Anda di halaman 1dari 18

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pelumas adalah zat kimia yang umumnya cairan,yang diberikan di antara

dua benda bergerak untuk mengurangi gesekan,Zat ini merupakan fraksi hasil

destilasi minyak bumi yang memiliki suhu 105 - 135ºC. Pelumasan berfungsi

sebagai lapisan pelindung yang mmisahkan dua permukaan yang

berhubungan,Salah satu penggunaan pelumasan paling utama adalah oli

mesin yang di pakai pada engine.Umumnya pelumasan terdiri dari 90%

minyak dasar dan 10 % zat tambahan.

1.1. Latar Belakang

Saat ini banyak sekali jenis dan merek pelumas yang beredar di

pasar, masing-masing menawarkan kelebihan. Karena itu tidak jarang banyak

pengguna pelumas yang bingung memilih pelumas yang sesuai untuk

kebutuhan mesinnya. Sayangnya, tak semua pemakai pelumas memahami

dasar penggunaan pelumas. Biasanya pemilik kendaraan pasrah saja dan

mempercayakan urusan yang satu ini kepada para mekanik di bengkel.

Apapun kata mekanik mereka terima begitu saja. Lalu bagaimana sebenarnya

sistem pelumasan pada motor 2 langkah dan cara memilih pelumas yang baik

untuk mesin kendaraan 2 langkah ?

1
2

1.2. Tujuan

Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui apa yang di

maksud dengan pelumasan motor 2 langkah.

1.3. Batasan masalah

Sistem pelumasan pada Motor Bakar 2 Langkah.


3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Sistem Pelumasan Pada Motor Bakar 2 Langkah

Sistem pelumasan pada motor 2 langkah berbeda dengan sistem

pelumas motor 4 langkah. Jika pada motor 4 langkah pelumasan hanya

memakai 1 macam oli saja dan pada motor 2 langkah pelumasan terbagi

menjadi 2 bagian. Pelumas pertama untuk melumasi bagian trasmisi saja, dan

pelumas kedua untuk melumasi bagian ruang poros engkol (as-kruk) atau

bagian dibelakang piston.

Pelumasan dibuat berbeda karena ruang transmisi dan ruang engkol

(crank shaft) terpisah. Pelumasan pada ruang engkol dibuat tercampur

dengan bahan bakar dengan perbandingan tertentu dan kekentalannya lebih

encer bila dibandingkan dengan pelumas untuk transmisi.

Pada motor 2 langkah, bak engkol (crank shaft) tidak berisi oli

pelumas, karena difungsikan sebagai pompa bilas. Guna melumasi bagian

poros engkol, batang piston, piston, ring piston dan dinding silinder maka

minyak pelumas dicampur dengan campuran bahan bakar yang masuk ke

dalam bak engkol (crank shaft) dan silinder.

Metode mencampur minyak pelumas ada 2 macam, yaitu:

2.1.1. Sistem Pelumasan Langsung

Merupakan metode sistem pelumas motor 2 langkah dengan

cara mencampur langsung oli pelumas pada tangki bensin pada

3
4

perbandingan tertentu. Perbandingan antara bensin dengan oli adalah

20 – 25 : 1, artinya untuk 20- 25 liter bensin dicampur dengan 1 liter

oli.

Gambar 2.1. Sistem pelumas 2 langkah secara langsung.

Saat mesin hidup bensin yang bercampur oli mengalir ke

karburator, di karburator campuran bensin dengan oli dikabutkan, dan

masuk ke dalam bak engkol, campuran bensin dan oli melumasi poros

engkol, bantalan, batang piston, ring piston dan dinding silinder. Saat

proses bilas campuran masuk ke dalam silinder untuk melumasi piston,

ring piston dan dinding silinder. Saat proses pembakaran campuran

bensin dengan oli terbakar, sisa gas buang dibuang melalui knalpot.

