Anda di halaman 1dari 16

TUGAS 3

ELEMEN MESIN II
“TEKNIK PELUMASAN”

Nama : BAJOL
NIM : 17.10.002.21201.037
Prodi : Teknik Mesin
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SUMATERA BARAT
Teknik Pelumasan adalah suatu cara untuk
mengurangi dan memperkecil gesekan dan
keausan dengan menempatkan suatu lapisan tipis
(film) fluida di antara permukaan-permukaan yang
bergerak atau bergesek yang selanjutnya disebut
bahan pelumas.
MACAM MACAM
PELUMASAN
1) Pelumasan celup
Pelumas jenis ini hanya efiesien untuk kecepatan
rendah dan sering kali digunakan untuk
pelumasan pada kotak roda gigi. Penutup bak oli
harus betul-betul baik, sehingga tidak terjadi
kebocoran.
2) Pelumasan percikan
Komponen bergerak yang ada di
dalam gearbox tertutup. Selama berputar,
komponen ada saat tercelup ke dalam oli
sehingga timbul percikan oli sehingga melumasi
komponen lainnya. Permukaan oli dapat diperiksa
dengan melihat pada glass indicator-nya.
3) Pelumasan sirkulasi
Komponen yang bergerak terletak di
dalam gearbox tertutup. Sejumlah oli dimasukkan
ke dalam suatu tangki khusus yang disirkulasikan
 oleh sebuah pompa oli. Sirkulasi oli dapat
dikontrol melalui indicator.
4) Pelumasan tetesan
Pelumasan ini menggunakan pemberian oli secara
periodik pada bantalan. Mangkuk tertutup berisi oli
dihubungkan dengan pipa yang menuju bantalan.
Klep jarum dipergunakan untuk mengatur aliran
oli.
5) Pelumasan kabut
Aliran pelumas ke komponen yang bergerak
diperoleh dari udara kompresor kering yang
dihembuskan sehingga terjadi pengabutan.
ISTILAH-ISTILAH PADA MINYAK
PELUMAS
1. Viscosity adalah kekentalan suatu minyak pelumas
yang merupakan ukuran kecepatan bergerak atau
daya tolak suatu pelumas untuk mengalir. Pada
temperatur normal, pelumas dengan viscosity rendah
akan cepat mengalir dibandingkan pelumas dengan
viscosity tinggi.
2. Viscosity Index (Indeks viskositas) merupakan
kecepatan perubahan kekentalan suatu pelumas
ddikarenakan adanay perubahan temperatur. Makin
tinggi VI suatu pelumas, maka akan semakin kecil
terjadinya perubahan kekentalan minyak pelumas
meskinpun terjadi perubahan temperatur.
3 Flash point; titik nyala suatu pelumas adalah
menunjukkan temperatur kerja suatu pelumas
dimana pada kondisi temperatur tsb akan
dikeluarkan uap air yang cukup untuk membentuk
campuran yang mudah terbakar dengan udara.
4 Fire point; adalah menunjukkan pada titik
temperatur dimana pelumas akan dan terus
menyala sekurang-kurangnya selama 5 detik.
5 Pour point merupakan titik tempratur dimana
suatu pelumas akan berhenti engalir dengan
leluasa.
6 Cloud point; keadaan dimana pada temperatur
tertentu maka lilin yang larut di dalam minyak
pelumas akan mulai membeku..
7 Aniline point merupakan pentunjuk bahwa
minyak pelumas tertentu sesuai sifat-sifatnya
dengan sifat-sifat karet yang digunakan sebagai
seal dan slang.
Karakteristik pelumas
1 Base oil ternuat dari minyal mentah dan
petrokimia
2 Mineral oil performanya tergantung kemurniannya
3 Synthetic oil kemurniannya tinggi dan
performanya lebih baik
Pemilihan pelumas
1) Anda harus mengetahui pelumas mesin tersebut
untuk kendaraan roda dua atau roda empat.
Pelumas mesin terdiri dari 3 varian yaitu mineral,
semi sintetis dan sintetis
2) Viskositas atau Tingkat Kekentalan
Anda harus mengetahui tingkat kekentalan yang
diperlukan oleh kendaraan.
3) Spesifikasi Kinerja Pelumas
Mesin diesel dan bensin membutuhkan pelumas
yang berbeda, jangan sampai Anda salah memilih.
Setiap oli mesin berkualitas akan memiliki beberapa
label seperti SAE, ISO, API dan ACEA.
4) Approval atau Spesifikasi Pembuatan Mesin
Beberapa pelumas mesin telah dikembangkan
khusus bersama dengan pabrikan mobil sehingga
dipastikan sesuai dengan spesifikasi mobil atau
motor.
5) Klaim Teknologi
Perhatikan teknologi apa saja yang ada pada
pelumas mesin tersebut dan sesuaikan dengan
kebutuhan Anda.
. JENIS PELUMAS SERTA KEGUNAANNYA

Secara umum bahan pelumas diklasifikasikan berdasarkan wujud


dari materialnya, yakni liquid (cair), semi liquid (grease), dan padat.
Berikut penjelasannya :
Pelumas Cair Sebagian besar pelumas oli yang beredar di pasaran dan paling
banyak penggunaannya terbuat dari bahan dasar minyak bumi.
Oli mineral dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam yaitu
Oli Paraffinic (parafin) diproduksi melalui proses pemecahan molekul
hidrokarbon minyak bumi atau biasa dikenal dengan hydrocracking.  Oli
parafin sangat baik digunakan pada mesin manufaktur, untuk pelumas
mesin industri, serta pada proses produksi industri karet, tekstil, dan kertas.
Oli Naphtenic diproduksi dari minyak bumi melalui proses distilasi atau
penyulingan. Sebagian besar molekul oli naphtenic memiliki struktur cincin
hidrokarbon jenuh. oli naphtenic lebih cocok digunakan pada kondisi
temperatur kerja rendah, terutama untuk pendingin trafo industri, serta
pendingin pada proses permesinan.
Aromatic oil merupakan hasil dari proses pemurnian lebih lanjut dari oli
parafin. Melalui proses pemurnian tersebut didapatkan oli dengan struktur
hidrokarbon cincin-tak-jenuh. Pelumas oli aromatik berwarna hitam dan
sangat lazim digunakan sebagai bahan seal manufaktur, serta sebagai
perekat dan pengencer produksi aspal.
Perpaduan antara oli mineral dengan oli sintetis biasa
disebut dengan oli semi-sintetis. Dengan campuran
maksimal sebanyak 30% oli sintetis, diharapkan akan
didapatkan pelumas dengan kualitas tidak jauh berbeda
dengan oli murni sintetis, namun dengan harga yang lebih
terjangkau.
BANYAK PRODUK DARI PRESTASI LUBRICANTS YANG MERUPAKAN JENIS PELUMAS CAIR,
SEPERTI OLI MOTOR, MINYAK REM, AIR RADIATOR, DAN LAIN SEBAGAINYA.
KELEBIHAN PELUMAS OLI:
KELEBIHAN YANG PALING UTAMA ADALAH SANGAT COCOK DIGUNAKAN PADA MESIN-
MESIN PUTARAN TINGGI.
MEMILIKI VISKOSITAS RENDAH SEHINGGA MUDAH MEMBENTUK LAPISAN FILM PELUMAS
DI SETIAP PERMUKAAN LOGAM YANG DILINDUNGI DAN MEMASTIKAN SELALU ADA JARAK
ANTARA DUA PERMUKAAN KOMPONEN YANG BERTEMU.
KARENA BERFASE CAIR MAKA IA SANGAT MUDAH MENYERAP DAN MEMINDAHKAN PANAS.
 
KEKURANGAN PELUMAS OLI:
MEMBUTUHKAN RUANG YANG LEBIH BESAR UNTUK MENAMPUNG OLI.
MEMBUTUHKAN SISTEM SEALING UNTUK MENCEGAH OLI BOCOR KELUAR.
MEMBUTUHKAN TAMBAHAN SISTEM PENDINGIN JIKA PELUMAS BEKERJA PADA
TEMPERATUR EKSTRIM.
TIDAK TAHAN TERHADAP OKSIDASI, KONTAMINASI AIR, DAN PENGOTOR-PENGOTOR
SEPERTI DEBU ATAU YANG SEJENISNYA.

Anda mungkin juga menyukai