Anda di halaman 1dari 5

Materi Pembelajaran Memahami Prinsip Kerja Sistem Pelumasan Kelas XI Teknik

Sepeda Motor - Pada Mata Pelajaran Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor materi yang
kedua adalah tentang sistem pelumasan , yaitu materi KD 3.2 Memahami prinsip kerja
sistem pelumasan, KD 4.2 Merawat berkala sistem pelumasan.  Pada kesempatan ini
saya akan mengulas materi tentang sistem pelumasan pada mesin sepeda motor. 

Berikut ini Materi Pembelajaran Memahami Prinsip Kerja


Sistem Pelumasan
A. TUJUAN SISTEM PELUMASAN

Pada saat mesin sepeda motor dalam kondisi hidup, beberapa kompponen dalam
mesin bergerak dan saling bergesekan. Contohnya piston akan bergesekan dengan
dinding cylinder body, Gesekan antara komponen tersebut akan menimbulkan panas,
pemuaian dan keausan pada komponen mesin. Oleh karena itu sistem pelumasan
sangat dibutuhkan untuk menjaga komponen mesin agar tetap bekerja dengan baik.

Tujuan dari sistem pelumasan adalah untuk membentuk lapisan oli pada bagian -
bagian komponen mesin yang saling bergesekan supaya mesin tetap bekerja dengan
baik dan awet.

B. FUNGSI SISTEM PELUMASAN 

Sistem pelumasan sangat penting bagi mesin, karena pelumasan merupakan sistem
yang menunjang kinerja mesin bekerja dengan baik.

Berikut ini adalah fungsi sistem pelumasan :

1. Sebagai Anti Gesek / Anti - Friction Effect


Saat mesin hidup komponen mesin bergerak saling bersinggungan dan bergesekan,
gesekan tersebut akan menambah beban putaran mesin dan akan menimbulkan
kerusakan. Dengan adanya sistem pelumasan, gaya gesek antar komponen akan
hilang karena adanya lapisan oli antara dua komponen yang saling bergesekan.
sehingga lapisan oli tersebut bekerja sebagai anti gesek pada komponen mesin.

2. Sebagai Perapat / Sealing Effect


Fungsi sistem pelumasan yang kedua adalah sebagai perapat / sealing effect pada
celah ring piston untuk mencegah kebocoran   kompresi. Celah antara ujung ring piston,
piston dan cylinder body akan tertutup rapat oleh lapisan oli sehingga tidak akan terjadi
kebocoran tekanan kompresi melalui celah tersebut. 

3. Sebagai Pembersih / Cleaning Effect


Fungsi sistem pelumasan pada mesin selanjutnya adalah berfungsi sebagai pembersih
pada bagian komponen mesin, mencegah penumpukan jelaga dan karbon yang
melekat pada mesin. Kandungan dalam oli mesin terdapat zat detergen yang dapat
mengikat jelaga dan kotoran pada komponen mesin. 

4. Sebagai Pendingin / Cooling Effect


Fungsi sistem pelumasan selanjutnya adalah sebagai pendingin, dimana oli mesin ini
bekerja menyerap panas pada komponen mesin. Oli akan meredam anas pada
komponen mesin yang ditimbulkan karena proses pembakaran dan gesekan. Oli mesin
yang membawa panas akan didinginkan kembali pada bagian carter atau bak oli oleh
airan udara dari luar. 

5. Anti Karat / Rust - Inhibiting effect


Oli akan membentuk lapisan oli pada komponen mesin yang berfungsi untuk melindungi
part dari proses korosi yang disebabkan udara, gas dan air.
6. Sebagai Bantalan / Buffer Effect
Pin piston, pin connecting rod, gear yang menahan topangan berat yang dipusatkan
pada titik tertentu misalnya antara coneccting rod dan pin piston menerima pukulan
pada yang cukup berat pada saat langkah usaha. Pukuluan beban berat tersebut akan
menimbulkan kelelahan pada bagian  bagian logam tersebut. Fungsi lapisan oli antara
pin piston dan connecting rod tersebut bekerja sebagai bantalan untuk mengurangi
gaya pukul saat langkah usaha.

C. JENIS SISTEM PELUMASAN PADA MESIN 4 TAK

Jenis sistem pelumasan pada mesin 4 langkah adalah sebagai berikut :

1. Sistem Pelumasan Basah


Pada sistem pelumasan ini oli mesin berada didalam bak mesin, oli pada bak mesin
disirkulasikan oleh pompa oli melalui lubang sirkulasi oli. Jenis sistem pelumasan ini
banyak digunakan pada jenis sepeda motor pada umumnya, misalnya Yamaha V xion,
Byson dll.

2. Sistem Pelumasan Kering


pada jenis sistem pelumaan ini, Oli mesin ditampung terpisah dalam tangki oli dan
disirkulasikan dengan tekanan pompa melalui saluran yang sama dengan sistim basah.
setelah melakukan pelumasan, oli kembali ke crankcase dan dialirkan kembali ke tangki
oli oleh pompa. adapun kopling dan transmisi dilumasi oleh cipratan oli yang mengalir
kembali ke crankcase. Contoh mesin sepeda motor yang menggunakan sistem
pelumasan ini adalah Suzuki Satria FU

D. KOMPONEN SISTEM PELUMASAN 

Komponen sistem pelumasan antara lain adalah sebagai berikut : 


1. Pompa Oli
Pompa oli berfungsi untuk memompa / menekan oli mesin ke seluruh komponen  mesin
melaui lubang sirkulasi oli. Pompa oli bekerja pada saat mesin hidup.
Jenis Pompa Oli : 
- Trochoid pump, Jenis pompa ini terdiri dari inner rotor dan outer rotor yang berputar
dalam satu poros. putaran inner rotor lebih cepat dari pada outer rotor. 

- Gear Pump, Jenis pompa ini terdiri dari 2 gear saling bersinggungan. kedua gear
tersebut berputar dengan kecepatan yang sama dalam poros yang berbeda. 

2. Filter Oli / Saringan Oli


Saringan oli / Filter Oli berfungsi untuk menyaring oli dari kotoran debu maupun partikel
kecil pada mesin. 
Jenis Filter oli / Saringan oli: 
- Saringan oli Strainer, berfungi menyaring oli dari partikel kecil sebelum masuk ke
pompa oli. material ini terbuat dari anyaman kawat tipis. bentuk saringan ini ada yang
berbentuk segi empat dan ada juga yang berbentuk mangkok.
- Sarinagn oli Element, berfungsi menyaring oli mesin sebelum disirkulasikan
kebagian komponen mesin oleh pompa oli. Bahan material sarinagn ini terbuat dari
kertas 

- Saringan Oli Sentrifugal, Jenis saringan ini terdapat pada poros engkol, bekerja
menyaring oli mesin dengan cara gaya sentrifugal. 

3. Lubang Sirkulasi Oli, Lubang sirkulasi adalah lubang aliran oli yang terdapat di blok
mesin atau crank case dan komponen mesin. 
4. Nozle, berfungsi menyemprotkan oli ke bagian piston dan conecting rod

Anda mungkin juga menyukai