Anda di halaman 1dari 36

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi dan dunia kerja erat hubungannya dengan
dunia pendidikan. Sekolah sebagai salah satu intitusi yang bergerak
dibidang pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia(SDM). Oleh karena itu,perkembangan
sumber daya manusia yang cerdas dan bermutu tinggi, baik dari
segipengetahuan maupun penguasaan tinggi sangat diperlukan.

Dalam rangka menyiapkan SDM yang relevan dengan


kebutuhan,Depdiknas menunjuk SMK sebagai wahana penyelenggara
progam pendidikan dan pelatihan bagi siswanya.Sekolah Menengah
Kejuruan(SMK) merupakan lembaga pendidikan kejuruan yang bertujuan
untuk menyiapkan siswa menjadi tenaga kerja yang terampil dan handal
dalaam melaksanakan jenis pekerjaan tertentu.

Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan bagian dari


Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yang merupakan inovasi dari progam
SMK,dimana peserta didik melakukan praktek kerja (magang) diperusahaan
atau industry yang meupakan bgian integral dari proses pendidikan dan
pelatihan di SMK .Melakui Praktek industry inilah diharapkan agar siswa
mwndapat pengalaman kerja dan dapat menjadi tenaga kerja yang
professional,berkualitas dan mempunyai etos kerja yang tinggi.

1
1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan

Tujuan penyelenggaraan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di SMK


adalah sebagai berikut:

1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian


professional,yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat
pengetahuan ,keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan
tuntutan lapangan.
2. Memperkokoh keterkaitan dan kesepadaan (link and match)antara
sekolah dengan dunia kerja.
3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja
yang berkualitas professional.
4. Memberikan pengakuan penghargaan terhadap pengalaman kerja
sebagai proses pendidikan.
5. Melatih mental siswa untuk berinteraksi dengan pekerja
lain,pimpinan ditempat praktek dan dengan customer atau client di
perusahaan tempat praktek.
6. Melatih siswa agar mampu bertindak dan bersikap mandiri.

1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan


Adapun manfaat dari Praktek Keja Lapangan(PKL) adalah sebagai
berikut:
1. Manfaat Bagi siswa
 Dapat mengenali suatu pekerjaan di dunia usaha atau
industry,seehingga kelak terrjun di lapangan tidak merasa asing
dengan pekerjaan tersebut.
 Dapat menambah keterampilan dan wawasan dalam dunia usaha
yang professional dan handal.
 Untuk mengasah keterampilan yang telah diberikan oleh sekolah.

2
2. Manfaat Bagi DU/DI
 Bagi perusahaan atau industri akan mengenal kualitas lulusan SMK
secara luas dan mendalam,sehingga mempermudah alam mencari
calon karyawan.
 Memberikan kesempatan para pegawainya untuk mengembangkan
ilmu pengetahuannya dengan berbagai ilmu kepada peserta
PKL.

1.4 Waktu dan Tempat Praktek Kerja Lapangan


Waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dimulai dari
tanggal 1 Juni 2022 dan berakhir pada 25 November 2022.Tempat
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yaitu di bengkel
TRIMURTI yang beralamat di Jl. Raya Kedunglurah, RT.36/RW.15,
Kranding,Bendorejo,Kec. Pogalan,Kabupaten Trenggalek,Jawa Timur.

Tabel 1.1 Jadwal dan waktu masuk di Bengkel Trimurti


HARI SHIFT PAGI SHIFT SIANG
SENIN 07.30-12.00 12.00-SELESAI
SELASA 07.30-12.00 12.00-SELESAI
RABU 07.30-12.00 12.00-SELESAI
KAMIS 07.30-12.00 12.00-SELESAI
JUMAT 07.30-11.00 13.00-SELESAI
SABTU 07.30-12.00 12.00-SELESAI
MINGGU LIBUR LIBUR

1.5 Ruang Lingkup

3
Adapun ruang lingkup yang dibahas dalam laporan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) ini adalah perawatan rem tromol.

BAB II
GAMBARAN UMUM

2.1 Sejarah Bengkel Trimurti

Bengkel Trimurti didirikan oleh Bapak Wasito padda tanggal


02 Februari 1990.Bengkel ini beralamat di Jl. Raya Kedunglurah,
RT36/RW15,Kranding,DesaBendorejo,kec.Pogalan,Kabupaten
Trenggalek, Jawa Timur. Bengkel ini bergerak pada bidang
pelayanan ,perawatan dan perbaikan mobil ,spare part mobil ,tes
nozzle, dan tune up.Bengkel Trimurti ini memiliki 4 orang
mekanik.Bengkel Trimurti di kenal sebagai bengkel otomotif yang
menekankan segi kualitas,harga terjangkau,dan pelayanan yang
ramah.

