Anda di halaman 1dari 22

SISTEM PELUMASAN

NAMA : FADHLIK ABDUL GHANI

KELAS : 11 TKR 3

NO ABSEN : 12
Mengapa harus ada pelumasan ?

 Salah satu sistem yang harus disediakan dalam sebuah


mesin adalah sistem pelumasan. Berbeda dengan sistem
pemesinan lain, pada sistem pelumasan tidaklah
mempengaruhi proses kerja mesin secara langsung. Namun
tetap sistem ini wajib keberadaannya pada mesin.

Apa alasannya ? tentu didalam mesin ada banyak sekali


komponen yang bergesekan. Komponen yang umumnya
terbuat dari bahan logam itu akan menghasilkan panas saat
bergesekan. Panas tersebut tentu bisa menyebabkan
engine overheat hingga komponen mesin mengalami
Pengertian Sistem Pelumasan.

 Sistem pelumas adalah sebuah rangkaian


hidrolis yang berfungsi mendistribusikan
aliran oli mesin ke seluruh komponen mesin
yang bergesekan. Tujuannya agar semua
komponen mesin yang bergesekan bisa
dilapisi pelumas agar untuk mencegah
keausan. Komponen utama dalam sistem
pelumasan adalah Oli sebagai medianya.
Fungsi sistem pelumasan.

 Untuk mendinginkan komponen mesin secara


langsung.
 Untuk membilas kotoran yang tertempel pada
komponen mesin.
 Untuk melumasi komponen mesin yang
bergesekan.
 Untuk mencegah terjadinya keausan pada
setiap komponen mesin.
Komponen - komponen Sistem Pelumasan
Beserta Fungsinya
Secara Sederhana Digambarkan di bawah ini.
 Bak oli/carter, fungsinya untuk menampung oli mesin.
 Pompa oli, fungsinya untuk menimbulkan aliran oli mesin.
 Filter oli, fungsinya untuk menyaring oli dari kotoran
 Oil feed, fungsinya sebagai media oli mengalir yang tersebar
pada seluruh bagian mesin.
 Oil jet, komponen yang terletak dibawah silinder mesin ini
memiliki fungsi untuk menyemburkan oli ke bagian batang
penggerak.
 Oil pressure sensor, fungsinya untuk mendeteksi tekanan oli
untuk mengetahui kondisi pelumasan mesin.
 PCV valve, merupakan rangkaian saluran mesin untuk
membuang gas pembakaran dari dalam mesin. 
Berikut adalah Masing–Masing Penjelasannya
1. Oil pan/Carter
Oil pan atau biasa juga dosebut carter adalah komponen berbentuk bak yang diletakan dibagian bawah
mesin tepat pada ruang engkol. Fungsi oil pan adalah untuk menyimpan oli mesin.
2. Pompa Oli
Oil pump merupakan sebuah pompa hidrolis yang digunakan untuk memompa oli mesin untuk dinaikan
ke seluruh komponen mesin. Pompa ini, bekerja secara rotary yang inputnya berasal dari poros engkol
mesin.Sehingga ketika mesin bekerja, oli secara otomatis terpompa. Pompa oli memiliki dua saluran,
yakni saluran inlet yang langsung mengarah ke bak oli dan saluran outlet yang langsung tersambung
dengan oil feed.
3. Filter Oli
kerak yang disebabkan sisa pembakaran yang masuk ke ruang engkol dibersihkan oleh oli dan kerak
tersebut terkandung pada aliran oli mesin.
Sehingga perlu diberikan saringan agar kerak dan kotoran didalam aliran oli tidak memasuki oil feed
yang memiliki diameter saluran kecil.
Kotoran dan kerak yang tersaring akan mengumpul lada element filter sehingga perlu dilakukan
penggantian oil filter secara rutin. Umumnya penggantian oil filter mengikuti interval penggantian oli
mesin.
 4. Oli Pressure Sensor
Sensor yang terletak pada saluran oli setelah pompa ini bertujuan untuk mendeteksi
tekanan oli mesin yang keluar dari pompa. Sensor ini bisa menandakan dua hal, yakni
kesehatan pompa dan volume oli mesin.
Jika indikator oli pada dashboard menyala maka sensor oli mendeteksi adanya lebihan
atau kekurangan tekanan pada sistem pelumas. Ini bisa menandakan bahwa volume oli
mesin berlebihan atau bahakan kurang dari standar pemakaian.Untuk itu, jika indikator
ini menyala kita perlu melakukan pengecekan oli mesin melalui stik oli yang tersedia
disekitar mesin. Jika volume oli normal maka masalah diatas timbul pada pompa oli.

