Anda di halaman 1dari 19

SISTEM PELUMASAN

Pelumas memegang peranan penting dalam desain dan operasi semua mesin
otomotif. Umur dan service yang diberikan oleh kendaraan tergantung pada perhatian
yang kita berikan pada pelumasannya. Pada motor bakar, pelumasan bahkan lebih sulit
dibanding pada mesin-mesin lainnya, karena di sini terdapat panas terutama di sekitar
torak dan silinder, sebagai akibat leadakan dalam ruang pembakaran.
A. Pengertian Sistem Pelumas
Tujuan utama dari pelumasan setiap peralatan mekanis adalah untuk
melenyapkan gesekan, keausan dan kehilangan daya. Mesin terdiri dari bagian-bagian
logam (metal parts) yang bergerak, beberapa diantaranya ada yang berhubungan
langsung secara tetap satu dengan yang lain. Termasuk poros engkol, batang torak,
mekanisme katup, dan masih banyak lagi yang lainya. Saat mesin mulai berputar,
gesekan yang terjadi antara bagian-bagian mesin akan menyebabkan hilangnya tenaga,
dan bagian-bagian mesin tersebut menjadi aus. Oli pelumas melumasi secara kontinyu

kebagian-bagian mesin untuk mencegah keausan . oli pelumas ini diatur oleh sistem
pelumasan pada mesin.

B. Cara kerja sistem pelumasan:


Oli diangkat dari bak oli (carter), oleh suatu sedotan, dari pompa oli yang
digerakkan oleh perputaran roda gigi yang dihubungkan dengan perputaran poros
engkol, melalui pipa hisap. Dari pompa oli, disalurkan melalui pipa pembagi, kemudian
dialirkan ke suatu media pendinginan yang berupa pipa penunjang melingkar satu
setengah ( 1 ) lingkar dnegan dinding bersirip untuk memperluas permukaan pipa
sehingga proses pendinginan lebih lancar dari udara sekitarnya atau berupa radiator oli
atau tanpa kedua sistem pendinginan tersebut, tergantung dari kapasitas mesin. Dalam
hal yang terakhir ini oli hanya disalurkan ke dalam pipa yang cukup pendek saja ( y
pass). Dari ini kotoran oli yang mungkin terbawa, baik dari luar maupun sirkulasi di
dalam mesin sendiri. Sistem Pelumasan pada Rosker Arm dari klep, didapatkan melalui
camp shaft, tappel dan push rod langsung menembus baud pengatur jarak rosker arm
( Rocker Arm Bearing) kemudian menetes keluar sejenak ditampung bak per klep ;
melalui celah antara push rod dan pipa pelindung push rod, oli mengalir ke bahah
menuju ke bak charter. Untuk pelumasan ada metal-metal dan juga dinding-dinding
silinder, oli disalurkan melalui pipa kapiler yang terdapat dalam dinding charter ( crank
case), juga masuk ke dalam pipa yang sejenis dengan crank case).
C. Fungsi Sistem Pelumasan
1. oli membentuk lapisan (oil film) mencegah kontak langsung permukaan logam
dengan logam. Mengurangi gesekan, dan mencegah keausan dan panas. Gambar
dibawah ini memperlihatkan pelumasan mekanisme sebuah poros yang berputar.
Lapisan oli (oil film) terbentuk diantara poros dan bantalan yang berfungsi untuk
mencegah kontak langsung. Saat poros bergerak lambat pada lapisan oli, dan
tidak bersinggungan langsung dengan bantalan, gesekan antara dua bagian yang
bergerak tetap ada, namun hanya sedikit sekali.

