PENYUSUN
Gunadi, S. Pd
Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
MELAKUKAN PERBAIKAN SISTEM TRANSMISI MANUAL
Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
Ketika poros engkol (crankshaft) diputar oleh pedal kick starter atau dengan
motor starter, piston bergerak naik turun (TMA dan TMB). Pada saat piston
bergerak ke bawah, terjadi kevakuman di dalam silinder atau crankcase. Kevakuman
tersebut selanjutnya menarik (menghisap) campuran bahan bakar dan udara melalui
karburator (bagi sistem bahan bakar konvensional). Sedangkan bagi sistem bahan
bakar tipe injeksi (tanpa karburator), proses pencampuran terjadi dalam saluran
masuk sebelum katup masuk setelah terjadi penyemprotan bahan bakar oleh injektor.
Ketika piston bergerak ke atas (TMA) campuran bahan bakar dan udara di
dalam silinder dikompresi. Kemudian campuran dinyalakan oleh busi dan terbakar
dengan cepat (peledakan). Gas hasil pembakaran tersebut melakukan expansi
(pengembangan) dan mendorong piston ke bawah (TMB). Tenaga ini diteruskan
melalui connecting rod (batang piston), lalu memutar crankshaft. Menekan piston
naik untuk mendorong gas hasil pembakaran. Selanjutnya piston melakukan langkah
yang sama. Gerak piston naik turun yang berulang-ulang diubah menjadi gerak putar
yang halus. Tenaga putar dari crankshaft ini akan dipindahkan ke roda belakang
melalui roda gigi reduksi, kopling, gear box (transmisi), sprocket penggerak, rantai
dan roda sprocket. Gigi reduksi berfungsi untuk mengurangi putaran mesin agar
terjadi penambahan tenaga.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat kita ketahui komponen-kompenen dari
system pemindahan tenaga pada sepeda motor, yaitu meliputi :
1. Kopling (clutch), dibedakan menjadi kopling mekanis dan kopling otomatis
2. Transmisi, dibedakan menjadi transmisi manual dan transmisi otomatis
3. Final drive, dibedakan menjadi type sprocket/rantai, type shaft drive, dan type
sabuk/puli
Selanjutnya, pada modul ini hanya akan dibahas untuk trasmisi manual.
Prinsip dasar transmisi adalah bagaimana bisa digunakan untuk merubah kecepatan
putaran suatu poros menjadi kecepatan yang diinginkan untuk tujuan tertentu. Gigi
transmisi berfungsi untuk mengatur tingkat kecepatan dan momen (tenaga putaran) mesin
sesuai dengan kondisi yang dialami sepeda motor. Transmisi pada sepeda motor terbagi
menjadi ; a) transmisi manual, dan b) transmisi otomatis.
Komponen utama dari gigi transmisi pada sepeda motor terdiri dari susunan gigi-
gigi yang berpasangan yang berbentuk dan menghasilkan perbandingan gigi-gigi tersebut
terpasang. Salah satu pasangan gigi tersebut berada pada poros utama (main shaft/input
shaft) dan pasangan gigi lainnya berada pada poros luar (output shaft/ counter shaft).
Jumlah gigi kecepatan yang terpasang pada transmisi tergantung kepada model dan
kegunaan sepeda motor yang bersangkutan. Kalau kita memasukkan gigi atau mengunci
gigi, kita harus menginjak pedal pemindahnya. Tipe transmisi yang umum digunakan pada
sepeda motor adalah tipe constant mesh, yaitu untuk dapat bekerjanya transmisi harus
Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
menghubungkan gigi-giginya yang berpasangan. Untuk menghubungkan gigi-gigi
tersebut digunakan garu pemilih gigi/garpu persnelling (gearchange lever).
