Anda di halaman 1dari 17

1

*SMK Jenderal Bambang Sugeng


Kata Pengantar

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan Hand out materi tentang unit differential ini. Hand out ini
disusun berdasarkan kebutuhan pembelajaran yang mengacu pada tujuan pembelajaran
perawatan unit differential. Hand out ini juga dilengkapi dengan latihan soal untuk menguji
pemahaman siswa terkait dengan materi yang terdapat pada hand out. Dalam hand out
perawatan unit differential ini akan dibahas tentang menerapkan perawatan unit differential
sesuai dengan Standar Operasional Prosedure (SOP).

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan Hand out ini. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan hand
out ini.

Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu proses
penyelesain hand out ini, terutama dosen pengampu/ pembimbing mata kuliah pengembangan
bahan ajar bapak Ibnu Siswanto M.Pd, PhD, dan ibun kepasa Sekolah Dra. Yuli Astuti
Yaningsih, M.Si, yang telah membimbing dan mendukung dalam penyusunan hand out ini.
Semoga hand out ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya para peserta didik dan
peserta didik.amiin

Temanggung, Oktober 2020

Hariyadi Nurrohman S.Pd

2
*SMK Jenderal Bambang Sugeng
BAB I
PENDAHULUAN

A. Judul
Hand Out ini berjugul “Perawatan Unit Differential”
B. Kompetensi Dasar
3.5 Menerapkan cara perawatan differential
4.5 Merawat berkala differential

C. Indikator Pencapaian Kompetensi:


3.5.1 Menganalisa fungsi dan cara kerja differential
3.5.2 Menganalisa komponen differential
3.5.3 Merawat dan Mendiagnosa kerusakan pada unit differential
4.5.1 Melakukan perawatan berkala unit differential
4.5.2 Melakukan perbaikan unit differential.

D. Tujuan Pembelajaran
Tujuan dari pembelajaran materi ini adalah sebagai berikut:

1. Melalui diskusi dan menggali informasi, siswa dapat mmenganalisis fungsi dan
cara kerja differential dengan teliti dan menghargai pendapat orang lain
2. Melalui diskusi dan menggali informasi, siswa dapat menganalisa komponen
differential dengan benar dan teliti.
3. Melalui diskusi dan menggali informasi, siswa dapat menentukan gear ratio
pada unit differential dengan teliti.
4. Melalui diskusi dan menggali informasi, siswa menganalisa perawatan dan
mendiagnosa kerususakan pada untit differential dengan penuh tanggung jawab
dan teliti.
5. Melalui kegiatan praktik siswa dapat memeriksa unit differential sesuai SOP
dengan cermat dan teliti.
6. Melalui kegiatan praktik siswa dapat melakukan perawatan dan perbaikan unit
differential sesuai SOP dengan cermat dan teliti.

E. Materi Pembelajaran
Materi didalam hand out ini secara garis besar bisa klasifikasian memuat
beberapa hal yaitu tentang pengertian pengenalan unit differential meliputi

3
*SMK Jenderal Bambang Sugeng
pengertian ,fungsi dan jenis , komponen differential , cara kerja unit differential,
perawatan differential dan perbaikan sistem differential.

F. Informasi pendukung
Terdpat beberapa sumber informasi pendukung yang bisa dugunakan untuk
mengembangkan materi dari hand out ini, beberapa diantaranya yaitu:

1. Buku New Step 1 toyota training manual


2. Situs internet yang bisa diakses lewat link dibawah
a. https://materiotomotifsmk21.blogspot.com/2015/08/sistem-gardan-differential-
fungsi.html
b. https://www.teknik-otomotif.com/2017/10/fungsi-differential-gardan-
pada.html
c. http://repositori.kemdikbud.go.id/13924/1/Pemeliharaan%20sasis%20dan%20
pemindah%20tenaga%20kendaraan%20ringan%202.pdf
d. https://www.youtube.com/watch?v=SOgoejxzF8c
e. https://www.youtube.com/watch?v=KFXCLvUqca0
dan beberapa situs internet lain yang relevan.
3. Manual book perawatan sasis dan pemindah tenaga toyota kijang
G. Paparan Isi Materi
1. Pengertian dan Fungsi Differential
Differential/gardan merupakan komponen pemindah tenaga yang
menghubungkan propeller dengan poros roda. Alur pemindah tenaga pada mesin
kendaraan melalui beberapa komponen, diantaranya flywheel, kopling, transmisi,
propeller, gardan/differential, poros roda dan roda. Differential terletak diantara
propeller dan poros roda, secara umum differential memiliki fungsi tiga fungsi
utama sebagai berikut:
a. Mereduksi putaran untuk memperbesar momen
Berfungsi memperbesar momen ini dihasilkan dari perbandingan gear ratio
antara drive pinion dan ring gear. Drive pinion sebagai gig penggerak
memiliki jumlah gigi yang lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah roda
gigi pada ring gear atau pada roda gigi yang digerakkan, sehingga momen
yang dihasilkan diperbesar sedangkan kecepatan kendaraan akan tereduksi
(menjadi kecil/ diperkecil.
b. Merubah arah putaran mesin sebesar 90°
Berfungsi untuk merubah arah putaran mesin sebesar 900 yaitu pada
kendaraan misalnya kendaraan tipe FR yang posisi fly wheel (roda gila)
tidak searah dengan posisi rodanya, sehingga jika fly wheel berputar
kemudian akan diteruskan ke differential maka putarannya akan dirubah
oleh differential sebesar 900 agar dapat menggerakkan roda (maju atau
mundur).

4
*SMK Jenderal Bambang Sugeng
c. Membedakan putaran roda kiri dan kanan pada saat kendaraan membelok.
Berfungsi untuk membedakan kecepatan putaran antara roda kanan dan kiri
saat kendaraan membelok. Pada saat kendaraan membelok akan kecepatan
putaran roda yang berada pada posisi dalam akan lebih lambat dari pada
roda yang terdapat pada bagian luar sehingga saat kendaraan membelok
akan lebih baik dan tidak mengalami slip.

2. Jenis-jenis differential
a. Rigid terbuka
Diferensial ini sering disebut Open Differential/ atau
juga diferensial Rigrid/ Tipe Terbuka, diferensial ini
memiliki konstruksi yang paling sederhana dari
yang lainnya banyak digunakan pada kendaraan
harian dan kendaraan tipe dulu

b. Singel Axle drive


Diferensial ini sering disebut single axle drive,
diferensial ini sering digunakan pada kendaraan
Niaga berkapasitas muat sedang (Truk ). Torsi
pada diferensial ini dinaikan lebih besar dikarenakan
ukuran Drive gear lebih besar
c. Tandem Axle drive
Diferensial ini sering disebut Tandem axle drive ,
diferensial ini sering digunakan pada kendaraan
berkapasitas muat besar Truk (Tronton) diferensial
ini memiliki dua buah diferensial yang mana dapat
memaksimalkan penambahan momen dan
perekdusian putaran.
d. Central differential

Central differential letaknya di transfer case dan bertugas membagi traksi


antara gardan depan dan belakang, Dalam pemakaiannya, central
differential dilengkapi locker yang dapat membuat putaran ban kiri-kanan
sama putarannya. lebih cocok untuk mengatasi trek off-road kecepatan
tinggi (off-road racing) yang memiliki banyak tikungan
e. Locking differential
Diferensial ini berfungsi untuk mengunci gerakan
as roda poros sebelah kiri dan sebelah kanan. Hal
ini diperlukan saat kondisi dimana traksi pada
kedua roda dibutuhkan untuk melewati sebuah
medan yang licin. locker yang dapat diaktifkan
atau di-non aktifkan sesuai dengan kebutuhan pengemudinyaketika
diferensial dalam posisi terkunci, tabiat mobil seperti layaknya mobil

5
*SMK Jenderal Bambang Sugeng
yang sistem diferensialnya mengalami pengelasan, terkunci 100% setiap
saat
f. Limited Slip Differential
Diferensial ini sering disebut I LSD (Limited Slip Differential) Sistem ini
mengunci poros roda kiri dan kanan
berdasarkan beda putaran yang terjadi pada
poros kiri dan kanan. Penguncian pada
Limited Slip Differential (LSD) tergantung
dari settingan awal dari pabrik pembuatnya,
dilambangkan dengan prosentase, biasanya
berkisar antara 70% sampai 90%. LSD
membutuhkan oli gardan yang khusus dibuat untuk keperluannya. Bila
tidak menggunakan oli yang dibuat khusus LSD, ketika rangkaian kopling
mengembang, gesekan atau friksi antara plat kopling tidak terjadi
sehingga LSD gagal mengunci poros roda kiri dan kanan.

3. Komponen-komponen differential
Differential memiliki dua bagian komponen utama, sebagai berikut:

a. Final gear
Final gear terdiri dari drive pinion dan ring gear, yang memiliki fungsi untuk
memperbesar momen dan merubah arah putaran sebesar 90º. Drive pinion gear
selalu dibuat lebih kecil daripada ring gear, hal ini untuk memperkecil / mereduksi
putaran agar diperoleh momen yang lebih besar, karena momen yang dihasilkan
oleh transmisi belum cukup mampu untuk menggerakkan kendaraan. Selain
memperkecil / mereduksi putaran, perkaitan drive pinion gear dan ring gear juga
merubah arah putaran sebesar 90° terhadap arah putaran asal.Berdasarkan
konstruksinya roda gigi final gear / final reduction dibedakan menjadi beberapa
model antara lain:

6
*SMK Jenderal Bambang Sugeng
1. Model hypoid bevel gear.
Tipe ini digunakan pada kendaraan penggerak
roda belakang, dimana drive pinion terpasang
offset dengan garis tengah ring gear.
Kedudukan poros propeller bisa diperendah
tanpa mengurangi jarak minimum ke tanah.
Dengan rendahnya kedudukan propeller maka
letak transmisi bisa lebih rendah maka titik
berat mobil juga lebih rendah sehingga faktor
keamanan lebih terjamin.

Hypoid bevel gear mempunyai permukaan gigi dengan kecepatan menggelincir


yang kuat, perbandingan persinggungan gigi besar dan bekerja sangat halus hanya
saja diperlukan oli special yang memiliki oil film yang kuat dan pembuatannya
lebih sukar, memerlukan ketelitian yang tinggi. Pelumas yang sesuai untuk roda
gigi jenis ini adalah GL-5 berdasarkan API service classification
2. Helical gear.
Pada model ini drive pinion selalu
bersinggungan dengan ring gear pada
lokasi yang sama tanpa ada celah
antara kedua gigi tersebut. Oleh sebab
itu bunyi dan getaran yang timbul
sangat kecil. Dari beberapa model di
atas yang sering digunakan pada
kendaraan penggerak roda depan
adalah model helical gear, sedangkan
pada penggerak roda belakang adalah
model hypoid bevel gear.

b. Differentil gear
Differential gear terdiri side gear dan pinion gear, dan berfungsi untuk
membedakan kecepatan putar roda kiri dan kanan saat membelok.

7
*SMK Jenderal Bambang Sugeng
Bagian-bagian dari differential

1) Bak Differential (Differential Case), berfungsi sebagai dudukan tempat


berdiamnya pinion gear, pin pinion dan side gear
2) Roda Gigi Pinion (Pinion Gear), berfungsi untuk membedakan putaran roda
kiri dan kanan pada saat kendaraan berbelok
3) Pin Pinion, berfungsi untuk mengunci pinion gear pada differential case
4) Roda Gigi Ring (Ring Gear), berfungsi untuk meneruskan putaran dari drive
pinion ke differential case
5) Roda Gigi Samping (Side Gear), berfungsi untuk meneruskan putaran dari
differential ke as roda
6) Poros roda berfungsi meneruskan tenaga ke roda
7) Pinion Penggerak (Drive Pinion), berfungsi untuk meneruskan putaran dari
proppeler shaft ke ring gear
8) Bearing, berfungsi Berfungsi untuk memperlancar/ memperlembut putaran
9) Tutup Bantalan (Bearing Cap), berfungsi untuk mengunci bantalan, dan untuk
mengunci differential case ke differential carier
10) Mur penetel (Adjusting Nut), berfungsi untuk menyetel keregangan antara
gear drive pinion dengan ring gear
11) Plate Pengunci, berfungsi sebagai plate pengunci baut ring gear pada
differential case
12) Differential housing/carier berfungsi sebagai rumah dari semua komponen
differential