2.2 Struktur Bengkel Trimurti

Kepala Bengkel Bapak Wasito


Ketua Mekanik Bapak Hadhi Mulyono
Mekanik -Khoirul Anam
-Mustaharu Nasihul Ibad
-Bagas Aji

Keterangan :

Kepala Bengkel:Pimpinan Bengkel yang mengelola bengkel serta


mengawasi aktivitas mekanik dan melayani atau menerima
permasalahan kendaraan customer
Mekanik:Orang yang menangani dan menerima perintah dari kepala
bengkel berdasarkan perintah yang di dapat dari customer untuk

4
memperbaiki kendaraan dibawah pengawasan kepala bengkel atau
pimpinan bengkel.

2.3 Bidang Usaha Bengkel Trimurti


Bengkel Trimurti bergerak dibidang usaha sebagai berikut:
 Perawatan Berkala
 Tune Up
 Tes Nozzle
 Spare Part Mobil
2.4 Visi,Misi,dan Tujuan Bengkel Trimurti
1.Visi:Menjadi bengkel mobil yang terbaik melalui proses dan
layanan pelanggan atau customer secara baik dan ramah.
2.Misi:-menerapkan tata kelola bengkel yang baik
-memberikan layanan terbaik kepada pelanggan
-menyediakan lingkungan kerja yang aman dan baik bagi
karyawan.
3.Tujuan:Menjadi bengel terbaik yang mengutamakan kepuasan
pelanggan,dengan memberikan jasa bengkel dengan layanan
cepat,sehat,berkualitas.

5
BAB III

KAJIAN TEORI

3.1 Pengertian Rem

Pengertian rem secara umun adalah suatu sistem yang bekerja untuk
memperlambat atau menghentikan suatu perputaran, miasalnya perputaran
roda kendaraan. Prinsip kerja sistem rem adalah mengubah tenaga kinetik
menjadi tenaga panas dengan cara menggesekkan dua buah logam pada
benda yang berputar sehingganputarannya akan melambat, dengan demikian
laju perputaran roda kendaraan menjadi pelan atau berhenti dikarenakan
adanya kerja rem.

Sistem rem pada kendaran merupakan suatu komponen penting


dalam berkendara. Dalam proses kerjanya, Sistem ini melibatkan banyak
komponen,contoh kampas rem ,rotor cakram,tromol,minyak rem,sampai
tuas control yang berada di sisi pengemudi. Tidak berfungsinya rem dapat
menimbulkan bahaya dan keamanan dalam berkendara sehingga perjalanan
menjadi terganggu. Oleh sebab itu, komponen rem yang bergesekan ini
harus tahan terhadap gesekan (tidak mudah aus), tahan panas dan tidak
mudah berubah bentuk pada saat bekerja dalam suhu tinggi.

6
Gambar 3.1 Bagian-bagian Sistem Rem

3.2 Fungsi Rem


Fungsi dari rem yang ada pada kendaraan adalah sebagai berikut :
1. Untuk memperlambat kecepatan atau menghentikan gerakan roda
kendaraan.
2. Mengatur kecepatan saat berkendara.
3. Untuk menahan kendaraan saat parkir dan berhenti pada jalan yang
menurun atau menanjak.
3.3 Jenis-jenis Rem
Sistem pengereman memiliki jenis yang beragam, diantaranya
sebagai berikut :
1. Rem Mekanik atau Tromol
Rem semacam ini paling sering dijumpai pada
kendaraan. Sampai saat ini masih banyak sepeda motor atau
mobil yang menggunakannya. Komponen utamanya antara
lain tromol itu sendiri, kampas rem, dan sebuah cam. Cara
kerjanya, pada saat pedal rem diinjak maka cam akan
mendorong kampas rem kea rah luar. Kemudian sisi luar
kampas rem akan menekan tromol sehingga terjaddi friksi
untuk menghentikan laju kendaraan. Kendaraan bias berhenti
karena tromol ikut berputar bersamaan roda. Lalu ketika

7
pedal rem dilepas, lampas rem akan ditarik lagi kea rah
dalam oleh per untuk kembali ke posisi semula.

