Anda di halaman 1dari 52

MODUL

MEMBACA GAMBAR TEKNIK

KELAS X
TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Disusun Oleh :
Nama Peserta : Lanih Firmansyah. Spd
Asal Sekolah : SMK-Swasta Teladan

YAYASAN PENDIDIKAN TELADAN INSANI


SMK-SWASTA TELADAN
KOTA JAKARTA SELATAN
KATA PENGANTAR

Modul Menginterpretasikan Gambar Teknik merupakan paket belajar


mandiri yangmeliputi serangkaian pengalaman belajar yang direncanakan dan
dirancang secara sistematisdengan memperhatikan tiga aspek yaitu aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik.Kegiatan pembelajaran yang disusun dalam
modul pengetahuan dan kegiatan praktik sehingga siswa disamping menguasai
materi juga mampu melakukan kegiatan praktik.
Modul ini dibagi menjadi 5 kegiatan belajar yaitu kegiatan belajar 1
tentang Pengenalan Gambar Teknik, kegiatan belajar 2 tentang Penyajian
Gambar, kegiatan belajar 3 tentang Simbol Listrik dan Elektronika, kegiatan
belajar 4 tentang Diagram Wiring, dan kegiatan belajar 5tentang
Menginterpretasikan Gambar Teknik dan Rangkaian. Modul ini juga dilengkapi uji
kompetensi yang berada pada setiap kegiatan belajar dan evaluasi akhir untuk
mengetahui tingkat pemahaman siswa.
Modul Menginterpretasikan Gambar Teknik diharapkan bermanfaat
bagi siswa dan guru sebagai tambahan materi dalam pembelajaran
Menginterpretasikan Gambar Teknik.Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan
modul ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh sebab itu,kritik maupun saran
sangat diharapkan untuk penyempurnaan modul ini.

Jakata Juli 2015


Penulis

ii
GLOSSARIUM

CAD (Computer Aided Design) adalah pembuatan gambar atau desain teknik
dengan komputer.
Bahasa Teknik (bahasa untuk sarjana teknik) adalah alat untuk menyatakan ide
seorangsarjana teknik yang berupa gambar.
DIN adalah Kependekan dari Dhate International Normalization yang
berkedudukan diJerman, untuk menstandarkan ukuran produk-produk
Jerman dan anggotanya.
Gambar Berlembar Banyak yaitu jenis gambar dimana sebuah benda digambar
padabeberapa lembar kertas gambar, dan biasanya digunakan jika benda
yang digambarcukup rumit dan tidak mungkin digambar dalam satu
lembar kertas.
Interpretasi Gambar Teknik adalah tafsiran atau terjemahan dari suatu gambar
teknik agargambar tersebut dapat dibaca, dipasang, dioperasikan atau
dikomunikasikan olehpihak-pihak tertentu.
ISO adalah kependekan dari International Standartization for Organization
yangberkedudukan di Swiss yang mengatur dan mengawasi standart,
ukuran, managemendan kualitas produk seluruh anggotanya di seluruh
dunia.
JIS adalah kependekan dari Japan International Standart, yaitu standart Jepang
yangdigunakan dinegaranya dan kelompoknya.
Mesin Gambar adalah alat yang dilengkapi dengan mekanisme gerak sejajar yang
terdiri 4batang penghubung yang dapat menggantikan alat-alat gambar
konvensional.
NEN adalah standar yang dipunyai Belanda dan berkedudukan di negara Belanda
untukmenstandarisasi ukuran-ukuran dari Belanda Nederland
Standartzation.
Ortogonal adalah gambar proyeksi yang bidang proyeksinya mempunyai sudut
tegak lurusterhadap proyektornya.Garis- garis yang memproyeksikan
benda terhadap bidang proyeksi disebut Proyektor.

iii
Piktorial adalah untuk menampilkan gambar-gambar 3 dimensi pada sebuah
bidang 2dimensi. Dapat kita lakukan dengan beberapa macam cara
proyeksi sesuai dengan aturan menggambar.
Sistem Gambar Kelompok yaitu jenis gambar dimana beberapa benda digambar
pada satulembar kertas gambar, dan biasanya banyak digunakan karena
mudah untuk menunjukkembali hubungan-hubungan antara gambar yang
satu dengan yang lain.
Sistem Gambar Satu-satu adalah jenis gambar dimana suatu benda digambar
pada satulembar kertas gambar, dan biasanya digunakan untuk
merencanakan proses kerja, caraproduksi, pembukuan dan sebagainya.
SNI adalah kependekan dari Standart National Indonesia, berkedudukan di
Indonesia dandigunakan untuk didalam negeri sendiri mengenai ukuran,
managemen, dan ketentuanketentuanlainnya.
Skala adalah perbandingan ukuran linear pada gambar terhadap ukuran linear
dari bendasebenarnya.
Simbol adalah lambang yang mewakili nilai-nilai tertentu, dalam dunia teknik
symbol diartikan sebagai lambang yang mewakili suatu komponen.
Standarisasi Gambar Teknik adalah peraturan dalam pembuatan gambar teknik
untukmenghindari salah tafsir.

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Deskripsi
Modul yang berjudul Menginterpretasikan Gambar Teknik merupakan
panduan pembelajaran gambar teknik.Modul ini digunakan untuk tingkat
dasar SMK bidang keahlian teknik kendaraan ringan, yang disusun dengan
memperhatikan aspek kognitif, afektif danpsikomotorik agar siswa dapat
menguasai materi dan memahami serta dapat menerjemahkan gambar
teknik.Modul ini juga disusun sedemikian rupa agar dapat dipahami oleh
siswa selainjurusan teknik kendaraan ringan khususnya jurusan-jurusan
keteknikan yang menggunakan gambar teknik sebagai bahasa keteknikan.
Gambar teknik merupakan bahasa teknik yaitu suatu alat untuk
menyampaikan informasi.Informasi yang disampaikan adalah dari seorang
juru gambar atau orang yang membuat gambar.Dari informasi tersebut
nantinya dapat dipakai oleh teknisi untuk membuat, mengerjakan atau
membetulkan suatu alat.Setelah mempelajari modul ini siswa diharapkan
memahami tentang fungsi, aturan-aturan dasar, penyajian benda-benda tiga
dimensi, simbol kelistrikan dan elektronika, diagram wiring,serta dapat
membaca dan menerjemahkan gambar teknik.

B. Prasyarat
Modul Menginterpretasikan Gambar Teknik merupakan modul awal
yang tidakmemerlukan prasyarat khusus bagi siswa.Modul ini diajarkan
sebagai dasar untuk mempelajari modul-modul Menggambar di tingkat yang
lebih tinggi.

C. Petunjuk Proses Pembelajaran


1. Petunjuk Bagi guru
a. Menciptakan dan mengorganisasikan kelas yang sesuai untuk memulai
pembelajaran.
b. Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan sesuai petunjuk modul.

1
c. Membantu siswa dalam mempelajari modul.
d. Membantu siswa dalam menentukan sumber belajar lain yang dapat
digunakanuntuk belajar.
e. Mengawasi dan menjelaskan siswa yang mengalami kesulitan
f. Memberikan test kepada siswa setiap sub kompetensi berakhir.
g. Menilai dan mencatat setiap hasil test siswa.
h. Memberitahukan hasil test kepada siswa
i. Memberikan umpan balik kepada siswa berdasarkan hasil tesnya.

2. Petunjuk Bagi Siswa


a. Bacalah petunjuk penggunaan modul dengan cermat.
b. Baca dan pelajari seluruh isi modul.
c. Selesaikan tugas-tugas baik teori maupun praktik yang diberikan
untukmengetahui tingkat penguasaan materi kamu.
d. Jangan berpindah ke kegiatan belajar berikutnya jika satu kegiatan
belajar belumdikuasai dengan baik.
e. Carilah sumber belajar lain yang mendukung dalam mempelajari
materi.
f. Bertanyalah kepada guru jika anda mengalami kesulitan dalam
memahami modulini.
D. Tujuan Akhir
Tujuan akhir pembelajaran dengan modul ini adalah siswa mengenal
gambar teknik,menyajikan gambar, mengetahui simbol listrik dan elektronika,
memahami diagram wiring, serta dapat menginterpretasikan/
menerjemahkan gambar teknik dan rangkaian.

2
E. Kompetensi
Nama Sekolah : SMK-TELADAN
Mata Pelajaran : Teknologi Dasar Otomotif
Kelas/Semester : X/ 1
Standar Kompetensi : Mengiterpretasikan Gambar Teknik
Alokasi Waktu : 36 Jam Pelajaran @ 45 menit
Kompetensi Inti (KI) :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

KOMPETENSI ALOKASI SUMBER


INDIKATOR MATERI POKOK PEMEBAJARAN PENILAIAN
DASAR WAKTU BELAJAR
Membaca Menjelaskan  Peralatan gambar  Mengetahui macam-  Pengetahuan 10 JP Sato G., Takeshi,
gambar teknik standar  Standar ukuran: macam peralatan (kognitif) N. Sugiharto H
menggambar teknik kertas huruf, garis, gambar dan  Sikap(afektif) (1983),
sesuai dengan dan skala penggunaannya  Unjuk kerja “Menggambar
standar ISO  Tabel clearence  Mengetahui Standar (psikomotorik) Mesin menurut
dan interferece ukuran : kertas, huruf, Standar ISO”,
poros dan lubang garis, dan skala PT. Pradnya
 Memahami tentang Paramita,
Tabel clearence dan Jakarta
interferece poros dan
lubang

3
BAB II
PEMBELAJARAN

A. Rencana Belajar Siswa


Rencanakanlah setiap kegiatan belajar anda dengan mengisi tabel di
bawah ini danmintalah bukti belajar Guru jika telah selesai mempelajari setiap
kegiatan belajar.

B. Kegiatan Belajar
Isi dari kegiatan belajar pada modul ini merupakan materi-materi berisi
tentang pembelajaran menginterpretasikan gambar teknik, mulai dari Judul
Pembelajaran, Tujuan Pembelajaran, Epitome, Uraian Materi, Rangkuman, Uji
Kompetensi dan yang terakhir adalah Kunci Jawaban dari soal-soal uji
kompetensi. Dengan mempelajari secara baik-baik isi materi pada kegiatan
belajar, anda akan lebih menguasai kompetensi yang harus dicapai dalam
matapelajaran menginterpretasikan gambar teknik.
Berikut kompetensi serta judul pembelajaran dalam modul
menginterpretasikan gambar teknik yang akan anda pelajari:
1. Menjelaskan standar menggambar teknik.
2. Menggambar perspektif, proyeksi, pandangan dan potongan.
3. Menjelaskan simbol-simbol kelistrikan.
4. Membaca wiring diagram.
5. Menginterprestasikan ganbar teknik dan rangkaian.

4
KEGIATAN BELAJAR 1
PENGENALAN GAMBAR TEKNIK

TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan pembelajaran ini meliputi Tujuan Umum Pembelajaran (TUP) dan Tujuan
Khusus Pembelajaran (TKP):

Tujuan Umum Pembelajaran


Siswa dapat memahami, mengaplikasikan serta dapat menjelaskan standar gambar
teknik.

Tujuan Khusus Pembelajaran


Setelah mempelajari pokok bahasan ini siswa diharapkan dapat:
1. Memahami gambar sebagai “Bahasa Teknik”.
2. Menyebutkan fungsi gambar teknik.
3. Menjelaskan sifat-sifat gambar.
4. Memahami dan membuat gambar sesuai dengan standar penyusunan pada
kertas gambar.
5. Memahami tentang skala gambar serta dapat mengaplikasikan fungsi skala pada
proses menggambar benda dari ukuran sebenarnya ke dalam kertas gambar.
6. Mengetahui serta menggunakan alat-alat gambar.
7. Mengaplikasikan penggunaan garis berdasarkan jenisnya.
8. Memahami bentuk serta ukuran angka dan huruf.

5
URAIAN MATERI
A. Fungsi dan Sifat Gambar
1. Gambar Sebagai “Bahasa Teknik”
Gambar merupakan alat untuk menyatakan maksud dari seorang
juru gambar.Gambar disebut juga sebagai bahasa teknik atau bahasa untuk
juru gambar.Dalam dunia teknik, gambar adalah alat untuk menyampaikan
informasi.Informasi yang disampaikan adalah dari seorang juru gambar atau
orang yang membuat gambar.Informasi tersebut nantinya dipakai oleh
teknisi untuk membuat, mengerjakan atau membetulkan suatumesin/alat.

Gambar 1. 1 Gambar Sebagai Bahasa Teknik


“Misalnya saja di suatu bengkel las terdapat pesanan untukmembuat tralis.Orang
yang memesan membuatkan gambar bentuktralis yang diinginkan.Gambar bentuk
tralis ini dibuat agar teknisi dibengkel mengerti dan membuat tralis dengan bentuk
yang diinginkansi pemesan.”

Berdasarkan contoh di atas, gambar yang dibuat adalah suatu


media untuk memberikan informasi apa yang diinginkan oleh si pemesan
tralis. Jadi gambar yang dibuat tersebut adalahsuatu bentuk bahasa untuk
menyampaikan informasi.Gambar teknik bukan hanya gambar yang
ditujukan untuk membuat suatu benda. Gambar bisa saja dibuat agar
memberikan informasi seperti cara merangkai suatu alat, rangkaian
kelistrikan atau sebagai petunjuk untuk membetulkan suatu benda atau alat.
Dari tujuan dibuatkan gambar teknik tersebut, terdapat ketetapan atau
aturan-aturan agar informasi yang ada dalam gambar dapat dipahami bukan

6
hanya oleh si penggambar tetapi dapat juga dipahami oleh orang lain di
suatu tempat baik itu di dalam negeri atau bahkan di luar negeri.
2. Fungsi Gambar Teknik
Dalam dunia teknik gambar memiliki beberapa fungsi antara lain:
a. Gambar berfungsi sebagai sarana penyampaian informasi yang berfungsi
sebagai alat untuk meneruskan maksud dari perancang dengan tepat
kepada orang-orang yang bersangkutan, misalnya kepada perancang
proses, pembuatan, perakitan dan sebagainya.
b. Gambar sebagai sarana pengawetan, penyimpanan, dan penggunaan
keterangan. Gambar sebagai sarana pengawetan berfungsi untuk
menyuplai bagian-bagian produk untuk perbaikan atau untuk diperbaiki.
Gambar sebagai sarana penyimpanan berfungsi sebagai bahan informasi
untuk rencana-rencana baru di kemudian hari, sehingga perlu tempat
yangcukup luas.
c. Gambar sebagai cara-cara pemikiran dalam penyiapan informasi,
maksudnya adalah gambar tidak hanya melukiskan gambar tetapi
berfungsi sebagai sarana untuk meningkatkan daya pikir perencana.
3. Sifat-sifat Gambar
Adapun yang dapat digolongkan sebagai sifat-sifat gambar dan tujuan-
tujuan gambar antara lain:
a. Internasionalisasi gambar
Artinya peraturan-peraturan yang ada dalam gambar teknik dimulai
dengan persetujuan bersama dan kemudian dibuatkan suatu standar
perusahaan.
b. Mempopulerkan Gambar
Mempopulerkan gambar berarti bahwa gambar perlu diketahui kejelasan,
peraturan peraturan dan standarnya.Hal ini dikarenakan golongan yang
harus membaca dan mempergunakan gambar meningkat jumlahnya.

c. Perumusan Gambar

7
Bidang-bidang industri yang bermacam-macam misalnya permesinan,
struktur, perkapalan,perumahan atau arsitektur dan teknik sipil,
semuanya menggunakan gambar sebagai bahasa teknik. Akan tetapi dari
beberapa bidang tersebut, terdapat hubungan yang erat sebab
masingmasing bidang tidak mungkin dapat menyelesaikan suatu proyek
tanpa menggunakan bidang lain. Untuk itu masing-masing bidang
mencoba untuk mempersatukan dan mengidentifisir standar-standar
gambar.
d. Sistematika Gambar
Isi gambar sangat mementingkan susunan dan konsolidasi sistem
standar gambar.
e. Penyederhanaan Gambar
Penghematan tenaga kerja dalam menggambar adalah penting, tidak
hanya untuk mempersingkat waktu, tetapi juga untuk meningkatkan
mutu rencana.Oleh karena itu penyederhanaan gambar menjadi masalah
penting untuk menghemat tenaga dalam menggambar.
f. Modernisasi Gambar
Dengan kemajuan teknologi, standar gambar telah dipaksa untuk
mengikutinya.Misalnya saja menggambar menggunakan komputer.

B. Penanganan Gambar Teknik


1. Kertas Gambar
Ada berbagai jenis kertas gambar yang beredar di pasaran, masing-
masing dengan jenis,ukuran dan fungsi yang berbeda-beda. Misalnya saja
kertas gambar putih, kertas kalkir, film gambar, dan sebagainya.
Kertas gambar memiliki ukuran panjang dan lebar. Sebagai ukuran
pokok dari kertas gambar adalah ukuran A0 dengan panjang 1189 mmdan
lebarnya 841 mm. Sedangkan untuk mendapatkan ukuran kertas gambar
lainnya tinggal dibagi dua.

8
Apabila ruang gambar seperti pada Gambar 1.3, ukuran kertas
serta ukuran tepi yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel1.1 UkuranKertas Gambar
Dimensi Sisi Kiri Tepi lain
Ukuran Lebar (mm) Panjang (mm)
(mm) (=C)
A0 841 1189 20 10
A1 594 841 20 10
A2 420 594 20 10
A3 297 420 20 10
A4 210 297 20 5

2. SusunanpadaKertasGambar
a. PosisidanUkuranKepalaGambar

9
Kepala gambar/etiket harus terdapat pada lembaran kertas gambar untuk
menunjukan isi gambar seperti,nomor gambar;judul gambar;nama
perusahaan;tandatangan petugas yang bertanggung jawab;keterangan-
keterangan gambar; cara proyeksi;dsb.

10
Kepala gambar
harus terletak pada
sudut kanan bawah.

b. Batas dan Bingkai


Batas bebas yaitu jarak antara tepi kertas gambar dengan bingkai
atau garis tepi yang telah dibuat.Batas pembuatan bingkai
minimum untuk kertas gambar A0 dan A1 adalah 20mm,
sedangkan untuk kertas A2,A3, dan A4 adalah 10mm.

Pinggiran arsip digunakan untuk membuat lubang.Lubang harus


disediakan untuk keperluan penyimpanan.Lebar minimum
pinggiran arsip adalah 20mm disebelah kiri.Batas bebas dan
bingkai dapat dilihat pada Gambar.
c. Tanda Tengah Kertas Gambar
Tiap lembar kertas harus memiliki paling sedikit 4 tanda tengah
untuk memudahkan kedudukan gambar.

11
d. Tanda Orientasi
Padakertas gambar harus
dibubuhkan dua buah tanda
orientasi untuk menentukan arah
penglihatan gambar pada papan
gambar atau untuk menentukan
arah penglihatan gambar.

e. Skala referensi metrik


Untuk memudahkan pengecilan atau pembesaran gambar atau
untuk penanganan reproduksi gambar,dianjurkan untuk membuat
skala referensi metrik tanpa angka pada semua kertas gambar
dengan panjang minimum 100 mm.Skala ini ditempatkan simetris
pada tanda tengah dekat dengan garis tepi.

f. Sistemreferensikisi-kisi
Sistem referensikisi dianjur kan untuk semua
ukuran padakertas gambar agar dapat dengan
mudah menempatkan gambar detail,tambahan,
dll.Jumlah pembagian harus genap dan
ditentukan menurut gambarnya. Panjang segi
empat yang mebentuk kisi tidak kurang dari 25 mm dan tidak lebih
dari 75 mm.

12
g. Tanda pemotongan
Untuk memudahkan pemotongan,
tanda-tanda pemotongan dapat
disediakan keempat ujung kertas
gambar.Berbentuk segi tiga siku-siku
dengan panjang sisisiku-sikunya 10 mm.

C. Alat-alat gambar dan penggunaannya


1. Pensil Gambar
Untuk keperluan menggambar ada bermacam-macam jenis pensil
berdasarkan standar mutu dan kekerasannya.Menurut penggunaannya
terdapat dua macam pensil (Gambar 1) yaitu pensil batang dan pensil yang
bisa diisi kembali atau pensil mekanik.Berdasarkan kekerasannya, pensil
dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu keras, sedang dan lunak (Tabel 1).

Pensil Batang
Pensil Mekanik

Gambar 1. Jenis pensil berdasarkan penggunaannya

Tabel 1. Jenis pensil berdasarkan kekerannya


Keras Sedang Lunak
4H B 2B
5H HB 3B
6H F 4B

13
7H H 5B
8H 2H 6B
9H 3H 7B

2. Jangka
Kotak jangka yang sederhana paling sedikit berisi sebuah jangka besar yang
mempunyai ujung yang dapat ditukar-tukar. Isi dari kotak jangka antara
lain, ujung untuk pensil, ujung untuk tinta, alat penyambung, jangka pegas,
dan pena penggores. Jangka digunakan untuk menggambar lingkaran atau
busur.
(a) Jarum Jangka
(b) Tempat Pensil
(c) Jangka Pembagi
(d) Jangka
(e) Jangka Orleon/Pegas
(f) Penyambung
(g) Tangkai Peninta
(h) Peninta

Macam Jangka dan Peralatan Pendukungnya

3. PenggarisSegitiga

14
Penggaris segitiga terdiri dari satu penggaris
segitiga bersudut 45°, 90°, 45° dan satu buah
penggaris bersudut 30°, 90° dan 60°. Sepasang penggaris segitiga ini
digunakan untuk membuat garis-garis sejajar, sudut-sudut istimewa, dan
garis yang saling tegak lurus.
4. Penggaris T
Penggaris T terdiri dari dua bagian, bagian mistar panjang dan bagian
kepala berupa mistar pendek tanpa ukuran yang bertemu membentuk sudut
90°.
5. Mal Lengkungan
dipakai untuk membuat garis-garis lengkung yang tidak
dapat dibuat menggunakan jangka.
6. Mal Bentuk
untuk membuat gambar secara cepat
dipergunakan mal-mal bentuk. Mal bentuk
memiliki bentuk bermacam-macam, seperti
misalnya untuk menggambar lambang-lambang dalam bidang elektronik,
gambar mur, dan lain sebagainya.
7. Mistar Skala
Dalam gambar mesin digunakan mistar skala
yang terbuat dari bambu atau plastik dengan
panjang 300 mm. Ada juga mistar skala
berpenampang segitiga dengan ukuran yang diperkecil.
8. Busur Derajat
Busur derajat, terbuat dari logam (aluminium) atau plastik,
mempunyai garis pembagi dari 0°-180°. Busur derajat digunakan untuk
mengukur dan membagi sudut
9. Penghapus
Penghapus terbuat dari karet atau plastik dan
digunakan untuk membuang/menghapus garis
yang salah.Penghapus yang baik harus dapat
menghilangkan garis-garis yang tidak diinginkan

15
dan tidak merusak kertasnya.
10. Pelindung Penghapus
Pelindung penghapus dipakai bila ingin
menghapus garis yang berdekatan dan
melindungi garis yang lain. Dengan alat
ini garis-garis yang benar/perlu dapat
terlindung dari penghapusan dan hanya
garis yang salah yang dapat dihapus.
11. Pita Gambar/selotip
Pita gambar/selotip dipakai untuk menempelkan kertas gambar di atas
papan gambar.Pita gambar mempunyai daya lekat yang cukup untuk
menempelkan kertas gambar dan tidak merusak kertas pada saat dilepas.
12. Papan Gambar dan Meja Gambar
Papan gambar dan meja gambar harus
mempunyai permukaan yang rata dan tepi
yang lurus, di mana penggaris T dapat
digeser. Papan gambar dan meja gambar
terbuat dari kayu pohon cemara, kayu pohon
linde, dan kayu lapis atau hardboard, dengan
ukuran sesuai dengan ukuran kertas gambar AO: 1200 mm x 900 mm, Al:
600 mm x 450 mm
13. Mesin Gambar
Mesin gambar adalah alat yang
dapat menggantikan fungsi alat -
alat gambar lainnya seperti busur
derajat, penggaris T, segitiga dan
ukuran.Menurut standar JIS ada
beberapa jenis mesin gambar yang ditunjukkan pada tabel.

16
D. Mengetahui Standar ukuran : kertas, huruf, garis, dan skala
1. Standar ukuran kertas gambar
Untuk menyeragamkan ukuran kertas gambar, maka diadakan
normalisasi ukuran kertas. Yang paling banyak dipergunakan adalah kertas
gambar dari seri A0. Ukuran pokok dari kertas gambar A0 adalahluasnya = 1
m2 dan perbandingan panjang dan lebar = 1 : √2Bila panjang = x dan lebar
= y, maka didapat persamaan x : y = 1 : √2 dengan menyelesaikan
persamaan ini, maka kita dapatkan x = 0,841 m atau 841 mm dan y=
1.189m atau 1189mm.
Dengan membagi ukuran kertas A0 menjadi dua bagian yang sama
besar, maka didapat ukuran kertas A1. Dengan membagi ukuran kertas
gambar A1 menjadi dua bagian yang sama besar, maka didapat ukuran
kertas A2 (2 artinya A0 dibagi dua kali). Selain itu masih ada ukuran-ukuran
lain yang lebih kecil dengan jalan selalu membagi menjadi 2 bagian yang
sama besar.

Tabel Ukuran Kertas

Kertas gambar perlu dilipat dengan ukuran standar A3, sehingga


memudahkan membawa atau menyimpannya, karena ukuran A3 adalah juga
standar kertas administrasi, kotak surat, tas kantor dsb. Semua gambar dlm
keadaan terlipat, kotak nama harus terletak dimuka dari lipatan
tersebut.Kertas gambar biasanya diletakkan dengan muka yang halus

17
menghadap keatas. Ukuran kertas harus disesuaikan dengan yang akan
digambar. Kertas gambar diletakkan dekat pada sisi kiri dan sisi bawah
papan gambar.

Papan G ambar
D ekat dengan sisi kiri

Kertas G ambar

D ekat dengan sisi bawah

2. Standar huruf dan angka


Gambar teknik mempunyai tujuan menjelaskan maksud
pelaksanaan dalam kegiatan teknik, atau menuntun suatu kegiatan
keteknikan pada umumnya. Karena itu mengandung suatu petunjuk
yang berfungsi penting dalam kegiatan penyelesaian keteknikan.
Untuk melengkapi keterangan-keterangan pada gambar teknik
supaya tidak terjadi salah tafsir maka perlu adanya keterangan berupa
huruf, angka serta lambang-lambang teknik dalam susunan yang
meyakinkan.Ciri-ciri yang perlu pada huruf dan angka pada gambar
teknik,:

18
a. Jelas
b. Seragam
Huruf dan angka gambar teknik senantiasa menjadi cara untuk
menunjukan maksud dan tujuan gambar teknik yang bersangkutan
sejelas-jelasnya. Huruf dan angka gambar teknik selain berfungsi
seperti diatas, juga akan menjadi hiasan bagi gambar teknik itu. Oleh
sebab itu posisi gambar maupun huruf dan angka perlu diatur
sedemikian rupa sehingga mudah dibaca. Pada dasarnya bentuk huruf
dan angka gambar teknik dapat digolongkan menjadi dua : Huruf dan
angka untuk gambar teknik bangunan ; Huruf dan angka untuk
gambar teknik mesin dan listrik. Huruf dan angka tersebut dapat
dibuat tegak atau miring.
a. Bentuk Huruf
Dalam gambar teknik, huruf, angka dan lambang
dipergunakan untuk memberikan catatan, ukuran, judul dsb.,
disamping gambar itu sendiri. Ciri-ciri yang perlu pada huruf dan
angka dalam gambar teknik, ialah: jelas dan seragam. Dalam ISO
3098/1-1974 diberikan contoh-contoh huruf dan angka, satu untuk
huruf miring dan satu untuk huruf tegak, kedua-duanya boleh
digunakan. Pada Gambar diberikan contoh untuk huruf dan angka
yang miring.

19
b. Standarisasi Tinggi Huruf

Ukuran huruf Tinggi h dari huruf besar diambil sebagai


dasar ukuran. Daerah standar tinggi huruf adalah sbb.: 2,5 ; 3.5 ;
5 ; 7 ; 10 ; 14 dan 20 mm. Tinggi h (tinggi huruf besar) dan c
(tinggi huruf kecil) tidak boleh kurang dari 2,5 mm. Bila terdapat
gabungan antara huruf besar dan huruf kecil, dengan huruf kecil
setinggi 2,5 mm, maka h akan menjadi 3,5 mm. Tebal huruf
𝑑 1
ditentukan oleh dua perbandingan standar d/h, yaitu untuk = 14

𝑑 1
dan = 10. Perbandingan yang dianjurkan untuk tinggi huruf-huruf

kecil, jarak antara huruf-huruf, ruang minimum antara garis dasar


dan jarak antara perbatasan-perbatasan diberikan pada tabel di
bawah ini.
Huruf A ( d = h/14 )
Perbandi
Sifat Ukuran
ngan
Tinggi huruf
Tinggi Huruf Besar h (14/14) h 2,5 3,5 5 7 10 14 20
Tinggi Huruf Kecil (tanpa tangkai c (10/14) h - 2,5 3,5 5 7 10 14
dan kaki)

Jarak antara huruf a (2/14) h 0,35 0,5 0,7 1 1,4 2 2,8


Jarak minimum antara garis b (20/14) h 3,5 5 7 10 14 20 28
Jarak minimum antara perkataan e (6/14) h 1,05 1,5 2,1 3 4,2 6 8,4

Tebal huruf d (1/14) h 0,18 0,25 0,35 0,5 0,7 1 1,4

Catatan: Jarak antara dua huruf a boleh dikurangi setengahnya,


bila mana ini memberi efek visual yang Iebih baik;
seperti misalnya LA, TV dsb., d. h. i. a. sama dengan
tebat huruf d.

20
Huruf B ( d = h/10 )

Perbandi
Sifat Ukuran
ngan
Tinggi huruf
Tinggi Huruf Besar h (10/10) h 2,5 3,5 5 7 10 14 20
Tinggi Huruf Kecil (tanpa tangkai c (7/10) h - 2,5 3,5 5 7 10 14
dan kaki)
Jarak antara huruf a (2/10) h 0,5 0,7 1 1,4 2 2,8 4
Jarak minimum antara garis b (14/10) h 3,5 5 7 10 14 20 28
Jarak minimum antara perkataan e (6/10) h 1,5 2,1 3 4,2 6 8,4 1,2
Tebal huruf d (1/10) h 0,25 0,35 0,5 0,7 1 1,4 2
Catatan: Jarak antara dua huruf a boleh dikurangi setengahnya,
bila mana ini memberi efek visual yang Iebih baik;
seperti misalnya LA, TV dsb., d. h. i. a. sama dengan
tebal huruf d.

c. Standar garis gambar


Dalam gambar dipergunakan beberapa jenis garis, yang masing-masing
mempunyai arti dan penggunaannya sendiri.Oleh karena itu
penggunaannya harus sesuai dengan maksud dan tujuannya.
1) Jenis-jenis Garis
Jenis garis yang digunakan dalam menggambar mesin, ditentukan
oleh gabungan bentuk dan tebal garis.Setiap jenis dipergunakan
menurut peraturan-peraturan tertentu.
Ada tiga jenis garis seperti berikut :
Garis nyata garis kontinyu
Garis Gores garis pendek-pendek dengan jarak
antara
Garis Bergores garis gores panjang dengan gores
pendek di antaranya.

Jenis garis menurut tebalnya ada dua macam, yaitu: garis tebal, dan
garis tipis. Kedua jenis tebal garis ini mempunyai perbandingan 1 :
0,5. Tebal garis dipilih sesuai besar kecilnya gambar, dan dipilih dari
deretan tebal berikut : 0,18 mm; 0,25 mm; 0,35 mm; 0,5 mm; 0,7
mm; 1 mm; 1,4 mm dan 2 mm

21
Karena kesukaran-kesukaran yang ada pada 0,18 mm sebaiknya
jangan dipakai. Pada umumnya tebal garis tebal adalah 0,5 atau 0,7
mm. Jarak minimum antara garis (jarak antara garis tengah garis)
sejajar termasuk garis arsir, tidak boleh kurang dari tiga kali tebal
garis yang paling tebal dari gambar. Dianjurkan agar ruang antara
garis tidak kurang dari 0,7 mm.

Gb. Jarak antara garis-garis


Pada garis-garis sejajar yang berpotongan jaraknya dianjurkan paling
sedikit empat kali tebal garis.

Gb. Garis-garis sejajar yang saling berpotongan


Bila beberapa garis berpusat pada sebuah titik, garis-garisnya tidak
digambar berpotongan pada titik pusatnya, tetapi berhenti pada titik
di mana jarak antara garis kurang lebih sama dengan tiga kali tebal
garisnya

Gb. Garis-garis yang memotong pada


sebuah titik

Garis gores dan garis bertitik yang berpotongan, atau bertemu, harus
dipercara reproduksi tertentu, lihatkan dengan jelas titik
pertemuannya atau titik perpotongannya, seperti pada gambar
dibawah ini. Panjang garis gores dan jarak antaranya pada satu

22
gambar harus sama. Panjang ruang antara harus cukup pendek dan
jangan terlalu panjang.

Gb. garis gores dan


garis bertitik

2) Penggunaan Garis
Dalam gambar mesin dipergunakan beberapa jenis garis, dalam
bentuk dan tebal sesuai penggunaannya, seperti pada tabel dan
gambar untuk memperlihatkan contoh-contoh penggunaan jenis-jenis
garis.

23
Tabel Macam-macam garis dan penggunaannya (ISO. R 128)

1) Garis ini cocok untuk gambar yang dipioduksi dengan mesin


2) Walaupun terdapat dua macam garis, tiap lembar memakai hanya satu
macam saja (jangan dicampur).

24
Penggunaan Khas dari macam-macam garis

3) Garis-garis yang berimpit


Bila dua garis atau lebih yang berbeda-beda jenisnya berhimpit,
maka penggambarannya harus dilaksanakan sesuai urutan prioritas
berikut :
a) Garis gambar (garis tebal kontinu, jenis A);
b) Garis tidak tampak (garis gores tipis, jenis E)
c) Garis potong (garis bertitik, yang dipertebal ujung-ujungnya dan
tempat-tempat perubahan arah, jenis H)
d) Garis-garis sumbu (garis bertitik, jenis G)
e) Garis bantu, garis ukur dan garis arsir (garis tipis kontinyu, jenis
B).

25
Gb. Garis-garis yang berimpit

d. Standar skala
Skala gambar adalah pebandingan ukuran linier pada gambar terhadap
ukuran linier dari
unsur yang sama atau dari benda pengecilan atau perbesaran gambar.
Ada tiga macam skala gambar, yaitu:
a) Skala penuh, digunakan apabila gambar dibuat dengan ukuran yang
sama dengan benda sebenarnya. Penulisan skala penuh adalah
dengan ditulis 1 : 1.
b) Skala pembesaran, digunakan bila gambarnya dibuat lebih besar dari
benda sebenarnya. Penulisan skala pembesaran ditulis X : 1. Dengan
X adalah factor pengali.
c) Skala pengecilan, digunakan bila gambarnya dibuat lebih kecil dari
ukuran benda yang sebenarnya. Penulisan skala pengecilan ditulis 1 :
X
Skala yang dianjurkan :

26
E. Memahami tentang Tabel clearence dan interferece poros dan lubang
Toleransi adalah suatu penyimpangan ukuran yang diperbolehkan atau
diizinkan. Kadang-kadang seorang pekerja hanya mengerjakan bagian mesin
yang tertentu saja, sedangkan pekerja yang lain mengerjakan bagian lainnya.
Tetapi antara satu bagian dengan bagian lain dari bagian yang dikerjakan itu
harus bisa dipasang dengan mudah.
Oleh karena itu, harus ada standar ketepatan ukuran yang harus
dipatuhi dan dipakai sebagai pedoman dalam mengerjakan sesuatu benda agar
bagian-bagian mesin itu dapat dipasang, bahkan ditukar dengan bagian lain
yang sejenis.ISO merupakan suatu badan internasional yang menentukan
masalah standardisasi, telah mengembangkan dan menentukan suatu standar
toleransi yang diikuti oleh negara-negara industri di seluruh dunia.

Gambar Kedudukan Daerah Toleransi Gambar 2 Batasan Ukuran dan


Poros dan Lubang Toleransi Poros dan Lubang

Pada gambar 1 garis O adalah garis batas dasar, bagian yang diarsir
menunjukkan daerah toleransi lubang.Di bawah garis dasar pada daerah yang
diarsir adalah daerah toleransi poros.Bila ukuran poros adalah minimum dan
lubang maksimum maka kelonggarannya adalah maksimum. Bila ukuran poros
maksimum dan ukuran lubang minimum maka akan terjadi kelonggaran yang
minimum. Pada prinsipnya pembatasan-pembatasan ukuran dalam toleransi
poros dan lubang ditunjukkan seperti pada Gambar 2 di atas.
a) Angka-angka pada Toleransi

27
Angka pada toleransi menunjukkan kualitas toleransi yaitu dari angka 1
sampai dengan 16.Besarnya toleransi tergantung dari kualitas dan
ukuran nominalnya.
b) Huruf pada Toleransi
Huruf toleransi menunjukkan kedudukan daerah-daerah toleransi
terhadap garis dasar.Untuk toleransi lubang digunakan huruf besar,
sedangkan untuk poros digunakan huruf kecil.Untuk menghindari
kekeliruan dalam membaca antara huruf dan angka maka ada beberapa
huruf yang dihilangkan, yaitu huruf I, L, O, Q, dan W. Contoh-contoh
penulisan toleransi adalah sebagai berikut.

c) Suaian-suaian (Fits)
Dengan adanya toleransi akan terjadi perbedaan-perbedaan ukuran dari
bagian yang selesai dikerjakan dan akan dipasang. Tetapi perbedaan-
perbedaan ini masingmasing dijamin untuk bisa dipasang dengan bagian
yang menjadi pasangannya. Bila bagian itu dipasang atau digabungkan
maka akan terjadi satu keadaan tertentu yang merupakan hasil dari
gabungan atau pasangan itu. Keadaan hasil pasangan tersebut
dinamakan suaian (fits).
1) Jenis jenis Suaian
Suaian yang terjadi ada beberapa macam, tergantung daerah
toleransi dari poros, maupun lubang yang dipakai sebagai basis
pemberian toleransi.Kemungkinan- kemungkinan jenis toleransi
adalah sebagai berikut.

28
a) Suaian longgar (Clearance fits), yaitu bila bagian yang
berpasangan pada waktu dipasang mempunyai kelonggaran yang
pasti.
b) Suaian transisi (Transition fits) ini akan terjadi dua kemungkinan,
yaitu bisa terjadi kesesakan kecil maupun kelonggaran kecil.
c) Suaian sesak (Interfereance fits) pada pemasangan ini selalu
dalam keadaan sesak.
2) Cara Menentukan Besarnya Toleransi
Ada dua cara dalam menentukan besarnya toleransi yang
dikehendaki, yaitu dengan sistem basis lubang dan sistem basis
poros. Kedua cara ini bisa dipakai dalam menentukan toleransi
ukuran. Pada sistem basis lubang, semua lubang diseragamkan
pembuatannya dengan toleransi H sebagai dasar, sedangkan ukuran
poros berubah-ubah menurut macam suaian.Pada sistem basis poros,
ukuran poros sebagai dasar dengan toleransi "h" dan ukuran lubang
berubah-ubah.
d) Sistem Basis Lubang
Suaian dengan sistem basis lubang ini banyak dipakai. Suaian yang
dikehendaki dapat dibuat dengan jalan mengubah-ubah ukuran poros,
dalam hal ini ukuran batas terkecil dari lubang tetap sama dengan
ukuran nominal. Dalam basis lubang ini akan didapatkan keadaan
suaian-suaian sebagai berikut.
1) Suaian longgar: dengan pasangan daerah toleransi untuk lubang
adalah H dan daerah toleransi poros dari a sampai h.
2) Suaian transisi dengan pasangan daerah toleransi lubang H dan
daerah-daerah toleransi poros dari j sampai n.
3) Suaian sesak: dengan pasangan daerah toleransi lubang H dan
daerah toleransi poros dari p sampai z.
Sistem basis poros banyak digunakan dalam pembuatan bagian alat-alat
pemindah, motor-motor listrik, pesawat angkat, dan sebagainya

29
e) Tingkatan Suaian
Dalam penggunaannya, suaian-suaian longgar, transisi, maupun sesak
masih harus dibagi dalam tingkatan-tingkatan yang lebih terperinci.
Dengan demikian dapat diten tukan jenis suaian yang tepat untuk suatu
komponen menurut penggunaan dari komponen yang akan dibuat.
Tingkatan suaian dari masing-masing keadaan suaian untuk basis lubang
dapat dilihat pada Tabel 1.
1) Suaian Longgar
 Suaian sangat luas
Suaian yang sangat longgar merupakan hasil pasangan dari H11-
c11; H9d10; dan H9-e9.Tingkatan suaian ini digunakan untuk
bagian-bagian yang mudah berputar, mudah dipasang dan
dibongkar tanpa paksa, misalnya dipakai pada poros roda gigi,
poros hubungan, dan bantalan dengan kelonggaran yang pasti.
 Suaian luas
Suaian H8-f7 dan H7-g6.Suaian ini biasanya dipakai pada
peralatan yang berputar terus-menerus, misalnya dipakai pada
bantalan yang mempunyai kelonggaran biasa, yaitu bantalan
jurnal.

 Suaian geser

30
Suaian H7h6. Suaian ini banyak dipakai pada peralatan yang tidak
berputar, misalnya senter kepala lepas, sarung senter, dan poros
spindel.
2) Suaian Transisi
Suaian ini merupakan hasil gabungan antara lubang dan poros yang
akan menghasilkan suatu keadaan kemungkinan longgar dan sesak,
hal ini tergantung dari daerah toleransi yang dipakai yang termasuk
dalam suaian transisi adalah sebagai berikut.
 Suaian puntir
Suaian H7-k6. Suaian ini digunakan apabila pasangannya
memerlukan kesesakan dan dengan jalan dipuntir waktu melepas
maupun memasang, misalnya sebuah metal dengan tempat
duduknya.
 Suaian paksa
Suaian H7-n6. Pada suaian ini akan terjadi kesesakan permukaan
yang dipasang agak panjang. Contoh pemakaiannya pada plat
pembawa dalam mesin bubut, kopling, dan sebagainya.
3) Suaian sesak
 Suaian kempa ringan
Suaian H7-p6. Pasangan dalam suaian ini harus ditekan atau
dipukui dengan menggunakan palu plastik atau palu
kulit.Pengunaan suaian ini misalnya pada bus-bus bantalan dan
pelak roda gigi.
 Suaian kempa berat
Suaian H7-p6. Pemasangan suaian ini harus ditekan dengan gaya
yang agak berat dan suatu ketika harus menggunakan mesin
penekan. Suaian ini digunakan pada kopling atau pada gelang
tekan.

f) Untuk basis poros:


1) Suaian Longgar

31
 Suaian sangat luas
Suaian h11-C11; h9-D10; dan h9-E9.Penggunaannya adalah pada
bantalan-bantalan yang mudah dipasang dan dilepas dengan
poros.
 Suaian luas
Suaian h7-F8 dan h6-G7.Contoh penggunaannya pada bantalan
jurnal dan peralatan yang tidak berputar.
 Suaian geser
Suaian h6-H7.Penggunaan pada peralatan yang tidak berputar.
2) Suaian Transisi
 Suaian puntir
Suaian h6-K7.Suaian ini dipakai pada peralatan yang
pemasangannya harus mengalami penekanan dan dipuntir.
 Suaian paksa
Suaian h6-N7.Pada sistem ini juga terjadi kesesakan yang pasti.
3) Suaian Sesak
 Suaian kempa ringan
Suaian h6-P7.Pemasangan komponen dalam suaian ini harus
ditekan.
 Suaian kempa berat
Suaian h6-S7. Pemasangan komponen ini harus ditekan dengan
gaya yang lebih berat

Tabel 1. Suaian Basis Lubang

32
Tabel 2. Suaian Basis Poros

33
Tabel 3.a. Nilai penyimpangan lubang untuk tinjauan umum (µm)

34
35
Tabel 3.b. Nilai penyimpangan poros untuk tujuan umum (µm)

36
37
g) Menentukan Harga toleransi
Komponen-komponen yang termasuk dalam golongan lubang adalah
dudukan-dudukan dari pasak poros, bantalan-bantalan, lubang poros
roda gigi, lubang poros bubungan, dan sebagainya. Komponen-
komponen yang termasuk golongan poros adalah poros-poros, pasak-
pasak, baut-baut, sekrup-sekrup, senter, ring torak, pena torak, dan
sebagainya.
Tabel 3.a adalah tabel harga-harga toleransi dari lubang dan poros yang
sudah berpasangan menurut tingkatan dan menurut keadaan
suaian.Sebagai contoh kita harus menentukan harga toleransi dari suatu
suaian sangat luas untuk ukuran suatu lubang 20H10.Untuk mengetahui
toleransi dari H11, lihat pada lajur ukuran nominal paling kiri.Di baris
terdapat angka 18-30 mm, cari kolom H10 dari atas sehingga didapat
+ 84
angka µm (micronmeter).Karena 1 µm= 0,001 mm, maka harga
0
+ 0,084
toleransinya adalah mm (milimeter). Untuk selanjutnya agar
0
pembacaan oleh pekerja di bengkel lebih jelas maka ditulis
+ 0,084
20H11( ).
0
Dalam menentukan harga toleransi, kita tidak terikat oleh
tingkatansuaiannya, misalnya dari contoh di atas tidak harus memberi
+ 0,084
harga , tetapi bila menghendaki dalam perencanaan kurang dari
0
+ 0,08
harga tersebut, tentu saja diperbolehkan, misalnya 20 H ( ).
0
Dalam hal ini, pemberian dimensi dari toleransi merupakan tanggung
jawab moral perencana. Bila akan mencari harga toleransi dari ukuran
nominal lubang dengan ukuran 30 mm maka lajur yang dipakai adalah
lajur untuk diameter 18-30 mm bukan lajur 30-40 mm.
Misalnya untuk lubang30H9 maka harga toleransinya dicari pada lajur
+ 52 + 0,052
mendatar dari 18-30 mm, yaitu µm dan ditulis30H9( )
0 0

h) Daerah Toleransi

38
Daerah toleransi adalah selisih antara ukuran maksimum dan minimum
yang diizinkan dari suatu lubang maupun poros dalam harga mutlak.

Gb. 7 Penunjukan Gb. 8 Penunjukan Daerah Minimum-


DaerahToleransi Maksimum
Positif-Negatif

Gambar 7 menunjukkan sebuah segi empat yang mempunyai toleransi ±


0,5 pada masing-masing ukuran, yaitu pada ukuran panjang dan ukuran
lebar. Pada Gambar 8 menunjukkan hasil ukuran yang mungkin terjadi
karena adanya toleransi.Oleh karena itu dalam gambar tersebut
ditunjukkan juga daerah toleransinya.
Harga toleransi ± 0,5 mm, artinya penyimpangannya adalah +0,5 mm
dan -0,5 mm. Tanda + berarti letak daerahnya ada di atas garis batas
dasar (garis O) dan tanda - (negatif) berarti daerahnya terletak di bawah
garis batas dasar.
Penyimpangan ukuran +0,5 mm adalah penyimpangan membesar atau
disebut penyimpangan atas, pada umumnya ditulis simbol ES yang
merupakan singkatan dari kata Ecart Superieur (bahasa Prancis).
Penyimpangan -0,5 mm adalah penyimpangan mengecil, disebut juga
penyimpangan bawah, biasanya diberi simbol El yang merupakan
singkatan dari Ecart Inferieur. Ukuran maksimum sisi panjangnya adalah
25 + (+0,5) = 25,5 mm. Ukuran minimum dari sisi panjangnya adalah

39
25 + (-0,5) = 24,5 mm. Dengan demikian daerah toleransinya, yaitu
ukuran maksimum – ukuran minimum = 25,5 - 24,5 = 1 mm.

40
UJI KOMPETENSI 1

PERHATIAN:

Setelah anda mempelajari uraian materi, cobalah anda kerjakan soal-soal pada uji
kompetensi ini.Soal pertama dalam bentuk pilihan ganda, dan untuk soal kedua
dalam bentuk uraian.Kerjakanlah dengan jujur, kemudian untuk mengukur seberapa
jauh pengetahuan anda cocokan hasil pekerjaan anda dengan kunci jawaban yang
telah tersedia dan hitung berapa nilai yang anda dapat.Jangan membuka kunci
jawaban sebelum anda mengerjakan soal uji kompetensi ini.

SELAMAT MENGERJAKAN

Soal Pilihan Ganda.


Dari lima pilihan jawaban yang tersedia, pilihlah satu jawaban yang anda anggap
benar atau paling tepat.

1. Apabila anda mendapat suatu pesanan untuk menyampaikan maksud untuk


membuat suatukomponen dalam bentuk ilustrasi ke seorang teknisi bengkel
yang berbeda bahasa percakapannya dengan anda, dalam bentuk apakah
ilustrasi yang paling tepat anda buat?
a. Ilustrasi
b. Isyarat
c. Gambar teknik
d. Rencana kerja
e. Diagram
2. Gambar merupakan alat untuk menyatakan maksud dari seorang juru gambar.
Gambar disebut juga sebagai.....
a. Media cetak
b. Bahasa teknik
c. Ekspresi
d. Imajinasi
e. Ilustrasi
3. Bila anda seorang pembuat gambar manakah pernyataan di bawah ini yang
paling tepat menyatakan fungsi dari gambar teknik untuk anda?
a. Menerangkan rangkaian yang akan dirakit.
b. Menyuplai komponen yang pernah dibuat.
c. Menyimpan komponen yang pernah diproduksi.
d. Sebagai media penyampai informasi.
e. Menerangkan bentuk fisik komponen
4. Dalam dunia teknik gambar memiliki beberapa fungsi antara lain:
 Gambar berfungsi sebagai sarana penyampaian informasi.
 Gambar sebagai sarana pengawetan, penyimpanan, dan penggunaan
keterangan.
 Gambar sebagai cara-cara pemikiran dalam penyiapan informasi.
Dari penjelasan di atas, apabila anda memiliki suatu komponen teknik dan pada
suatu saatkomponen tersebut hilang.Manakah fungsi dari gambar teknik yang
paling tepat?

41
a. Gambar berfungsi untuk meneruskan maksud dari perancang ke teknisi.
b. Gambar berfungsi sebagai peningkat daya pikir perancang.
c. Gambar berfungsi sebagai imajinasi perancang untuk proses produksi.
d. Gambar berfungsi untuk menyuplai bagian-bagian produk yang pernah dibuat.
e. Gambar berfungsi sebagai bahasa teknik dalam dunia teknik.
5. Berikut adalah sifat-sifat gambar dan tujuan-tujuan gambar:
Internasionalisasi gambar
Mempopulerkan Gambar
Perumusan Gambar
Sistematika Gambar
Penyederhanaan Gambar
Modernisasi Gambar
Bila seorang perancang membuat gambar menggunakan komputer dan
menggambardengan mementingkan susunan dan konsolidasi sistem standar
gambar.Berikut inimanakah yang tepat menggambarkan sifat gambar?
a. Internasionalisasi gambar dan Mempopulerkan gambar
b. Perumusan Gambar dan Sistematika gambar
c. Penyederhanaan Gambar dan Modernisasi gambar
d. Modernisasi gambar dan Sistematika gambar
e. Mempopulerkan gambar dan Perumusan gambar
6. Peraturan-peraturan yang ada dalam gambar teknik dimulai dengan persetujuan
bersamadan kemudian dibuatkan suatu standar perusahaan. Pernyataan
tersebut merupakan sifatgambar teknik, yaitu
a. Internasionalisasi gambar
b. Perumusan Gambar
c. Sistematika Gambar
d. Penyederhanaan Gambar
e. Modernisasi Gambar
7. Apabila diketahui ukuran pokok dari kertas gambar adalah ukuran A0 dengan
panjang1189 mm dan lebarnya 841 mm, berapa ukuran untuk kertas A3?
a. 594 X 841 mm
b. 420 X 594 mm
c. 297 X 420 mm
d. 210 X 297 mm
e. 148 X 210 mm
8. Berapakah ukuran tepi lain (=C) apabila kertas yang dipakai adalah kertas A4
yangberukuran 210 X 297 mm ?
a. 2 mm
b. 5 mm
c. 10 mm
d. 20 mm
e. 25 mm
9. Dimanakah posisi kepala gambar pada kertas gambar?
a. Sudut kiri bawah
b. Sudut kiri atas
c. Sudut kanan bawah
d. Sudut kanan atas
e. Sudut tengah bawah

42
10. Apakah nama dari suatu bagian susunan pada kertas gambar di bawah ini?
a. Sistem referensi kisi-kisi
b. Batas dan Bingkai
c. Tanda Orientasi
d. Skala referensi metrik
e. Tanda pemotongan
11. Apakah nama dari suatu bagian susunan pada kertas gambar di bawah ini
a. Batas dan Bingkai
b. Tanda Tengah Kertas Gambar
c. Skala referensi metrik
d. Tanda Orientasi
e. Tanda pemotongan
12. Apakah nama dari suatu bagian susunan pada kertas gambar di bawah ini
a. Tanda Tengah Kertas Gambar
b. Tanda Orientasi
c. Skala referensi metrik
d. Sistem referensi kisi-kisi
e. Tanda pemotongan
13. Apa tujuan dibubuhkan tanda orientasi?
a. Memudahkan kedudukan gambar
b. Sebagai tanda melekatkan pita/selotip.
c. Untuk menentukan arah penglihatan gambar
d. Memudahkan pembesaran atau pengecilan gambar
e. Membatasi antara pinggiran kertas dengan ruang menggambar
14. Apabila anda menyusun kertas gambar dan untuk memudahkan kedudukan
gambar,apakah yang anda buat?.
a. Batas dan Bingkai
b. Tanda Tengah Kertas Gambar
c. Skala referensi metrik
d. Sistem referensi kisi-kisi
e. Tanda pemotongan
15. ..... adalah pebandingan ukuran linier pada gambar terhadap ukuran linier dari
unsur yangsama atau dari benda pengecilan atau perbesaran gambar.
a. Skala gambar
b. Skala penuh
c. Skala bebas
d. Skala pembesaran
e. Skala pengecilan
16. Berikut ini yang paling tepat digunakan bila gambarnya dibuat lebih besar dari
bendasebenarnya yaitu
a. Skala gambar
b. Skala penuh
c. Skala bebas
d. Skala pembesaran
e. Skala pengecilan
17. Skala apakah yang tepat anda gunakan apabila anda membuat gambar kerja
suatu bendayang memiliki ukuran dimensi 500 X 356 X 210 mm pada kertas A4?
a. Skala gambar

43
b. Skala penuh
c. Skala bebas
d. Skala pembesaran
e. Skala pengecilan
18. Dalam suatu pengukuran benda berbentuk balok didapatkan ukuran panjang,
lebar dantinggi berturut-turut adalah 45 X 30 X 24 cm. Apabila anda membuat
gambar baloktersebut dengan skala 1 : 3, berapakah ukuran panjang, lebar dan
tinggi yang anda gambar?
a. 135 X 90 X 72 cm
b. 90 X 60 X 48 cm
c. 22,5 X 15 X 12 cm
d. 15 X 10 X 8 cm
e. 12 X 8 X 6 cm
19. Berdasarkan kekerasannya, pensil dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu keras,
sedang danlunak. Di bawah ini manakah yang termasuk dalam kategori lunak?
a. 4H
b. 8H
c. HB
d. B
e. 2B
20. Apa kegunaan dari mal lengkungan?
a. Untuk membuat garis-garis lengkung yang tidak dapat dibuat menggunakan
jangka
b. Untuk menghapus garis yang berdekatan dan melindungi garis yang lain
c. Untuk menggantikan fungsi busur derajat, penggaris T dan segitiga
d. Untuk menghindari adanya bekas-bekas garis
e. Untuk membuat gambar secara cepat
21. Apakah nama dari alat gambar di bawah ini?

a. Mistar Skala
b. Busur Derajat
c. Pelindung Penghapus
d. Papan Gambar
e. Mesin Gambar

22. Perhatikan gambar di bawah ini!

44
Pada gambar di atas merupakan beberapa cara penggunaan penggaris, segitiga
siku samakaki dan sebuah segitiga siku 60°. Pada bagian yang dilingkari,
berapakah sudut yangdibentuk oleh pasangan segitiga tersebut?
a. 30°
b. 45°
c. 60°
d. 75°
e. 85°
23. Apakah yang anda butuhkan untuk membuat gambar secara cepat?
a. Penggaris Segitiga
b. Penggaris T
c. Mal lengkungan
d. Mal bentuk
e. Mistar skala
24. Apabila anda tidak memiliki busur derajat, penggaris T dan segitiga, alat apakah
yang tepatdigunakan untuk menggantikan alat-alat tersebut?
a. Mistar Skala
b. Busur Derajat
c. Pelindung Penghapus
d. Papan Gambar
e. Mesin Gambar
25. Manakah di bawah ini yang disebut garis bergores ganda!
a.
b.
c.
d.
e.
26. Apa kegunaan dari garis tebal?
a. Untuk membuat garis khayal yang terjadi dari perpotongan yang dibulatkan.
b. Untuk membuat garis potong, yang meng-hilangkan sebagian benda
c. Untuk menunjukkan bagian permukaan yang dapat perlakuan khusus.
d. Untuk membuat garis gambar dan tepi
e. Untuk membuat garis arsir.

27. Bila anda akan menggambar Garis sumbu, lingkaran jarak atau garis simetri,
garismanakah yang akan anda pakai?
a.

45
b.
c.
d.
e.
28. Jenis garis menurut tebalnya ada dua macam, yaitu garis tebal dan garis tipis.
Berapakahperbandingan kedua jenis garis tersebut?
a. 1 : 2
b. 1 : 1
c. 1 : 0,7
d. 1 : 0,5
e. 1 : 0,35
29. Berikut ini disajikan penulisan dengan beberapa jenis huruf. Manakah jenis huruf
yangpaling tepat digunakan dalam gambar teknik?.....

a. Angka dan Huruf


b. Angka dan Huruf
c. Angka dan Huruf

d. Angka dan Huruf

e. Angka dan Huruf


30. Bila suatu huruf dibuat dengan ketinggian 14 mm, berapakah jarak minimum
antarhurufnya?
a. 0,7 mm
b. 1 mm
c. 1,4 mm
d. 2 mm
e. 2,8 mm

Soal Uraian
Siapkanlah peralatan gambar (Kertas gambar, pensil gambar, jangka, busur derajat
danpenggaris) kemudian kerjakan soal di bawah ini.

1. Perhatikan gambar di bawah ini!

a. Tulis “ETIKET” (tanpa tanda petik)


b. Nama sekolah anda
c. Tulis “Skala” (tanpa tanda petik)

46
d. Tulis “No. 01” (tanpa tanda petik)
e. Tulis “Digambar” (tanpa tanda petik)
f. Tulis “Dilihat” (tanpa tanda petik)
g. Tulis “Diperiksa” (tanpa tanda petik)
h. Tulis “Disetujui” (tanpa tanda petik)
i. Tanggal anda membuat
j. Nama anda
Buatlah etiket dengan ketentuan seperti gambar di atas pada kertas A4 lengkap
dengangaris batas dan bingkai!
2. Siapkanlah kertas gambar ukuran A3 lengkap dengan susunan kertas gambar
antara lain:
a. Posisi kepala gambar (jenis x)
b. Batas dan Bingkai
c. Tanda Tengah Kertas Gambar
d. Tanda Orientasi (jenis x)
e. Tanda pemotongan
3. Dengan menggunakan hasil pekerjaan soal No 1, buatlah gambar (gambar soal
No. 3)dengan skala 2 : 1! (untuk memudahkan anda dalam menggambar,
gambarlah dengan garistipis)
4. Dengan hasil gambar yang anda buat pada soal No 3, lengkapilah garis-garisnya
denganketentuan yang tertera pada gambar No. 4.

47
KUNCI JAWABAN
Setelah anda mengerjakan soal-soal uji kompetensi 1, sekarang cocokanlah jawaban-
jawaban anda dengan jawaban pada kunci jawaban. Untuk mengukur berapa nilai
skor yang anda dapat hitunglah dengan rumus di bawah ini:

Pilihan Ganda:
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝟏 = 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑱𝒂𝒘𝒂𝒃𝒂𝒏 𝑩𝒆𝒏𝒂𝒓 × 𝟐

Uraian:
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝟐 = 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑱𝒂𝒘𝒂𝒃𝒂𝒏 𝑩𝒆𝒏𝒂𝒓 × 𝟏𝟎

Skor total:
𝑺𝒌𝒐𝒓 = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝟏 + 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝟐

Kunci Jawaban Soal Uraian


Kunci jawaban untuk soal uraian adalah dalam skala 1 : 1, dapat anda lihat di
halaman selanjutnya.

48

Anda mungkin juga menyukai