Anda di halaman 1dari 37

2015

SISTEM TRANSMISI MANUAL


MELAKUKAN PERBAIKAN
SISTEM TRANSMISI MANUAL

PENYUSUN
Gunadi, S. Pd

SMK PLUS INSAN MANDIRI


Jl. Cikondang Kec. Bojongpicung Kab. Cianjur

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
MELAKUKAN PERBAIKAN SISTEM TRANSMISI MANUAL

I. TUJUAN KEGIATAN BELAJAR

Setelah mempelajari modul ini, siswa diharapkan dapat:


1. Mengidentifikasi jenis-jenis transmisi
2. Menyebutkan nama komponen transmisi manual pada sepeda motor
3. Menyebutkan fungsi komponen transmisi manual pada sepeda motor
4. Menjelaskan cara kerja transmisi sepeda motor
5. Melakukan perawatan dan perbaikan transmisi pada sepeda motor

II. URAIAN MATERI

A. PRINSIP PEMINDAHAN TENAGA


Sepeda motor dituntut bisa dioperasikan atau dijalankan pada berbagai kondisi
jalan. Namun demikian, mesin yang berfungsi sebagai penggerak utama pada
sepeda motor tidak bisa melakukan dengan baik apa yang menjadi kebutuhan atau
tuntutan kondisi jalan tersebut. Misalnya, pada saat jalanan mendaki, sepeda motor
membutuhkan momen puntir (torsi) yang besar namun kecepatan atau laju sepeda
motor yang dibutuhkan rendah. Pada saat ini walaupun putaran mesin tinggi karena
katup trotel atau katup gas dibuka penuh namun putaran mesin tersebut harus
dirubah menjadi kecepatan atau laju sepeda motor yang rendah. Sedangkan pada saat
sepeda motor berjalan pada jalanyang rata, kecepatan diperlukan tapi tidak
diperlukan torsi yang besar. Berdasarkan penjelasan di atas, sepeda motor harus
dilengkapi dengan suatu sistem yang mampu menjembatani antara output mesin
(daya dan torsi mesin) dengan tuntutan kondisi jalan. Sistem ini dinamakan dengan
sistem pemindahan tenaga.
Prinsip kerja mesin dan pemindahan tenaga pada sepeda motor adalah
sebagai berikut:

Gambar 1. Rangkaian pemindahan tenaga dari mesin sampai roda

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
Ketika poros engkol (crankshaft) diputar oleh pedal kick starter atau dengan
motor starter, piston bergerak naik turun (TMA dan TMB). Pada saat piston
bergerak ke bawah, terjadi kevakuman di dalam silinder atau crankcase. Kevakuman
tersebut selanjutnya menarik (menghisap) campuran bahan bakar dan udara melalui
karburator (bagi sistem bahan bakar konvensional). Sedangkan bagi sistem bahan
bakar tipe injeksi (tanpa karburator), proses pencampuran terjadi dalam saluran
masuk sebelum katup masuk setelah terjadi penyemprotan bahan bakar oleh injektor.
Ketika piston bergerak ke atas (TMA) campuran bahan bakar dan udara di
dalam silinder dikompresi. Kemudian campuran dinyalakan oleh busi dan terbakar
dengan cepat (peledakan). Gas hasil pembakaran tersebut melakukan expansi
(pengembangan) dan mendorong piston ke bawah (TMB). Tenaga ini diteruskan
melalui connecting rod (batang piston), lalu memutar crankshaft. Menekan piston
naik untuk mendorong gas hasil pembakaran. Selanjutnya piston melakukan langkah
yang sama. Gerak piston naik turun yang berulang-ulang diubah menjadi gerak putar
yang halus. Tenaga putar dari crankshaft ini akan dipindahkan ke roda belakang
melalui roda gigi reduksi, kopling, gear box (transmisi), sprocket penggerak, rantai
dan roda sprocket. Gigi reduksi berfungsi untuk mengurangi putaran mesin agar
terjadi penambahan tenaga.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat kita ketahui komponen-kompenen dari
system pemindahan tenaga pada sepeda motor, yaitu meliputi :
1. Kopling (clutch), dibedakan menjadi kopling mekanis dan kopling otomatis
2. Transmisi, dibedakan menjadi transmisi manual dan transmisi otomatis
3. Final drive, dibedakan menjadi type sprocket/rantai, type shaft drive, dan type
sabuk/puli
Selanjutnya, pada modul ini hanya akan dibahas untuk trasmisi manual.

B. TRANSMISI MANUAL (MANUAL GEAR BOX)

Prinsip dasar transmisi adalah bagaimana bisa digunakan untuk merubah kecepatan
putaran suatu poros menjadi kecepatan yang diinginkan untuk tujuan tertentu. Gigi
transmisi berfungsi untuk mengatur tingkat kecepatan dan momen (tenaga putaran) mesin
sesuai dengan kondisi yang dialami sepeda motor. Transmisi pada sepeda motor terbagi
menjadi ; a) transmisi manual, dan b) transmisi otomatis.
Komponen utama dari gigi transmisi pada sepeda motor terdiri dari susunan gigi-
gigi yang berpasangan yang berbentuk dan menghasilkan perbandingan gigi-gigi tersebut
terpasang. Salah satu pasangan gigi tersebut berada pada poros utama (main shaft/input
shaft) dan pasangan gigi lainnya berada pada poros luar (output shaft/ counter shaft).
Jumlah gigi kecepatan yang terpasang pada transmisi tergantung kepada model dan
kegunaan sepeda motor yang bersangkutan. Kalau kita memasukkan gigi atau mengunci
gigi, kita harus menginjak pedal pemindahnya. Tipe transmisi yang umum digunakan pada
sepeda motor adalah tipe constant mesh, yaitu untuk dapat bekerjanya transmisi harus

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
menghubungkan gigi-giginya yang berpasangan. Untuk menghubungkan gigi-gigi
tersebut digunakan garu pemilih gigi/garpu persnelling (gearchange lever).

