Anda di halaman 1dari 29

A.

Fungsi Suspensi pada SepedaMotor


Sistem suspensi merupakan salah satu bagian pada chasis sepeda motor
yang berfungsi untuk menyerap goncangan, kejutan, maupun getaran dari
permukaan jalan yang tdak rata atau bergelombang dengan tujuan untuk
meningkatkan keamanan, kenyamanan, dan stabilitas selama berkendara.
Selain itu sistem suspensi juga berfungsi untuk menopang body dan
rangka sepeda motor untuk menjaga letak geometris antara body dengan
roda-roda.Suspensi pada sepeda motor biasanya bersatu dengan garpu(fork), baik
untuk bagian depan maupun bagian belakang. Tetapi ada juga sebagian
motor, suspensi belakang bukan sekaligus sebagai garpu belakang dan
biasanya disebut sebagai monoshock atau dengan kata lain peredam kejut
tunggal.
1 .Suspensi Bagian Depan (Front Suspension)
Suspensi depan yang terdapat pada sepeda motor pada umumnya
terbagi dua, yaitu:
a. Garpu batang bawah (botom link fork); jenis ini biasanya dipasang
pada sepeda motor bebek model lama, sepert vespa atau scooter.
b. Garpu teleskopik (telescopic fork); merupakan jenis suspensi yang
paling banyak digunakan pada sepeda motor saat ini.
Suspensi teleskopik terdiri dari dua garpu (fork) yang dijepitkan pada
steering yoke sebagaimana gambar di bawah ini.

TEM RANGKA Gambar Garpu teleskopik (telescopic fork)PADA SEPEDA


MOTOR

1
Garpu teleskopik menggunakan penahan getaran pegas dan oli(minyak
pelumas) garpu. Pegas menampung getaran dan benturan rodadengan
permukaan jalan, sedangkan oli garpu mencegah getaran agar tidaksampai kebatang
kemudi.Garpu depan dari sistem kemudi (yangtermasuk kedalamsuspensi depan)
fungsinya untuk menopanggoncangan jalan melalui roda depan, berat mesin dan
beban
penumpang. Oleh karena itu garpu depan harus mempunyai sifat kuatdan tahan
terhadapgoncangan
2. Suspensi bagian Belakang (Rear Suspension)
Sistem suspensi belakang yang umum digunakan pada sepeda
motormenggunakan swing arm pivot sebagai penunjang dan penahan rearaxle (poros
roda belakang). Penggunaan swing arm pivot memberikanreaksi yang cepat pada roda
untuk bekerja diberbagai kondisi jalan.Selain itu, swing arm pivot harus memiliki
kemampuan mengontrolgerakan roda dengan baik sehinggamemberikan kenyamanan
dankeamanan bagi pengendara.Jenis-jenis peredam kejut roda belakang sepeda motor
terdiri daribeberapa tpe, diantaranyaSwing arm typedan Unit swing type.
a. Swing arm type
Suspensi belakang jenis swing arm memberikan kenyamanan
dalam pengendaraan serta membantu daya tarik dan kemampuanmengontrol gerakan
roda yang baik. Pada umumnya semua sepedamotor menggunakan sistem kerja dasar
suspensi belakang sepertini. Suspensi belakang dengan sistem dasar swing arm ini
dirancanguntuk beberapa jenis, bergantung dari kebutuhan sistem redamnyaserta
designdari swing arm nya.

2
b. Unit swing type
Umumnya suspensi tpe unit swing dipakai pada sepeda motor yang
mempunyai penggerak akhirnya (fnal drive) memakai sistem porospenggerak. Ada
dua jenissuspensi ini, yaitu double suspensi danmonoshock.
1) Double suspension

Gambar : Double Suspension


Jenis ini mempunyai dua peredam kejut yang mendukung bagian belakang
frame body dan swing arm. Suspensi ini umum digunakan,karena sangat sederhana
proses pemasangannya, jumlah komponenyang lebih sedikit, serta mempunyai sistem
dasar yang ekonomis.
2)Monoshock
Jenis suspensi ini mempunyai satu peredam kejut yang mendukung
bagian belakang frame body dan bagian swing arm. Sistem

3
suspensemonoshockmenggunakan sebuah shock absorber sebagai
peredamnya,sehingga kinerja sistem suspensi menjadi lebih baik dibandingkandengan
tpe konvensional dual spring. Sistem suspensi jenis ini banyakdigunakan pada sepeda
motor off road dan on road kecepatan tinggidengan CC sedang sampai dengan
besar.Ada beberapa model suspensi monoshock diantaranya:
a) Susensi Monoshock Konvensional,
b) Suspensi Monocross, dan
c) Suspensi Unitrak.

Gambar 14. Jenis suspensi monoshock


B. Prinsip Kerja Suspensi
Prinsip kerja suspensi pada bagian ini dibagi dua bagian utama, yaitususpensi
bagian depan dan suspensi bagian belakang. Berikut ini dijelaskanmengenai kedua
prinsip kerja dari suspensi pada sepeda motor.
1. Prinsip kerja suspensi bagian depanJenis sistem suspensi depan yang umum
digunakan pada sepeda motordiantaranya:
a) Suspensi botom link atau pivotng link, jenis ini dipergunakanpadasepeda motor tipe
bebek/cub (leading link) dan scooter(trailing link) model lama. Akan tetapi
belakangan ini denganperkembangan teknologinya, jenis suspensi depan ini sudah
tidakbegitu populer dan jarang digunakan. Hal tersebut dikarenakankonstruksinya
yang cukup rumit dan manuver kendaraan yangkurang stabil, terutama pada

4
kecepatan tinggi. Adapun konstruksisuspensi botom link ini dapat dilihat pada
gambar di bawah.

Gambar 15. Suspensi jenis botom linkSumber: HOST, Japan


Keuntungan suspensi botom link:Pada saat pengereman, konstruksi link akan
menaikkan bagiandepan kendaraan, sehingga gejala kendaraan menukik
akibatpengereman dapat diminimalisir.Kekurangan suspensi botom link:
1) Adanya link dan engsel menyebabkan sistem suspensi inimemerlukan perawatan
dan pelumasan rutin.
2) Keausan bushing pada bagian engsel linkakan menyebabkankedudukan roda
miring terhadap sumbu geometrinya.
3) Kurang nyaman digunakan pada kecepatan tinggi maupun offroad.
b) Suspensi Telescopic,
jenis ini paling banyak digunakan pada sepedamotor dengan ukuran CC kecil sampai
dengan CC sedang.Keuntungan suspensi telescopic:
1) Tidak memerlukan perawatan ekstra sepert halnya pada systemsuspensi botom
link.
2) Kenyamanan dan keamanan pada kecepatan tinggi tetap terjaga.Kerugian suspensi
telescopic.
Bagian depan kendaraan cenderung menukik pada saatpengereman, sehingga
kemungkinan pengendara terjungkal padasaat pengereman mendadak lebih besar.

5
Gambar 16. Suspensi jenis telescopicSumber: HOST, Japan
Pada bagian ini, prinsip kerja suspense depan yang dibahas akan difokuskanpada
jenis telescopic. Hal tersebut mengingat jenis ini yang palingbanyak digunakan saat
ini. Berikut adalah prinsip kerja suspensi depan

Gambar 17. Prinsip kerja suspensi jenis telescopicSumber: Pelathan Mekanik


Tingkat-2, Honda
Jenistelescopic dengan memperhatkan gambar di bawah ini:
(1) Langkah Menekan (Compression side)
Pada saat garpu telescopic (fork tube) bergerak pada posisi menekan(langkah
kompresi), oli pada ruang B mengalir melalui lubang orifcepada pipa garpu menuju

6
ruang C. Sementara itu, oli di dalam ruang BSISTEM RANGKA PADA SEPEDA M
juga menekan free valve dan kembali ke atas menuju ruang A. Tahanan
oli yang mengalir akan meredam gerakan kejut (shock absorber) pada
saat gerakan menekan. Untuk kejutan yang besar atau saat garpu
mendekat tekanan yang maksimal, maka bagian bawah dari ujung
garpu akan tersumbat oleh “oil lock piece”, sehingga terjadi tahanan
gerakan garpu secara hidrolis sebelum garpu menyentuh bagian
bawah.
(2) Langkah Naik (Tension side)
Pada langkah naik, oli dalam ruang A mengalir menuju ruang C melaluilubang orifce
yang berada pada bagian atas fork piston sehinggamengakibatkan tahanan aliran oli.
Tahanan oli tersebut akan berfungsisebagai tenaga redam (damping force) untuk
mengontrol gerak naikpegas suspensi. Rebound spring akan bekerja meredam
gerakan kejutdari garpu pada saat terjadi gerakan rebound yang lebih kuat. Padasaat
tersebut terjadi aliran oli dari ruang C menuju ruang B, melaluiCatatan:Jumlah
minyak peredam kejut yang kurang dapat mengakibatkantimbulnya suara hentakan
ketka pipa garpu mencapai akhir dari langkahkompresi atau akhir dari rebound
stroke.lubangorifce yang berada pada bagian bawah piston fork.
2. Prinsip kerja suspensi bagian belakang
Sistem suspensi belakang yang umum digunakan pada sepeda motormenggunakan
swing arm pivotsebagai penunjang dan penahan rearaxle (poros roda belakang).
Penggunaan swing arm pivot memberikanreaksi yang cepat pada roda untuk bekerja
di berbagai kondisi jalan,disamping itu memilikikemampuan mengontrol gerakan
roda denganbaik sehinggamemberikan kenyamanan dan keamanan
berkendara.Berikut ini prinsip kerja darishock absorber pada suspensi
bagianbelakang:
a) Shock absorber jenis fricton damper
Prinsip kerjanya sangat sederhana, dimana untuk penggantolisebagai peredam
gerakan per dan suspensi dilakukan olehpistonyang memiliki ring non metalik
(biasanya dari bahan plastk)yangdipasangkan pada bagian atas piston. Ring piston

7
dari bahannonmetalik tersebut berfungsi meredam gerakan damper rod yangmenekan
dinding bagian dalam silinder yang dilapisi oleh gemuk(grease).Fricton damper
umumnya digunakan pada sepeda motorsederhanadengan CC yang kecil, dan
belakangan ini sudah tdakumum digunakan.

Gambar 18. Prinsip kerja shockabsorber


b) Shock absorber jenis oil damperOil damper
berfungsi mengontrol gerakan pegas suspensi (naikmaupun turun) melalui lubang-
lubang saluran yang terdapatpada piston damper.Gerakan menahan yang dilakukan
oleh pistondamper didapatkan dari oli yang meredam gerakan pegas,
melaluiperubahan lubang keluar masuknya oli pada saat piston bergerakturun naik.
Pada saat piston bergerak turun (menekan), oli menahangerakan tersebut melalui
sebagian besar aliran oli yang masukmelalui damping orifce, reaksi ini terjadi akibat
gerakan roda yangmenyentuh secara tba-tba bagian jalanan yang menonjol.Pada saat
tekanan pegas mengembalikan rod bergerak keatas(memanjang) gerakan tertahan
dengan lembut, karenaadanyatekanan oli dari damping oil melalui sebagian kecil
aliranoli yang mengalir melalui lubang-lubang kecil orifce. Untuk lebihjelasnya
perhatkan gambar di bawah ini.

8
Gambar 19. Prinsip kerja shock absorber jenis oil damperHonda
C. Pemeriksaan dan Pemeliharaan Suspensi
Untuk menjaga agar sistem suspensi pada sepeda motor selalu dalam kondisi
yang prima, maka perlu dilakukan pemeriksaan dan pemeliharaansistem suspensi.
Dibawah ini akan dijelaskan urutan dan langkah-langkahpemeriksaan dan
pemeliharaan suspensi pada sepeda motor.
1. Pemeriksaan dan pemeliharaan suspensi bagian depan Tabel dibawah ini
menunjukan langkah atau cara melakukanpemeriksaan dan pemeliharaan suspensi
bagian depan pada sepedamotor.

No Jenis Pemeriksaan ProsedurPemeriksaan Prosedur Pemeliharaan

Kebocoranpereda
m kejut
Amat secaravisual pada
Jika terjadi kebocoran, maka
bagian yang diberi anak
1. peredam kejut harus
panah,apakah terdapat
diperbaiki.
kebocoran oli atautidak.

9
Apabila roda depan

Memeriksa danbelakang tdak

kelurusan segaris,periksa posisi chain

geometri roda adjusterdari ketepatan


posisinyaantara sisi kiri dan
Luruskan stangstr,
kanan.Apabila roda depan
periksakelurusan
2. danbelakang terlihat miringke
antararoda depan
satu arah, lakukan
danbelakang
pemeriksaan pada
bagianbagian swing arm
ataupunsuspensi depan
darikebengkokan/rangkayangt
erpuntir.

Periksa keadaan
pegas suspensinya

Ukur panjangpegas
Jika panjang pegas melebihi
3. dalamkeadaan
ketentuan, pegas harusdiganti.
pegasterlepas.

Memeriksa kerja
Memeriksa
sistem suspensi Gerakan kepegasan harus
suspensi depan
depan dengan berlangsung dengan lembut
(teleskopik)
menekan bagian dan lancar, setelah ditekan
4.
depan sepeda pegas harus kembali ke
motor beberapa posisi semula dengan
kali (dengan rem sedikit tahanan.
ditahan).

10
2. Pemeriksaan dan pemeliharaan suspensi bagian belakang Tabel dibawah ini
menunjukan langkah atau cara melakukanpemeriksaan dan pemeliharaan suspensi
bagian belakang pada sepedamotor.

Jenis
No ProsedurPemeriksaan Prosedur Pemeliharaan
Pemeriksaan

Memeriksa kerja
sistem suspensi Gerakan
Pemeriksaan kerjaakan
belakang kepegasanharusberlangsung
dilakukandengan
dengan lembut
caramenekan
1. danlancar, setelahditekan
bagianbelakang
pegasharuskembali ke
sepedamotor beberapa
posisisemula dengansedikit
kali (dengan remditahan).
tahanan.

Pemeriksaan
komponen
suspensi yangaus Menempatkansepeda
atau kendor motor padastandar Jika ada
2. utama,goyangkan kelonggaran,periksa baut
lenganayun ke kanan- engsel danbos lengan ayun.
kiri.

SISTEM RANGKA PADA SEPEDA MOTOR

11
PENGERTIAN, FUNGSI, KOMPONEN, CARA KERJA, DIAGNOSA DAN
PERAWATAN SISTEM SUSPENSI

Chassis pada mobil meliputi suspensi yang menopang axle, kemudi untuk
mengatur arah kendaraan, roda, ban dan rem untuk menghentikan jalannya
kendaraan. Sistem system berpengaruh langsung terhadap kenikmatan berkendaraan,
stabilitas dan lain sebagainya.Sistem rem digunakan untuk mengurangi atau
menghentikan jalannya kendaraan dan mempertahankan posisi kendaraan pada saat
diparkir.
1. SUSPENSI

Sistem suspensi terletak diantara body kendaraan dan roda-roda, dan


dirancang untuk menyerap kejutan dari permukaan jalan sehingga menambah
kenikmatan dan stabilitas berkendaraan serta memperbaiki kemampuan cengkram
roda terhadap jalan.Suspensi terdiri dari pegas, shock absorber, stabilizer dan
sebagainya.Pada umumnya suspensi dapat digolongkan menjadi suspensi tipe rigid
(rigid axle suspension) dan tipe bebas (independent suspension). Suspensi
menghubungkan body kendaraan dengan roda-roda dan berfungsi sebagai berikut :
1. Menyerap getaran, kejutan dari permukaan jalan, sehingga menambah kenyamanan
bagi penumpangnya..

12
2. Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke body melalui gesekan antara
jalan dengan roda-roda.
3. Menopang body pada axle dan memelihara letak geometris antara body dan roda-
roda.

2. KOMPONEN UTAMA
a. PEGAS
Pegas berfungsi menyerap kejutan dari jalan dan getaran roda-roda agar tidak
diteruskan ke body kendaraan secara langsung. Disamping itu untuk menambah
kemampuan cengkram ban terhadap permukaan jalan.
Ada tiga tipe pegas, yaitu
1. Pegas Koil (Coil Spring), dibuat dari batang baja khusus dan berbentuk spiral.

2. Pegas Daun (Leaf Spring), dibuat dari bilah baja yang bengkok dan lentur.

13
14
3. Pegas Batang Torsi (torsion bar spring), dibuat dari batang baja yang elastis
terhadap puntiran.

b. SHOCK ABSORBER

15
Apabila pada suspensi hanya terdapat pegas, kendaraan akan cenderung beroskilasi
naik turun pada waktu menerima kejutan dari jalan. Akibatnya berkendaraan menjadi
tidak nyaman. Untuk itu shock absorber dipasang untuk meredam oskilasi dengan
cepat agar memperoleh kenikmatan berkendaraan dan kemampuan cengkeram ban
terhadap jalan.Di dalam shock absorber telescopic terdapat cairan khusus yang
disebut minyak shock absorber. Pada shock absorber tipe ini, gaya redamnya
dihasilkan oleh adanya tahanan aliran minyak karena melalui orifice (lubang kecil)
pada waktu piston bergerak.

16
Shock absorber berfungsi untuk meredam oskilasi (gerakan naik-turun)
pegas saat menerima kejutan dari permukaan
jalan.

Cara Kerja :
Di dalam shock absorber telescopic terdapat cairan khusus yang disebut
minyak shock absorber.
􀁺 Saat Kompresi
Katup terbuka, minyak dapat mengalir dengan mudah sehingga tidak terjadi
peredaman.

􀁺 Saat Ekspansi
Katup tertutup, minyak mengalir melalui orifice (lubang kecil) sehingga terjadi
peredaman.

Tipe Shock Absorber

17
􀁺 Penggolongan Menurut Cara Kerja
1. Shock absorber kerja tunggal (single action)
Efek meredam hanya terjadi saat ekspansi. Sebaliknya saat kompresi tidak terjadi
peredaman.

2. Shock absorber kerja ganda (double action)


Saat ekspansi dan kompresi selalu terjadi peredaman.

􀁺 Penggolongan Menurut Konstruksi


1.Shock absorber tipe mono tube
Dalam shock absorber terdapat satu silinder tanpa reservoir.

18
2. Shock absorber tipe twin tube
Dalam shock absorber terdapat pressure dan outer chamber yang membatasi working
chamber dan reservoir chamber.

􀁺 Penggolongan Menurut Medium Kerja


1. Shock absorber tipe hidraulis
Di dalamnya terdapat minyak shock absorber sebagai media kerja.

19
2. Shock absorber tipe gas

Tipe Shock Absorber


Shock absorber dapat digolongkan menurut cara kerjanya, kontruksi, dan medium
kerjanya.
1) Menurut Cara Kerjanya
1. Shock absorber kerja tunggal (single action), Efek meredam hanya terjadi pada
waktu shock absorber berekspansi. Sebaliknya pada saat kompresi tidak terjadi efek
meredam.
2. Shock absorber kerja ganda. (Multiple action), Baik saat ekspansi maupun
kompresi absorber selalu bekerja meredam.Pada umumnya kendaraan sekarang
menggunakan tipe ini.
2) Menurut Konstruksi
1. Shock absorber tipe twin tube, di dalam shock absorber tipe ini terdapat
pressure tube dan outer tube yang membatasi working chamber (silinder dalam)
dan reservoir chamber (silinder luar).
2. Shock absorber tipe mono-tube di dalam shock absorber hanya terdapat satu
silinder (atau tanpa reservoir).
3) Menurut Media Kerjanya
1. Shock absorber tipe hidraulis, di dalamnya hanya terdapat minyak shock
absorber sebagai medium kerja.

20
2. Shock absorber berisi gas adalah absorber hidraulis yang diisi dengan gas. Gas
yang biasanya digunakan adalah nitrogen.

c. STABILIZER BAR

Stabilizer bar berfungsi untuk mengurangi kemiringan kendaraan akibat gaya


sentrifugal pada saat kendaraan membelok. Disamping itu untuk meningkatkan traksi
ban. Untuk suspensi depan, stabilizer bar biasanya dipasang pada kedua lower arm
melalui bantalan karet dan linkage. Pada bagian tengah diikat ke frame atau body
pada dua tempat melalui bushing. Bila roda kanan dan kiri bergerak ke atas dan ke
bawah secara bersamaan dengan arah dan jarak yang sama, stabilizer bar harus bebas
dari puntiran. Umumnya pada saat kendaraan membelok, pegas roda bagian luar
(outer spring) tertekan dan pegas roda bagian dalam (inner) mengembang. Akibatnya
stabilizer bar akan terpuntir karena salah satu ujungnya tertekan ke atas dan ujung
lainnya bergerak ke bawah. Batang stabilizer cenderung menahan terhadap puntiran.
Tahanan terhadap puntiran ini berfungsi mengurarg body roll dan memelihara body
dalam batas Kemiringan yang aman. Seperti diperlihatkan pada gambar di bawah,
salah satu ujung strut bar dipasang pada lower suspension arm dan ujung lainnya
diikat ke bracket strut bar yang diikatkan ke body atau cross member melalui bantalan
karet. Strut bar berfungsi untuk menahan lower arm agar tidak bergerak maju atau
mundur pada saat menerima kejutan dari permukaan jalan yang tidak rata atau
dorongan akibat terjadinya pengereman.

21
d. LATERAL CONTROL ROD

Lateral control rod dipasang diantara axle dan body kendaraan. Tujuannya
untuk menahan axle pada posisinya terhadap beban dari samping.

22
e. BUMPER

Pada saat kendaraan melalui jalan yang berlubang atau tonjolan besar, pegas
mengerut dan mengembang secara berlebihan.Keadaan ini dapat menyebabkan
kerusakan komponen lainnya. Untuk itu bounding dan rebounding bumper dipasang
sebagai pelindung frame, axle, shock absorber dan lain-lain pada waktu pegas
mengerut dan mengembang di luar batas maksimumnya.

23
f. BALL JOINT
Ball joint menerima beban vertikal maupun lateral.Disaamping itu juga
berfungsisebagai sumbu putaran roda pada saat kendaraan membelok.Di bagian
dalam ball joint terdapat gemuk untuk melumasi bagian yang bergesekan.Pada setiap
interval tertentu gemuk harus diganti dengan tipe molibdenum disulfide lithium base.

PENTING
Untuk menambah gemuk, lepaskan screw plug kemudian pasangkan fitting gemuk
Setelah pengislan gemuk selesal, pastikan gantl fitting gemuk dengan screw
plug.Pada tipe ball Joint yang menggunakan dudukan dari resin, tidak diperlukan
penggantian gemuk.

3. OSKILASI BODY
PITCHING
Pitching adalah gerakan atau bergoyang bagian depan dan belakang kendaraan ke atas
dan ke bawah terhadap titik pusat grafitasi kendaraan. Gejala ini terjadi ketika
kendaraan melalui jalan yang bertonjolan atau lubang.Disamping itu pitching mudah
terjadi pada kendaraan yang pegasnya lemah.

ROLLING
Bila kendaraan membelok atau melalui tonjolan jalan, maka pegas pada satu sisi
kendaraan mengembang dan pegas pada sisi lainnya mengerut.Keadaan ini
mengakibatkan body rolling pada arah samping (sisi ke sisi).

24
BOUNCHING
Bounching adalah gerakan naik turun body kendaraan secara keseluruhan.Gejala ini
mungkin terjadi pada kecepatan kendaraan tinggi dan pada jalan bergelombang,
demikian pula bila pegas suspensi lemah.

YAWING
Yawing adalah gerakan body kendaraan mengarah memanjang ke kanan dan ke kiri
terhadap titik berat kendaraan.Yawing kemungkinan terjadi pada jalan yang
menyebabkan pitching.

4. TIPE DAN KARAKTERISTIK SUSPENSI


Menurut konstruksinya suspensi dapat digolongkan menjadi dua tipe.
1. Rigid suspension. Pada suspensi tipe rigid, roda kiri dan kanan dihubungkan oleh
axle tunggal.

2. Independent suspension.

25
Pada suspensi model bebas (independent suspension), masing-masing pada roda kiri
dan kanan bergerak bebas (independen).
Pada suspensi rigid axle (rigid axle suspension), roda kiri dan kanan dihubungkan
oleh axle tunggal. Axle dihubungkan ke body dan frame melalui pegas (pegas daun
atau pegas koii). Suspensi rigid banyak digunakan pada roda depan dan belakang bus
dan truck dan pada roda belakang mobil penumpang. Hal ini karena konstruksinya
kuat dan sederhana.Pada suspensi model bebas (independent suspension, roda kiri
dan kanan tidak dihubungkan secara langsung pada axle tunggal.Kedua roda dapat
bergerak secara bebas tanpa saling mempengaruhi. Biasanya suspensi model bebas
ini digunakan pada roda depan mobil penumpang dan truck kecil. Sekarang suspensi
model bebas digunakan juga pada roda belakang mobil penumpang. Perbedaan besar
antara suspensi depan dan belakang disebabkan roda depan dapat membelok. Ketika
kendaraan membelok atau melalui jalan yang tidak rata, roda-rodanya menerima gaya
dari permukaan jalan. Suspensi berfungsi menyerap gaya-gaya ini agar kendaraan
berjalan sesuai dengan arah yang diinginkan. Disamping itu untuk mencegah roda
bergoyang, bergerak ke arah depan, belakang, samping, secara berlebihan, atau
merubah kemiringan roda, hal ini akan mempengaruhi kestabilan kendaraan. Karena
faktor inilah suspensi model bebas sering digunakan pada roda depan. Sebagai contoh
suspensi model bebas adalah tipe Macpherson strut dan tipe double wishbone.
a. Macpherson strut

26
Suspensi tipe ini banyak digunakan pada roda depan. Konstruksi dari suspensi tipe
strut adalah : lower arm, strut bar, stabilizer bar dan strut assembly. Ujung lower arm
dipasang pada suspension member melalui bushing karet dan dapat bergerak naik
turun.Ujung lainnya dipasang ke steering knuckle arm melalui ball joint.Sebagai
bagian dari suspension linkage, shock absorber berfungsi menyerap kejutan dari jalan
dan menopang berat kendaraan. Bagian atasnya dipasang pada fender apron melalui
bantalan karet dan bearing. Bagian bawah strut diikat dengan baut pada steering
knuckle

Macpherson strut dengan lower arm berbentuk L

Ada beberapa macam bentuk lower arm yang digunakan untuk menopang roda dan
bodi kendaraan. Diantaranya adalah bentuk lower arm berbentuk L. bentuk ini ada
yang digunakan pada kendaraan yang mesinnya di depan dan penggeraknya roda
depan. Lower arm bentuk L in! diikat pada body pada dua tempat melalui bushing
dan ke steering knuckle melalui ball joint. Keuntungannya dapat menahan gaya dari
arah samping maupun arah depan belakang sehingga tidak perlu menggunakan strut
bar.

27
b. Tipe double wishbone.

Suspensi model bebas ini banyak digunakan pada roda depan mobil penumpang dan
truck kecil. Konstruksinya adalah roda dipasang pada body melalui dua lengan
suspensi (upper dan lower arm). Shock absorber dan pegas koil dipasang diantara
kedua arm tersebut di atas, steering knuckle dan frame. Salah satu ujung arm
dipasang pada body atau frame melalui bushing, dan ujung lainnya pada steering
knuckle melaui ball joint. Bagian atas shock absorber diikat pada body atau frame,
dan bagian bawahnya ke lower arm. Pegas koil terletak diantara lower arm dan body.

28
3. Pegas udara (air suspension)
Pegas ini menggunakan tenaga udara yang disimpan pada bellow.bellow ini yang
menggantikan tempat dari pegas daun dan pegas coil. Kontruksi ini memerlukan
sebuah pompa untuk menambahkan angin ke dalam bellows.

4. Pegas berlubang

Pegas ini terbuat dari karet dimana pada bagian tengahnya dibuat lubang.pegas ini
merupakan kelengkapan dari dari sistem pegas yang mempunyai fungsi untuk
melindungi komponen suspensi dari kerusakan akibat defleksi yang berlebihan.

sumber : http://subandiyo513.blogspot.com/2012/01/sistem-suspensi-mobil.html

29

Anda mungkin juga menyukai