Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH SUSPENSI

Oleh :
Nama : Ryan Fahrul Sinurat
NPM : 208130016

KELAS TEKNIK MESIN


MESINA UMA
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kenyamanan berkendara sudah menjadi tuntutan bagi para pengendara
maupun penumpang. Kondisi ideal yang ingin diperoleh dalam kenyamanan adalah
dalam kabin kendaraan yang diam ditempat walaupun ada gangguan yang disebabkan
ketidak rataan jalan. Tetapi kondisi ini tidaklah mungkin dicapai, sehingga
pendekatan yang ditempuh adalah meminimumkan efek gangguan yang berupa
ketidak rataan jalan dengan memasang sistem suspensi independen diantara roda dan
kendaraan.
Sistem suspensi independen pada kendaraan memegang peranan penting
dalam memperoleh kenyamanan, selain dapat mempengaruhi kestabilan kendaraan
dan daya lekat ban pada jalan, sistem suspensi independen berfungsi juga untuk
mengurangi getaran pada kabin kendaraan yang disebabkan oleh ketidak rataan jalan.

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu sebagai
berikut:
1. Pengertian dan fungsi sistem suspensi secara umum ?
2. Bagaimana prinsip kerja sistem suspensi secara umum ?
3. Jenis-jenis suspensi pada kendaraan ?
4. Jenis-jenis suspensi independen ?
5. Teknologi yang digunakan pada suspensi independen?
6. Bagaimana cara mengidentifikasi masalah pada sistem suspensi independen ?
C. TUJUAN
Adapun tujuan yang hendak dicapai setelah mempelajari makalah ini, yaitu sebagai
berikut:
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dan fungsi sistem suspensi secara
umum ?
2. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja sistem suspensi secara umum ?
3. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis suspensi pada kendaraan ?
4. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis suspensi independen ?
5. Mahasiswa dapat mengetahui teknologi yang digunakan pada suspensi
independen ?
6. Mahasiswa dapat mengetahui cara mengidentifikasi masalah pada sistem
suspensi independen ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengetian Dan Fungsi Sistem Suspensi Secara Umum


1. Pengertian Sistem Suspensi
Sistem suspensi adalah kumpulan komponen tertentu yang berfungsi meredam
kejutan, getaran yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata
yang dapat meningkatkan kenyamanan berkendara dan pengendalian kendaraan.

2. Fungsi Sistem Suspensi


Adapun fungsi sistem suspensi pada kendaraan adalah sebagai berikut :
a. Selama kendaraan berjalan, kendaraan secara bersama-sama dengan roda menyerap
getaran, guncangan dan kejutan dari permukaan jalan, hal ini untuk memberikan
kenyamanan dan keamanan penumpang.
b. Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke bodi melalui gesekan antara
jalan dengan roda-roda.
c. Menopang bodi pada axle dan memelihara letak geometris antara bodi dan roda-
roda.

B. Prinsip Kerja Sistem Suspensi Secara Umum


Saat roda roda menerima kejutan dari permukaan jalan, maka akan diteruskan
ke lower maupun upper arm, lalu gaya tersebut ditahan oleh pegas dan
mengakibatkan terjadinya pemendekan dan pemanjangan pegas, kemudian gaya
pemegasan diperhalus oleh peredam getaran (shock absorber) agar tidak terjadi
oksilasi berlebihan. Hal ini memungkinkan roda roda tetap menapak pada jalan.
C. Jenis-Jenis Suspensi Pada Kendaraan
Beberapa tipe pegas yang digunakan pada sistem suspensi :
1. Pegas ulir (coil spring), dikenal juga dengan nama 'per keong', jenis yang
digunakan adalah pegas ulir tekan atau pegas ulir untuk menerima beban tekan.
2. Pegas daun (leaf spring), umumnya digunakan pada kendaraan berat atau niaga
dengan sistem suspensi dependen.
3. Pegas puntir atau dikenal dengan nama pegas batang torsi (torsion bar spring),
umumnya digunakan pada kendaraan dengan beban tidak terlalu berat.
Komponen suspensi teriri dari:
1. Coil spring
2. Shock Absorber
3. Suspension Arm
4. Ball joint
5. Bushing karet
6. Strut bar
7. Stabilizer bar
8. Lateral kontrol rod
9. Control Arm
10. Bumper
Oleh sebab itu berdasarkan konstruksinya, suspensi dapat digolongkan menjadi 2
(dua) jenis yaitu:
1. Suspensi poros kaku (suspensi rigid)
Semula semua suspensi mobil menggunakan model ini, bahkan sekarang pun masih
banyak digunakan pada kendaraan berat. Poros kaku (yang tunggal) dihubungkan ke
rangka atau bodi dengan pegas (pagas daun atau pegas koil) dan shock absorber Jadi,
tidak ada lengan-lengan suspensi seperti pada suspensi independen.
a. Sifat-sifat suspensi rigid (kaku):
• Gerakan salah satu roda mempengaruhi roda yang lain
• Konstruksi sederhana, perawatan mudah
• Gerakan pemegasan sedikit mempengaruhi geometri roda
• Memerlukan ruang pemegasan yang besar
• Titik berat kendaraan tidak dapat rendah (kenyamanan kurang)
• Massa tak berpegas (aksel, roda) berat (kenyamanan kurang)
• Bodi sedikit miring pada saat belok

b. Keuntungan dan kekurangan suspensi rigid (kaku), yaitu :


· Keuntungan :
- Konstruksi sederhana dan kuat
- Perubahan tread atau chamber yang di sebabkan oleh gerakan axle kecil
· Kerugian :
- Kwalitas mengendarai serta stabilitas kemudi di kurang
- Kecenderungan terjadi gerakan horizontal

2. Suspensi bebas (suspensi independen)


Suspensi independen adalah istilah untuk sistem suspensi mobil yang
memungkinkan setiap roda pada poros yang sama untuk bergerak secara vertikal
(yaitu bereaksi terhadap gundukan di jalan) independen ( bebas ) tidak bergantung
satu sama lain. Perhatikan bahwa "independen" mengacu pada gerakan atau jalur
pergerakan roda / suspensi. Adalah umum untuk sisi kiri dan kanan dari suspensi
untuk dihubungkan dengan anti-roll bar atau mekanisme seperti lainnya.
Biasanya suspensi independen ini digunakan pada roda mobil penumpang atau
truk kecil. Tetapi sekarang suspensi bebas banyak digunakan juga pada roda belakang
mobil penumpang. Pada suspensi independen roda-roda kiri dan kanan tidak
dihubungkan secara langsung pada poros tunggal. Kedua roda bergerak secara bebas
tanpa saling mempengaruhi. Dengan demikian, gangguan terhadap sebuah roda
ditanggulangi hanya roda itu saja.
a. Sifat-sifat suspensi independen :
• Gerakan salah satu roda tidak mempengaruhi roda lain
• Konstruksi agak rumit
• Membutuhkan sedikit tempat
• Jarak roda dan geometri roda berubah saat pemegasan
• Titik berat kendaraan dapat rendah (nyaman dan aman)
• Pegas dapat dikonstruksi lembut (pegas tidak membantu mengantar gerakan roda)
• Perawatan lebih sulit
b. Keuntungan dan kekurangan suspensi independen (bebas), yaitu :
· Keuntungan :
- Kwalitas mengendarai lebih baik
- Memiliki kemampuan singgung jalan yang lebih baik ( road holding)
Kerugian :
- Konstruksi rumit

D. Jenis-Jenis Suspensi Independen (suspensi bebas)


1. Jenis Mac Pherson
Fungsi jenis Mac Pherson adalah sebagai kombinasi dari pegas, peredam kejutan dan
pivot kemudi.
Suspensi jenis mac pherson memeiliki beberapa jenis antara lain :
- Tipe Mac Pherson Strut
Suspensi tipe ini tidak memiliki lengan atas, sehingga konstruksinya lebih sederhana
dari pada tipe double wishbone. Tipe ini dapat diservis dengan lebih mudah karena
memiliki komponen yang lebih sedikit.
Umumnya digunakan pada suspensi depan kendaraan FF (front engine front drive) .
Keterangan :
1. Stabilizer
2. Lower arm
3. Coil spring
4. Peredam kejut
2. Tipe Mac Pherson Dengan lower arm berbentuk L
Suspensi jenis ini banyak digunakan pada kendaraan mesin depan penggerak
belakang. Keuntungannya dapat menahan gaya dari arah samping maupun arah depan
belakang sehingga tidak memerlukan strut bar.

3. Tipe Semi – Trailing Arm


Pada umumnya jenis ini memiliki konstruksi yang sederhana dan tidak
memerlukan banyak tempat. Biasanya jenis ini digunakan pada kendaraan roda
belakang dan mobil penumpang. Jenis ini dirancang untuk meningkatkan kekakuan
dengan memperlihatkan beban dari samping dan memperkecil alignment yang terjadi
pada saat roda bergerak ke atas dan bawah.

4. Jenis Strut Dua Link


Jenis ini digunakan pada mobil mesin depan dan penggerak roda depan.
Konstruksi jenis ini sangat sederhana dengan 2 buah suspensi arm dan sebuah strut
rod di tiap rodanya.

5. Tipe Double Wisbone dengan pegas koil


Terdiri atas upper dan lower arm yang menopang roda dan knuckle yang
menghubungkan lengan-lengan. Lengan-lengan menerima gaya longitudinal dan
latitudinal, memungkinkan pegas untuk menopang beban vertical saja. Pada tipe ini
banyak digunakan untuk kendaraan jenis FR (front engine rear drive).
Keterangan :
1. Stabilizer
2. Lower arm
3. Coil spring
4. Peredam kejut
6. Tipe Double Wisbone dengan pegas Batang torsi
Suspensi tipe ini bagian depan batang torsi dibubungkan ke upper arm, bagian
belakang batang torsi di hubungkan ke body. Sehingga penyetelan tinggi kendaraan
lebih mudah. Tipe ini banyak digunakan untuk truk kecil

E. Teknologi Suspensi Independen


Ada banyak teknologi suspensi independen yang digunakan diantaranya adalah:
1. Swing axle
Swing axlea dalah tipe sederhana suspensi independen yang dirancang dan
dipatenkan oleh Edmund Rumpler pada tahun 1903. Ini adalah penemuan
revolusioner di industri otomotif, yang memungkinkan roda untuk bereaksi terhadap
penyimpangan dari permukaan jalan, Aplikasi Kendaraan pertama digunakan pada
Rumpler Tropfenwagen (yang kemudian ditiru oleh Mercedes 170), Superior
Standard dan Volkswagen Beetle. Ayunan jenis inipada awalnya digunakan pegas
daun dan peredam kejut (shock absorber). Selain itu juga juga digunakan dalam
pesawat generasi awal ( th 1910 atau sebelumnya), seperti Sopwith dan Fokker.

2. Sliding Pillar
Sliding Pillar merupakan bentuk suspensi independen untuk mobil ringan.
Dimana poros dan perakitan roda melekat pada tiang vertikal atau yang bisa bergeser
keatas dan ke bawah (seperti rel), Selain bergerak keatas dan kebawah juga diberi
gerakan memutar. Suspensi Sliding pilar independen pertama kali digunakan oleh
Decauville pada tahun 1898, tercatat pertama contoh suspensi depan independen pada
kendaraan bermotor. Suspensi sliding pilar juga telah digunakan oleh beberapa
produsen cyclecar, pembuat Tracta Perancis, dan beberapa kendaraan prototipe.

3. Mac Pherson strut


Pada tahun 1949 Earle S. MacPherson mempatenkan MacPherson strut.
Suspensi MacPherson strut adalah sistem suspensi depan yang paling banyak
digunakan, terutama dalam mobil asal Eropa. Suspensi MacPherson strut
menggabungkan shock absorber dan coil spring menjadi satu kesatuan. Hal ini akan
mengakibatkan sistem suspensi yang lebih kompak dan ringan yang dapat digunakan
untuk kendaraan front-wheel drive. karena desain lebih sederhana maka suspensi ini
ongkos produksi/ pembuatannya murah. dibandingkan dengan suspensi model double
wishbone atau multi link.
Selain itu karena sederhana maka membuat kendaraan lebih kompak karena
tidak terlalu banyak makan tempat. Sehingga banyak digunakan untuk kendaraan
berpenggerak front wheel drive. Sedangkan Kelemahannya karena hanya ditopong
langsung oleh shockabsorber maka handling dan getaran akan langsung tersa di
pengemudi, walau dewasa ini pihak perancang dari pabrikan sudah berusaha
memperbaiki kekurangan tersebut.

4. Upper and lower A-arm (Double wishbone)


Suspensi Double Wishbone, juga dikenal sebagai suspensi A-lengan, adalah
jenis umum lain suspensi independen depan. Meskipun ada beberapa kemungkinan
konfigurasi yang berbeda, desain ini biasanya menggunakan dua lengan berbentuk
wishbone untuk memegangi roda. Setiap wishbone, yang memiliki dua posisi
mounting frame dan satu di roda, shock absorber dan coil spring digunakan untuk
menyerap getaran.
Suspensi double wishbone memungkinkan kontrol yang lebih besar atas sudut
camber roda, Suspensi ini lebih stabil, dan sedikit efek goyang yang akhirnya
memberikan kemudi lebih konsisten (pure handling). Dengan karakteristik ini,
Suspensi double-wishbone sekarang secara umum telah dipergunakan pada mobil-
mobil terutama mobil yang berdimensi lebih besar.
5. Multi-link suspension
Suspensi multi-link adalah suspensi yang menggunakan tiga atau lebih lengan
lateral, dan satu atau lebih lengan memanjang. Definisi yang lebih luas menganggap
setiap suspensi independen memiliki 3 kelompok kontrol atau lebih multi suspensi-
link. Lengan ini tidak harus dengan panjang yang sama, dan dapat berbentuk
asimetris.
Biasanya setiap lengan memiliki sendi bola (ball joint) atau bushing karet pada setiap
ujung ujung sendinya. Beberapa desain multi-link memang menggunakan lengan
wishbone, yang memiliki dua ring di salah satu ujungnya. Pada suspensi depan salah
satu lengan lateral digantikan oleh tie-rod, yang menghubungkan kemudi dengan hub
roda.

6. Trailing arm suspension


Suspensi trailing arm, kadang-kadang disebut sebagai trailing link adalah
desain suspensi di mana satu atau lebih lengan (atau "link") menghubungkan as roda
dan sasis. Suspensi ini biasanya digunakan pada as roda belakang. Seperti yang
digunakan pada Citroën 2CV, memiliki lengan menghubungkan as roda dan sasis.
Desain Trailing arm dalam pembuatan poros bergerak sering hanya menggunakan
dua atau tiga link dan batang Panhard untuk sebagai roda lateral. Setiap hub roda
terletak, lengan sekitar segitiga yang berporos pada satu titik, di depan kemudi.
Trailing Arm juga dibagi lagi menjadi beberapa diantaranya semi trailing. Sebuah
lengan suspensi semi-trailing adalah suspensi independen di mana setiap hub roda
terletak yang berporos pada dua titik. Trailing arm suspensi biasanya digunakan
untuk roda belakang kendaraan. Coba anda mencari Mobil VW Beetle (VW Kodok)
dan intiplah suspensinya, dia mengunakan sistem Trailing Arm.
F. Pemeriksaan Dan Perawatan Pada Sistem Suspensi
1. Pemeriksaan dan perawatan pada suspensi independen, yaitu:
a. Dongkraklah mobil bagian depan dan pasang penyangga tetap (jack stand) di
bagian yang aman.
b. Periksa kelonggaran ball join pada saat rem diinjak.
c. Periksa keadaan vet pada bantalan atas kaki suspensi mac pherson. Jika vetnya
sudah kering tambahlah secukupnya dan setelah itu pasang tutup plastiknya.
d. Periksa bantalan karet dan klem-klem stabiliser.
e. Periksa kebocoran oli shock breker. Shock breker yang bocor harus diganti.
f. Periksa kelonggaran pada bantalan-bantalan karet.
g. Perhatikan pada bagian-bagian yang dilengkapi nipple. Bersihkan nipple dan
periksa katup bolanya.
h. Isi nipel dengan vet. Gunakan pompa pengisi pelumas.
i. Bersihkan pelumas/vet yang jatuh ke lantai.
j. Turunkan kendaraan dan lepas dongkrak dan penyangga (jack stand).

2. Pemeriksaan dan perawatan pegas daun:


a. Dongkraklah mobil bagian depan dan pasang penyangga tetap (jack stand) di
bagian yang aman.
b. Periksa kondisi bantalan karet gantungan pegas daun.
c. Periksa kondisi pengikat pegas, mur-mur, klem U dan karet pembatas gerak. Jika
sudah rusak sebaiknya diganti dengan yang baru.
d. Dongkraklah bagian rangka sehingga tidak ada lagi beban yang terletak pada
pegas, kemudian pasangkan penyangga.
e. Lepaslah unit pegas daun dan bongkar unit pegas daun.
f. Bersihkan komponen-komponen yang telah dibongkar.
g. Periksa tahanan sok breker. Untuk sok breker double acting tahanan ke atas dan
tahanan ke bawah harus sama. Sedangkan untuk sok breker single acting tahanan ke
atas harus lebih besar dari pada tahanan ke bawah.
h. Periksa permukaan kontak-kontak daun pegas terhadap keausan, retak, karat,
deformasi dan lain-lain.
i. Periksa klem daun pegas, karet-karet penyekat terhadap keausan dan kelelahan.
j. Rakit kembali unit pegas daun. Bersihkan grease/vet di tempat-tempat yang
bergesekan sebelum dirakit kembali.
k. Pasang kembali unit pegas daun pada dudukannya semula.

3. Menganalisis Kerusakan dan Kondisi Sistem


Cara menganalisis kerusakan sistem suspensi :
a. Melakukan tes drive untuk mengetahui bagian komponen suspensi mana yang
dirasa kurang nyaman.
b. Mendengarkan bagian suspensi yang bunyi akibat bodi mobil digoyang.
c. Melakukan pengamatan dimana letak komponen suspensi yang rusak
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan adapun kesimpulan antara lain:
1. Sistem suspensi adalah kumpulan komponen tertentu yang berfungsi meredam
kejutan, getaran yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata
yang dapat meningkatkan kenyamanan berkendara dan pengendalian kendaraan.
Fungsi sistem suspensi pada kendaraan adalah sebagai berikut :
a. Selama kendaraan berjalan, kendaraan secara bersama-sama dengan roda menyerap
getaran, guncangan dan kejutan dari permukaan jalan, hal ini untuk memberikan
kenyamanan dan keamanan penumpang.
b. Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke bodi melalui gesekan antara
jalan dengan roda-roda.
c. Menopang bodi pada axle dan memelihara letak geometris antara bodi dan roda-
roda.

2. Prinsip kerja sistem suspensi yaitu saat roda roda menerima kejutan dari
permukaan jalan, maka akan diteruskan ke lower maupun upper arm, lalu gaya
tersebut ditahan oleh pegas dan mengakibatkan terjadinya pemendekan dan
pemanjangan pegas, kemudian gaya pemegasan diperhalus oleh peredam getaran
(shock absorber) agar tidak terjadi oksilasi berlebihan. Hal ini memungkinkan roda
roda tetap menapak pada jalan.

3. Berdasarkan konstruksinya, suspensi dapat digolongkan menjadi 2 (dua) jenis


yaitu:
a.) Suspensi poros kaku (suspensi rigid)
b.) Suspensi bebas (suspensi independen)
4. Jenis-jenis suspesi independen, yaitu:
- tipe mac person,
- tipe mac pherson dengan lower arm berbentuk L,
- tipe semi – trailing arm, jenis strut dua link, dan
- tipe double wisbone dengan pegas koil dan tipe double wisbone dengan pegas
batang torsi

5. Teknologi suspensi independen yang digunakan diantaranya adalah:


a.) Swing axle
b.) Sliding pillar
c.) MacPherson strut
d.) Upper and lower A-arm (double wishbone)
e.) Multi-link suspension
f.) Trailing arm suspension
B. SARAN
Untuk lebih memahami/menambah wawasan pengetahuan materi tentang
suspensi independen ini, diharapkan untuk mengambil informasi sebanyak-banaknya
baik dari buku-buku maupun sumber bacaan dari jejaring sosial.

Anda mungkin juga menyukai