Anda di halaman 1dari 32

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan teknologi pada jaman modern ini semakin pesat sehingga
membuat banyak indsutri dan perusahaan yang menginginkan karyawannya sudah
ahli atau berpengalaman dibidangnya khususnya dibidang teknik mesin, baik
secara teori maupun secara praktek di lapangan. Untuk itu Jurusan Teknik Mesin
di Politeknik Negeri Bali sebagai lembaga vokasional yang berorientasi pada ilmu
pengetahuan dan teknologi memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
mengembangkan diri dan pengetahuannya agar mampu mengikuti perkembangan
teknologi yang berlangsung pada saat ini. Salah satunya adalah dengan
dilaksanakannya program praktek kerja lapangan (PKL) yang masuk dalam
kurikulum pembelajaran sebagai kegiatan wajib yang di laksanakan oleh
mahasiswa untuk salah satu syarat kelulusan D-III teknik mesin.
Pada kesempatan kali ini penulis memilih praktek kerja lapangan (PKL) di
PT KHARISMA SENTOSA DAIHATSU yang beralamat di Teuku umar Barat.
Alasan penulis memilih PT KHARISMA SENTOSA DAIHATSU karena berada
di kota Denpasar, serta memiliki pelayanan dan service yang sangat baik.
Disamping itu Daihatsu merupakan brand ternama maupun terpercaya akan
ketersediaan sparepart dan pelayanan yang terpercaya.
Dalam praktek kerja lapangan (PKL) diharapkan dapat menambah wawasan
dan pengetahuan mahasiswa untuk menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya.
Pemahaman tentang permasalahan yang terjadi khususnya dibidang perawatan
dan perbaikan Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu kegiatan
yang wajib dipertanggungjawabkan dan ditempuh oleh mahasiswa khususnya
program D3 Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Bali. Diharapkan dengan
kegiatan tersebut mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang dunia industri
serta bisa mengikuti perkembangan teknologi saat ini, Oleh karena itu,
kemampuan akademis yang dimiliki mahasiswa diharapkan mampu untuk
2

merespon secara akurat setiap objek permasalahan yang ada pada ruang lingkup
dunia industri yang dijalaninya dengan mendapatkan bimbingan dari pembimbing

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Tujuan umum pelaksanaan PKL di PT. KHARISMA SENTOSA


DAIHATSU adalah:

a. Membandingkan teori dan praktek selama kuliah dengan praktik di lapangan


untuk penerapan keterampilan di bidang keilmuan Teknik Mesin.
b. Mengembangkan pembelajaran dan pemahaman kondisi obyektif industri atau
dunia usaha.
c. Meningkatkan kemampuan dalam beradaptasi dengan lingkungan industri.

1.2.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus pelaksanaan PKL di PT. KHARISMA SENTOSA


DAIHATSU adalah:

a. Memahami sistem operasional dan perawatan dari sistem rem pada mobil
Daihatsu Gran Max.
b. Menganalisis permasalahan sistem Rem pada mobil Daihatsu Gran Max.

1.3 Ruang Lingkup Materi

Ruang lingkup materi PKL yang dilaksanakan di PT.KHARISMA


SENTOSA DAIHATSU meliputi:
a. Pengertian sistem Rem Daihatsu Gran Max.
b. Prinsip kerja sistem tromol dan cakram.
c. Komponen sistem Rem Daihatsu Gran Max.
d. Perawatan Dan perbaikan sistem rem Daihatsu Gran Max.
1.4 Prosedur Pelaksanaan
3

Pada sub bab ini prosedur pelaksanaan PKL meliputi:


a. Lokasi
Sebagai tempat pengumpulan data untuk menyusun laporan ini, penulis
melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di Daihatsu Kharisma Sentosa.
b. Waktu Pelaksanaan
Dalam pelaksaanya, penulis melakukan pengumpulan data selama periode waktu
01 September s/d 30 November 2020
c. Jadwal Pelaksanaan
Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan setiap hari Senin sampai hari Sabtu,mulai
pukul: 08.30 sampai 16.30. Hari Minggu dan tanggal merah libur.
d. Jenis Kegiatan yang Dilaksanakan
Kegiatan yang dilaksanakan selama Praktek Kerja Lapangan adalah melakukan
perawatan dan perbaikan pada mobil secara berkala.
4

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian sistem rem


Sistem rem dalam suatu kendaraan mobil termasuk sistem yang sangat
penting karena berkaitan dengan faktor keselamatan berkendara. Sistem rem
berfungsi untuk memperlambat dan atau menghentikan mobil dengan cara
mengubah tenaga kinetik/gerak dari kendaraan tersebut menjadi tenaga panas.
Perubahan tenaga tersebut diperoleh dari gesekan antara komponen bergerak yang
dipasangkan pada roda mobil dengan suatu bahan yang dirancang khusus tahan
terhadap gesekan.

Gambar 2.1 sistem rem cakram dan tromol


Sumber: https://www.lksotomotif.com/2017/04/cara-kerja-sistem-rem-pada-mobil.html

Gesekan (friction) merupakan faktor utama dalam pengereman. Oleh


karena itu, komponen yang dibuat untuk sistem rem harus mempunyai sifat bahan
yang tidak hanya menghasilkan jumlah gesekan yang besar, tetapi juga harus
tahan terhadap gesekan dan tidak menghasilkan panas yang dapat menyebabkan
bahan tersebut meleleh atau berubah bentuk. Bahan-bahan yang tahan terhadap
gesekan tersebut biasanya merupakan gabungan dari beberapa bahan yang
disatukan dengan melakukan perlakuan tertentu. Sejumlah bahan tersebut antara
5

lain: tembaga, kuningan, timah, grafit, karbon, kevlar, resin/damar, fiber dan
bahan-bahan aditif/tambahan lainnya.

2.2 Prinsip Kerja


Prinsip kerja rem adalah berlawanan dengan prinsip kerja mesin.
Mengubah energi panas menjadi energi gerak (kinetik) untuk menggerakkan
kendaraan sedangkan pada perinsip kerja rem berlaku sebaliknya yaitu: Mengubah
energi gerak (kinetik) menjadi energi panas untuk menghentikan laju kendaraan
Rem bekerja disebabkan adanya sistem gabungan penekanan melawan sistem
gerak putar. Efek pengereman diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan
antara dua obyek yaitu :
2.2.1 Kanvas rem dengan tromol
pada sistem rem tromol (drum brake),kanvas rem akan mengembang
sehingga terjadi gesekan antara tromol dan kanvas rem sehingga akan dipengaruhi
oleh temperatur kanvas itu sendiri, biasanya gesekan akan berkurang dan gaya
pengereman menjadi menurun ketika tromol dan kanvas menjadi panas.
2.2.2 Pad dengan cakram
pada sistem rem cakram (disc brake),caliper akan menjepit pad karena
bidang gesek selalu terkena udara, radiasi panasnya dapat disalurkan secepatnya
sehingga fungsi rem tetap stabil dalam berbagai kondisi.

2.3 Rem Cakram Dan Tromol


Secara umum, sistem rem memiliki prinsip perubahan energi dari energi
gerak ke energi panas. Perubahan energi ini dilakukan dengan menggesek bidang
yang berputar dengan bidang yang diam, hasilnya akan ada perubahan energi dari
energi gerak ke energi panas. Sehingga bidang yang berputar akan semakin
lambat dan suhu bidang tersebut akan meningkat. Pada rem cakram, gesekan dua
bidang tersebut dilakukan dengan metode jepitan. Ada dua bidang, bidang yang
berputar disebut rotor dan bidang yang diam disebut kampas rem. Saat rem
6

bekerja, dua buah kampas rem akan menjepit rotor yang berputar. Sehingga,
terjadilah pengereman.
sedangkan Rem tromol adalah salah satu konstruksi rem yang cara
pengereman kendaraan dengan menggunakan tromol rem (brake drum), sepatu
rem (brake shoe), dan silinder roda (wheel cylinder). Pada dasarnya jenis rem
tromol yang digunakan roda depan dan belakang tidak sama, hal ini dimaksudkan
supaya sistem rem dapat berfungsi dengan baik dan sesuai dengan persyaratan
pengereman.
2.3.1 Kelebihan Dan Kekurangan Rem Cakram
Kelebihan Rem Cakram
1. Rem cakram bereaksi cukup spontan seketika tuas rem di tekan sehingga
menghasilkan jarak pengereman yang lebih pendek.
2. Kinerja rem cakram cenderung lebih stabil dan konsisten.
3. Rem cakram tidak perlu di stel secara berkala karena caliper rem akan
menyesuaikan tingkat kehausan kampas secara otomatis.
4. Gaya pengereman akan tetap konstan walaupun terkena air.
5. Penggantian pad rem lebih mudah.
6. Kampas tidak cepat panas (memiliki pelepasan panas yang lebih baik).
Daya pengereman lebih bergantung kepada lebar cakram dan kekuatan piston
Kekurangan Rem Cakram
1. Kerusakan bisa terjadi pada piringan cakram akibat faktor external
seperti debu dan kotoran.
2. Putaran roda tidak lancar.
3. Sering macet khususnya pada bagian pennya.
4. Piston caliper rem macet diakibatkan seal debunya robek.
2.3.2 Kelebihan Dan Kekurangan Rem Tromol
Kelebihan Rem Tromol
1. Rem tromol tidak mudah dimasuki debu ataupun kotoran sehingga
kinerjanya tidak akan terganggu.
7

2. Rem tromol menghasilkan pergerakan penghentian/perlambatan yang


lebih perlahan atau lembut.
3. Sistem rem ini dikenal bisa menahan beban berat dan besar, seperti bus
dan truck menggunakan rem tromol.
Kekurangan Rem Tromol
1. Penghetianya yang hanya menggunakan sistem gesekan tentu hasil
pengeremanya tidak terlalu pakem dan instan.
2. Rem tidak pakem saat banjir ( karena perangkat rem dipenuhi air).
3. Lebih berat karena murni tenaga manual untuk menginjak rem.
4. Lebih cepat panas (pembuangan panas tidak maksimal).
5. Daya pengereman maksimal hanya sekitar 70% ( karena kampas rem tidak
sepenuhnya menempel pada tromol roda).
2.4 Kompenen Rem Cakram Dan Tromol
Kompenen Rem Cakram
2.4.1 Piringan cakram (Disc Brake)

Gambar 2.2 Disc Brake


Sumber: Data Pribadi

Komponen rem cakram yang pertama adalah piringan cakram. Komponen


ini terbuat dari besi tuang yang dapat menahan panas dari gesekan akibat proses
pengeraman dan tahan terhadap korosi. Piringan cakram merupakan koponen
yang secara langsung menghasilkan proses pengereman dengan terjadinya
gesekan antara piringan cakram tersebut dengan kampas rem.

2.4.2 Master Rem


8

Gambar 2.3 Master Rem


Sumber: Data sendiri

Master rem merupakan komponen yang paling penting dari rem cakram yaitu
berfungsi sebagai penekan minyak rem. Hal tersebut dikarenakan sistem kerja dari
rem cakram adalah tekanan dari minyak rem terhadap kaliper rem.
Terdapat beberapa bagian yang menempel pada master rem, yaitu bak penampung
minyak rem, handle rem sebagai penekan piston, dan pegas untuk memantulkan
kembali handle agar kembali ke posisi semula.
Komponen - komponen Master Silinder
1. Reservoir Tank
Komponen master silinder ini berfungsi untuk menampung cairan rem
pada kendaraan.
2. Diafrgma
Komponen master silinder ini berfungsi sebagai seal atau perapat yang
melindungi minyak rem dari kontaminasi udara luar secara langsung.
3. Lever Sensor
Komponen master silinder berfungsi untuk memberikan informasi berupa
isyarat ketika volume minyak rem kurang atau habis.
4. Master Silinder Body
Komponen master silinder berfungsi Untuk memberikan informasi berupa
isyarat ketika Volume minyak rem kurang atau habis.
5. Primary Piston atau Piston 1
9

Komponen master silinder ini berfungsi mengkompresikan minyak rem


didalam master silinder, biasanya saluranya menuju roda depan untuk
sistem rem dengan pipa konvensional atau untuk kendaraan dengan tipe
FR, sedangkan untuk kendaraan tipe FF yang menggunakan saluran pipa
diagonal ( untuk roda depan kanan dan roda belakang kiri).
6. Secondary Piston atau Piston 2
Komponen master silinder ini berfungsi mengkompresikan minyak rem
didalam master silinder, biasanya saluranya menuju roda belakang untuk
sistem rem dengan pipa konvensional atau untuk kendaraan dengan tipe
FR, sedangkan untuk kendaraan tipe FF yang menggunakan saluran pipa
diagonal ( untuk roda depan kiri dan roda belakang kanan).
7. Pegas Pengembali (Return Spring)
Komponen master silinder ini berfungsi untuk mengembalikan piston baik
secondary piston maupun primary piston ke posisi semual pada saat pedal
rem dilepas.
8. Return Port
Komponen master silinder ini berfungsi sebagai lubang katup pengembali
minyak rem dari ruang tekanan ke tangki cadangan atau reservoir tank.
9. Inlet Port
Komponen master silinder ini berfungsi sebagai lubang masuk atau
pengisian minyak rem dari tangki cadangan ke ruang tekanan.
10. Outlet Port
Komponen master silinder ini berfungsi sebagai lubang keluar minyak rem
yang bertekanan menuju saluran sistem rem dan seterusnya ke silinder
roda atau ke piston caliper.
2.4.3 Piston
10

Gambar 2.4 Piston Rem


Sumber: https://www.tokopedia.com/sparepart-ku/piston-rem-caliper-daihatsu-gran-max-
granmax-oem-47731-bz050

Piston pada rem cakram berfungsi sebagai pembuka dan penutup lubang
aliranminyak rem pada bak penampungan untuk menekan minyak rem ke arah
kaliper.
2.4.4 Selang Rem

Gambar 2.5 Selang Rem


Sumber: Data Sendiri

Selang rem berfungsi sebagai alat penyalur dari minyak rem yang telah
ditekan oleh piston ke kaliper rem.
2.4.5 Kaliper rem
11

Gambar 2.6 Kaliper Rem


Sumber: www.google.com//gambar/-kaliper

kaliper rem juga terdapat piston atau penekan yang berfungsi untuk menekan
kampas rem. Jumlah piston atau penekan dalam kaliper rem beragam, ada yang
hanya satu piston dan ada juga yang terdiri atas dua atau tiga piston dalam kaliper
rem.
2.4.6 Kampas rem

Gambar 2.7kampas Rem


Sumber: www.google.com//gambar/-kampas-granmax

Kampas rem biasanya terbuat dari dari campuran asbes yang dapat
menghasilkan gesekan dan mencengkram kuat piringan rem. Di dalam kampas
rem terdapat garis-garis yang berfungsi untuk mengurangi panas akibat gesekan.
2.4.7 Pedal Rem
12

Gambar 2.8 Pedal Rem.


Sumber: www.google.com//gambar/-pedal rem

Boster Rem berfungsi untuk membantu memperingan beban kepada


pengemudi pada saat menginjak pedal rem, dengan adanya boster rem pada sistem
rem maka pada saat menginjak pedal rem tidak memerlukan energi yang banyak.
Tenaga penekanan pada pedal rem dari seorang pengemudi tidak cukup kuat
untuk segera dapat menghentikan kendaraan. Boster rem melipat gandakan daya
penekanan pedal, sehingga daya pengereman yang lebih besar dapat diperoleh.
Boster rem bekerja pada dikala mesin hidup, ketika mesin mati boster rem
tidak bekerja sehingga dikala mesin mati gaya yang diharapkan untuk menginjak
rem akan sama dengan kendaraan yang tidak memakai boster rem.

2.4.8 Boster Rem

Gambar 2.9 Boster Rem.


Sumber: www.google.com//gambar/-Boster rem

Boster Rem berfungsi untuk membantu memperingan beban kepada


pengemudi pada saat menginjak pedal rem, dengan adanya boster rem pada sistem
rem maka pada saat menginjak pedal rem tidak memerlukan energi yang banyak.
13

Tenaga penekanan pada pedal rem dari seorang pengemudi tidak cukup kuat
untuk segera dapat menghentikan kendaraan. Boster rem melipat gandakan daya
penekanan pedal, sehingga daya pengereman yang lebih besar dapat diperoleh.
Boster rem bekerja pada dikala mesin hidup, ketika mesin mati boster rem
tidak bekerja sehingga dikala mesin mati gaya yang diharapkan untuk menginjak
rem akan sama dengan kendaraan yang tidak memakai boster rem.

Komponen - komponen Rem Tromol


2.4.9 Silinder Roda (Wheel Cylinder)
Fungsi komponen sistem rem yang satu ini adalah untuk mengubah
tekanan fluida yang dibangkitkan oleh master silinder (Master Rem) menjadi
gerakan mekanis yang mendorong sepatu rem (Brake Shoe).

Gambar 2.10 Boster silinder roda


Sumber: www.google.com//gambar/-silinderroda

2.4.10 Pelat Penahan (Backing Plate)


Fungsi komponen sistem rem tromol yang ini sebagai rangka sekaligus
pelindung komponen rem tromol lainnya selain pelat penahan, atau sebagai
dudukan tempat melekatnya komponen-komponen sistem rem tromol.
14

. Gambar 2.11 backing plate


Sumber: www.google.com//gambar/-backing plate

2.4.11 Pegas Pengembali (Return Spring)


Fungsi komponen sistem rem tromol pegas pengembali Sepatu Rem
(return spring) adalah untuk mengembalikan posisi sepatu rem setelah proses
pengereman berlangsung. Pada saat anda menekan pedal rem pada saat melakukan
proses pengereman, sepatu rem akan bergerak ke arah luar dan menempel dengan
tromol rem akibat dari kerja silinder roda. Dan ketika kita lepas pedal rem, maka
sepatu rem harus bisa kembali pada posisi semula sehingga tidak bergesekan
dengan tromol rem.

Gambar 2.12 pegas pengembali


Sumber: www.google.com//gambar/-pegaspengembali

2.4.12 Sepatu Rem


Sepatu rem adalah komponen yang berfungsi untuk menempelkan kampas
rem. Sepatu rem berbentuk setengah lingkaran yang memiliki permukaan luar
rata. Di permukaan luar inilah ditempelkan sebuah kampas rem.
15

Gambar 2.13 sepatu rem


Sumber: www.google.com//gambar/-sepaturem

2.4.13 Kampas Rem


Sistem rem pada kendaraan merupakan suatu komponen penting sebagai
keamanan dalam berkendara, tidak berfungsinya rem dapat menimbulkan bahaya
dan keamanan berkendara jadi terganggu. Oleh sebab itu komponen rem yang
bergesekan ini harus tahan terhadap gesekan (tidak mudah haus), tahan panas dan
tidak mudah berubah bentuk pada saat bekerja dalam suhu tinggi.

Gambar 2.14 kampas rem


Sumber: www.google.com//gambar/kampasrem

2.4.14 Silinder Penyetel Sepatu Rem


Silinder penyetel sepatu rem berfungsi untuk menyetel celah sepatu rem
dengan tromol.
16

Gambar 2.15 penyetel sepatu rem


Sumber: www.google.com//gambar/penyetelsepaturem

.
2.4.15 Tromol Rem (Drum Brake)
Fungsi komponen rem ini adalah sebagai media atau bidang gesekan
bersama kampas rem agar putaran roda bisa berhenti pada saat sistem rem
dioperasikan.

Gambar 2.16 Tromol rem


Sumber: www.google.com//gambar/tromolrem

2.4.16 Kabel Rem Tangan (Parking Brake Cable)


Berfungsi untuk menghubungkan gerakan tuas rem parkir pada ruang
kemudi dengan parking brake lever yang ada pada rem sehingga kampas rem
terungkit keluar dan terjadi proses pengereman pada saat rem parkir dioperasikan.
17

Gambar 2.17 selingrem


Sumber: www.google.com//gambar/selingrem
18

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Profil Perusahaan


3.1.1 Sejarah Perusahaan
Daihatsu Motor Co., Ltd adalah perusahaan mobil Jepang tertua, yang
dikenal dengan produk mobil-mobilnya yang berukuran kecil/kompak.Daihatsu
berkantor pusat di Ikeda, Prefektur Osaka.Dengan slogan barunya “We Do
Compact”. Produk-produk lamanya yang terkenal antara lain Taft, yang telah
dihentikan pada tahun 2002.Daihatsu dibentuk ulang pada tahun 1951 sebagai
perusahaan penerus dari Hatsudoki pada tahun 1960-an. Mereka mulai
mengekspor mobil ke Eropa, meskipun penjualannya tidak begitu bagus.
Sejak bulan Februari 1992, sudah menjadi kebiasaan bagi Toyota untuk
memasarkan produk–produk Daihatsu di kawasan Amerika Utara. Bulan Januari
2011, Daihatsu mengumumkan bahwa mereka akan keluar dari pasar Eropa tahun
2013. Hal tersebut disebabkan karena terus menguatnya mata uang Yen yang
menyebabkan kerugian pada pihak Daihatsu. Penjualan Daihatsu semakin
menurun di Eropa, dari 58.000 pada tahun 2007 menjadi 19.000 pada tahun 2010.

3.1.2 Sejarah PT. Kharisma Sentosa


Sebelum berdiri dengan nama PT. Kharisma Sentosa, bengkel Daihatsu ini
pernah memakai nama PT. Kharisma Sejahtera pada tahun 2005. Pada saat itu
bengkel tersebut dipimpin oleh Bapak Dipo dan Surya Gunawan. Berikut ini
merupakan struktur organisasi PT. Kharisma Sejahtera pada tahun 2005:
Pimpinan : Dipo
: Surya Gunawan
Kacab : Budiman Sitompul
SA : Agung Wiraningrat
Karu : Pramono
Mekanik : 5+6 orang
19

Bapak Dipo merupakan pimpinan dari Kharisma Group (Daihatsu, Isuzu,


Honda, Body Repair). Bapak Dipo memiliki 2 orang anak laki-laki yang bernama
Jeffry Gunawan dan Dani Gunawan. Anak beliau pun beliau beri kewenangan
untuk memimpin, Jeffry Gunawan memimpin Daihatsu dan Dani Gunawan
memimpin Honda (PT. Kharisma Perkara Dewata). Sedangkan Daihatsu yang
dipimpin oleh Jeffry Gunawan berdiri dengan nama PT. Kharisma Sentosa.
Struktur Organisasi PT. Kharisma Sentosa yaitu, sebagai berikut:
Pimpinan : Dipo
: Jeffry Gunawan
Kacab : Pengkus Toriala
Kabeng : Ruslan Abdul Ghani
Kepala mekanik : I Kadek Purnama Putra
: I Made Dwi Antara
Mekanik : I Nyoman Gede Rasmajaya
: Deni Haryanto
: I Made Kusuma Wijaya
: I Putu Dewanta Yogi Adiaksa
: I Gede Arya Wirasmara
Dengan slogan barunya, "Innovation for Tommorow", PT Kharisma Sentosa
berkomitmen untuk selalu mewujudkan inovasi dengan menghasilkan produk-
produk berkualitas tinggi yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas
dan ramah lingkungan. PT Kharisma Sentosa memiliki visi yaitu Menjadi No. 1 di
pasar mobil compact di Indonesia dan sebagai basis produksi global utama untuk
Grup Daihatsu/Toyota yang sama dengan standar kualitas pabrik Jepang yang
menggerakkan mereka untuk memproduksi mobil compact bernilai terbaik dan
menyediakan layanan terkait yang penting bagi peningkatan nilai stakeholder dan
ramah lingkungan dan mengembangkan dan memberikan inspirasi kepada
karyawan mereka untuk mencapai kinerja tingkat dunia.
20

Gambar 3.18 PT. Kharisma Sentosa


Sumber: www.google.com/Gambar/PTKharismaSentosa/

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan


DIREKTUR

WAKIL DIREKTUR

GENERAL MANAGER

BODY REPAIR
SALES MANAGER SERVICE MANAGER HEAD ADMINISTRASI
MANAGER

SALES COUNTER & MEKANIK & SA BODY


MEKANIK & SA STAFF SPAREPART ADMINISTRASI
SALES FORCE REPAIR

Gambar 3.19 Struktur Organisasi Perusahaan


Sumber: www.google.com/gambar/strukturOrganisasiPTKharismaSentosa

3.1.4 Tugas dan Tanggung Jawab dari Setiap Jabatan


A. Direktur
21

Pimpinan tertinggi yang bertugas untuk memutuskan dan menentukan peraturan


serta memiliki kebijakan tertinggi di dalam perusahaan.
B. Wakil Direktur
Orang yang bertugas untuk membantu direktur dalam menyusun rencana kerja
serta anggaran perusahaan.
C. General Manager
Orang yang bertugas untuk mengawasi kinerja di setiap divisi bidang.
D. Sales Manager
Orang yang bertugas untuk memantau kinerja penjualan dari pada sales counter.
E. Service Manager
Orang yang bertugas untuk memantau dalam hal kinerja para staf di bagian
tersebut seperti mekanik, service advistor, dan staf spareparts.
F. Head Administrasi
Orang yang bertugas untuk bertanggung jawab atas pengaturan administrasi
keuangan perusahaan.
G. Body Repair Manager
Orang yang bertugas untuk memantau kinerja para staf di bagian tersebut seperti
mekanik dan service advistor body repair.
H. Sales Counter & Sales Force
Orang yang bertugas untuk menjual dan mempromosikan mobil baru.
I. Service Advistor (SA)
Orang yang bertugas untuk melayani customer saat sedang melakukan perbaikan.
J. Mekanik Service
Orang yang bertugas untuk memperbaiki segala bentuk kerusakan dan perbaikan
serta perawatan mobil secara berkala sesuai dengan keluhan customer.
K. Staff Sparepart
Orang yang bertugas untuk menangani stok masuk dan keluar sparepart hingga
penjualan sparepart.

3.2 Spesifikasi Teknis Mobil Gran Max


22

Gambar 3.20 spesifikasi Teknis GranMax


Sumber : www.google.com/gambar-spesifikasiTeknisGranMax

3.3 Perawatan Dan Perbaikan Rem Cakram Dan Tromol


23

3.3.1 Perawatan dan perbaikan Rem cakram


1. Pemeriksaan kampas rem
Apabila kampas remnya sudah habis maka hendaknya diestimasi ke
Service Advisor (SA) untuk memberi tahu kepada pemilik kendaraan
bahwa kampas rem dari kendaraan telah habis atau haus.

Gambar 3.21 Mengetahui Ketebalan Pad Rem.


Sumber:Data Pribadi
2. Periksa pen caliper
Setelah kampas rem dibuka jangan lupa cek kondisi pelumas pada pen
caliper, pen caliper harus dengan mudah bisa ditarik atau didorong. Jika
pen caliper terasa keras saat ditarik atau didorong kemungkinan
pelumasnya kering/pen caliper karatan. Buka pen caliper bersihkan dengan
kain, dan jika terjadi karatan pada pen caliper maka amplas pen caliper
agar lebih halus kemudian beri pelumas.

Gambar 3.22Memeriksa Pen Caliper.


Sumber:Data Pribadi
3. Periksa piston caliper
24

Periksa piston dari goresan dan cacat pada sisi-sisinya dan dudukan seal,
jika terdapat goresan yang dalam atau sealnya cacat maka segera
diestimasi perlu juga diperhatikan lagi pemeriksaan karet debunya, apabila
karet debunya sobek atau kaku maka segera diestimasi.

Gambar 3.23 Memeriksa Piston Caliper.


Sumber:Data Pribadi
4. Periksa seal piston caliper
Periksa seal piston caliper dari melar, cacat, ataupun putus,apabila seal
piston caliper rusak maka segera diestimasi.

Gambar 3.24 Memeriksa Seal Piston.


Sumber:Data Pribadi

5. Periksa karet debu


25

Periksa karet debu dari sobek ataupun melar, agar tidak terjadi kemacetan
pada piston, apabila karet debu rusak maka segera diestimasi.

Gambar 3.25 Memeriksa Karet Debu.


Sumber:Data Pribadi
6. Periksa silinder caliper
Periksa apakah ada goresan atau karat pada silinder caliper, apabila terjadi
karat dan goresan halus maka dapat diamplas menggunakan amplas halus,
apabila terjadi goresan dalam maka perlu diestimasi.

Gambar 3.26 Memeriksa Silinder Caliper.


Sumber:Data Pribadi
26

3.3.2 Pemeriksaan Rem Tromol


1. Periksa tromol
Bila tromol rem tergores halus maka amplas dengan amplas kasar, bila
tromol tidak rata atau tergores kasar maka perlu dibubut.

Gambar 3.27 Memeriksa Tromol.


Sumber:Data Pribadi

2. Periksa silinder roda terhadap karat atau kerusakan.


Pemeriksaan silinder roda dari karat atau goresan !

Gambar 3.28 Memeriksa Silinder Roda.


Sumber:Data Pribadi
3. Periksa backing plat terhadap keausan atau kerusakan.
Pemeriksaan backing plat dari karat, keretakan atau kebengkokan agar
posisi peranti lainnya terpasang dengan sempurna.
27

Gambar 3.29 Memeriksa Backing Plat.


Sumber:Data Pribadi
4. Periksa penahan sepatu rem

Gambar 3.10 Memeriksa Penahan Sepatu Rem.


Sumber:Data Pribadi
28

3.4 Kerusakan Sistem Rem pada Daihatsu Gran Max


No. Komponen Kerusakan Penyebab
1. Kampas rem Rem Bergetar Setelah dilakukan pengecekan pada
kompenen rem ternyata ada
kerusakan pada :
a) Disc brake tidak rata.
b) Kampas rem tipis.
c) Kurang pelumasan.

2. Pedal rem dan Timbulnya Suara Setelah dilakukan pengecekan pada


pegas pegas Menderit kompenen rem ternyata ada
penahan kerusakan pada :
sepatu rem a) Sepatu rem lengket
terhadap tromol atau
piringan.
b) Tonjolan backing plat
aus.
c) Pegas penahan sepatu
rem kendor.

3. Seal debu Rem Macet Setelah dilakukan pengecekan pada


kompenen rem ternyata ada
kerusakan pada :
a) Seal debu pada caliper
rusak.
b) Minyak rem kotor.

Tabel 3.10 Kerusakan Sistem Rem Daihatsu Gran Max


29

3.5 Perbaikan Sistem Rem pada Daihatsu Gran Max


No. Komponen Perbaikan Alat yang Cara Memperbaiki
Digunakan
1. Kampas a) Kampas Alat: Naikan kendaraan
rem tipis dapat A. dongkrak terlebih dahulu
diatasi dengan B. impact. mengunakan dongkrak
cara mengganti C. kunci ring lalu berr jack stand
dengan kampas 14 pada chasis yang kuat
rem yang baru. D. jack Stand lepas ban dengan
E. kunci shock impact serta kunci
10 shock 21lalu buka
kaliper dengan
Bahan: menggunkan kunci
A. grase ring 14 lepas kedua
B. brake kampas, trek kampas
cleaner dengan kunci ring 19
Beri gemuk pada sisi
kampas serta kedua
baut sleding pasang
baut 14 lalu
kencangkan dengan
kunci ring 14
Pasang ban lalu
dongkrak mobil untuk
melepaskan jack stand
lalu turunkaan
dongkrak penggantian
kampas telah selesai
2 Pedal rem a).Amplas Alat: Naikan kendaraan
dan pegas kampas rem dan A. dongkrak terlebih dahulu
30

pegas sepatu rem. B. impact. mengunakan dongkrak


penahan b)Lumasi C. kunci ring lalu beri jack stand
sepatu rem dengan 14 pada chasis yang kuat
gemuk(grease) D. jack Stand lepas ban dengan
atau ganti E. kunci shock impact serta kunci
backing plat. 10 shock 21lalu buka
kaliper dengan
Bahan: menggunkan kunci
A. grase ring 14 lepas kedua
B. brake kampas, amplas kedua
cleaner kampas hingga bersih
Beri gemuk pada sisi
kampas serta kedua
baut sleding pasang
baut 14 lalu
kencangkan dengan
kunci ring 14
Pasang ban lalu
dongkrak mobil untuk
melepaskan jack stand
lalu turunkaan
kendaraan dengan
dongkrak pembersihan
kampas telah selesai
3. Seal debu a).Ganti seal Alat: Naikan kendaraan
debu dengan A. dongkrak terlebih dahulu
yang baru. B. impact. mengunakan dongkrak
b).Kuras minyak C. kunci ring lalu beri jack stand
rem terlebih 14 pada chasis yang kuat
dahulu.Ganti D. jack Stand lepas ban dengan
minyak rem E. kunci shock impact serta kunci
31

dengan yang 10 shock 21 lalu vacuum


baru. F. Kunci ring minyak rem pada
-Lakukan 10 masre silinder lalu
bleding agar E.alat vacum lepas karet pelindung
tidak ada udara minyak rem nipel hubungkan
palsu. selang dari nipel ke
Bahan: pelampungtekan pedal
A. grase rem hingga terasa berat
B. brake kemudian tahan pedal
cleaner buka baut nipel tromol
C. minyak rem dan caliper perhatikan
minyak rem pada
reservoir jangan
sampai habis lakukan
hingg rem normal
setelah normal pasang
kembali kompenen
yang dilepas.

Tabel 3.11 Perbaikan Sistem Rem Daihatsu Gran max


32

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan pembahasan yang dibahas dalam bab II dan bab III
maka pada bab akhir ini penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Perawatan dan perbaikan sistem rem pada Daihatsu Gran max
merupakan suatu keharusan bagi sebuah kendaraan yang bertujuan
untuk memaksimalkan pemakaian kendaraan, selain itu perawatan dan
perbaikan Sistem Rem juga bertujuan untuk memperpanjang umur
pakai kendaraan.
2. Dengan melakukan perawat maka akan mengurangi masalah dari
kerusakan pada sistem rem.

4.2 Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan dalam pembahasan ini adalah:
1. Pemeriksaan sistem rem sebaiknya dilakukan secara periodik agar
terhindar dari kerusakan komponen-komponen sistem rem yang lain.
2. Sistem pendinginan termasuk sistem yang sangat vital yang dapat
mempengaruhi keselamatan bagi pengguna maka perlu mendapat
perhatian lebih dalam hal perawatan.
3. Kerusakan yang sudah terjadi pada komponen sistem rem sebaiknya
segera diperbaiki dan jangan menunggu kerusakan tersebut menjadi
bertambah besar dikarenakan akan berpengaruh besar terhadap kerusakan
sistem yang lainya

Anda mungkin juga menyukai