Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)


DI
PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)
DIPO LOKOMOTIF CIREBON

MAINTENANCE LOKOMOTIVE LUBE OIL FILTER

Disusun Oleh :
Nama : FATRA MAULANA
NIS : 11724222
Program Keahlian : OTOMOTIF
Kompetensi Keahlian : XI TKR III

SMKN 1 KOTA CIREBON


Jalan Perjuangan By Pass Sunyaragi Telp (0231) 480202 Cirebon 45132
2019
LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
DI
PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)
DIPO LOKOMOTIF CIREBON
MAINTENANCE LOKOMOTIVE LUBE OIL FILTER

Diajukan dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan


untuk mengikuti ujian Nasional

Disusun Oleh :
Nama : FATRA MAULANA
NIS : 11724222
Program Keahlian : OTOMOTIF
Kompetensi Keahlian : XI TKR III

SMKN 1 KOTA CIREBON


Jalan Perjuangan By Pass Sunyaragi Telp (0231) 480202 Cirebon 45132
2019
LEMBARAN PERSETUJUAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)
DAOP III CIREBON
Pada tanggal 1 juli - 30 september

Mengetahui/menyetujui

Kepala Ruas LOSD Pembimbing DU/DI

SURANA KRISTIAN RAMAWIJAYA


NIPP 40335 NIPP 52709

KUPT DIPO LOKOMOTIF

NANA RUKMANA
NIPP 44286
LEMBARAN PENGESAHAN SEKOLAH
SMKN 1 KOTA CIREBON

Jl.Perjuangan By-pass Kec. Sunyaragi Kota Cirebon Jawa Barat 45131


No. Telp. (0231 4802020)

TELAH DITERIMA DAN DISAJIKAN PADA TANGGAL

..........................................................

Kepala Program Keahlian Pembimbing Sekolah

Drs.RAHMAT PUJIHARSA M. NAZAMUDIN, S.Pd

Mengetahui Kepala Sekolah

H.YAYAT HIDAYAT,S.Pd.,M.M.Pd.
Kata Pengantar
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga
laporan ini dapat terselesaikan.

Laporan ini berisi pembahasan tentang Pemeliharaan Fuel Pump pada Lokomotif.
Dalam penyelesaikan laporan ini saya berhasil mengumpulkan data informasi dari
lapangan.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah mendukung, memberikan pembelajaran-pembelajaran, bimbingan, dan
bantuan hingga terselesaikannya laporan ini. Adapun pihak-pihak tersebut antara lain:

a) Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunianya.


b) Kedua orang tua saya atas doa perhatian, doa bantuan moral maupun
nasihatnya.
c) PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) khususnya pada DAOP 3 yang
telah mengizinkan saya PKL di DIPO Lokomotif Cirebon.
d) Sekolah kebanggaanku SMKN 1 Kota Cirebon
e) Bpk. H. Yayat Hidayat selaku Kepala Sekolah SMKN 1 Kota Cirebon
f) Bpk. Rahmat Pujiharsa selaku kepala jurusan Otomotif
g) Bpk. M. Nazamudin selaku pembimbing PKL dari sekolah

Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayah-nya atas segala kebaikan yang
telah diberikan. Sangat disadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan pada
laporan ini. Oleh karena itu, kami mengharapakan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca dalam penyempurnaan makalah ini. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi rekan rekan sekalian.
Daftar Isi

MAINTENANCE LOKOMOTIVE LOF (LUBE OIL FILTER)

LEMBARAN PENGESAHAN INDUSTRI


LEMBARAN PENGESAHAN SEKOLAH
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan dan Manfaat
1.3 Tujuan Penulisan Laporan
1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN


2.1 Sejarah Perusahaan
2.2 Visi dan Misi Perusahaan
2.3 Struktur Organisasi
BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
3.1 Pembahasan
3.1.1 Pengertian Lube Oil Filter
3.1.2 Pemeliharaan Lube Oil Filter
3.1.3 Masalah pada Lube Oil Filter
3.2 Kegiatan Praktik
3.2.1 Gambar dan Pelaksanaan PKL
3.2.2 Alat dan Bahan yang Digunakan
3.2.3 Langkah Kerja
3.2.4 Keselamatan Kerja

