PENDAHULUAN
Setiap mesin dirancang dan dibuat untuk memberikan fungsi – fungsi tertentu
tertentu yang dapat meringankan pekerjaan manusia. Untuk dapat memberikan fungsi
tersebut, sebuah mesin memerlukan kerjasama dari berbagai komponen yang bekerja
menurut suatu mekanisme. Sebagai penggerak dari mekanisme tersebut dapat
digunakan tenaga hewan atau manusia secara langsung jika mesinnya sederhana, tetapi
karena berbagai alasan, sebagian besar mesin menggunakan motor penggerak (engine)
yang bisa berupa motor bakar maupun motor listrik. Motor – motor tersebut pada
umumnya memberikan daya dalam bentuk putaran pada sebuah poros, yang disebut
poros penggerak, yang selanjutnya akan diteruskan ke seluruh komponen dalam
mekanisme.
Perfoma kendaraan tidak hanya dipengaruhi oleh engine, akan tetapi sistem
pemindah daya (power train) juga menjadi faktor penting bagi perfoma kendaraan.
Tenaga yang dihasilkan oleh engine akan disalurkan ke roda kendaraan melalui sistem
power train. Sistem power train terdiri dari: cluth, transmission, propeller shaft,
differential, dan axle shaft.
Gardan atau differential adalah alat yang ada pada kendaraan mobil
yang mempunyai fungsi utama utama untuk membedakan putaran roda kiri dan kanan
pada saat mobil sedang membelok.Hal itu dimaksudkan agar mobil dapat membelok
dengan baik tanpa membuat kedua ban menjadi slip atau tergelincir. Gardan juga
berfungsi untuk merubah gerak putar poros propeler menjadi gerak maju atau mundur
pada roda. Perbedaan lintasan tiap roda dan titik bobot kendaraan saat berbelok akan
menyebabkan gaya gesek yang terjadi pada roda berbeda satu sama lain. Ketika
berhadapan dengan medan traksi minim (seperti jalan berpasir) maka diperlukan
perbedaan putaran roda agar kendaraan tetap berjalan dengan mulus. Differential
merupakan salah satu sistem power train, dimana secara umum berfungsi sebagai
penerus daya dari propeller shaft ke roda dan membedakan putaran antara roda kiri dan
kanan.
Pada perancangan ini yang dibahas adalah desain atau perancangan suatu
gardan kenderaan bermotor, yakni tipe TOYOTA FORTUNER 2015 yang digunakan
untuk merubah arah putaran mesin, memperbesar momen dan membedakan putaran
roda kiri dan kanan saat membelok dengan daya dan putaran sebagai berikut:
Daya : 160,4 PS
Putaran : 5200 rpm
a. Study Perpustakaan
Study perpustakaan meliputi pengumpulan bahan – bahan yang disadur dari
beberapa buku dan catatan kuliah.
b. Observasi Lapangan
Obeservasi lapangan merupakan pengumpulan data – data dengan survey langsung
ke lapangan yakni pada bengkel mobil terdekat dengan bantuan para mekanik
bengkelnya dan orang – orang yang paham tentang kopling.
1.5 Sistematika Penulisan
Laporan perancangan gardan ini disusun ke dalam beberapa bab, yaitu:
Bab I: Pendahuluan
Bab ini berisikan tentang latar belakang, tujuan, batasan masalah, metode
penulisan dan sistematika penulisan laporan.
Bab II: Tinjauan Pustaka
Bab ini berisikan tentang dasar-dasar teori yang menunjang dalam proses
perancangan.
Bab III: Metode Perancangan
Bab ini berisikan tentang spesifikasi dari gardan yang akan dianalisa.
Bab IV : Analisa dan Hasil Perancangan
Pada bab ini menjelaskan hasil rancangan dan penganalisaan dari kopling
Bab V: Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari hasil perancangan serta saran
penulis dalam melaksanakan perancangan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Differential atau sering dikenal dengan nama gardan adalah komponen pada
mobil yang berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin ke poros roda. Putaran roda
semuanya berasal dari proses pembakaran yang terjadi dalam ruang bakar. Proses
pembakaran inilah yang kemudian akan menggerakkan piston untuk bergerak naik
turun. Lalu gerak naik turun piston ini akan diteruskan untuk memutar poros engkol.
Gerak putar poros engkol ini akan diteruskan untuk memutar roda gila/Flywheel.
Putaran roda gila akan diteruskan untuk memutar kopling kemudian diteruskan
memutar transmisi ke Propeler Shaft lalu ke gardan.
Gardan akan meneruskan putaran ini ke Axel Shaft/shap lintang dan Axel Shaft
akan memutar roda sehingga kendaraan dapat berjalan. Jadi dapat diketahui urutan
perpindahan tenaga dan putaran dari mesin sampai ke roda, sehingga kendaraan atau
mobil dapat berjalan. Fungsi utama differential adalah membedakan putaran roda kiri
dan kanan pada saat mobil sedang membelok. Hal itu dimaksudkan agar mobil dapat
membelok dengan baik tanpa membuat kedua ban menjadi slip atau tergelincir. Ukuran
dari sebuah differential menggambarkan dari bobot atau berat kendaraan, namun dalam
proses pembagian putaran side gear kiri maupun side gear kanan keduanya memiliki
kemampuan yang sama.
Di dalam Gardan sendiri terdiri dari beberapa macam komponen. Seperti yang
akan di jelaskan di bawah ini adalah beberapa komponen dari gardan.
Axle shaft atau poros penggerak roda adalah merupakan poros pemutar roda-
roda penggerak yang berfungsi meneruskan tenaga gerak dari differential ke roda-roda.
Axle shaft pada kendaraan dibagi dua yaitu poros penggerak roda depan dan
poros penggerak roda belakang. pada kendaraaan jenis FF roda penggerak depan
sebagai axle driving, sedangkan pada jenis kendaran RF roda penggerak belakang
sebagai axle driving.
Pada kendaraan 4WD atau AWD kedua penggerak (poros roda belakang dan
depan) sebagai driving axle shaft sehingga ke empat roda dapat bergerak.
Biasanya posisi bagian ini merupakan tumpuan terberat dalam bagian mobil
karena letaknya yang berada di bagian roda belakang, khususnya pada mobil-mobil
muatan atau jenis minibus
2. Gasket
Oleh karena itu pada sekelling gasket di berikan pelumas yang berguna untuk
menjaga gar kotoran dan debu serta meminimalisir terjadi nya pergesakan dari dalam
gear.
3. Differential Case
Yang berfungsi mengubah arah putaran propeller shaft 90 derajat yang akan
di teruskan ke poros roda belakang. Dan juga berfungsi sebagai yang membedakan
putaran roda kiri dan kanan pada saat di perlukan.
4. Differential Carrier
Pada bagian ini.Untuk penyetelan ulang atau penggantian gigi baru bagian ini
dilepaskan dari differential housing. Setelah dibersihkan dari sisa-sisa oli lalu
dipasangkan pada tanggem.
Ulir pada bagian ini memudahkan mintir menyetel bidang singgung dengan
drive pinion. Hasil penyetelan dari bagian ini tidak bisa langsung jadi karena kalau
tampak bidang yang bersinggungan tidak baik maka penyetelan harus diulangi dari
pertama lagi yaitu melepaskan drive shaft.
5. Oil Seal
Letaknya diujung bagian differential carrier yang berfungsi mencegah agar oli
tidak habis, jika di ketahui adanya rembesan oli pada bagian ini segera untuk
menggantinya karena semakin dibiarkan oli akan habis dan menguap sehingga akan
terjadi kerusakan pada komponen lainnya.
Kalau Anda menemukan di sekitas bagian ini ada basah akibat rembesan oli
sebaiknya segera mengganti seal baru. Lepaskan propeler shaft dan kendurkan mur
yang mengancing drive gear. Untuk melepaskan mur ini harus menggunkan kunci
momen. Perhatikan untuk sampai bisa kendur membutuhkan momen berapa kg/cm2.
Hal ini penting untuk waktu pemasangan kembali. Kekerasannya harus sama, karena
beda besarnya maka kekerasan pengancingannyapun berbeda. Adapun funssi dari oil
seal adalah :
Biasa di kenal dengan gigi nanas, karena memang bentuknya seperti nanas
yang telah dikupas. Banyaknya lekukan gigi pada drive pinion gear bervariasi , semakin
bervariasi lekukannya maka akan semakin cepat putaran as rodanya.
Komponen ini berfungsi untuk meneruskan tenaga putar dari propeller shaft
yang selanjutnya di pindahkan ke ring gear lalu di rubah arah putarannya sebesar 90
derajat.
7. Spider Gear
Gigi ini menempel pada gigi matahari dan terletak didalam differential case,
gigi ini berputar karena poros spider gear yang menempel pada gigi matahari, jumlah
putarannya sebanyak putaran gigi matahari, namun gigi ini juga berputar pada
porosnya sendiri.
Gigi spider berfungsi untuk memutarkan side gear dan membuat perbedaan
putaran atara kedua side gear, gigi spider ini berjumlah 2 , atas dan bawah.
Maka bagian spider yang berhubungan dengan roller bearing dibuat lebih
keras. Untuk mengurangi gesekan yang terjadi bentuk bearing menggunakan model
roller bearing yang ditutup dengan cup. Supaya bearingnya tdak terlepas pada waktu
propeller shaft berputar dengan kecepatan tinggi.
8. Side Gear
Bagian ini berfungsi membedakan putran roda kanan dan kiri saat kendaraan
membelok, serta menyeimbangkan kedua roda pada RPM yang sama pada saat mobil
tidak membelok sehinga side gear tetap ikut berputar.
Jadi apabila differential case berputar satu kali , maka side gear juga berputar
satu kali juga , demikian seterusnya dalam keadaan lurus. Putaran side gear ini
kemudian akan diteruskan untuk menggerakkan as roda dan kemudian menggerakkan
roda
9. Ring Gear
Komponen yang biasa di kenal dengan gigi matahari ini mempunyai lekukan
gigi sekitar 36 dan 40 untuk untuk mobil sejenis SUV ,fungsinya adalah meneruskan
daya dari propeller shaft di perkecil sesuai tenaga yang di teruskan drive pinion ke ring
gear untuk merubah arah perputaran roda sebesar 90 derajat.
Ring gear berhubungan dengan drive pinion oleh karena itu dijual satu set
karena karena keduanya harus menempel dengan gap yang standard bila hanya salah
satu yang diganti maka akan menimbulkan gap yang tidak sama antara lekukan gigi-
giginya.
Apabila differensial case berputar bersama ring gear maka pinion akan
berputar pada porosnya dan juga pergerak mengelilingi side gear sebelah kiri, sehingga
putaran side gear sebelah kanan bertambah, yang mana jumlah putaran side gear
satunya adalah 2 kali putaran ring gear.
10. Universal Joint Flange
Bagian ini selalu berputar sesuai dengan putaran proper shaft. Walaupun
terbuat dari baja ia juga aus termakan oleh seal yang terpasang pada ujung differential
carrier. Hal inilah yang menyebabkan oli terus keluar walaupun sudah mengganti
dengan seal baru.
Untuk mengatasi kondisi seperti ini biasanya montir melepaskan per yang ada
pada seal dan mambuatnya menjadi lebih pendek. Tindakan yang paling aman tentu
dengan mengganti flange baru, atau menggeser bidang yang sudah aus tidak lagi
bersinggungan dengan seal.
Selain komponen diatas masih ada beberapa komponen tambahan untuk
membantu kinerja gardan mobil, diantaranya adalah :
Prinsip dasar dari differential ini digambarkan seperti roda gigi pinion dan dua rack.
Dimana rack tersebut dapat menggelincir pada arah vertikal sejauh berat rack dan
tahanan gelincir terangkat bersama. Roda gigi pinion diletakkan diantara dua rack dan
pinion dihubungkan dengan penyangga dan dapat pula roda gigi pinion digerakkan
dengan penyangga tersebut.
Bila beban W yang sama diletakkan pada rack kemudian alat penyangga
(shakle) ditarik ke atas maka kedua rack akan terangkat pada jarak yang sama, hal ini
bertujuan agar pinion tidak berubah dan tetap. Bila beban yang besar diletakkan pada
rack sebelah kiri dan penyangga (shakle) ditarik seperti gambar B pinion akan berputar
sepanjang gigi rack yang terkena beban lebih berat hal ini disebabkan adanya
perbedaan tahanan yang diberikan pada pinion, akibatnya beban yang lebih kecil
terangkat. Jarak rack yang terangkat sebanding dengan jumlah putaran pinion, dengan
kata lain bahwa rack mendapat tahanan yang lebih besar yang tidak bergerak,
sementara tahanan yang lebih kecil akan bergerak. Prinsip ini digunakan pada
perencanaan roda-roda gigi differential.
Putaran poros engkol dari mesin melalui transmisi oleh propeller shaft
diperkecil sesuai tenaga yang diteruskan oleh drive pinion ke ring gear, sebaliknya
momen bertambah maka arah transmisi berubah terhadap arah semula. Pada
differential case terdapat dua buah side gear, sehingga bila differential case berputar,
maka poros pinion (pinion shaft) ikut berputar yang menyebabkan roda gigi sisi (side
gear) juga berputar. Side gear dihubungkan ke poros roda belakang dan memindahkan
tenaga putar ke roda. Putaran poros roda menjadi lebih rendah karena tenaga putar pada
propeller shaft telah direduksi oleh drive pinion yang berkaitan dengan ring gear yang
kontruksi giginya lebih banyak. Adapun macammacam bentuk persinggungan gigi
pada ring gear dan drive pinion.
1. Gigi bevel
Perkaitan antara drive pinion dengan ring gear segaris. Konstruksi seperti ini
mempunyai bentuk gigi yang lurus, sehingga perkaitan kedua gigi terdapat celah. Oleh
sebab itu putaran yang dihasilkan tidak lurus dan tipe semacam ini jarang digunakan
pada kendaraan.
Tipe ini mempunyai prinsip kerja seperti menyapu sehingga gesekan yang
timbul lebih besar, oleh karena itu diperlukan pelumas khusus dengan viskositas tinggi
untuk mencegah gigi menjadi panas.
Putaran poros engkol dari mesin melalui transmisi oleh propeller shaft
diperkecil sesuai tenaga yang diteruskan oleh drive pinion ke ring gear, sebaliknya
momennya bertambah maka arah transmisi berubah terhadap arah semula. Pada
differential case terdapat dua roda gigi pinion (pinion gear) dan side gear, sehingga bila
differential case berputar maka poros pinion (pinion shaft) ikut berputar yang
menyebabkan side gear juga berputar. Side gear dihubungkan ke poros roda belakang
dan memindahkan tenaga putar ke roda. Putaran pada poros menjadi rendah karena
tenaga putar pada propeller shaft telah direduksi oleh drive pinion yang berkaitan
dengan ring gear yang konstruksinya lebih banyak.
Tekanan kedua roda pada saat berjalan roda penggerak hampir sama pada saat
kendaraan berjalan lurus dengan jalan datar. Pada kedua side gear berputar sebanding
dengan putaran differential pinion dan semua komponen berputar dalam satu unit.
Apabila tekanan kedua roda belakang sama differential pinion tidak berputar sendiri
tetapi berputar bersama ring gear, differential case, poros pinion. Dengan demikian
differential pinion hanya berfungsi sebagai penghubung antara side gear kiri dan kanan,
sehingga side gear berputar dalam satu unit dengan putaran differential pinion yang
menyebabkan kedua poros roda berputar pada kecepatan yang sama.
Sebaliknya apabila kendaraan berbelok ke kiri, jarak tempuh roda kanan lebih
jauh dengan jarak tempuh roda kiri bila dibandingkan pada saat kendaraan berjalan
lurus. Pada saat belok kiri, tiap differential pinion berputar melalui masing-masing
porosnya serta bergerak mengelilingi axel shaft, akibatnya putaran side gear kanan
bertambah cepat.