Anda di halaman 1dari 21

SISTEM PELUMASAN MOTOR BENSIN

DAN DIESEL

IHSANUL RAMADHAN RASYID (2114005)


SISTEM PELUMASAN MOTOR BENSIN
DAN DIESEL
Pelumas memegang peranan penting dalam
desain dan operasi semua mesin otomotif. Umur
dan service yang diberikan oleh mobil
tergantung pada perhatian yang kita berikan pada
pelumasannya. Pada motor bakar,  pelumasan
bahkan lebih sulit dibanding pada mesin-
mesin lainnya, karena di sini terdapat panas
terutama di sekitar torak dan silinder, sebagai
akibat leadakan dalam ruang pembakaran.
Tujuan utama dari pelumasan setiap peralatan
mekanis adalah untuk melenyapkan gesekan,
keausan dan kehilangan daya.
Tujuan lain dari pelumasan pada motor bakar
adalah:
1. Menyerap dan memindahkan panas.
2. Sebagai penyekat lubang antara torak dan
silinder sehingga tekanan tidak bocor dari
ruang pembakaran.
3. Sebagai bantalan untuk meredam suara
berisik dari bagian-bagian yang bergerak.
Pada sisitem pelumasan terdapat beberapa
macam sistem yang saling melengkapi agar
terjadinya pelumasan yang baik di dalam suatu
kendaraan.
Prinsip kerja sistem pelumasan:
Oli diangkat dari bak oli ( carter), oleh suatu sedotan, dari pompa oli yang
digerakkan oleh perputaran roda gerigi yang dikoperlkan dengan perputaran
poros engkol, melalui pipa hisap.
Dari pompa oli, disalurkan melalui pipa pembagi, kemudian dialirkan ke suatu
media pendinginan yang berupa pipa penunjang melingkar satu setengah ( 1 ½ )
lingkar dnegan dinding bersirip untuk memperluas permukaan pipa sehingga
proses pendinginan lebih lancar dari udara sekitarnya atau berupa radiator oli
atau tanpa kedua sistem pendinginan tersebut, tergantung dari kapasitas diesel.
Dalam hal yang terakhir ini oli hanya disalurkan ke dalam pipa yang cukup
pendek saja ( y pass). Dari ini kotoran oli yang mungkin terbawa, baik dari luar
maupun sirkulasi di dalam mesin sendiri. Sistem Pelumasan pada Rosker Arm
dari klep, didapatkan melalui camp shaft, tappel dan push rod langsung
menembus baud pengatur jarak rosker arm ( Rocker Arm Bearing) kemudian
menetes keluar sejenak ditampung bak per klep ; melalui celah antara push rod
dan pipa pelindung push rod, oli mengalir ke bahah menuju ke bak charter.
Untuk pelumasan ada metal-metal dan juga dinding-dinding silinder, oli
disalurkan melalui pipa kapiler yang terdapat dalam dinding charter ( crank
case), juga masuk ke dalam pipa yang sejenis dengan crank case)
FUNGSI PELUMASAN
Mengurangi gesekan
Mesin motor bakar terdiri dari beberapa komponen, terdapat komponen
yang diam dan ada yang bergerak. Gerakan komponen satu dengan yang
lain akan menimbulkan gesekan, dan gesekan akan mengurangi tenaga,
menimbulkan keausan, menghasilkan kotoran  dan panas. Guna mengurangi
gesekan maka antara bagian yang bergesekan dilapisi oli pelumas (oil film).
Sebagai peredam
Piston, batang piston dan  poros engkol merupakan  bagian mesin menerima
gaya yang berfluktuasi, sehingga saat menerima gaya tekan yang besar
memungkinkan menimbulkan benturan yang keras dan menimbulkan suara
berisik. Pelumas berfungsi untuk melapisi antara bagian tersebut dan
meredam benturan yang terjadi sehingga suara mesin lebih halus.
Sebagai anti karat
Sistem pelumas berfungsi untuk melapisi logam dengan oli, sehingga
mencegah kontak langsung antar logam dengan udara maupun maupun air
dan terbentuknya karat dapat dihindari.
Bagian bagian yang penting dari mobil yang memerlukan
pelumasan adalah
1. dinding silinder dan torak
2. bantalan poros engkol dan batang penggerak
3. bantalan poros kam
4. mekanisme katup
5. pena poros
6. kipas pendingin
7. pompa
8. mekanisme pengapian 
Macam - macam sistem pelumasan
1. Jenis percik ( splash type)
2. Jenis tekanan ( pressure feed type )
3. Jenis kombinasi
Engine menggunakan sebuah sistem pelumasan mesin
tipe tekanan juga memiliki tambahan sebuah saringan
pengambil (saringan kasar) dari pengayak baja selain
telah dilengkapi saringan oli dengan elemen kertas
(saringan halus). Saringan tambahan ini dipasangkan
pada panci oli pada sisi masuk pompa oli dan terdiri dari
sebuah saringan kasar atau pengayak. Fungsi primernya
adalah untuk mencegah pertikel-pertikel besar terisap
naik ke pompa oli atau saluran oli.
Dua tipe indikator tekanan oli yang digunakan pada engine
untuk menunjukkan kerusakan /gangguan tekanan oli :
1. Lampu peringatan.
2. Pengukur tekana oli.