Cara kerja transmisi manual adalah sebagai berikut:

Gambar 2. Contoh konstruksi kopling manual

Pada saat pedal/tuas pemindah gigi ditekan (nomor 5), poros pemindah (21) gigi
berputar. Bersamaan dengan itu lengan pemutar shift drum (6) akan mengait dan
mendorong shift drum (10) hingga dapat berputar. Pada shift drum dipasang garpu pemilih
gigi (11,12 dan 13) yang diberi pin (pasak). Pasak ini akan mengunci garpu pemilih pada
bagian ulir cacing. Agar shift drum dapat berhenti berputar pada titik yang dikendaki,
maka pada bagian lainnya (dekat dengan pemutar shift drum), dipasang sebuah roda yang
dilengkapi dengan pegas (16) dan bintang penghenti putaran shift drum (6). Penghentian
putaran shift drum ini berbeda untuk setiap jenis sepeda motor, tetapi prinsipnya sama.
Garpu pemilih gigi dihubungkan dengan gigi geser (sliding gear). Gigi geser ini
akan bergerak ke kanan atau ke kiri mengikuti gerak garpu pemilih gigi. Setiap
pergerakannya berarti mengunci gigi kecepatan yang dikehendaki dengan bagian poros
tempat gigi itu berada.
Gigi geser, baik yang berada pada poros utama (main shaft) maupun yang berada
pada poros pembalik (counter shaft/output shaft), tidak dapat berputar bebas pada
porosnya (lihat no 4 dan 5). Lain halnya dengan gigi kecepatan (1, 2, 3, 4, dan seterusnya),
gigi-gigi ini dapat bebas berputar pada masing-masing porosnya. Jadi yang dimaksud gigi
masuk adalah mengunci gigi kecepatan dengan poros tempat gigi itu berada, dan sebagai
alat penguncinya adalah gigi geser.

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
Dengan adanya transmisi salah satunya dapat memperbesar moment atau daya. Susunan
roda gigi pada transmisi manual dibuat bermacam-macam disesuaikan dengan kecepatan dan
momen yang diperlukan. Besar kecilnya momen pada roda belakang (rear wheel) tergantung dari
transmisi. Di bawah ini dijelaskan bagaimana momen/daya dapat diperbesar lewat transmisi.
Pada gambar 3. Apabila ada beban seberat 500 kg yang ditempatkan 6 m jauhnya dari
tumpuan, maka tenaga yang timbul pada ujung lain adalah 3000 kg. Apabila pada ujung yang lain
ditempatkan beban seberat 1000 kg yang berjarak 2 m pada tumpuan, maka beban tersebut dapat
terangkat dengan mudah sekali

M
b 1000 kg
B
500 kg

a Ket :

a. Tumpuan (fulcrum)
b. Tuas (lever)

6m 2m

Gambar 3.
Sekarang pada gambar 4. Apabila kita ingin mengangkat beban sebesar 5000 kg, maka
dengan tetap 500 kg pada ujung tuas (lever) sebelah kiri, penempatan beban tersebut harus 10 m
dari tumpuan (fulcrum)
M….? kg
B
500 kg

10 m 1m
10 m
Gambar 4.

Sekarang pada gambar 5. Apabila kita ingin mengangkat beban seberat 5000 kg, maka
dengan tetap 500 kg pada ujung tuas (lever) sebelah kiri, penempatan beban tersebut harus 10 m
dari tumpuan (fulcrum)

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
500 kg
1m
10 m

B
500 kg

Gambar 5.

