Anda di halaman 1dari 7

Sistem Pelumasan

Pelumasan adalah suatu cara untuk mengurangi gesekan antara dua permukaan benda yang saling
bergesekan dengan menambahkan suatu zat pelumas diantara permukaan tersebut. Maksud dari
gesekan itu sendiri adalah suatu bentuk gaya yang berlawanan dengan arah gerak benda yang
besarnya tergantung pada kondisi atau kekasaran permukaan dan beban normal. Adanya gesekan
(friction) akan mengakibatkan kehilangan energi dan mempercepat keausan benda.
FUngsi
Sistem pelumas pada mesin sepeda motor mempunyai fungsi:

Pelumasan

1. Mengurangi gesekan
Mesin sepeda motor terdiri dari beberapa komponen, terdapat komponen yang diam dan ada yang
bergerak. Gerakan komponen satu dengan yang lain akan menimbulkan gesekan, dan gesekan akan
mengurangi tenaga, menimbulkan keausan, menghasilkan kotoran dan panas. Guna mengurangi
gesekan maka antara bagian yang bergesekan dilapisi oli pelumas (oil film).
2. Sebagai pendingin
Proses pembakaran di dalam silinder menghasilkan panas, demikian pula gesekan antar komponen,
sistem pendingin membantu mengurangi panas yang terjadi dengan mengabil panas pada bagian yang
dilewati dan mendinginkan pada bak engkol.
3. Sebagai perapat
Piston dengan silinder mempunyai celah tertentu, pelumas membantu mengurangi kebocoran kompresi
maupun tekanan hasil pembakaran dengan membuat lapisan oli mengisi celah antara kedua bagian
tersebut.
4. Sebagai peredam
Piston, batang piston dan poros engkol merupakan bagian mesin menerima gaya yang berfluktuasi,
sehingga saat menerima gaya tekan yang besar memungkinkan menimbulkan benturan yang keras dan
menimbulkan suara berisik. Pelumas berfungsi untuk melapisi antara bagian tersebut dan meredam
benturan yang terjadi sehingga suara mesin lebih halus.
5. Sebagai pembersih
Salah satu efek gesekan adalah keausan, sistem pelumas membantu membawah kotoran sehingga
bagian yang bergesekan tetap bersih.
6. Sebagai anti karat
Sistem pelumas berfungsi untuk melapisi logam dengan oli, sehingga mencegah kontak langsung antar
logam dengan udara maupun maupun air dan terbentuknya karat dapat dihindari.

Bentuk Pelumas
Menurut Higgins dan Morrow (1995: hal 9.17) bahwa bentuk pelumas terbagi menjadi 4 yaitu:
1) Pelumas cair (oli)
Syarat pemilihan oli yang baik adalah viskositas sesuai, multigrade, tidak mudah terbakar, tidak
bereaksi dengan oksigen dan udara keliling.
2) Pelumas setengah padat (grease/ gemuk lumas)
Bahan dasar dari grease/ gemuk adalah pelumas cair yang telah diberi bahan pengental, dengan
kandungan oli 70% sampai 90%. Keuntungan dari penggunaan pelumas setengah padat adalah
merupakan penutup yang baik, biasanya lebih tahan terhadap suhu tinggi, tidak tercecer dan
penggantian tidak perlu sering. Sedangkan kerugiannya adalah pendinginan kurang baik, friksi lebih
besar, penanganan dan pengaplikasian lebih rumit dan perlindungan yang kurang merata.

3) Pelumas padat
Kelebihan pelumas padat ini adalah dapat bekerja pada suhu operasi 2500C 3000C dan dibawah
600C. Pada suhu tersebut pemakaian oli atau gemuk tidak memungkinkan lagi. Pelumas padat
dalam bentuk bedak, partikelnya berukuran 0,5 m hingga beberapa m. Jenis pelumas padat ada
dua, yaitu: graphite dan molybdenum disulphide.
4) Pelumas gas
Jenis pelumas gas digunakan untuk melumasi tempat-tempat yang tidak mungkin dilumasi, karena
mempunyai putaran kurang lebih 100.000 rpm. Biasanya diaplikasikan pada peralatan pembangkit
energi nuklir dan beberapa instalasi turbin gas.
MACAM PELUMAS
Pelumas berfungsi untuk mengurangi gesekan sehingga komponen tidak cepat aus dan koefisien gesek
rendah, sebagai pendingin, perapat, pembersih dan anti karat.
Terdapat beberapa jenis pelumas yang digunakan pada sepeda motor, diantaranya:
1. Gemuk (grease) digunakan untuk melumasi rantai roda, bearing roda, gigi reduksi motor starter, dan
sebagainya. Terdapat 2 macam gemuk yang sering digunakan, yaitu:
a.
Calsium soap grease. Digunakan pada pompa oli dan lain-lain. Mempunyai kemampuan tahan
panas dan tahan air, sehingga tidak terbawah air meskipun terkena air.
b.
Lathium soap grease. Digunakan untuk bearing, dari bahan mineral dengan kekentalan rendah,
tahan panas, tahan pemperatur dingin, tahan air, stabilitas mekanis tinggi sehingga sesuai untuk mesin
kecepatan tinggi.
2. Pelumas mesin 2 tak (oli samping), digunakan khusus untuk melumasi poros engkol, batang piston, blok
silinder, piston dan ring piston pada motor 2 tak. Mempunyai viskositas lebih rendah dari pada oli mesin
sehingga tahanan pompa rendah, mudah bercampur dengan bensin, mudah dibakar dan mempunyai
daya lumas tinggi.
3. Pelumas mesin (oli mesin)
Pada sepeda motor 2 tak digunakan untuk pelumas gigi transmisi dan kopling, untuk motor 4 tak
digunakan untuk melumasi bagian-bagian mesin yaitu poros engkol, batang piston, blok silinder, piston,
ring piston, transmisi dan kopling.
a.
b.
c.
d.
e.

Syarat oli pelumas mesin adalah:


Mempunyai kekentalan yang tepat
Kekentalan relatif stabil tanpa banyak terpengaruh temperatus sekelilingnya.
Tidak merusak metal dan seal yang ada
Tidak menimbulkan karat
Tidak berbusa

CARA KERJA PELUMASAN PADA KOMPONEN MESIN


Pelumasan Percik
Pelumasan dilakukan oleh percikan pelumasan yang terjadi akibat tonjolan pada ujung bawah batang
penggerak tenggelam dan memercikkan pelumas ke atas selama poros engkol berputar. Agar pelumasan
berjalan baik tentunya pelumas harus cukup encer dan permukaan pelumas pada periuk percik tempat
pelumas cukup tinggi percikan pelumas melumasi peralatan didekatnya peralatan yang jauh letaknya
dilumasi oleh cucuran pelumas yang berasal dari tempat-tempat penampungan dimana percikan-percikan

itu terkumpul peralatan yang terletak jauh diatas lebih banyak dilumasi oleh kabut pelumas yang terjadi
pada saat percikan terjadi.
Pelumasan Dengan Tekanan
Pelumasan dilaksanakan dengan memompakan langsung pelumas melalui saluran-saluran pelumas,
kebantalan utama poros engkol, batang penggerak, bantalan pena torak, bantalan poros kam, poros tuas
katup dan kesaringan pelumas. Pena torak dilumasi oleh pelumas yang dilalui lubang saluran pelumas
pada batang penggerak dinding silinder dilumasi oleh luapan pelumas dari pena torak.karena pelumas
harus melalui saluran-saluran yang sempit dan melalui jarak yang cukup jauh maka diperlukan pompa
pelumas yang kuat ( umumnya berkekuatan sekitar 3,5 atmosfir )

SISTEM PELUMAS MOTOR 2 TAK


Pada motor 2 tak bak engkol (crank case) tidak berisi oli pelumas, karena difungsikan sebagai pompa
bilas. Guna melumasi bagian poros engkol, batang piston, piston, ring piston dan dinding silinder maka
minyak pelumas dicampur dengan campuran bahan bakar yang masuk ke dalam bak engkol dan silinder.
Metode mencampur minyak pelumas ada 2 macam, yaitu:
1.
Pelumas dicampur langsung dengan bensin di dalam tangki (Premix type lubrication)
2.
Pelumas injeksi oleh pompa pelumas (Injection pump type lubrication)
1.Premix type lubrication
Premix type lubrication merupakan metode sistem pelumas motor 2 tak dengan cara mencampur
langsung oli pelumas pada tangki bensin pada perbandingan tertentu. Perbandingan antara bensin
dengan oli adalah 20 25 : 1, artinya untuk 20- 25 liter bensin dicampur dengan 1 liter oli.
Saat mesin hidup bensin yang bercampur oli mengalir ke karburator, di karburator campuran bensin
dengan oli dikabutkan, dan masuk ke dalam bak engkol (crank case), campuran bensin dan oli melumasi
poros engkol, bantalan, batang piston, pena piston dan dinding silinder. Saat proses bilas campuran
masuk ke dalam silinder untuk melumasi piston, ring piston dan dinding silinder. Saat proses pembakaran
campuran bensin dengan oli terbakar, sisa gas buang dibuang melalui knalpot.

Sistem pelumas premix type lubrication mempunyai beberapa kelemahan, diantaranya:


a. Di dalam tangki dan di dalam karburator ada kemungkinan oli mengendap, sehingga campuran kurang
homogen, komposisi campuran tidak stabil, pelumasan kurang sempurna.
b. Bensin campur mempunyai viscositas yang lebih tinggi sehingga:
1) pengabutan pada karburator kurang halus,
2) proses pembakaran kurang sempurna,
3) tenaga mesin menurun
4) banyak endapan karbon di ruang bakar,saluran buang maupun knalpot
5) emisi gas buang tinggi
c. Komposisi campuran tetap, padahal kebutuhan pelumas sebanding dengan putaran mesin, sehingga oli
berlebihan pada putaran rendah dan menengah, tetapi kurang saat putaran tinggi.
2. Injection pump lubrication
Injection pump lubrication merupakan sistem pelumas pada motor 2 tak dengan cara
mempompa sejumlah oli pelumas pada intake manifold. Minyak pelumas yang disemprotkan kemudian
bercampur dengan campuran bensin dan udara dari karburator, dan bersam-sama masuk ke dalam bak
engkol. Pada bak engkol campuran bensin dan oli melumasi poros engkol, bantalan, batang piston,
pena piston dan dinding silinder. Saat proses bilas campuran masuk ke dalam silinder untuk melumasi
piston, ring piston dan dinding silinder. Saat proses pembakaran campuran bensin dengan oli
terbakar, sisa gas buang dibuang melalui knalpot.

Komponen sistem pelumas injeksi adalah:


a. Tangki oli pelumas untuk menampung oli yang diperlukan
b. Pompa pelumas yang berfungsi untuk menghisap oli dari tangki oli dan menekan oli pada intake manifold.
c. Kabel pompa oli untuk mengontrol jumlah oli yang disemprotkan.
Dengan adanya pompa oli yang dikontrol bersama gas, memungkinkan jumlah oli yang disemprotkan
sesuai dengan kebutuhan beban dan kecepatan sepeda motor. Kebutuhan oli untuk beban ringan
sebesar 80 - 120 : 1 , untuk beban menengah 40 70 : 1, sedangkan untuk beban tinggi sebesar 18
30 : 1. Dengan adanya sistem injeksi kelemahan pada sistem pelumas campur dapat teratasi.
Produsen sepeda motor Yamaha menyebut sistem pelumas dengan injeksi dengan istilah Autolub, yaitu
sistem pelumas dengan automatis mencampur oli dengan campuran bahan bakar pada komposisi yang
tepat menggunakan Autolub pump.
Produsen sepeda motor Suzuki mengembangkan sistem pelumas CCI (Carburetor Crankshaft
Injection), yaitu sistem pelumas injeksi, yang menginjeksikan oli pada karburator (carburetor)dan pada
poros engkol (crank shaft). Injeksi pelumas langsung ke poros engkol diharapkan mampu mengatasi
keausan pada poros engkol. Pada premix type lubrication, penetrasi oli yang bercampur dengan bensin
ke poros engkol lemah sehingga gesekan poros engkol dengan batang piston besar. Dengan sistem
pelumas CCI kelemahan tersebut dapat diatasi. Prinsip sistem pelumas CCI juga digunakan oleh
produsen sepeda motor Kawasaki.

Pada mesin sepeda motor 4 tak sistem pelumasannya berbeda dengan sepeda motor 2
tak. Kalau pada 2 tak memerlukan oli samping , sedangkan pada 4 tak tidak
memerlukan.
Pada sepeda motor 4 tak ada 2 jenis pelumasan :

1. Pelumasan tipe basah ( wet-sump)


Pelumas dari bak kruk-as dipompa ke ruang penggerak katup untuk melumasi
komponen noken-as, temlar (pelatuk), batang klep (katup) dan akhirnya di
kembalikan ke ruang kruk-as lewat ruang rantai kamrat. Untuk pelumasan pada
bagian silinder dan piston biasanya cuma mengandalkan gayungan atau cipratan
kruk-as saja, tetapi untuk motor modern seperti SUZUKI telah menggunakan sistem
nosel yang yang menyemprot langsung ke dinding silinder dan pelumas akan di sapu
ke bawah oleh ring piston pada saat langkah hisap maupun langkah usaha. Untuk
kopling dan transmisi biasanya cuma mengandalkan cipratan pelumas saja pada
saat mesin bekerja, tetapi ada juga yang mengambil pelumasan dari pompa oli.

2. Pelumasan kering (dry-sump)


Dry-sump sistem (tpe kering) menggunakan sebuah tangki oli tambahan
(lihat gambar kedua), dan sebuah pumpa oli berfungsi ganda. Pada sistem
ini, pompa berfungsi mengirimkan oli ke seluruh komponen, sekaligus
memompa oli keluar dari mesin menuju ke tangki eksternal.

Pelumas ditampung terpisah dalam tangki oli dan diberikan tekanan pompa oli
melalui saluran yang sama dalam sistem wet sump system. Setelah melumasi oli
kembali ke raung crankcase dan disalurkan kembali ke tangki oleh pompa. Kopling
dan transmisi dilumasi oleh cipratan oli dari pompa ke tangki oli..

Viskositas

Viskositas adalah kekentalan, Kekentalan merupakan salah satu unsur kandungan oli paling rawan
karena berkaitan dengan ketebalan oli atau seberapa besar resistensinya untuk mengalir.
Kekentalan oli langsung berkaitan dengan sejauh mana oli berfungsi sebagai pelumas sekaligus
pelindung benturan antar permukaan logam.
Oli harus mengalir ketika suhu mesin atau temperatur ambient. Mengalir secara cukup agar terjamin
pasokannya ke komponen-komponen yang bergerak. Semakin kental oli, maka lapisan yang
ditimbulkan menjadi lebih kental. Lapisan halus pada oli kental memberi kemampuan ekstra
menyapu atau membersihkan permukaan logam yang terlumasi. Sebaliknya oli yang terlalu tebal
akan memberi resitensi berlebih mengalirkan oli pada temperatur rendah sehingga mengganggu
jalannya pelumasan ke komponen yang dibutuhkan. Untuk itu, oli harus memiliki kekentalan lebih
tepat pada temperatur tertinggi atau temperatur terendah ketika mesin dioperasikan

Berdasarkan viskositasnya oli yang dijual dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu:


1.
Single grade oil, yaitu oli yang mempunyai tingkat kekentalan tunggal, misalnya SAE 20, SAE
30, SAE 40.
2.
Multi grade oil, yaitu oli yang mempunyai tingkat kekentalan ganda, misalnya SAE 5W/20, SAE
10W/ 30, SAE 20W/50, SAE 20W/50.
SAE
Number
5W
10 W
20 W
20
30
40
50

Viscosity range (Redwood seconds)


- 18 C
20 C
99 C
Min
Max
Min
Max
Min
Max
5250
10.560

3520
10.560
42.000

750
1300
1750
2350

850
1400
1850
2450

43
55
67
83

55
67
82
112

Alat untuk mengukur viskositas oli adalah viscometer. Saybolt viscometer digunakan di Amerika,
sedangkan di Inggris menggunakan Redwood viscometer. Viscositas oli dipengaruhi oleh temperatus,
pada Redwood viscometer dicari yang waktu yang diperlukan untuk mengalirkan oli sebanyak 50 ml,
pada orifice dengan luas 1 mm2 pada temperature yang berubah-ubah.

(saybolt viscometer)

( redwood viscometer)
KUALITAS OLI PELUMAS
Kualitas oli mesin merupakan kemampuan oli untuk melakukan fungsi pelumas, semakin tinggi putaran
mesin dan kemampuan mesin menuntut kualitas oli yang semakin tinggi, untuk meningkatkan kualitas oli
maka pada oli ditambahkan bahan aditif.
Beberapa aditif yang terdapat di oli antara lain:
1.
Oxidation inhibition
2.
Detergents
3.
Dispersants
4.
Anti-foam preventers
5.
Corrosion and rust inhibition
6.
Anti wear additives
7.
Extreme pressure additives
Kualitas oli diklasifikasikan berdasarkan standard API (American Petroleum Institut). Pada kemasan oli
selain informasi viskositas yaitu SAE juga terdapat tulisan API Service. API service pada oli mesin bensin
ditulis dengan hurup awal S diikuti abjad. Contoh : SA, SB, SC, SD,SE, SF, SG, SH, SI, SJ. Semakin
tinggi adjad semakin baik kualitas oli, dari contoh tersebut kualitas oli yang paling baik adalah SJ.

Anda mungkin juga menyukai