Beberapa pabrik memasang sebuah magnet kecil pada


pengetap panci oli yang menarik dan memegang partikel-
partikel logam besi untuk mencegah partikel-partikel tersebut
masuk kepompa karena dapat menyebabkan kerusakan.
Magnet akan dibersihkan ketika melakukan penggantian oli.
Komponen-komponen Sistem Pelumasan :
Oil Pressure Switch
Suatu komponen yang berfungsi sebagai switch yang mengaktifkan lampu
peringatan bila tekanan oli tidak tercukupi pada saat mesin mobil
 dinyalakan.
Oil Pump
Suatu komponen yang berfungsi untuk menarik oli yang berada di Oil
Pump dan memompa oli tersebut ke seluruh bagian mesin mobil.
Relief Valve
Komponen ini bekerja untuk membebaskan tekanan pada saat Oil Pump
mempunyai tekanan yang berlebihan.
Oil Strainer
Komponen yang berupa saringan oli dan terpasang di saluran masuk oli
untuk memisahkan partikel yang besar dari oli.
Oil Filter
Komponen ini berfungsi sebagai penyaring kotoran yang tidak diinginkan
dari oli mesin yang secara bertahap akan terkontaminasi dengan kotoran
besi dan lainnya.
GAMBAR SARINGAN OLI/FILTER OLI
SIFAT-SIFAT MINYAK PELUMAS
a.   Umum.
Agar menghasilkan suatu pelumasan yang baik, maka
diperlukan minyak pelumas yang dapat memenuhi syarat-
syarat yang telah ditetapkan sesuai kebutuhan. Beberapa
faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan minyak
pelumas adalah :
1)  Tekanan bantalan
2)  Kecepatan pergesekan
3)  Bahan yang bergesekan
4)  Ruang antara bahan yang bergesekan
5)  Aksesabilitas
6)  Suhu dan tekanan kerja
b.   Viskositas
Viskositas adalah sifat dari suatu fluida, sebagai gesekan
internal, yang menyebabkan fluida tersebut melawan untuk
mengalir.
c.   Viskositas Index
Viskositas index adalah suatu ukuran perubahan viskositas dari
minyak terhadap suhu dibandingkan dengan dua macam minyak
referensi yang  mempunyai viskositas yang sama pada suhu tertentu.
d.   Pour Point
Pour point atau suhu tuang , atau titik tuang ialah suhu terendah
dimana minyak dapat mengalir.
e.  Flash Point
Flash point atau titik nyala adalah suhu dimana minyak harus
dipanaskan didalam alat percobaan, sehingga timbul uap yang dapat
menyala sebentar bila suatu nyala api kecil didekatkan pada uap tadi.
Titik nyala minyak pelumas yang digunakan pada motor berkisar
antara 175º C sampai 260º C tergantung pada penggunaan motor dan
jenis minyak pelumasnya.
f.  Carbon Residu
Carbon residu ialah berat sisa dari minyak
pelumas yang telah terbakar.
g.  Acidity atau Neutralization Number
Acidity atau keasaman dinyatakan sebagai jumlah
dalam milligram dari potassium hydroxide, yang
diperlukan untuk menetralkan suatu gram
minyak.
h.  Warna
Warna minyak pelumas berguna hanya untuk
tujuan identifikasai, dan bukan menunjukan
kualitas suatu minyak.
API Clasification
Mesin Bensin
SA : Spesifikasi kuno
SB : Untuk mesin bensin tugas ringan
SC : Untuk kendaran buatan tahun 1964-1967
SD : Untuk kendaran buatan tahun 1968-1970
SE : Untuk kendaran buatan tahun 1971 ke atas
SF : Untuk kendaran buatan tahun 1980 ke atas
SG : Untuk kendaran buatan tahun 1989 ke atas
SH : Untuk kendaran buatan tahun 1993 ke atas
SJ : Untuk kendaran buatan tahun 1997 ke atas
SL : Untuk kendaran buatan tahun 2001 ke atas
SM : Untuk kendaran buatan tahun 2004 ke atas
Mesin Diesel
CA : Untuk mesin diesel tugas ringan
CB : Untuk mesin diesel tugas sedang
CC : Untuk mesin diesel tugas sedang - berat
CD : Untuk mesin diesel tugas berat yg dilengkapi supercharger
CD-II : Untuk mesin diesel dua langkah
CE : Untuk mesin diesel tugas berat dengan turbo/supercharger
CF : Untuk kendaran buatan tahun 1994 ke atas
CF-2 : Untuk mesin diesel dua langkah
CF-4 : Untuk mesin diesel 4 langkah tugas berat buatan tahun 1990
dan beroperasi dengan kecepatan tinggi
CG-4: Untuk mesin diesel 4 langkah tugas berat buatan tahun 1994
beroperasi dengan kecepatan tinggi dengan beban berat
CH-4: Untuk mesin diesel kecepatan tinggi buatan tahun 1998 ke atas
CI-4 : Untuk mesin diesel tugas berat dan memenuhi standar emisi
gas buang 2004
TABULASI MINYAK PELUMAS
LANJUTAN

Anda mungkin juga menyukai