Gambar 3.2 Rem Tromol

2. Rem Cakram
Jenis selanjutnya yang juga cukup banyak dijumpai
adlah rem cakram. Komponen utama yang menjadi ciri khas
rem jenis ini adalah rotor atau piringan cakram yang
menempel di roda. Selain itu terdapat kapiler dengan piston
didalamnya yang bekerja dengan bantuan tekanan pelumas
hidrolik. Pada saat rem dioperasikan, baik melalui pedal atau
tuas maka pelumas hidrolik akan mendorong piston yang
derada di kapiler untuk menjepit cakram. Gesekan yang
terjadi di antaranya otomatis akan memperlambat laju
kendaraan.

Gambar 3.3 Rem Cakram

3. Rem Hidrolik

Poin ini lebih kepada jenis rem berdasarkan cara


kerjaanya. Seperti diketahui, rem cakram yang digunakan
pada sepeda motor atau mobil menggunakan sistem hidrolik
untuk mengoperasikannya. Prinsip kerja rem hidrolik

8
mengacu pada hokum Pascal yang menyatakan tekanan dadi
cairan di ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah
dengan kekuatan yang sama.

Sistem pengereman hidrolik memang menggunakan


saluran yang harus selalu rapat bahkan tidak boleh
terkontaminasi udara. Jika terjadi kebocoran bias-bisa rem
kehilangan tekanan dan akhirnya blong. Di dalam sistemnya
terdapat bagian yang dinamakan master cylinder yang berisi
reservoir dan compression chamber. Komponen ini
terhubung ke kapiler melalui selang.

Gambar 3.4 Rem Hidrolik

4. Rem Angin

Berbeda dengan rem tromol atau cakram yang


keberadaanya banyak ditemui, rem angina justru terbilang
jarang. Rem ini digunakan pada kendaraan-kendaraan besar
seperti bus atau truck. Rem jenis ini memanfaatkan angin
untuk mengoperasikannya. Prosesnya terdiri dari beberapa
tahapan, mulai dari angina masuk lewat filter kemudian
menuju kompresor dan ditampung sementara di reservoir.
Reservoir itu terhubung dengan brake chamber di setiap

9
roda. Tapi sebelumnya angina harus melewati air valve yang
punya tugas mengatur seberapa kuat tingkat pengereman.

Gambar 3.5 Rem Angin

5. Rem Tangan
Rem parkir atau hand brake memiliki fungsi yang
berbeda. Keberadaannya bukan didesain untuk menghentikan
atau melambatkan laju kendaraan, melainkan untuk
menahannya dalam posisi diam. Walau begitu keberadaannya
bisa dianggap sebagai rem cadangan ketika pengereman
utama benar-benar tidak berfungsi.
Sesuai namanya, rem parkir digunakan untuk
menjaga posisi mobil tidak bergerak saat parkir. Pada kasusu
tertentu rem parkir juga dibutuhkan mobil bertransmisi
manual ketika melakukan stop and go di jalanan menanjak.
Mayoritas pengoperasiaannya rem parkir menggunakan
sistem mekanis. Ketika tuas ditarik, terdapat kabel yang
mengoperasikan rem belakang. Pada tuasnya terdapat gerigi
yang berguna sebagai mekanisme penguncian.

10
Gambar 3.6 Rem Parkir

Jenis rem yang akan dibahas dalam laporan Praktek


Kerja Lapangan (PKL) ini adalah rem tromol (drumb brake ).

3.4 Rem Tromol (Drumb Brake)


3.4.1 Pengertian Rem Tromol
Rem tromol adalah sistem pengereman pada kendaraan, yang
menggunakan metode gesekan antara kampas dengan sebuah
komponen berbentuk mangkuk. Rem tromol menggunakan salah
satu tipe rem yang biasa dipakai dalam kendaraan roda dua atau
roda empat. Cara kerja rem tromol di motor dan mobil hampirlah
sama. Rem tromol pada mobil biasanya sudah menggunakan
sistem rem hidrolik karena sudah memanfaatkan tekanan hidrolik
untuk membantu melakukan tekanan kanvas rem.

3.4.2 Komponen Rem Tromol

11
Gambar 3.7 Komponen Rem Tromol
Komponen-komponen rem tromol yang terrdapat dalam
mobil sebagai berrikut :
1. Backing Plate
Backing plate adalah piringan berbahan logam tipis
yang berada tepat dibelakang sistem rem tromol. Backing
plate ini berfungsi sebagai rangka sekaligus pelindung
komponen rem tromol lainnya. Bentuk dari backing plate
adalah lingkaran yang memiliki banyak lubang dan tonjolan.
Lubang dan tonjolan ini dibuat untuk menyelesaikan semua
part rem tromol agar bias bekerja secara maksimal.