Pada gambar 5. Terlihat jarak bergeraknya tuas, apabila tuas sebelah kiri diberi beban 500
kg dan tuas sebelah kanan tumpuan diberi beban 500 kg, maka tuas sebelah kiri akan naik sejarak
10 m, sedang sebelah kanan akan turun 1 m, apabila tuas tersebut digerakkan dengan kecepatan
konstan.
Dengan contoh di atas, kita ingat yang dimaksudkan dengan momen. Momen terhadap
sebuah benda adalah apabila sebuah gaya yang bekerja pada benda tersebut, tetapi garis kerja
gayanya tidak melalui pusat benda.Dengan demikian sebuah momen akan selalu membuat putaran
yang disebkan adanya jarak tegak lurus antara gaya dengan titik pusat benda. Moment terhadap
suatu titik adalah besar gaya yang bekerja dikalikan dengan jarak tegak lurus antara gaya terhadap
titik. Gaya satuannya Kilogram(kg) dan momen (M) satuannya kg.m
Contoh sederhana di atas dapat disimpulkan bahwa beban konstan 500 kg dapat
mengangkat beban sebesar 1000 kg dengan mudah dan dapat mengangkat beban 5000 kg dengan
lambat tergantung dari jarak penempatan beban 500 kg dari tumpuan. Pada kendaraan B = 500 kg
adalah tenaga mesin, beban 1000 kg dan 5000 kg adalah beban kendaraan dan tuas adalah
transmisi. Dari sis dapat disimpulkan bahwa :
1. Apabila putaran mesin dibuat konstan dan momen ditingkatkan, maka kendaraan dapat
mengangkat beban yang lebih besar walaupun kecepatan kendaraan lambat
2. Apabila putaran mesin dibuat konstan dan momen dikurangi oleh transmisi maka beban
kendaraan yang dapat diangkat akan berkurang walaupun kecepatan kendaraan
bertambah.
Pada gambar 5 terlihat dua buah roda gigi yang saling berkaitan dimana roda gigi yang
kecil memindahkan tenaganya pada roda gigiyang besar. Besarnya tenaga yang dipindah adalah
100 kg pada titik perkaitan kedua roda gigi. Karena jarak antara kedua drive shaft keperkaitan roda
gigi mempunyai jarak yang berbeda, maka momen yang dihasilkan pun akan berbeda.Seperti
gambar 5A, pada driven gear menghasilkan momen sebesar 400 kg.m. Hal ini disebabkan jarak
drive shaft ke titik perkaitan kedua roda gigi tersebut mempunyai jarak yang berbeda. Gambar 5B,
pada driven gear menghasilkan momen sebesar 200 kg.m

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
Tekanan pada permukaan
roda gigi sebesar 100 kg

Momen 400 kg.m


4 1

Gambar 5A

Momen 200 kg.m

Tekanan pada permukaan


roda gigi sebesar 100 kg
2 1

Gambar 5B. Prinsip penambahan momen pada roda gigi

Di bawah ini berbagai perbandingan roda gigi pada berbagai tingkat kecepatan dan torque

1. Gear kecepatan rendah (untuk start dan Menanjak)

Kecepatan Motor Torque


Rendah Tinggi

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
Jika roda gigi yang kecil memutarkan roda gigi yang besar kecepatan motor rendah
tetapi tenaga yang dihasilkan besar.

2. Gear Kecepatan menengah

Kecepatan Motor Torque


Menengah Menengah

3. Gear kecepatan tinggi(untuk jalan datar pada kecepatan tinggi)

Kecepatan Motor Torque


Tinggi Kecil

Roda gigi
penggerak
Roda gigi yang digerakkan

Jika roda gigi yang besar memutarksn roda gigi yang kecil kecepatan motor tinggi
tetapi tenaga yang dihasilkan kecil.

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
Gear Ratio dan Kecepatan Roda

Z1 Z2

Mesin

Z4 Roda

Z3 Transmisi
Rantai

Z5 Z6

Keterangan :
Z1 : Primary drive gear
Z2 : Primary driven gear
Z3 : Main Shaft Gear
Z4 : Counter Shaft Gear
Z5 : Drive Gear Sprocket
Z6 : Driven Gear Sprocket

Total Ratio(TR) = Z2/Z1 x Z4/Z3 x Z6/Z5

Hubungan antara Total Ratio (TR) dengan Kecepatan Kendaraan :


60 x3,14 xDxN
Rumus : V = 1000 xi (km/jam)
Dimama : D : diameter efektif roda (m)
N : Putaran mesin
i : ratio reduksi total tiap gigi percepatan

Syarat –syarat yang harus dimiliki oleh transmisi adalah :


1. Waktu memindahkan tenaga harus cepat, mudah dan tidak berbunyi
2. Harus kecil, ringan, tidak mudah rusak dan mudah dioperasikan/diperbaiki
3. Ekonomis dan mempunyai efisiensi tinggi
4. Kualitas bahan harus baik

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
C. KOMPONEN,FUNGSI KOMPONEN DAN CARA KERJA TRANSMISI MANUAL

1. Jenis-jenis Transmisi
Transmisi yang digunakan pada kendaraan bermotor dapat digolongkan menjadi 2 (dua)
Sliding mesh type

a. Trasmisi Manual Constan mesh type

Syncromesh type

b. Transmisi Otomatis Continuously Variable Transmision (CVT)

Transmision Otomatis Fluida type

Electric type

Transmisi manual yang sering digunakan pada sepeda motor adalah jenis constant
mesh type dan sekarang dikembangkan transmisi otomatis khusus dirancang pada kendaraan
type matic, type ini sering juga disebut V-belt automatic tanpa shift mechanism/Continously
Variable Transmision(CVT)
a. Type Continously Variable Transmision (CVT) akan dipelajari pada kelas XII pada
semester 2
b. Constant mesh type
Nama komponen dan fungsi masing-masing :
Komponen utama transmisi type constant mesh adalah :
a. Main shaft (poros utama)
Pada poros utama terdapat roda gigi mati, roda gigi bebas dan roda gigi geser. Poros utama
selalu berhubungan dengan poros engkol melalui gigi kopling.
b. Counter shaft (poros lawan)
Pada counter shaft juga terdapat roda gigi yang sama dengan poros utama.
c. Shift fork sebegai penggerak gigi geser
d. Shift drum sebagai penggerak shift fork

Gigi-gigi transmisi antara lain :


1. Gigi mati : yaitu gigi yang akan berputar jika poros berputar
2. Gigi bebas : yaitu gigi yang berputar bebas pada poros
3. Gigi geser : yaitu gigi yang dapat bergeser pada poros ( ke arah kiri atau arah
kanan)

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
Biasanya gigi geser ini dilengkapi 3 sampai 4 tonjolan disekeliling roda giginya yang
sering disebut dengan DOG. Tonjolan-tonjolan ini (DOG), apabila roda gigi bergeser akan
masuk ke dalam lubang (DOG HOLE) yang ada pada gigi sebelahnya, sehingga gigi tersebut
akan mengikuti putaran roda gigi yang ada DOG nya.

