Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Dalam kehidupan di jaman modern ini, manusia banyak menggunakan teknolgi yang
mampu memudahkan pekerjaannya dan juga efisien dalam penggunaannya. Termasuk dalam
hal mobilitas manusia dalam beraktifitas. Sepeda listrik sebagai salah satu kendaraan yang
cukup mudah dimiliki dan sangat banyak digunakan oleh orang-orang khususnya di
Indonesia membuat perkembangan teknologi sepeda listrik selalu mengikuti perkembangan
jaman.

Salah satu komponen terpenting pada sepeda listrik adalah rem. Rem merupakan
komponen yang berfungsi untuk menghentikan putaran poros, mengatur kecepatan putaran
poros dan mencegah putaran yang tidak dikehendaki dengan menggunakan gesekan,
singkatnya rem berfungsi untuk memperlambat laju dari sepeda listrik. Selama terjadi
pengereman, kerja gesek rem diubah menjadi panas. Dalam hal ini kalkulasi pelepasan kalor
dan umur pakai kanvas ditentukan oleh jenis material kanvas, dimensi bagian yang
bergesekan dan kualitas pemakaian dari rem itu sendiri.

Dalam perhitungan rem cakram ini, pada dasarnya ingin mendapatkan umur pakai
dari rem cakram yang digunakan dengan asumsi penggunaan seperti aktifitas di keseharian
berdasarkan spesifikasi orisinil. Maka Kami tertarik untuk menghitung umur pakaian dari
rem cakram agar dikemudian hari dapat lebih memprediksi waktu maintenance untuk rem
serta mengefisiensikan penggunaan rem cakram.

I.2. Batasan Masalah

Tugas perhitungan elemen mesin II ini hanya dibatasi pada proses perhitungan umur
pakai rem dengan asumsi yang digunakan seperti aktifitas keseharian.
I.3. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan tugas elemen mesin II ini adalah untuk menghitung umur
pakai dari rem cakram pada sepeda Listrik sesuai dengan spesifikasi rem cakram orisinil
pabrikan berdasarkan asumsi pemakaian seperti aktifitas keseharian Pada akhirnya dapat
mengetahui umur pakai rem sehingga dapat lebih memprediksi waktu maintenance dan dapat
menggunakan rem cakram secara efisien.

I.4. Ruang Lingkup

Ruang lingkup perhitungan ini, penulis akan menguraikan perhitungan rem cakram yang
dalam tugas ini ini akan dibahas mengenai hal-hal yang dianggap perlu, diantaramya :

Perhitungan gaya pengereman

Perhitungan torsi pengereman

Perhitungan tekanan kanvas dan gaya tekan

Perhitungan gaya pengereman pada pedal tangan

Perhitungan umur kanvas rem

I.5. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data di dalam penyusunan laporan ini dilakukan dengan


beberapa cara :

Mencari referensi, dalam hal ini penulis mengumpulkan referensi dan data
yang mendukung isi dari materi, referensi didapat dari buku tekstual tentang
elemen mesin dan juga artikel di internet.
Melakukan asistensi dengan dosen pembimbing sehingga didapat langkah-
langkah yang harus dilakukan dalam penyusunan laporan tugas elemen mesin
ini.
Melakukan diskusi dengan sesama mahasiswa yang telah mengambil dan
mengerjakan tugas elemen mesin ini.

I.6. Sistematika Penulisan

Didalam penulisan laporan tugas elemen mesin II ini, penulis menyajikannya


kedalam 5 bab, adapun penyajiannya adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Membahas mengenai masalah yang melatar belakangi laporan, tujuan tugas


elemen mesin II, ruang lingkup kajian serta sistematika penulisan laporan.

BAB II: TEORI DASAR

Membahas teori teori yang berhubungan dengan rem cakram serta rumus
rumus yang dipergunakan dalam proses perhitungan.

