Anda di halaman 1dari 23

B.

MEMPERBAIKI SISTEM DIFFERETIAL (GARDAN) COROLLA DX

1. Landasan Teori Umum

Differential atau sering dikenal dengan nama gardan adalah komponen


pada mobil yang berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin ke poros roda.
Putaran roda semuanya berasal dari proses pembakaran yang terjadi dalam
ruang bakar. Proses pembakaran inilah yang kemudian akan menggerakkan
piston untuk bergerak naik turun. Lalu gerak naik turun piston ini akan
diteruskan untuk memutar poros engkol. Gerak putar poros engkol ini akan
diteruskan untuk memutar roda gila / flywheel. Putaran roda gila akan
diteruskan untuk memutar kopling kemudian diteruskan memutar transmisi ke
as kopel lalu ke gardan. Gardan akan meneruskan putaran ini ke as roda dan as
roda akan memutar roda, sehingga kendaraan dapat berjalan. Jadi urutan
perpindahan tenaga dan putaran dari mesin sampai ke roda, sehingga
kendaraan atau mobil dapat berjalan.

Gambar 4.17 Komponen Gardan (Differential)

2. Landasan Teori Khusus

1
A. Fungsi Gardan

1) Merubah arah putaran mesin


Posisi mesin pada mobil untuk truck atau khusunya mobil yang
menggunakan as kopel, memiliki posisi mesin yang memanjang ke depan.
Sehingga arah putaran dari roda gila jelas tidak searah dengan arah putaran
roda. Maka gardan inilah yang membuat arah dari putaran mesin menjadi
searah dengan arah putaran roda (yaitu maju ke depan).

2) Memperbesar momen
Momen adalah tenaga putaran dari sebuah benda yang berputar.
Putaran poros engkol mempunyai tenaga atau momen. Tenaga dari suatu
benda yang berputar dengan cepat adalah kecil, sedangkan tenaga dari
benda yang berputar lambat adalah besar. Seperti kita ketahui bahwa
selambat – lambatnya mesin berputar memiliki kecepatan minimal 600
rpm. Maksudnya adalah dalam satu menit poros engkol berputar 600 kali.
Sedangkan pada kecepatan tinggii memiliki kecepatan hingga 12.000 rpm,
berarti poros engkol berputar 12.000 kali dalam 1 menit. Agar tenaga dari
poros engkol ini menjadi besar, maka kecepatan putaran dari poros engkol
ini harus diperlambat. Disinilah gardan memperlambat kecepatan putaran
dari poros engkol tersebut, sehingga tenaga putar atau momen menjadi
besar dan mobil dapat bergerak atau berjalan.
3) Membedakan putaran roda kiri dan kanan saat membelok

Gambar 4.18 Sistem Gardan

2
Pada saat mobil berbelok, putaran roda bagian dalam cenderung
lebih lambat daripada putaran roda bagian luar. Hal ini dimaksudkan agar
mobil dapat berbelok dengan baik dan tidak slip. Jika kedua roda antara
yang kiri dan kanan selalu sama, maka mobil tak akan membelok. Di
sinilah gardan membuat putaran roda kiri dan kanan tidak sama, sehingga
mobil dapat membelok dengan baik.

Gambar 4.19 Letak Gardan pada mobil

Jadi jelaslah bahwa gardan memiliki fungsi yang sangat penting


pada mobil, sehingga mobil tersebut dapat berjalan dengan baik.
B. Bagian-bagian/ Komponen Gardan

Gambar 4.20 Komponen gardan

3
1. Rel Axle Housing

Gambar 4.21 Rel Axle Housing

2. Gasket

Gambar 4.22 Gasket

3. Differential Carrier

4
Gambar 4.23 Differetial Carrier

4. Differential Ring gear dan drive pinion gear kit

Gambar 4.24 Differetial Ring Gear dan Drive Pinion Gear

5. Oil Seal

5
Gambar 4.25 Oil Seal

6. Universal joint Flange

Gambar 4.26 Universal Joint Flange

6
7. Differential Pinion atau montir menyebutnya gigi satelit

Gambar 4.27 Gigi Satelit


8. Mur pengancing drive shaft

Gambar 4.28 Mur pengancing Drive Shaft

9. Bearing Cap

7
Gambar 4.29 Bearing Cap
10. Adjuster Nut dan Bearing

Gambar 4.30 Adjuster Nut Gambar 4.31 Bearing

8
Gambar 4.32 Komponen Komponen Gardan

3. Permasalahan

a.) Gigi gardan aus


b.) Laher gardan rusak/ambrol
c.) Kebocoran oli gardan

4. Analisis Gangguan

a.) Terdengarnya suara dengung dan bising


b.) Timbul getaran pada gardan
c.) Oli gardan rembes

5. Cara Mengatasi

a.) Mengganti gigi gardan yang aus


b.) Ganti laher yang baru
c.) Ganti paking dan baut tap oli

9
6. Pembongkaran

a.) Persiapan Alat dan Bahan


 Unit gardan
 Kunci ring
 Kunci sock
 Palu
 Obeng
 Pipa
 Balok
b.) Pelaksanaan Pembongkaran

a.) Kuras oli pelumas Gardan


b.) Lepas roda belakang kanan dan kiri

c.) Melepas tromol rem


d.) Melepas roda tromol

10
Gambar 4.33 Melepas tromol rem
e.) Melepas poros penggerak

Gambar 4.34 Melepas As roda


f.) Melepas poros-poros penggerak aksel
• Melepas bagian-bagian yang menghilangkan keluarnya poros
penggerak aksel
• Melepas mur penahan poros penggerak aksel.
• Tarik keluar poros penggerak aksel dengan palu luncur
• Lepas mur dan turunkan penggerak aksel dan dudukannya

Perhatian : jika sulit lepas gunakan obeng atau pahat hingga merusak
paking/permukaan dudukan.

g.) Membongkar penggerak aksel


• Sebelum dibongkar terlebih dahulu periksa/mengukur celah kebebasan
kontak gigi pinion dengan gigi korona.
• Beri tanda pada tutup bantalan
• Lepas plat pengunci buat penyetel
• Lepas buat pengikat tutup bantalan
• Angkat keluar rumah diferensial

11
Gambar 4.35 Melepas Propeller Shaft
Perhatian : baut penyetel, cincin bantalan bagian kiri dan kanan tidak boleh

tertukar/beri tanda
 Mengukur tinggi pinion dengan mistar dalam ukuran ini penting untuk
control dalam pemasangan agar pinion dapat dipasang dengan baik/seperti
semula.
 Membongkar rumah differensial.
 Melepas bantalan rumah differensial dan beri tanda/bantalan tidak boleh
tertukar
 Beri tanda lepas baut pengikat gigi
 Korona sedikit demi sedikit dan menyilang
 Melepas gigi korona (jangan memukul di satu tempat hingga lepas).
 Lepas pasak dan keluarkan poros gigi planet
 Mengeluarkan gigi planet dan gigi satelit, susun sesuai pemasangan hingga
tak terjadi kesalahan.

i.) Membongkar/ melepas poros ponion


 Bebaskan pasak pengunci, lepas mur pengikat poros kemudian gunakan
baler untuk melepas sil poros ponion.

12
 Melepas bantalan poros ponion, perhatian kedudukan poros harus tegak
lurus terhadap alat pres, perhatian cincin pembatas pada bantalan jangan
sampai hilang.

Gambar 4.36 Membongkar / Melepas Poros Ponion

• Lepas cincin bantalan poros pinion, perhatian saat mengepres batang


penumbuk harus tegak lurus jangan menghilangkan cincin pembatas bila ada.