Z2

Z1

Sesuai dengan gambar di atas terdiri dari beberapa gigi yaitu :


1. Main shaft (poros utama) terdapat beberapa gigi yaitu :
a. M1 : Gigi mati
b. M4 : Gigi bebas
c. M3 : Gigi geser mati
d. M5 : Gigi bebas
e. M2 : Gigi mati
f. Z2 : Primary driven gear
2. Counter shaft (poros lawan) terdapat beberapa gigi yaitu :
a. C1 : Gigi bebas
b. C4 : Gigi mati geser
c. C3 : Gigi bebas
d. C5 : Gigi mati geser
e. C2 : Gigi bebas

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
3 Mekanisme Pemindah Gigi
Mekanisme pemindah gigi adalah sistem yang mengatur perpindahan gigi
percepatan agar transmisi dapat berpindah dengan lembut ,cepat tanpa menimbulkan
bunyi. Ada dua type pemindah gigi pada sepeda motor yaitu :

a. Type Rotari

Type rotary dioperasikan dengan satu arah sampai ke posisi awal kembali seperti pada
ilustrasi saat pemindah gigi digerakkan pengait pada shift arm menggerakkan cam yang
berbentuk silinder dengan parit sebagai jalur dimana pin shift fork berada, dengan
demikian shift fork bergerak sesuai putaran cam

Gear shift cam Gear shift lever


Gear shift fork

Gear shift shaft


Gear shift lever

Pemindah gigi type rotary yang dibongkar :

.
Gear shift cam

Gear shift fork

Shift fork shaft

Gear shift arm

Gear shift lever


Gear shift shaft

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
b. Type Balik (Return Type)
Type ini bekerja satu arah dan hanya berhenti pada posisi tertentu dan untuk kembali
harus mengikuti cara kebalikannya,seperti pada gambar pemindahan melalui gear. Alur pada
cam tidak berhubungan melingkar, dan garpu pengarah bergerak sebagai proyeksi sesuai
arahan pada cam

Gear shift fork Gear shift lever

Gear shift shaft

Gear shift fork

Gear shift drive


gear
Gear shift cam

Gear shift driven gear Cam groove


Cara kerja transmisi manual :

SIKAP 1.

Apabila kita ingin transmisi pada sikap 1, hal ini berarti gigi C1 harus mendapat
putaran dari poros utama (main shaft) oleh karena itu gigi C1 harus dibuat gigi mati, agar bisa
memutarkan poros lawan (counter shaft) yaitu dengan cara menggeser gigi mati geser C4 ke
arah gigi C1 agar DOG pada gigi C4 masuk ke dalam DOG HOLE pada gigi C1, sehingga
gigi C 1 akan berubah menjadi gigi mati.

Aliran tenaga pada sikap 1 adalah :

Mesin Z1(primary drive gear) Z2 (primary driven gear) main shaft

M1 (gigi mati) C1(gigi bebas) C4 (gigi mati geser) Counter shaft

SIKAP 2.

Tenaga dari mesin diteruskan menuju primary drive gear selanjutnya ke primary driven
gear meneruskan tenaga ke main shaft melalui kopling, memutarkan roda gigi M2(gigi mati) ,
selanjutnya memutarkan roda gigi C2(gigi bebas), gigi geser(C5) digeser ke kanan mengunci
gigi bebas C2 selanjutnya menuju cunter shaft.

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
Aliran tenaga pada sikap 2 adalah :

Mesin Z1(primary drive gear) Z2(primary driven gear) main shaft

M2(gigi mati) C2(gigi bebas) C5(gigi geser) Counter shaft

SIKAP 3

Tenaga dari mesin diteruskan menuju primary drive gear selanjutnya memutarkan
primary driven gear, meneruskan tenaganya ke main shaft melalui kopling,selanjutnya tenaga
diteruskan menuju M3(gigi geser mati) memutarkan C3(gigi bebas), C4(gigi mati geser)
digeser ke kanan mengunci C3(gigi bebas) menyatu dengan counter shaft selanjutnya
meneruskan tenaganya ke gear sprocket.