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
Daftar Gambar

gambar 1 Kereta jaman dahulu..............................................................................................13

gambar 2 LOF tampak dari depan..........................................................................................18

gambar 3 LOF tampak dari dalam..........................................................................................18


Daftar Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Praktek Kerja Lapangani (PKL) adalah suatu bentuk penyelenggaraan dari sekolah
yang memadukan secara sistematik dan sinkron antara program pendidikan di sekolah
dan program pengusahaan yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia
kerja untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional. Dimana keahlian profesional
tersebut hanya dapat dibentuk melalui tiga unsur utama yaitu ilmu pengetahuan,
teknik dan kiat. Ilmu pengetahuan dan teknik dapat dipelajari dan dikuasai kapan dan
dimana saja kita berada, sedangkan kiat tidak dapat diajarkan tetapi dapat dikuasai
melalui proses mengerjakan langsung pekerjaan pada bidang profesi itu sendiri.
Pendidikan Sistem Ganda dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja
yang profesional dibidangnya. Melalui Pendidikan Sistem Ganda diharapkan dapat
menciptakan tenaga kerja yang profesional tersebut. Dimana para siswa yang
melaksanakan Pendidikan tersebut diharapkan dapat menerapkan ilmu yang didapat
dan sekaligus mempelajari dunia industri. Tanpa diadakannya Pendidikan Sistem
Ganda ini kita tidak dapat langsung terjun ke dunia industri karena kita belum
mengetahui situasi dan kondisi lingkungan kerja. Ada beberapa peraturan tentang
Paktek Kerja Lapangan (PKL) dan putusan Menteri.
Adapun peraturan Praktek Kerja Lapangani(PKL) adalah sebagai berikut :
a. Tercantum pada UU. No. 2 tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional yaitu
untuk menyiapkan peseta didik melalui kegiataan bimbingan, pengajaran,
dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
b. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah yang
bertujuan meningkatkan kemampuan peserta didik sebagai anggota
masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan
sosial, budaya, alam sekitar, dan meningkatkan pengetahuan peserta didik
untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan untuk
mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi.
c. Peraturan pemerintah No. 39 tahun 1992 tentang peran serta masyarakat
dalam Pendidikan Nasional; serta
d. Keputusan Menteri No. 0490/1993 tentang Kurikulum SMK yang berisi
bahwa “Dalam melaksanakan pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur yaitu
Pendidikan didalam sekolah dan Pendidikan diluar sekolah.

1.2. Tujuan dan Manfaat PKL


Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah sebagai berikut :
a. Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang berharga, dan
memperoleh masukan serta umpan balik guna memperbaiki dan
mengembangkan kesesuaian pendidikan dan kenyataan yang ada di lapangan.
b. Melatih kerja dan pengamatan teknik-teknik yang diterapkan di tempat
Peraktek Kerja Lapangan (PKL) sesuai di bidang keahlian yang dimiliki.
c. Meningkatkan pengetahuan siswa pada aspek-aspek usaha yang professional
dalam lapangan kerja antara lain struktur organisasi, jenjang karir dan Teknik.
d. Mengimplotasikan antara pendidikan disekolah dan diluar sekolah.

Adapun manfaat dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) manfaatnya adalah sebagai
berikut :
a. Dapat mengenali suatu pekerjaan industri dilapangan sehingga setelah selesai
dari Sekolah Menengah Kejuruan dan terjun kelapangan kerja industri dapat
memandang suatu pekerjaan yang tidak asing lagi baginya.
b. Dapat menambah keterampilan dan wawasan dalam dunia usaha yang
professional dan handal.
c. Untuk mengasah keterampilan yang telah diberikan disekolah.
1.3. Tujuan Penulisan Laporan
Penyusunan laporan ini dibuat sedemikian rupa sehingga dapat diterima dan di
pahami oleh pembimbing serta dapat menjadi acuan belajar bagi adik adik kelas yang
nantinya juga akan melaksanakan praktik kerja lapangan dan menyusun laporan PKL.
Laporan ini juga disusun sebagai bukti pertanggung jawaban sebagai bukti atas
kegiatan praktik kerja lapangan selama di dunia industri.