Pada saat pedal/tuas pemindah gigi ditekan (nomor 5), poros pemindah (21) gigi
berputar. Bersamaan dengan itu lengan pemutar shift drum (6) akan mengait dan
mendorong shift drum (10) hingga dapat berputar. Pada shift drum dipasang garpu pemilih
gigi (11,12 dan 13) yang diberi pin (pasak). Pasak ini akan mengunci garpu pemilih pada
bagian ulir cacing. Agar shift drum dapat berhenti berputar pada titik yang dikendaki,
maka pada bagian lainnya (dekat dengan pemutar shift drum), dipasang sebuah roda yang
dilengkapi dengan pegas (16) dan bintang penghenti putaran shift drum (6). Penghentian
putaran shift drum ini berbeda untuk setiap jenis sepeda motor, tetapi prinsipnya sama.
Garpu pemilih gigi dihubungkan dengan gigi geser (sliding gear). Gigi geser ini
akan bergerak ke kanan atau ke kiri mengikuti gerak garpu pemilih gigi. Setiap
pergerakannya berarti mengunci gigi kecepatan yang dikehendaki dengan bagian poros
tempat gigi itu berada.
Gigi geser, baik yang berada pada poros utama (main shaft) maupun yang berada
pada poros pembalik (counter shaft/output shaft), tidak dapat berputar bebas pada
porosnya (lihat no 4 dan 5). Lain halnya dengan gigi kecepatan (1, 2, 3, 4, dan seterusnya),
gigi-gigi ini dapat bebas berputar pada masing-masing porosnya. Jadi yang dimaksud gigi
masuk adalah mengunci gigi kecepatan dengan poros tempat gigi itu berada, dan sebagai
alat penguncinya adalah gigi geser.
Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
Dengan adanya transmisi salah satunya dapat memperbesar moment atau daya. Susunan
roda gigi pada transmisi manual dibuat bermacam-macam disesuaikan dengan kecepatan dan
momen yang diperlukan. Besar kecilnya momen pada roda belakang (rear wheel) tergantung dari
transmisi. Di bawah ini dijelaskan bagaimana momen/daya dapat diperbesar lewat transmisi.
Pada gambar 3. Apabila ada beban seberat 500 kg yang ditempatkan 6 m jauhnya dari
tumpuan, maka tenaga yang timbul pada ujung lain adalah 3000 kg. Apabila pada ujung yang lain
ditempatkan beban seberat 1000 kg yang berjarak 2 m pada tumpuan, maka beban tersebut dapat
terangkat dengan mudah sekali
M
b 1000 kg
B
500 kg
a Ket :
a. Tumpuan (fulcrum)
b. Tuas (lever)
6m 2m
Gambar 3.
Sekarang pada gambar 4. Apabila kita ingin mengangkat beban sebesar 5000 kg, maka
dengan tetap 500 kg pada ujung tuas (lever) sebelah kiri, penempatan beban tersebut harus 10 m
dari tumpuan (fulcrum)
M….? kg
B
500 kg
10 m 1m
10 m
Gambar 4.
Sekarang pada gambar 5. Apabila kita ingin mengangkat beban seberat 5000 kg, maka
dengan tetap 500 kg pada ujung tuas (lever) sebelah kiri, penempatan beban tersebut harus 10 m
dari tumpuan (fulcrum)
Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
500 kg
1m
10 m
B
500 kg
Gambar 5.
Pada gambar 5. Terlihat jarak bergeraknya tuas, apabila tuas sebelah kiri diberi beban 500
kg dan tuas sebelah kanan tumpuan diberi beban 500 kg, maka tuas sebelah kiri akan naik sejarak
10 m, sedang sebelah kanan akan turun 1 m, apabila tuas tersebut digerakkan dengan kecepatan
konstan.
Dengan contoh di atas, kita ingat yang dimaksudkan dengan momen. Momen terhadap
sebuah benda adalah apabila sebuah gaya yang bekerja pada benda tersebut, tetapi garis kerja
gayanya tidak melalui pusat benda.Dengan demikian sebuah momen akan selalu membuat putaran
yang disebkan adanya jarak tegak lurus antara gaya dengan titik pusat benda. Moment terhadap
suatu titik adalah besar gaya yang bekerja dikalikan dengan jarak tegak lurus antara gaya terhadap
titik. Gaya satuannya Kilogram(kg) dan momen (M) satuannya kg.m
Contoh sederhana di atas dapat disimpulkan bahwa beban konstan 500 kg dapat
mengangkat beban sebesar 1000 kg dengan mudah dan dapat mengangkat beban 5000 kg dengan
lambat tergantung dari jarak penempatan beban 500 kg dari tumpuan. Pada kendaraan B = 500 kg
adalah tenaga mesin, beban 1000 kg dan 5000 kg adalah beban kendaraan dan tuas adalah
transmisi. Dari sis dapat disimpulkan bahwa :
1. Apabila putaran mesin dibuat konstan dan momen ditingkatkan, maka kendaraan dapat
mengangkat beban yang lebih besar walaupun kecepatan kendaraan lambat
2. Apabila putaran mesin dibuat konstan dan momen dikurangi oleh transmisi maka beban
kendaraan yang dapat diangkat akan berkurang walaupun kecepatan kendaraan
bertambah.
Pada gambar 5 terlihat dua buah roda gigi yang saling berkaitan dimana roda gigi yang
kecil memindahkan tenaganya pada roda gigiyang besar. Besarnya tenaga yang dipindah adalah
100 kg pada titik perkaitan kedua roda gigi. Karena jarak antara kedua drive shaft keperkaitan roda
gigi mempunyai jarak yang berbeda, maka momen yang dihasilkan pun akan berbeda.Seperti
gambar 5A, pada driven gear menghasilkan momen sebesar 400 kg.m. Hal ini disebabkan jarak
drive shaft ke titik perkaitan kedua roda gigi tersebut mempunyai jarak yang berbeda. Gambar 5B,
pada driven gear menghasilkan momen sebesar 200 kg.m
Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
Tekanan pada permukaan
roda gigi sebesar 100 kg
Gambar 5A
Di bawah ini berbagai perbandingan roda gigi pada berbagai tingkat kecepatan dan torque
Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
Jika roda gigi yang kecil memutarkan roda gigi yang besar kecepatan motor rendah
tetapi tenaga yang dihasilkan besar.
Roda gigi
penggerak
Roda gigi yang digerakkan
Jika roda gigi yang besar memutarksn roda gigi yang kecil kecepatan motor tinggi
tetapi tenaga yang dihasilkan kecil.
Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
Gear Ratio dan Kecepatan Roda
Z1 Z2
Mesin
Z4 Roda
Z3 Transmisi
Rantai
Z5 Z6
Keterangan :
Z1 : Primary drive gear
Z2 : Primary driven gear
Z3 : Main Shaft Gear
Z4 : Counter Shaft Gear
Z5 : Drive Gear Sprocket
Z6 : Driven Gear Sprocket
Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
C. KOMPONEN,FUNGSI KOMPONEN DAN CARA KERJA TRANSMISI MANUAL
1. Jenis-jenis Transmisi
Transmisi yang digunakan pada kendaraan bermotor dapat digolongkan menjadi 2 (dua)
Sliding mesh type
Syncromesh type
Electric type
Transmisi manual yang sering digunakan pada sepeda motor adalah jenis constant
mesh type dan sekarang dikembangkan transmisi otomatis khusus dirancang pada kendaraan
type matic, type ini sering juga disebut V-belt automatic tanpa shift mechanism/Continously
Variable Transmision(CVT)
a. Type Continously Variable Transmision (CVT) akan dipelajari pada kelas XII pada
semester 2
b. Constant mesh type
Nama komponen dan fungsi masing-masing :
Komponen utama transmisi type constant mesh adalah :
a. Main shaft (poros utama)
Pada poros utama terdapat roda gigi mati, roda gigi bebas dan roda gigi geser. Poros utama
selalu berhubungan dengan poros engkol melalui gigi kopling.
b. Counter shaft (poros lawan)
Pada counter shaft juga terdapat roda gigi yang sama dengan poros utama.
c. Shift fork sebegai penggerak gigi geser
d. Shift drum sebagai penggerak shift fork
Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
Biasanya gigi geser ini dilengkapi 3 sampai 4 tonjolan disekeliling roda giginya yang
sering disebut dengan DOG. Tonjolan-tonjolan ini (DOG), apabila roda gigi bergeser akan
masuk ke dalam lubang (DOG HOLE) yang ada pada gigi sebelahnya, sehingga gigi tersebut
akan mengikuti putaran roda gigi yang ada DOG nya.