Aliran tenaganya adalah : mesin Z1(primary drive gear) Z2(primary driven gear)

Main shaft M3(gigi geser mati) C3(gigi bebas) C4(gigi


geser mati) Counter gear sprocket gear

SIKAP 4

Tenaga dari mesin diteruskan menuju primary drive gear(Z1) memutarkan primary
driven gear diteruskan menuju main shaft melalui unit kopling selanjutnya memutarkan roda
gigi bebas (M4), roda gigi M3(gigi geser mati) digeser ke kiri mengunci roda gigi bebas (M4)
menyatu dengan main shaft selanjutnya roda gigi M4 memutarkan roda gigi C4(gigi geser
mati) selanjutnya meneruskan tenaganya ke counter shaft menuju gear sprocket

Aliran tenaganya adalah : Z1(primary drive gear) Z2 (primary driven gear)

Main shaft M4(gigi bebas) M3(gigi geser mati) M4(roda gigi bebas)

C4(gigi geser mati) counter shaft gear sprocket

SIKAP 5

Tenaga dari mesin diteruskan menuju primary drive gear(Z1) memutarkan primary
driven gear diteruskan menuju main shaft melalui unit kopling selanjutnya memutarkan roda
gigi bebas (M5), roda gigi M3(gigi geser mati) digeser ke kanan mengunci roda gigi bebas
(M5) menyatu dengan main shaft selanjutnya roda gigi bebas(M5) memutarkan roda gigi
C5(gigi geser mati) selanjutnya meneruskan tenaganya ke counter shaft menuju gear sprocket

Aliran tenaganya adalah : Z1(primary drive gear) Z2 (primary driven gear)

Main shaft M5(gigi bebas) M3(gigi geser mati) M5(roda gigi bebas)

C5(gigi geser mati) counter shaft gear sprocket

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
D. MELAKUKAN PERAWATAN DAN PERBAIKAN TRANSMISI MANUAL SEPEDA
MOTOR

1. Perawatan dan pemeliharaan transmisi sepeda motor


Perawatan dan pemeliharaan transmisi manual pada sepeda motor, tidak terlalu rumit,
namun memerlukan ketelitian diantaranya sebagai berikut :

a. Memeriksa sistem pelumasan secara visual.

Memeriksa sistem pelumasan secara visual mengenai kebocoran minyak pelumas, misalnya
kebocoran dari oil seal pada pemindah gigi (gear shift lever), kebocoran oli dari valve seal
cover, kebocoran oli dari counter shaft pada drive gear sprocket, packing pada cylinder head
cover, packing cylinder head, packing pada blok mesin,seal pada dip stick(tutup lubang
pengisian oli dan seal juga berfungsi mengukur si oli pada mesin atau packing yang lain.Jika
terjadi kebocoran seperti itu harus cepat dilakukan penggantian seal atau packing.Jika tidak
diganti akan mengakibatkan volume oli mesin akan berkurang, berakibat buruk pada
komponen mesin itu sendiri, juga merusak komponen transmisi dan kopling, karena oli
mesin berfungsi tidak hanya melumasi mesin, juga melumasi kopling dan transmisi,
berakibat cara kerja kopling dan transmisi tidak baik dan merusak komponen kopling dan
transmisi itu sendiri.

b. Memeriksa pelumasan transmisi.


Pelumasan pada transmisi sangat penting, mengingat transmisi terdiri atas banyak
komponen yang saling bersentuhan satu dengan yang lainnya, dimana mesin,kopling
transmisi dan komponen lainnya menjadi satu unit. Pelumasan diperlukan untuk
menghindari terjadinya keausan sebagai akibat kontak langsung antara logam dengan logam
komponen transmisi. Minyak pelumas yang digunakan pada kendaraan sepeda motor
biasanya minyak pelumas multi grade seperti : 20 W 40 atau 20 W 50.Menggunakan minyak
pelumas sebaiknya sesuai dengan rekomendasi pabrik pembuat kendaraan(sesuai manual).
Penggantian minyak pelumas harus rutin sesuai dengan jarak tempuh yang
direkomendasikan oleh pabrik pembuat kendaraan. Untuk itu speedometer harus jalan
sehingga bisa mengukur jarak yang telah ditempuh oleh sepeda motor itu. Ada motor yang
direkomendasikan olinya harus diganti setiap 3000 km.
c. Menganalisa terhadap gejala gangguan pada transmisi dan cara mengatasi.
Analisa gangguan transmisi dapat dilakukan dengan mengendari kendaraan sambil mencoba
mengoperasikan transmisi pada berbagai sikap atau test jalan. Adanya gangguan pada
transmisi kemungkinan disebabkan oleh kesalahan pada transmisi.

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
Gejala-gejala berikut ini menandakan bahwa terjadi kesalahan pada unit transmisi seperti :

Gejala Penyebab Perbaikan


1. Sulit memindahkan a. Penyetelan kopling tidak benar a. Lakukan penyetelan kopling
gigi transmisi b. Shift fork shaft bengkok b. Ganti shift fork shaft
c. Fork claw(cakar garpu) c. Luruskan/ganti
bengkok
d. Perbaiki alur atau diganti
d. Shift drum cam groove(alur
e. Tambahkan oli
bubungan tromol pemindah
gigi rusak f. Ganti oli dengan viskositas
e. Oli transmisi kurang yang sesuai dan penggantian

f. Oli transmisi encer oli sesuai dengan manual book

2. Transmisi meloncat a. Dog gear (tonjolan penggerak a. Perbaiki dogs gear dan sltos
keluar dari gigi roda gigi) dan slots (lubang- jika tidak bisa diperbaiki,
lubang penggerak roda gigi) diganti
aus.
b. Perbaiki atau ganti
b. Fork shaft bengkok
c. Ganti dengan yang baru
c. Shift drum stopper bengkok
3. Suara tidak a. Bantalan Big end connecting a. Ganti bearing connecting rod
normal/berisik rod aus
b. Ganti bearing crankshaft
b. Bantalan crankshaft aus
c. Ganti bearing transmisi
c. Bantalan transmisi aus

