Anda di halaman 1dari 21

SISTEM PELUMASAN MOTOR DIESEL

Oleh : Bowo Priono, A.Pi, MMA

1
DASAR PELUMASAN MESIN
 Dua permukaan logam komponen
mesin yang bergesekan satu sama
lain, akan mengakibatkan
pengikisan/aus pada permukaan
logam yang bergesekan tsb.

 Jadi fungsi Utama pelumasan adalah :


melapisi sekaligus memisahkan dua
permukaan logam yang saling
bergesekan tsb, dengan lapisan tipis
oli pelumas (oil film), agar tingkat
keausan akibat gesekan tsb dapat
dikurangi sekecil mungkin hingga
komponen mesin tidak cepat rusak
dan umur teknis mesin dapat optimal.
(Oli sebagai Pencegah keausan)
2
FUNGSI LAIN PELUMASAN
Fungsi yang lain dari pelumasan selain untuk mengurangi keausan adalah :

1. Untuk mendinginkan mesin,dengan cara menyerap panas akibat gesekan


tersebut dan panas yang timbul dari pembakaran bahan bakar.
( Oli sebagai Pendingin )

2. Untuk membersihkan permukaan logam yang bergesekan, dengan mencuci


dan mengangkut kotoran elemen logam yang aus yang timbul akibat gesekan.
(Oli sebagai Detergent)

3. Untuk mengoktimalkan kompresi, agar panas yang timbul dari kompresi juga
optimal, shg mesin dapat bekerja dengan daya yang optimal dan konsumsi
bahan bakar efektif/tidak boros. (Oli Sebagai Perapat celah antara piston ring
dan cylinder liner.)
(Oli Sebagai Perapat )

4 Untuk memisahkan antar mekanik yang bergerak bergesekan, sehingga suara


mesin menjadi halus/senyap.
( oli sebagai Peredam getaran & suara)

3
KOMPONEN SISTEM PELUMASAN

1. Karter oli (Oil pan )


2. Saringan kasar ( Strainer )
3. Pompa Oli ( Oil pump )
4. Pengatur tekanan oli ( oil Regulator )
5. Filter oli ( Oil filter )
6. Pendingin Oli ( Oil Cooler )
7. Pengukur tekanan oil ( Oil Manometer )

4
BAGIAN MESIN YANG PERLU PELUMASAN

Bagian-bgian mesin yang bergerak dan saling bergesekan antara lain :


1. Bantalan / metal / bearing pada poros engkol /Crankshaft dan
dudukannya pada mesin/blok mesin.
2. Metal/bearing pada poros engkol / Crankshaft dengan batang
torak ( Conecting rod )
3. Pin torak / piston pin pada torak/piston dan batang torak/
Conecting rod
4. Ring torak / piston ring dan dinding silinder / cylinder liner
5. Roda gigi poros nok/camshaft gear pada sistem katup dan bagian-
bagian /komponen dari sistem katup yang bergerak (bantalan poros
nok/camshaft bearing , nok/cam, batang katup/valve rod,
pelatuk/rocker arm dll)
6. Roda-roda gigi transmisi/transmition gears - Pompa pendingin
mesin/engine cold pump dan pompa pelumasan mesin /engine
lubricating pump dll. 5
BAGIAN mesin yg perlu pelumasan

Metal ( bearing )

Metal duduk dan metal jalan pada crankshaft


( poros engkol )

Pin torak

Sistem mekanisme katup

Ring torak 6
MACAM-MACAM SISTEM PELUMASAN

Sistem pelumasan diesel pada umumnya


pelumasan dengan sistem tekan.
Pelumasan sistem tekan ada dua jenis :

1. Pelumasan mesin tipe Basah


( Wet Sump Type )

2 . Pelumasan mesin tipe Kering


( Dry-Sump Type )

7
PELUMASAN SISTEM TEKAN.
 Prinsip pelumasan sistem tekan pada mesin yaitu oli yang tertampung
pada panci penampung/karter oli disirkulasikan oleh pompa oli kebagian-
bagian mesin yang perlu pelumasan.
 Pada motor berukuran kecil ada juga yang mengkombinasikan sistem
tekan ini dengan sistem ciprat. /splashing syetem. Dimana oli yang berada
di panci penampung oli/karter di ciduk oleh bagian bawah batang torak
(connecting rod) dan dicipratkan kegian bawah torak untuk melumasi
cincin torak dan dinding silinder serta pin torak.
 Sirkulasi oli pelumas pada sistem tekan ini dimulai dari : karter
penampung ol /oil pan dihisap oleh pompa oli kemudian disalurkan ke
filter oli, lalu ke pengatur tekanan oli ( regulator )/relief valve, kemudian ke
poros engkol, ke batang torak dan ring torak.
 Selain itu oli disalurkan juga melalui saluran pada badan mesin menuju
komponen yang bergerak pada bagian kepala selinder seperti : nok, poros
nok, pelatuk./Rocker arm dan batang katup
 Setelah oli melumasi bagian-bgian mesin tersebut selanjutnya dengan
berat oli sendiri, oli kembali mengalir jatuh ke penampung oli/karter
melalui lobang saluran yang tersedia di dalam mesin.

8
2. PELUMASAN MESIN TIPE BASAH
(WET SUMP TYPE )
Camshaft
 Pada pelumasan mesin tipe ini oli Cam

pelumas seluruhnya di tempatkan di


panci/karter penampung oli ( oil pan)
yang letaknya di bagian bawah mesin.
 Sehingga bagian dalam bawah mesin
tersebut selalu basah terendam oli.
 Selanjutnya oli dihisap oleh pompa
oli dan ditekan ke filter oli, kemudian
disalurkan ke seluruh bagian-bagian
mesin yang perlu pelumasan.
Olie pan
Lub olie pump
 Pada umumnya sebagian besar
mesin diesel menggunakan sistem
basah ini.
9
3. PELUMASAN MESIN JENIS PANCI KERING
( DRY-SUMP TYPE )
 Perbedaan yang mendasar pada
pelumasan sistem kering ini dengan
pelumasan sistem basah adalah :
setelah oli selesai melumasi bagian-
bagian dari mesin, oli jatuh dibagian
bawah mesin langsung dipompa
dipindahkan ke tangki oli khusus
yang terpisah/diluar dengan mesin.
Sehingga bagian bawah mesin
selalu dalam keadaan kering dari
oli
Sistem pelumasan ini jika pada Dry Sump Type
mesin bensin biasanya dipakai pada
mobil balap yang putaran mesinnya
sangat tinggi. Atau pada mesin
diesel kapal laut yang berukuran
relatif besar . 10
CARA MELUMASI RING PISTON & DINDING ELINDER

Karena ring piston bersama piston bergerak naik turun


sangat cepat pada saat mesin bekerja dan celah
antara ring piston dengan dinding selinder sangat kecil
dan suhu sangat panas maka pada bagian ini jika
tidak memperoleh pelumsan dan pendinginan oli
pelumas secara baik, maka akan cepat aus dan
bahkan mesin akan macet karena over heat.

Maka cara pelumasan pada celah ini ada 3 cara yaitu :


1. Oli dicipratkan dengan sendok yang terpasang pada
bagian bawah batang piston yang tercelup oli.
( pada mesin kecil)
2. Oli ditekan melalui lobang saluran oli dari batang
piston, dan piston pin dan disemprotkan pada alur
ring piston untk pelumas yang posisinya terbawah
dari susunan ring piston.
3. Oli disemprotkan oleh pipa penyemprot ( oil jet )
yang masing-masing di pasang tepat di bagiah
bawah setiap selinder. 11
INDIKATOR TEKANAN PELUMASAN MESIN
Mengingat sistem pelumasan mesin sangat penting untuk keselamatan mesin,
maka kita harus dapat memastikan bahwa sistem pelumasan mesin benar-benar
bekerja normal begitu mesin mulai dioperasikan.
Sehingga begitu mesin berhasil dioperasikan maka yang pertama-tama harus kita
periksa/cek adalah system pelumasannya.
Apabila sistem tidak bekerja sebagaimana mestinya maka kita harus segera
mematikan mesin dan mencari memperbaiki penyebabnya / kerusakanya.
Untuk itu maka biasannya mesin dilengkapi dengan suatu alat indikator yang akan
memberi tanda/mengindikasikan bahwa sistem pelumasan mesin berjalan normal
atau tidak.
Alat indicator tersebut bisa berupa :
1. Lampu alarm menyala jika system pelumas tidak bekerja normal ( pada mobil )
2. Indikator berupa tabung kaca yang didalamnya berputar atau berwarna hijau jika
system pelumas mesin normal dan tdk berputar atau berwarna merah jika
system pelumasan mesin tidak normal ( pada mesin diesel kecil )
3. Dengan pemasangan alat pengukur tekanan oli ( manometer oli ) yang akan
menunjukkan besarnya tekanan oli pelumas. ( pada mesin diesel berukuran
menengah dan besar ) 12
OIL COOLER PADA SISTEM PELUMASAN MESIN DIESEL

Yang membedakan dgn sistem


sebelumnya yaitu pada diesel ini
minyak pelumas juga digunakan
untuk melumasi pompa injeksi
( Fuel injection pump ) dan
Turbocharger.
Manometer
Oleh karena turbocharger
suhunya relative tinggi sehingga
pada system pelumasan perlu
dilenglengkapi dengan pendingin
oli (Oil cooler ) dimana oli
sebelum diedarkan untuk
melumasi, terlebih dahulu
didinginkan oleh oil cooler. Oil
cooler ini didinginkan oleh air
Regulator valve.
pendingin mesin.
Adalah alat untuk mengatur tekanan oli pelumas
agar tidak terlalu rendah/tinggi dari tekanan yang Alat Pengukur tekanan
ditentukan oleh pabrik mesin. Prinsip kerjanya pompa oli pelumas
seperti katup by pass aliran balik. ( Manometer tekanan oli )
13
REGULATOR SYSTEM PELUMASAN
 Regulator ini biasanya dipasang pada mesin
diesel yang berkuran sedang sampai besar.
Oil manometer
 Fungsinya untuk mengatur tekanan pompa
pelumas agar berada pada tekanan yang
stabil sesuai dengan tekanan yang
ditentukan pabrik pembuat mesin pada saat
putaran mesin tinggi.
Oil Regulator
 Prinsip kerjanya adalah minyak pelumas
yang keluar dari pompa pelumas sebelum
disalurkan ke seluruh bagian mesin yang
harus dilumasi dilewatkan regulator ini.
 Tekanan minyak pelumas misalnya
ditentukan sebesar 3 kg/cm2 maka katup
regulator disetel/disetting pada tekanan
ini, apa bila tekanan oli pelumas melebihi
dari 3 kg/cm2 maka katup regulator akan
membuka dan mengembalikan sebagian oli
pelumas ke saluran isap pompa, dan
sebagian opi diteruskan untuk pelumasan
mesin.
 Tekanan pompa oli naik lebih dari 3 kg/cm2
biasanya terjadi pada saat mesin bekerja
pada putaran tinggi.
14
POSITIVE CRANKCASE VENTILATION ( PVC ) VALVE
Pada mesin kendaraan keluaran lama uap oli dari
mesin langsung dibuang begitu saja ke udara.
Akubatnya menimbulkan suatu polusi tertentu.
PCV valve fungsinya untuk menyalurkan uap oli dari
dalam mesin ke dalam saluran intake tanpa terjadinya
kebocoran oli.

Artinya terdapat sebuah PCV valve yang akan terbuka


saat tekanan udara didalam crank case atau ruang
engkol meningkat. Tekanan ini timbul karena ada
sebagian oli yang menguap karena kepanasan dan
faktor tekanan kompresi yang sedikit bocor melalui
celah ring piston.

Tekanan udara + uap oli tersebut kemudian


dilewatkan ke komponen oil separator untuk
memisahkan oli mesin yang terbawa sebelum
memasuki PCV valve. Setelah udara melewati PVC
valve barulah udara tersebut disalurkan kedalam
saluran intake manifold kemudian masuk ke ruang
bakar untuk dibakar. Sehingga polusi dari uap oli
dapat dikurangi/dicegah. 15
POMPA OLI PELUMAS
 Pompa oli pelumas pada umumnya digerakkan oleh
putaran dari mesin sendiri, untuk menghisap oli
pelumas dan mengedarkannya kebagian-bagian
mesin yang perlu mendapat pelumasan.

