Anda di halaman 1dari 4

Prosedur Instalasi dan Pengujian Engine menggunakan

Dinamometer Portable GO POWER vs Dynamometer yang dipasang di lantai

Keterangan:
 Q = Question
 A = Answer

Q =Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mensetting pengujian engine menggunakan
Go Power Dynamometer??

A=
1. Operator yang berpengalaman dapat memasang dinamometer Go Power ke mesin dalam waktu
kurang dari 30 menit.

2. Biasanya bengkel diesel sudah memiliki dudukan yang digunakan untuk menahan mesin
selama perbaikan dan dengan dudukan yang sama, dinamometer Go Power dapat digunaka n
selama pengujian dyno karena tidak ada efek torsional yang mencoba membalikkan engine ,
hal ini dapat terjadi pada pengujian menggunakan dyno yang dipasang di lantai.

3. 1 hari - Persiapan termasuk instalasi mesin dengan ecu, sistem pendingin, dll ......... akan sama
dengan jenis dyno yang dipasang di lantai.

Jika "instalasi mesin" mengacu pada pemasangan mesin pada dyno, maka ini dieliminas i
dengan Go Power dyno karena dyno hanya dikonek ke mesin dan mesin dapat tetap pada
dudukan mesin yang ada.
Persiapan mesin lainnya seperti sensor, ECU, sistem pendingin akan sama.

4. 1 hari - Menjalankan mesin tanpa beban ................... tergantung persyaratan pengujian.


Setiap pabrikan mesin akan mempublikasikan prosedur break-in mesin yang
direkomendasikan tetapi secara umum menjalankan mesin saat tanpa beban menyebabkan
dudukan ring piston ke silinder kurang maksimal yang menghasilkan kinerja mesin yang
buruk, penggunaan oli yang berlebihan dan masa pakai engine yang lebih pendek. Berjalan
tanpa beban tidak boleh dilakukan saat mesin dibongkar pasang.

Prosedur break-in dan dyno test umum adalah:

a) Mulai mesin tanpa beban dan cepat periksa kebocoran air, udara dan oli, suara-suara
aneh dan tekanan minyak yang cukup. Ini hanya membutuhkan waktu 2 atau 3 menit.
Matikan mesin dan perbaiki setiap kebocoran dan / atau perbaiki masalah masalah
lainnya.

b) Jalankan mesin pada rpm sedang (misalnya 1200 rpm) dan beban 25% untuk
memanaskan oli dan coolant dengan cepat.
c) Jalankan engine dengan beban penuh sambil meningkatkan kecepatan secara bertahap.
(mis. 1200, 1500, 1800, 2000 hingga maksimum). Beban penuh harus diterapkan tetapi
jika mesin mulai terlalu panas (over heat) maka beban dapat dikurangi untuk
mempertahankan suhu operasi yang tepat.

d) Ikuti rekomendasi manufaktur engine, tetapi biasanya 3 hingga 4 jam berjalan pada
75% hingga 100% beban akan cukup untuk engine break-in yang baik. Verifikasi daya
dan torsi memenuhi spesifikasi pabrikan selama pengujian. Periksa juga suhu dan
tekanan minyak, pengoperasian turbo, aliran udara dan apa pun yang ditentukan oleh
pabrikan.

5. 1 hari - Tes beban ....................... (tergantung pada persyaratan pengujian).


Tes beban mungkin setengah hari tergantung pada rekomendasi produsen. Lihat item D.

6. 1 hari - membongkar mesin dari dinamometer ....... (memakai Go Power hanya butuh <1 jam).

Operator yang berpengalaman dapat memindahkan Go Power (dari engine) dalam waktu
kurang dari 30 menit. Keuntungannya adalah mesin dapat tetap pada dudukan pengujian di
bengkel perbaikan terutama jika mesin perlu dibongkar untuk memperbaiki kebocoran atau
masalah lain.

Q= Apakah ada Control System yang General untuk semua jenis engine??

A= Setiap mesin memiliki ECM sendiri biasanya termasuk interface J-1939. Go Power
menawarkan Modul Adaptor interface ECM yang memungkinkan pemantauan dan pencatatan
parameter output ECM J-1939 & J-1708 oleh GPS6000. GPS6000 akan menampilkan dan
mencatat data dari ECM melalui modul interface ini. GPS6000 adalah sistem kontrol umum
yang dapat digunakan dengan banyak varian mesin.

Q= Apa hubungan Dyno Control System dengan ECU?

A1 = Interface ECM Go Power akan membaca data engine dari ECM yang tersedia di interface J-
1939/1708 tetapi tidak dapat memprogram ECM.
Kontrol throttle mesin tidak ada yang universal bagi semua produsen mesin, namun GPS6000
dapat menyediakan berbagai sinyal input throttle. Penggerak throttle opsional yang secara
mekanis terhubung ke bodi throttle engine juga dapat digunakan jika diperlukan.

A2 = ECU digunakan untuk mengontrol mesin dan fungsi komponen lain di dalam kendaraan. ECU
digunakan untuk mengoperasikan mesin dengan menggunakan input sensor dan output
komponen untuk mengontrol semua fungsi mesin.

ECU membutuhkan input dari sensor kendaraan seperti sensor crankshaft dan sensor camshaft
untuk menghitung informasi menggunakan program yang telah disimpan dalam ECU pada
chip memori yang dapat diprogram.
Sistem Kontrol Perangkat Lunak dan DAQ adalah konsol kontrol untuk mengontro l
pengujian, mesin, dan mengendalikan seluruh sel uji dari satu konsol.

Kontrol Perangkat Lunak dapat dikonfigurasi ulang oleh pengguna untuk meningka tka n
tampilan parameter, merekam dan memplot data, memprogram rangkaian pengujian otomatis
dan semi-otomatis, permintaan dyno dan permintaan engine.

Sistem Akuisisi Data (DAQ) adalah proses sinyal sampling yang mengukur kondisi fisik dunia
nyata dan mengubah sampel yang dihasilkan menjadi nilai numerik digital yang dapat
dimanipulasi oleh komputer. Sistem akuisisi data, disingkat oleh akronim DAQ, biasanya
mengubah bentuk gelombang analog menjadi nilai digital untuk diproses. Komponen sistem
akuisisi data meliputi:
1. Sensor, untuk mengubah parameter fisik menjadi sinyal listrik.
2. Sirkuit signal conditioning, untuk mengubah sinyal sensor menjadi bentuk yang
dapat dikonversi ke nilai digital.
3. Konverter analog-ke-digital, untuk mengkonversi sinyal sensor terkondisi ke nila i
digital.

FROUDE -GO POWER SYSTEMS (MADE IN USA)


INDONESIA SALES & SERVICE CENTER:
Zulfikri
HP. 0813 9929 1909

PT TESTINDO
Jl. Radin Inten II No. 62 Duren Sawit, Jakarta 13440
T. 021-29563045
F. 021-29563052
W: www.testindo.com
E: za@testindo.com

Anda mungkin juga menyukai