Anda di halaman 1dari 12

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................3
1. latar Belakang...............................................................................................3
2. Rumusan Masalah........................................................................................3
3. Tujuan...........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................4
1. pengertian sporing.......................................................................................4
2. Jenis-jenis Spooring......................................................................................4
3. Geometri roda..............................................................................................6
4. Manfaat Spooring.........................................................................................9
BAB III PENUTUP...................................................................................................9
1. Kesimpulan...................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................10

2
BAB l

PENDAHULU

1. Latar Belakang
Spooring dan balancing merupakan perawatan pada kendaraan yang harus rutin di
lakukan karena apabila tidak melakukan spooring dan balancing, sistem kemudi akan terasa
kurang nyaman. Steer akan terasa berat, terasa melayang, steer semi pada kecepatan
tertentu dan steer getar. Oleh sebab itu spooring dan balancing harus rutin di lakukan pada
kendaraan anda, agar kendaraan selalu nyaman saat di kendarai.
Keuntungan melakukan spooring antara lain: mobil menjadi stabil dan nyaman dalam
berkendara, Mencegah keausan ban yang tidak merata, Menghemat bahan bakar,
Menghemat pemakaian ban, dan Mencegah kerusakan-kerusakan antar sambungan kemudi
sehingga memperpanjang waktu pemakaian.
jika tidak dilakukan spooring yang terjadi: Mobil menjadi tidak stabil saatberjalan,
Keausan ban yang tidak merata, Usia ban menjadi lebih pendek, Borosnyabahan bakar.
Dapat menyebabkan kerusakan kaki kaki,tic rod,long tie rod ball joint.Terkadang menarik ke
salah satu sisi saat mobil melaju dan stir di lepas, Sudut belok antara ke kiri dan kekanan
kadang tidak sama, Stir miring ke kiri atau ke kanan, Kemudi terlalu berat atau terlalu ringan.
keuntungan dilakukan balancing: mengurangi getaran pada steer kemudi, mengurangi
resiko kerusakan sambungan antar kemudi akibat bergetarnya roda-roda(tic rod,long tie
rod,ball joint). Dan jika tidak dilakukan balancing yang terjadi yaitu: Mobil terasa bergetar
saat dikemudikan, roda menjadi getar dan dapat merusak sambungan antar kemudi(tie
rod,long tie rod,ball joint)
2.Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian spooring
2. Apa itu jenis-jenis spooring
3. Apa itu Geometri Roda (Wheel Alighment)
4. Bagaimana manfaat spooring untuk mobil/kendaraan
3. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian spooring
b. Untuk mengetahui jenis-jenis spooring
c. Untuk mengetahui geometri roda (wheel alighment)
d. Untuk mengetahui manfaat spooring bagi mobil/kendaraan
3
BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Spooring
Spooring adalah proses untuk menyeimbangkan atau menyelaraskan roda-roda mobil
yang berlawanan. Misalnya roda depan kanan dan roda depan kiri, juga untuk roda belakang
kanan dan kiri. Semuanya harus selaras atau seimbang.

Gambar:1 Sporing
Fungsi spooring adalah untuk menjaga kestabilan kendaraan diantaranya:
 kemudi menjadi ringan
 menghasilkan gaya putar kembali setelah belok dan mencegah
kendaraan belok sendiri setelah kemudi dilepas,
 mengurangi keausan pada komponen-komponen ball-joint dan roda
2. Jenis-jenis Spooring
Terdapat beberapa jenis Spooring menurut alat yang digunakan pada saat ini
diantaranya adalah:
a. Spooring Manual/Konvensional
◆ Pakai Benang
Caranya sangat simpel pada mobil yang tergolong masih standar dan tidak terhalangi
dengan penutup pelek yang menonjol keluar. Selain itu pelek yang digunakan tentunya tidak
mempunyai offset berbeda atau jarak sumbu yang relatif sama. Peralatan disediakan cukup
dengan bantuan tali atau benang nylon yang banyak di toko bangunan, pengukuran dengan
cara ini memang simpel tetapi hasil ukur tidak begitu presisi
4
◆ Pakai Meteran

