
Nama:Bajol
Nim :171000221201037 14
Prodi :Teknik Mesin
BAB IV
Pada perencanaan poros kopling plat ini diambil faktor koreksi (fc) = 1,2 sehingga
Pd = fc . P
Pd = 123,5 KW
Dimana ; 1 HP = 0,735 Kw
Adapun untuk perhitungan torsi, jika torsi maksimum tidak diketahui maka
digunakan persamaan :
b
τa =
Sf 1 xSf 2
48
τa = 2,67kg / mm 2
6 x3
Nama:Bajol
Nim :171000221201037 15
Prodi :Teknik Mesin
Keterangan : Bahan yang diambil untuk bahan poros adalah baja karbon
Faktor koreksi terhadap momen puntir jika beban yang dikenakan dengan
poros :
1/ 3
5,1
ds = a KtxCbxT
5,1 1
ds = 2,67 x 2 x1,2 x 25060,2 3
ds = 48,61 mm = 48 mm
Dari perhitungan dapat ditarik hasil untuk bentuk poror beralur sebagai berikut :
*. Diameter dalam d1 = 25 mm
*. Diameter luar d2 = 30 mm
*. Jumlah alur i =8
2) Panjang Alur :
I = (2,75 – 1,5) x ds
= (2,75 – 1,5) x 48 = 60 mm
3) Tinggi alur :
h = ½ (d2 – d1)
Nama:Bajol
Nim :171000221201037 16
Prodi :Teknik Mesin
= ½ (30 – 25) = 2,5 mm (diambil 3 mm)
Pada perencanaan naf/spline hub, kita tetapkan kekuatan tarik naf harus
lebih rendah daripada kekuatan tarik poros. Ketetapan ini dibuat dengan
maksud jika terdapat suatu kerusakan pada kopling, maka naf akan lebih dulu
cacat ketimbang poros. Karena pada prinsipnya lebih baik mengganti sebuah
naf daripada mengganti sebuah poros.Untuk itu bahan naf kita ambil jenis baja
*. Diameter dalam d1 = 25 mm
*. Diameter luar d2 = 30 mm
*. Kedalaman alur h = 3 mm
*. Panjang alur I = 35 mm
*. Lebar alur b = 4 mm
*. Jumlah alur i = 8
Plat gesek ini dibuat dari bahan besi cor dan asbes yang ditempa, adapun bahan
mempunyai :
D1
Jika diasumsikan diameter plat gesek 0,8
D2
D1 D2 (0,8 1) D2
rm =
4 4
Nama:Bajol
Nim :171000221201037 17
Prodi :Teknik Mesin
rm = 0,45 D2 mm
T = μ. F. rm = 0,45. ( D22 - D12 ) pa. 0,45 D2
4
T = 0,45. (1 – 0,82) D22 . 0,03. 0,45 D2
4
25060,2
D23 =
1,717 x10 3
D2 = 245 mm
t = ¼ ( D2 – D1 )
t = ¼ ( 245 – 196 )
t = 12,25 mm
Sebagai bahan untuk membuat pegas peredam kita juga menggunakan bahan
Nama:Bajol
Nim :171000221201037 18
Prodi :Teknik Mesin
F = 2 . π . r . w . pa
D D2
F=2.π. 1 . 6 . 0,03
4
F = 124,68 kg
Keterangan :
maksimum, oleh sebab itu kita rancang pegas tersebut mampu menahan kelebihan
beban sebesar 25 %.
Fd = 1,25 x F
= 1,25 x 124,68
= 155,85 kg.