BAB III: PERHITUNGAN

Berisikan tahapan perhitungan berupa diagram alir proses pengolahan data


dengan menggunakan berbagai persamaan berdasarkan asumsi yang
digunakan

BAB IV: ANALISA DAN KESIMPULAN

ANALISA

Membahas tentang hasil yang diperoleh dari perhitungan serta analisa yang
berhubungan dengan analisis sistem rem cakram dan umur pakai rem.

KESIMPULAN

Membahas kesimpulan yang didapat dari hasil pengolahan data serta


kesimpulan dari laporan.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi referensi buku dan artikel di internet yang digunakan serta menjadi
acuan dalam penulisan laporan ini.

LAMPIRAN
Berisi keterangan-keterangan yang tambahan yang berhubungan dengan
penulisan laporan ini.

BAB II
TEORI DASAR

1 Rem dan Fungsi


Rem adalah suatu peranti untuk memperlambat atau menghentikan gerakan roda.
Karena gerak roda diperlambat, secara otomatis gerak kendaraan menjadi lambat. Energi
kinetik yang hilang dari benda yang bergerak ini biasanya diubah menjadi panas karena
gesekan. Pada rem regeneratif, sebagian energi ini juga dapat dipulihkan dan disimpan
dalam rodagila (flywheel), kapasitor, atau diubah menjadi arus bolak balik oleh suatu
alternator, selanjutnya dilalukan melalui suatu penyearah (rectifier) dan disimpan dalam
baterai untuk penggunaan lain.

Energi kinetik meningkat sebanyak pangkat dua kecepatan (E = mv2). Ini berarti
bahwa jika kecepatan suatu kendaraan meningkat dua kali, ia memiliki empat kali lebih
banyak energi. Rem harus membuang empat kali lebih banyak energi untuk
menghentikannya dan konsekuensinya, jarak yang dibutuhkan untuk pengereman juga
empat kali lebih jauh.[1]

2 Jenis-Jenis Rem
Rem gesekan dapat diklasifikasikan lebih lanjut atas :
a Rem blok
1 Rem blok tunggal.
Rem blok yang paling sederhana dimana hanya terdiri dari satu blok
rem yang ditekan terhadap drum rem. Biasanya pada blok rem tersebut pada
permukaan geseknya dipasang lapisan rem atau bahan gesek yang dapat
diganti bila telah aus.
2 Rem blok ganda
Prinsip kerjanya sama seperti rem blok tunggal, hanya saja rem jenis
ini dipakai dua blok rem yang menekan drum dari dua arah yang
berlawanan, baik dari sebelah dalam maupun dari sebelah luar drum
Gambar 2.2. Rem blok ganda [3]

b Rem drum
Rem drum mempunyai ciri lapisan rem yang terlindung, dapat
menghasilkan gaya pengereman yan besar untuk ukuran rem yang kecil, dan
umur lapisan rem yang cukup panjang. Satu kelemahan rem jenis ini adalah
pemancaran panasnya yang buruk. Gaya pengereman tergantung pada letak
engsel sepatu rem dan silinder hidrolik serta arah putaran motor.

Gambar 2.3. Rem drum [4]

c Rem cakram
Rem cakram terdiri atas sebuah cakram baja yang dijepit oleh lapisan rem
dari kedua sisinya pada waktu pengereman. Rem ini mempunyai sifat-sifat
yang baik seperti mudah dikendalikan, pengereman yang stabil serta radiasi
panas yang baik sehingga banyak digunakan untuk roda depan. Adapun
kelemahan dari rem ini adalah umur lapisan yang pendek, serta ukuran silinder
rem yang besar pada roda.

Gambar 2.4. Rem cakram [5]

d Rem Pita
Rem pita terdiri dari sebuah pita baja yang disebelah dalamnya dilapisi
dengan bahan gesek, drum rem dan tuas. Gaya rem akan timbul jika pita
dikaitkan pada drum dengan gaya tarik pada kedua ujung pita tersebut.
Gambar 2.5. Rem pita [5]

2.3 Rem Cakram


Rem cakram (disk brake) terdiri dari dua jenis, yaitu:
a Tipe fixed caliper. Pada rem cakram tipe ini, caliper tidak ikut bergerak serta
terdapat beberapa pasang piston. Letak piston-piston tersebut ada pada kedua sisi
dari disk rotor-nya. Sehingga ketika fluida dikenai gaya tekan, fluida tersebut akan
menekan piston dari kedua sisi piringan gesek seperti yang terlihat pada gambar di
bawah.

Gambar 2.6. Rem cakram fixed caliper [6]


b Tipefloating caliper. Pada rem cakram tipe ini, caliper ikut bergerak karena reaksi
dari gaya tekan fluida, hanya terdapat piston dari satu sisi piringan geseknya. Jadi
ketika fluida dikenai gaya tekan, maka fluida tersebut akan menekan piston dan
kanvas sebelah kanan, kemudian kaliper akan tertarik ke sebelah kanan, yang
membuat kanvas sebelah kiri akan menekan piringan dari sebelah kiri.
Gambar 2.7. Rem cakram floating caliper [7]

Rem cakram (Disk Brake) terdiri atas sebuah cakram terbuat dari baja yang dijepit
oleh lapisan rem (pelat gesek) dari kedua sisinya pada waktu pengereman. Kedua plat
gesek ini akan menjepit cakram untuk menghentikan putaran poros, mengatur putaran
poros, dan menghentikan putaran yang tidak dikehendaki. Dengan jepitan antara kedua
pelat gesek, maka akan terjadi gesekan antara pelat gesek dengan cakram, juga antara
roda dengan aspal.
Rem cakram mempunyai sifat-sifat yang baik seperti mudah dikendalikan,
pengereman yang stabil, radiasi yang baik terhadap panas (berfungsi baik pada suhu
tinggi maupun rendah).

Gambar 2.8. Kontruksi rem cakram [8]


Bagian utama rem cakram adalah :
1 Kaliper (Caliper)
Kaliper terdiri atas rumah dan silinder berpistondan sil-sil di dalam silindernya.
Material gesek atau pad terdapat dalam kaliper. Cara kerjanya adalah seperti sebuah
ragum yang menjepit benda kerjanya karena adanya gaya aksi dan reaksi.
Gambar 2.9. Kaliper [9]
2 PiringanGesek (Disk Rotor)
Piringan gesek ini harus terbuat dari bahan yang baik dengan dimensi yang teliti.
Material itu harus punya sifat aus (wear resistance) yang baik, apabila rem ini
direncanakan untuk kendaraan berat.
Gambar 2.10. Piringan gesek [10]

3 KanvasRem (Brake Pad)


Kanvas rem terpasang pada kaliper. Kanvas ini dipasangkan dengan paku keling
pada daerah lasnya yang terbuat dari besi. Pad ini diberi batas aus sama seperti
piringan gesek.

Gambar 2.11. Kanvas rem [1]

4 Minyak Rem
Suatu sistem hidrolik menggunakan fluida untuk mentransmisikan gaya dan tekanan.
Fluida yang digunakan harus memenuhi syarat sebagai berikut :
Tidak bersifat korosif
Punya kualitas lubrikasi yang tinggi
Stabil dalam jangka waktu yang lama
Punya titik didih yang tinggi
Bersih, tidak mengandung partikel yang dapat menggangu sistem pengereman

4 Prinsip Kerja Rem Cakram


Rem cakram menggunakan fluida dalam prinsip kerjanya. Jika kita menekan handle
rem maka akan terjadi tekanan yang besar dalam silinder. Fluida akan bergerak untuk
menekan ke segala arah. Fluida menekan piston, piston menekan pelat gesek sebelah kanan,
maka pelat gesek akan menekan cakram. Karena handle rem masih dalam keadaan tertekan
maka tekanan fluida masih tinggi, lalu caliper akan tertekan ke sebelah kanan karena terjadi
sliding pada braket. Sehingga pelat gesek sebelah kiri juga akan terdorong ke kanan dan
akan ikut menjepit cakram. Jadi dengan jepitan kedua pelat gesek tersebut ke cakram maka
akan menghentikan putaran poros roda, dan sistem pengeremannya akan setimbang. Secara
ringkas, cara kerja rem cakram akan dijelaskan melalui urutan mekanisme seperti dibawah
ini :
1 Tangan memberi gaya pada handle rem
2 Gaya menekan tuas rem
3 Seal menekan fluida (minyak rem)
4 Fluida menjadi bertekanan tinggi dan menekan ke segala arah
5 Fluida menekan piston
6 Piston menekan pelat gesek sebelah kanan
7 Pelat gesek sebelah kanan menekan cakram
8 Tuas rem masih ditekan sehingga tekanan fluida masih tinggi
9 Fluida makin banyak dan ruang fluida makin besar sehingga caliper bergerak ke
kanan.
10 Pelat gesek sebelah kiri juga terdorong ke kanan dan kut menjepit cakram.
11 Roda berputar makin lambat hingga akhirnya berhenti.
Gambar 2.12. Prinsip kerja rem cakram [1]

5 Teori Tentang Roda


Coulomb : F = .W
Koef. Gesekan : o = static friction; dans = sliding friction
o >s , ini pentig saat terjadi pengereman supaya tidak terjadi slidingdari roda.
- Rolling : arah gerak tetap
- Sliding : arah gerak tidak tetap

Gaya-gaya yang bekerja pada ban :


- Gaya berat statis/dinamis
- Gaya dorong atau gaya tarik
- Gaya belok

Karena ban bersifat elastis maka perpindahan gaya itu selalu berhubungan dengan
perubahan bentuk dari ban. Perubahan bentuk telapak kontak digambarkan seperti
berikut : gambar perubahan bentuk telapak kontak.

6 Persamaan yang Digunakan Dalam Perencanaan Rem Cakram


Gaya Pengereman(Pv)

bv
Pv Wtot
g
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (1)
Ket:
Pv : gaya Pengereman (kg)
Wtot : berat total kendaraan (kg)
g : percepatan gravitrasi (m/s2)
bv : perlambatan kendaraan (m/s2
Torsi Pengereman(T)

D
T 1,1.Pv
2
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2)

Ket:
T : Torsi Pengereman (kg.cm)
D : Diamater roda (cm)
Umur kanvas rem (pad)

Umur rem tergantung pada volume material gesek yang boleh aus(Vv),daya gesek
rata-rata (Nr) dan satu konstata keausan(qv).
Umur rem :
2
1,1.Gg .Vg Vv
Am Lb
2.g qv.Nr
. . . . . . . . . . . (3)

Nilai qv diperoleh dari tabel (29/2) untuk kanvas kategori I


1,1 merupakan faktor nilai energi kitetik untuk komponen yang berputar.
Volume material gesek yang boleh aus (Vv) didapat dari persamaan :
Vv A.s v
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (4)
Nr diperoleh dari persamaan :
2
A .z 1,1.Gg .Vg
Nr m 4 Am
27.10 2.g
dengan . . . . . . . .(5)
Ket:
Gg : berat total kendaraan (kg)
Vg : kecepatan rata-rata kendaraan (m/s)
z : banyaknya pengereman per jam (rem/jam)

7 Bahan kanvas (Asbestos)

Asbestos adalah kelompok dari mineral dengan cristal berserabut yang panjang,
tipis. Kata "asbestos" diambil dari bahasa yunani yang artinya dalam bahasa Inggris
yaitu inextinguishable atau dalam bahasa Indonesia artinya tidak bisa dipadamkan.
Orang Yunani kuno mengatakan bahwa asbestos adalah mineral ajaib karena sifatnya
yang lembut dan ulet dan juga karena sifat dari asbestos ini yang tahan panas.

Asbestos menjadi populer dalam dunia manufaktur dan bangunan pada abad 19
karena ketahannanya terhadap panas, dapat menyerap suara dan kekuatan tariknya.
Asbestos digunakan pada sepatu rem dan karena ketahanan panasnya, dan pada
perkembanagan selanjutnya digunakan juga pada oven electric dan kabel sebagai
isolasi.

Sayangnya, material ini sekarang diketahui sebagai bahan yang beracun. Jika fiber
asbestos terhisap, dapat menyebabkan penyakit yang berbahaya diantaranya
mesotheliomaand asbestosis. Sejak pertengahan 1980 penggunaan asbestos sudah
banyak dilarang di berbagai Negara.

Solusi dari permasalahan ini adalah menggunakan material lain sebagai bahan
kanvas. Material alternatif tersebut antara lain Graphitic Carbon Steel, Poplar Wood
dan VulcanFiber. Namun Graphitic Carbon Steel lebih mahal dari pada Asbestos
sedangkan PoplarWood dan VulcanFiber lebih murah dari pada Asbestor. [12]
BAB III

DATA FISIK

Diagram benda bebas, titik berat

Gambar 3.2. DBB Pada Sepeda Listrik

Keterangan :
- = 620 mm
- = 140 mm
- = 380 mm
- = 460 mm
- = 150 mm
- = 1240 mm
- = W2
- = W1
- = Wm
- = Ra
- = Rb

- L = 1240 mm
- Wm = 98 Kg (Berat Sepeda Listrik)
- W1 = 73 Kg (Berat pengendara 1)
- W2 = 63 Kg (Berat pengendara 2)
- Wtot = 234 Kg (Berat total)
BAB IV

ANALISA DAN PERHITUNGAN

Diagram alir proses perhitungan

MULAI

Berat total (Wtot) ;Diagram benda bebas ; Beban roda ; Ukuran dan jar

2. Titik berat ; Gaya reaksi di masing-masing ban ; Umur re

3. Material kanvas rem dan ukuran cakram

4. Gaya pengereman ; Torsi pengereman ; Tekanan kanvas ; Gaya te

5. Gaya pada pedal tangan serta DBB

Gambar 4.1. Diagram


6.alir perhitungan umur kanvas rem
Perhitungan

STOP
Titik berat, gaya reaksi tumpuan
Wi ui W 2 380 mm+W 1 840 mm+ Wm 990 mm
- = Wi = W 2+W 1+Wm
END
(63 kg 380mm)+(73 kg 840 mm)+(98 kg 990mm)
= 63 kg+73 kg+98 kg

23940 kgmm +61320 kgmm+97020 kgmm


= 234 kg
182280 kgmm
= 234 kg

= 778,97 mm

Wi yi W 2 760 mm+W 1 760 mm+Wm 140 mm


- = Wi = W 2+W 1+Wm
(63 kg 760 mm)+(73 kg 760 mm)+( 98 kg 140 mm)
= 63 kg+73 kg +98 kg

47880 kgmm+55480 kgmm+13720 kgmm


= 234 kg

117080 kgmm
= 234 kg

= 500,34 mm

Gaya Reaksi Tumpuan Di Masing-masing Ban

- Ma = 0 (asumsi putaran CCW positif)


Rb1240 mm - Wm610 mm - W1460 mm = 0
Wm 610 mm+W 1 460 mm
Rb = 1240 mm
98 kg 610 mm+73 kg 460 mm
Rb = 1240 mm

Rb = 75,29 kg

- Fy = 0 (asumsi arah keatas positif)


Ra + Rb - Wm - W1 -W2 = 0
Ra = Wm + W1 + W2 -Rb
Ra = 98 kg + 73 kg + 63 kg - 75,29 kg
Ra = 158,71 kg

Material kanvas, ukuran cakram


Untuk mencari umur pakai rem, diasumsikan :
km m
- V rata-rata = 40 jam = 11,11 s

kali
- Operasi Pengereman = 50 jam
m
- Perlambatan = bv = 2,78 s
2

Menentukan Material

- Material : Asbestos Pressed Hidraullically with plastic


(Tabel 29/2 Grouped I, Buku Machine Elements Gustav Nieman hal.320)
[11]
- Koefisien gesek kering : 0,2 0,35
- Batas keausan : Sv = 0,3 cm
- Keausan spesifik : qv = 0,125 cm

Hasil Pengukuran Cakram

- Ro : 110 mm = 11 cm = 0,11 m
- Ri : 82 mm = 8,2 cm = 0,082 m
- : 53 = 0,925 rad

Gaya pengereman ; Torsi pengereman ; Tekanan kanvas ; Gaya tekan piston


- Gaya pengereman (pv)
Berdasarkan buku Machine Elements Gustav Nieman, hal.299 [11]
bv
Pv = Wtot g
m
2,78 2
s
Pv = 234 kg m
9,81 2
s
Pv = 66,32 kg

- Torsi pengereman
D = 52 cm = 0,52 m = diameter roda efektif (dari hasil pengukuran dan
spesifikasi)
D
MR = 1,1 pv 2 (Gustav Nieman, hal 299)

52 cm
MR = 1,1 66,32 kg 2
MR = 1896,75 kgcm
1896,75 kgcm
MR = 2 ; 2 = jumlah kanvas

MR = 948,376 kgcm pada setiap kanvas

- Tekanan kanvas yang diperlukan (Pa)


2 2
T = 0,5 Ri ( Ro Ri ) Pa
T
Pa = 0,5 Ri ( Ro2Ri2 )
1896,75 kgcm
Pa = 2 2
0,5 0,925 0,35 8,2 cm(11 cm8,2 cm)
1896,75 kgcm
Pa = 224,18 cm3
kg
Pa = 8,46 cm2

- Gaya tekan piston pada kanvas (F)



F = Ri ( Ro Ri ) Pa
kg
F = 0,925 8,2 cm (11 cm 8,2 cm) 8,46 cm
2

F = 179,67 kg
179,67 kg
F = 2 ; 2 = jumlah piston

F = 89,83 kg pada masing-masing piston

Gaya pada pedal tangan


Dari pengukuran diameter piston = 2,2 cm

- Tekanan kanvas (Pw)


F
P= A

F
Pw = 2 A psiton
F
Pw = 2
2 D
4
89,83 kg
Pw =
2 (2,2 cm)2
4
kg
Pw = 11,82 cm2

- Gaya piston (F piston)


F piston
Pw = A saluran ; D saluran = 10 mm = 1 cm

F piston = Pw A saluran
kg
F piston = 11,82 cm2 (1 cm)2
4
F piston = 9,28 kg

- Gaya dari tangan pada pedal


Ma = 0 (asumsi putaran CCW positif)
F piston 3 cm - F tangan 10,3 cm = 0
F piston 3 cm
F tangan = 10,3 cm
9,28 kg 3 cm
F tangan = 10,3 cm
F tangan = 2,70 kg

Perhitungan umur kanvas rem


Berdasarkan buku Machine Elements Gustav Nieman, hal. 300 [11]
- Energi kinetic (Am)
2
1,1 Wtot (Vratarata)
Am = g 2

m 2
1,1 234 kg (11,11 )
s
Am = m
9,81 2 2
s
Am = 1619,34 kgm

- Daya gesek (Nr)


Am z
Nr = 27 104

1619,34 kgm30
Nr = 27 10
4

Nr = 0,18 HP

- Volume keausan (Vv)


Vv = A sv ; sv = batas keausan
2 2 53
Vv = ( ( Ro Ri 360 ) sv

2 2 53
Vv = ( ( (11 cm) (8,5 cm) 360 ) 0,3 cm

Vv = 6,76 cm 3

- Umur pelat gesek (Lb)


Vv
Lb = qv Nr
3
6,76 cm
Lb = 0,125 0,18 HP

Lb = 300,44 jam

Setelah melakukan serangkaian tahapan proses perhitungan umur pakai rem


cakram, Ada beberapa hal yang menjadi bahan pertimbangan untuk dianalisa. Hal-hal
tersebut adalah sebagai berikut :

1 Ada beberapa faktor yang mempengaruhi nilai umur pakai dari rem cakram , antara
lain sebagai berikut :
- Asumsi pengoperasian dari proses pengereman sepeda listrik yang digunakan
seperti : kecepatan rata-rata (V rata-rata) ; operasi pengereman ; serta perlambatan
(bv); pemakaian sepeda listrik per hari; lama waktu pengereman; serta frekuensi
operasi pengereman per satuan waktu.
- Pemilihan dan penggunaan jenis material dari kanvas rem yang digunakan, seperti
: jenis material kanvas; Koefisien gesek; batas keausan (Sv); serta keausan
spesifik (qv).

2 Ada perbedaan besar gaya yang di transmisikan pada setiap proses pengereman, yaitu
dari mulai :
- Gaya tangan (F tangan) = 2,70 kg
- Gaya piston (F piston) = 9,28 kg
- Gaya tekan piston pada kanvas (F) = 179,67 kg (2 kanvas)
- Gaya pengereman (Pv) = 66,32 kg
Artinya adalah gaya yang diberikan tangan cukup kecil untuk menghasilkan gaya
pengereman (Pv) dan gaya tekan piston pada kanvas (F) yang cukup besar.

3 Dari hasil akhir yang di dapat dari perhitungan umur pakai rem cakram yaitu : 96,14
bulan bila dibandingkan dengan kenyataannya masih nilainya terlalu lama. Pada
kenyataannya umur maksimal rem cakram (baik piringan dan kanvas) akan habis 3
tahun apalagi kanvas rem akan lebih cepat dari itu. Kemungkinannya adalah
penggunaan jenis kanvas rem dan piringan cakram yang imitasi atau bukan original,
lalu asumsi yang dipakai pada perhitungan belum mendekati sesuai keadaan
kenyataannya.
BAB V

KESIMPULAN

Setelah melakukan serangkaian tahapan proses perhitungan umur pakai rem, Ada
beberapa hal yang dapat kami simpulkan. Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut :

1 Dengan asumsi spsifikasi rem cakram dan operasi penggunaan sepeda listrik seperti :
km m
- Kecepatan rata-rata (V rata-rata) : 40 jam = 11,11 s

kali
- Operasi pengereman : 50 jam
m
- Perlambatan (bv) : 2,78 s2
- Material kanvas : Asbestos Pressed Hidraullically with plastic
- Koefisien gesek kering : 0,2 0,35
- Batas keausan (Sv) : 0,3 cm
- Keausan spesifik (qv) : 0,125 cm
Didapat nilai umur pakai rem sebesar 96,14 bulan atau setara 8 tahun.
2 Untuk prediksi maintenance dari rem cakram ini dapat dilakukan setiap 8 tahun
sekali. Dengan umur pakai 8 tahun membuat cost yang harus dikeluarkan untuk
maintenance (ganti kanvas atau piringan) sedikit lebih murah dengan waktu selama
itu.
3 Dalam mengefisiensikan penggunaan dan pemakaian rem cakram agar awet dipakai,
maka dapat mengacu pada asumsi pengoperasian rem cakram, seperti :
km m
- V rata-rata = 40 jam = 11,11 s

kali
- Operasi Pengereman = 50 jam
jam
- Pemakaian = 2,5 hari
detik
- 1 kali pengereman =3 rem

Anda mungkin juga menyukai