Z2
Z1
Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
3 Mekanisme Pemindah Gigi
Mekanisme pemindah gigi adalah sistem yang mengatur perpindahan gigi
percepatan agar transmisi dapat berpindah dengan lembut ,cepat tanpa menimbulkan
bunyi. Ada dua type pemindah gigi pada sepeda motor yaitu :
a. Type Rotari
Type rotary dioperasikan dengan satu arah sampai ke posisi awal kembali seperti pada
ilustrasi saat pemindah gigi digerakkan pengait pada shift arm menggerakkan cam yang
berbentuk silinder dengan parit sebagai jalur dimana pin shift fork berada, dengan
demikian shift fork bergerak sesuai putaran cam
.
Gear shift cam
Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
b. Type Balik (Return Type)
Type ini bekerja satu arah dan hanya berhenti pada posisi tertentu dan untuk kembali
harus mengikuti cara kebalikannya,seperti pada gambar pemindahan melalui gear. Alur pada
cam tidak berhubungan melingkar, dan garpu pengarah bergerak sebagai proyeksi sesuai
arahan pada cam
SIKAP 1.
Apabila kita ingin transmisi pada sikap 1, hal ini berarti gigi C1 harus mendapat
putaran dari poros utama (main shaft) oleh karena itu gigi C1 harus dibuat gigi mati, agar bisa
memutarkan poros lawan (counter shaft) yaitu dengan cara menggeser gigi mati geser C4 ke
arah gigi C1 agar DOG pada gigi C4 masuk ke dalam DOG HOLE pada gigi C1, sehingga
gigi C 1 akan berubah menjadi gigi mati.
SIKAP 2.
Tenaga dari mesin diteruskan menuju primary drive gear selanjutnya ke primary driven
gear meneruskan tenaga ke main shaft melalui kopling, memutarkan roda gigi M2(gigi mati) ,
selanjutnya memutarkan roda gigi C2(gigi bebas), gigi geser(C5) digeser ke kanan mengunci
gigi bebas C2 selanjutnya menuju cunter shaft.
Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
Aliran tenaga pada sikap 2 adalah :
SIKAP 3
Tenaga dari mesin diteruskan menuju primary drive gear selanjutnya memutarkan
primary driven gear, meneruskan tenaganya ke main shaft melalui kopling,selanjutnya tenaga
diteruskan menuju M3(gigi geser mati) memutarkan C3(gigi bebas), C4(gigi mati geser)
digeser ke kanan mengunci C3(gigi bebas) menyatu dengan counter shaft selanjutnya
meneruskan tenaganya ke gear sprocket.
Aliran tenaganya adalah : mesin Z1(primary drive gear) Z2(primary driven gear)
SIKAP 4
Tenaga dari mesin diteruskan menuju primary drive gear(Z1) memutarkan primary
driven gear diteruskan menuju main shaft melalui unit kopling selanjutnya memutarkan roda
gigi bebas (M4), roda gigi M3(gigi geser mati) digeser ke kiri mengunci roda gigi bebas (M4)
menyatu dengan main shaft selanjutnya roda gigi M4 memutarkan roda gigi C4(gigi geser
mati) selanjutnya meneruskan tenaganya ke counter shaft menuju gear sprocket
Main shaft M4(gigi bebas) M3(gigi geser mati) M4(roda gigi bebas)
SIKAP 5
Tenaga dari mesin diteruskan menuju primary drive gear(Z1) memutarkan primary
driven gear diteruskan menuju main shaft melalui unit kopling selanjutnya memutarkan roda
gigi bebas (M5), roda gigi M3(gigi geser mati) digeser ke kanan mengunci roda gigi bebas
(M5) menyatu dengan main shaft selanjutnya roda gigi bebas(M5) memutarkan roda gigi
C5(gigi geser mati) selanjutnya meneruskan tenaganya ke counter shaft menuju gear sprocket
Main shaft M5(gigi bebas) M3(gigi geser mati) M5(roda gigi bebas)
Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
D. MELAKUKAN PERAWATAN DAN PERBAIKAN TRANSMISI MANUAL SEPEDA
MOTOR
Memeriksa sistem pelumasan secara visual mengenai kebocoran minyak pelumas, misalnya
kebocoran dari oil seal pada pemindah gigi (gear shift lever), kebocoran oli dari valve seal
cover, kebocoran oli dari counter shaft pada drive gear sprocket, packing pada cylinder head
cover, packing cylinder head, packing pada blok mesin,seal pada dip stick(tutup lubang
pengisian oli dan seal juga berfungsi mengukur si oli pada mesin atau packing yang lain.Jika
terjadi kebocoran seperti itu harus cepat dilakukan penggantian seal atau packing.Jika tidak
diganti akan mengakibatkan volume oli mesin akan berkurang, berakibat buruk pada
komponen mesin itu sendiri, juga merusak komponen transmisi dan kopling, karena oli
mesin berfungsi tidak hanya melumasi mesin, juga melumasi kopling dan transmisi,
berakibat cara kerja kopling dan transmisi tidak baik dan merusak komponen kopling dan
transmisi itu sendiri.
Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
Gejala-gejala berikut ini menandakan bahwa terjadi kesalahan pada unit transmisi seperti :
2. Transmisi meloncat a. Dog gear (tonjolan penggerak a. Perbaiki dogs gear dan sltos
keluar dari gigi roda gigi) dan slots (lubang- jika tidak bisa diperbaiki,
lubang penggerak roda gigi) diganti
aus.
b. Perbaiki atau ganti
b. Fork shaft bengkok
c. Ganti dengan yang baru
c. Shift drum stopper bengkok
3. Suara tidak a. Bantalan Big end connecting a. Ganti bearing connecting rod
normal/berisik rod aus
b. Ganti bearing crankshaft
b. Bantalan crankshaft aus
c. Ganti bearing transmisi
c. Bantalan transmisi aus
Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
Pada kegiatan pembaelajaran ini membahas proses pembongkaran transmisi,memeriksa komponen
transmisi yang telah dibongkar serta merakit kembali
a. Membongkar transmisi
1. Langkah persiapan :
Sebelum melakukan proses pembongkaran transmisi, perlu dipersiapkan alat-alat tangan,
alat-alat khusus, nampan tempat menaruh komponen yang dibongkar, tempat menampung
oli mesin, lap agar komponen yang dibongkar tidak kotor. Hal ini bertujuan untuk efisien
waktu.
2. Alat-alat tangan :
c. Kunci shock
e. Obeng(+,-)
Alat-alat khusus :
Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
Bahan Praktek :
Keselamatan Kerja :
a. Keselamatan terhadap peserta didik: gunakan pakaian kerja, penampilan yang rapi,
rambut tidak boleh panjang bersepatu yang lengkap dan anti slip.
Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
1. Membongkar
Bubungan
2. PEMERIKSAAN
Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
3. PEMASANGAN
Plat Bubungan pemindah gigi
Pasang pin-pin teromol pemindah gigi dan pin-pin
pelat stopper ke dalam lubang pada teromol
pemindah gigi.
Pasang pelat stopper dengan mentepatkan lubang
pada pelat dengan pin-pin pelat stopper pada
teromol
pemindah gigi.
Pasang cincin washer dan kencangkan baut pelat Baut plat stopper
stopper dengan torsi yang telah ditentukan.
TORSI : 1,7 kg-m
Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
Pasang pegas pengembali dan lengan stopper,
Pegas pengembali Lengan stopper
kemudian kencangkan baut dengan torsi yang
telah
ditentukan.
TORSI : 1,0 kg-m
baut
Penahan
Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
Lepaskan baut soket dan rotor saklar posisi gigi
Baut penahan
Soket posisi
roda gigi
Lepaskan baut soket dan rotor saklar posisi gigi.
Selang pernapasan
Kendorkan baut-baut bak mesin dengan pola
bersilang dalam 2-3 langkah.
Baut pengikat
Turunkan bak mesin kiri.
Bak mesin kanan
Pisahkan bak mesin kiri dan kanan.
