Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap mesin dirancang dan dibuat untuk memberikan fungsi – fungsi tertentu
tertentu yang dapat meringankan pekerjaan manusia. Untuk dapat memberikan fungsi
tersebut, sebuah mesin memerlukan kerjasama dari berbagai komponen yang bekerja
menurut suatu mekanisme. Sebagai penggerak dari mekanisme tersebut dapat
digunakan tenaga hewan atau manusia secara langsung jika mesinnya sederhana, tetapi
karena berbagai alasan, sebagian besar mesin menggunakan motor penggerak (engine)
yang bisa berupa motor bakar maupun motor listrik. Motor – motor tersebut pada
umumnya memberikan daya dalam bentuk putaran pada sebuah poros, yang disebut
poros penggerak, yang selanjutnya akan diteruskan ke seluruh komponen dalam
mekanisme.

Perfoma kendaraan tidak hanya dipengaruhi oleh engine, akan tetapi sistem
pemindah daya (power train) juga menjadi faktor penting bagi perfoma kendaraan.
Tenaga yang dihasilkan oleh engine akan disalurkan ke roda kendaraan melalui sistem
power train. Sistem power train terdiri dari: cluth, transmission, propeller shaft,
differential, dan axle shaft.

Gardan atau differential adalah alat yang ada pada kendaraan mobil
yang mempunyai fungsi utama utama untuk membedakan putaran roda kiri dan kanan
pada saat mobil sedang membelok.Hal itu dimaksudkan agar mobil dapat membelok
dengan baik tanpa membuat kedua ban menjadi slip atau tergelincir. Gardan juga
berfungsi untuk merubah gerak putar poros propeler menjadi gerak maju atau mundur
pada roda. Perbedaan lintasan tiap roda dan titik bobot kendaraan saat berbelok akan
menyebabkan gaya gesek yang terjadi pada roda berbeda satu sama lain. Ketika
berhadapan dengan medan traksi minim (seperti jalan berpasir) maka diperlukan
perbedaan putaran roda agar kendaraan tetap berjalan dengan mulus. Differential
merupakan salah satu sistem power train, dimana secara umum berfungsi sebagai
penerus daya dari propeller shaft ke roda dan membedakan putaran antara roda kiri dan
kanan.

1.2 Tujuan Penulisan


1. Agar mahasiswa memahami hal-hal utama yang harus diperhatikan terutama
prinsip kerja dari gardan (differential).
2. Menerapkan ilmu dari mata kuliah desain elemen mesin dalam proses desain
dan perancangan gardan (differential).

3. Meningkatkan pemahaman tentang elemen – elemen mesin, khususnya pada


gardan dan komponen – komponennya.

1.3 Batasan Masalah

Pada perancangan ini yang dibahas adalah desain atau perancangan suatu
gardan kenderaan bermotor, yakni tipe TOYOTA FORTUNER 2015 yang digunakan
untuk merubah arah putaran mesin, memperbesar momen dan membedakan putaran
roda kiri dan kanan saat membelok dengan daya dan putaran sebagai berikut:

Daya : 160,4 PS
Putaran : 5200 rpm

1.4 Metode Penulisan


Ada dua buah metode yang diterapkan dalam penulisan yakni:

a. Study Perpustakaan
Study perpustakaan meliputi pengumpulan bahan – bahan yang disadur dari
beberapa buku dan catatan kuliah.

b. Observasi Lapangan
Obeservasi lapangan merupakan pengumpulan data – data dengan survey langsung
ke lapangan yakni pada bengkel mobil terdekat dengan bantuan para mekanik
bengkelnya dan orang – orang yang paham tentang kopling.
1.5 Sistematika Penulisan
Laporan perancangan gardan ini disusun ke dalam beberapa bab, yaitu:
 Bab I: Pendahuluan
Bab ini berisikan tentang latar belakang, tujuan, batasan masalah, metode
penulisan dan sistematika penulisan laporan.
 Bab II: Tinjauan Pustaka
Bab ini berisikan tentang dasar-dasar teori yang menunjang dalam proses
perancangan.
 Bab III: Metode Perancangan
Bab ini berisikan tentang spesifikasi dari gardan yang akan dianalisa.
 Bab IV : Analisa dan Hasil Perancangan
Pada bab ini menjelaskan hasil rancangan dan penganalisaan dari kopling
 Bab V: Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari hasil perancangan serta saran
penulis dalam melaksanakan perancangan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Gardan

Differential atau sering dikenal dengan nama gardan adalah komponen pada
mobil yang berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin ke poros roda. Putaran roda
semuanya berasal dari proses pembakaran yang terjadi dalam ruang bakar. Proses
pembakaran inilah yang kemudian akan menggerakkan piston untuk bergerak naik
turun. Lalu gerak naik turun piston ini akan diteruskan untuk memutar poros engkol.
Gerak putar poros engkol ini akan diteruskan untuk memutar roda gila/Flywheel.
Putaran roda gila akan diteruskan untuk memutar kopling kemudian diteruskan
memutar transmisi ke Propeler Shaft lalu ke gardan.