Gambar:2 Pengukuran Spooring Pakai Meteran


Pertama-tama cek kondisi kaki-kaki harus bagus temasuk tekanan angin ban harus
sama. Kemudian, carilah jalan rata dan lapang yang aman atau di dalam garasi juga boleh.
Jalankan mobil lurus sepanjang 3 meter, tarik rem tangan (hand brake). Biar semua roda
lurus. Tarik meteran, ukur jarak dari ujung ke ujung ban depan kiri dan kanan dari depan
moncong, dengan menempelkan meteran ke salah satu alur ban yang sama.
Selanjutnya, ukur ban depan pada bagian belakangnya, hitung berapa selisih hasil ukur
tersebut dalam skala centimeter. Kalau selisihnya banyak, spooring harus dikerjakan.
Kendurkan mur tie rod dan setel tie rod dengan cara memutar Tie rod disetel sampai ukuran
ban depan sisi luar membentuk kuncup dengan batas (limit) antara 1 s/d 5 milimeter
maksimal, ukuran ini menjadikan ban aus secara merata. Lalu, kencangkan lagi mur tie rod.
Kuncup melebihi limit 5 mm mengakibatkan ban depan botak sisi luar. Sebaliknya, jika
ukuran ban depan sisi luar membentuk kembang atau mengembang mengakibatkan ban
botak sisi dalamnya.

◆ Spooring 3D
Spooring yang tidak akurat akan mengakibatkan umur ban menjadi lebih pendek dan
dapat membayakan keselamatan. Dibandingkan dengan Mesin Spooring Konvensional
Spooring dengan teknologi Kamera 3D akan lebih akurat karena tidak dipengaruhi oleh
faktor lain seperti:
1. Kemiringan lift akan mempengaruhi hasil dari mesin konvensional, sedangkanDengan
kamera 3D hal ini tidak akan mempengaruhi hasil spooring.
2. Pemasangan Wheel Clamp (sensor) yang tidak tepat. 3. Kalibrasi mesin spooring tidak
tepat, karena selalu dikalibrasi secara otomatis Setiap akan memulai proses spooring.
5
Faktor “Human Error” jauh lebih kecil. Karena kelayakan melakukan spooring dilakukan
oleh mesin yang mana pada mesin konvensional biasanya diperiksa secara manual oleh
mekanik dengan menggoyang-kan roda-roda untuk memeriksa kaki- kaki.

◆ Geometri Roda (wheel alignment)


Spooring adalah istilah yang sering dipakai untuk proses penyetelan geometri roda
mobil. Sekedar diketahui bahwa roda mobil saat terpasang mempunyai sudut tertentu
terhadap suspensi dan juga garis imajiner vertikal. Posisi tersebut yang sering dinamakan
wheel alignment.
Geometri roda (wheel alignment) adalah sudut-sudut kemiringan roda yang dibentuk
oleh garis sumbu vertikal jika kendaraan dipandang dari depan, samping atau atas. Fungsi
geometri roda adalah untuk memudahkan pengemudian kendaraan, menstabilkan
pengemudian, menghasilkan daya balik kemudi yang baik, mengurangi keausan ban.
Geometri roda (wheel alignment) terdiri dari: Camber, Caster, Steering Axis Inclination
(Kingpin Inclination). Toe-in dan Toe-out, Perbedaan sudut belok
A. Camber
Camber adalah kemiringan roda bagian atas kearah dalam luar terhadap garis sumbu
vertikal jika kendaraan dilihat dari depan. Besar sudut kemiringannya diukur dalam derajat.
Bila kemiringan roda bagian atas ke arah luar disebut camber positif. Pada Camber positif
roda-roda terdorong ke dalam sehingga mencegah roda agar tidak lepas. Bila sudut camber
positif terlalu besar mengakibatkan keausan roda terjadi pada bagian luar roda Camber
positif menyebabkan pengemudian menjadi ringan.

Gambar:3 camber
6
Bila kemiringan roda bagian atas kearah dalam disebut camber negatif. Camber negatif
membuat kendaraan cenderung lurus dan stabil. Bila sudut camber negatif terlalu besar
mengakibatkan keausan roda terjadi pada bagian dalam roda. Camber negatif menyebabkan
pengemudian berat.Camber negatif menyebabkan efek kebebasan bantalan roda bertambah
dan dapat memperbesar momen bengkok spindle.
Bila garis tengah roda sejajar dengan garis sumbu vertikal maka disebut Camber 0.
Camber 0 dapat mencegah keausan ban yang tidak merata. Camber 0 menyebabkan
stabilitas pengemudian berkurang, menyebabkan getaran pada roda kemudi besar dan tidak
stabil.
B. Caster
Caster adalah kemiringan steering axis bagian atas kearah depan atau belakang
terhadap garis sumbu vertikal bila dipandang dari samping kendaraan. Saat jalan lurus caster
berfungsi menggerakkan roda tetap stabil dalam posisi lurus walau roda kemudi dilepas dan
pada saat kendaraan membelok ban menopang pada permukaan jalan dengan baik

Gambar:4 caster
Caster positif adalah bila kemiringan steering axis bagian atas ke arah belakang.
Kendaraan pada umumnya menggunakan caster positif karena menghasilkan kestabilan
kendaraan saat berjalan lurus dan daya balik kemudi setelah membelok. Bila caster positif
terlalu besar maka akan menyebabkan trail makin panjang dan daya balik kemudi makin
besar, akan tetapi kemudi cenderung menjadi lebih berat. Trail adalah jarak antara dari titik
potong garis tengan steering axis dengan jalan dan titik pusat singgung ban dengan jalan.

