BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Daya putar yang dipindahkan berkaitan dengan gaya yang bergerak,
koefisien gesekan, dan geometri dari rem tersebut. Ini adalah suatu persoalan
dalam statika yang harus dipelajari secara terpisah untuk setiap geometri yang
ada. Begitupun kenaikan suhu dikaitkan dengan energi yang hilang dan dapat
dipelajari tanpa memperhatikan jenis rem tersebut karena geometri yang
diperhatikan permukaan pelepas panas.
Berbagai alat yang harus kita ketahui dalam merancang sebuah rem yang
baik adalah mengetahui dan mengerti mekanisme dan klasifikasi dari rem itu
berupa;
1. Jenis pelak (rim) dengan sepatu dalam yang mengambang
2. Jenis pelak dengan sepatu luar yang mengkerut
3. Jenis sabuk (band)
4. Jenis cakra/piringan (disk) atau aksial
5. Jenis kerucut (cone)
I.2. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penulisan tugas perencanaan ini adalah :
a. Dapat mengetahui cara-cara perencanaan rem tromol secara teoritis yang
terdapat pada sistem rem motor Suzuki Shogun 125 R
b. Dapat mengetahui klasifikasi bahan dan gaya-gaya yang bekerja pada saat
pengereman terjadi
Manfaat dari penulisan tugas perencanaan ini adalah :
1. Dapat memahami faktor-faktor efisiensi bahan pembuat rem untuk tingkat
umur yang lebih lama.
b.
Bab II: Tinjauan pustaka berisi defenisi rem pada umumnya dan
klasifikasi rem sepeda motor Suzuki Shogun 125 R
c.
d.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1
Pengertian Rem
Fungsi utama rem adalah menghentikan putaran poros, mengatur
putaran poros, dan juga mencegah putaran yang tidak dikehendaki. Dibawah
ini adalah penjelasan dari dinamika pengereman pada umumnya.
Rem blok
Rem blok tunggal
Rem blok yang paling sederhana terdiri dari satu blok rem yang
ditekan terhadap drum rem, seperti gambar dibawah ini. Biasanya pada
blok rem tersebut pada permukaan geseknya dipasang lapisan rem atau
bahan gesek yang dapat diganti bila telah aus.
Suatu hal yang kurang menguntungkan pada rem blok tunggal adalah
gaya tekan yang bekerja dalam satu arah saja pada drum, sehingga pada
poros timbul momen lentur serta gaya tambahan pada bantalan yang tidak
dikehendaki. Demikian pula, untuk pelayanan manual jika diperlukan
gaya pengereman yang besar, tuas perlu dibuat sangat panjang sehingga
kurang ringkas.
kita
ketahui
bahwa
rem
blok
tunggal
agak
kurang
menguntungkan karena drum mendapat gaya tekan hanya dalam satu arah
hingga menimbulkan momen lentur yang besar pada poros serta gaya
tambahan pada bantalan. Kekurangan tersebut dapat diatasi jika dipakai
dua blok rem yang menekan drum dari dua arah yang berlawanan, baik
dari sebelah dalam atau dari sebelah luar drum. Rem semacam ini disebut
rem blok ganda. Rem dengan blok yang menekan dari luar dipergunakan
untuk mesin mesin industri dan kereta rel yang pada umumnya
digerakkan secara numatik, sedangkan yang menekan dari dalam dipakai
pada kendaraan jalan raya yang digerakkan secara hidrolik.
b.
d.
Rem pita
Rem pita pada dasarnya terdiri dari sebuah pita baja yang disebelah
dalamnya dilapisi dengan bahan gesek, druym rem, dan tuas, seperti gambar.
Gaya rem akan timbul bila pita diikatkan pada drum dengan gaya tarik pada
kedua ujung pita tersebut. Jika gaya tarik pada kedua ujung pita adalah F 1 dan
F2 ( N ), maka besarnya gaya gesek adalah sama dengan (F1 - F2 ).
Rem pita mempunyai beberapa keuntungan seperti luas permukaan
lapisan dapat dibuat besar, pembuatannya mudah, pemasangan tidak sukar,
gaya rem besar dalam keaadaan berhenti. Tetapi karena sukar dikendalikan,
rem ini tidak cocok untuk putaran tinggi, karena pita dapat putus. Maka dalam
penggunaannya diperlukan ketelitian. Rem semacam ini tidak cocok untuk
alat alat pengangkut manusia. Rem pita banyak dipakai pada derek.
