PENDAHULUAN
Layout mesin dan roda penggerak, sangat penting menjadi pertimbangan. Masing-masing
kombinasi memiliki karakteristik yang berbeda, hal ini dapat menunjang tujuan dibuatnya sebuah
kendaraan. Di bawah ini beberapa layout pada kendaraan dan karakteristiknya
Layout kendaraan seperti ini adalah konfigurasi yang populer untuk kendaraan penumpang
pada 25 tahun terakhir. Ini adalah layout yang memiliki efisiensi ruang yang baik. Layout ini ideal
untuk kendaraan kecil yang ekonomis, atau minivan yang besar, dan membutuhkan ruang penumpang
yang besar. Layout ini juga banyak dipakai oleh kendaraan berukuran menengah. Layout ini
memberikan ruang yang kecil pada panjang mesin, yang berarti tidak nyaman untuk kendaraan
mewah, yang pada umumnya membutuhkan mesin yang lebih besar. Selain itu jarak kerja suspensi
terbatas, sehingga tidak dianjurkan untuk kendaraan segala medan.
Konfigurasi ini adalah yang paling sesuai untuk kendaraan sport berperforma tinggi (high-
performance sports cars). Posisi mesin dengan posisi membujur, sedikit di depan roda belakang,
menghasilkan distribusi berat yang optimal dan meningkatkan kemampuan membelok . Tetapi
konfigurasi ini tidak memungkinkan adanya penumpang pada bagian belakang. Dengan posisi mesin
seperti ini, maka ada penyesuaian penempatan saluran udara untuk kebutuhan pembakaran dan
pendinginnan mesin, yang tentunya sangat berpengaruh pada desain eksterior kendaraan.
1.2 Tujuan
Layout ini adalah layout yang sudah lama dipakai, mulai diperkenalkan pada akhir 1800an.
Dan sampai saat ini masih banyak dipakai pada kendaraan bak terbuka (pickup), kendaraan
penumpang yang mewah, dan kendaraan sport. Pemasangan mesin yang membujur pada umumnya
dipakai untuk mesin yang besar (panjang) dan tidak menghalangi sudut belok pada kemudi. Hal ini
membantu mengurangi radius putar kendaraan, karena pada umumnya kendaraan jenis ini memiliki
jarak sumbu roda (wheelbase) yang panjang. Karena mesin ini tidak berhubungan langsung dengan
roda penggerak, maka distribusi berat bisa lebih optimal. Juga memudahkan perpindahan gigi
transmisi lebih baik dan akurat. Dari kelebihan ini maka layout ini biasa dipakai oleh kendaraan yang
membutuhkan tenaga lebih besar (kendaraan angkut, kendaraan segala medan atau sport), dan
kestabilan lebih baik (kendaraan penumpang mewah, atau sport)
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2. Bantalan roda bisa pecah atau terbakar
3. Boros pemakaian nahan bakar
Pembongkaran dan pemeriksaannya adalah sebagai berikut:
a. Kendorkan mur roda.
b. Angkat mobil dengan dongkrak dan tumpu dengan jack stand.
c. Lepas roda dan tromol rem.
d. Lepas baut pengikat backing plat dan pipa rem menggunakan SST.
Modul OPKR-30-014B 21
e. Dengan menggunakan SST lepas poros aksel belakang, hatihati jangan sampai merusak
perapat oli.
f. Lepas gasket poros belakang.
3
a. Mempunyai mekanisme yang menyerap perubahan panjang dari poros
penggerak yang mengiringi gerakan roda naik dan turun
b. Dapat memelihara operasi sudut yang sama ketika roda depan dikemudikan
dan harus memutar roda saat membentuk kecepatan karena roda depan
digunakan secara bersamaan untuk pengemudian dan pemindahan tenaga.
Dynamic damper dipasangkan pada poros penggerak melalui bantalan karet. Saat poros
penggerak bergetar atau terpuntir maka damper yang diberikan cenderung untuk berputar
pada kecepatan konstan, sehingga bantalan karet menyerap getaran dan puntiran.