1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini dilaksanakan pada :

Tanggal : Pada tanggal 1 juli - 30 september

Tempat : PT. KERETA API INDONESIA


(PERSERO)

DAOP III CIREBON DIPO LOKOMOTIF

Alamat : Jalan Pancuran Gang Dipo Kelurahan

Sukapura Kecamatan Kejaksan

Kode pos 45122

Jam Kerja : 1. Pukul 08:00 - 11:30 (Jam Kerja)

2. Pukul 11:30 - 13:30 (Jam Istirahat)

3. Pukul 13:30 - 15:00 (Jam kerja)

4. Pukul 15:00 - 16:00 (Jam Istirahat)

5. Pukul 16:00 (Jam Pulang)


BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

gambar 1 Kereta jaman dahulu

2.1 Sejarah Perusahaan


Sejarah perkeretaapian dimulai ketika pencangkulan pertama jalur kereta api
semarang-vorstenlanden (Solo-Yogyakarta) di desa kemijen oleh gubernur jendral
hindia belanda Mr.L.A.J baron sloet van de Beele pada tanggal 1 juni 1864.
Pembangunan dilaksanakan oleh perusahaan swasta Naamlooze Yenootschap
Netherlandsch Indische Spoorweg Maatschappij ( NY NISM ) menggunakan lebar
spoor 1435 mm.
Sementara itu, pemerintah hindia belanda membamgun jalur kereta api negara
melalui Staatsspoorweger S S pada tanggal 18 april 1875. Rute pertama ss meliputi
Surabaya-Pasuruan-Malang. Keberhasilan NISM dan SS mendorong investor
swastamembangun jalur kereta api seperti Semarang Joana Stoomtram Maatschappij
(SJS), Semarang Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS), Serajoedal Stoomtram
Maatschappij (SDS), Oost Java Stoomtram Maatschappij (OJS), Pasoeroean
Stoomtram Maatschappij (Ps.SM), Kediri Stoomtram Maatschappij (KSM),
Probolinggo Stoomtram Maatschappij (Pb.SM), Modjokerto Stoomtram
Maatschappij (MSM), Malang Stoomtram Maatschappij (MS), Madoera Stoomtram
Maatschappij (Mad.SM), Deli Spoorweg Maatschappij (DSM).
Selain di Jawa, pembangunan jalur kereta api dilaksanakan di Aceh (1876),
Sumatera Utara (1889), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), dan
Sulawesi (1922). Sementara itu di Kalimantan, Bali, dan Lombok hanya dilakukan
studi mengenai kemungkinan pemasangan jalan rel, belum sampai tahap
pembangunan. Sampai akhir tahun 1928, panjang jalan kereta api dan trem di
Indonesia mencapai 7.464 km dengan perincian rel milik pemerintah sepanjang 4.089
km dan swasta sepanjang 3.375 km.
Pada tahun 1942 Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada
Jepang. Semenjak itu, perkeretaapian Indonesia diambil alih Jepang dan berubah
nama menjadi Rikuyu Sokyuku (Dinas Kereta Api). Selama penguasaan Jepang,
operasional kereta api hanya diutamakan untuk kepentingan perang. Salah satu
pembangunan di era Jepang adalah lintas Saketi-Bayah dan Muaro-Pekanbaru untuk
pengangkutan hasil tambang batu bara guna menjalankan mesin-mesin perang
mereka. Namun, Jepang juga melakukan pembongkaran rel sepanjang 473 km yang
diangkut ke Burma untuk pembangunan kereta api disana.

Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus


1945, beberapa hari kemudian dilakukan pengambilalihan stasiun dan kantor pusat
kereta api yang dikuasai Jepang. Puncaknya adalah pengambil alihan Kantor Pusat
Kereta Api Bandung tanggal 28 September 1945 (kini diperingati sebagai Hari Kereta
Api Indonesia). Hal ini sekaligus menandai berdirinya Djawatan Kereta Api
Indonesia Republik Indonesia (DKARI). Ketika Belanda kembali ke Indonesia tahun
1946, Belanda membentuk kembali perkeretaapian di Indonesia bernama
Staatssporwegen/Verenigde Spoorwegbedrif (SS/VS), gabungan SS dan seluruh
perusahaan kereta api swasta (kecuali DSM).
Berdasarkan perjanjian damai Konfrensi Meja Bundar (KMB) Desember
1949, dilaksanakan pengambilalihan aset-aset milik pemerintah Hindia Belanda.
Pengalihan dalam bentuk penggabungan antara DKARI dan SS/VS menjadi Djawatan
Kereta Api (DKA) tahun 1950. Pada tanggal 25 Mei DKA berganti menjadi
Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA). Pada tahun tersebut mulai diperkenalkan
juga lambang Wahana Daya Pertiwi yang mencerminkan transformasi Perkeretaapian
Indonesia sebagai sarana transportasi andalan guna mewujudkan kesejahteraan
bangsa tanah air. Selanjutnya pemerintah mengubah struktur PNKA menjadi
Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) tahun 1971. Dalam rangka meningkatkan
pelayanan jasa angkutan, PJKA berubah bentuk menjadi Perusahaan Umum Kereta
Api (Perumka) tahun 1991. Perumka berubah menjadi Perseroan Terbatas, PT. Kereta
Api Indonesia (Persero) pada tahun 1998.
Saat ini, PT Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki tujuh anak perusahaan/grup
usaha yakni PT Reska Multi Usaha (2003), PT Railink (2006), PT Kereta Commuter
Indonesia (2008), PT Kereta Api Pariwisata (2009), PT Kereta Api Logistik (2009),
PT Kereta Api Properti Manajemen (2009), PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (2015
2.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi Perusahaan
Menjadi penyedia jasa
perkeretaapian terbaik
yang fokus pada pelayanan
pelamggan dan memenuhi
harapan stakeholders

Misi Perusahaan
Menyelenggarakan bisnis
perkeretaapian dan bisnis
penunjangnya melalui praktek
bisnis dan model organisasi
terbaik untuk memberikan
nilai tambah yang tinggi bagi
stakeholder dan kelestarian
lingkungan berdasarkan
empat pilar utama, keselamatan,
ketepatan waktu, pelayanan
dan kenyamanan
2.3 Struktur Perusahaan
KUPT DIPO
LOK CN
NANA RUKMANA
NIPP 44286

KEPALA RUAS KEPALA RUAS KEPALA RUAS KEPALA RUAS KEPALA RUAS
QUALITY CONTROL LOODS PERENCANAAN ADMINISTRASI FASILITAS

KRISTIAN R SURANA SINUNG C.N DODO SUWIDA M DIDI JOHARUDIN


NIPP 52079 NIPP 40335 NIPP 64549 NIPP 49386 NIPP 47036

PENGAWAS PENGAWAS PENGAWAS PENGAWAS


ANGIN DIESEL 7 ELEKTRIK MEKANIK
IA HERMANTO M GUGI GUSTAMA SUHENDRA ARI PRATAMA
NIPP 52662 NIPP 55123 NIPP 52688 NIPP 52687

PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA


BAB III

PELAKSANAAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN

3.1 Pembahasan
Materi pembahasan laporan sidang hasil Praktik Kerja Lapangan yaitu
pembahasan tentang LOF (Lube Oil Filter) pada lokomotif.

3.1.1 Pengertian LOF (Lube Oil Filter)

gambar 3 LOF tampak dari dalam gambar 2 LOF tampak dari depan
LOF atau Lube Oil Filter pada lokomotif adalah salah satu komponen yang
bekerja pada sistem Pelumasan. LOF berperan penting pada sisitem pelumasan
lokomotif karena LOF berfungsi untuk menyaring Pelumas yang digunakan
lokomotif, kapasitas Pelumas yang ada di LOF berjumlah sekitar 300-400 liter
sedangkan Tekanan yang ada pada LOF sekitar 20-170 psi..