2. Memperbaiki transmisi sepeda motor


Setelah dilakukan pemeliharaan terhadap transmisi, ternyata masih ada masalah, maka dilakukan
perbaikan total pada transmisi tersebut. Perbaikan total sering disebut dengan overhaul. Karena
sepeda motor berbeda dengan kendaraan roda 4, dimana pada kendaraan roda 4, mesin, kopling
dan transmisi berdiri sendiri, sedangkan pada kendaraan roda 2 mesin, kopling dan transmisi
menjadi satu unit. Pada pembahasan mengenai perbaikan transmisi langsung hanya membahas
perbaikan transmisi, sedangkan pembahasan mesin dan kopling sudah dibahas pada modul
“Melakukan perbaikan engine berikut komponen-komponennya dan “Melakukan perbaikan
sistem kopling”

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
Pada kegiatan pembaelajaran ini membahas proses pembongkaran transmisi,memeriksa komponen
transmisi yang telah dibongkar serta merakit kembali

a. Membongkar transmisi
1. Langkah persiapan :
Sebelum melakukan proses pembongkaran transmisi, perlu dipersiapkan alat-alat tangan,
alat-alat khusus, nampan tempat menaruh komponen yang dibongkar, tempat menampung
oli mesin, lap agar komponen yang dibongkar tidak kotor. Hal ini bertujuan untuk efisien
waktu.
2. Alat-alat tangan :

Alat-alat tangan yang diperlukan :

a. Kunci pas 1 set

b. Kunci ring 1 set

c. Kunci shock

d. Tang circlip(external,internal spring pliers)

e. Obeng(+,-)

f. Palu plastik/palu karet, palu besi

Alat-alat khusus :

a. Crank case separator


b. Fly wheel puller
c. Clutch holder tools
d. Rotor holder tools
e. Crank case installer
f. Nampan

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
Bahan Praktek :

1 (satu) unit sepeda motor Honda Supra X

Keselamatan Kerja :

a. Keselamatan terhadap peserta didik: gunakan pakaian kerja, penampilan yang rapi,
rambut tidak boleh panjang bersepatu yang lengkap dan anti slip.

b. Keselamatan terhadap alat-alat praktek : gunakan alat-alat tangan maupun alat-alat


khusus sesuai dengan fungsinya

c. Keselamatan terhadap bahan praktek : lakukan langkah membongkar atau melepas


komponen sepeda motor dengan mengikuti buku petunjuk/buku manual

b. Membongkar memeriksa dan memasang transmisi


Untuk pembongkaran transmisi, peserta diklat telah lulus kompetensi“Melakukan
perbaikan engine berikut komponen-komponennya dan “Melakukan perbaikan sistem
kopling”, diantaranya melakukan overhaul cylinder head, cylinder block dan overhaul clutch.
Di bawah ini dijelaskan langkah-langkah membongkar memeriksa dan memasang transmisi.

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
1. Membongkar

Lepaskan baut, lengan stopper dan Bubungan Baut bubungan


pegaspengembali

Lepaskan poros pemindah gigi sambil menahan Plat bubungan


Ke bawah lengan pemindah gigi seperti terlihat pemindah gigi
pada gambar
.

Lepaskan baut dan pelat bubungan pemindah gigi

Bubungan

2. PEMERIKSAAN

Periksa poros pemidah gigi terhadap


kebengkokan,
keausan atau kerusakan.
Periksa pegas lengan pemindah gigi dan pegas
pengembali terhadap kerusakan atau kelelahan.

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
3. PEMASANGAN
Plat Bubungan pemindah gigi
Pasang pin-pin teromol pemindah gigi dan pin-pin
pelat stopper ke dalam lubang pada teromol
pemindah gigi.
Pasang pelat stopper dengan mentepatkan lubang
pada pelat dengan pin-pin pelat stopper pada
teromol
pemindah gigi.

Pasang cincin washer dan kencangkan baut pelat Baut plat stopper
stopper dengan torsi yang telah ditentukan.
TORSI : 1,7 kg-m

Lumasi bibir sil oli poros pemindah gigi dengan


Lengan pemindah gigi
minyak gemuk.
Pasang poros pemindah gigi sambil menahan ke
bawah lengan pemindah gigi seperti terlihat pada
gambar.
CATATAN
Pasang poros pemindah gigi dengan mentepatkan
ujung-ujung pegas pengembali
dengan tangkai yang menonjol dari bak mesin.

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
Pasang pegas pengembali dan lengan stopper,
Pegas pengembali Lengan stopper
kemudian kencangkan baut dengan torsi yang
telah
ditentukan.
TORSI : 1,0 kg-m

baut

Pasang pedal pemindah gigi dan kencangkan baut


Baut pengikat
bautnya

Pedal pemindah gigi

Pembongkaran Crankcase(bak mesin)

Lepaskan cincin pengunci dari poros (spindle)


kick
starter.
Buka kait pegas pengembali dan lepaskan
penahan
dan pegas pengembali.
Return spring

Penahan

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
Lepaskan baut soket dan rotor saklar posisi gigi
Baut penahan

Soket posisi
roda gigi
Lepaskan baut soket dan rotor saklar posisi gigi.
Selang pernapasan
Kendorkan baut-baut bak mesin dengan pola
bersilang dalam 2-3 langkah.

