Anda di halaman 1dari 19

BAB IV

PENGUJIAN DAN ANALISIS

4.1 Proses Kerja Pembongkaran, Perawatan, serta Pemasangan Komponen


Rem Cakram

1. Komponen Bagian Atas

a. Pedal Rem

Pedal rem yaitu komponen sistem rem yang berfungsi untuk


melakukan pengereman dengan jalan mendorong booster rem kemudian ke
silinder master. Penggunaan rem biasanya dengan cara di injak.

1. Data Kelayakan
 Tinggi pedal dari rantai : 154,7 – 164,7 mm (6,091 – 4,484
inci)
 Gerak bebas : 3-6 mm (0,12 – 0,24)
2. Penyetelan Pedal rem
a. Ukuran tinggi pedal

Gambar 4.1 Mengukur Tinggi Pedal


b. Ukuran brake pedal free play

Gambar 4.2 Mengukur Tinggi Pedal

c. Ukur jarak pedal ke toe board ketika

Gambar 4.3 Mengukur Clearance Pedal dengan Toe Board

b. Master silinder

Master silinder merupakan suatu bagian dari konstruksi rem hidrolis yang
berfungsi meneruskan tekanan pedal pengemudi menjadi tekanan minyak
dalam suatu silinder melalui mekanisme gerakan torak dalam silinder master.
Master silinder terbagi menjadi dua yaitu jenis tunggal dan jenis ganda. Prinsip
kerja keduanya sama, hanya saja konstruksinya yang berbeda. Pada laporan ini
hanya akan dibahan mengenai master siinder jenis ganda saja.

Cara kerja master silinder ganda yaitu saat rem kembali ke tangki dan
katup inlet menutup saluran masuk. Saat Piston bergerak lagi, timbul tekanan
dan juga pada piston 2 juga timbul tekanan sehingga tekanan fluida timbul
pada sistem rem.
Gambar 4.4 Master Silinder

 Pembongkaran

Gambar 4.5 Pembongkaran Master silinder

 Keluarkan brake fluid dari bleeder screw


 Lepaskan brake tube dari master silinder

Gambar 4.6 Melepas Hose dan Tube


 Lepaskan master silinder dari brake booster

Gambar 4.7 Melepas Master Silinder

 Lepaskan fluid reservior


 Lepaskan stopper bolt
 Lepaskan stopper ring
 Keluarkan piston assembly dari master silinder body

Gambar 4.8 Melepas Piston Assembly dan Periksa Check Valve

 Pemeriksaan

Gambar 4.9 Pemeriksaan Master Silinder

 Ukur master silinder diameter dalam dan pistonnya dengan


sliding caliper
 Jika kelonggaran melebihi limit, maka ganti master atau
pistonnya.
Gambar 4.10 Mengukur Piston Clearance

 Pemasangan
 Berikan anti rust pada permukaan bagian dalam master silinder
 Pasang fluif reservior dari bands.
 Pasang kembali komponen-komponen master silinder sesuai dengan
urutan

Gambar 4.11 Pemasangan komponen silinder

c. Brake rem

Brake booster berfungsi untuk menambah daya penekanan pedal sehingga


daya pengereman yang besar atau baik dapat dicapai. Booster terpasang
pada master silinder, akan tetapi ada pula yang terpisah dari master silinder.

Komponen-komponen booster rem diantaranya adalah :

 Rumah booster
 Piston booster
 Diafragma
 Reaction mechinm
 Mekanisme katup
Cara kerja booster rem yaitu apabila pedal di injak, katup terbuka.
Karena terjadi perbedaan tekanan, udara menekan diafragma, push rod
menekan piston pada master silinder. Selanjutnya minyak rem ditekan
untuk diteruskan ke silinder roda, lalu terjadilah pengereman.

Gambar 4.12 Mengukur Piston Clearance

a. Melepas booster rem

Gambar 4.13 Pembongkaran Booster Rem

 Keluarkan brake fluida


 Lepaskan master silinder
 Lepaskan vacuum hose pada sisi booster
 Lepaskan sambungan operatif rod pada brake pedal
 Lepaskan brake booster
Gambar 4.14 Melepas Master Silinder

b. Membongkar
 Bersihkan booster body sebelum memulai pembongkaran
 Lepaskan rear sheel

Gambar 4.15 Melepas Booster Assembly

 Lepaskan retainer lalu keluarkan bearing dan valve body seal dan rear
shell
 Lepaskan retainer, keluarkan plater, seal assembly, dan push road dari
front shell

Gambar 4.16 Melepas Retainer

 Tarik diafragma dari diafragma plate


 Lepaskan silinder retainer dari diafragma plate
 Lepaskan valve plunger stop key
 Tarik valve roda dan plunger assembly
Gambar 4.17 Melepas Silinder Retainer

c. Pemeriksaam

Gambar 4.18 Urutan Pemeriksaan

 Tiup check valve dari arah engine


 Tiup check valve dari arah brake booster
 Periksa clearance antara booster push rod dengan master silinder
piston

Gambar 4.19 Meniup Check valve

 Ukur kedalam piston

Gambar 4.20 Mengukur Kedalaman Piston


 Periksa clearance antara booster push rod dengan master silinder
 Lapisi komponen-komponen dengan gemuk
d. Pemasangan
 Pasang kembali komponen komponen sesuai dengan urutan
pembongkaran
e. Brake line
Brake line yaitu saluran yang berfungsi untuk menyalurkan minyak
rem kesilinder roda atau caliper. Brake line dapat berupa selang ataupun
pipa-pipa.
3. Komponen Bagian Bawah
a) Caliper
Bagian yang tidak bergerak dari rem cakram adalah caliper, dimana
terdapat silinder-silinder rem, berikut sepatu rem beserta pistonnya.
Apabila pedal rem diinjak, maka silinder-silinder rem akan bekerja
secara hidrolik sehingga sepatu-sepatu rematau pad akan menjepit,
menahan, dan menghentikan cakram rem yang sedang berputar.
b) Cakram atau piringan
Cakram atau piringan yaitu bagian yang berupa cakram atau piringan
yang ikut berputar bersama roda, bagian inilah yang akan dijepit atau
ditahan oleh pad.
1. Pemeriksaan
 Angkat kendaraan dan lepas semua roda
 Melepas baud sub pen
 Bersihkan caliper dengan udara kompresor, mengamankan
kepala sub pen dengan kunci dan buka baut caliper.

Gambar 4.21 Melepas Baut Sub Pen


 Membuka caliper, tarik caliper dan balikan ke atas, kemudian
masukan baut yang telah dilepas kedalam plat penahan agar
caliper tidak terjatuh.
Catatan : Slang rem tidak boleh dilepas, caliper tidak boleh
dilepas dari plat penahan dan jangan mengerem saat caliper
tidak terpasang.

Gambar 4.22 Menahan Caliper Dengan Baut

 Melepas pad rem, lepaskan pad dalam terlebih dahulu,


kemudian baru pad luar serta shimnya.

Gambar 4.23 Melepas Pad Luar dan Pad Dalam

 Membongkar caliper
 Lepas baut nepal agar minyak rem dalam silinder dapat
keluar.
 Pembongkaran piston rem sebaiknya dilakukan dalam
bak air yang dicuci deterjen
 Melepas karet penutup dan klip ring (ring pengunci
tersebut)
 Membongkar piston rem menggunakan tekanan udara
kompresor apabila sulit, gunakan minyak rem untuk
mempermudah proses pelepasan atau menggunakan
minyak anti karat sebagai pelicin.
2. Pemeriksaan
 Memeriksa caliper dan piston
Setelah piston rem terlepas, bersihkan dengan
menggunakan amplas halus hingga bersih, dan juga bersihkan
silinder. Pada saat pengamplasan, digunakan amplas halus
(no.1) dan dengan air agar tidak terjadi kecatatan atau goresan
pada piston maupun silinder. Setelah bersih, kemudian
keringkan dengan kompresor.
Proses selanjutnya setelah caliper bersih adalah melakukan
pemeriksaan seluruh komponen-komponen caliper. Hal ini
dimaksudakan agar dapat diketahui komponen-komponen
mana yang masih baik sehingga bisa digunakan kembali.
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan adalah :
1. Memeriksa komponen-komponen silinder, apabila piston
telah mengalami korosi, maka harus diganti.
2. Memeriksa keadaan karet penutup, apabila telah mengeras
atau rusak maka harus diganti.
3. Memeriksa kedalaman karet penutup, apabila sobek atau
rusak, maka harus diganti agar kotoran dan air dari luar
tidak masuk kedalam silinder sehingga tidak menyebabkan
korosi dan rem macet.
 Memeriksa keausan pad
Untuk memeriksa pad, gunakan penggaris, ukuran
tebal pad tidak boleh kurang dari 1,00 mm, bila kurang
harus diganti (tidak boleh kurang dari spesifikasi pabrik)
Gambar 4.24 Memeriksa Keausan Pad

 Memeriksa cakram
Hal yang dilakukan dalam memeriksa cakram yaitu :
1. Mengukur tebal piringan, dilakukan dengan micrometer,
ganti piringan bila tebal minimum atau kurang, bila tebal
piringan tidak rata atau aus, harus diratakan dengan
bubut atau ganti.