Gardan akan meneruskan putaran ini ke Axel Shaft/shap lintang dan Axel Shaft
akan memutar roda sehingga kendaraan dapat berjalan. Jadi dapat diketahui urutan
perpindahan tenaga dan putaran dari mesin sampai ke roda, sehingga kendaraan atau
mobil dapat berjalan. Fungsi utama differential adalah membedakan putaran roda kiri
dan kanan pada saat mobil sedang membelok. Hal itu dimaksudkan agar mobil dapat
membelok dengan baik tanpa membuat kedua ban menjadi slip atau tergelincir. Ukuran
dari sebuah differential menggambarkan dari bobot atau berat kendaraan, namun dalam
proses pembagian putaran side gear kiri maupun side gear kanan keduanya memiliki
kemampuan yang sama.

2.2 Konstruksi Gardan

Differential terdiri dari beberapa komponen berikut ini: pinion penggerak


(drive pinion), poros pinion (differential pinion shaft), roda gigi cincin (ring gear) atau
differential carrier, bantalan-bantalan, mur penyetel bantalan, perapat oli (oil seal), dan
poros roda belakang (axel shaft).
Keterangan :
1. Mur
2. Penghubung poros
3. Sil poros pinion
4. Bantalan poros pinion
5. Rumah penggerak aksel
6. Tutup bantalan
7. Pipa pembatas
8. Poros pinion
9. Bantalan rumah differential
10. Rumah differential
11. Roda gigi korona
12. Poros roda gigi pinion
13. Roda gigi samping
14. Bantalan poros pinion
15. Roda gigi pinion
16. Gasket
17. Ring roda gigi samping
18. Ring roda gigi pinion

2.3 Komponen Utama Gardan

Di dalam Gardan sendiri terdiri dari beberapa macam komponen. Seperti yang
akan di jelaskan di bawah ini adalah beberapa komponen dari gardan.

1. Rear Axle Housing.

Axle shaft atau poros penggerak roda adalah merupakan poros pemutar roda-
roda penggerak yang berfungsi meneruskan tenaga gerak dari differential ke roda-roda.

Axle shaft pada kendaraan dibagi dua yaitu poros penggerak roda depan dan
poros penggerak roda belakang. pada kendaraaan jenis FF roda penggerak depan
sebagai axle driving, sedangkan pada jenis kendaran RF roda penggerak belakang
sebagai axle driving.

Pada kendaraan 4WD atau AWD kedua penggerak (poros roda belakang dan
depan) sebagai driving axle shaft sehingga ke empat roda dapat bergerak.

Biasanya posisi bagian ini merupakan tumpuan terberat dalam bagian mobil
karena letaknya yang berada di bagian roda belakang, khususnya pada mobil-mobil
muatan atau jenis minibus
2. Gasket

Berfungsi untuk mencegah kebocoran dari sambungan di bawah kondisi yang


bertekanan. Kebocoran yang di maksud di sini adalah kebocoran oli gardan, apabila
bocor maka akan mengakibatkan pelumasan pada gigi gardan tidak sempurna, yang
nantinya akan menjadi kerusakkan pada gigi gardan.

Oleh karena itu pada sekelling gasket di berikan pelumas yang berguna untuk
menjaga gar kotoran dan debu serta meminimalisir terjadi nya pergesakan dari dalam
gear.

Apabila gasket dalam keadaan rusak atau tidak maksimal dapat


mempengaruhi suhu mobil panas dan meyebabkan bensin menjadi boros juga.

3. Differential Case

Yang berfungsi mengubah arah putaran propeller shaft 90 derajat yang akan
di teruskan ke poros roda belakang. Dan juga berfungsi sebagai yang membedakan
putaran roda kiri dan kanan pada saat di perlukan.