8
*SMK Jenderal Bambang Sugeng
4. Cara kerja differential
Saat kendaraan berjalan lurus
a) Gigi rak A berhubungan dengan roda P1 dan gigi rak
B berhubungan dengan roda P2
b) Gigi rak A dan gigi rak B dihubungkan oleh roda gigi
antara / penyesuai
c) Lengan T berhubungan dengan poros roda penyesuai
d) Beban / koefisien gesek P1=P2 dan lengan ( T ) diberi
gaya sebesar FT
e) Maka roda gigi penyesuai tidak berputar pada
porosnya tetapi akan membawa gigi rak A dan B
bergerak bersama-sama
f) Diferensial tidak bekerja :
NP1 = NT = Np2
Urutan alir pemindah tenaga saat kendaraan berjalan lurus
Saat mobil berjalan lurus keadaan kedua ban roda kiri dan kanan sama - sama
dalam kecepatan putaran dan beban yang sama. Sehingga urutan perpindahan
tenaganya adalah sebagai berikut: Putaran dari propeller akan diteruskan untuk
memutar drive pinion . Drive pinion akan memutar ring gear. Berputarnya ring
gear membuat differential case ikut berputar karena berkaitan. Karena beban antara
roda kiri dan roda kanan adalah sama saat jalan lurus, maka pinion gear akan
membawa side gear kanan dan side gear kiri untuk berputar dalam satu kesatuan.
Jadi dalam keadaan jalan lurus sebenarnya pinion gear tidak berputar, pinion gear
hanya membawa side gear untuk berputar bersama - sama dengan differential case
dalam kecepatan putaran yang sama. Bila differential case berputar satu kali , maka
side gear juga berputar satu kali juga, demikian seterusnya dalam keadaan lurus.
Putaran side gear ini kemudian akan diteruskan untuk menggerakkan as roda dan
kemudian menggerakkan roda.

9
*SMK Jenderal Bambang Sugeng
Saat berbelok (kanan)
 Beban koefisien gesek P1< P2 dan lengan (T) diberi gaya
sebesar FT
 Roda P1 digerakkkan oleh poros penyesuai ditambah
putaran roda gigi penyesuai
 Roda P2 digerakkan oleh poros penyesuai dikurangi
putaran roda gigi penyesuai
Diferensial bekerja :
 Putaran roda korona “T” tetap berputarnya roda gigi
penyesuai menyebabkan perbedaan putaran roda kiri dan
kanan ( nP1 > nP2 )

Urutan alir pemindah tenaga saat kendaraan berbelok (kanan)


Saat mobil sedang membelok ke kanan beban yang ditanggung pada roda
kanan, karena beban lebih besar daripada beban yang ditanggung roda bagian
luar. Dengan demikian urutan perpindahan tenaganya adalah sebagai berikut:
Putaran dari propeller akan diteruskan untuk memutar drive pinion . Drive
pinion akan memutar ring gear. Berputarnya ring gear membuat differential
case ikut berputar karena berkaitan. Karena beban roda kanan lebih besar dari
roda kiri saat belok ke kanan , maka side gear sebelah kanan akan memberi
perlawanan terhadap pinion gear untuk tidak berputar. Gaya perlawanan dari
side gear kanan ini akan membuat pinion gear menjadi berputar mengitari side
gear kanan. Dengan berputarnya pinion gear, maka side gear kiri akan diputar
oleh pinion gear. Sehingga side gear kiri akan berputar lebih cepat dari side
gear kanan. Gerakan side gear ini akan diteruskan ke poross roda kemudian ke
roda. Untuk roda kiri akan berputar lebih cepat daripada roda kanan karena side
gear kiri berputar lebih cepat, sehingga kendaraan berbelok kanan