Baut pengikat
Turunkan bak mesin kiri.
Bak mesin kanan
Pisahkan bak mesin kiri dan kanan.

Bak mesin
Lepaskan gasket dan pin-pin dowel. kiri
Bak mesin kanan

Bak mesin kanan

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
Poros Engkol
Bak mesin kanan
Lepaskan poros engkol dari bak mesin kiri.

Jika perlu, lepaskan poros (spindle) pembimbing Bak mesin kanan


rantai mesin dan sproket pembimbing.

Bak mesin kanan


Pemeriksaan

Ukur jarak kerenggangan aksial kepala besar


batang
penggerak dengan lidah pengukur (feeler gauge).
BATAS SERVIS : 0,6 mm

Ukur jarak kerenggangan radial kepala besar


batang
penggerak pada titik simetris seperti pada gambar.

BATAS SERVIS: 0,05 mm

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
Putar lingkaran bagian luar bantalan poros engkol
dengan jari anda.
Bantalan harus berputar dengan halus dan tanpa
suara.
Juga periksa bahwa lingkaran bagian dalam
bantalan
terpasang dengan erat pada poros engkol.

Periksa sproket rantai mesin, terhadap keausan


atau
kerusakan.
Jika sproket rantai mesin diganti, tepatkan bagian
tengah gigi sproket dengan bagian tengah alur
pasak
seperti pada gambar.

Letakkan poros engkol pada tempat penopang


atau
blok-V dan ukur keolengan dengan menggunakan
meter pengukur (dial gauge).
Lokasi pengukuran ditunjukkan seperti pada
gambar.
BATAS SERVIS: 0,10 mm

PEMASANGAN
Poros pembimbing
Pasang sproket pembimbing dan poros (spindle)
pembimbing.

Sprocket pembimbing

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
Poros engkol
Pasang poros engkol pada bak mesin kiri

TRANSMISI Tromol pemindah gigi Main shaft

PELEPASAN

Lepaskan poros utama, poros lawan dan tromol


pemindah gigi sebagai satu rakitan.

Counter shaft

PEMBONGKARAN TRANSMISI Tromol pemindah


gigi
Bongkar poros utama, poros lawan dan tromol
pemindah gigi.

Counter shaft Main shaft

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
PEMERIKSAAN TRANSMISI

Periksa gigi-gigi gir, lubang-lubang penyambung


dan
gigi-gigi terhadap keausan yang tidak normal atau
kurangnya pelumasan.
Ukur diameter dalam dari tiap gigi.
BATAS SERVIS:
M2, C3 : 17,10 mm
C1 : 20,10 mm
Ukur diameter dalam dan luar dari bos gigi C1.
BATAS SERVIS:
Diameter luar : 19,93 mm
Diameter dalam : 17,08 mm
Periksa alur garpu pemindah pada gigi pemindah
gigi
terhadap keausan atau kerusakan yang berlebihan.
Ukur diameter luar dari poros utama dan poros
lawan.
BATAS SERVIS:
Pada gigi M2: 16,95 mm
Pada gigi C1: 16,94 mm

PERAKITAN TRANSMISI

Perakitan transmisi dilakukan merupakan kebalikan dari langkah membongkar

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
PEMBONGKARAN TROMOL PEMINDAH
GIGI Tromol pemindah gigi

Lepaskan klip-klip pin pembimbing.


Lepaskan pin-pin pembimbing, kemudian lepaskan
garpu-garpu pemindah.

Garpu pemindah klip

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
Periksa alur-alur tromol pemindah gigi akan
terhadap
keausan atau kerusakan.
Ukur diameter luar tromol pemindah gigi.
BATAS SERVIS: 33,93 mm

Ukur diameter dalam garpu pemindah.

BATAS SERVIS: 34,15 mm

Ukur ketebalan cakar garpu pemindah.


BATAS SERVIS: 4,60 mm

PERAKITAN TROMOL PEMINDAH GIGI

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
Pasang garpu-garpu pemindah pada tromol Klip pin
pemindah gigi. Tromol pemindah gigi
pembimbin
Pasang pin-pin pembimbing dan kencangkan
dengan
klip-klip.

Pin pembimbing Garpu pemindah gigi


PENGGANTIAN BANTALAN
TRANSMISI

Putar lingkaran dalam bantalan dengan jari anda.


Bantalan-bantalan harus berputar dengan halus dan
tanpa suara.
Juga periksa bahwa lingkaran bagian luar bantalan
terpasang erat pada bak mesin.
Gantikan bantalan jika bantalan tidak berputar

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
dengan halus, tanpa suara, atau terpasang longgar
pada bak mesin.

Lepaskan sil oli poros lawan.

Keluarkan bantalan poros utama dari bak mesin Bantalan poros lawan
kanan.

Keluarkan bantalan poros utama dari bak mesin kiri


Bantalan poros utama

Masukkan bantalan-bantalan ke dalam bak mesin.

KUNCI PERKAKAS:
Driver 07749 - 0010000
Attachment, 28 x 30 mm 07946 - 1870100
Attachment, 37 x 40 mm 07746 - 0010200
Pilot, 12 mm 07746 - 0040200
Pilot, 17 mm 07746 - 0040400

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
Lumasi gemuk pada bibir sil oli baru poros lawan. Oil seal
Pasang sil oli poros lawan.