Dengan berputarnya differential case, pinion gear akan terbawa berputar


bersama difeerential case karena antara differential case dan pinion gear dihubungkan
dengan pinion shaft.
Penyetelan terhadap sistem ini dengan jarak kerenggangan antar ring gear dan
drive pinion tidak boleh terlalu rapat atau renggang, jika terlalu rapat akan
mengakibatkan berat dan jika terlalu renggang akan menimbulkan suara yang berisik.

4. Differential Carrier

Sebagai tempat kedudukan semua komponen differential atau tumpuan sentral


sebagai bagian untuk memancing salah satu sisi dari bearing ring gear.Differential
Carrier ini dipasangkan pada rear axle housing oleh beberapa baut.

Pada bagian ini.Untuk penyetelan ulang atau penggantian gigi baru bagian ini
dilepaskan dari differential housing. Setelah dibersihkan dari sisa-sisa oli lalu
dipasangkan pada tanggem.

Ulir pada bagian ini memudahkan mintir menyetel bidang singgung dengan
drive pinion. Hasil penyetelan dari bagian ini tidak bisa langsung jadi karena kalau
tampak bidang yang bersinggungan tidak baik maka penyetelan harus diulangi dari
pertama lagi yaitu melepaskan drive shaft.
5. Oil Seal

Letaknya diujung bagian differential carrier yang berfungsi mencegah agar oli
tidak habis, jika di ketahui adanya rembesan oli pada bagian ini segera untuk
menggantinya karena semakin dibiarkan oli akan habis dan menguap sehingga akan
terjadi kerusakan pada komponen lainnya.

Kalau Anda menemukan di sekitas bagian ini ada basah akibat rembesan oli
sebaiknya segera mengganti seal baru. Lepaskan propeler shaft dan kendurkan mur
yang mengancing drive gear. Untuk melepaskan mur ini harus menggunkan kunci
momen. Perhatikan untuk sampai bisa kendur membutuhkan momen berapa kg/cm2.
Hal ini penting untuk waktu pemasangan kembali. Kekerasannya harus sama, karena
beda besarnya maka kekerasan pengancingannyapun berbeda. Adapun funssi dari oil
seal adalah :

 Menjaga kebocoran pelumas


 Memberikan batasan cairan supaya tidak tercampur
 Lebih fleksibel terhadap komponen yang bergerak dan tidak bocor
 Melapisi permukaan yang tidak rata
 Komponen tidak cepat rusak
6. Drive Pinion Gear

Biasa di kenal dengan gigi nanas, karena memang bentuknya seperti nanas
yang telah dikupas. Banyaknya lekukan gigi pada drive pinion gear bervariasi , semakin
bervariasi lekukannya maka akan semakin cepat putaran as rodanya.

Komponen ini berfungsi untuk meneruskan tenaga putar dari propeller shaft
yang selanjutnya di pindahkan ke ring gear lalu di rubah arah putarannya sebesar 90
derajat.

kinerja gigi nanas ini berkesinambungan dengan differential case karena


keduanya berputar bersamaan. selain itu juga berfungsi sebagai pemutar ring gear agar
mobil dapat berbelok.

7. Spider Gear
Gigi ini menempel pada gigi matahari dan terletak didalam differential case,
gigi ini berputar karena poros spider gear yang menempel pada gigi matahari, jumlah
putarannya sebanyak putaran gigi matahari, namun gigi ini juga berputar pada
porosnya sendiri.

Gigi spider berfungsi untuk memutarkan side gear dan membuat perbedaan
putaran atara kedua side gear, gigi spider ini berjumlah 2 , atas dan bawah.

Maka bagian spider yang berhubungan dengan roller bearing dibuat lebih
keras. Untuk mengurangi gesekan yang terjadi bentuk bearing menggunakan model
roller bearing yang ditutup dengan cup. Supaya bearingnya tdak terlepas pada waktu
propeller shaft berputar dengan kecepatan tinggi.

8. Side Gear

Dapat menghubungkan daya dari drive pinion ke gear terus ke differential


pinion lalu ke axle shaft roda belakang, gear inilah yang langsung terhubung ke as roda,
jumlahnya ada dua di kanan dan kiri.