 Ada tiga model/tipe pompa pelumas :


1. Pompa model roda gigi luar ( external gear )

2. Pompa model roda gigi dalam (internal gear)

3. Pompa model Throcoid

16
1. POMPA MODEL RODA GIGI LUAR (EXTERNAL GEAR )
 Pompa ini terdiri dari : roda gigi
penggerak (drive gear) dan roda gigi yang
digerakkan (driven gear) yang berputar secara
bersamaan tapi berlawanan arah putaran untuk
mengisap dan menekan oli ke bagian-bagian
mesin yg perlu pelumasan.
 Roda gigi tsb berada didalam rumah pompa oli,
sehingga pompa ini merupakan jenis pompa
rotari yang paling sederhana. Pompa Roda gigi luar
 Proses kerja pompa :
Oli dihisap oleh putaran ke dua roda gigi masuk
kedalam pompa dari salah satu sisi dan oli
ditekan oleh celah luar antara dinding rumah
pompa dan roda gigi yang berputar menuju
bagian sisi lain dari rumah pompa kemudian
ditekan keluar dari rumah pompa menuju filter.
17
2. POMPA MODEL RODA GIGI DALAM (INTERNAL GEAR)

 Pompa ini terdiri dari dua roda


gigi, yaitu roda gigi penggerak dan
roda gigi yang digerakan.
 Roda gigi penggerak posisinya
berada dibagian dalam dari roda
gigi yang digerakan.(lihat gambar)
 Oli ditekan keluar dari housing ke
Pompa Roda gigi dalam
saluran keluar saat gigi berputar
oleh karena tidak adanya ruangan
di dalam housing , serta kecilnya
ruangan antara gigi dengan
housing.
 Sebuah sekat yang berbentuk
bulan sabit digunakan untuk
mencegah cairan kembali ke sisi
isap pompa. 18
3. POMPA MODEL ThROCOID

Pompa ini dilengkapi dengan 2 rotor


(penggerak dan yang digerakkan)
berputar searah di dalam rumah pompa.
Bila rotor penggerak berputar , rotor yang
digerakan langsung ikut berputar searah.
Poros rotor penggerak tidak satu titik
pusat (offset) dengan rotor yang di
gerakkan sehingga membentuk suatu
ruangan yang dpt mengisap dan
memompa oli.
Oli terisap kepompa oli saat ruangan
menbesar dan oli tertekan ketika
ruangannya mengecil.
Pemutar rotor tipe tricoid menggunakan
sebuah poros yang terpasang tetap pada
rotor dalam. Gambar :Pompa Throcoid 19
PERHATIKAN VIDEO BERIKUT
SISTEM PELUMASAN

https://youtu.be/r-Js8k5AOf8

Atau ke : https://youtu,be/yNaxdSjO2fU

20
TUGAS
1. Jelaskan dasar pelumasan suatu komponen mesin
2. Jelaskan apa fungsi utama dan fungsi lainnya dari pelumasan pada mesin
3. a. Sebutkan komponen sitem pelumasan itu apa saja.
b. Sebutkan bagian-bagian utama dari mesin yang harus memperoleh pelumasan.
1. Sebutkan macam-macam tipe sistem pelumasan dan jelaskan masing-masing
sistem pelumasan mesin tsb
2. Pelumasan tekan hanya dapat terlaksana jika dilengkapi dengan pompa minyak
pelumas, sebutkan dan jelaskan masing-masing jenis pompa pelumas tsb dengan
gambar.
3. Apa itu oil cooler ? Mengapa system pelumas dilengkapi oil cooler ?
4. Apa itu regulator ? Mengapa system pelumas dilengkapi regulator ?
8. Apa itu PVC jelaskan fungsinya.
9. Untuk memastikan mengetahui baik tidaknya kerja system pelumasan maka mesin
dilengkapi dengan alat apa, ada berapa macam dan bagaimana kerjanya.
10. Jelaskan bagaimana cara untuk melumasi ring piston dan dinding selinder.
21

Anda mungkin juga menyukai