Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTEK TEKNIK PERAWATAN 1

Disusun oleh :

Nama : Reja Prasetia

NIM : 3202102004

Kelas : 4A

Kelompok :1 (Satu)

PERAWATAN 1

JURUSAN TEKNIK MESIN D3

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

2023
DIFFERENSIAL (GARDAN)

A. TUJUAN
1. Mengetahui komponen-komponen pada differesial (gardan)
2. Mengetahui cara kerja differensial
3. Mengetahui cara membongkar dan memasang differensial

B. DASAR TEORI
Differential atau sering dikenal dengan nama gardan adalah komponen pada
kendaraan roda empat atau lebih yang berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin ke poros
roda . Sekedar untuk mengingatkan Anda , bahwa putaran roda semuanya berasal dari proses
pembakaran yang terjadi dalam ruang bakar. Proses pembakaran inilah yang kemudian akan
menggerakkan piston untuk bergerak naik turun . Lalu gerak naik turun piston ini akan
diteruskan untuk memutar poros engkol . Gerak putar poros engkol ini akan diteruskan untuk
memutar roda gila
/ flywheel. Putaran roda gila akan diteruskan untuk memutar kopling kemudian diteruskan
memutar transmisi ke as kopel lalu ke gardan.
Gardan akan meneruskan putaran ini ke as roda dan as roda akan memutar roda,
sehingga kendaraan dapat berjalan. Jadi dapat Anda ingat kembali urutan perpindahan tenaga
dan putaran dari mesin sampai ke roda, sehingga kendaraan atau mobil dapat berjalan.
Fungsi differential adalah sebagai berikut :

a. Menghantarkan dan membagi tenaga dari transmission ke final drive kiri dan kanan.

b. Membedakan putaran roda kiri dan kanan saat machine ber•belok.

c. Membagi torsi dari transmission sama besar ke final drive kiri dan final drive kanan.
Jenis-jenis differential yang digunakan antara lain :
a. Standard Differential.
b. No-SPIN Differential, digunakan pada wheel loader (optional), integrated tool carrier,
articulated truck, wheel tractor, soil compactor, landfill compactor dan backhoe loader
dan merupakan pengganti standard differential.
c. Limited Slip Differential, digunakan pada wheel loader menengah (optional),
beberapa
d. wheel loader besar dan articulated truck dan merupakan pengganti standard
differential.
e. Differential Lock, biasanya digunakan pada motor grader.
Komponen standard differential adalah :
a. Differential Case
Differential case assembly merupakan tempat komponen-kompo nen dari
differential group. Bevel ring gear di baut dengan case assembly. Case assembly akan
memutarkan spider shaft dan pinion gear yang bersilangan dengan side gear untuk
memutar•kan final drive sun shaft.

b. Pinion Gear
Pinion gear atau spider gear bergerak berrotasi dan berrevolusi mengikuti putaran
spider shaft dan memindahkan tenaga dari differential case ke side gear dan kemudian
ke sun shaft. Pinion gear akan berputar berrotasi (berputar pada sumbunya) hanya
pada saat berbelok atau slip, sehingga putaran roda kiri dan kanan akan berbeda.

c. Spider Shaft
Spider shaft digerakkan oleh differential case dan sebagai tempat dudukan pinion
gear.

d. Side Gear
Side gear di-spline ke sun gear shaft. Pinion gear akan meng•gerakkan side gear
sehingga sun gear shaft akan berputar.

Differential jenis ini tidak effisien pada saat machine slip. Untuk mengatasi hal ini
(machine slip pada saat masuk lumpur) pada Off Highway Truck dan pada beberapa jenis
Wheel Loader besar, maka dilengkapi dengan Traction Control System (TCS) (sebelumnya
disebut Automatic Electronic Traction Aid atau AETA). Sistem ini akan bekerja secara
otomatis pada saat machine mengalami slip
Cara kerja Differential
a. Pada saat jalan lurus.
Selama kendaraan berjalan lurus, poros roda-roda belakang akan diputar oleh drive
pinion melalui ring gear differential case, roda-roda gigi differential pinion Shaft, roda-
roda gigi differential pinion,gigi side gear tidak berputar , tetap terbawa kedalam putaran
ring gear. dengan demikian putaran pada roda kiri dan kanan sama.
b. Pada saat membelok.
Pada saat kendaraan membelok ke kiri tahanan roda kiri lebih besar dari pada roda
kanan. Apabila differensial case berputar bersama ring gear maka pinion akan berputar
pada porosnya dan juga pergerak mengelilingi side gear sebelah kiri, sehingga putaran
side gear sebelah kanan bertambah, yang mana jumlah putaran side gear satunya adalah 2
kali putaran ring gear. Hal ini dapat dikatakan bahwa putaran rata-rata kedua roda gigi
adalah sebanding dengan putaran ring gear.

C. KESELAMATAN KERJA

1. Berdoa sebelum kegiatan praktek dimulai.

2. Gunakan peralatan dan perlengkapan safety.

3. Gunakan peralatan kerja sesuai dengan fungsinya.

4. Perhatikan instruksi dari instruktur.

5. Membersihkan lingkungan disekitar engine.

6. Hindari hal-hal yang dapat mengakibatkan kerusakan pada alat kerja.

7. Kembalikan alat-alat yang sudah dipakai pada tempatnya.

8. Bersihkanlah tempat kerja setelah selesai praktek.

9. Bekerja teliti, disiplin, dan penuh tanggung jawab.

10. Tanyakan kepada pembimbing hal-hal yang tidak diketahui.


D. ALAT DAN BAHAN
1. Kunci pas satu set
2. Obeng
3. Cerbi
4. Majun
5. Solar
6. Kuas
7. Baskom besi

E. LANGKAH KERJA

1. Lepaskan cap dan bearing pada Axel housing menggunakan kunci socket 27

2. Keluarkan Differential Case dari Axel housing

3. Lepaskan Differential Case menggunakan kunci socket 21

4. Keluarkan Differential group dari Differential case

5. Lepaskan pinion gear, spider shaft, dan side gear dari bevel gear

6. Lepas Differential Case pada bevel gear dengan kunci socket 19

7. Lepaskan baut pada Bevel gear dengan kunci soket 22

8. Lepaskan Bevel pinion shaft dari rumah differential dengan kunci socket 19

9. Lakukan pemeriksaan,jika sudah selesai

10. Pasang bevel gear shaft dari rumah differential dengan kunci socket 19

11. Pasang baut pada bevel gear dengan kunci soket 22

12. Pasang Differential Case pada bevel gear dengan kunci socket 19

13. Rakit pinion gear, spider shaft, dan side gear ke dalam differential case pada
bevel gear
14. Masukkan Differential group ke dalam Differential case

15. Pasang Differential Case menggunakan kunci socket 21

16. Masukkan Differential Case ke dalam Differensial Cage

17. Pasang cap dan bearing pada Axel housing menggunakan kunci socket 27
F. DATA PENGAMATAN

1. RODA GIGI MIRING BESAR (JUMLAH 37 GIGI)

2. RODA GIGI SAMPING POROS PINION GEAR (JUMLAH 16 GIGI LUAR DAN
19 GIGI LURUS DI BAGIAN DALAM)

3. RODA GIGI PINION GEAR (JUMLAH 9 GIGI)


4. RODA GIGI PENGGERAK (JUMLAH 8 GIGI)

5. RODA GIGI LURUS LUAR (JUMLAH 10 GIGI)


G. KESIMPULAN
Pada pratikum yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa differential
atau biasa yang disebut gardan memiliki komponen komponen seperti roda gigi pinion
gear, roda gigi samping pinion gear, roda gigi samping pinion gear, poros roda gigi,
cincin pendorong roda gigi samping, cincin pendorong roda gigi pinion, mur penyetel,
bantalan bearing, dudukan bearing gardan, roda gigi penggerak, roda gigi ring, bak
gardan, luncuran luar bantalan dan terakhir yaitu body atau rumah gardan. Dimana
setiap komponen yang ada gigi nya wajib dihitung karena sangat berpengaruh pada
pengoperasian gardan atau saat ingin memgganti komponen tersebut, karena hal tersebut
membuat kita harus benar fokus disaat menghitung jumlah gigi pada masing masing
komponen gardan. Dimana fungsi gardan yaitu meneruskan Tenaga putar dari mesin
agar kendaraan dapat maju dan mundur.

TRANSMISI
A. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat melakukan perawatan dasar pada transmisi.
2. Mahasiswa dapat mengetahui cara membongkar dan memasang kembali transmisi.
3. Mahasiswa dapat menghitung jumlah roda gigi yang ada di dalam transmisi lurus dan
miring.

B. DASAR TEORI
Transmisi adalah salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga yang berfungsi untuk
mendapatkan variasi momen dan kecepatan sesuai dengan kondisi jalan dan kondisi
pembebanan, yang umumnya menggunakan perbandingan roda gigi. Prinsip dasar transmisi
adalah bagaimana mengubah kecepatan putaran suatu poros menjadi kecepatan putaran yang
diinginkan. Gigi transmisi berfungsi untuk mengatur tingkat kecepatan dan momen mesin sesuai
dengan kondisi yang dialami sepeda motor. 12 Sistem pemindah tenaga secara garis besar
terdiri dari unit kopling, transmisi, penggerak akhir (final drive).
Fungsi transmisi adalah untuk mengatur perbedaan putaran antara mesin dengan
putaran poros yang keluar dari transmisi. Pengaturan putaran ini dimaksudkan agar kendaraan
dapat bergerak sesuai beban dan kecepatan kendaraan. Rangkaian pemindah pada transmisi
manual tenaga berawal dari sumber tenaga (engine) ke sistem pemindah tenaga yaitu masuk ke
unit kopling (clutch), diteruskan ke transmisi (gear box), selanjutnya menuju final drive. Final
drive adalah bagian terakhir dari sistem pemindah tenaga yang memindahkan tenaga mesin ke
roda belakang.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Transmisi
2. Obeng
3. Kunci ringpas 1 set
4. Solar
5. Kuas
6. Majun

D. KEAMANAN, KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA


1. Safety shoes
2. Wearpak
3. Dilarang merokok
4. APAR
5. Masker

E. LANGKAH KERJA
1. Pindahkan transmisi ketempat terbuka supaya mudah di bongkar
2. Buka baut penutup transmisi
3. Buka dan pindahkan semua roda gigi yang ada di transmisi lalu taruh dilantai yang
sudah dialasi
4. Kemudian cuci semua roda gigi menggunakan solar
5. Lalu keringkan semua roda gigi
6. Setelah itu pasang semua roda gigi yang sudah bersih dan kering ke tempatnya semula
sembari menghiung masing masing gigi yang ada pada masing masing roda gigi
7. Lalu kembalikan transmisi pada tempat semula

F. DATA PENGAMATAN
Berikut adalah roda gigi yang ada didalam transmisi

No Gambar Jenis Jumlah Gigi


1

Roda gigi miring 38

Atas lurus Atas : 26


Bawah miring Bawah : 21

3
Roda gigi lurus 41
4

Roda gigi mirig 38

Roda gigi mirig 28

Roda gigi lurus 27

Atas lurus Atas : 31


Bawah miring Bawah : 45

8
Foto secara keseluruhan

G. ANALISA
Pada pratikum kali ini saya melakukan pembongkaran pada transmisi dengan
menggunakan kunci ring satu set, dimana setelah di bongkar transmisi, saya foto terlebih
dahulu transmisinya agar tidak lupa saat memasang kembali komponen tersebut.setelah
saya bongkar dan melepaskan masing masing komponen tersebut saya membersihkan
semua komponen-komponen pada transmisi tersebut, setelah itu saya keringkan terlebih
dahulu, dimana terdapat komponen-komponen yang harus dihitung roda gigi lurus dan
miringnya. Setelah dihitung roda giginya yang miring dan lurus, selanjutnya saya pasang
lagi komponen-komponen pada transmisi seperti semula agar tidak adanya kerusakan
pada transmisi,. Menurut saya pada saat pemasangan Kembali jangan sampai terbalik
pada saat memasang masin-masing komponennya agar transmisi dapat bekerja.

H. KESIMPULAN
Hal yang dapat saya simpulkan setelah melakukan pratikum pembongkaran dan
pemasangan pada trasnmisi kali ini adalah saya dapat mengetahui komponen-komponen
utama pada transmisi dan saya dapat mengetahui sistem kerja transmisi, pada saat
pemasangan komponen harus sesuai urutan, agar tidak mengalami kesulitan dan salah
pada saat pemasangan. Pada saat pemasangan juga pastikan komponen tidak ada posisi
yang terbalik, fungsi dari semua komponen berbeda beda sehingga semua komponen
pada sistem transmisi sangatlah penting.

PENYEKURAN (VALVE LAPPING)

A. TUJUAN
4. Mengetahui fungsi dari skir klep
5. Mengetahui dan mengatasi kebocoran pada klep dan dinding silinder
6. Mengetahui dan memahami penggunaan amril coarse dan amril fine end

B. DASAR TEORI
Valve lapping atau skir klep adalah proses mekanik yang dilakukan untuk memperbaiki
atau memperbaiki segel antara katup dan dudukan katup (valve seat) di dalam kepala silinder
mesin. Prosedur ini berguna untuk menghilangkan kebocoran dan meningkatkan efisiensi segel
antara katup dan dudukan katup. Valve lapping biasanya dilakukan ketika terdapat gejala
kebocoran atau ketidaksempurnaan segel, seperti konsumsi minyak berlebih, pengurangan daya,
atau peningkatan emisi
Fungsi dari penyekiran/penyekuran klep ialah agar segel yang baik antara katup dan
dudukan katup penting untuk menjaga kompresi yang tepat di dalam ruang bakar dan mencegah
kebocoran gas pembakaran. Valve lapping bertujuan untuk menciptakan kontak yang lebih
sempurna dan sejajar antara permukaan katup dan dudukan katup. Proses ini melibatkan
penghalusan permukaan katup dan dudukan katup dengan cara menggesekkan kedua komponen
ini bersama-sama.
Pada proses valve lapping, digunakan pasta lapping yang terbuat dari abrasif halus
seperti silikon karbida yang ditempatkan di antara permukaan katup dan dudukan katup. Pasta
ini membantu dalam proses penghalusan permukaan dengan cara menghilangkan bercak atau
ketidaksempurnaan kecil yang mungkin ada di kedua permukaan tersebut.
ntuk melakukan valve lapping, batang katup diberikan pegangan khusus, dan bagian
bawah katup diberi pasta lapping. Kemudian katup dijepit dan digesekkan bolak-balik secara
manual atau dengan menggunakan alat khusus. Gerakan gesekan tersebut membantu
menghilangkan ketidaksempurnaan dan membentuk permukaan yang lebih sejajar. Valve
lapping harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak menghilangkan terlalu banyak material dari
katup atau dudukan katup.

Setelah proses valve lapping selesai, pasta lapping dihilangkan dan katup serta dudukan
katup dibersihkan dengan baik. Selanjutnya, katup dan dudukan katup diperiksa untuk
memastikan bahwa segel telah ditingkatkan dan kontak yang baik telah terbentuk. Jika proses
valve lapping dilakukan dengan benar, segel katup akan menjadi lebih baik dan masalah
kebocoran atau ketidaksempurnaan seharusnya berkurang atau diatasi.

C. KESELAMATAN KERJA
1. Berdoa sebelum kegiatan praktek dimulai.
2. Gunakan peralatan dan perlengkapan safety.
3. Gunakan peralatan kerja sesuai dengan fungsinya.
4. Perhatikan instruksi dari instruktur.
5. Membersihkan lingkungan disekitar engine.
6. Hindari hal-hal yang dapat mengakibatkan kerusakan pada alat kerja.
7. Kembalikan alat-alat yang sudah dipakai pada tempatnya.
8. Bersihkanlah tempat kerja setelah selesai praktek.
9. Bekerja teliti, disiplin, dan penuh tanggung jawab.
10. Tanyakan kepada pembimbing hal-hal yang tidak diketahui.
D. ALAT DAN BAHAN
ALAT
1. Selang 10 mm
2. Majun
3. Payung Klep
4. Tang
5. Obeng +/-
6. Kepala silinder head

BAHAN
1. Amril Coarse
2. Amril Fine end
3. Bensin/Solar
E. LANGKAH KERJA
1. Carilah selang yang cukup seret dan masuk pada batang klep
2. Olesi payung klep yang menyentuh siting klep memakai ginding paste atau amril,
jangan terlalu banyak.
3. Amril sendiri ada dua type, yakni coarse dan fine end. Coarse sendiri pasta kasar dan
fine pasta untuk prose menghaluskan. Jika melakukan pergantian klep, ada baiknya
pakai amril kasar untuk perataan dan terakhir haluskan memakai pasta fine.
4. Lumasi bagian masukan klep dan batang klep, bisa memakai amril yang dicampur
sedikit oli atau minyak tanah dan bisa juga dengan bensin agar tidak kental dan berat
saat akan diputar.
5. Lalu putar memakai tangan, caranya pilin dengan kedua telapak tangan secara
perlahan dan jangan terlalu kencang
6. Satu putaran ditarik gunanya sebagai penekan klep ke siting dan satu arak balik
sembari diangkat gunanya sebagai peregang payung klep
7. Jika klep dan siting dirasa sudah rata, anda bisa membersihkan keda komponen
tersebut.