10
*SMK Jenderal Bambang Sugeng
5. Prosedur Perawatan Differential

Perawatan berkala unit differential dapat dilakukan untuk menjaga


performa differential dalam kondisi normal. Umumnya perawatan dilakukan rutin
atau berkala unruk mencegah terjadinya kerusakan komponen. Perawatan yang
umum dilakukan, sebagai berikut:

a. Penggantian Oil
Penggantian oli gardan pada umumnya dilakukan setiap 10.000 Km,
namun pada kenyataanya jika differential mengeluarkan bunyi yang semakin
keras menjadi indikator perlu ganti oli. Setiap jenis gardan pada masing-masing
mobil memiliki spesifiaksi sendiri. Pergantian oli berfungsi sebagai penghantar
tenaga putaran mesin dari poros gardan ke poros roda yang digerakkan. Selain
itu juga berfungsi untuk mengurangi gesekan dan keausan yang dapat
menimbulkan kerusakan pada gardan. Penggunaan oli harus sesuai dengan
spesifikasi dari pabrik. Namun pada umumnya pemilihan oli gardan harus
mengetahui:
1. Klasifikasi kekentalan oli
Oli differential mempunyai kekentalan berbeda-beda sesuai spesifikasi
pabrik. Semakin tinggi tingkat kekentalan oli gardan sangat efektif untuk
mencegah keausan atau kerusakan pada roda gigi dan bantalan, bunyi, dan
kebocoran oli. Namun disisi lain semakin kental oli semakin berat beban
komponen tersebut bergerak. Kendaraan keluarga umumnya menggunakan Oli
differential dengan angka kekentalan SAE 90 atau 80W-90, sedangkan
kendaraan yang beban kerjanya berat seperti kendaraan yang diperuntukkan
niaga atau mobil mobil yang sudah cukup berumur, dapat memilih oli single
grade dengan SAE 90 atau SAE 140.
2. Kualitas oli dan penggunaan
API (American Petroleum Institute) mempunyai standar klasifikasi oli
roda gigi, yang pembagiannya tergantung pada penggunaan. Oli roda gigi
diklasifikasikan oleh tipe gigi yang akan dipakai seperti hipoid, bevel dan lain
lain. Juga perhatian khusus perlu ditempelkan untuk permintaan penggunan oli
roda gigi yang memerlukan karakteristik yang lain dari biasanya.

Klasifikasi Penggunaan dan Kualitas Oli


API
GL1 Mineral oli murni untuk roda gigi, jarang dipakai pada
mobil.
GL2 Untuk worm gear, mengandung minyak hewani dan tumbuh
tumbuhan.
Untuk manual transmisi dan steering gear mengandung
GL3 bahan tambah
extreme pressure resisting dan lain lain.
Untuk hypoid gear digunakan untuk melayani diatas GL 3
GL4 mengandung
bahan tambah extreme pressure resisting tapi lebih besar
jumlahnya dibandingkan
dengan GL 3.

11
*SMK Jenderal Bambang Sugeng
Digunakan untuk hypoid gear dengan pelayanan lebih
GL5 sedikit dari kondisi
GL 4. Kandungan extreme pressure resisting lebih besar
disbanding dengan GL 4
dan kondisi kerja lebih berat karena untuk menahan beban
kejutan yang lebih
besar dan menerima kecapatan luncur yang tinggi

Oli roda gigi hypoid biasanya mempunyai klasifikasi API GL 4 atau GL


5. Apabila oli roda gigi dari tipe lain dipakai pada differential dengan gigi
hypoid, maka akan menyebabkan keausan dan kelainan bunyi. Untuk
kendaraan yang sudah dilengkapi dengan fitur LSD (Limited Slip
Differential) disarankan menggunakan oli gardan dengan spesifikasi khusus
untuk tipe LSD
6. Pemeriksaan Differential
Adapun pemeriksaandifferential meliputi:
a. Pemeriksaan secara visual differential
Pemeriksaan secara visual rutin dilakukan setiap perawatan
berkala, karena untuk menjaga kapasitas oli gardan. Jika terjadi
kebocoran maka perlu adanya perbaikan. Pemeriksaan ini umumnya
dilakukan pada bagian oil seal dan bearing..