Gambar 3.8 Backing Plate

2. Silinder roda

12
Silinder roda menjadi komponen rem tromol yang
berguna untuk mengubah tekanan fluida menjadi gerakan
yang mekanis. Pada sistem rem tromol, ada beberapa tipe
silinder roda yang digunakan. Namun yang banyak
digunakan saat ini adalah tipe dual piston yang diaplikasikan
pada tromol jenis leading dan training. Tipe ini memiliki ciri
silinder roda yang terkait oleh baut ke backing plate dengan
dua buad piston.
Silinder roda terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut :
1) Piston, merupakan komponen yang mengubah tekanan
hidrolik ke bentuk energy mekanis.
2) Spring, ini dipakai untuk mengembalikan posisi piston ke
posisi semula.
3) Piston Boot, boot adalah karet yang didesain khusus
sebagai seal agar tidak terjadi kebocoran fluida (minyak
rem) dari dalam wheel cylinder.
4) Bleedder nut, merupakan bagian khusus untuk
membuang udara dari dalam saluran hidrolis.
5) Wheel cylinder housing, merupakan rumah wheel
cylinder yang berbentuk silinder dan berbahan logam.

Cara kerja silinder roda adalah dengan menggunakan


hokum pascal, ketika kita injak pedal rem, maka aka nada
aliran fluida yang mengarah ke silinder roda. Aliran yang
berlangsung secara terus menerus ini akan meningkatkan
tekanan fluida dan hasilnya mendorong kedua piston
yang sudah diletakkan di ujung silinder roda. Piston yang
terdorong oleh tekanan hidrolis akan menonjolkan keluar
dan menekan sepatu rem ke arah luar.

13
Gambar 3.9 Silinder Roda

3. Sepatu rem dan kampas


Brake shoe atau sepatu rem adlah tempat untuk
meletakkan kampas rem pada sistem rem tromol.pada rem
cakram ini disebut brake pad. Brake shoe berbentuk setengah
lingkaran berjumlah dua yang apabila digabungkan akan
membentuk sebuah lingkaran. Dua sepatu rem berbentuk
lingkaran tersebut nantinya akan berada di sisi dalam tromol
rem yang berbentuk lingkaran. Sehingga pengereman bias
berlangsung. Meski demikian, brake shoe tidak secara
langsung bergesekan dengan tromol rem. Tetapi ada part
bernama kampas rem. Kampas rem ini sama seperti kampas
rem pada rem cakram yang menggunakan bahan keramik
organic.
Kampas rem ini diletakkan dengan metode ditempel
atau dilem pada permukaan luar sepatu rem. Saat permukaan
kampas mulai tipis, kita tidak bias mengganti hanya
kampasnya, melainkan harus sekalian dengan sepatu rem.
Berbeda dengan rem tromol bus dimana kampas rem dikeling
menggunakan paku keeling. Ini bisa diganti hanya
kampasnya.

14
Gambar 3.10 Sepatu Rem Dan Kampas

4. Return Spring (Upper Spring dan Lower Spring)


Fungsi utama return spring adalah untuk
mengembalikan posisi sepatu rem sesuai proses pengereman
berlangsung. Ketika kita menekan pedal rem, sepatu rem
bergerak kea rah luar dan menempel dengan tromol rem.
Namun ketika kita lepas pedal rem, maka sepatu rem harus
bisa kembali menguncup.
Dalam sistem kerja rem tromol, return spring terdiri dari
2 bagian yaitu upper spring dan lower spring.
1) Upper spring, pegas ini berada di bagian atas tepatnya
dibawah wheel cylinder. Fungsi utama pegas ini adalah
untuk mengembalikan posisi sepatu rem agar menutup.
2) Lower spring, pegas kedua yang terletak di dekat
adjuster berfungsi menjaga agar dua buah sepatu rem
bisa menekan adjuster.

15
Gambar 3.11 Return Spring

5. Brake Shoe Holder


Untuk rem tromol mobil, sepatu rem memang terletak
menempel pada backing plate. Namun yang perlu digaris
bawahi adalan sepatu rem ini bersifat dinamis ( bergerak-
gerak). Sehingga mekanisme holder yang dipakai harus bisa
menunjang hal lain. Brake shoe holder terdiri dari sebuah pin
yang memiliki pengunci, per dan plat penekan. Ketiga bagian
ini saat dipasangkan akan menjaga sepatu rem tetap
menempel pada backing plate tapi masih bisa digerakkan
kekiri dan kekanan.