F. DATA PENGAMATAN
1. Cylinder head dan klep
2. Amril Coarse dan Amril Fine end

3. Proses pemberian amril coarse dan amril fine end


4. Proses penyekuran cylinder head dan klep

G. KESIMPULAN
Dari pratikum kali ini hal yang dapat saya simpulkan yaitu proses penyekuran
ada yang manual dan ada juga yang menggunakan bor, pada proses penyekurankali ini
menggunakan penyekuran manual dengan tangan yang menggunakan telapak tangan
untuk memutar,sehingga penyekuran kali ini dibutuhkan kesebaranan dan kelitian pada
saat melakukannya, fungsi dari penyekuran untuk menghilangkan kebocoran pada klep
mesin. Proses penyekuran deengan menggunakan cerbi kasar terlebih dahulu untuk
mempercepat pada saat ingin meratakan klep mesin, jika pada saat diuji kebocoran pada
klep dan klep sudah rata dan aman selanjutnya menggunakan cerbi halus agar klep tidak
kasar.pengecekan dilakukan Kembali dengan menggunakan fluida agar memastikan
bahwa klep tidak mengalami kebocoran lagi.

GASKET/SEAL
A. TUJUAN

1. Mahasiswa mampu menunjukan fungsi seal/gasket.

2. Mahasiswa dapat menganalisa kerusakan pada seal / gasket.

3. Mahasiswa dapat mengetahui cara membuat seal / gasket.

B. DASAR TEORI
Fungsi utama dari seal/Gasket adalah untuk mencegah atau mengurangi
kebocoran cairan atau fluida dengan cara membentuk penghalang keluar masuknya suatu
cairan seperti pelumas minyak air gas atau jenis fluida lainnya. Dasar teori Gasket /
paking adalah elemen mesin yang berfungsi mengisi ruang atau celah diantara dua benda
yang berfungsi untuh mencegah kebocoran. paking pada umumnya terbuat dari bahan
yang mudah lentur seperti kertas karet metal silikon fiber glass dan plastik polimer.
Gasket buat cegah kebocoran sambungan yang tak bergerak statis antara lain kepala
silinder pompa pendingin dan blok silinder dan seterusnya. seal dibuat cegah kebocoran
komponen yang berputar antara lain poros engkol dan blok silinder.

Ada beberapa jenis gasket yang umumnya digunakan dalam industri kimia.
Adapun jenis gasket yang berbeda-beda tersebut disesuaikan dengan kondisi dari
temperatur dan tekanan serta karakteristik dari bahan kimia yang nantinya berkontak
secara langsung dengan gasket. Maka jenis gasket ini berbeda berdasarkan dari
bahandasar pembuatan gasket. Karena bahan pembuatan gasket akan disesuaikan dengan
kebutuhannya. Contohnya, gasket yang digunakan untuk pipa dengan air yang mengalir
di dalamnya akan berbeda dengan bahan gasket yang digunakan pada sambungan di
antara kepala silinder dan blok silinder.
Berikut beberapa jenis dari gasket berdasarkan bahannya.

a. Gasket berbahan PTFE

Gasket bahan PTFE juga dikenal dengan sebutan gasket berbahan teflon.
Gasketini merupakan salah satu gasket yang punya sifat multi fungsi. Seperti yang
diketahui bahwa teflon memiliki ketahanan yang cukup baik untuk beragam bahan
kimia, seperti halnya hidrogen peroksida. Sehingga penggunaan gasket bahan teflon
ini banyak diketahui di pasaran.

b. Grapite Gasket

Gasket jenis kedua adalah yang berbahan grapite. Gasket ini punya
keunggulan bila dibandingkan dengan bahan gasket yang lainnya. Keunggulan dari
gasket grapite initerletak pada ketahanan terhadap suhu bertekanan tinggi. Jenis
gasket bahan grapite ini juga tahan dari beragam jenis cairan yang punya kandungan
asam serta basa yang konsentrasinya tinggi. Umumnya penggunaan gasket
iniditujukan untuk pemanfaatan panas bumi yang dijadikan sebagai sumber
c. Rubber Gasket