Bagian ini berfungsi membedakan putran roda kanan dan kiri saat kendaraan
membelok, serta menyeimbangkan kedua roda pada RPM yang sama pada saat mobil
tidak membelok sehinga side gear tetap ikut berputar.
Jadi apabila differential case berputar satu kali , maka side gear juga berputar
satu kali juga , demikian seterusnya dalam keadaan lurus. Putaran side gear ini
kemudian akan diteruskan untuk menggerakkan as roda dan kemudian menggerakkan
roda

9. Ring Gear

Komponen yang biasa di kenal dengan gigi matahari ini mempunyai lekukan
gigi sekitar 36 dan 40 untuk untuk mobil sejenis SUV ,fungsinya adalah meneruskan
daya dari propeller shaft di perkecil sesuai tenaga yang di teruskan drive pinion ke ring
gear untuk merubah arah perputaran roda sebesar 90 derajat.

Ring gear berhubungan dengan drive pinion oleh karena itu dijual satu set
karena karena keduanya harus menempel dengan gap yang standard bila hanya salah
satu yang diganti maka akan menimbulkan gap yang tidak sama antara lekukan gigi-
giginya.

Apabila differensial case berputar bersama ring gear maka pinion akan
berputar pada porosnya dan juga pergerak mengelilingi side gear sebelah kiri, sehingga
putaran side gear sebelah kanan bertambah, yang mana jumlah putaran side gear
satunya adalah 2 kali putaran ring gear.
10. Universal Joint Flange

Bagian yang meneruskan putaran propeler shaft differential untuk meredam


perubahan sudut dan untuk melembutkan perpindahan tenaga disamping itu ia juga
berfungsi sebagai penyumbat agar oli tidak keluar.

Bagian ini selalu berputar sesuai dengan putaran proper shaft. Walaupun
terbuat dari baja ia juga aus termakan oleh seal yang terpasang pada ujung differential
carrier. Hal inilah yang menyebabkan oli terus keluar walaupun sudah mengganti
dengan seal baru.

Untuk mengatasi kondisi seperti ini biasanya montir melepaskan per yang ada
pada seal dan mambuatnya menjadi lebih pendek. Tindakan yang paling aman tentu
dengan mengganti flange baru, atau menggeser bidang yang sudah aus tidak lagi
bersinggungan dengan seal.
Selain komponen diatas masih ada beberapa komponen tambahan untuk
membantu kinerja gardan mobil, diantaranya adalah :

1. Nut and washer


2. Companion flange
3. Drive pinion flange
4. Spacer
5. Drive pinion bearing
6. Lock pin and bolt
7. Adjusting nut
8. Bearing cup

2.4 Prinsip Dasar Gardan

Prinsip dasar dari differential ini digambarkan seperti roda gigi pinion dan dua rack.
Dimana rack tersebut dapat menggelincir pada arah vertikal sejauh berat rack dan
tahanan gelincir terangkat bersama. Roda gigi pinion diletakkan diantara dua rack dan
pinion dihubungkan dengan penyangga dan dapat pula roda gigi pinion digerakkan
dengan penyangga tersebut.

Bila beban W yang sama diletakkan pada rack kemudian alat penyangga
(shakle) ditarik ke atas maka kedua rack akan terangkat pada jarak yang sama, hal ini
bertujuan agar pinion tidak berubah dan tetap. Bila beban yang besar diletakkan pada
rack sebelah kiri dan penyangga (shakle) ditarik seperti gambar B pinion akan berputar
sepanjang gigi rack yang terkena beban lebih berat hal ini disebabkan adanya
perbedaan tahanan yang diberikan pada pinion, akibatnya beban yang lebih kecil
terangkat. Jarak rack yang terangkat sebanding dengan jumlah putaran pinion, dengan
kata lain bahwa rack mendapat tahanan yang lebih besar yang tidak bergerak,
sementara tahanan yang lebih kecil akan bergerak. Prinsip ini digunakan pada
perencanaan roda-roda gigi differential.

2.5 Mekanisme Kerja Gardan

Putaran poros engkol dari mesin melalui transmisi oleh propeller shaft
diperkecil sesuai tenaga yang diteruskan oleh drive pinion ke ring gear, sebaliknya
momen bertambah maka arah transmisi berubah terhadap arah semula. Pada
differential case terdapat dua buah side gear, sehingga bila differential case berputar,
maka poros pinion (pinion shaft) ikut berputar yang menyebabkan roda gigi sisi (side
gear) juga berputar. Side gear dihubungkan ke poros roda belakang dan memindahkan
tenaga putar ke roda. Putaran poros roda menjadi lebih rendah karena tenaga putar pada
propeller shaft telah direduksi oleh drive pinion yang berkaitan dengan ring gear yang
kontruksi giginya lebih banyak. Adapun macammacam bentuk persinggungan gigi
pada ring gear dan drive pinion.