Fd 155,85
Fs = = 25,975 kg = 26 kg
6 6
4c 1 0,615
K= +
4c 4 6
4 x6 1 0,615
K= +
4 x 6 4 6
K = 1,2525
ra = 0,8 x rmax
ra = 0,8 x 37,5
ra = 30 kg/mm2
1,2525 x8 x 26 x 6
d2 = 3,14 x30
D
Spring indeks c = , maka diameter pegas adalah D = 24 mm
d
8 xFs xc 3 xna
δ=
dxG
8 x 26 x63 x3
δ= = 5,616 mm = 6 mm
3 x8 x103
L = n x d + δ + (n – 1)
= 5 x 4 + 6 + (5 – 1)
= 30 mm
L
P=
( n 1)
30
P = (5 1)
P = 7,5 = 7
- Diameter pegas D = 24
Baut ini kita rencanakan pada diameter D = 266 mm dari garis sumbu
poros. Jumlah baut yang dipasang n = 6 buah. Bahan baut adalah baja karbon St 36
σa = σb / Sf
= 36 / 6 = 6 kg/mm2
- Momen punter :
T = 25.060,2 kg.mm
2 xT 2 x 25060,2
Fr = =
( Dxn) 266 x6
= 31,4 kg
serta mengantisipasi hal tersebut baut harus mampu menahan kelebihan beban
sebesar 50 % Fd = 1,50 x Fr
Fd = 1,50 x 31,4
Fd = 47,1 kg
- Diameter baut :
4 xFd
d>
x a x 0,64
4 x 47,1
d>
3,14 x 6 x 0,64
d> 16 d = 4 mm
b. Diameter Luar D = 6 mm
e. Jarak Bagi p = 1 mm
Pemeriksaan :
4 xFd
σt =
x(0,8 xd ) 2
4 x 47,1
=
3,14 x (0,8 x 6) 2
= 2,604 kg/mm2
Keterangan : Karena tegangan tarik yang terjadi pada baut lebih kecil daripada
tegangan yang diizinkan, maka konstruksi tersebut dapat digunakan dan aman.
Paku keeling ini akan direncanakan pada radius r1 = 91 mm dan r2 = 114 dari
r1 r2 91 114
R= 102,5 mm
2 2
I = 12 buah
τa = 3,6 kg/mm2
Fa = T / R
hal tersebut paku keeling harus mampu menahan beban lebih sebesar 25 %.
Fd = 1,25 x 244,45
Fd = 305,6 kg
Fd = ¼ x π x d2 x τa x I
d2 = 305,6 / 33,912
d2 = 9,006
d = 3 mm
Paku keling ini berfungsi sebagai penyambung disc spring dengan sub plate,
kita rencanakan terpasang pada radius r = 70 mm dari garis sumbu poros. Jumlah paku
factor keamanan Sf = 6
τa = σa . 0,5
= 5,27 . 0,5
= 2,636 kg/mm2
Fa = T / r
Fa = 25060,2 / 70
Fa = 358 kg
Nama:Bajol
Nim :171000221201037 23
Prodi :Teknik Mesin
Kita perkirakan pada saat pengoprasian terjadi momen punter
maksimum. Untuk mengantisipasi hal demikian maka paku keling harus mampu
F d = ¼ x π x d2 x τ a x n
d2 = 9,00
d = 3 mm
Fd
σt =
1 / 4 x3,14 x3 2 x 24
σt = 2,636 kg/mm2
Keterangan : Karena tegangan geser tidak lebih besar dari tegangan geser yang
Paku keling ini kita rencanakan terpasang pada radius r = 70 mm dari garis
Baja karbon ST 37 dengan kekuatan tarik σ b =37 kg/mm2 dan factor keamanan
Fa = T / r
Fa = 25060,2 / 70
Fa = 358 kg.
Nama:Bajol
Nim :171000221201037 24
Prodi :Teknik Mesin
Untuk mengantisipasi terjadinya momen punter maksimum pada saat
pemakaian, maka kita rencanakan paku keling tersebut mampu menahan beban
Fd = 1,25 x 358
Fd = 447,5 kg
F d = ¼ x π x d2 x τ a x n
d2 = 447,5 / 12,4344
d2 = 35,98
d = 5,99 = 6 mm
Fd
τt =
1 / 4 xxd 2 xn
447,5
τt = = 2,6 kg/mm2
1 / 4 x3,14 x 6 2 x 6
Keterangan : Karena tegangan geser yang terjadi lebih kecil dari tegangan
Paku keling ini kita rencanakan sebanyak 9 buah dan kita asumsikan
gaya yang bekerja adalah gaya yang menekan plat gesek, sehingga lokasi paku
Nama:Bajol
Nim :171000221201037 25
Prodi :Teknik Mesin
Bahan paku keling :
F = ¼ x π x ( D22 D12 )x Pa
F = 509,15 kg
pada saat pengoperasian, maka kita rencanakan paku keling tersebut harus
Fd = 1,25 x 509,15
Fd = 636,4 kg.
F d = ¼ x π x d2 x τ a x n
d2 =636,4 / 14,16
d2 = 45,00
d = 6,7 mm = 7 mm
Fd 636,4
σt = = 2 = 1,837 kg/mm2
1 / 4 xxd xn
2 1 / 4 x 3,14 x 7 x 9
Keterangan : Karena tegangan geser yang terjadi tidak lebih besar dari tegangan
poros penggerak dengan poros yang digerakkan benar-benar satu garis sumbu. Beban
yang bekerja pada bantalan ini adalah beban arah radial saja.
