Anda di halaman 1dari 18

SISTEM TRANSMISI MANUAL

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


3.2 Menerapkan cara perawatan transmisi manual
Indikator :
3.2.1 Menentukan cara perawatan transmisi manual
3.2.2 Menentukan cara penggantian minyak pelumas transmisi manual
3.2.3 Menentukan cara menyetel gerak tuas pemindah gigi
4.2 Merawat berkala transmisi manual
Indikator:
4.2.1 Melakukan perawatan transmisi manual
4.2.2 Mengganti minyak pelumas transimisi manual
4.2.3 Menyetel gerak tuas transmisi manual

B. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah berdiskusi berdasarkan pembahasan masalah yang ada, peserta
didik akan dapat :
a) Peserta didik mampu menjelaskan cara perawatan transmisi manual dengan
benar
b) Peserta didik mampu menjelaskan cara penggantian minyak pelumas transmisi
manual dengan benar
c) Peserta didik mampu menjelaskan cara menyetel gerak tuas pemindah gigi
dengan benar
2. Disediakan peralatan, dan melakukan perawatan secara berkala pada
sistem transmisi manual diharapkan peserta didik akan dapat:
a) Peserta didik mampu melaksanakan perawatan sistem transmisi manual
sesuai dengan SOP
b) Peserta didk mampu mengganti minyak pelumas transmisi manual sesuai
dengan SOP
c) Peserta didik mampu melaksanakan penyetelan gerak tuas transmisi
manual yang sesuai dengan SOP

1. PENDAHULUAN

Zaman sekarang, banyak kendaraan dengan transmisi yang berbeda. Sebagian


masih menggunakan transmisi manual. Sebagian pula menggunakan transmisi otomatis.
Kendaraan dengan transmisi manua masih mempunyai keunggulan tersendiri.

Transmisi manual adalah sistem transmisi dengan cara pengoperasian secara


manual atau dengan menggunakan tangan. Konstruksinya lebih sederhana. Jika timbul

1
kerusakan maka perbaikannya cukup mudah dan murah. Oleh karena itu, jenis transmisi ini
banyak digunakan pada kendaraan bermotor.

Seiring perkembangan zaman, pada transmisi manual dilengkapi dengan berbagai


inovasi – inovasi terbaru. Tujuannya untuk meningkatkan kesempurnaan transmisi baik dari
perpindahan maupun perkaitan gigi. Ada beberapa syarat yang harus dimiliki oleh transmisi
manual, diantaranya waktu memindahkan tenaga harus cepat, mudah dan tidak berbunyi.
Bentuk transmisi manual harus kecil, ringan, tidak mudah rusak, dan mudah dioperasikan
atau diperbaiki. Kualitas transmisi manual juga baik, ekonomis, dan mempunyai efiseinsi
tinggi.

Transmisi manual juga terdiri dari berbagai jenis. Berikut jenis – jenis transmisi
manual beserta kelebihan dan kekurangannya.

a. Tipe roda gigi geser (sliding mesh type)


Transmisi tiep sliding mesh adalah transmisi manual yang cara perpindahan
giginya dengan menggeser langsung roda gigi input dan output-nya. Model ini
dilengkapi dengan gigi – gigi yang meluncur dari berbagai macam ukuran.
Kontruksi transmisi manual ini relatif sederhana dengan komponen
pendukung yang lebih sedikit. Hal ini tentunya menjadi keuntungan tersendiri dari
transmisi manual. Namun, transmisi manual tipe ini mempunyai kelemahan, yaitu
perpindahan gigi tiap tingkat percepatan cenderung sulit dan kasar. Hal itu
disebabkan perpindahan giginya dengan posisi meluncur sehingga membutuhkan
waktu yang cukup lama sampai terkait sempurna.
Roda gigi pada poros input berasal dari kopling dengan pemasangan mati.
Adapun roda gigi yang dipasang pada poros output dipasang geser atau sliding.
Roda gigi yang dipasang untuk model ini tentu jenis spur. Perhatikan roda gigi
berikut.

Gbr 1.1. Transmisi tipe sliding mesh


b. Transmisi roda gigi tetap (Constant mesh)
Transmisi tipe constant mesh adalah transmisi manual yang perpindahan
giginya memerlukan bant. Gigi ketiga pada output shaft dibuat berputar bebas di
shaft. Sementara itu, pada gigi kopling diberi alur dan diposisikan sedemikian rupa
pada poros output. Hal itu dilakukan hingga gigi dapat digerakkan sepanjang alur –
alur unutk berkaitan dengan ujung – ujung gigi. Bentuk transmisi cinstant mesh
ditunjukkan gambar berikut.