Intermidiate shaft
4
Tipe ini digunakan pada kendaraan yang perbedaan jarak dua poros
penggeraknya besar, sistem kemudinya menjadi tidak stabil dan mudah
memuntir. Saat akselerasi, bagian depan kendaraan terangkat, sudut
joint poros menjadi besar sehingga momen yang ditimbulkan
menyebabkan roda tidak stabil dan sulit untuk dikendalikan.
Jika kebebasan terlalu besar ganti bantalan dengan yang baik, dengan melakukan
pembongkaran. Pembongkaran dan pemeriksaan-pemeriksaannya adalah sebagai berikut :
Lepaskan cotter pin, penutup pengunci mur dan mur pengunci bantalan
Mengeluarkan minyak pelumas roda gigi differential
Melepaskan hubungan tie rod end dengan steering knuckle, dengan menggunakan
tracker ball joint.
Melepas steering knuckle dari lower arm, dengan melepas baut pemegangnya
Melepas poros penggerak depan, dengan memukulnya dengan palu plastik dan
memegangnya dengan tangan.
5
Setelah unit poros penggerak terlepas lakukan pemeriksaan sebagai berikut :
Periksa dan perhatikan bahwa harus tidak ada kebebasan dalam outboard joint
Periksa dan perhatikan bahwa inboard joint meluncur dengan lembut dalam arah axial
Periksa dan perhatikan bahwa kebebasan arah radial dari inboard joint tidak terlalu
besar
Untuk penggantian bantalan dapat dilakukan dengan melepas dan membongkar axle
hub dengan langkah sebagai berikut :a). Melepas kaliper dan melepas piringan rem
(disc brake)
b). Melepas mur/baut pengikat steering knuckle ke shock absorber
c). Melepas unit axle hub
d). Membongkar unit axle hub
e). Mengganti bantalan
f). Merakit unit axle hub
g). Memasang axle hub depan
2.5 Pemeriksaan Dan Perbaikan Komponen Poros Roda
Belakang
Periksalah dengan cermat dan teliti kemungkinan terjadi
kerusakan pada komponen-komponen sebagai berikut:
a. Periksa bantalan atau bearing terhadap keausan atau
kerusakan, bila bantalan aus atau rusak gantilah dengan
6
yang baru.
Lepas bantalan dengan menggerinda penahan dalam,
dengan menggunakan pahat dan palu potong penahan dan
kepastian dari poros.
Gambar 4. Menggederenda Penahan Bantalan.
Dengan menggunakan SST dan hydrolik pres lepas bantalan
dari poros.
Gambar 5. Melepas Bantalan Dengan Pres Hydrolis.
b. Pemeriksaan Oli Seal
Kerusakan oli seal bisa menyebabkan kebocoran oli
differensial/ gardan. Hal ini bisa dilihat sekitar backing plat
terdapat tanda-tanda oli keluar.
Keausan oli seal bisa dilihat pada bagian yang berhubungan
dengan poros, bila masih runcing berarti baik, bila sudah
rata berarti aus, ganti oli seal dengan yang baru bila sudah
aus.
Dengan menggunakan SST lepas oli seal.
Gambar 6. Melepas Perapat Oli Dari Rumah Poros.
c. Pemeriksaan Poros Roda Belakang
Periksa alur poros roda belakang dari kemungkinan aus,
retak atau puntiran.
Periksa poros roda belakang pada bagian dudukan penahan
dalam dan bantalan dari kemungkinan keausan.
Dengan menggunakan dial indikator periksa poros roda
belakang dari kebengkokkan dan keolengan pada flensnya.
Kebengkokkan/kelengkungan poros maksimum 1,5 mm
Keolengan flens maksimum 0,1 mm.
Pada poros roda belakang dan komponennya bila terdapat
kerusakan tidak dapat diperbaiki oleh karena itu harus kita ganti
kecuali pada kebengkokkan ini bisa diperbaiki.
3. Perakitan Dan Pemasangan Poros Roda Belakang
Persiapkan komponen-komponen yang telah diperiksa dari
kerusakan dan yang baru.
7
Pemasangan kembali dapat dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
8
baud-baud roda.
Catatan:
Pada saat memasukan poros roda belakang lakukan dengan
hati-hati jangan sampai marusak oli seal maupun deflektor
oli yang terdapat didalam housing axle.
c. Rangkuman
1. Poros jenis semi floating di pakai pada suspensi rigid penggerak
roda belakang.