Gasker rubber merupakan gasket yang berbahan dasar plastik. Gasket ini
digunakan sebagai penghubung dari berbagai objek. Makanya fungsinya secara tidak
langsung selain menyatukan, juga sebagai pelapis maupun pelindung. Setiap
sambungan memang perlu dilapisi dengan gasket ini agar tidak terjadi kebocoran pada
saat operasional. Adanya celah yang terbuka bila tidak digunakan gasketakan
menimbulkan kebocoran pada komponen. Selain itu, juga menjadi jalan untuk
masuknya benda asing ke suatu komponen. Maka, penggunaan rubber gasket yang
berbahan dasar karet dapat dimanfaatkanuntuk pelapis yang cukup handal agar tidak
terjadi kebocoran.
d. Gasket EPDM Material

Gasket ini punya kemampuan yang cukup ciamik, yakni tahan terhadap
minyak, sinar UV dan bahkan bahan kimia lainnya. Kemampuannya yang dapat
melindungi secara kompleks tersebut memang dikhususkan agar bagian dalam pada
sebuah sambungan pipa dapat terjaga dengan baik. Gasket adalah penyambung dan
perekat yang multi fungsi, oleh karena itu penggunaannya dapat dijumpai di berbagai
sistem mesin maupun sambungan pipa pada industrial dan sebagainya.
C. KESELAMATAN KERJA
1. Gunakan peralatan kerja sesuai dengan fungsinya. Perhatikan
instruksi dari instruktur.
2. Membersihkan lingkungan disekitar engine.
3. Hindari hal-hal yang dapat mengakibatkan kerusakan pada alat kerja.
4. Kembalikan alat-alat yang sudah dipakai pada tempatnya.
5. Bersihkanlah tempat kerja setelah selesai praktek.
6. Bekerja teliti, disiplin, dan penuh tanggung jawab.
7. Tanyakan kepada pembimbing hal-hal yang tidak diketahui.

D. ALAT DAN BAHAN


1. Pelubang Gasket
2. Palu
3. Karet
4. Palu
5. Besi
6. Cutter
7. Grease
8. Mistar
9. Penggaris Baja
10. Kabulator motor
11. Gasket Ukuran 80 X 20 mm

E. LANGKAH LANGKAH KERJA


1. Persiapkan bahan gasket yang ingin dikerjakan.
2. Persiapkan alat dan bahan
3. Mengukur dan membuat sket pada paking.
4. Mengoleskan grease pada permukaan head silinder.
5. Mekan kertas gasket agar terdapat mal pada gasket tersebut dan
ratakan denganmenggunakan palu karet.
6. Mekan kertas gasket agar terdapat mal pada gasket tersebut dan
ratakan denganmenggunakan palu karet.
7. Setelah dilubangi kemudian diratakan dengan menggunakn cutter.
8. Kemudian amplas sisi-sisi yang telah dilubangi tersebut agar sisi-sisinya menjadi
halus dan rapi.
F. DATA PENGAMATAN
1. Alat dan Bahan

Gasket Gras

Palu Baja Pahat


Palu Karet Cutter

Karburator
2. Seal yang telah dibuat

G. KESIMPULAN
Pada pratkum kali ini dapat saya simpulkan yaitu pada saat mencetak gaket harus dengan
teliti dan hati-hati agar gasket tidak robek, pada saat ingin menjiplak gunakan cerbi untuk
dioleskan pada komponen yang ingin dibuat gasket agar saat memotong gasket rapi gunakan
cutter pada saat ingin membuat lubang pada gasket gunakan pahat bulat dan palu. Fungsi utama
dari gasket yaitu untuk melindungi komponen satu dan komponen lainnya agar tidak mengalami
kebocoran pada komponen tersebut. Sel dan gasket biasa disebut sebagai bahan material yang
berfungsi untuk mengatasi kebocoran fluida, namun perbedaannya adalah sel menggunakan
bahan karet sedangkan gasket bahannya seperti kertas, namun pada sel digunakan untuk untuk
fluida bertekanan rendah sedangkan gasket untuk fluida bertekanan tinggi.

Anda mungkin juga menyukai