Gambar 4.25 Mengukur Tebal Piringan

2. Ukur run out disc, digunakan dial indicator, ukur run out
disc pada posisi 10 mm dari ujung luar, run out disc
maksimal 0,06 mm. Bila run out lebih besar dari
maksimum, ganti disc atau bubut disc. Perlu diperhatikan
sebelum mengukur run out, konfirmasi bahwa gerak
bebas bearing dalam speasifikasi.

Gambar 4.26 Mengukur Run Out Disc

Proses perataan komponen biasanya dilakukan dibengkel bubut.


Kondisi permukaan yang tidak rata disebabkan oleh kondisi pad yang
sudah habis sehingga piringan akan bergesekan terus dengan besi pad.
Gesekan tersebut akan menyebabkan panas pada piringan dan besi pad
sehingga menurunkan kualitas dari piringan. Selain menjadikan
permukaan piringan menjadi tidak rata, gesekan pada piringan akan
menjadikan piringan menjadi tidak rata, gesekan pada piringan menjadi
tipis.

c) Pemasangan
 Pemasangan pad rem
Bersihkan plat penahan dimana pad akan dipasang.
Pasang plat penunjang 1, plat pengantar pad 2 dan pegas 3 pada plat
momen 4 secara benar. Bersihkan pad rem dengan ampelas pelan-pelan.

Gambar 4.27 Memasang Plat Penunjang dan Plat Penghantar

 Pemasangan pad dalam dan luar dengan shimnya.


Sambil mendorong pegas keatas, pasang pad luar bersama shimnya
5 plat penahan.

Gambar 4.28 Memasang Pad Luar dan Pad dalam Beserta Shimnya.

 Memasang Caliper
Bila pad rem baru, maka minyak rem pada reservoir harus
dikurangi, karena dapat meluap saat piston didorong. Dengan
menggunakan palu doronglah piston. Masuk caliper pelan-pelan
supaya boosts piston tidak terjepit.
Gambar 4.29 Memasang Caliper

 Memasang baut caliper


Pegang kepa sub-pen dengan kunci, kemudian kencangkan baut-
baut caliper pada momen spesifikasi.

Gambar 4.30 Memasang Baut Caliper Sesuai Dengan Torsinya.

d) Penggantian Minyak Rem


Pada perawatan berkala pada kilometer tertentu minyak rem dapat
diganti, minyak rem memiliki masa pakai tertentu yang harus diganti
dengan yang baru, penggantian minyak rem kurang lebih untuk
pemakaian 20.000 KM dan apabila masih cukup bagus tetapi dalam
reservior (pada master silinder) menunjukan batas minimal atau kurang
dari F maka perlu untuk ditambah. Minyak rem yang digunakan tipe
DOT 3. Minyak rem ada 2 macam netraldan biasa. Untuk mobil-mobil
saat ini biasanya menggunakan netral karena dapat menghasilkan daya
pengereman yang bagus.

Gambar 4.31 Macam-Macam Minyak Rem.

e) Pemeriksaan pipa dan saluran minyak rem


Pemeriksaan sistem rem dan kebocoran kendaraan masuknya
udara. Jika sistem rem diperbaiki atau ada udara di sistem rem, buanglah
udara tersebut. Jika saluran rem kemasukan udara keluarkan udara dengan
cara tekan pedal rem berulang kali kemudian kendorkan nepel buang udara
dengan cara pedal rem masih ditekan. Ulangi sampai tidak ada lagi
gelembung udara.

Langkah-langkah memblending :

 Angkat kendaraan
 Tambahkan minyak pada reservior sampai bawah garis MAX, Buka
dapel pembuangan udara dari silinder roda yang terjauh dari master
silinder.
 Masukan selang plastic pada ujung sumbat, dan ujung yang lain
masuk pada penampang oli.
 Pembuangan udara dari sumbat terjauh, sampai terakhir yang terdekat
dengan master silinder.
 Pedal ditekan beberapa kali, sampai terakhir yang terdekat dengan
master silinder.
 Pedal ditekan beberapa kali, sambil memberi jeda pada teknisi saat
pedal ditekan
 Teknisi membuka saumbat pembuangan udara, kemudian
mengencangkan kembali sambil memberi pemompa pedal rem.

Gambar 4.32 Penekanan Pedal dan Pembuangan Udara

 Ulangi prosedur F dan G sampai udara bersih


 Atur tinggi minyak pada batas MAX.

Gambar 4.33 Titik-titik sumbat Pembuangan Udara


f) Pembersihan Pad Rem
Setiap kelipatan 10.000 LHISIHJ pada kendaraan perlu ada
pembersihan dan penyetelan rem (clean and adjusting) perlakuan pada
disc brake adalah dengan membersihkan pad rem dan disc dengan jalan
mengendorkan baut caliper kemudian melepas pad rem dan diamplas,
pada disc juga dilakukan pengamplasan apa bila perlu.

4.1.1 Diagnosa Gangguan Pada Rem Cakram

Tabel 4.1 Diagnosa Gangguan Pada Rem Cakram

No Gangguan Penyebab Cara Mengatasi

1. Pedal terlalu dalam Batang penekan silinder Ganti


atau tidak kembali bengkok

Batang / stelan sudah Ganti


maksimal

Fluida rem macet Bleending

Terdapat udara pada saluran Bleending


hidrolik

Silinder master ruksak Ganti

2. Ijeksi pedal empuk Ada udara salam saluran Bleending


(ngempos)

Sepatu rem diluar jangkauan Setel Rem

Silinder master rusak Ganti

Sambungan longgar/saluran Kencangkan /


rem rusak ganti

Fluida rem berkurang Tambah fluida

3. Pengereman Pad rem basah karena air Biarkan kering


memerlukan tenaga
yag berlebih

Kampas rem panas Biarkan dingin

Piston macet Ganti

Fluida kurang Tambah fluida

4. Rem keras Pegas terlalu keras Perbaiki/ganti

Booster rem tidak kerja Perbaiki/ganti

Pedal tidak menyetel Setel

5. Pegas rem tidak pegas pedal lemah Ganti


kembali

6. Rem mengerem Pegas lemah Ganti


terus

Pad rem tidak kembali Ganti/perbaiki

Sistem hidrolik tersumbat Periksa bleending

7. Jarak rem bekerja Terdapat udara pada sistem Bleending


terlalu jauh

Fluida berkurang Tambah fluida

Pada ihbl Ganti

8. Pipa fleksibel retak Sudah lama Ganti

Terkena fluida rem Ganti

9. Terdapat fluida Caliper bocor Perbaiki / ganti


pada caliper

Kebocoran pada sistem Perbaiki / ganti


10. Piston caliper Pelumas kurang / habis Tambah fluida
macet

Kebocoran sistem Perbaiki / ganti

11. Minyak fluida Kebocoran pada sistem rem Perbaiki / tambah


cepat habis fluida

12. Rem tidak pakem Basah karena oli Bersihkan

Pad rem habis ganti

13. Lampu rem tidak Saklar rusak Perbaiki / ganti


menyala

Lampu putus Ganti

Arus tidak mengalir Perbaiki

Accu / batrei habis Perbaiki / ganti

14. Lampu rem Saklar rusak Perbaiki / ganti


menyala terus

15. Rem tidak Pemasangan salah Perbaiki


menyetel

16. Fluida berkurang Sambungan longgar Perbaiki

Kebocoran pada sistem Perbaiki / ganti

17. Pengereman Pad aus Ganti


bersuara

Cakram aus/kasar Perbaiki / ganti

Komponen longgar Kencangkan

18. Rem menarik Tekanan udara pada ban tidak Tambah / kurangi
kesalahsatu sisi sama angin

Caliper rusak Ganti / perbaiki

Fluida mempet Perbaiki

19. Rem blong Pad habis Ganti

Cakram licin Bersihkan

Fluida habis Tambah fluida

20. Rem berbunyi Cakram oleng Press cakram

Pad aus Ganti

21. Pedal terlalu Setelan pedal salah Setel


dangkal

22. Rem selip Injakan terlalu dalam Setel

Anda mungkin juga menyukai