Kita rencanakan bantalan beralur tunggal yang terbuat dari baja Chrom Type
- Diameter dalam d = 25 mm
- Diameter luar D = 47 mm
- Ketebalan B = 12 mm
- Radius sudut r = 10
Pr = X . V . P r + Y . F a
Keterangan :
= 2 x 25060,2 / 47
= 1066,4 kg
0 ; karena pada bantalan ini tidak akan berpengaruh pada beban aksial = 1
Pr = 0,56 x 1 x 1066,4 + 0
Pr = 597,184 kg
Faktor kecepatan :
Fn = (33,3 / n)1/3
Nama:Bajol
Nim :171000221201037 27
Prodi :Teknik Mesin
= (33,3 / 4800)1/3 = 0,19
- Faktor umur :
Lh = 500 x fh3
fh = 2,15
Usia pakai :
= Lh / 10
= 5000 / 10
= 500 hari
= Lh x (menit) x n
= 5000 x 60 x 4800
= 1.440.000.000 putaran
menitnya sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk tiap kali penghubung adalah 1
detik.
Nama:Bajol
Nim :171000221201037 28
Prodi :Teknik Mesin
Luas permukaan bidang gesek :
A = ¼ . π (D22 – D12)
A = 16971,16 mm
w = 2 π . n / 60
w = 2 . 3,14 . 4800 / 60
w = 502,4 rad/s
F = 509,15 kg
D D2
Mg = μ . F . 1
2
245 196
Mg = 0,5 . 509,15 .
2
Mg = 56133,78 kg.mm
Keterangan :
Mg.w.t.z
Ng = 2,75 x3600
= 1162,7 Hp
= 1 detik
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dari hasil perencanaan, maka dapat di simpulkan dan diringkas sebagai berikut :
Nama:Bajol
Nim :171000221201037 30
Prodi :Teknik Mesin
1. Pada perencanaan kopling hendaklah diketahui dahulu sebelumnya langkah-
langkah apa saja yang akan dilakukan sehingga menjadikan pekerjaan menjadi mudah
penting agar hasil konstruksi tersebut benar, paling tidak mendekati sempurna.
3. Data-data Utama.
Dari hasil perencanaan yang dilakukan dapat dituliskan ukuran-ukuran pada bagian
Dimensi poros
- Panjang alur = 60 mm
- Lebar alur = 4 mm
- Tinggi alur = 3 mm
- Diameter pegas = 24 mm
Nama:Bajol
Nim :171000221201037 31
Prodi :Teknik Mesin
- Pitch (jarak lilitan) = 7 mm
- Difleksi pegas = 6 mm
- Diameter luar = 6 mm
- Jarak bagi = 1 mm
Dimensi paku keling pengikat plat gesek dengan Disk Spring (Feroda)
Nama:Bajol
Nim :171000221201037 32
Prodi :Teknik Mesin
- Panjang paku keling = 16 mm
- Diameter dalam = 25 mm
- Diameter luar = 47 mm
- Ketebalan = 12 mm
- Radius sudut = 10
5.2 Saran
1 Untuk mengenal dan mengetahui bentuk dan cara kerja kopling sebaiknya
dilakukan survei ke laboratorium atau ke bengkel mobil atau mesin.
2 Dalam hal perencanaan, sebaiknya bahan-bahan yang dipilih harus
sesuai dengan standar, agar konstruksinya dapat dipakai sesuai dengan
yang direncanakan.
3 Untuk pemilihan bahan-bahan yang dipergunakan, hendaknya ukuran
dari bahan tersebut harus berdasarkan hasil perhitungan yang
diperoleh.
4 Bagi masyarakat yang menggunakan HONDA FERIO CIVIC.
5 sebagai transport barang, hendaknya mengenal dan mengerti cara kerja
dari kopling dan mesin serta dapat memeliharanya atau merawatnya
dengan baik.
Nama:Bajol
Nim :171000221201037 33
Prodi :Teknik Mesin
4. La Heij, J dan De Bruijn L.A 1986. “ILMU MENGGAMBAR BANGUNAN
MESIN”. Jakarta, PT. Pradnya Paramitha.
Nama:Bajol
Nim :171000221201037 34
Prodi :Teknik Mesin
LAMPIRAN
Nama:Bajol
Nim :171000221201037 35
Prodi :Teknik Mesin