7. Pemeriksaan
 Bersihkan semua penggerak aksel yang telah dibongkar
 Bagian pasak mur pengikat flens
 Kebebasan radial flens terhadap poros pinion

 Setiap overhaul penggerak aksel sil poros pinion harus diganti baru
 Keausan / permukaan kedudukan bantalan poros pinion
 Keausan dudukan bantalan poros pinion
 Keausan permukaan gerak bantalan
 Keausan duduk bantalan rumah garden
 Keausan poros gigi planet
 Keausan gigi planet dan gigi satelit
 Kerusakan pasak poros gigi planet harus diganti
 Keausan ring pembatas gigi planet dan ring pembatas gigi satelit

13
Gambar 4.37 Memeriksa Run out dari companion flange

8. Perbaikan
1. Gigi gardan aus= Ganti gigi gardan
2. Laher gardan rusak= Ganti laher yang baru
3. Paking gardan bocor=Ganti paking baru

9. Perakitan
 memberikan oli pelumas penggerak aksel pada semua bagian yang
akan dipasang
 setiap pekerjaan overhaul dan paking diganti baru
 dalam tahap – tahap pemasangan tanda harus kembali pada posisi semula

1. Poros Pinion

 Memasang cincin luar bantalan poros pinion


 Memasang sil poros pinion
 Memasang bantalan poros pinion
 Memasang bantalan poros pinion dengan ring pembatas sisi miring
menghadap ke gigi pinion

14
 Memasang poros pinion dengan pengencangan 130 – 200 Nm, dan
jaringan, dan jangan lupa memasang pipa pembatas control momen putar
poros, jika
 Memakai : pipa pembats baru 0.7 – 1.5 Nm, pipa pembatas lama 0.5 Nm
 Mengukur / control pinion harus sama dengan semula

Gambar 4.38 komponen-komponen Gardan

2. Differensial

 Perhatikan pemasangan
ring pembatas bagian yang
terdapat alur olimenghadap
ke gigi planet dan satelit

Gambar 4.39 Pemasangan gigi planet

15
 Memasang gigi differensial, control celah antara gigi planet dengan rumah
differensial : 0,1 – 0,2 mm dan gigi-gigi harus dapat berputas halus
 Memasang gigi korona dengan dipanaskan terlebih dahulu, momen
pengencangan 70-80 Nm.
Perhatikan ! jangan lupa pengunci baut harus terpasang
 Sebelum dipasang tutup bantalan, baut penyetel harus dapat berputar
dengan baik
 Pasang tutup bantalan dan keraskan pengikat 2/3 dari moment pengerasan.
 Menyetel celah kebebasan antara gigi korona dengan gigi ponion 0.5-0.2
mm atau dilihat di buku data
 Baut dudukan bantalan dikencangkan dengan moment pengencangan 70-
90 Nm. Control pre-load keseluruhan :1.7-2.5 Nm
 Control keolengan pada gigi korona 0.07-0.03 mm

Gambar 4.40 Memeriksa Keolengan gigi korona

16
 Memeriksa permukaan kontak, oleskan cairan pewarna/spidol non
permanen pada gigi korona kemudian di putar hingga tampak bekas
kontak permukaan gigi

Gambar 4.41 pemeriksaan kontak gigi ring gear

 Mengontrol sekali lagi celah kebebasan antara gigi pinion dan gigi korona
 Memasang plat pengunci baut penyetel.

Gambar 4.42 Pengencangan preload Drive Pinion

3. Memasang penggerak aksel

17
 Bersihkan permukaan dudukan penggerak aksel
 Bersihkan aksel biasanya pada bagian bawah terdapat bram
 Pasang penggerak aksel, jangan lupa paking momen pengerasaan 16-22
Nm
 Pasang poros aksel
 Pasang poros penggerak aksel dan memeriksa kebebasan aksial poros
 Pasang kembali Propeller Shaft
 Mengisi oli penggerak aksel SAE 90 (Hipoid-oli).