2
Gbr. 1.2. Transmisi roda gigi tetap (Constant mesh)

Sama seperti transmisi sliding mesh, transmisi constant mesh juga memiliki
titik kelemahan. Pada transmisi ini masih membutuhkan waktu yang lama dalam
perpindahan giginya. Hal itu dikarenakan untuk terkait sempurna drive gear dan
driven gear harus mempunyai jumlah putaran yang hampir sama. Suara transmisinya
pun kasar saat memindah gigi. Jangan kaget bahwa pemindahan giginya sangat sulit
pada kecepatan tinggi. Oleh karena itu, pemindah giginya harus dilakukan pada
kecepatan rendah.
Kopling geser pada trasnmisi jenis ini dapat digeser kekanan dan kekiri.
Posisi ini meskipun roda gigi C dan D terus berputar bersama roda gigi A dan B.
Tetapi tidak ada pemindahan putaran ke poros output. Hal ini dikarenakan rida gigi C
maupun roda gigi D terpasang bebas pada poros output.
c. Type synchromesh
Transmisi synchromesh diciptakan dengan unit sinkroniser. Fungsinya untuk
menyamankan putaran antara roda gigi penggerak dengan roda gigi yang
digerakkan. Putaran geranya dibuat mendekati satu sama lain seketika karena
adanya tenaga gesek oleh sinkroniser. Adanya drive gear dan driven gear yang
berputar dengan putaran sama menyebabkan gigi – giginya mudah berkaitan. Oleh
karena itu, perpindahan giginya cenderung lebih mudah dan lembut.
Transmisi synchromesh memiliki kelebihan dibandingkan transmisi sliding dan
constant mesh. Adanya kelebihan ini membuat transmisi ini banyak digunakan pada
kendaraan – kendaraan modern.
Konstruksi transmisi tipe synchromesh lebih rumit dibandingkan tipe sliding
dan constant mesh. Hal itu dikarenakan transmisi ini memiliki komponen pendukung
yang lebih banyak. Bentuk transmisi ini ditunjukkan pada gambar dibawah ini:

Gbr. 1.3. Transmisi tipe synchromesh

3
2. KOMPONEN – KOMPONEN TIPE SYNCHROMESH
Ada beberapa tipe transmisi manual yang telah anda pelajari. Salah satu tipe
transmisi manual adalah tipe synchromesh. Tipe ini memiliki beberapa komponen, di
antaranya sebagai beriktu:

Gbr. 2.1 konstruksi transmisi

Katerangan :
1. Input shaft transmisi
2. Counter gear
3. Output shaft
4. Unit synchromesh
5. Transmision case
6. Speed gear
7. Reverse Idle gear

a. Input shaft transmisi berfungsi untuk menerima moment output dari unit kopling
untuk diteruskan ke poros output secara langsung maupun melalui roda gigi
counter.
b. Counter gear berfungsi untuk meneruskan putaran dari input shaft gear untuk
diteruskan ke gigi percepatan
c. Output shaft berfungsi untuk sebagai penyalur tenaga yangsudah diolah melalui
proses reduksi ke komponen.
d. Unit synchromesh terdiri dari berbagai komponen, yaitu sebagai berikut:

4
Gbr. 2.2 Unit synchromesh
Keterangan:
1. Roda gigi sinkronmes (synchromesh ring) : Meneruskan tenaga / putaran dari
kopling geser ke poros output
2. Kopling geser sinkronmes (Clutch hub) : Menghubungkan roda gigi sinkronmes
dengan roda gigi tilngkat
3. Pengunci sinkronmes (Hub sleeve) : Mencegah pergantian gigi sebelum putaran
sama
4. Pegas pengunci (Key spring): Memegang pengunci – pengunci dengan roda gigi
sinkromes
5. Cincin sinkronmes (Shifting key): Menyesuaikan putaran unit sinkronmes
dengan roda gigi tingkat

e. Transmision case atau lebih dikenal dengan bak transmisi. Bak transmisi berfungsi
sebagai dudukan bearing. Selain itu, juga berfungsi sebagai poros – poros transmisi
serta sebagai wadah minyak pelumas.
f. Speed gear berfungsi untuk memperbesar atau memperkecil kecepatan kendaraan
sesuai kebutuhan.
g. Reverse Idle gear merupakan gigi pembalik putaran out put sehingga kendaraan
dapat berjalan mundur.

3. PRINSIP KERJA TRANSMISI MANUAL


1) Cara kerja transmisi manual
a. Posisi gigi netral
Pada dasarnya transmisi berfungsi mengubah kecepatan dengan cara menukar
kombinasi gigi (perpindahan gigi). Inpuf shaft menerima putaran dari mesin melalui
kopling. Selanjutnya, putaran tersebut diteruskan ke counter shaft melalui perkaitan gigi
input dengan gigi counter. Saat posisi netral, putaran counter shaft tidak diteruskan ke
output shaft. Putaran tersebut diterima gigi – gigi pada output shaft, tetapi gigi – gigi
tersebut hanya berputar bebas. Oleh karena itu, putaran ini tidak diteruskan ke output
shaft. Perhatikan gambar dibawah ini:

5
Gbr. 3.1.1 Posisi gigi netral
b. Posisi gigi 1
Tuas pemindah diposisikan pada gigi 1 saat posisi gigi 1. Batang pemindah
mendorong drive liver untuk menggerakkan shift frok. Shift frok menempatkan clutch
hub dan hub sleeve agar menghubungkan gigi percepatan 1. Gigi percepatan 1
menghubungkan dengan gigi 1 pada counter gear sehingga putaran counter shaft
dapat direduksi dan diteruskan ke output shaft. Perhatikan gambar dibawah ini:

Gbr. 3.1.2 Posisi gigi 1

c. Posisi gigi 2
Tuas pemindah diposisikan pada gigi 2 saat posisi gigi 2. Batang pemindah
mendorong drive liver untuk menggerakkan shift frok. Shift frok menempatkan clutch
hub dan hub sleeve agar menghubungkan gigi percepatan 2. Gigi percepatan 2

6
menghubungkan dengan gigi 2 pada counter gear sehingga putaran counter shaft
dapat direduksi dan diteruskan ke output shaft. Perhatikan gambar dibawah ini:

Gbr. 3.1.3 Posisi gigi 2

d. Posisi gigi 3
Tuas pemindah diposisikan pada gigi 3 saat posisi gigi 3. Batang pemindah
mendorong drive liver untuk menggerakkan shift frok. Shift frok menempatkan clutch
hub dan hub sleeve agar menghubungkan gigi percepatan 3. Gigi percepatan 3
menghubungkan dengan gigi 3 pada counter gear sehingga putaran counter shaft
dapat direduksi dan diteruskan ke output shaft. Perhatikan gambar dibawah ini:

Gbr. 3.1.4 Posisi gigi 3

e. Posisi gigi 4
Tuas pemindah diposisikan pada gigi 4 saat posisi gigi 4. Batang pemindah
mendorong drive liver untuk menggerakkan shift frok. Shift frok menempatkan clutch
hub dan hub sleeve agar menghubungkan gigi percepatan 4. Gigi percepatan 4
menghubungkan dengan gigi 4 pada counter gear sehingga putaran counter shaft
dapat direduksi dan diteruskan ke output shaft. Perhatikan gambar dibawah ini:

7
Gbr. 3.1.5 Posisi gigi 4

f. Posisi gigi 5
Tuas pemindah diposisikan pada gigi 5 saat posisi gigi 5. Batang pemindah
mendorong drive liver untuk menggerakkan shift frok. Shift frok menempatkan clutch
hub dan hub sleeve agar menghubungkan gigi percepatan 5. Gigi percepatan 5
menghubungkan dengan gigi 5 pada counter gear sehingga putaran counter shaft
dapat direduksi dan diteruskan ke output shaft. Perhatikan gambar dibawah ini:

Gbr. 3.1.6 Posisi gigi 5

g. Posisi gigi mundur


Pada posisi mundur, tuas pemindah diposisikan pada R. Batang pemindah
mendorong drive liver untuk menggerakkan shift frok. Shift frok menempatkan clutch
hub dan hub sleeve agar menghubungkan gigi percepatan dengan gigi counter
melalui gigi mundur (reverse idle gear). Selanjutnya, putaran output shaft
berkebalikan arah dengan putaran input shaft. Karena hal itu, kendaraan dapat
berjalan mundur. Posisi gigi mundur ditunjukkan gambar dibawah ini:

8
Gbr. 3.1.7 Posisi gigi mundur

2) Cara Kerja Sinkronmes


Posisi awal pengereman

Grb. 3.2.1 Posisi awal pengereman

• Kopling geser digerakkan ke kanan


• Pengunci mendorong cincin sinkronmes ke arah roda gigi tingkat
• Cincin sinkronmes melakukan pengereman tehadap roda gigi tingkat

9
Gbr. 3.2.2 Posisi kedua pengereman

• Kopling geser didorong lebih jauh


• Gigi kopling geser kontak dengan gigi cincin sinkronmes
• Pengereman lebih keras sampai putaran cincin sama dengan roda tingkat
• Pengunci mendorong lebih keras hingga batas langkah maksimum dan tertekan ke
bawah
Posisi Penyesuaian

Gbr. 3.2.3 Posisi penyesuaian

10
• Cincin sinkronmes berputar balik sedikit akibat tekanan gigi dalam kopling geser
• Kopling geser didorong lebih jauh lagi
• Pengunci menjadi bebas searah putaran
• Gigi kopling geser berhubungan dengan gigi cincin sinkronmes

Posisi Terhubung

Gbr. 3.2.4

• Kopling geser didorong maksimum


• Gigi kopling geser berhubungan dengan gigi penghubung roda gigi tingkat
• Putaran / tenaga roda gigi tingkat dapat diteruskan ke poros out put

4. MACAM – MACAM PEMINDAH GIGI TRANSMISI


1) Pemindah Langsung

Gbr. 4.1 Pemindah langsung

11
Keterangan:
1. Tuas pemindah 5. Tuas garpu gigi 1 dan 2
2. Batang pendorong / penarik 6. Tuas garpu gigi 3 dan 4
3. Lengan pendorong / penarik 7. Garpu pemindah
4. Tuas garpu gigi mundur 8. Pegas
9. Bola pembatas
Penggunaan
Kendaraan dengan pemindah tenaga standart
Keuntungan
▪ Konstruksi murah dan mudah
▪ Tidak perlu service

2) Pemindah Dari Roda Kemudi


Bagian – Bagian

Gbr. 4.2 Pemindah dari roda kemudi


Keterangan:
1. Roda kemudi 5. Bola penghubung
2. Tuas pemindah 6. Engsel penghubung
3. Pipa pengganti 7. Batang pendorong / penarik
4. Poros penggerak 8. Lengan pemindah
9. Transmisi
Penggunaan : Pada kendaraan dengan transmisi terletak di belakang sopir
Catatan :
▪ Konstruksi sulit
▪ Diperlukan service berkala
1. Memberi vet pada semua engsel yang bergerak
2. Pada jangka waktu tertentu perlu perbaikan sembungan -
sambungan

3) Pemindah Gigi Pada Kendaraan Penggerak Depan Transmisi Melintang


Bagian – Bagian

12
Gbr. 4.3 Pemindah gigi pada kendaraan penggerak depan transmisi melintang
Keterangan :
1. Tuas pemindah 5. Tumpuan pengantar kabel
2. Lengan pendorong / penarik 6. Pengantar kabel
3. Penyetel kebebasan kabel 7. Lengan kontrol
4. Kabel dorong / tarik 8. Lengan pemindah
9. Transmisi
Penggunaan : Pada kendaraan penggerak roda depan motor melintang
Catatan : Perlu sedikit perawatan
▪ Melumas sambungan
▪ Penyetelan panjang kabel

5. GARPU DAN BATANG PENARIK / PENDORONG


Bagian – bagian

Gbr. 5.1 Garpu dan batang penarik


Keterangan :
1. Dudukan lengan pendorong / penarik 4. Dudukan bola pembatas

13
2. Batang pendorong / penarik 5. Bola pembatas
3. Garpu pemindah 6. Pegas penekan

Cara Kerja :
▪ Lengan pemindah mendorong dan menarik tuas
▪ Garpu menggerakkan kopling geser pada posisi gigi yang diinginkan

Pembatas / Pengepas Kopling Geser

Gbr. 5.2 Pembatas


Cara kerja
Gigi 1
Batang pendorong digeser ke kiri hingga dudukan bola pembatas
Gigi 2
Batang pendorong digeser ke kanan hingga bola pembatas

Penguncian Pemindah Gigi


Tuntutan : Perlu pengaman pada transmisi agar tetap pada posisi satu posisi gigi

Gbr. 5.3 Pengunci dan garpu

14
Menggerakkan tuas garpu 3
• Tuas garpu didorong ke kiri
• Pasak pengunci terdorong
ke atas
• Tuas garpu 1 dan 2 tidak
dapat didorong / ditarik (
terkunci )
Menggerakan tuas garpu 2
• Tuas garpu 3 kembali netral
• Tuas garpu2 didodrong ke
kiri
• Kedua pasak pengunci
terdorong keatas dan ke
bawah mengunci tuas garpu
1 dan 3

Gbr. 5.4 Gerakan tuas garpu 3 dan 2

Menggunakan tuas garpu 1


• Tuas garpu 2 kembali
netral
• Tuas garpu 1 terdorong
ke kiri
• Pasak pengunci
terdorong ke bawah
• Tuas garpu 2 dan 3
terkunci
Gbr. 5.5 Gerakan tuas garpu 1
6. PELUMAS TRANSMISI
a) Sifat utama minyak pelumas
oli atau minyak pelumas termasuk salah satu komponen utama dalam sistem
transmisi manual. Banyak sekali manfaat oli dalam transmisi manual. Agar mendukung
kerja transmisi manual, ada beberapa syarat yang harus dimiliki oleh suatu jenis minyak
pelumas atau oli.
Berikut syarat yang harus dimiliki minyak pelumas tranmisi manual.
1) Kekentalan harus sesuai dengan SAE 80 dan SAE 90, oli yang mempunyai
tingkat kekentalan tinggi sangat efektif mencegah kerusakan roda gigi,
bantalan bunyi, serta kebocoran oli. Transmisi umumnya menggunakan
minyak pelumas dengan kekntalan SAE 80 atau SAE 90. Walaupun demikian,
dengan menggunakan minyak pelumas perlu melihat buku manual masing –
masing produk kendaraan.
2) Kemampuan memikul beban. Pada transmisi sering timbul tekanan dan
goncangan saat gigi berhubungan antara satu dengan yang lain. Dalam hal
ini, fungsi utama oli adalah untuk menggantikan beban saat roda gigi
bersinggungan dan mencegah panas, kemampuan oli tersebut yang dimaksud
dengan kemampuan memikul beban.

15
3) Tahan panas dan oksidasi. Kotoran akan membentuk kadar asam saat oli
roda gigi kualitasnya menurun akibat panas dan oksidasi. Kadar asam
tersebut dapat menimbulkan endapan kotoran yang mengakibatkan korosi
pada permukaan logam. Adanya endapan kotoran menyebabkan tidak
sempurnanya pelumasan pada bantalan. Endapan yang mengeras ini dapat
merusak komponen karena bersinggungan dengan permukaan gigi atau
bantalan.
b) Tipe minyak pelumas untuk roda gigi

Kualitas dan penggunaan oli dikualifikasikan sesuai standart API (American


Petroleum Institude). Kualifikasi API biasanya tercantum pada masing – masing
kemasan oli untuk menambahkan tingkatan SAE. Oli yang sering digunakan pada
transmisi manual adalah sebagai berikut.
Klasifikasi Penggunaan dan Kualitas Oli
API
GL - 3 Transmisi manual, steering gear, mengandung bahan tambah
extreme pressure resisting
GL - 4 Untuk gardan atau transmisi mengandung bahan tambahan
extreme pressure resisting lebih banyak dari GL - 3
GL - 5 Unutk gardan atau transmisi mengandung bahan tambah extreme
pressure resisting lebih banyak dari GL – 4. Oli ini bekerja unutk
kondisi kerja lebih berat karen menahan beban kejutan yang lebih
besar.

7. PEMELIHARAAN TRANSMISI MANUAL DAN KOMPONENNYA


Pemeliharaan adalah semua pekerjaan yang dilakukan unutk mempertahankan
keandalan. Selain itu, dapat diartikan unutk mempertahankan nilai dengan
meminimalkan keausan dan kerusakan yang dilaksanakan secara rutin dalam waktu
lama.
1) Pemeliharaan dan pencegahaan
Pemeliharaan dan pencegahaan merupakan pemeliharaan yang terencana berupa
pekerjaan yang diakibatkan oleh pemeriksaan untuk mengungkapkan gangguan.
Tujuan meminimalkan kerusakan komponen. Pemeliharaan dan pencegahaan ini
meliputi beberapa langkah sebagai berikut:
a) Pemeriksaan dan penyetelan
b) Pemberian oli
c) Penggantian komponen dan perbaikan kecil
d) Pembersihan komponen
2) Perawatan dan pemeriksaan komponen transmisi
Perawatan dan pemeriksaan komponen transmisi manual tidak terlalu rumit atau
sulit. Namun, perawatan dan pemeriksaannya membutuhkan ketelitian tinggi. Ada
beberapa tahap untuk merawat dan memeriksa komponen transmisi. Berikut
beberapa diantaranya.
a) Memeriksa mekanisme pengoperasian transmisi
Kebebasan gerak tuas pemmindah yang berlebihan disebabkan oleh keausan
dan kerusakan beberapa komponen. Komponen – komponen tersebut antara
lain: baut – baut penyambung, bushing sambungan, atau penyetelannya.
Pemeriksaaanya dapat dilakukan dengan pengamatan langsung maupun visual
b) Memeriksa pelumasan transmisi

16
Minyak pelumas yang digunakan untuk transmisi harus sesuai dengan jenis
transmisi. Jika tidak sesuai akan menyebabkan munculnya busa yang banyak.
Nantinya, busa ini akan mengisi sela – sela girboks, kemudian dikeluarkan
melalui girboks.
Sebenarnya, ada banyak faktor yang menyebabkan kebocoran bak minyak
pelumas. Beberapa diantaranya pengisian minyak pelumas yangberlebihan,
baut pengisi yang longgar, dan girboks retak. Sebaiknya, penggantaina minyak
pelumas dilakukan gejala – gejala kerusakan.
c) Memeriksa gejala – gejala
Pemeriksaan kerusakan transmisi beraiatan dengan sistem kerja transmisi.
Untuk melakukan pemeriksaan ini, sebaiknya dilakukan tes jalan. Artinya
kendaraan harus dijalankan dahulu agar pemeriksaan dapat dilakukan. Hasil
pemeriksaan ini berupa kesalahan – kesalahan yang terjadi pada transmisi
manual. Perhatikan tabel berikut:
Gejala Penyebab Perawatan Perbaikan
Gigi loncat dari Garpu pemindah Beri pelumas Bongkar dan ganti
hubungan aus
Garpu pemindah Periksa pelumas Bongkar dan ganti
atau hub sleeve dan ganti
aus
Pegas penekan Bongkar dan ganti
lemah
Main shaft aus Periksa pelumas Bongkar dan ganti
dan ganti
Bearing primary Perikas pelumas Bongkar dan ganti
shaft aus dan ganti
Pasak poros input Bongkar dan
longgar atau pasang
patah
Gigi sulit masuk Kopling tidak Setel kebebasan
bebas pedal kopling
Ring Bongkar dan ganti
synchromesh aus
Mekanik Bongkar dan ganti
pemindah aus
Jumlah pelumas Periksa minyak Isi pelumas
kurang pelumas dan ganti hingga level
sesuai
Suara berisik Jumlah pelumas Periksa minyak Isi pelumas
yang tidak sesuai kurang pelumas dan ganti hingga level
sesuai
Keausan counter Bongkar dan ganti
shaft gear shim
Keausan reverse Bongkar dan ganti
idle gear shim
Keausan pinion Bongkar dan ganti
shaft shim
keausan roda gigi
transmisi
Transmisi macet Poros persneling Perbaiki
pada salah satu bengkok
gigi Penekanan Perbaiki

17
persneling macet
Synchromesh Periksa minyak Bongkar dan ganti
macet pelumas dan ganti
Jumlah pelumas Periksa minyak Isi pelumas
kurang pelumas dan ganti hingga level
sesuai
Transmisi gaduh Bantalan poros Periksa minyak Bongkar dan ganti
saat netral input aus pelumas dan ganti
Roda gigi aus Periksa minyak Bongkar dan ganti
pelumas dan ganti
Transmisi gaduh Keausan reverse Bongkar dan ganti
pada saat mundur idle gear shim
Roda gigi counter ganti
aus
Mekanisme perbaiki
pemindah rusak

18

Anda mungkin juga menyukai