Gambar 3.12 Brake Shoe Holder

6. Brake Shoe Adjuster

16
Di bagian bawah rem tromol terdapat mekanisme
screw adjuster. Fungsinya sebagai penyetel celah antara
kampas rem dan tromol dengan permukaan tromol saat pedal
rem tidak ditekan. Prinsip kerja penyetelan ini menggunakan
prinsip sekrup, yaitu ada dua buah komponen utama yang
terdiri dari baut dan mur. Saat kotak putar baut penyetel
sesuai jarum jam, maka baut akan masuk. Ini menyebabkan
panjang adjuster mengecil atau celah rem longgar.
Sebaliknya, ketika kita putar berlawanan jarum jam maka
adjuster akan semakin memanjang sehingga celah rem bisa
lebih rapat.

Gambar 3.13 Brake Shoe Adjuster

7. Parking Brake Lever


Parking Brake Lever merupakan salah satu
komponen rem tromol yang hanya bisa ditemukan di mobil
saja, karena tidak dipakai di motor. Dengan adanya parking
brake lever, maka kontruksi rem tromol akan terlihat lebih
rumit.

Dalam sistem kerja parking brake lever, ada 2 buah


lever yaitu sebagai berikut :

17
1) Park brake lever, salah satu ujung lengan ini memiliki
engsel yang tersambung pada brake shoe bagian atas.
Sementara ujung lainnya, terhubung ke kabel rem.
2) Brake shoe link, lengan ini akan menghubungkan park
brake lever dengan brake shoe yang satunya,
Cara kerja rem parkir ketika tuas rem ditarik maka park
brake lever akan ditarik. Tarikan ini akan mendorong
brake shoe link untuk bergerak ke arah lua, sehingga
kampas rem sekunder langsung menempel dengan
permukaan tromol. Kemudian, ketika kampas rem
sekunder sudah mentok maka akan terjepit efek
pengungkit dimana tarikan park brake lever juga
mendorong kampas rem primer ke permukaan tromol.

Gambar 3.14 Parking Brake Lever

8. Drum atau rem tromol


Drum brake atau tromol rem adalah komponen yang
memiliki peranan penting dalam sistem kerja rem tromol.
Komponen ini terbuat dari bahan baja tuang, sehingga
teksturnya sangatlah keras dan bentuknya menyerupai drum
atau tabung.
Drum brake memiliki fungsi utama yaitu sebagai media
gesekan bersama kampas rem dengan tujuan agar roda dapat

18
berhenti. Komponen ini juga langsung terhubung dengan
baut roda, sehingga tromol akan berputar mengikuti baut
roda.

Gambar 3.15 Drum atau Tromol Rem


9. Parking Brake Cable
Parking brake cable merupakan komponen rem tromol yang
berbentuk kabel baja yang biasa dipakai untuk menarik
sistem rem tromol. Jenis kabel yang dipakai tidak jauh
berbeda dengan jenis kabel baja lainnya. Fungsi utama
parking brake cable adalah menghubungkan gerakan tuas
rem parkir dengan parking brake lever yang posisinya berada
dalam sistem rem tromol.

Gambar 3.16 Parking Brake Cable

3.4.3 Cara Kerja Rem Tromol


Pada saat pedal rem diinjak maka tuas master silinder akan
mendorong piston dan minyak rem di dalam master akan
terdorong oleh piston ke dalam pipa saluran tinggi. Minyak rem
di dalam pipa akan diteruskan ke silinder roda. Pada silinder

19
roda, piston akan mendorong kanvas sehingga akan terjadi
pengeraman.
Sedangkan pada saat pedal rem dilepas maka pushrod akan
bergerrak mundur dan piston akan ikut bergerak mundur
mengikuti pushrod. Karena pushrod tidak mampu mengalahkan
tenaga pegas maka volume dalam ruang silinder membesar dan
tekanan mengecil akibatnya pada sepatu rem akan kembali
seperti semula.
3.4.4 Jenis-jenis Rem Tromol
Jenis-jenis rem tromol yang terdapat pada mobil sebagai berikut :
1. Rem Tromol Tipe Single Servo ( Tipe Leading-Trailing)
Rem tromol tipe single servo (tipe leading-trailing) adalah
jenis rem tromol yang hanya menggunakan satu silinder roda saja
dan terletak di atas dengan posisi horizontal pada backing plate.
Ketika terjadi pengereman sepatu rem depan akan menghasilkan
gaya pengereman kuat yang disebut leading shoe, sedangkan sepatu
rem belakakng akan menghasilkan gaya pengereman lemah yang
disebut trailing shoe.