Sistem pelumas secara langsung mempunyai beberapa kelemahan,

diantaranya:
5

a) Didalam tangki dan didalam karburator ada kemungkinan oli

mengendap sehingga campuran bahan bakar dan oli kurang

homogen (komposisi campuran tidak sempurna)

b) Bensin campur mempunyai viscositas yang lebih tinggi sehingga:

1. Pada karburator pengabutan

2. Proses pembakaran kurang sempurna,

3. Tenaga mesin menurun

4. Banyak endapan karbon di ruang bakar,saluran buang maupun

knalpot

5. Emisi gas buang tinggi

2.1.2. Sistem Pelumas Autolube

Merupakan sistem pelumas pada motor 2 langkah dengan cara

mempompa sejumlah oli pelumas pada intake manifold. Minyak

pelumas yang disemperotkan kemudian bercampur dengan campuran

bensin dan udara dari karburator, dan bersam-sama masuk ke dalam

bak engkol. Pada bak engkol campuran bensin dan oli melumasi

poros engkol, bantalan, batang piston, pena piston dan dinding silinder.

Saat proses bilas campuran masuk ke dalam silinder untuk melumasi

piston, ring piston dan dinding silinder. Saat proses pembakaran

campuran bensin dengan oli terbakar, sisa gas buang dibuang melalui

knalpot.

Komponen sistem pelumas autolube adalah:

a) Tangki oli pelumas untuk menampung oli yang diperlukan


6

b) Pompa pelumas yang berfungsi untuk menghisap oli dari tangki oli

dan menekan oli pada intake manifold.

c) Tali baja/seling pompa oli untuk mengatur jumlah oli yang

disemprotkan.

Gamabar 2.2. Sistem pelumas 2 langkah Autolube

Dengan adanya pompa oli yang dikontrol bersama gas,

memungkinkan jumlah oli yang disemprotkan sesuai dengan

kebutuhan beban dan kecepatan sepeda motor. Kebutuhan oli untuk

beban ringan sebesar 80 - 120 : 1, untuk beban menengah 40 – 70 : 1,

sedangkan untuk beban tinggi sebesar 18 – 30 : 1. Dengan adanya

sistem injeksi kelemahan pada sistem pelumas campur dapat teratasi.

Produsen sepeda motor Yamaha menyebut sistem pelumas dengan

istilah Autolub, yaitu sistem pelumas dengan automatis mencampur

oli dengan campuran bahan bakar pada komposisi yang tepat

menggunakan Autolub pump


7

2.2. Pompa Oli Motor 2 Langkah

Pompa oli pada sepeda motor berfungsi untuk memyemperotkan oli

agar bercampur dengan gas baru dan masuk kedalam ruang bakar. Jumlah oli

yang disemprotkan kedalam ruang bakar harus sesuai dengan ketentuan.

Tidak boleh banyak ataupun kurang, jika terlalu banyak mengakibatkan ruang

bakar menjadi cepat kotor oleh kerak/karbon dan polusi yang ditimbulkan

oleh asap buang gas. Jika kurang mengakibatkan motor menjadi cepat panas

dan memungkinkan piston macet didalam silinder.

Pompa oli pelumas ini berfungsi untuk menghisap oli dari tangki oli

dan menekan oli pada karburator. Pompa pelumas motor 2 langkah umumnya

tipe plunger.

Gambar 2.3. Pompa oli motor 2 langkah tipe plunger

Fungsi bagian pompa:

1. Worm wheel gear (roda gigi cacing) adalah sebagai gigi yang

memutar distributor, putaran worm wheel gear diperoleh dari

putaran mesin.

2. Plunger (Penghisap) berfungsi sebagai piston yang menghisap

dan menekan oli.


8

3. Check ball (Pencegah) berfungsi sebagai katup satu arah, yang

akan membuka saat plunger menekan oli dan menutup saat

plunger menghisap oli.

4. Plunger cam guide pin sebagai pin pembimbing nok agar

plunger dapat bergerak maju-mundur saat worm wheel gear

berputar.

5. Adjusting pulley (Katrol penyetel) sebagai pulli yang diputar

gas untuk mengatur jumlah oli yang dipompa.

6. Adjusting plate (pelat penyetel) sebagai plat untuk menyetel

panjang langkah pemompaan.