shaft

2. Oli mendinginkan bagian-bagian mesin. Karena siklus pelumasan yang kontinyu


atau terus menerus maka pada saat langkah tertentu oli akan didinginkan oleh
sirip-sirip mesin yang biasanya terdapat pada sistem sepeda motor yang belum
menggunakan liquid cooled (pendingin cairan). Dan jika pada sistem kendaraan
yang menggunakan liquid colled atau radiator maka pendinginan akan dilakukan
oleh radiator tersebut.
3. Berfungsi sebagai seal antara torak dengan lubang dinding silinder.
4. Mengeluarkan kotoran dari bagian-bagian mesin, karena oli mempunyai sifat
dispersant karena zat addictive yang terkandung didalamnya, yaitu zat addictive
dettergent.
5. Mencegah karat pada bagian mesin. Sistem pelumas berfungsi untuk melapisi
logam dengan oli, sehingga mencegah kontak langsung antar logam dengan
udara maupun maupun air dan terbentuknya karat dapat dihindari.
6. Sebagai bantalan untuk meredam suara berisik dari bagian-bagian yang
bergerak.
7. Sebagai peredam getaran mesin. Piston, batang piston dan poros engkol
merupakan bagian mesin menerima gaya yang berfluktuasi, sehingga saat
menerima gaya tekan yang besar memungkinkan menimbulkan benturan
yang keras dan menimbulkan suara berisik. Pelumas berfungsi untuk melapisi
antara bagian tersebut dan meredam benturan yang terjadi sehingga suara
mesin lebih halus.
Bagian bagian yang penting dari mobil yang memerlukan pelumasan adalah:
3

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Dinding silinder dan torak.


Bantalan poros engkol dan batang penggerak
Bantalan poros kam
Mekanisme katup
Pena poros
Kipas pendingin
Pompa
Mekanisme pengapian

D. Komponen-komponen Sistem Pelumasan :


1. Oil Pressure Switch.
Pressure Switch Separator merupakan peralatan pengaman yang berfungsi untuk
mencegah terjadinya tekanan abnormal di Separator. Baik tekanan yang berlebihan
(terlalu tinggi) maupun tekanan kurang (terlalu rendah) dengan cara menutup aliran
yang menuju Separator bila Pressure Control gagal dalam mengontrol tekanan.
Pressure Switch ini mempunyai dua buah sensor , yaitu:
1. Pressure Switch High,
2. Pressure Switch Low.
Bila set point pada kedua Pressure Switch tersebut tercapai maka akan
menyebabkan shutdown system bekerja sehingga Separator terhindar dari bahaya,
terutama bahaya dari tekanan yang terlalu tinggi.
Pressure Switch dalam keadaan normal , bisa dilihat pada gambar.

Pressure Switch pada posisi normal


Cara kerja High Pressure Switch

Cara kerja dari High Pressure Switch adalah bila tekanan mencapai set point yang sudah
ditentukan , maka tekanan tersebut akan mendorong
keatas "switch" dari pressure tersebut sehingga arus listrik tersambung
(menjadi closed) dan akan mengaktifkan alarm di Control Room Panel kemudian
Control Room Panel akan mengaktifkan Shutdown System.

Pressure Switch High pada posisi Off On


Note:
High Switch Pressure energized bila:
1. High Pressure berubah "closed" saat tekanan berubah naik mencapai titik setting.
2. Alarm aktif dan terjadi Shutdown.
Cara kerja Low Pressure Switch
Cara kerja Low Pressure Switch adalah bila tekanan terlalu rendah dan mencapai set
point Low Pressure, maka Pressure Switch "low" akan bekerja (menjadi closed saat
tekanan turun).
Dengan berkurangnya tekanan menyebabkan spring (pegas) tidak ada yang menahan
sehingga switch bergerak ke bawah dan arus listrik tersambung mengaktifkan alarm
dan shutdown terjadi.

Pressure Switch Low pada posisi Off On


Note:
Low Pressure Switch energized bila:
1. Low Pressure berubah ke posisi "closed" saat tekanan turun mencapai titik setting,
2. Alarm aktif dan terjadi shutdown.
2. Oil Pump
Dalam sistem pelumasan pompa oli atau oli pump berfungsi untuk menghisap
minyak pelumas dari bak oli dan menekan atau menyalurkan ke bagian-bagian mesin
yang bergerak dengan tujuan agar bagian bagian tersebut dapat terlumasi dengan oli.
Pompa oli ada yang digerakan oleh poros engkol dan ada juga yang digerakkan
oleh poros nok, serta timing belt dan lain sebagainya.Filter oli terpasang pada inlet
pompa oli yang berfungsi untuk menyaring kotoran kotoran yang ada pada oli.
Pompa oli yang sering dan biasa digunakan pada mesin ada dua macam yaitu model
roda gigi dan model trochoid.
a) Pompa oli Model Roda Gigi
Pada model ini, roda roda gigi terdiri dari gigi penggerak (drive gear) dan gigi yang
digerakan (driven gear) berputar secara bersamaan untuk menghisap dan
memompakan oli ke bagian bagian mesin yang bergerak. Roda gigi ini terdapat di
dalam pompa oli. Pompa oli model roda gigi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
pompa oli tipe internal gear dan pompa oli tipe external gear.