Di dalam LOF terdapat Pelumas, Pengunci Filter, tempat Filter dan 8 filter
pelumasan. komponen-komponen tersebut memiliki peran penting didalam LOF, Jika
Komponen tersebut rusak atau memiliki masalah maka LOF pun tidak akan bekerja
secara maksimal oleh karena itu setiap 3 bulanan dilakukan pemeliharaan dibagian
LOF.

3.1.2 Pemeliharaan LOF (Lube Oil Filter)

Pemeliharaan adalah suatu usaha untuk meminimalisir terjadinya


kerusakan pada suatu komponen. Dengan adanya pemiliharaan komponen, sistem
akan bekerja secara optimal dan juga mendukung kelancaran kerja pada sistem
tersebut. berikut merupakan cara pemeliharaan LOF pada sistem Pelumasan.

1. Menguras Pelumas LOF

Menguras Pelumas yang ada di LOF berfungsi untuk mempermudah


pengambilan Filter pelumas yang ada di dalam LOF, Pengurasan tersebut
dilakukan dengan cara dipompa dengan Pompa Sanyo.

2. Pergantian Filter Pelumasan

Pergantian Filter Pelumasan dilakukan setiap 3 bulanan, jumlah filter yang


ada di dalam LOF ada 8 filter. pergantian Filter Pelumasan dengan filter
pelumasan yang baru setiap 3 bulanan bertujuan untuk dapat menghasilkan
Pelumas yang bersih dan tidak kotor atau tercampur air.

3. Pemeriksaan Seal Penutup LOF

Di bagian daerah penutup pada LOF terdapat Seal yang berfungsi untuk
mencegah kebocoran pelumas pada LOF karena Seal tersebut menahan
tekanan Pelumas yang ada di dalam LOF, jika seal tersebut rusak atau
terkelupas maka akan terjadi kebocoran lewat Tutup LOF. Pemerigksaan Seal
pada bagian penutup LOF dilakukan dengan cara visual, pemeriksaan tersebut
dilakukan bertujuan untuk mengetahui Seal tersebut masih layak pakai atau
tidak.

4. Membersihkan Pengunci Filter

Pengunci Filter berfungsi untuk menekan dan menahan Filter yang ada di
dalam LOF agar terkunci dan tidak tergoyang-goyang ketika lokomotif
berjalan. Pemeliharaanya yaittu dengan cara membersihkan Pengunci Filter
dengan mencucinya dan mengeringkannya, pemeliharaan tersebut bertujuan
untuk melihat jika ada keretakan atau kerusakan pada pengunci tersebut.

3.1.3 Masalah Pada Lube Oil Filter

Masalah adalah suatu hal yang tidak sesuai dengan yang kita harapkan dan selalu
merujuk ke hal-hal negatif. Begitu pula pada komponen, Dalam komponen terkadang
sering sekali terdapat masalah yang selalu merujuk ke hal-hal negatif. Berikut
masalah-masalah yang sering terjadi pada komponen Lube Oil Filter.

1. Kebocoran Pada LOF

Kebocaran pada LOF disebabkan karena Seal pada bagian penutup LOF rusak
atau terlepas sehingga bagian penutup pada LOF tidak bisa

menahan tekanan pelumas.

2. Pelumas Tercampur Air

Tercampurnya Pelumas dengan Air disebabkan oleh kebocoran Air pada

Silinder Assy yang masuk ke Crankshaft kemudian ke LOF.

3.2 Kegiatan Praktik


3.2.1 Gambar dan Kegiatan PKL

gambar 4 Melepas Baud Tutup LOF

gambar 5 Melepas Filter LOF


gambar 6 Memasang Filter LOF

gambar 7 Memasang Baut Penutup LOF


3.2.2 Alat dan Bahan yang digunakan
 Alat yang digunakan
1. Impack dengan ukuran 1 ¼
Impack dengan shock ukuran 1 ¼ digunakan untuk melepas baut pada tutup LOF.

gambar 8 Impact gambar 9 Shock ukuran 1 1/4

2. Kunci Moment
Kunci Moment dengan setelan 180-185 Lbft digunakan untuk menyamakan
kekencangan Baut pada tutup LOF

gambar 10 Kunci Moment


3. Gagamg Shock
Gagang Shock digunakan sebagai pegangan dan tempat untuk dimasukannya Shock

gambar 11 Gagang Shock

4. Pompa Sanyo

Pompa Sanyo digunakan untuk menyedot Pelumas dari LOF sebelum pergantian Filter.