Gambar 3.17 Rem Tromol Tipe Single Servo


2. Rem Tromol Tipe Two Leading
Rem tromol tipe two leading adalah jenis rem tromol yang
mempunyai dua silinder roda jenis satu piston. Rem tromol two
leading cocok digunakan untuk rem bagian depan kendaraan.

20
Gambar 3.18 Rem tromol tipe two leading

3. Rem Tromol Tipe Dual Two Leading


Rem tromol tipe dual two leading adalah jenis rem tromol
penyempurnaan uni-servo yang memiliki dua silinder roda jenis dua
piston pada setiap silindernya. Selama silinder roda mendorong
kedua sepatu rem saat rem bekerja. Sehingga kedua sepatu rem
memiliki gaya pengereman yang tinggi pada tromol tanpa
dipengaruhi oleh gerak arah putaran roda. Rem tromol tipe dual two
leading umumnya digunakan pada rem bagian belakang kendaraan
bus dan truk.

Gambar 3.19 Rem Tromol Tipe Dual Two Leading


4. Rem Tromol Tipe Uni-Servo
Rem tromol tipe uni-servo adalah jenis rem tromol yang
memiliki dua silinder roda jenis satu piston yang terletak segaris

21
horizontal, sehingga posisi sepatu rem menghadap ke atas dan ke
bawah agar menghasilkan daya pengereman yang kuat pada kedua
sepatu tersebut. Rem tromol uni-servo banyak digunakan mobil pada
rem tromol bagian belakang.

Gambar 3.20 Rem Tromol Tipe Uni-Servo

5. Rem Tromol Tipe Duo-Servo


Rem tromol tipe duo-servo adalah jenis rem tromol
penyempurnaan dari rem tromol tipe uni-servo yang mempunyai dua
silinder roda yang berbeda yaitu silinder roda dengan dua piston
pada bagian atas dan silinder roda jenis dua piston yang dapat diatur
kerenggangannya.

Gambar 3.21 Rem Tromol Tipe Dup-Servo


3.4.5 Kelebihan dan Kekurangan Rem Tromol
Adapun kelebihan dan kekurangan dari rem tromol adalah
sebagai berikut :

22
1. Kelebihan rem tromol adalah sebagai berikut :
1) Lebih terlindungi
Rem tromol memiliki kontruksi yang tertutup sehingga
lebih bersih dari debu, kotoran dan air sehingga
komponen rem dapat bekerja pada kondisi terbaiknya
tanpa gangguan dari luar.
2) Pengereman lebih lembut
Karena mengandalkan gesekan antara kampas rem dan
dinding tromol, maka pengereman oleh rem tromol lebih
lembut di banding rem cakram yang terkadang
menghentak.
3) Biaya produksi murah
Sebenarnya ini relative karena untuk komponen produksi
masal, akan murah pada akhirnya. Tapi tidak seperti rem
cakram yang terkadang membutuhkan campuran unsur
macam-macam seperti karbon yang membuat biaya
produksinya melambung, rem tromol umumnya dibuat
dari besi tuang yang biayanya relative lebih murah
disbanding piringan cakram.
4) Mampu menahan bebean berat
Ukuran permukaan kampas dan tromol bisa dibuat lebih
luas untuk mengakomodasi beban kendaraan yang besar.
Oleh karena itu, rem tromol masih banyak digunakan
pada kendaraan besar dan berat. Selain itu, rem tromol
juga masih diandalkan untuk rem parkir yang menuntut
rem menahan beban kendaraan dalam waktu yang lama.

2. Kekurangan rem tromol adalah sebagai berikut :


1) Jarak pengereman jauh

23
Jarak pengereman rem tromol lebih jauh jika
dibandingkan dengan rem cakram. Hal ini dikarenakan
prinsip kerjannya yang mengandalkan gesekan tidak
seperti rem cakram yang menjepit, sehingga jarak
pengereman dengan rem tromol lebih jauh jika
dibandingkan dengan rem cakram.
2) Perlu perawatan berkala
Kontruksi rem tromol yang tertutup memberikan
keuntungan tersendiri yaitu tidak bisa dimasuki kotoran
atau air. Tetapi disisi lain geram sisa kotoran kampas
yang menumpuk di dalam rem juga tidak bisa keluar
dengan mudah sehingga perrlu dibersihkan secara berkala
agar tidak mengganggu fungsi rem. Selain itu, kondisi
kampas rem yang mulai menipis juga perlu disetel
kembali agar bisa bekerja dengan optimal.
3) Mudah panas
Kontruksi rem tromol yang tertutup tidak memungkinkan
proses pelepasaan panas maksimal, sehingga panas yang
dihasilkan dari gesekan kampas rem dan tromol tidak
tersirkulasi yang akhirnya akan mempengaruhi
kemanpuan pengeremannya.
3.4.6 Tips Merawat Rem Tromol
Tips merawat rem tromol agar tetap pakem dan awet saat
digunakan untuk berkendara adalah sebagai berikut :
1. Langkah pertama yaitu memeriksa kondisi serta posisi
tromol, terutama pada bagian penampang dudukan cakram.
Selain itu, bersihkan tromol dan penampang cakram
kendaraan.
2. Langkah selanjutnya adalah sering membersihkan pin
fleksibel dan kalipernya. Hal terrsebut harus dilakukan agar

24
tekanan yang diberikan kampas rem saat digunakan sama
rata. Perhatikan jarak bebas antara piringan dan kampas rem,
setting jarang antara keduanya apabila belum sesuai.
3. Tips selanjutnya adalah selalu memastikan bearing roda rem
terlumasi, melakukan pelumasan dengan baik dan teratur.
Hal ini berfungsi untuk menghindari terjadinya spalling di
bearing. Apabila spaliing terjadi, dapat mengakibatkan
piringan cakram itu bersinggungan dengan kampas rem.
4. Langkah yang terrakhir adalah membatasi penggunaan rem.
Jadi, gunakanlah rem semestinya. Apabila berkendara
ambillah jarak dengan yang lain agar tidak selalu dekat untuk
mengurangi penggunaan rem karena kalua terrlalu sering
menggunakan rem mengakibatkan kampasnya mudah
terbakar.

25
BAB IV

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

4.1 Sumber Daya Yang Tersedia

Sumber daya yang tersedia di Bengkel Trimurti adalah sebagai


berikut:

1. Spare part yang lengkap


2. Alat-alat yang sesuai dengan Standart Operasional Prosedur (SOP)
3. Mekanik yang berpengalaman dan handal
4. Keselamatan kerja yang lengkap
4.2 Prosedur Pemeliharaan Peralatan
Prosedur pemeliharaan peralatan sebagai berikut :
1. Selalu membersihkan peralatan secara teratur, terutama setelah
peralatan tersebut digunakan.
2. Selalu memperbaiki peralatan yang rusak
3. Memperhatikan cara penyimpanan alat yang baik, benar, dan
teratur sesuai dengan jenis dan kode alat.
4. Selalu mengoperasikan atau menggunakan peralatan sesuai
dengan petunjuk dan aturan pakainya.
4.3 Hasil Pengamatan ( Masalah Yang Muncul Selama PKL)
Selama menjalani kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di
Brngkel Trimurti, penulis mengamati customer yang dating ke
bengkel banyak mengeluhkan tentang sistem pengeraman pada
mobilnya, diantaranya yaitu rem mobil yang tidak berfungsi dengan
baik dan pedal rem ketika diinjak nyeplos atau ngeblong. Dari
permasalahan terseebut, penulis tertarik mengambil judul yang
berkaitan dengan perawatan rem tromol, karena sistem rem pada
kendaraan merrupakan suatu komponen yang paling penting dalam
berkendara.

26
4.4 Pemecahan Masalah
Untuk memecahkan masalah diatas, penulis berinisiatif
dalam menghadapi suatu masalah yang ada sehingga masalah
dapat terselesaikan dengan baik dan cepat. Salah satu caranya
adalah mencari sumber referensi terkait dengan sistem
pengereman dan mencoba mempraktekannya. Selain itu,
bertanya kepada pemilik bengkel atau karyawan bengkel juga
penting dilakukan karena mereka sudah mempunyai banyak
pengalaman. Ketika akan melakukan pengoperasian, kita harus
memperhatikan Standart Operasional Prosedur (SOP) dan
menggunakan perlengkapan keamanan kerja (safety) agar tidak
terrjadi hal yang tidak diinginkan.
4.5 Alat, Bahan, Cara Kerja , dan Gambar Kerja
1. Alat dan bahan
1) Unit rem tromol
2) Kunci roda
3) Dongkrak
4) Kunci pas/ ring pas 10-11
5) Tang
6) Obeng (+/-)
7) Jangka sorong
8) Majun
9) Kompresor dan minyak rem
10) Karet rem
11) Amplas
2. Cara Kerja
1) Kendorkan baut roda
2) Dongkrak roda tepat dipegas atau per bisa juga pada
sasisnya
3) Lepaskan roda

27
4) Lepas tromol (drum brake)
5) Lepaskan kampas rem
6) Bersihkan tromol dengan amplas
7) Bersihkan master rem atau silinder roda dengan digosok
amplas
8) Cek karet rem
9) Bersihkan piston dengan amplas
10) Gosok kampas
11) Pasang kembali kampas rem, pegas atau per, pengatur
rem (Brake Shoe Adjuster), dan pengunci (Brake Shoe
Holder)
12) Atur rem atau nyetut rem
13) Pasang tromol
14) Pasang roda
15) Buang angina atau ngangin
3. Gambar Kerja

28
29
30
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat penulis ambil selama
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Bengkel
Trimurti adalah sebagai berikut:
1. Dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
penulis dapat merasakan bagaimana rasanya menjadi

31
seorang karyawan di dalam sebuah perusahaan dan
mendapatkan pengalaman kerja.
2. Dengan adanya Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini,
penulis mendapatkan banyak ilmu yang mungkin
belum diajarkan di sekolah.
3. Dengan adanya Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini,
penulis dapat mempelajari bagaimana membangun ,
mengembangkan, dan menjalankan suatu lapangan
pekerjaan dengan baik.
4. Dengan adanya Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini,
penulis dilatih untuk menjadi orang yang mandiri,
disiplin, percara diri, professional, dan
tanggungjawab.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan penulis kepada
pihak-pihak yang terkait sebagai berikut:
1. Bagi DU/DI
1) Diharapkan agar kerjasama antara sekolah dengan
perusahaan lebih ditingkatkan lagi agar
memberikan banyak peluang kepada siswa/siswi
yang akan melaksanakan Praktek Kerja Lapangan
2) Untuk para karyawan supaya lebih di tingkatkan
lagi motifasi dan kedisiplinannya dalam bekerja.
3) Hubungan antara karyawan dengan siswa/siswi
diharapkan selalu terjaga keharmonisannya agar
dapat tercipta suasana kerjasama yang baik.
2. Bagi Sekolah
1) Pemantauan terhadap siswa/siswi yang sedang
melaksanakan maupun yang akan melaksanakan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) agar lebih

32
ditingkatkan lagi untuk meyakinkan pihak
perusahaan terhadap program PKL
2) Dalam pembekalan materi fisik maupun mental
agar lebih ditingkatkan terutama untuk pembinaan
mental siswa/siswi .
3) Guru diharapkan memberikan bimbingan,
motivasi dan keringanan pada siswa/siswi yang
sedang melaksanakan Praktek Kerja Lapangan
(PKL).
3. Bagi Calon Siswa PKL
1) Bagi siswa/siswi yang akan melaksanakan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) diharapkan
mentaati peraturan yang diberikan perusahaan
maupun sekolah.
2) Siswa/siswi diharapkan dapat menjaga nama baik
sekolah dan perusahaan.
3) Siswa/siswi diharapkan selalu berhati-hati dalam
bekerja dan selalu menjaga kebersihan di tempat
kerja.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.kanalpengetahuan.com/pengertian-rem-dan-fungsinya. Diakses
5 Oktober 2022
https://www.carmudi.co.id/journal/5-jenis-dqan-fungsi-r4em-kendaraan-
mobil-maupun-motor/. Diakses 8Oktober 2022
https://fastnlow.net/apa-itu-rem-tromol-dan-bagaimana-cara-kerjanya/.
Diakses 11 Oktober 2022
https://wuling.id/id/blog/autotips/rem-tromol-mobil-pengertian-komponen-
cara-kerjanya/. Diakses 14 Oktober2022

33
https://otomotifmobil.com/cara-kerja-sistem-rem-tromol/. Diakses 15
Oktober 2022
sahabat-ilmu.com/2017/10.materi-jenis-jenis-rem-tromol-paling.html.
Diakses 17 Oktober 2022
https://www.capuraca.com/2017/11/kelebihan-dan-kekurangan-rem-
tromol.html. Diakses18 Oktober2022
https://www.semisena.com/tips/cara-perawatan-rem-tromol-mobil.
Diakses 18 Oktober 2022

LAMPIRAN

34
35
36

Anda mungkin juga menyukai