Pompa oli tipe internal gear

Pompa oli tipe eksternal gear

b) Pompa oli Model Rotor (Trochoid)


Pada model ini, pompa oli dilengkapi dengan 1 buah rotor penggerak dan 1 buah
rotor yang digerakkan di dalam rumah oli pump (pump body). Bila rotor penggerak
berputar, maka rotor yang digerakkan langsung ikut sama-sama berputar. Poros rotor
penggerak tidak satu titik pusat (offset) dengan rotor yang digerakkan. Oleh karena itu
besarnya ruangan dibentuk oleh dua ruangan yang berputar. Oli terhisap ke pompa oli
saat ruangan membesar dan oli ditekan ke ruangan yang mengecil.

Trochoid pump bentuknya sederhana dibandingkan dengan pompa model gigi


dan lebih dapa diandalkan. Selain itu juga, volume oli yang keluar lebih besar
dan banyak unuk setiap kali berputar. Ini berarti ukuran atau bentuk pompa
dapat lebih diperkecil lagi.
3. Oil Strainer
Komponen yang berupa saringan oli dan terpasang di saluran masuk oli untuk
memisahkan partikel yang besar dari oli.atau bisa disebut juga ini merupakan
saringan pertama yang letaknya didalam carter atau penampungan.

4. Oil Filter
Komponen ini berfungsi sebagai penyaring kotoran yang tidak diinginkan dari oli mesin
yang secara bertahap akan terkontaminasi dengan kotoran besi dan lainnya. Filter
8

oli dibutuhkan untuk menyaring kotoran kotoran tersebut, oli itu melumasi bagianbagian mesin seperti poros engkol, mekanisme katup, dan lain sebagainya. Karena
apabila bagian bagian yang bergerak dan bergesekan tersebut dilumasi oleh oli yang
kotor atau terdapat kotoran, maka dapat mengakibatkan komponen komponen tersebut
akan cepat menjadi aus, lebih lagi dapat menyebapkan kerusakan. Pada filter oli juga
dipasang relief valve.

5. Relief Valve
Relief valve ini berfungsi untuk mengatur atau membatasi tekanan kerja maksimum
pada sistem pengaman. Jadi, jika terjadi tekanan yang berlebih dari pompa hidrolik,
maka pegas akan terdorong dan katup out-let akan terbuka, dan tekanan fluida yang
berlebih tersebut akan dibuang atau dikembalikan lagi menuju tangki atau resevoir.
Sehingga tekanan fluida yang mengalir menuju ke sistem tetap sesuai dengan batas
keamanan.

E. Macam macam sistem pelumasan


Sistem pelumasan pada kendaraan baik mobil atau sepeda motor dapat kita
kelompokkan menjadi 3 macam yaitu :
1.

Jenis percik ( splash type)


Pada jenis ini stang piston dilengkapi dengan sendok yang berada pada ujung

bagian bawah dari stang piston. Sehingga saat mesin berputar, maka sendok pemercik
akan memercikan oli yang di bak oli ke dinding silinder dan bearing. Jenis ini memiliki
konstruksi yang sangat sederhana , namun sulit untuk melumasi bagian bagian yang
memiliki celah lebih sempit . Karena itu sistem pelumasan tipe ini sudah tidak lagi
digunakan.
Sistem Pelumas Percik (splash type)

10

2. Jenis tekanan ( pressure feed type )


Pada jenis ini sistem pelumasan menggunakan pompa oli yang berguna untuk
mensirkulasikan minyak pelumas.

Jenis inilah yang sekarang digunakan pada

kendaraan baik mobil ataupun sepeda motor. Adapun pompa oli yang digunakan ada
bermacam macam yaitu : model roda gigi ( gear type ), model trocoid seperti yang
sudah dibahas diatas.
Model roda gigi (gear type)

11

Model Trocoid (rotor)

3. Jenis kombinasi
Pada sistem pelumas tipe ini adalah penggabungan dari sistem pelumas tipe 1
dan tipe 2 .

Gambar : 1 Sebuah Sistem Pelumasan.


F. Prinsip Kerja Sistem Pelumasan
Karter atau panci oli terletak pada bagian bawah engine untuk menyimpan oli
yang diperlukan untukpelumasan engine.

12

Sebuah tutup pengisi oli ketika dibuka, menyediakan sebuah ruang yang memungkinkan
oli dapat dimasukan kedalam engine.
Tongkat kedalaman merupakan batang yang dapat dicabut dengan mudah yang
digunakan untuk menjelaskan jumlah oli engine dengan benar.
Pompa oli mensirkulasikan oli engine ke komponen-komponen engine untuk
memberikan pelumasan kepada bagian-bagian yang bergerak sehingga mecegah
keausan akibat gesekan. Katup pembebas tekanan oli memungkinkan takanan oli yang
berlebihan untuk kembali ke panci oli, termasuk ketika engine dingin (oli pekat), untuk
mengurangi kemungkinan kerusakan komponen-komponen sistem pelumasan.
Sebuah saringan oli dipasangkan untuk menghalangi partikel-partikel kotoran
terbawa masuk oleh oli engine yang dapat menimbulkan kerusakan engine. Katup Bypass dipasangkan yang memungkinkan oli tidak tersaring dan masuk ke engine dengan
jalan pintas ketika saringan buntu/ penuh klotoran.
Pendinginan oli sesuatu yang dipasang untuk mendinginkan oli pelumas dengan
memindahkan kelebihan panas dengan pendingin udara yang dilewatkan pada inti
pendingin.
Katup Ventilasi Ruang Engkol (Positif Crankcase Ventilation (PCV) dirancang untuk
membuang kebocoran asap yang dihasilkan oleh pembakaran-pembakaran yang masuk
keruang engkol. Asap ini dihasilkan karena tekanan pada engine yang meningkat,
dihasilkan karena kebocoran perapat oli pada silinder.

13

Gambar : 2 Positive Crankcase Valve (PCV)


Lima kondisi yang mengotori oli pelumas engine :
1. Kotoran karbon dari pembakaran engine.
2. Debu dan kotoran yang terbawa masuk ke engine oleh oleh udara atau bahan bakar.
3. Bagian yang halus dari logam, merupakan hasil dari keausan engine, menjadi
bercampur dengan oli.
4. Bahan bakar liar dan pembakaran menghasilkan kebocoran melalui ring-ring piston
kedalam ruang engkoll.
5. Kondensasi / pengembunan air dari udara yang melalui engine.
Dalam engine dua langkah, oli pelumas dicampurkan dengan sebuah
perbandingan campuran dengan bahan bakar, dan dimasukkan dalam tangki. Campuran
oli dan bahan bakar dikabutkan melalui karburator kedalam ruang engkol disini
melumasi bagian-bagian bergerak engine.
Cara lain dari pelumasan campur menggunakan pompa oli untuk menekan oli
yang diinjeksikan diatur oleh pembukaan katup gas. Beberapa engine menggunakan
sistem pelumasan penci kering. Oli pelumas dikumpulkan pada sebuah tangki atau
penampung yang terpasang dilluar rangkaian engine. Pengaliran dilakukan dengan
tekanan menuju rangkaian mesin oleh pompa oli pengalir dan disebarkan kebagianbagian yang bergerak oleh saluran serambi utama atau pembuluh (saluran-saluran halus)
dalam engine. Setelah melumasi komponen yang bermacam-macam, oli jatuh dipanci
oli dibagian bawah engine dimana sebuah pompa pembilas mengambil oli tersebut dan
mengembalikan ke penampung / tangki oli untuk disirkulasikan ulang.

14

Gambar : 3 Sistem Pelumasan Panci Kering.


Engin/mesin-mesin stationer 4 langkah kecil seperti pemotong rumput, menggunakan
sistem pelumasan tipe ciprat / percik. Ketika poros engine berputar, bantalan ujung
besar batang torak terendam didalam penampung oli, memercikan oli disekeliling
bagian-bagian setengah bagian bawah engine.
Skop kecil terkadang dipasangkan pada ujung besar batang torak untuk membantu
proses pengambilan oli. Apabila putaran engine meningkat bagian kabutan tipis oli
menembus bagian-bagian bawah yang bergerak.
Perbedaan diantara sebuah sistem penyaringan tipe aliran penuh dan penyaringan tipe
by-pass adalah bahwa sistem aliran penuh menggunakan sebuah elemen kertas atau
model kaleng atau cartridge yang terpasang antara pompa oli dan saluran utama oli,
untuk menyaring semua partikel ukuran besar sebelum menggores bantalan dan bagianbagian penggerak lain.

Gambar : 4 Sringan Oli Aliran Penuh.


15

Sementara sistem penyaringan tipe by-pass menggunakan sebuah elemen saringan


serupa, terpasang pada sisi tekanan dari pompa dan oli yang disaring kembali ke panci
oli. Sebuah pembatas dipasang sehingga kira-kira 10 % dari oli yang dialirkan pompa
tersaring.

Gambar : 5 Saringan oli By-pass.


Dua tipe indikator tekanan oli yang digunakan pada engine untuk menunjukkan
kerusakan /gangguan tekanan oli :
1. Lampu peringatan.
2. Pengukur tekanan oli.
Beberapa pabrik memasang sebuah magnet kecil pada pengetap panci oli yang
menarik dan memegang partikel-partikel logam besi untuk mencegah partikel-partikel
tersebut masuk kepompa karena dapat menyebabkan kerusakan. Magnet akan
dibersihkan ketika melakukan penggantian oli.

16

G. CARA PEMERIKSAAN MINYAK PELUMAS


1.
2.
3.
4.

Tempatkan kendaraan ditempat yang rata


Apabila kendaraan habis perjalanan/ panas, tunggu 30 menit
Apabila kendaraan dalam kondisi dingin hidupkan 1-3 menit kemudian matikan
Tarik batang pengukur minyak dan bersihkan dengan kain lap, kemudian

5.
6.
7.
8.

masukkan kembali dengan tepat.


Tarik kembali batang pengukur kemudian perhatikan :
Periksa volume minyak ,harus pada level F dan L pada batang pengukur
Periksa Viskositas (kekentalan minyak) dengan jari tangan
Periksa perubahan warna minyak mesin

H. GANGGUAN PADA SISTEM PELUMASAN


Mesin Tidak dapat distarter,tetapi tekanan oli tetap atau tidak ada tekanan
KEMUNGKINAN
PENYEBAB KERUSAKAN

PERBAIKANNYA

a.a. Minyak pelumas terlalu


rendah.

a. a. Ganti minyak pelumas dengan


minyak pelumas yang sesuai

b. b. Komponen-Komponen
pompa

b. b. Bongkar dan periksa


komponen-komponen
pompa,ganti jika aus

c. c. Saringan oli tersumbat

c. c. Ganrti saringan oli


d. d. Katup pengatur tekanan oli
rusak
d. d. Bongkat katup pengatur
tekanan oli dan ganti jika rusak
e. e. Alat pengukur tekanan oli
rusak
e. e.1. Buka sending unit &
hidupkan mesin.apabila oli
f. f. Minyak pelumas terlalu
memancar berarti alat
sedikit
pengontrol rusak
g. g. Paking atau sil yang
2e. 2. periksa system pengontrol
berhubungan dengan saluran tekananoli,perbaiki/ganti jika
minyak pelumas bocor
rusak
f. tambah minyak
pelumas,sesuai kebutuhan
g. Ganti paking atau sil dengan

17

baik

2.Pada waktu mesin beroperasi,tekanan oli berkurang


KEMUNGKINAN
KERUSAKAN

PENYEBAB PERBAIKANNYA

a. Kekentalan
minyak
pelumas
a. Periksa mesin,setel system pengapian dan
berkurang,karena mesin terlalu panas
perbaiki system bahan baker
b. Kerusakan pada bantalan

b. Bongkar mesin dan perbaiki

c. Tutup pembuangan oli pada panic oli bocor c. perbaiki tutup pembuangan oli
d. Sil pada poros engkol bocor

d. Ganti sil poros engkol

DAFTAR PUSTAKA
NEW STEP 1 : TRAINING MANUAL
http://www.instrumentasi.info/2015/02/mengenal-prinsip-kerja-pressureswitch-pada-separator.html
http://www.kitapunya.net/2013/11/pompa-oli-oli-pump.html
http://hidrolikpneumatik.blogspot.co.id/2015/10/mengenal-pressure-reliefvalve-atau.html
http://www.kitapunya.net/2013/11/fungsi-filter-oli-saringan-oli.html

18

http://anistkr.blogspot.co.id/2012/11/gangguan-pada-sistem-pelumasan.html

19

Anda mungkin juga menyukai