a. Memeriksa backlash (jarak persinggungsn antar gigi) ring gear


dengan drive pinion.
1) Tujuannya adalah agar jarak antara ring gear dengan drive pinion
tidak terlalu besar dengan tujuan supaya tidak menimbulkan bunyi.
2) Pemeriksaan nilai spesifikasi dengan menggunakan dial indicator,
letakkan spindle dial indicator pada salah satu permukaan gigi ring
gear pada posisi tegak lurus dan selanjutnya setting jarum dial
indicator pada posisi 0, gerakkan ring gear dan baca
penyimpangan jarum dial indicator.
Spesifikasi 0,13 mm – 0,18 mm.

12
*SMK Jenderal Bambang Sugeng
b. Memeriksa Run Out (keolengan) Ring Gear
1) Tujuanya adalah agar tidak menimbulkan suara pada waktu
kendaraan berjalan.
2) Pemeriksaan dengan menggunakan dial indicator pada punggung
korona dimana keolengan maksimal 0,7 mm. Mengatur jarum dial
indicator pada posisi 0 dan memutar flens 1x putaran.
Spesifikasi keolengan maksimum 0,7 mm

3. Memeriksa backlash pada side gear

1) Tujuan agar tidak menimbulkan bunyi pada saat kendaraan


berbelok.
2) Pemeriksaan menggunakan dial indicator dengan meletakan
spindle pada side gear sambil menahan salah satu side gear
terhadap bak differential.
Spesifikasi staandar basklash 0,05 – 0,20 mm

4. Memeriksa persinggungan gigi antara ring gear dengan drive pinion

1) Tujuan agar persinggungan antar gigi bersinggungan dengan benar,


karena apabila persinggungan tidak benar atau telah terjadi keausan
pada gigi drive pinion, maka ketika kendaraan berjalan akan timbul
suara pada differential.
2) Pemeriksaan dengan melapisi warna pada sebagian gigi ring gear
dan memutar ring gear dalam kedua arah.

13
*SMK Jenderal Bambang Sugeng
3) Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa persinggungan antara ring gear
dengan drive pinion masih bagus seperti yang ditunjukkan pa- da gambar .

7. Analisa kerusakan pada differential

Gangguan yang terjadi pada differential biasanya ditandai dengan terdengarnya


suara pada bagian belakang kendaraan, akan tetapi harus diperhatikan timbul
suara-suara yang sering mengganggu. Suara yang timbul akibat kerusakan
differential dapat terdengar jelas saat kendaraan berjalan dengan kaca mobil tertutup
semua. Suara dari differential dapat dibedakan dalam beberapa macam gerakan
kendaraan yaitu:
1 Bunyi pada saat kendaraan berjalan lurus suaranya mendengung.
2. Bunyi pada saat kendaraan berbelok suara differential kocak.
3. Bunyi pada saat kendaraan akselerasi atau deakselerasi mendengung dengan
keras.
Semua bunyi pada differential biasanya disebabkan karena kerusakan
komponen-komponen sebagai berikut:
a. Ring Gear

Ring Gear terletak pada differential case, sedangkan ring gear sendiri diputar
oleh drive pinion. Daya pemindah yang baik adalah bila digerakkan dari drive pinion
dapat dipindahkan ke differential case oleh ring gear tanpa halangan apapun, tidak
timbul hentakan atau suara. Apabila ring gear mengalami kerusakan, gigi patah atau
run outnya besar, maka akan timbul suara pada ring gear saat daya mulai
dipindahkan. Run out ring gear akan menyebabkan terjadi gesekan yang tidak
normal pada perkaitan gigi antar gear dengan drive pinion. Gesekan yang tidak
normal akan menyebabkan keausan, dan akan mengakibatkan jarak keausan antar
ring gear dengan drive pinion (backlash) menjadi tidak normal atau tidak sesuai
dengan standarnya sehingga menimbulkan suara pada saat kendaraan berjalan.
Kerusakan ring gear karena run out yang besar atau gigi lebih terasa saat kendaraan