Prinsip kerja:

Saat mesin hidup maka roda gigi cacing (worm wheel gear) akan

berputar dan distributor ikut berputar, bila lubang distributor tepat pada

saluran masuknya oli maka oli akan mengalir ke dalam rumah pompa.

Distributor dilengkapi dengan cylindrical cam, yaitu nok yang

berbentuk silinder, berputarnya distributor menyebabkan cam

mendorong torak plunger bergerak mundur untuk menghisap oli, saat

cam tidak menekan plunger maka pegas pompa akan mendorong oli,

bila lubang keluar tepat pada lubang distributor maka oli akan ditekan

keluar menuju karburator dan poros engkol.


9

2.3. Pelumas pada motor 2 langkah terbagi menjadi 2 bagian yaitu :

1. Pelumas Mesin (Oli Mesin)

Oli pelumas mesin ialah untuk melapisi sekaligus memisahkan dua

permukaan logam yang saling bergesekan agar tingkat keausan yang

berada di dalam bak mesin dapat dikurangi sekecil mungkin.

Mekanik tersebut harus terjaga sehingga perputaran/pergerakan

mekanik mesin dapat berjalan dengan baik sehingga dapat berumur

panjang/lama pemakaiannya. Minyak pelumas/oli mutlak diperlukan,

guna mencegah kerusakan mesin.

2. Pelumas Samping (Oli Samping)

Selain menggunakan pelumas mesin untuk meningkatkan kinerja

pada kompon di dalam mesin, motor 2 langkah menggunakan

tambahan pelumasan lainnya berupa oli samping yaitu untuk melumasi

bagian piston, setang seher, serta bearing as krug. Pastikan kondisi oli

samping terjaga.Atur volume pompa oli sesuai kebutuhan.

Bila volume pompa oli terlalu kecil/irit motor akan mengalami

(Overheat) namun bila terlalu boros motor akan mengeluarkan asap

yang berlebihan dan tenaga motor akan berkurang,maka oli samping

pada motor 2 langkah merupakan hal yang wajib dan mutlak

diperlukan.

Seluruh komponen yang bergerak didalam motor bakar selalu

terjadi pergesekan. Untuk mengatasinya diperlukan minyak pelumas

dan bila tidak diperhatikan pada suatu motor.Maka akan


10

mengakibatkan bagian peralatan yang bergesekan akan cepat

aus,sehingga timbuln panas yang berlebihan,maka tenaga motor

berkurang.Pelumas yang baik dan selalu terjaga mutu dapat

memperpanjang usia motor terhadap kerusakan kerena terhindar dari

keausan silinder.
11

BAB III

MENGENAL DAN MEMILIH PELUMAS

3.1 Fungsi Pelumasan

Fungsi pelumas yang dibutuhkan pada mekanik mesin sebagai berikut:

1. Anti gesekan dan keausan.

Oli mencegah hubungan langsung antara komponen mekanik

yang bergesekan sehingga dapat mencegah keausan seminimal

mungkin dengan membentuk lapisan (oil film) pada permukaan

mekanik tersebut

2. Pendingin.

Oli membawa panas yang terjadi dari gesekan yang ditimbulkan

atau akibat pembakaran (pada cylinder block dan piston)

3. Pembersih.

Oli membawa partikel-partikel metal debu, oxidasi dan

hydrocarbon. Saat membuka tutup oli pada mesin, biasanya

akan terlihat.

4. Perapat/sealing.

Oli juga berfungsi sebagai seal/perapat kompresi pada piston

akan ikut terbawa pada saat kompresi dan ikut keluar pada saat

ekspansi.

5. Anti karat/korosi.
12

Oli juga berfungsi melindungi permukaan part/metal dari air dan

udara.

6. Bantalan/Buffer

Oli bertugas meneruskan tekanan secara terpancar dan meredam

getaran. Biasanya terjadi jika dua buah roda gigi saling

berkaitan atau bantalan jalan dengan poros engkol dan lain-lain,

karena benterun atau tumbukan yang tidak terhindarkan.

7. Meredam suara.

Mekanik mesin yang bergerak/berputar dapat menimbulkan

bunyi yang berisik, sehingga oli pelumas juga dapat mengurangi

atau meredam suara berisik yang timbul.