Macam-macam bentuk persinggungan dari masing-masing gigi:

1. Gigi bevel

Perkaitan antara drive pinion dengan ring gear segaris. Konstruksi seperti ini
mempunyai bentuk gigi yang lurus, sehingga perkaitan kedua gigi terdapat celah. Oleh
sebab itu putaran yang dihasilkan tidak lurus dan tipe semacam ini jarang digunakan
pada kendaraan.

2. Gigi bevel sepiral


Perkaitan antara drive pinion dengan ring gear berhimpit dengan garis pusat
ring gear tanpa ada celah antara kedua gigi sehingga bunyi dan getaran yang timbul
sangat kecil dan memiliki momen yang sangat kecil. Konstruksi ini biasannya dipasang
pada mobil penggerak depan.

3. Gigi hypoid bevel

Differential sangat penting karena seluruh tenaga penggerak kendaraan


terkonsentrasi pada tipe hypoid bevel pinion and gear yang memiliki keuntungan tidak
menyebabkan bunyi, untuk itu diperlukan penyetelan kontak gigi dan backlash yang
tepat. Perkaitan antara drive pinion dan ring gear terjadi dibawah garis pusat ring gear.
Perkaitan keduanya tanpa ada celah karena konstruksinya berbentuk spiral. Beberapa
kelebihan dibandingkan tipe yang lain adalah:

a. Putaran yang dihasilkan lebih halus

b. Pemakaian lebih praktis dan lebih kuat

c. Propeller shaft diperendah tanpa mengurangi jarak minimum ke tanah.

Tipe ini mempunyai prinsip kerja seperti menyapu sehingga gesekan yang
timbul lebih besar, oleh karena itu diperlukan pelumas khusus dengan viskositas tinggi
untuk mencegah gigi menjadi panas.

2.6 Cara Kerja Gardan

Putaran poros engkol dari mesin melalui transmisi oleh propeller shaft
diperkecil sesuai tenaga yang diteruskan oleh drive pinion ke ring gear, sebaliknya
momennya bertambah maka arah transmisi berubah terhadap arah semula. Pada
differential case terdapat dua roda gigi pinion (pinion gear) dan side gear, sehingga bila
differential case berputar maka poros pinion (pinion shaft) ikut berputar yang
menyebabkan side gear juga berputar. Side gear dihubungkan ke poros roda belakang
dan memindahkan tenaga putar ke roda. Putaran pada poros menjadi rendah karena
tenaga putar pada propeller shaft telah direduksi oleh drive pinion yang berkaitan
dengan ring gear yang konstruksinya lebih banyak.

Cara kerja differential dapat dibagi menjadi 2 yaitu:

a. Cara Kerja Differential pada saat berjalan lurus

Tekanan kedua roda pada saat berjalan roda penggerak hampir sama pada saat
kendaraan berjalan lurus dengan jalan datar. Pada kedua side gear berputar sebanding
dengan putaran differential pinion dan semua komponen berputar dalam satu unit.
Apabila tekanan kedua roda belakang sama differential pinion tidak berputar sendiri
tetapi berputar bersama ring gear, differential case, poros pinion. Dengan demikian
differential pinion hanya berfungsi sebagai penghubung antara side gear kiri dan kanan,
sehingga side gear berputar dalam satu unit dengan putaran differential pinion yang
menyebabkan kedua poros roda berputar pada kecepatan yang sama.

b. Cara kerja differential saat berbelok


Pada saat kendaraan sedang membelok beban yang ditanggung pada roda
bagian dalam adalah lebih besar dari pada beban yang ditanggung roda bagian luar.
Apabila kendaraan belok kanan, jarak tempuh roda kiri lebih panjang dibanding jarak
tempuh roda kanan, bila dibandingkan kendaraan berjalan lurus. Pada saat kendaraan
belok kanan side gear bagian kanan tertahan, differential pinion berputar masing-
masing porosnya dan bergerak mengelilingi axel shaft, akibatnya putaran side gear kiri
bertambah cepat.

Sebaliknya apabila kendaraan berbelok ke kiri, jarak tempuh roda kanan lebih
jauh dengan jarak tempuh roda kiri bila dibandingkan pada saat kendaraan berjalan
lurus. Pada saat belok kiri, tiap differential pinion berputar melalui masing-masing
porosnya serta bergerak mengelilingi axel shaft, akibatnya putaran side gear kanan
bertambah cepat.

Anda mungkin juga menyukai