14
*SMK jenderal Bambang Sugeng
mulai berjalan atau kendaraan sedang melakukan akselerasi atau deakselerasi dan
kendaraan berjalan lurus.
b. Drive pinion
Drive pinion berfungsi untuk meneruskan gaya putar dari propeller shaft ke ring
gear. Perkaitan antara drive pinion dengan ring gear akan menghasilkan perbandingan
gigi dari satu differential. Perkaitan antara drive pinion dengan ring gear
mempengaruhi besar kecilnya permukaan gesek, dimana permukaan gesek
menentukan besar kecilnya luas bidang yang menjadi bidang kerja.
Apa bila tidak baik atau telah terjadi keausan pada gigi drive pinion, maka ketika
kendaraan sedang berjalan akan timbul suara pada differential suara akan lebih
terasa apabila kendaraan berjalan lurus. Perkaitan antara drive pinion dengan ring
gear tidak boleh terlalu renggang atau terlalu rapat dengan cara melakukan
penyetelan.
Kemungkinan kerusakan yang terjadi pada hubungan tapak gigi dan cara
memperbaikinya:
1) Jika tapak gigi terdapat pada sepanjang ujung gigi yang akan menyebabkan keausan
dan menimbulkan suara.

Gambar 3.16 Hubungan gesekan yang terjadi pada ujung gigi ring gear

Cara memperbaiki:

a) Memutar drive pinion ke arah pusat ring gear dengan memasang shim di
belakang drive pinion.
b) Menyetel ulang backlash gigi sesuai standar.

15
*SMK jenderal Bambang Sugeng
2) Jika pada tapak gigi terdapat di sepanjang alas tetapi tipis dan akan menyebabkan gigi
aus dan menimbulkan suara.

Cara memperbaiki:

a) Memutar drive pinion ke luar dari pusat ring gear.


b) Sisipkan shim yang lebih tipis di belakang drive pinion.
c) Menyetel kembali backlash sesuai standar.
3) Jika pada tapak gigi berada pada ujung luar gigi dan hal ini akan
menyebabkan gigi pecah atau cepat aus yang berlebihan.

Cara memperbaiki:
a) Memutar ring gear ke dalam mendekati drive pinion.
b) Sisipkan shim tipis di belakang drive pinion.
c) Menyetel ulang backlash.

16
*SMK jenderal Bambang Sugeng
B. Rangkuman
1. Fungsi utama differential adalah
a. Mereduksi putaran untuk memperbesar momen
b. Merubah arah putaran mesin sebesar 90°
c. Membedakan putaran roda kiri dan kanan pada saat kendaraan membelok.
2. Komponen utama differential terdiri 2 bagian yaitu:
a. Final gear terdiri dari drive pinion dan ring gear, yang memiliki fungsi untuk
memperbesar momen dan merubah arah putaran sebesar 90º
b. Differential gear terdiri side gear dan pinion gear, dan berfungsi untuk
membedakan kecepatan putar roda kiri dan kanan saat membelok.
3. Komponen differential terdiri dari: Differential Case, pinion gear, ring gear, side
gear, drive pinion, bearing, bearing cup, adjusting nut, differential Carie, flens.
4. Saat mobil berjalan lurus keadaan kedua ban roda kiri dan kanan sama - sama dalam
kecepatan putaran dan beban yang sama, sedangkan Saat mobil sedang membelok ke
kanan beban yang ditanggung pada roda kanan, karena beban lebih besar daripada
beban yang ditanggung roda bagian luar.
5. Perawatan berkala differential yaitu pemeriksaan secara visual dan penggantian oli.
6. Umumnya pemilihan oli gardan harus mengetahui Klasifikasi kekentalan oli dan
Kualitas oli dan penggunaan

C. Sumber Pustaka
Ebook pemeliharaan chasis dan pemindah tenaga kendaraan ringan
New Step 1 toyota training.
http://lib.unnes.ac.id/23434/1/5211312033.pdf

17
*SMK jenderal Bambang Sugeng

Anda mungkin juga menyukai