Caster negatif adalah bila kemiringan steering axis bagian atas kearah depan. Caster negatif
membuat kemudi ringan, tetapi kestabilan kendaraan saat berjalan lurus menjadi berkurang
dan kemudi kurang dapat dikendalikan sehingga jarang digunakan pada kendaraan pada
umumnya.
7
C. Steering Axis Inclination (Kingpin Inclination)
Steering axis adalah garis sumbu tempat roda berputar saat berbelok kekiri atau
kekanan dan bisa digambarkan antara bagian atas dari shock absorber upper support
bearing sampai lower suspension arm ball joint. Steering axis inclination adalah kemniningan
steering axis bagian atas ke arah dalam bila dipandang dari depan kendaraan. Jarak antara
titik potong steering axis dengan jalan dan titik potong garis tengah ban dengan jalan
disebut offset. Offset yang lebih kecil akan membuat kemudi menjadi lebih ringan dan
kejutan akibat pengereman dan percepatan berkurang. Steering axis inclination juga
menghasilkan daya balik kemudi dengan cara memanfaatkan berat kendaraan.
B. Wheel Angle (Perbedaan sudut belok)

Wheel angle (Perbedaan sudut belok) adalah jarak antara roda kanan dan roda kiri
terhadap titik pusat yang sama kedua roda pada saat membelok. Bila roda depankanan dan
kiri harus mempunyai sudut belok yang sama besar, perbedaan sudut beloknya harus sama
(r). Akan tetapi masing-masing roda akan berputar mengelilingi titik pusat yang berbeda (O,
dan O.). Akibatnya kendaraan tidak dapat membelok dengan lembut karena terjadinya side-
slip pada roda-roda.
E. Toe Angle (Toe-In dan Toe-Out)
Toe Angle adalah perbedaan antara jarak bagian depan dan jarak bagian belakang roda
kanan dan kiri bila kendaraan dilihat dari atas. Bila bagian depan roda lebih kecil ke arah
dalam dari pada bagian belakang roda (dilihat dari atas), ini disebut toe-in, sebaliknya
susunan yang berlawanan disebut toe-out. Bila bagian depan roda sama dengan bagian
belakang roda, disebut toe-0. Toe-in: AB, roda bagian depan berada pada posisi saling
mendekat. Toe-in: A> B, roda bagian depan berada pada posisi saling menjauh, roda kiri dan
kanan pada posisi paralel.
8
4. Manfaat Spooring

Berikut ini adalah manfaat yang Anda dapatkan jika mobil dilakukan spooring dengan benar:
 Kestabilan lurus lebih baik
 ke ausan ban lebih merata
 Mobil mudah dikendalikan
 Redaman jalan lebih bagus
 Gaya balik kemudi lebih baik
 Pengemudian menjadi lebih ringan
 Mencegah ster narik ke satu arah
 Jumlah radius putar roda kemudi yang sama saat belok penuh

BAB III PENUTUP


Kesimpulan
Spooring adalah proses untuk menyeimbangkan atau menyelaraskan roda-roda mobil
yang berlawanan. Misalnya roda depan kanan dan roda depan kiri, juga untuk roda belakang
kanan dan kiri. Geometri roda (wheel alignment) adalah sudut-sudut kemiringan roda yang
dibentuk oleh garis sumbu vertikal jika kendaraan dipandang dari depan, samping atau atas.
Fungsi geometri roda adalah untuk memudahkan pengemudian kendaraan, menstabilkan
pengemudian, menghasilkan daya balik kemudi yang baik, mengurangi keausan ban
Proses spooring meliputi chamber, caster, toe angle (toe-in atau toe-out), dan turning
radius. Fungsi spooring adalah untuk menjaga kestabilan kendaraan diantaranya: kemudi
menjadi ringan, menghasilkan gaya putar kembali setelah belok dan mencegah kendaraan
belok sendiri setelah kemudi dilepas, lalu mengurangi keausan pada komponen-komponen
ball-joint dan roda
9
DAFTAR PUSTAKA
SMK teknologi balam
Xl TKR 3
10

Anda mungkin juga menyukai