Faktor lain yang mengotori oli pelumas mesin :

1. Kotoran karbon dari pembakaran mesin

2. Debu dan kotoran yang terbawa masuk ke dalam mesin oleh

udara atau bahan bakar

3. Bagian yang halus dari logam, merupakan hasil dari keausan

mesin, menjadi bercampur dengan oli.

4. Bahan bakar liar dan pembakaran menghasilkan kebocoran

melalui ring-ring piston kedalam ruang engkol.

5. Kondisi/pengembunan air dari kelembaban udara yang melalui

mesin
13

3.2. Macam-Macam Pelumas

Pelumas berfungsi untuk mengurangi gesekan sehingga komponen tidak

cepat aus dan koefisien gesek rendah, sebagai pendingin, perapat, pembersih

dan anti karat.

Terdapat beberapa macam pelumas yang digunakan pada sepeda motor,

diantaranya

1. Gemuk (grease) digunakan untuk melumasi rantai roda, bearing roda, gigi

reduksi motor starter, dan sebagainya. Terdapat 2 macam gemuk yang

sering digunakan, yaitu:

a. Calsium soap grease. Digunakan pada pompa oli dan lain-lain.

Mempunyai kemampuan tahan panas dan tahan air, sehingga tidak

terbawah air meskipun terkena air.

b. Lathium soap grease. Digunakan untuk bantalan (bearing), dari

bahan mineral dengan kekentalan rendah, tahan panas, tahan

pemperatur dingin, tahan air, stabilitas mekanis tinggi sehingga

sesuai untuk mesin kecepatan tinggi.

2. Pelumas mesin 2 langkah (oli samping)

Digunakan khusus untuk melumasi blok silinder, piston dan ring

piston pada motor 2 langkah.Pelumasan motor 2 langkah mempunyai

kekentalan (viscositas) lebih rendah dari pada oli yang di gunakan untuk
12
bagian-bagian yang lain sehingga di perlukan sifat mudah bercampur

dengan bensin,mudah dibakar dan mempunyai daya lumas tinggi.


14

3. Pelumas mesin (oli mesin)

Pada sepeda motor 4 langkah digunakan untuk pelumas gigi transmisi dan

kopling, untuk motor 2 langkah digunakan untuk melumasi bagian-bagian

mesin yaitu poros engkol, batang piston, blok silinder, piston, ring piston.

Syarat oli pelumas mesin adalah:

a. Mempunyai kekentalan yang tepat

Kekentalan relatif stabil tanpa banyak terpengaruh temperatus

sekelilingnya.

b. Tidak merusak metal dan seal yang ada

c. Tidak menimbulkan karat

d. Tidak berbusa.

3.3. Jenis Oli Pelumas Berdasarkan Bahan Dasar

Oli mineral yaitu oli yang bahan dasarnya dari proses penyulingan bahan

mineral.

1. Oli Vegetebel yaitu oli yang diperoleh dari bahan tumbuh-tumbuhan yaitu

minyak dari tumbuhan jarak. Jenis ini mempunyai sifat pelumas yang

baik sehingga sering digunakan pada motor yang memerlukan accelerasi

tinggi,namum mempunyai kelemahan harga mahal dan tidak dapat

digunakan dalam waktu yang lama, karena proses oksidasi terjadi dengan

cepat.

2. Oli Synthetic, yaitu oli yang dibuat dari bahan dasar produk petroleum

seperti etylene, kemudian diproses secara kimiawi untuk menghasilkan

viskositas yang stabil sesuai dengan karakteristik yang diinginkan.


15

Keunggulan oli jenis ini adalah karakteristik oli relative stabil,

mempunyai kemampuan pelumas yang sangat baik.

3. Oli semi synthetic, merupakan paduan antara oli mineral dengan

synthetic, menghasilkan kemampuan pelumas yang baik dengan harga

lebih murah dari synthetic.

3.4. Viscositas Oli Pelumas

Dua hal yang perlu diperhatikan pada oli adalah kemampuan pelumas

dan viskositas. Viskositas oli merupakan ukuran kekentalan atau tahanan alir

oli pelumas, oli yang mempunyai viskositas tinggi mempunyai tahanan alir

yang besar atau lebih kental dan sebaliknya.

SAE (The Society of Automotive Engineer) yaitu asosiasi ahli

otomotif di Amerika mengklasifikasikan viskositas oli dalam nomor SAE.

Pada oli motor (crank case oil) SAE W (winter grades) diukur pada

temperature rendah yaitu – 18 ºC, pada angka viskositas diberi angka W

(winter), viskositas oli rendah yaitu 5 W, sedangkan untuk viskositas tinggi

adalah 10 W dan 20 W.

3.5. Kualitas Oli Pelumas

Kualitas oli mesin merupakan kemampuan oli untuk melakukan

fungsi pelumas, semakin tinggi putaran mesin dan kemampuan mesin

menuntut kualitas oli yang semakin tinggi, untuk meningkatkan kualitas oli

maka pada oli ditambahkan bahan aditif.


16

Kualitas oli diklasifikasikan berdasarkan standard API (American

Petroleum Institut). Pada kemasan oli selain informasi viskositas yaitu SAE

juga terdapat tulisan API Service. API service pada oli mesin bensin ditulis

dengan hurup awal S diikuti abjad.

- Contoh : SA, SB, SC, SD,SE, SF, SG, SH, SI, SJ. Semakin

tinggi abjad semakin baik kualitas oli, dari contoh tersebut

kualitas oli yang paling baik adalah SJ.

Aditif yang digunakan untuk oli motor 2 tak, berbeda dengan motor 4

langkah. Pada oli motot 2 langkah terdapat Exhaust Port Blocking yaitu

kemampuan oli untuk tidak membuat banyak arang yang dapat menyumbat

saluran buang dan knalpot, selain itu juga terdapat anti smoke, yaitu

kemampuan oli agar pembakaran tidak mengeluarkan asap tebal.

Perbedaan oli motor 2 langkah dengan 4 langkah dapat dilihat pula

dari kode kualitas oli atau API service. Pada motor 4 langkah kode API

service untuk motor bensin dengan awalan S, misalnya SF,SH,SG, namun

pada oli motor 2 langkah API service dengan awalan T, yaitu TA, TB, TC.

Semakin tinggi adjad semakin baik kualitas oli, dari contoh tersebut kualitas

oli yang paling baik adalah TC.


17

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Sistem pelumasan adalah sistem pendukung yang sangat penting

bagi suatu mesin agar bisa bekerja optimal dan memiliki daya tahan yang

bagus, Untuk mengurangi keausan pada komponen didalam mesin terutama

pada piston ring dan blok silinder yang saling bergesekan,maka dibutuhkan

pelumasan yang bagus untuk mendukung kinerjanya.

Fungsi Penting dari oli pelumas :

1. Untuk melapisi sekaligus memisahkan dua permukaan logam yang

saling bergisekan, agar tingkat keausan logam dapat dikurangi.

2. Untuk mendinginkan mesin dengan cara menyalurkan panas akibat

gesekan dan pembakaran.

3. Untuk memaksimalkan kompresi dan memperthankan tekanan, agar

konsumsi bahan bakar sangat efektif (tidak boros)

4.2. Saran

Demikian pentingnya peran pelumas pada komponen mekanik mesin

kendaraan, pada umumnya penggantian oli setiap 1500 km, tetapi hal ini juga

tergantung dengan kualitas oli. Bila kendaraan jarang dipakai tentunya

kilometer akan relative sedikit, karena itu penggantian oli tidak dapat dilihat

hanya dari sisi kilometer saja.

17
18

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Wahyu. 2012. Motor Bensin Modern. Jakarta : Rineka Cipta, PT. ASDI
MAHASATYA

Mulyadi, Solihin. 2001. Perbaikan Motor Otomotif. Bandung : Armico, PT.


ARMICO

http://silabusrppsdsmpsma.blogspot.com/2013/06/tsm-sistem-pelumasan-pada-
sepeda-motor.html

http://danialmandala.blogspot.com/2013/12/pengertian-fungsi-komponen-cara-
kerja.html

Anda mungkin juga menyukai