Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN CHASIS

“SISTEM REM”

DI SUSUN OLEH :

Nama : SAINAL

Nim : 1623042000

Kelas : 02 OTOMOTIF

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2018/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
laporan yang berjudul “Laporan Sistem Rem” yang merupakan Salah satu tugas
dari Mata kuliah chasis
Penulis menyadari betul bahwa isi laporan ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat
membangun sebagai penyempurnaan laporan ini, sehingga dikemudian hari
laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membaca, seiring dengan itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
selesainya laporan ini.

Makassar, 22 November 2018

Penyusun
Sainal
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1


A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1
B. Maksud dan Tujuan ................................................................................................... 1

BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................................... 2


A. Pengertian Rem .......................................................................................................... 2
B. Fungsi Rem ................................................................................................................ 2
C. Prinsip Rem ............................................................................................................... 2
D. Jenis-jenis Rem .......................................................................................................... 2
E. Nama-nama Bagian Rem ........................................................................................... 4
F. System Rem ............................................................................................................... 6
G. Prinsip Rem................................................................................................................ 6
H. Tipe Rem.................................................................................................................... 7
G. Membongkar dan Memasang Rem...........................................................................8

BAB II PENUTUP ........................................................................................................... 9


A. Kesimpulan ................................................................................................................ 9
B. Saran .......................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 9


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Perkembangan negara industri dapat maju pesat karena dipengaruhi oleh
adanya hasil teknologi yang tinggi dimana komponen-komponen mesin memiliki
kualitas yang baik dan memenuhi standar, baik dari segi komponen maupun umur
penggunaan yang tahan lama. Mobil adalah satu kesatuan terdiri dari berbagai
komponen yang menyatu, disebut dengan kendaraan. Masing-masing adalah
mesin, chasis dan pemindah daya, listrik dan aksesoris. Penemuan alat-alat
modern dan otomatis membawa manusia ketingkat kenyamanan yang lebih tinggi.
Dan perkembangan teknologi tersebut juga berpengaruh dalam bidang otomotif,
sebagai contoh kendaraan model dahulu dalam pengoperasiannya masih
menggunakan manual, namun pada kendaraan model sekarang dalam
pengoperasiannya sudah banyak yang menggunakan otomatis misalnya: sistem
power window, sistem rem Antilock Brake System (ABS) dan juga pada sistem
pemindah daya (power train).

