A. Service Suspensi
Sistem suspensi dirancang untuk menahan getaran akibat
benturan roda dengan kondisi jalan. Selain itu, sistem suspensi
diharapkan mampu untuk membuat "lembut" saat sepeda motor
menikung, sehingga mudah dikendalikan. Dengan sistem suspensi
juga, getaran akibat kerja mesin dapat diredam. Semua peran dan
kegunaan sistem suspensi tadi, pada akhirnya dapat diambil
kesimpulan bahwa dengan bekerjanya sistem suspensi, pada
dasarnya adalah agar diperoleh kenyamanan dalam berkendara
sepeda motor. Dengan demikian, gangguan pada sistem suspensi
akan berpengaruh langsung apada kenyamanan berkendara.
Suspensi pada sepeda motor biasanya bersatu dengan garpu
(fork), baik untuk bagian depan maupun bagian belakang. Tetapi ada
juga sebagian motor, suspensi belakang bukan sekaligus sebagai
garpu belakang dan biasanya disebut sebagai monoshock (peredam
kejut tunggal).
1
Gambar 3.1
Salah satu jenis dari susunan fork telescopic
2
Tipe suspensi belakang saat ini yang banyak digunakan
adalah:
a. Tipe Swing Arm
b. Tipe Unit Swing
Konstruksi suspensi tipe swing arm adalah dua buah lengan
yang digantung pada rangka dan ujung yanga lain dari suspensi
tersebut menopang roda belakang. Rancangan suspensi belakang
tipe swing arm ditunjukkan oleh gambar berikut.
Gambar 3.2
Disain suspensi belakang tipe swing arm dari paduan
Aluminium Cushion unit/shock absorber (peredam kejut)
diletakkan antara ujung belakang dari lengan dan rangka
(frame).
3
Gambar 3,3
Komponen Shock Absorber
5
ganti keduanya. Untuk pemeriksaan sok breker, tekanlah sepeda
motor tersebut ke bawah dan kemudian lepaskan tekanan
tersebut secara mendadak. Jika sepeda motor melenting dengan
cepat bagian badannya dan berayun-ayun maka kemungkinan
besar sok brekernya sudah tidak bekerja. Sok breker sepeda
motor tersebut harus diganti.
3. Periksa keadaan pegas suspensinya. Ukur panjang pegas dalam
keadaan pegas terlepas. Jika panjang pegas melebihi ketentuan,
pegas harus diganti.
Gambar 3.4
Suspensi Jenis Swing Arm
Gambar 3.5
Suspensi jenis unit swing dan swing arm
6
B. Keselamatan Kerja
1. Berhati – hati pada saat melakukan pembongkaran Komponen
Suspensi.
2. Menjaga agar minyak tidak tercecer ke lantai.
3. Pada saat pemasangan komponen harus teliti, jangan sampai ada
komponen yang tertinggal (tidak terpasang).
C. Proses Pengerjaan
1. Alat
- Oil seal Remover
- Dial test Indikator
- Kunci L
- Kunci Ring 14 – 17
- Kunci sock
- Kunci T 8
- Obeng ( – )
- Obeng ( + )
- Kuas
- Baskom
- Kompresor
- Majun (kain lap)
2. Bahan
- Satu unit sepeda motor jenis GL Max
- Oil Seal
- Oil front fork
- Solar
- Bensin
3. Langkah kerja (Membuka dan Memeriksa Bagian Garpu
Teleskopik)
a) Keluarkan udaranya ( tipe GL Max & GL Pro)
b) Kendorkan socket bolt bawah sambil bottom dijepit ragum dan
dilapisi kain lap
7
c) Lepas tutup garpu lalu keluarkan pegas
d) Keluarkan olinya
e) Lepaskan socket bolt dengan kunci hexagonal
f) Buka dust seal dan snap ring
g) Ganti oil seal jika rusak
4. Proses pengisian oil front fork
- Isikan oli garpu jenis ATF (Automatic Transmission Fluid) / oli
shock HGP
- Gunakan Gelas Ukur
- Pasang dan kencangkan baut penutup
5. Proses Pemasangan oil seal
- Lapisi sil oli dengan oli shock yang baru
- Pasang Sil dengan tanda menghadap keatas
- Masukan Sil ke tempatnya, dorong sil dengan fork seal driver
6. Gambar Kerja
Gambar 3.6
Membuka Baut pembuangan oil
8
Gambar 3.7
Melepas oil seal garpu depan
Gambar 3.8
Memeriksa panjang pegas
Gambar 3.9
Memeriksa bottom dari kerusakan
9
Gambar 3.10
Periksa keolengan pipe com
Gambar 3.11
Pengisian oil front fork
Gambar 3.12
Memasang oil seal
10
Gambar 3.13
Pemasangan bolt socket dengan menggunakan loctite
D. Control Quality
Hasil setelah dilakukan penservisan karburator tersebut, maka karburator
yang tadinya tersendat – sendat dan tidak mau stasioner, sudah normal
kembali.
11
DAFTAR PUSTAKA
12
LAMPIRAN
13