BAB III
PERENCANAAN REM TROMOL
a. Asbes serabut
Tekanan maksimumnya = 400 Kpa
= 0,3
b. Asbes yang dimatangkan
Tekanan maksimumnya = 550 Kpa
= 0,25
c. Asbes campuran
Tekanan maksimumnya = 1000 Kpa
= 0,32
10
T .PA .b.r
T .PA .b.r 2 ( 2 1 )
Reaksi pada pena engsel
Reaksi ini didapat dari penjumlahan gaya-gaya horizontal dan vertical
a. Reaksi pada bidang horizontal
Rx
dN Cos
P br
a
Sin a
f dN Sin F
Sin Cos
Sin
d F
dN Sin
P br
a
Sin a
Sin
f dN Cos F
Sin Cos d
11
B.
PA .b.r.( 2 1 ) AB .BC k . 1 .( L a ) k . 2 .( a )
L
II.2
12
Jika C
maka
D
; C Spring Index
d
max
8( F1 F2 )
1
.(1 )
3
.d
2C
13
max
max
T .r ( F1 F2 )
JO
A
8( F1 F2 ) D 4( F1 F2 )
.d 3
.d 2
Maka :
Jika C
maka
D
; C Spring Index
d
max
8( F1 F2 )
1
.(1 )
3
.d
2C
14
ab
dx
max
ab
2.ab
d
r
d
2. max
dx
d
2 . r
dimana :
= Angular defelction
2. max
dx
d
.D
16( F1 F2 ) D
dx
.d 4 .G
16( F1 F2 ) D 2
d 4 .G
Jika
= .r
r = D/2
Dimana :
Maka :
8( F1 F2 ) D 3
d 4 .G
15
8( F1 F2 ) D 3 N
d 4 .G
( F1 F2 )
d 4 .G
8. D 3 . N
d 4 .G
8.D 3 .N
(0,001) 4 .8 x 1010
8.(0,01) 3 .(12)
k 833,33 N
m
k
III.3 Poros
16
terjadi
16T
.d 3
d = diameter poros
terjadi = Tegangan geser yang terjadi ... N/m2
Bahan-bahan yang digunakan :
1. Besi
izin = 52 MPa
2. Besi cor kelabu
izin = 63 MPa
3. Besi cor nodular
izin = 110 MPa
4. Besi cor malleable
izin = 88 MPa
5. Baja karbon rendah
izin = 118 MPa
6. Baja karbon medium
izin = 140 MPa
7.Baja karbon tinggi
izin = 152MPa
Diketahui : P = 8.6 Hp = 8.6 x 746 Watt
17
= 6415.6 Watt
= 1400 rpm = 1400/60 x 2
= 146.533 rad/s
Penyelesaian :
P=Tx
T=P/
T = 6415.6 / 146.533
= 43.78 Nm
d = 12 mm = 12 x 10-3 m
16.T
.d 3
16.43,78
.(12.10 3 ) 3
700,48
5425,92.10 9
terjadi
terjadi
terjadi
terjadi 129,098.10 6 N / m 2
terjadi
129 MPa (Aman)
Dibawah ini diperlihatkan table rem dan ban dari Suzuki Shogun 125 R. dari
standart ukuran hingga limit akhir dari rem tersebut.
18
STANDART
LIMIT
brake
pedal
20 30
free travel
Rear brake
pedal
height
Brake
10
thickness
Brake disc
disc
Front
4.0 + 0.2
3.0
run
Front
0.30
out
Brake
cylinder
Front
12.700-12.743
bore
Master
cylinder
Front
12.657-12.684
piston diamtr
Brake
calliper
Front
33.960-34.036
cylinder bore
Brake
calliper
Front
33.884-33.934
piston diamtr
Brake Drum diam
Brake
lining
Rear
Rear
130.7
1,5
Front
Rear
Front
Rear
Front
Rear
86/100-184PR
90/90-184PR
-
0.25
0.25
1.6
1.6
thickness
Wheel axle run out
Tire size
Tire tread dept
BAB III
KESIMPULAN
19
1.
= 8,6 Hp
3.
4.
Poros
Torsi (T)
= 43,78 Nm
Diameter poros
= 12 x 10-3 m
= 129 MPa
Bahan Poros
= 140 MPa
Pegas
Diameter pegas (d)
= 1 mm
= 10 mm
= 12
= 80 Gpa
= 104,167 N/m
Jenis pegas
Bahan Pegas
Kanvas Rem
Jari-jari kanvas
= 57 mm
Bahan Kanvas
a. Asbes serabut
Tekanan maksimumnya = 400 Kpa
= 0,3
b. Asbes yang dimatangkan
20
= 25 mm
Luas total bidang kontak antara kanvas rem dengan tromol = 4,48 cm2
DAFTAR PUSTAKA
R.S. Khurmi & J.K. Gupta, 1990, Machine Design, New Delhi, EURASIA
PUBLISHING HOUSE, Ltd
Shigley, Joseph Edward, 1986, Mechanical Engineering Design, Michigan-USA,
McGraw-Hll Book Company
21
22