B. Maksud dan tujuan


Dalam pembahasan makalah sistem rem angin ini kami sangat berharap apa
yang ada pada makalah ini dapat terapkan dalan kehidupan kita sehari-hari, dan
dalam makalah ini berisi juga tentang bagaimana cara proses kerja beserta gambar
yang mungkin membuat siapa pun yang membaca bisa lebih mudah memahami
tentang pembahasan sisitem rem angin ini, ini pun sengaja kami buat agar kami
ataupun yang membaca dapat dengan mudah menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari karena memang gambar tersebut kami buat semudah-mudahnya untuk
dipahami.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Rem
Rem adalah suatau bagian Kendaraan yang Peranannya sangat penting dalam
sistem mesin, misalnya pada mesin mobil, sepeda motor, mesin cuci, dan
sebagainya. Selain itu rem juga mempunyai kelemahan yaitu rem sering
mengalami blong, hal ini diakibatkan karena pemeliharaan yang kurang rutin dan
penyebab terjadinya rem blong yaitu pad rem habis (aus), minyak rem habis, dan
terjadinya kebocoran pada seal piston rem, master rem, ataupun pada selang
remnya, maka dari itu pemeliharaan rem harus sangat diperhatikan.
B. Fungsi Rem
Rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan
menghentikan kendaraan serta memberikan kemungkinan dapat memparkir
kendaraan ditempat yang menurun.
C. Prinsip Rem
Kendaraan tidak dapat berhenti dengan segera apabila mesin dibebaskan (tidak
dihubungkan) dengan pemindahan daya. Kendaraan cenderung tetap bergerak
Kelemahan ini harus dikurangi dengan maksud untuk menurunkan kecepatan
gerak hingga berhenti.Mesin merubah energi panas menjadi energi kinetis (energi
gerak) untuk menggerakkan kendaraan.Sebaliknya rem merubah energi kinetis
kembali menjadi energi panas untuk menghentikan kendaraan.Umumnya rem
bekerja disebabkan oleh adanya sistem gabungan penekanan melawan sistem
gerak putar. Efek pengereman (breaking effect) diperoleh dari adanya gesekan
yang ditimbulkan antara dua obyek.
D. Jenis-jenis rem.
1. REM CAKRAM
Mobil modern kebanyakan telah menerapkan piranti yang satu ini. Biasanya
piranti seperti ini dapat ditemukan pada roda kendaraan baru sehingga dalam
setiap penggunaannya menjadi maksimal dan terarah.Rem cakram menjadi salah
satu sistem pengereman modern terbaik pada mobil dan ideal untuk diterapkan
pada setiap mobil, terutama yang telah memakai mesin berkapasitas CC besar.
Sistem kerja rem cakram adalah dengan menjepit cakram yang biasanya dipasang
pada roda kendaraan melalui caliper yang digerakkan oleh piston untuk
mendorong sepatu rem (brake pads) ke cakram.
a. Kelebihan rem cakram
Rem cakram dapat digunakan dari berbagai suhu, sehingga hampir semua
kendaraan menerapkan sistem rem cakram sebagai andalanya. selain itu rem
cakram tahan terhadap genangan air sehingga pada kendaraan yang telah
menggunakan rem cakram dapat menerjang banjir.Kemudian rem cakram
memiliki sistem rem yang berpendingin diluar (terbuka) sehingga pendinginan
dapat dilakukan pada saat mobil melaju, ada beberapa cakram yang juga
dilengkapi oleh ventilasi (ventilatin disk) atau cakram yang memiliki lubang
sehingga pendinginan rem lebih maksimal digunakan.Kegunaan rem cakram
banyak dipergunakan pada roda depan kendaraan karena gaya dorong untuk
berhenti pada bagian depan kendaraan lebih besar dibandingkan di belakang
sehingga membutuhkan pengereman yang lebih pada bagian depan. Namun saat
ini telah banyak mobil yang menggunakan rem cakram pada keempat rodanya.
b. Kekurangan rem cakram
Rem cakram yang sifatnya terbuka memudahkan debu dan lumpur menempel,
lama kelamaan lumpur(kotoran) tersebut dapat menghambat kinerja pengeraman
sampai merusak komponen pada bagian caliper, seperti piston bila dibiarkan lama.
Oleh sebab itu perlu dilakukan pembersihan sesering mungkin.
2. Rem tromol
fungsi Rem Tromol menggunakan sepasang sepatu yang menahan bagian
dalam dari tromol yang berputar bersama – sama dengan roda, untuk
menghentikan kendaraan. Walaupun terdapat berbagai cara pengaturan sepatu
rem, jenis leading dan trailing yang paling banyak dipakai pada kendaraan
penumpang dan kendaraan komersial.
Rem Tromoltahan lama karena adanya tempat gesekan yang lebar diantara sepatu
dan tromol, tetapi penyebaran panas agak lebih sulit dibanding dengan rem
piringan karena mekanismenya yang agak tertutup. Karena itu rem tromol hanya
dipakai pada roda – roda belakang yang tidak begitu banyak memerlukan tenaga
pengereman.
a. Kelebihan rem tromol
Rem tromol digunakan untuk kendaraan yang memerlukan kerja ekstra dalam
pengereman contoh : kendaraan operasional seperti bis, truk, minibus, dan
sebagainya. Jadi rem tromol dapat digunakan pada beban angkut yang berat
(heavy duty) dengan bekerja secara maksimal.
b. Kekurangan rem tromol
Rem tromol yang masih menerapkan sistem tertutup dalam prosesnya. Dengan
sistem ini membuat partikel kotoran pada ruang tromol tersebut. Jadi untuk
perawatan membersihkannya harus membuka roda agar rumah rem dapat
dibersihkan dari debu atau kotoran. Pada saat banjir air akan mengumpul pada
ruang tromol sehingga air akan menyulitkan sistem rem untuk bekerja, jadi setelah
rem tromol menerjang banjir, maka harus mengeringkannya dengan menginjak
setengah rem saat melaju sehingga bagian dalam rem tromol kering karena panas
akibat gesekan, setelah itu rem dapat digunakan kembali.

E. Nama-nama bagian rem


1. Rem Cakram
a. Fungsi-fungsi Bagian Rem Cakram
1) Piringan rotor , Untuk menjamin pendiginan yang baik
2) Selang rem, Untuk jalurnya fluida atau minyak rem
3) Plat pengatur pad, Untuk menahan rem
4) Plat momen, Penahan silinder agar tidak jatuh
5) Pad rem, Untuk menghentikan piringn rotor yang sekaligus
menghentikan kendaran
6) Pegas penahan pad, Untuk menahan pad rem agar tidak goyang atau
pad rem tidak lepas karena tergajal
7) Pegas anti berisik, Agar pada saat pengereman berlangsung pad rem
tidak berisik
8) Shim anti cicit, Untuk menganjal pad rem pada silinder rem agar
yidak lepas
9) Silinder rem, Sebagai wadah dari pad rem
2. REM TROMOL
a. Fungsi-fungsi bagian Rem Tromol
1) Plat penahan dipasang pada rumah as belakang bertugas menahan
silinder roda dan sepatu rem bagian yang tidak berputar;
2) Silinder roda menekan sepatu rem pada tromol dengan tekanan
hidrolis master silinder;
3) Pegas pembalik sepatu menarik sepatu rem ke posisi semula untuk
membebaskannya dari tromol sesaat injakan pedal dilepaskan;
4) Sepatu rem ditekan terhadap bagian dalam tromol;
5) Pen pegas penahan sepatu
6) Tromol rem yang dipasang pada poros as, berputar bersama – sama
roda;
7) Tuas sepatu rem tangan menekan sepatu pada tromol;
8) Tuas penyetel.

b. TIPE REM TRMOL


1. Tipe Rem Tromol
a) Tipe Leading Trailing Pada tipe ini terdapat satu wheel silinder
dengan dua piston yang akan mendorong bagian atas dari tromol
rem. Leading shoe lebih cepat aus dari pada trailing shoe.
b) Tipe Two Leading Tipe ini mempunyai dua wheel silinder yang
masing-masing memiliki satu piston. Keuntungan tipe ini yaitu : Saat
kendaraan maju kedua sepatu rem menjadi leading shoe sehingga daya
pengereman baik. Kerugian tipe ini : Saat kendaraan mundur kedua
sepatu rem menjadi trailing shoe sehingga daya pengereman kurang
baik.
c) Tipe Dual Two Leading Tipe ini mempunyai 2 silinder roda (wheel
cylinder), yang masing-masing memiliki 2 buah piston, dan
menghasilkan efek pengereman yang baik saat kendaraan maju
maupun mundur.
d) Tipe Uni-Servo,Tipe ini mempunyai 1 wheel cylinder dengan 1
piston.Keuntungan : Saat kendaraan maju kedua sepatu rem
menjadi leading shoe sehingga daya pengereman baik. Kerugian : Saat
kendaraan mundur kedua sepatu rem menjadi trailing shoe sehingga
daya pengereman kurang baik.
e) Tipe Duo-Servo,Tipe ini merupakan penyempurnaan dari tipe uni-
servo yang mempunyai 1 wheel cylinder dengan 2 piston.Gaya
pengereman tetap baik tanpa terpengaruh oleh gerakan kendaraan.
F. Sistem Rem
Sistem rem dirancang untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan
menghentikan kendaraan atau memungkinkan perkir pada tempat yang menurun.
Peralatan ini sangat penting untuk keamanan berkendaraan dan juga dapat
berhenti ditempat manapun, dan dalam berbagai kondisi dapat berfungsi dengan
baik dan aman.
G. Prinsip Rem
Kendaran tidak dapat berhenti segera apabila mesin dibebaskan (tidak
dihubungkan) dengan pemindah daya, kendaraan cenderung tetap bergerak.
Kelemahan ini harus dapat di kurangin dengan maksud menurunkan kecepatan
gerakan hingga berhenti. Mesin merubah energi panas menjadi energi kinetik
(energi gerak) untuk menggerakan kendaraan. Sebaiknya, rem bekerja disebabkan
oleh adanya sistem gabungan penekanan melawan system gerak putar. Efek
pengereman (breaking effect) diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan
antara dua objek.
H. Type Rem
Rem yang dipergunakan pada kendaran bermotor dapat digolongkan menjadi
beberapa type tergantung pada penggunaannya.
a. Rem kaki (foot brake) digunakan untuk mengontrol kecepatan dan
menghentikan kendaran.
b. Rem parkir (parking break) digunakan terutama untuk memarkir
kendaraan.
c. Rem tanbahan (auluxialy brake) digunakan pada kombinasi rem biasa
(kaki) yang digunakan pada truk diesel dan kendaran berat
d. Engines break digunakan ada kalanya untuk menurunkan kecepatan
kendaraan, Beaking effect (reaksi pengereman) ditimbulkan oleh tahanan
putarn dari mesin itu sendiri, tidak ada khusus yang diperlukan, untuk itu
engine break tidak diterangkan
1. Rem kaki
Rem kaki (foot break) di kelompokan menjadi dua tipe,yaituh:
1. Rem hidraulis (hydraulic break)
2. Rem panematik (peneumatic break)
Rem hidraulis lebih respond lebih cepat dibanding tipe lainnya, dan juga
konstruksinya yang khusus dan handal (superior design flexibility). Dengan
adanya keuntungan tersebut, rem hidraulis banyak digunakan pada kendaran
penumpang truk ringan.
Sistem rem panematik termasuk kompresor atau jenis yang menghasilkan
udara, udara yang bertekanan yang digunakan untuk menambah daya pengereman.
Tipe sistem rem ini banyak digunakan pada kendaran berat seperti truk dan bus.
Cara kerja rem hidraulis sebagai berikut: rem hidraulis menekan mekanisme
rem dan menyalurkan tenaga rem, dan mekanisme pengereman akan
menimbulkan daya pengereman.
2. Rem Parkir
Rem parkir (parking brake) terutama digunakan untuk memarkir kendaraan.
Rem parkir terbagi menjadi dua tipe : tipe roda belakang dan tipe center brake
Kendaraan penumpang menggunakan tipe roda belakang, dan kendaraan truk atau
niaga menggunakan tipe center brake.
3. Rem Tambahan
fungsi utama rem adalah mengurangi putaran roda, bukan sebagai alat
penghenti kendaraan. Alhasil, masih banyak ditemukan mobil tanpa fitur ABS
akan tetap meluncur meskipun sudah menginjak rem. Ini bukan persoalan roda
yang masih berputar, tapi adanya gaya sentrifugal, yang berbanding lurus dengan
kecepatan mobil (semakin cepat mobil, semakin besar gaya sentrifugal).
G.Membongkar dan memasang rem
1. Pembongkaran Rem tromol
a. Angkat kendaraan dan lepaskan semua roda
b. Bebaskan rem tangan
c. Lepaskan tromol roda (agarmudah mengeluarkan tromol rem
kendorkan setelan terlebih dahulu)
d. Lepaskan sepatu rem (dengan menggunakan sst lepas ruturn spring,
penahan sepatu rem, dan sepatu rem depan)
e. Lepas sepatu rem belakang (menggunakan sst lepas penahan sepatu
rem, lepas sepatu rem, dan lepaskan kabel rem parkir dari tuas)
f. Lepaskan silinder roda menggunakan sst
g. Lepas penyetel sepatu rem (lepas kabel rem tangan, lepaskan pegas
tuas penyetel sepatu rem
h. Lepaskan komponen komponen silinder roda (piston, piston cup,
spring, pelindung debu)
i. Bersihkan backing plate dan komponen-komponen lainya dengan
kain lap dan debu debu semprot dengan kompressor
2. Pembongkaran Rem Cakram / Rem Disc
a. Angkat kendaraan dan lepaskan semua roda (kendorkan semua baut
roda sebelum mengangkat kendaraan)
b. Lepaskan baut pengunci pada kaliper (angakat kaliper ke atas, jangan
lepas slang rem kan kaliper,
c. Angkat kaliper dan keluarkan kedua pad rem (buka ke dua pad
beserta sim nya )
3. Pemeriksaan Rem Tromol
a. Bersihkan bagian-bagian rem dengan kuas atau sikat. Dilarang
menggunakan angin, pakai air sabun jika kotor keras.
b. Periksa kondisi dan pemasangan bagian pengikat sepatu rem:
1) Kedudukan ujung sepatu rem
2) Kedudukan pegas
3) Pemasangan batang penghubung
4) Penahan sepatu rem
5) Dududkan pegas
6) Kedudukan ujung sepau rem
c. Periksa tebal kanvas. Jika kurang dari 1,5 mm atau keling kanvas
sudah tercoret, kanvas harus diganti baru.
d. Periksa permukaan kanvas. Kalau permukaannya keras dan berkilat,
nilai geseknya kurang. Kanvas harus digosok atau diganti baru agar
tercapai efektifitas rem yang normal.
e. Kanvas rem yang terkena oli gardan atau cairan minyak rem harus
giganti dengan yang baru
f. Permukaan yang buram atau berkilat lemah menunjukkan kondisi
kanvas yang normal. Tidak perlu digosok.
g. Periksa kebocoran pada sil poros aksel (hanya pada aksel rigid
dengan penggerak roda). Kebocoran dapat dilihat pada piringan rem
dan pada poros aksel yang basah karena oli. Sil yang bocor harus
diganti baru.
h. Periksa kebocoran pada sislinder roda, jika ada kebocoran ganti
semua karet piston
i. Untuk memeriksa kebocoran lihat juga pada karet pelindung debu
4. Pemeriksaan Rem Cakram / Rem Disc
a. Periksa kondisi balok rem. Jika kanvas mulai lepas dari plat
dudukannya atau jika tebal kanvas kurang dari 2 mm, balok rem
harus diganti baru.
b. Periksa kondisi cakram. Cakram yang berkarat atau hitam pada
permukaan gesek, harus digerenda atau diganti baru. Permukaan
gesek cakram yang beratur tidak mempengaruhi fungsi rem.
c. Cakram dengan tebal yang kurang harus diganti baru (Tebal baru = 7
– 12 mm)
d. Tebal minimal biasanya tebal baru dikurangi 1 mm.
e. Periksa fungsi torak. Minta tolong seseorang untuk menekan pedal
rem. Pada waktu pedal ditekan, torak harus bergerak keluar. Jika
torak macet, kaliper rem harus dioverhaul.
5. Pemasangan Rem Tromol
a. Pasang tuas sepastu rem tangan dan penyetel otomatis pada sepatu
rem belakang
b. Oleskan gemuk pada backing plate pada bagian persinggungan
sepatu rem
c. Pasang kan kabel rem tangan pada tuas rem tangan sepatu rem
tangan dengan menekan pegas koil kabel dengan tang lancip
d. Pasang sepatu rem belakang beserta pegas penahan sepatu rem
menggunakan sst
e. Pasang sepatu ren depan beserta pegas penahannya menggunakan sst
f. Pasang pegas pengembali menggunakan sst /obeng dan pasang juga
tuas penyetel sepatu rem
g. Pasang tromol rem , atur celah antara sepatu rem dengan tromol rem
h. Pasang roda dan dan kencangkan semua baut roda setelah kendaraan
di turunkan
6. Pemasangan Rem Ckaram/Rem Disc
a. Pasang pad rem pada kaliper yang telah dibersihkan.
b. Pasangkan baut pengunci kaliper rem (bila pad baru yang di pasang
keluarkan sebagian minyak rem supaya tidak tumpah saat menekan
piston rem, dengan menggunakan gagang palu tekan piston masuk,
agar pad yang baru bisa terpasang, karena piston menonjol keluar
karen menekan pad yang telah tipis, setelah itu masukan kaliper lalu
kunci bautnya
BAB V
PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Dengan hasil Analisis Kami dan berdasarkan sunber yang kami dapatkan
selama membuat makalah ini bahwa dapat di simpulkan.Rem yaitu alat untuk
mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan kendaraan atau untuk
memungkinkan parkir pada tempat yang menurun. Peralatan ini sangat penting
pada keselamatan dan menjamin untuk pengendaraan yang aman. Rem juga bias
diartikan sebagai kebutuhan sangat penting untuk keamanan berkendaraan dan
juga dapat berhenti ditempat manapun, dan dalam berbagai kondisi dapat
berfungsi dengan baik dan aman”.

B. Saran-saran
Adapun saran-saran yang ingin Kami sampaikan sebagai berikut :
1. Untuk Keamanan Kontrol selalu Rem pada kendaraan anda
2. Jangan Sampai Kanvas Rem Melebihi batas maksimum pemakaian (Kampas
rem tipis/tidak layak pakai)
3. Lakukan Pengontrolan Rutin Pada Rem Anda
4. Apabila Rem Rusak segera perbaiki karna itu sangat berbahaya
5. Hati-hati Di Jalan Saat Berkendara
6. SELAMAT BERKENDARA
DAFTAR PUSTAKA

http://hekynavita.blogspot.com/2015/11/sedikit-pengetahuan-tentang-
otomotif.html
http://wwwilmuduniaku.blogspot.com/2016/11/makalah-sistem-rem.html

Anda mungkin juga menyukai