Bak mesin
Lepaskan gasket dan pin-pin dowel. kiri
Bak mesin kanan
Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
Poros Engkol
Bak mesin kanan
Lepaskan poros engkol dari bak mesin kiri.
Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
Putar lingkaran bagian luar bantalan poros engkol
dengan jari anda.
Bantalan harus berputar dengan halus dan tanpa
suara.
Juga periksa bahwa lingkaran bagian dalam
bantalan
terpasang dengan erat pada poros engkol.
PEMASANGAN
Poros pembimbing
Pasang sproket pembimbing dan poros (spindle)
pembimbing.
Sprocket pembimbing
Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
Poros engkol
Pasang poros engkol pada bak mesin kiri
PELEPASAN
Counter shaft
Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
PEMERIKSAAN TRANSMISI
PERAKITAN TRANSMISI
Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
PEMBONGKARAN TROMOL PEMINDAH
GIGI Tromol pemindah gigi
Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
Periksa alur-alur tromol pemindah gigi akan
terhadap
keausan atau kerusakan.
Ukur diameter luar tromol pemindah gigi.
BATAS SERVIS: 33,93 mm
Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
Pasang garpu-garpu pemindah pada tromol Klip pin
pemindah gigi. Tromol pemindah gigi
pembimbin
Pasang pin-pin pembimbing dan kencangkan
dengan
klip-klip.
Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
dengan halus, tanpa suara, atau terpasang longgar
pada bak mesin.
Keluarkan bantalan poros utama dari bak mesin Bantalan poros lawan
kanan.
KUNCI PERKAKAS:
Driver 07749 - 0010000
Attachment, 28 x 30 mm 07946 - 1870100
Attachment, 37 x 40 mm 07746 - 0010200
Pilot, 12 mm 07746 - 0040200
Pilot, 17 mm 07746 - 0040400
Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
Lumasi gemuk pada bibir sil oli baru poros lawan. Oil seal
Pasang sil oli poros lawan.
KICK STARTER
PELEPASAN
Lepaskan poros (spindle) kick starter dari mesin
kanan.
Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
BONGKAR Cincin pengunci
Ratchet starter
Lepaskan cincin washer .
Lepaskan cincin pengunci dan lepaskan ratchet
starter dan pegas ratchet .
Cincin washer
PEMERIKSAAN
PEMASANGAN
Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
PERAKITAN BAK MESIN Dowel pin
baut
Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
kemudian kencangkan baut dengan torsi yang Baut soket
ditentukan.
TORSI PENGENCANGAN: 1,2 kg-m
Pasang pegas pengembali dan penahan pada poros
(spindle) kick starter.
penahan
E. EVALUASI
1. Apakah fungsi transmisi pada kendaraan bermotor, dan apa dampaknya jika kendaraan tanpa
transmisi ?
Z1 Z2
Mesin
Z4 55 cm
Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
Z3
Roda
Rantai
Z5 Z6
Dimana :
Z1 : 18 Putaran mesin (N1) : 10.000 rpm
Z2 : 67 Diameter roda : 55 cm
Z3 : 21 Hitunglah : Total Ratio (i) Putaran roda belakang dan
Z4 : 23 Kecepatan roda belakang(V)
Z5 : 15
Z6 : 37
4. Amati sepeda motor tempat anda praktek industri. Apa jenis transmisi yang digunakan pada
kendaraan tersebut?
DAFTAR PUSTAKA
Arismunandar, Wiranto,dan Hirao Osamu, 1991. Pedoman untuk Mencari Kerusakan, Merawat dan
Menjalankan Kendaraan Bermotor, Jakarta : Pradnya Paramita.
Fathun Muharto, Yadi Rahmat, 2008, Pemeliharaan transmisi Manual, Arya Duta, Sukamaju,Depok
PT. Indomobil Suzuki International, 2003, Pedoman Pelatihan Teknis Sepeda Motor,Jakarta
Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
PT. Yamaha Motor Kencana Indonesia,Basic Mechanic Training, Jakarta
PT. Yamaha Motor Kencana Indonesia, Mekanisme dan Petunjuk Praktis Sistem CVT, Jakarta
Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi