Advertisement
Pada artikel yang terdahulu saya telah bahas tentang mesin sepeda motor, pada
artikel kali ini sebagai kelanjutannya saya akan membahas tentang bagian-bagian
yang termasuk pada chasis sepeda motor.
Chasis atau rangka adalah salah satu bagian yang penting sekali pada kendaraan ,
karena rangka ibarat tulang punggung bagi kendaraan baik mobil maupun sepeda
motor. Hampir seluruh bagian-bagian penting dipasang pada rangka. Rangka harus
dibuat dari bahan yang cukup kuat untuk menahan atau memikul beban kendaraan.
Konstruksinya disesuaikan untuk kebutuhan-kebutuhan dalam kegunaanya. Rangka
pada setiap kendaraan umumnya mempunyai bentuk yang hampir sama, karena
adanya persyaratan tertentu yang harus dipenuhi.
Rangka pada sepeda motor berfungsi sebagai wadah penempatan engine, sistem
kelistrikan dan kelengkapan-kelengkapan lainnya serta sekaligus sebagai
penyangga penumpang. Bagian rangka juga mencakup komponen komponen lain
yang berhubungan dengan fungsi keindahan dan kenyamanan berkendara.
Rancangan pembuatan sebuah rangka ditentukan oleh beberapa kepentingan yaitu
disesuaikan dengan besar kapasitas mesin (cc) yang dipasangnya, kemudahan
penggunaan dari sepeda motor tersebut, dan ekonomis dalam perawatan.
112277
Gambar : 1. Rangka sepeda motor
Keterangan gambar :
1. Sumbu kemudi
2. Pipa rangka alas
3. Rangka pipa punggung
4. DuduKan peredam getaran
5. Pipa rangka tengah
6. Dudukan lengan ayun
7. Pipa rangka bawah
Pada umumnya sebagian besar jenis rangka menggunakan bahan dari besi dan
aluminium. Aluminium akan menghasilkan bobot yang lebih ringan dari pada besi
dalam bentuk yang sama. Untuk sepeda motor produksi yang sekarang hampir
sebagian besar menggunakan jenis rangka dari bahan pipa bulat dari berbagai jenis
ukuran dan ketebalan. Ada juga beberapa yang menggunakan jenis rangka dari
bahan pipa segi empat dan empat persegi panjang. Rangka dituntut kuat, ringan,
indah, dan mudah dalam perawatan.
Macam-macam rangka
a) Pressed steel
Rangka ini terbentuk dari pelat baja yang seluruhnya dipres (lempengan). Umumnya
pada jenis ini mempunyai pola back bone (bentuk tulang punggung).
b) Back bone
Jenis rangka ini dibuat dari gabungan antara pipa dan press steel. Rancangan dasar
jenjs rangka ini diutamakan untuk penggunaan pada jenis sepeda motor bebek dan
scooter.
Sistem kemudi berfungsi untuk membelokkan roda depan ke kiri dan ke kanan
dengan cara mempergunakan tenaga tangan melalui batang kemudi (stang) yang
diterusakan ke garpu depan (front fork). Kelengkapan kemudi berfungsi sebagai
pengarah jalannya kendaraan. Selain penampilan, panjang pendeknya stang kemudi
merupakan unsur yang harus diperhitungkan, karena batang kemudi yang panjang
akan ringan untuk digerakkan, namun kendaraan menjadi kurang lincah. Sebaliknya
batang kemudi yang pendek membuat gerakan kendaraan menjadi lincah, namun
berat untuk dikendalikan. Sistem kemudi dan kelengkapannya dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.
Keterangan gambar:
1. Batang kemudi
2. Penghubung garpu bagian atas
3. Pengikat stang
4. Poros kemudi
5. Kones bagian atas
6. Peluru baja
7. Karet penahan kotoran
8. Kones bagian bawah
1) Caster
Adalah sudut kemiringan dari poros kemudi dalam satuan derajat. Dengan menarik
garis sejajar poros kemudi, maka akan didapat suatu sudut yang dihitung dan garis
yang mendatar (horizontal).
Dengan sudut caster yang kecil berarti memperpanjang jarak trail. Dalam hal ini
pengendalian sepeda motor terasa baik untuk jalan yang lurus dengan kecepatan
tinggi. Tetapi pada kecepatan rendah, pengendalian terasa berat dan kurang enak
untuk menikung.
132
2) Trail
Trail adalah jarak antara titik potong dari garis melalui poros kemudi dengan jalan
mendatar (horizontal), ke titik tumpu ban depan diatas jalan.
Gambar : 9. Trail
Dari penjalasan kedua ukuran tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih besar sudut
casternya, maka lebih kecil jarak trailnya. Caster dan trail harus diperhitungkan
secara tepat, karena berhubungan erat sekali terhadap pengaruh kestabilan sistem
kemudi dari sepeda motor.
a. Suspensi Depan
Suspensi depan sepeda motor dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
1) Jenis Telescopic
Sistem suspensi depan jenis telescopic paling banyak digunakan pada sepeda
motor baik jenis sport, bebek, dan scooter. Suspensi jenis ini bekerja berdasarkan
pergerakan turun naik pipa garpu yang mendapat bantuan tekanan pegas dan
sebagai fungsi damping (peredam) dari system suspensi.
Jenis suspensi depan yang dirancang memiliki pivot link (lengan ayun) menghadap
ke arah depan dan shock absorber ditahan oleh leading edge pada garpu. Suspensi
ini banyak digunakan pada sepeda motor jenis bebek.
- Trealing link
Jenis suspensi depan yang dirancang memiliki posisi poros (axle) yang didukung
oleh Jinks dan shock absorber. Leading link memiliki lengan ayun yang menghadap
ke arah belakang. Suspensi ini banyak digunakan pada sepeda motor jenis scooter /
vespa.
b. Suspensi Belakang
Suspensi belakang jenis swing arm memberikan kenyamanan dalam pengendaraan
serta mambantu daya tarik dan kemampuan mengontrol gerakan roda yang baik.
Pada umumnya semua sepeda motor menggunakan system kerja dasar suspensi
belakang seperti ini. Suspensi belakang dengan system dasar swing arm ini
dirancang untuk beberapa jenis, tergantung dari kebutuhan sistem redamnya serta
disain dari swing armnya.
1) Suspensi Double Shock
Jenis ini mempunyai dua peredam kejut yang mendukung bagian belakang frame
body dan swing arm. Suspensi ini umum digunakan, karena sangat sederhana
proses pemasangannya, jumlah komponen yang lebih sedikit, serta mempunyai
sistem dasar yang ekonomis.
Garis diagram pada gambar diatas menjelaskan bahwa hanya dengan pegas saja
tidak sanggup unluk menyerap goncangan akibat kondisi jalanan. Karena
goncangan yang diterima pegas akan dikembaiikan lagi sehingga pegas akan
bekerja dengan gerakan mengayun, Dalam hal ini pengendara sepeda motor
merasa tidak nyaman dan berbahaya.
a. Fungsi
Sistem rem pada sepeda motor berfungsi untuk mengurangi kecepatan laju sepeda
motor dan menghentikannya. Prinsip sistem pengereman adalah merubah energi
kinetik menjadi energi panas dalam bentuk gesekan.
Gambar : 19. Prinsip pengereman
b. Macam-macam rem
1) Rem tromol
2) Rem cakram
Gambar :21. Rem cakram
(A) (B)
(A) (B)
Apabila handle rem ditarik, maka kabel rem akan menarik tuas pada bubungan rem,
sehingga bubungan rem akan bergerak berputar menekan sisi ujung keduakanvas
rem. Pada saat sisi ujung kanvas rem tertekan bubungan rem, maka kanvas rem
akan menggesek tromol rem, akibatnya putaran tromol akan dihambar oleh gesekan
kanvas rem. Pada sistem rem hirolis, pengereman terjadi apabila handle rem ditarik,
maka piston rem pada handle rem akan menekan minyak rem dan tekanan minyak
rem diteruskan ke silinder roda yang terdapat pada kaliper. Pada saat minyak rem
menekan piston pada silinder rem, maka piston akan mendorong pad (kanvas rem)
untuk menjepit cakram, sehingga terjadi pengereman akibat putaran cakram
(piringan) tertahan oleh gesekan pad. Cara kerja rem cakram dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.
Periksa juga dari terjadinya keausan pada brake drum (tromol) setiap kali membuka
bake panel dari roda. Jika tromol menunjukkan tanda-tanda retak atau terjadi karat
yang parah, tidak perlu dibersihkan dengan kain lap atau amplas, pastikan untuk
menggantikannya dengan yang baru.
(A) (B)
Gambar 24
Pemeriksaan adanya udara pada Sistem Rem hidrolik. Pada rem hydrolik apabila
handle rem ditekan dan terasa tanpa adanya tekanan balik, ini berarti terdapat udara
didalam sistem hidrolik. keluarkan segera udara tersebut melalui saluran buangan
udara yang bersih dibawah caliper.
1) Rem Tangan
Penyetelan utama dilakukan pada brake panel dengan cara melonggarkan lock nut
dan memutar adjuster sesuai jarak main handle rem. Penyetelan berikutnya, adalah
pada stang stir, dengan cara yang sama. Jarak Main Bebas : 10 20 mm.
2) Rem Belakang
Lakukan penyetelon pada brake panel belakang dengan cara memular adjuster
nutsesuai free play dari pedal rem. Jarak Main Bebas:20 30 mm. Pastikan posisi
adjuster nut berada pada pin sesuai dudukannya, setelah free play pada brake pedal
sudah didapatkan. Setelah selesai penyetelan, jangan lupa periksa juga:
1. Kencangkan adjuster lock nut pada rem depan maupun belakang.
2. Kekencangan Brake Rod pin.
3. Kekencangan mur Broke arm,
4. Kekencangan baut-baut pengikat capiler pada rem disk.
d. Stang Kemudi
Letakan posisi sepeda motor padakeadaan roda depan terlelak pada lantai,
kemudian putar slang kernudi dengan gerakan yang agak lambat dan pastikan
bahwa gerakan tersebut lancer tanpa hambatan. Apabila gerakan1terasa tidak
lancar dan agak berat,
lakukan pemeriksaan pada :
1. Kabel atau wireless dari adanyaa gangguan terhadap pergerakan stang kemudi.
2. Kerusakan atau keausan bering stang kemudi.Keseimbangan pada roda depan
yang mempengaruhi stang kemudi
3. Kebengkokan terhadap bagian-bagian suspensi depan dan rangka bagian depan.
Jika stang kemudi menunjukan goncangan yang kuat pada pengendaraan dengan
kondisi normal. Periksa bagian - bagian sbb:
1. Roda depan dari kelancaran putaran.
2 2. Ssistem dari terjadinya kelonggaran,
3. Steer ing mounting dari terjadinya kelonggaran. Atau pemeriksa dan stel steering
head bearing dengan memutar steering bearing adjuster nut
a. Sistem Suspensi
Untuk mencegah sepeda motor bergetar secara berlebihan, maka sepeda
motor dilengkapi dengan sistem suspensi. Yang termasuk ke dalam sistem
suspensi yang utama adalah sok breker dengan pegasnya.
b. Sistem Rem
Rem berfungsi untuk memperlambat laju sepeda motor atau untuk
menghentikan sepeda motor. Rem digunakan pada sepeda motor ada dua
macam, yaitu rem troml dan rem cakram. Rem tromol pada sepeda motor
adalah rem tromol mekanik, yaitu dengan perantaraan kawat untuk
meneruskan tenaganya. Sedangkan rem cakram yang digunakan pada
sepeda motor ada dua macam yaitu rem cakram hidrolik dan rem cakram
mekanik.
1. Poros belakang
2. Penyetel
3. Tuas
4. Collar
5. Petunjuk keausan kampas rem
6. Plat kampas rem
7. Poros kam
8. Kampas rem
9. O ring
10. Damper