10. Pengetesan

Setelah pengerjaan selesai uji keberhasilan.


a.) Suara dengung
• Lakukan tes jalan dengan kecepatan tinggi

• Dengarkan suara dengungan nya


• Jika sudah tidak dengung maka gardan sudah kembali normal
b.) Getaran pada gardan
• Lakukan tes jalan dengan kecepatan tinggi
• Jika tidak mendengar suara berisik dan tidak ada getaran maka
sudah tidak ada permasalahan pada gardan
c.) Oli rembes atau bocor
• Periksa gardan dari kebocoran
• Jika gardan kering dan tidak ada rembesan maka gardan sudah
normal dan tidak bocor

11. Perawatan
Perawatan pada sistem Differetial gardan harus baik. Oleh karena
itu penting untuk mengganti oli gardan secara rutin, agar komponen

18
komponen gardan tetap terjaga dan tidak mudah rusak. Penggantian
oli gardan pada mobil disarankan setiap 10.000 km. Untuk mobil jenis
mobil keluarga atau mobil kecil disarankan untuk menggunakan oli
multigrade yaitu spesifikasi SAE 75-90W atau 80-90W.

BAB IV

PENUTUP

Alhamdulillah hirobbil Al-Amin puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas

Rahmat dan hidayah nya sehingga penulis dapat menyelesaikan prakerin dan

membuat laporan ini tanpa mengalami kesulitan. Laporan ini disusun sedemikian

rupa agar mudah dipahami isinya.

Penulis menyadari bahwa sebagi manusia biasa tidak lepas dari

kesalahan. Dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari masih

banyak keliruan dan kekurangan. Untuk itu penulis memohon maaf

19
sebesar-besarnya dan sangat mengharapkan kepada semua pihak

untuk berkenan memberikan saran dan kritik yang bersifat

membangun untuk kesempurnaan laporan ini.

A. Kesimpulan

1. Kesimpulan umum

Setelah melaksanakan prakerin di bengkel "PURBASARI" maka

penulis menyimpulkan bahwa:

a. Kedisiplinan yang sudah baik

b. Memperhatikan keselamatan kerja demi kebaikan diri sendiri

maupun orang lain

c. Kegiatan praktek yang sudah baik

d. Kesopanan yang terlihat ketika berbicara kepada karyawan

2. Setelah memeriksa kopling

a. Mengetahui cara mengukur paku keling

b. Pada sistem kopling terjadi berbagai macam permasalahan

c. Terjadi kopling selip

d. Kopling berbunyi berisik

3. Setelah memeriksa gardan

a. Mengetahui komponen komponen Differetial (Gardan)

b. Mengetahui gardan berdengung

c. Mengetahui getaran pada gardan

20
d. Mengetahui kebocoran oli gardan

B. Saran-Saran

Setelah penulis mempelajari dan meneliti dengan baik pelajar di

sekolah maupun di tempat kerja maka penulis ingin memberikan

saran-saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi pengguna dan

pembaca.

1. Saran untuk sekolah

a. Tingkatkan proses belajar mengajar

b. Sekolah lebih memperbanyak praktek untuk meningkatkan

keterampilan siswa siswi nya

c. Fasilitas praktek lebih diperbanyak

d. Untuk bapak dan ibu guru di sekolah hendaknya dalam proses

belajar mengajar harus sabar khususnya untuk guru produktif.

2. Saran untuk bengkel

a. Pengawasan terhadap siswa prakerin perlu diterapkan

b. Kembangkan kerja sama antara siswa dengan pembimbing

c. Dalam melakukan kerja alangkah baiknya di bimbing terlebih

dahulu, jangan langsung kerja agar siswa prakerin tidak bingung

d. Alangkah baiknya kebersihan bengkel di jaga secara teratur agar

dapat bekerja dengan nyaman.

21
DAFTAR PUSTAKA

1. Widianto Agung. Laporan praktek kerja industri. Purbalingga. SMK

Ma'arif NU Bobotsari, 2016.

2.https://www.academia.edu./40881514/

Contoh_laporan_prakerin_TKR_Sistem_Gardan

3. https://meisetio.com/2020/04/18/11-komponen-utama-differential-

gardan-mobil-lengkap-beserta-fungsinya-dan-gambarnya/.

4. https://rmk.co.id/mengatasi-kopling-mobil-selip-ini-caranya/

22
5.

https://belajar-otomotif-1.blogospot.com/2013/11/cara_pemeriksaan_k

opling_html?m=1

23

Anda mungkin juga menyukai