 5. Oil feed
Fungsi oil feed sebenarnya hanya sebagai jalur oli. Jalur ini secara default sudah
terbentuk saat pembuatan blok mesin bersama water jacket. Hal ini karena letak oil feed
ini berada didalam blok silinder.
Selain inner oil jet, biasanya juga ada outer oil jet. Outer oil jet ini terbentuk seperti pipa
biasa yang umumnya berbahan logam. Fungsi saluran ini yakni menghubungkan oli ke
komponen luar mesin seperti turbocharger atau oil cooler.
 6. Oil jet
Jika oil feed fungsinya sebagai jalur oli, oil jet berfungsi menyemprotkan
oli dari dalam saluran oli. Jika dilihat, maka oil jet ini mirip injektor dimana
ujung oil jet memiliki lubang cukup kecil yang akan memancarkan oli saat
tekanan oli meningkat.Biasanya oil jet ditemui pada bagian bawah silinder
mesin, fungsinya untuk menyemburkan oli kebagian piston dan
commecting rod. Selain itu dibagian timming chain juga biasanya ada
sebuah oil jet yang digunakan untuk melumasi rantai timming
 7. PCV Valve
Pada kendaraan lawas, uap oli dari mesin langsung dibuang begitu saja ke udara. Akubatnya
menimbulkan suatu polusi tertentu. PCV atau Positive crankcase ventilation fungsinya untuk
menyalurkan uap oli dari dalam mesin ke dalam saluran intake tanpa terjadinya kebocoran oli.
Artinya terdapat sebuah PCV valve yang akan terbuka saat tekanan udara didalam crank case atau
ruang engkol meningkat. Tekanan ini diperoleh karena ada sebagian oli yang menguap karena
kepanasan dan faktor tekanan kompresi yang sedikit bocor melalui celah ring piston.
Tekanan udara tersebut kemudian dilewatkan ke komponen oil separator untuk memisahkan oli mesin
yang terbawa pada PCV valve. Barulah udara tersebut disalurkan kedalam saluran intake untuk
kemudian masuk ke ruang bakar untuk melalui proses pembakaran mesin. Sehingga polusi tetap stabil.
 8. Oil atau Lubricant
Komponen terakhir yang cukup penting adalah oil atau lubricant sebagai
media pelumas. Oli mesin haruslah memiliki daya lekat serta memiliki
sifat yang licin. Selain itu oli mesin juga harus memiliki ukuran partikel
kecil dan tidak mudah menguap. Karena oli harus bisa masuk ke celah-
celah kecil untuk melapisi komponen mesin.
Untuk itu, saat ini banyak ditemui oli sintetis dengan berbagai campuran
zat adiitive yang tentunya bisa meningkatkan performa mesin. Namun,
perlu diingat juga oli memiliki batas pemakaian. Sehingga sebagus
apapun oli yang dipakai pada mesin kendaraan kita, juga perlu diganti
sesuai intervalnya.
Jenis – Jenis Pelumasan

1. Sistem Percik/Splash
 Dalam sistem pelumasan percikan, oli diterapkan ke silinder dan piston dengan memutar
dipper pada tutup bantalan batang penghubung. Setiap kali mereka berputar, gayung
melewati palung berisi minyak. Setelah berjalan melalui bak oli, gayung mencipratkan minyak
ke dalam silinder dan piston untuk melumasinya.
Sementara pelumasan percikan efektif untuk mesin dan pompa yang lebih kecil, itu
bukan proses yang tepat. Bagian pompa mungkin tidak cukup diminyaki atau diminyaki terlalu
banyak. Jumlah minyak dalam bak sangat penting untuk operasi yang tepat. Jika tidak ada
cukup oli, keausan di antara komponen-komponen penting dapat terjadi, dan terlalu banyak oli
akan menyebabkan pelumasan berlebihan, yang dapat menyebabkan kunci hidrolik.
Jenis oli yang digunakan dan viskositasnya juga penting dalam sistem splash lube. Oli
harus cukup tebal untuk memberikan pelumasan yang cukup dan melekat pada dippers, tetapi
tidak terlalu kental sehingga memanas saat diaduk dalam bak oli. Kemurnian minyak juga
penting; oli harus disaring secara teratur dan diisi ulang bila perlu.
2. Sistem Pompa / Tekan

 Pelumasan tekanan adalah jenis sistem kedua yang digunakan untuk


melumasi kompresor piston. Ini adalah metode yang lebih maju secara
teknis dan biasanya lebih mahal, tetapi menghasilkan umur yang lebih
lama untuk kompresor.
 Pelumasan tekanan adalah proses di mana pompa oli mendistribusikan
oli dengan tepat ke area-area utama pompa. Biasanya, minyak dipompa
melalui filter oli dan masuk ke pompa tempat minyak itu kemudian
didaur ulang dan digunakan kembali; menggunakan filter oli yang dapat
diganti lebih lanjut dapat meningkatkan umur oli. Minyak diangkut ke
area kunci dengan menggunakan pompa minyak. Oleh karena itu,
viskositas minyak tidak sepenting dengan sistem tabung splash.
3. Sistem kombinasi

Sistem kombinasi memiliki dua unit seperti yang


dijelaskan diatas, dibagian ruang engkol terdapat
sendok yang akan memercikan oli mesim dan hal itu
masih ditambah dengan keberadaan pompa oli
untuk menyalurkan pelumas ke bagian bagian
terjauh dari ruang engkol.
KESIMPULAN DARI 3 METODE TADI

Metode mana pun telah digunakan secara luas dalam


berbagai aplikasi pompa dan mesin, dan keduanya cocok
untuk aplikasi kompresor piston. Saat membeli
kompresor piston baru, putuskan apa yang penting bagi
Anda. Jika biaya di muka penting, kompresor percikan
yang dilumasi mungkin adalah cara yang harus ditempuh.
Tetapi jika Anda ingin berinvestasi lebih banyak dalam
kompresor piston yang dilumasi tekanan, Anda akan
dihargai dengan umur panjang dan keandalan yang
ditambahkan.
Cara Kerja Pelumasan Tekan Pada Mesin

Saat kondisi normal, oli terkumpul pada bak oli atau karter yang terletak pada bagian
paling bawah mesin. Sementara itu, pompa oli memiliki input yang digerakan dari
engkol mesin. Umumnya pompa ini menggunakan rotary pump.
Agar lebih jelas simak gambar sistem pelumas berikut!.
Ketika mesin start, poros engkol akan memutar pompa oli akibatnya terjadi
sedotan pada bagian inlet hose oil pump.
Oli masuk kedalam pompa melalui inlet valve dan pada sisi lainnya oli ditekan
oleh pompa.
Oli bertekanan tersebut mengalir melalui jalur oli masuk kedalam filter oli.
Didalam filter, oli disaring dari berbagai kotoran dan kerak.
Setelah disaring, oli kemudian disalurkan melalui oil feed menuju bagian atas
mesin dan ke oil jet,
Sampai diatas mesin, oli secara otomatis akan melumasi poros cam dan
rocker arm selanjutnya oli kembali ke carter melalui saluran oli disamping blok
silinder.
Sementara itu, oli akan keluar dalam bentuk semprotan dari oil jet dibagian
bawah silinder untuk melumasi bagian piston dan connecting rod.
Dibagian poros engkol terdapat komponen weight balance, yang berbentuk
seperti sekop. Sehingga ketika poros engkol berputar oli dari karter akan
diobrak-abrik oleh weight balance agar tersebar ke mesin
Keuntungan & Kerugian Sistem Pelumasan
Tekan/Pompa dibanding Sistem Percik/Splash
KEUNTUNGA SISTEM PELUMASAN
KERUGIAN
N TEKAN/POMPA
1. Metode yangmajudibanding percik 1. Harga dari segi biaya, komponen
2. Menghasilkan umur kompressor yang dan bahan lebih mahal dibanding
lebih lama dengan sistem percik/splash
3. Oli dengan efektif ke area-area utama
pompa baik jauh maupun dekat
2. Terlalu banyak Oli pada kerja
4. Oli dapat didaur ulang menggunakan
filter oli pada sistem sistem akan menyebabkan
pelumasan berlebihan,yang dapat
5. Dapat meningkatkan umur oli
menyebabkan kunci Hidrolik
6. Viskositas/kekentalan minyak tidak
sepenting dengan sistem tabung splash.
KEUNTUNGA SISTEM PELUMASAN KERUGIAN
N PERCIK/SPLASH

1. Harga lebih ekonomis dari segi 1. Sistem ini tidak dapat melumasi area-
bahan komponen relatif murah area yang jarak/jangkauannya jauh
(sulit dijangkau)
dan terjangkau
2. Jika tidak cukup oli,keausan di antara
komponen –komponen penting akan
2. Sangat efektif untuk mesin dan terjadi
pompa yang lebih kecil 3. Sistem ini hanya digunakan untuk/pada
mesin yang berukuran kecil
4. Sistem ini memiliki konstruksi yang
3. Jenis oli yang digunakan dan sederhana sehingga kurang maksimal
viskositasnya(kekentalan) juga dalam bekerja
penting dalam sistem ini
Itulah yang dapat saya jelaskan tentang sistem
pelumasan.SEKIAN DARI saya JIKA ADA
KESALAHAN DARI SEGI APAPUN MOHON
DIMAAFKAN.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai