Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian


Sistem pengereman adalah salah satu bagian yang paling penting bagi
kinerja sepeda motor. Rem merupakan suatu sistem yang bekerja untuk
mengontrol, memperlambat, dan menghentikan perputaran. Prinsip kerja dari
rem adalah merubah energi kinetik menjadi panas dengan cara menggesekkan
piringan (brakedisc / rotor) dengan kampas rem (brake pad) pada saat kedua
komponen tersebut berkontak.
1.2 Rumusan Penelitian
Sistem pengereman akan bekerja optimal jika seluruh komponen bekerja
dengan baik sesuai dengan yang dikehendaki.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
A. Maksud
Agar dapat mengetahui atau memahami cara kerja sistem pengereman rem
cakram dan cara merawat sistem bahan bakar.
B. Tujuan
1) Supaya mengetahui cara kerja sistem pengereman rem cakram
2) Supaya mengetahui cara merawat sistem pengereman rem cakram
3) Supaya mengetahui kelebihan sistem pengereman rem cakram
4) Supaya mengetahui pentingnya merawat sistem pengereman rem cakram
1.4 Batasan Penelitian
1. Perawatan Sistem Rem Cakram
2. Pemeliharaan Sistem Rem Cakram
1.5 Manfaat Penelitian
2. Mengasah keterampilan yang diberikan di sekolah.
3. Menambah pengalaman dan pengetahuan siswa.
4. Mengetahui sejauh mana kemampuan siswa.
5. Menjalin kerja sama antara sekolah dan perusahaan terkait.
1.6 Metodologi Penelitian
Metodologi dalam laporan praktik kerja lapangan ini adalah :

1
2

1. Mengetahui Komponen Sistem Pengereman Rem cakram


2. Mengetahui Cara kerja sistem pengereman rem cakram
3. Memahami dan Mengetahui Perawatan dan Perbaikan pada Sistem Rem
Cakram
1.7 Sistematika Penulisan
Secara garis besar laporan dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu awal, isi
dan akhir. Cukup sederhana. Berikut adalah Sistematika Laporan Secara
Umum.
1. Bagian awal terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan, kata
pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel.
2. Bagian isi laporan terdiri dari lima bab yaitu :
- Bab I :
Pendahuluan, dalam hal ini penulis menguraikan tentang latar belakang,
rumusan penelitian, maksud dan tujuan penelitian, batasan penelitian,
manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
- Bab II :
Tinjauan umum perusahaan, dalam hal ini penulis menguraikan tentang
sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan, nilai-nilai perusahaan,
layanan utama perusahaan, struktur organisasi perusahaan, tugas dan
fungsi karyawan perusahaan.
- Bab III :
Proses dan hasil belajar diindustri, yaitu bab yang menguraikan tentang
kajian.
- Bab IV :
Pembahasan dan hasil dari laporan.
- Bab V :
Penutup, yaitu bab yang berisi simpulan dan saran.
3. Bagian akhir laporan terdiri dari daftar pustaka, daftar riwayat hidup,
kartu bimbingan sekolah kartu bimbingan DU/DI dan lampiran.
BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan

Bengkel Rahayu berdiri pada tahun 2010 yang didirikan oleh Bapak Yayat
Hidayat dan masih beroperasi sampai sekarang. Bengkel tersebut terletak di Jl.
Baru Cisinga Kp. Gombong Ds. Gombong Kec. Ciawi Kab. Tasikmalaya –
Jawa Barat.

2.2 Visi dan Misi Perusahaan

 Visi
Untuk menjadi bengkel terbaik di Ciawi, memuaskan pelanggan adalah
tujuan yang paling utama.
 Misi
1. Memberikan kualitas kerja yang maksimal dan bagus
2. Memberikan fasilitas yang diperlukan oleh pelanggan seperti tempat
istirahat, mushola, kantin dan toilet.
3. Memberikan pelayanan terbaik dan standar mutu kepada pelanggan
dengan menjalakan proses kerja yang terbaik sehingga tercapai kepuasan
pelanggan yang semaksimal mungkin.

2.3 Layanan Utama Perusahaan

Perusahaan ini melayani jasa perbaikan seperti ganti oli, ganti kampas
rem, dll.