gambar 12 Pompa Sanyo


5. Tempat Peniris Filter Pelumas

Tempat Peniris Filter Pelumas berfungsi untuk mengeringkan Filter Pelumas Bekas

gambar 13 Tempat Peniris Filter


 Bahan yang digunakan
1. Filter
Filter adalah Saringan yang akan menyaring Pelumas yang ada didalam LOF, jumlahnya ada
8

gambar 14 Filter Baru


3.2.3 Langkah kerja

Langkah kerja pemeliharaan LOF sebagai berikut :


 Siapkan alat-alat yang akan di pakai(impact, shock ukuran 1 1/4,
gagang shock, kunci moment, kunci F, pompa sanyo).
 Siap kan bahannya yaitu 8 filter baru
 Sedot/kuras pelumas yang ada di dalam LOF menggunakan Sanyo
dengan menghubungkan selang ke tempat pengurasan LOF.
 Buka tutup LOF menggunakan Impact dan shock ukuran 1 1/4
 Cek Seal pada bagian daerah penutup LOF, jika Seal tersebut ada
yang terkelupas maka harus di ganti
 Buka pengunci Filter menggunakan kunci F
 Setalah terbuka pengunci Filternya, cek bagian pengunci Filter
tersebut apakah ada keretakan atau kerusakan pada bagian pengunci
tersebut
 Kemudian ambil Filter bekas tersebut dan taruh pada tempat
penampungan Filter bekas
 Masukan 8 Filter baru tersebut ke dalam LOF
 Pasang kembali pengunci Filter tersebut dengan menggunakan kunci F
 Setelah itu tutup kembali LOF dan pasang baut nya lalu Kencangkan
kembali menggunakan Impact dengan shock 1 1/4
 Kemudian samakan kekencangan Baut penutup LOF tersebut
menggunakan kunci Moment yang di setel 180_185 Mbft
 Selesai.

3.2.4 Keselamatan Kerja


Keselamatan dalam kerja merupakan suatu keharusan dan ke
utamaan, maka dari itu kita harus selalu memakai Alat Pelindung Diri
(APD) dan mematuhi rambu-rambu yang ada di tempat kerja. Rambu-
rambu dan APD yang di gunakan di PT KAI antara lain sebagai
berikut :
APD yang digunakan :
 Helm safety
 Sepatu safety
 Pelindung pernapasan (masker)
 Menggunakan Topeng las saat ingin mengelas
 Sarung tangan
 Menggunakan pakaian pekerjaan(wearpack)
 Kacamata pelindung
 Rompi kerja
Rambu-rambu peringatan :
 Gunakan APD yang lengkap dan layak pakai
 Hati-hati langsiran lokomotif
 Awas lantai licin
 Awas tegangan tinggi
 Bahaya Kebakaran
 Bahaya Benda Jatuh
 Bahaya Kepala Terbentur
 Bahaya Terjatuh Dari Ketinggian
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Jadi LOF adalah suatu komponen yang berfungsi untuk menyaring Pelumas
yang akan diteruskan ke Engine, LOF memiliki kapasitas 300-400 liter dan memiliki
tekanan 20-170 psi.

4.2 Saran
Saran untuk PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Agar Tetap
menjaga ke kompakan dalam bekerja dan terus membimbing para PKL yang akan
datang dan me fasilitasi APD untuk para PKL supaya me minimalisir Kecelakaan.
Dan saran untuk saya sendiri yaitu saya harus meningkatkan lagi ilmu dalam bidang
ofomotif supaya tidak tertinggal oleh teman-teman dan teknologi yang semakin maju
untuk dapat bersaing dengan pelajar lainnya.

Daftar Pusaka

 https://kai.id › corporate › about_kai


 Modul yang diberi oleh para pegawai dipo lokomotif
 Informasi pada saat pembimbingan PKL
 Refrensi dari laporan siswa PKL yang sebelumnya

Anda mungkin juga menyukai