PEMASANGAN TRANSMISI Tromol pemindah gigi


Lumasi gigi-gigi transmisi dan tromol pemindah
gigi
dengan oli mesin yang bersih.
Rakit poros utama, poros lawan dan tromol
pemindah
gigi seperti pada gambar.
Poros utama Poros lawan
Pasang poros utama, poros lawan, dan tromol
Main shaft,counter shaft,rakitan tromol
pemindah gigi sebagai satu rakitan pada bak mesin penggerak gigi
kiri.
Putar tromol pemindah gigi untuk memeriksa cara
kerja transmisi.

KICK STARTER

PELEPASAN
Lepaskan poros (spindle) kick starter dari mesin
kanan.

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
BONGKAR Cincin pengunci
Ratchet starter
Lepaskan cincin washer .
Lepaskan cincin pengunci dan lepaskan ratchet
starter dan pegas ratchet .

Pegas ratchet Cincin washer

Lepaskan cincin pengunci, cincin washer dan gigi


Cincin washer
pinion starter.

Cincin washer

PEMERIKSAAN

Periksa poros (spindle) kick starter terhadap


kebengkokan.
Periksa pegas gesek terhadap keausan.
Periksa setiap bagian terhadap keausan atau
kerusakan, ganti jika perlu.

PERAKITAN tepatkan Poros kick starter


Perakitan dilakukan dalam urutan kebalikan dari
pelepasan.

PEMASANGAN

Pasang poros (spindle) kick starter dengan


mentepatkan pegas ratchetnya dengan alur pada
bak
mesin kiri seperti pada gambar.

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
PERAKITAN BAK MESIN Dowel pin

Bersihkan permukaan tempat gasket pada bak


mesin
sebelum merakit.

Pasang pin-pin dowel dan gasket baru pada bak


mesin kiri.
Poros kick starter
Pasang bak mesin kanan di atas bak mesin kiri.
Bak mesin kanan
CATATAN
Pastikan bahwa gasket tetap pada di tempatnya.

Bak mesin kiri

Pasang dan kencangkan baut-baut bak mesin dalam


Selang pernafasan
pola bersilang dalam 2-3 langkah.
Pasang selang pernapasan bak mesin.

baut

Pasang rotor saklar posisi gigi dengan mentepatkan


tepatkan
pin pada alur tromol pemindah gigi.
Pasang baut soket pada tromol pemindah gigi

Rotor saklar posisi gigi

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
kemudian kencangkan baut dengan torsi yang Baut soket
ditentukan.
TORSI PENGENCANGAN: 1,2 kg-m
Pasang pegas pengembali dan penahan pada poros
(spindle) kick starter.

Rotor saklar posisi gigi

Pasang cincin pengunci pada alur poros kick


Pegas pengembali Cincin pengunci
starter.
Pasang bagian-bagian yang dilepaskan kebalikan
dari pelepasan.

penahan

E. EVALUASI
1. Apakah fungsi transmisi pada kendaraan bermotor, dan apa dampaknya jika kendaraan tanpa
transmisi ?

2. Sebutkan syarat-syarat yang harus dimiliki oleh transmisi !


3. Hitunglah gear ratio dan kecepatan roda belakang dengan data-data sebagai berikut :

Z1 Z2

Mesin

Z4 55 cm

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
Z3
Roda
Rantai

Z5 Z6

Dimana :
Z1 : 18 Putaran mesin (N1) : 10.000 rpm
Z2 : 67 Diameter roda : 55 cm
Z3 : 21 Hitunglah : Total Ratio (i) Putaran roda belakang dan
Z4 : 23 Kecepatan roda belakang(V)
Z5 : 15
Z6 : 37

4. Amati sepeda motor tempat anda praktek industri. Apa jenis transmisi yang digunakan pada
kendaraan tersebut?

5. Sebutkan alat-alat khusus(SST) yang diperlukan pada saat overhaul transmisi!


dan jelaskan fungsi masing-masing alat khusus tersebut
6. Sebutkan beberapa langkah kerja sebelum membongkar/membelah transmisi !
7. Pada saat memasang garpu pemindah(shift fork) perlu memperhatikan tanda pemasangan,tanda
apakah itu? Apa tujuannya?

DAFTAR PUSTAKA

Arismunandar, Wiranto,dan Hirao Osamu, 1991. Pedoman untuk Mencari Kerusakan, Merawat dan
Menjalankan Kendaraan Bermotor, Jakarta : Pradnya Paramita.

Edi Siregar,2008, Buku Pintar Otomotif, Delapratasa Publishing,

PT. Astra International, 2000,Buku Pedoman ReparasiHonda Supra, Jakarta.

Fathun Muharto, Yadi Rahmat, 2008, Pemeliharaan transmisi Manual, Arya Duta, Sukamaju,Depok

PT. Indomobil Suzuki International, 2003, Pedoman Pelatihan Teknis Sepeda Motor,Jakarta

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi
PT. Yamaha Motor Kencana Indonesia,Basic Mechanic Training, Jakarta

PT. Yamaha Motor Kencana Indonesia, Mekanisme dan Petunjuk Praktis Sistem CVT, Jakarta

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi

Anda mungkin juga menyukai