2.4 Struktur Organisasi Perusahaan

3
4

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Perusahaan

2.5 Tugas dan Fungsi


1. Pimpinan
a. Mengawasi dan mengkoordinasi seluruh aktivitas perusahaan serta
memimpin perusahaan.
b. Melakukan monitoring untuk kemajuan perusahaan serta kesejahteraan
karyawan.
2. Kepala Mekanik
a. Menyusun rencana dan program kerja Bengkel sebagai pedoman
pelaksanaan tugas.
b. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidangnya.
c. Mengkoordinasikan bawahan dalam melaksanakan tugas agar terjalin
kerja sama yang baik.
3. Administrasi
a. Melakukan kegiatan administrasi perusahaan.
b. Membantu melengkapi data/menyiapkan data yang dibutuhkan
perusahaan
4. Mekanik
a. Mengerjakan perbaikan / perawatan kendaraan sesuai yang
diperintahkan.
b. Memelihara (menjaga kebersihan dan kelengkapan) peralatan kerja,
menjaga kerapian dan kebersihan tempat kerjanya.
BAB III
LANDASAN TEORI

3.1 Pengertian Rem


Rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan
menghentikan kendaraan serta memberikan kemungkinan dapat memparkir
kendaraan ditempat yang menurun. Peranan rem sangat penting dalam sistem
mesin, misalnya pada mesin mobil, sepeda motor, mesin cuci, dan sebagainya.
Selain itu rem juga mempunyai kelemahan yaitu rem sering mengalami blong, hal
ini diakibatkan karena pemeliharaan yang kurang rutin dan penyebab terjadinya
rem blong yaitu pad rem habis (aus), minyak rem habis, dan terjadinya kebocoran
pada seal piston rem, master rem, ataupun pada selang remnya, maka dari itu
pemeliharaan rem harus sangat diperhatikan.

3.2 Fungsi Sistem Rem Cakram


Rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan kendaraan atau menghentikan
kendaraan melalui mekanisme gesekan antara komponen rem, dengan roda yang
berputar yaitu sepatu rem dengan tromol rem.

3.3 Rem Cakram


Mobil modern kebanyakan telah menerapkan piranti yang satu ini. Biasanya
piranti seperti ini dapat ditemukan pada roda kendaraan baru sehingga dalam
setiap penggunaannya menjadi maksimal dan terarah.
Rem cakram menjadi salah satu sistem pengereman modern terbaik pada
mobil dan ideal untuk diterapkan pada setiap mobil, terutama yang telah memakai
mesin berkapasitas CC besar. Sistem kerja rem cakram adalah dengan menjepit
cakram yang biasanya dipasang pada roda kendaraan melalui caliper yang
digerakkan oleh piston untuk mendorong sepatu rem (brake pads) ke cakram.

5
6

3.3.1 Kelebihan rem cakram


Rem cakram dapat digunakan dari berbagai suhu, sehingga hampir semua
kendaraan menerapkan sistem rem cakram sebagai andalanya. selain itu rem
cakram tahan terhadap genangan air sehingga pada kendaraan yang telah
menggunakan rem cakram dapat menerjang banjir.
Kemudian rem cakram memiliki sistem rem yang berpendingin diluar
(terbuka) sehingga pendinginan dapat dilakukan pada saat mobil melaju, ada
beberapa cakram yang juga dilengkapi oleh ventilasi (ventilatin disk) atau cakram
yang memiliki lubang sehingga pendinginan rem lebih maksimal digunakan.
Kegunaan rem cakram banyak dipergunakan pada roda depan kendaraan
karena gaya dorong untuk berhenti pada bagian depan kendaraan lebih besar
dibandingkan di belakang sehingga membutuhkan pengereman yang lebih pada
bagian depan. Namun saat ini telah banyak mobil yang menggunakan rem cakram
pada keempat rodanya.

3.2.2 Kekurangan rem cakram


Rem cakram yang sifatnya terbuka memudahkan debu dan lumpur
menempel, lama kelamaan lumpur (kotoran) tersebut dapat menghambat kinerja
pengeraman sampai merusak komponen pada bagian caliper, seperti piston bila
dibiarkan lama. Oleh sebab itu perlu dilakukan pembersihan sesering mungkin.

3.2.3 Nama-Nama Bagian Rem


a) Rem cakram
b) Piringan rotor
c) Selang rem
d) Plat pengatur pad
e) Plat momen
f) Plat rem
g) Pegas penahan pada pegas anti berisik
h) Shim anti cicit
i) Silinder rem
j) Karet pelindung utama
7

k) Perapat piston
l) Piston
m) Karet pelindung silinder
n) Ring set
o) Bushing lucur
p) Karet pelindung (boot)

3.4 Fungsi-fungsi Bagian Rem Cakram


1. Piringan rotor, untuk menjamin pendiginan yang baik
2. Selang rem, untuk jalurnya fluida atau minyak rem
3. Plat pengatur pad, untuk menahan rem
4. Plat momen, penahan silinder agar tidak jatuh
5. Pad rem, untuk menghentikan piringn rotor yang sekaligus menghentikan
kendaran
6. Pegas penahan pad, untuk menahan pad rem agar tidak goyang atau pad
rem tidak lepas karena tergajal
7. Pegas anti berisik, agar pada saat pengereman berlangsung pad rem tidak
berisik
8. Shim anti cicit, untuk menganjal pad rem pada silinder rem agar tidak
lepas
9. Silinder rem, sebagai wadah dari pad rem

3.5 Macam – Macam Cakram ( Piringan )

Gambar 3.1 Cakram penuh

 Digunakan untuk mobil : Ukuran sedang dan Kecepatan


menengah
8

 Pendinginan cukup
 Harga Murah

Gambar 3.2 Cakram dengan rusuk pendingin


 Digunakan untuk mobil : Ukuran berat & Kecepatan tinggi
 Pendinginan lebih baik
 Harganya Mahal

3.6 Macam – Macam Kaliper

Gambar 3.3 Kaliper Tetap

 Kaliper terpasang mati pada aksel


 Masing – masing sisi kaliper terdapat torak
 Pad dipasang pada kaliper dengan dua buah pin
Cara kerja
 Ketika pedal rem diinjak, tekanan cairan rem mendorong torak ke
balok rem dan mencepit cakram.
 Ketika pedal rem dilepas, dua torak dikembalikan pada posisi
semula oleh sil secara otomatis
9

 Dalam penggunaan memakai konstruksi sederhana dan murah


tidak sering digunakan lagi

Gambar 3.4 Kaliper Luncur Satu Torak

Cara kerja :
 Tekanan cairan rem dalam silinder menekan torak dan dasar
silinder
 Torak bergerak ke kiri mendorong balok rem 1 sampai kanvas
menempel pada permukaan gesek cakram
 Untuk selanjutnya tekanan hidraulis disamping menekan torak
juga menekan dasar silinder unit silinder bergerak ke kanan
mendorong balok rem 2 dengan arah berlawanan dengan balok
rem 2
 Balok rem 1 didorong ke kiri oleh torak dan balok rem rem 2
didorong kekanan oleh unit silinder, ke arah permukaan gesek
cakram
 Gerakan kedua balok rem dengan arah berlawanan selanjutnya
menjepit permukaan gesek cakram cakram terjadi
pengereman

Gambar 3.5 Kaliper Luncur Dua Torak

Cara kerja :
10

 Tekanan cairan rem dalam silinder menekan torak 1 dan torak 2


 Torak I bergerak ke kiri mendorong balok rem kearah permukaan
gesek cakram
 Torak II bergerak ke kanan mendorong unit rangka luncur
balok rem 2 terdesak ke arah permukaan gesek cakram pada sisi
yang lainnya
 Balok rem 1 di dorong ke kiri oleh torak 1 dan balok rem 2 di
dorong ke kanan oleh unit rangka luncur kearah permukaan gesek
cakram
 Gerakan ke dua balok dengan arah yang berlawanan selanjutnya
menjepit permukaan gesek cakram terjadi pengereman

Gambar 3.6 Komponen Rem Cakram Jenis Kaliper Luncur


( Contoh : TOYOTA)

Keterangan :
 Konstruksi paling modern dan mudah memperbaikinya
 Mudah sekali untuk mengganti kanvas rem

Pengertian : Kaliper berputar pada pusat putar secara berayun bila terjadi tekanan
cairan rem
11

Gambar 3.7 Kaliper berayun

Konstruksi :
 Unit kaliper terpasang menjadi satu dengan rangka.
 Unit kaliper terpasang pada pusat putar
 Letak kedua balok rem tidak segaris dengan sumbu torak
Cara kerja :
 Tekanan cairan rem menekan torak dan unit silinder
 Torak bergerak ke kiri mendorong balok rem 1 ke arah
permukaan gesek cakram
 Selanjutnya tekanan cairan rem juga mendesak dasar silinder
unit kaliper bergerak mengayun mendorong balok rem 2
kekanan, ke arah permukaan gesek cakram
 Gerakan kedua balok rem dengan arah berlawanan kedua
permukaan gesek cakram cakram terjepit terjadi
pengereman

Gambar 3.8 Penyetelan Rem Cakram


12

 Tekanan cairan rem mendorong torak keluar silinder

 Bibir sil yang bergerak dengan torak tertarik mengikuti gerakan


torak hingga penumpang sil bengkok (kebengkokan penampang
sil terbatas )
 Jika celah kanvas terhadap cakram cukup besar gerakan
torak melebihi kemampuan bengkok penampang sil torak
slip tehadap sil

Gambar 3.9 Saat Pelepasan (Pedal Rem Dilepas)

 Tekanan cairan rem hilang

 Sil menarik torak kembali pada posisi tidak mengerem


 Jalannya piston : 0,15 – 0,25 mm
Keterangan :
 Penyetelan otomatis hanya berfungsi dengan baik apabila :
 Kelonjongan cakram tidak lebih 0,1 mm
 Gerakan torak dalam silinder tidak terganggu
 Pada kaliper luncur gerakan luncur harus berfungsi baik

Gambar 3.10 Balok rem tanpa penunjuk keausan


13

Gambar 3.11 Pad dengan penunjuk keausan secara elektrik

3.7 Perbandingan Antara Rem Cakram Dan Rem Tromol

Rem Tromol                                    Rem Cakram

TABEL 3.1
Perbandingan Antar REM Cakram dan REM Tromol

Sifat Rem Tromol Rem Cakram

+ Memberikan kekuatan Tidak memberi kekuatan


Gaya kerja
sendiri sendiri
Pendinginan - Kurang Baik
Temperatur kerja * Rendah Tinggi
Keausan kanvas + Sedikit Banyak
Cara menyetel - Manual / setengah otomatis Otomatis
Waktu yang diperlukan
- Lama Cepat
servis
Tempat yang perlu dan * Lebih Kurang
14

berat

 Pada rem cakram diperlukan gaya hidraulis lebih tinggi untuk mendapatkan
tekanan rem yang sama besarnya, rem cakram menjadi lebih panas ( + 6000 C )
 Karena pendinginan rem cakram baik, maka tidak ada fading
 Fading sering terjadi pada rem tromol kalau panas
15

BAB IV
PENGUJIAN DAN ANALISIS

4.1 Proses Kerja Pembongkaran, Perawatan, serta Pemasangan Komponen


Rem Cakram

1. Komponen Bagian Atas

a. Pedal Rem

Pedal rem yaitu komponen sistem rem yang berfungsi untuk


melakukan pengereman dengan jalan mendorong booster rem
kemudian ke silinder master. Penggunaan rem biasanya dengan cara
di injak.

1. Data Kelayakan
 Tinggi pedal dari rantai : 154,7 – 164,7 mm (6,091 – 4,484
inci)
 Gerak bebas : 3-6 mm (0,12 – 0,24)
2. Penyetelan Pedal rem
a. Ukuran tinggi pedal

Gambar 4.1 Mengukur Tinggi Pedal


16

b. Ukuran brake pedal free play

Gambar 4.2 Mengukur Tinggi Pedal

c. Ukur jarak pedal ke toe board ketika

Gambar 4.3 Mengukur Clearance Pedal dengan Toe Board

b. Master silinder
Master silinder merupakan suatu bagian dari konstruksi rem hidrolis yang
berfungsi meneruskan tekanan pedal pengemudi menjadi tekanan minyak
dalam suatu silinder melalui mekanisme gerakan torak dalam silinder master.
Master silinder terbagi menjadi dua yaitu jenis tunggal dan jenis ganda. Prinsip
kerja keduanya sama, hanya saja konstruksinya yang berbeda. Pada laporan ini
hanya akan dibahan mengenai master siinder jenis ganda saja.
Cara kerja master silinder ganda yaitu saat rem kembali ke tangki dan
katup inlet menutup saluran masuk. Saat Piston bergerak lagi, timbul tekanan
dan juga pada piston 2 juga timbul tekanan sehingga tekanan fluida timbul
pada sistem rem.
17

Gambar 4.4 Master Silinder

 Pembongkaran

Gambar 4.5 Pembongkaran Master silinder

 Keluarkan brake fluid dari bleeder screw


 Lepaskan brake tube dari master silinder

Gambar 4.6 Melepas Hose dan Tube


18

 Lepaskan master silinder dari brake booster

Gambar 4.7 Melepas Master Silinder

 Lepaskan fluid reservior


 Lepaskan stopper bolt
 Lepaskan stopper ring
 Keluarkan piston assembly dari master silinder body

Gambar 4.8 Melepas Piston Assembly dan Periksa Check Valve

 Pemeriksaan

Gambar 4.9 Pemeriksaan Master Silinder

 Ukur master silinder diameter dalam dan pistonnya dengan


sliding caliper
19

 Jika kelonggaran melebihi limit, maka ganti master atau


pistonnya.

Gambar 4.10 Mengukur Piston Clearance

 Pemasangan
 Berikan anti rust pada permukaan bagian dalam master silinder
 Pasang fluif reservior dari bands.
 Pasang kembali komponen-komponen master silinder sesuai dengan
urutan

Gambar 4.11 Pemasangan komponen silinder

c. Brake rem
Brake booster berfungsi untuk menambah daya penekanan pedal sehingga
daya pengereman yang besar atau baik dapat dicapai. Booster terpasang
pada master silinder, akan tetapi ada pula yang terpisah dari master silinder.
Komponen-komponen booster rem diantaranya adalah :
 Rumah booster
 Piston booster
20

 Diafragma
 Reaction mechinm
 Mekanisme katup
Cara kerja booster rem yaitu apabila pedal di injak, katup terbuka.
Karena terjadi perbedaan tekanan, udara menekan diafragma, push rod
menekan piston pada master silinder. Selanjutnya minyak rem ditekan
untuk diteruskan ke silinder roda, lalu terjadilah pengereman.

Gambar 4.12 Mengukur Piston Clearance

a. Melepas booster rem

Gambar 4.13 Pembongkaran Booster Rem

 Keluarkan brake fluida


 Lepaskan master silinder
 Lepaskan vacuum hose pada sisi booster
 Lepaskan sambungan operatif rod pada brake pedal
 Lepaskan brake booster
21

Gambar 4.14 Melepas Master Silinder

b. Membongkar
 Bersihkan booster body sebelum memulai pembongkaran
 Lepaskan rear sheel

Gambar 4.15 Melepas Booster Assembly

 Lepaskan retainer lalu keluarkan bearing dan valve body seal dan rear
shell
 Lepaskan retainer, keluarkan plater, seal assembly, dan push road dari
front shell

Gambar 4.16 Melepas Retainer

 Tarik diafragma dari diafragma plate


 Lepaskan silinder retainer dari diafragma plate
 Lepaskan valve plunger stop key
 Tarik valve roda dan plunger assembly
22

Gambar 4.17 Melepas Silinder Retainer

c. Pemeriksaam

Gambar 4.18 Urutan Pemeriksaan

 Tiup check valve dari arah engine


 Tiup check valve dari arah brake booster
 Periksa clearance antara booster push rod dengan master silinder
piston

Gambar 4.19 Meniup Check valve

 Ukur kedalam piston

Gambar 4.20 Mengukur Kedalaman Piston

 Periksa clearance antara booster push rod dengan master silinder


 Lapisi komponen-komponen dengan gemuk
23

d. Pemasangan
 Pasang kembali komponen komponen sesuai dengan urutan
pembongkaran

e. Brake line
Brake line yaitu saluran yang berfungsi untuk menyalurkan minyak
rem kesilinder roda atau caliper. Brake line dapat berupa selang ataupun
pipa-pipa.
3. Komponen Bagian Bawah
a) Caliper
Bagian yang tidak bergerak dari rem cakram adalah caliper, dimana
terdapat silinder-silinder rem, berikut sepatu rem beserta pistonnya.
Apabila pedal rem diinjak, maka silinder-silinder rem akan bekerja
secara hidrolik sehingga sepatu-sepatu rematau pad akan menjepit,
menahan, dan menghentikan cakram rem yang sedang berputar.
b) Cakram atau piringan
Cakram atau piringan yaitu bagian yang berupa cakram atau piringan
yang ikut berputar bersama roda, bagian inilah yang akan dijepit atau
ditahan oleh pad.
1. Pemeriksaan
 Angkat kendaraan dan lepas semua roda
 Melepas baud sub pen
 Bersihkan caliper dengan udara kompresor, mengamankan kepala
sub pen dengan kunci dan buka baut caliper.

Gambar 4.21 Melepas Baut Sub Pen


24

 Membuka caliper, tarik caliper dan balikan ke atas, kemudian


masukan baut yang telah dilepas kedalam plat penahan agar
caliper tidak terjatuh.
Catatan : Slang rem tidak boleh dilepas, caliper tidak boleh
dilepas dari plat penahan dan jangan mengerem saat caliper tidak
terpasang.

Gambar 4.22 Menahan Caliper Dengan Baut

 Melepas pad rem, lepaskan pad dalam terlebih dahulu,


kemudian baru pad luar serta shimnya.

Gambar 4.23 Melepas Pad Luar dan Pad Dalam

 Membongkar caliper
 Lepas baut nepal agar minyak rem dalam silinder dapat
keluar.
 Pembongkaran piston rem sebaiknya dilakukan dalam
bak air yang dicuci deterjen
 Melepas karet penutup dan klip ring (ring pengunci
tersebut)
25

 Membongkar piston rem menggunakan tekanan udara


kompresor apabila sulit, gunakan minyak rem untuk
mempermudah proses pelepasan atau menggunakan
minyak anti karat sebagai pelicin.
2. Pemeriksaan
 Memeriksa caliper dan piston
Setelah piston rem terlepas, bersihkan dengan
menggunakan amplas halus hingga bersih, dan juga bersihkan
silinder. Pada saat pengamplasan, digunakan amplas halus
(no.1) dan dengan air agar tidak terjadi kecatatan atau goresan
pada piston maupun silinder. Setelah bersih, kemudian
keringkan dengan kompresor.
Proses selanjutnya setelah caliper bersih adalah melakukan
pemeriksaan seluruh komponen-komponen caliper. Hal ini
dimaksudakan agar dapat diketahui komponen-komponen
mana yang masih baik sehingga bisa digunakan kembali.
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan adalah :
1. Memeriksa komponen-komponen silinder, apabila piston
telah mengalami korosi, maka harus diganti.
2. Memeriksa keadaan karet penutup, apabila telah mengeras
atau rusak maka harus diganti.
3. Memeriksa kedalaman karet penutup, apabila sobek atau
rusak, maka harus diganti agar kotoran dan air dari luar
tidak masuk kedalam silinder sehingga tidak menyebabkan
korosi dan rem macet.
 Memeriksa keausan pad
Untuk memeriksa pad, gunakan penggaris, ukuran
tebal pad tidak boleh kurang dari 1,00 mm, bila kurang
harus diganti (tidak boleh kurang dari spesifikasi pabrik)
26

Gambar 4.24 Memeriksa Keausan Pad

 Memeriksa cakram
Hal yang dilakukan dalam memeriksa cakram yaitu :
1. Mengukur tebal piringan, dilakukan dengan micrometer,
ganti piringan bila tebal minimum atau kurang, bila tebal
piringan tidak rata atau aus, harus diratakan dengan
bubut atau ganti.

Gambar 4.25 Mengukur Tebal Piringan

2. Ukur run out disc, digunakan dial indicator, ukur run out
disc pada posisi 10 mm dari ujung luar, run out disc
maksimal 0,06 mm. Bila run out lebih besar dari
maksimum, ganti disc atau bubut disc. Perlu diperhatikan
sebelum mengukur run out, konfirmasi bahwa gerak
bebas bearing dalam speasifikasi.

Gambar 4.26 Mengukur Run Out Disc


27

Proses perataan komponen biasanya dilakukan dibengkel bubut.


Kondisi permukaan yang tidak rata disebabkan oleh kondisi pad yang
sudah habis sehingga piringan akan bergesekan terus dengan besi pad.
Gesekan tersebut akan menyebabkan panas pada piringan dan besi pad
sehingga menurunkan kualitas dari piringan. Selain menjadikan
permukaan piringan menjadi tidak rata, gesekan pada piringan akan
menjadikan piringan menjadi tidak rata, gesekan pada piringan menjadi
tipis.

c) Pemasangan
 Pemasangan pad rem
Bersihkan plat penahan dimana pad akan dipasang.
Pasang plat penunjang 1, plat pengantar pad 2 dan pegas 3 pada plat
momen 4 secara benar. Bersihkan pad rem dengan ampelas pelan-pelan.

Gambar 4.27 Memasang Plat Penunjang dan Plat Penghantar

 Pemasangan pad dalam dan luar dengan shimnya.


Sambil mendorong pegas keatas, pasang pad luar bersama shimnya
5 plat penahan.

Gambar 4.28 Memasang Pad Luar dan Pad dalam Beserta Shimnya.

 Memasang Caliper
Bila pad rem baru, maka minyak rem pada reservoir harus
dikurangi, karena dapat meluap saat piston didorong. Dengan
28

menggunakan palu doronglah piston. Masuk caliper pelan-pelan


supaya boosts piston tidak terjepit.

Gambar 4.29 Memasang Caliper


 Memasang baut caliper
Pegang kepa sub-pen dengan kunci, kemudian kencangkan baut-
baut caliper pada momen spesifikasi.

Gambar 4.30 Memasang Baut Caliper Sesuai Dengan Torsinya.

d) Penggantian Minyak Rem


Pada perawatan berkala pada kilometer tertentu minyak rem dapat
diganti, minyak rem memiliki masa pakai tertentu yang harus diganti
dengan yang baru, penggantian minyak rem kurang lebih untuk
pemakaian 20.000 KM dan apabila masih cukup bagus tetapi dalam
reservior (pada master silinder) menunjukan batas minimal atau kurang
dari F maka perlu untuk ditambah. Minyak rem yang digunakan tipe
DOT 3. Minyak rem ada 2 macam netraldan biasa. Untuk mobil-mobil
saat ini biasanya menggunakan netral karena dapat menghasilkan daya
pengereman yang bagus.
29

Gambar 4.31 Macam-Macam Minyak Rem.

e) Pemeriksaan pipa dan saluran minyak rem


Pemeriksaan sistem rem dan kebocoran kendaraan masuknya
udara. Jika sistem rem diperbaiki atau ada udara di sistem rem, buanglah
udara tersebut. Jika saluran rem kemasukan udara keluarkan udara dengan
cara tekan pedal rem berulang kali kemudian kendorkan nepel buang udara
dengan cara pedal rem masih ditekan. Ulangi sampai tidak ada lagi
gelembung udara.
Langkah-langkah memblending :
 Angkat kendaraan
 Tambahkan minyak pada reservior sampai bawah garis MAX, Buka
dapel pembuangan udara dari silinder roda yang terjauh dari master
silinder.
 Masukan selang plastic pada ujung sumbat, dan ujung yang lain
masuk pada penampang oli.
 Pembuangan udara dari sumbat terjauh, sampai terakhir yang terdekat
dengan master silinder.
 Pedal ditekan beberapa kali, sampai terakhir yang terdekat dengan
master silinder.
 Pedal ditekan beberapa kali, sambil memberi jeda pada teknisi saat
pedal ditekan
 Teknisi membuka saumbat pembuangan udara, kemudian
mengencangkan kembali sambil memberi pemompa pedal rem.

Gambar 4.32 Penekanan Pedal dan Pembuangan Udara

 Ulangi prosedur F dan G sampai udara bersih


 Atur tinggi minyak pada batas MAX.
30

Gambar 4.33 Titik-titik sumbat Pembuangan Udara

f) Pembersihan Pad Rem


Setiap kelipatan 10.000 LHISIHJ pada kendaraan perlu ada
pembersihan dan penyetelan rem (clean and adjusting) perlakuan pada
disc brake adalah dengan membersihkan pad rem dan disc dengan jalan
mengendorkan baut caliper kemudian melepas pad rem dan diamplas,
pada disc juga dilakukan pengamplasan apa bila perlu.

4.1.1 Diagnosa Gangguan Pada Rem Cakram


Tabel 4.1 Diagnosa Gangguan Pada Rem Cakram
No Gangguan Penyebab Cara Mengatasi

Pedal terlalu dalam Batang penekan silinder


1. Ganti
atau tidak kembali bengkok

Batang / stelan sudah maksimal Ganti

Fluida rem macet Bleending

Terdapat udara pada saluran


Bleending
hidrolik

Silinder master ruksak Ganti

Ijeksi pedal empuk


2. Ada udara salam saluran Bleending
(ngempos)

Sepatu rem diluar jangkauan Setel Rem

Silinder master rusak Ganti

Sambungan longgar/saluran
Kencangkan / ganti
rem rusak

Fluida rem berkurang Tambah fluida

3. Pengereman Pad rem basah karena air Biarkan kering


31

memerlukan tenaga
yag berlebih

Kampas rem panas Biarkan dingin

Piston macet Ganti

Fluida kurang Tambah fluida

4. Rem keras Pegas terlalu keras Perbaiki/ganti

Booster rem tidak kerja Perbaiki/ganti

Pedal tidak menyetel Setel

Pegas rem tidak


5. pegas pedal lemah Ganti
kembali

Rem mengerem
6. Pegas lemah Ganti
terus

Pad rem tidak kembali Ganti/perbaiki

Sistem hidrolik tersumbat Periksa bleending

Jarak rem bekerja


7. Terdapat udara pada sistem Bleending
terlalu jauh

Fluida berkurang Tambah fluida

Pada ihbl Ganti

8. Pipa fleksibel retak Sudah lama Ganti

Terkena fluida rem Ganti

Terdapat fluida
9. Caliper bocor Perbaiki / ganti
pada caliper

Kebocoran pada sistem Perbaiki / ganti

10. Piston caliper macet Pelumas kurang / habis Tambah fluida

Kebocoran sistem Perbaiki / ganti

Minyak fluida cepat Perbaiki / tambah


11. Kebocoran pada sistem rem
habis fluida

12. Rem tidak pakem Basah karena oli Bersihkan

Pad rem habis ganti

13. Lampu rem tidak Saklar rusak Perbaiki / ganti


32

menyala

Lampu putus Ganti

Arus tidak mengalir Perbaiki

Accu / batrei habis Perbaiki / ganti

Lampu rem
14. Saklar rusak Perbaiki / ganti
menyala terus

15. Rem tidak menyetel Pemasangan salah Perbaiki

16. Fluida berkurang Sambungan longgar Perbaiki

Kebocoran pada sistem Perbaiki / ganti

Pengereman
17. Pad aus Ganti
bersuara

Cakram aus/kasar Perbaiki / ganti

Komponen longgar Kencangkan

Rem menarik Tekanan udara pada ban tidak Tambah / kurangi


18.
kesalahsatu sisi sama angin

Caliper rusak Ganti / perbaiki

Fluida mempet Perbaiki

19. Rem blong Pad habis Ganti

Cakram licin Bersihkan

Fluida habis Tambah fluida

20. Rem berbunyi Cakram oleng Press cakram

Pad aus Ganti

Pedal terlalu
21. Setelan pedal salah Setel
dangkal

22. Rem selip Injakan terlalu dalam Setel


33
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari penulisan laporan ini, penulis dapat menarik kesimpulan,
diantaranya yaitu :
1. Rem cakram merupakan jenis rem yang paling banyak digunakan pada
kendaraan-kendaraan modern berpenumpang. Karena konstruksinya yang
sederhana serta mudah dalam perawatan
2. Pada rangkaian rem cakram, terdapat 4 komponen utama yaitu : master
silinder, booster rem, caliper, dan piringan (disc brake).
3. Mekanisme rem cakram yaitu saat pedal ditekan, maka minyak fluida
mengalir dari master silinder menuju caliper melalui saluran minyak,
kemudian oleh caliper digunakan untuk menekan pad dengan bantuan
piston, sehingga pad dapat menjepit cakram kendaraan.
4. Keruksakan yang sering terjadi pada sistem rem cakram tidak akan terjadi
jika dilakukan perawatan secara teratur dan berkala. Perawatan dan
pemeriksaan secara berkala akan dapat mendeteksi gangguan pada rem
cakram

5.2 Saran
1. Saran Untuk Sekolah
a. Sekolah perlu memberikan penekanan pada masalah budaya kerja yang
berlaku pada instansi pemerintah maupun swasta. Dengan demikian,
para siswa cenderung lebih mudah beradaptasi dalam dunia kerja.
b. Sekolah perlu memberikan penekanan pada penguasaan keterampilan
yang relevan dengan kemajuan dunia kerja saat ini. Dengan demikian,
para siswa dapat mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang
diperolehnya secara maksimal.
c. Hendaknya guru pembimbing harus lebih sering memonitoring para
siswanya di lingkungan PRAKERIN secara langsung sehingga siswa
dapat berkonsultasi mengenai informasi informasi terbaru dari sekolah.

33
34

2. Saran Untuk Perusahaan


a. Lebih disiplin lagi sesuai dengan jam kerja.
b. Memberikan pelatihan pelatihan kepada karyawan untuk
meningkatkan mutu para pekerja.
c. Lebih meningkatkan ketertiban yang sudah berlaku.
d. Inventaris yang rusak di perbaiki lagi agar tidak menggangu aktivitas
kerja.
e. Berilah kesempatan kepada para pekerja yang lebih muda untuk
mencari pengalaman.
f. Penulis juga berharap kepada Bengkel Abah Nurdin agar terus
meningkatkan kualitas usahanya.
3. Saran Untuk Teman-teman
a. Utamakan keselamatan kerja.
b. Kuasai terlebih dahulu teori sebelum melaksanakan Praktik Kerja
Lapangan.
c. Gunakan waktu sebaik baiknya.
d. Jangan pernah merasa puas dengan hasil yang telah dicapai.
.
35

Daftar Pustaka

[1] Sugiharto Arif “ Cara Kerja dan Perbaikan Rem Disc Brake”, Universitas
Negeri Semarang, Semarang ,2007

[2] Suzuki. Brake Sistem : PT. Indomobil Suzuki Internasional

Anda mungkin juga menyukai