2. Kegiatan ini meliputi bongkar, pemeriksaan dan pemasangan
kembali.
3. Komponen-komponen yang diperiksa dan diganti bila rusak
adalah bearing, oli seal dan poros.
Persiapkan komponen-komponen yang telah diperiksa dari kerusakan dan yang baru.
9
a. Menggunakan SST dan pres hydrolik pasang penahan bantalan luar dan bantalan/bearing
batu.
b. Panaskan penahan bantalan dalam hingga kurang lebih 1500C didalam oli pemanas.
c. Menggunakan SST dan preshydrolik pasang penahan bantalan dalam saat masih panas.
d. Menggunakan SST pasang oli seal yang telah diolesi gemuk pada kedalaman 6mm.
e. Pasang poros penggerak roda pada housing axle beserta kelengkapannya yang telah
diolesi perapat.
f. Pasang dan kencangkan baud pengikat backing plat dengan momen pengencangan 670
Kg.cm.
j. Pasang roda kemudian turunkan mobil dan kencangkan baud-baud roda.
Catatan:
10
Pada saat memasukan poros roda belakang lakukan dengan hati-hati jangan sampai marusak
oli seal maupun deflektor oli yang terdapat didalam housing axle.
1. Uraian
Axle shaft adalah salah satu komponen sistem pemindah tenaga yang meneruskan putaran
mesin ke roda (sebagai penggerak roda), dimana roda-roda dipasang pada axle shaft sehingga
beban roda ditumpu oleh axle shaft.
Penggunaan : kendaraan berskala menengah keatas dengan muatan yang besar, juga
pada kendaraan yang dirancang untuk medan-medan berat karena mampu
menahan beban yang berat
Fungsi Penerus putaran mesin ke roda
Pendukung beban roda
Cara Kerja : Axle rigid disamping sebagai pe-nerus putaran ke roda, seolah-olah
merupakan lengan panjang seperti poros mati, sehingga pada saat
kendaraan berjalan kedudukan body kendaraan seolah-olah mengikuti
11
gerakan posisi axle.
Keuntungan : Konstruksi lebih kuat.
Cocok untuk kendaraan skala medium ke atas.
Sanggup menahan beban berat.
Moment yang dihasilkan besar.
Kerugian : Suspensi kendaraan keras
Pada saat kendaraan berjalan di medan yang berat body kendaraan tidak
stabil.
Sudut beloknya kecil.
Jenis-Jenis :
A. Berdasarkan 1) Front Axle Fungsi sebagai penerus putaran ke roda juga sebagai
Posisi Axle Shaft tempat knuckle agar roda bisa dibelok-
Shaft belokan.
Konstruksi :
12
Komponen1. Axle shaft
2. Gasket
3. Axle shim
4. Axle retainer plate
5. Axle flange
B. Berdasarkan
1) Half floating Konstruksi :
Sistem type
Penopangnya (setengah
bebas
memikul)
13
2) 3/4 floating Konstruksi :
type (3/4
bebas
memikul)
14
Gaya ke samping juga tidak diteruskan ke
axle shaft.
Faktor keamanan lebih baik, dan sanggup
memikul beban berat.
Kerugian Biayanya mahal
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari Paparan atau penjelasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa sesuai
dengan makalah “Poros Penggerak Roda ” maka penulis menyimpulkan bahwa Kendaraan
dapat berjalan/ bergerak karena ada system yang memindahkan tenaga/ momen/ putaran dari
mesin ke roda-roda. Axle shaft atau poros penggerak roda merupakan poros pemutar roda
yang dihubungkan dengan gardan (differensial).
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber – sumber yang
lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan.
16
DAFTAR PUSTAKA
http://www.viarohidinthea.com/2014/12/poros-penggerak-roda-axle-shaft.html
http://m-edukasi.kemdikbud.go.id/online/2008/porospenggerakroda/materi01.html
http://xlusi.com/etik/makalah-poros-penggerak-roda-belakang
https://www.google.co.id/?gws_rd=ssl#q=MAKALAH+PENGGERAK+RODA
https://www.google.co.id/?gws_rd=ssl#q=macam+macam+poros+penggerak+roda
http://www.academia.edu/16896788/PENGGERAK_RODA_BELAKANG
17