Anda di halaman 1dari 82

E46 Materi

Panel Elektronik 1 Kerja


Seminar

BMW
Service Training
Catatan Informasi yang terdapat dalam buku ini, secara khusus
diperuntukkan bagi peserta pelatihan servis BMW.

Acuan informasi: 1997

Perubahan dan penyempurnaan data teknis didasarkan atas


informasi aktual dari “Technical Customer Service”.

VK-12; H. Schmitz

1997 BMW AG
München, Germany
Memperbanyak keseluruhan atau sebagian, hanya atas ijin tertulis dari BMW AG, München
De IX/97 VK-12 (E46-Bordelek1)
Printed in Indonesia
Daftar Isi Halaman

1 Rangkaian Kabel Khusus Pelanggan 3


1.1 Gambaran umum 3
1.2 Rangkaian kabel berbeda pada E46 3
1.3 Rangkaian kabel : panel sistem listrik 4

2 Perlindungan sistem kendaraan 5


2.1 Fungsi

3 Susunan Sambungan Kutub Bumi dalam Kendaraan 7


3.1 Fungsi 7

4 Sistem Bus 8
4.1 Fungsi 8
4.2 Struktur berbagai sistem Bus dalam E46 8

5 Baterai Kendaraan 11
5.1 Fungsi 11
5.2 Kapasitas beban baterai 12
5.3 Lokasi pemasangan baterai 12
5.4 Terminal pengaman baterai (SBK) 12
5.5 Fungsi 14

6 Lokasi Pemasangan Pengontrol 16


6.1 Fungsi 16

7 Panel Instrumen 18
7.1 Gambaran umum 18
7.2 Struktur sistem 19
7.3 Struktur dan rancangan panel instrumen 21
7.4 Fungsi 24
7.5 Penyimpanan data pengaman 36
7.6 Panel diagnosis 39

8 Tampilan Interval Servis (SIA) IV 44


8.1 Gambaran umum 44
8.2 Gambaran sistem secara umum 44
8.3 Gambaran fungsi 45

9 Kontrol Pemeriksaan (Check-Control) 48


9.1 Gambaran umum 48
9.2 Gambaran sistem kontrol pemeriksaan secara umum 48
9.3 Gambaran fungsi 49
9.4 Diagnosis 50

10 Panel Komputer (BC) 51


10.1 Gambaran umum 51
10.2 Struktur sistem panel komputer 52
10.3 Gambaran fungsi 53
10.4 Diagnosis 53

1
Daftar Isi Halaman

11 Pusat Sakelar Lampu (LSZ) 54


11.1 Gambaran umum 54
11.2 Struktur Sistem LSZ 54
11.3 Gambaran komponen 56
11.4 Fungsi 3
11.5 Fungsi sirkuit lampu individu 66
11.6 Diagnosis 71

12 Pengatur Berkas Cahaya Lampu Sorot (LWR) 72


12.1 Gambaran umum 72
12.2 Struktur sistem pengatur berkas cahaya lampu sorot 72
12.3 Fungsi LWR manual 73
12.4 Diagnosis 73

13 Modul Gandeng II (AHM II) 74


13.1 Gambaran umum 74
13.2 Struktur sistem AHM II 74
13.3 Gambaran komponen 75
13.4 Gambaran fungsi 75
13.5 Diagnosis 76

14 Lampu Sorot dan Lampu Belakang 77


14.1 Kombinasi lampu depan 77
14.2 Lampu sorot 77
14.3 Lampu belok 78
14.4 Lampu kabut 79
14.5 Lampu belakang 79

2
1. Rangkaian Kabel Khusus Pelanggan

1.1 Gambaran Rangkaian kabel utama yang terpasang pada E46 dirancang
sedemikian rupa sehingga sesuai dengan perlengkapan
umum yang terdapat pada kendaraan

1.2 Rangkaian Rangkaian kabel yang berbeda yang terpasang pada ken-
daraan bergantung pada perlengkapan kendaraan. Berikut
kabel ini adalah beberapa tipe dari rangkaian kabel.
berbeda - rangkaian kabel: panel sistem listrik.
pada E46 - rangkaian kabel: mesin
- rangkaian kabel: pintu-pintu
- rangkaian kabel: sistem audio
- rangkaian kabel: kursi-kursi
- rangkaian kabel: pemanas/AC

Rangkaian kabel untuk sistem kursi, pemanas dan AC


diberikan oleh pemasok sistem dalam keadaan sudah ter-
pasang pada komponen.

3
1.3 Rangkaian Rangkaian kabel khusus pelanggan berhubungan dengan
rangkaian kabel panel sistem listrik. Rangkaian kabel ini
kabel : panel dibuat khusus untuk kendaraan dan tidak dapat dipisahkan
sistem listrik (seperti pada model 36).

Untuk setiap model, terdapat satu rangkaian kabel utama.


Rangkaian kabel ini merupakan hasil dari varian mesin, per-
lengkapan transmisi, dan perlengkapan dasar kendaraan
yang ditentukan berdasarkan definisi dari BMW.

Jika sebuah pilihan tambahan dipesan oleh pelanggan,


maka rangkaian kabel utama akan diperluas dengan tam-
bahan kabel-kabel dan soket yang diperlukan oleh pilihan
tambahan tersebut.

Hal inilah yang disebut dengan konsep rangkaian kabel


khusus pelanggan.

Dalam suatu perbaikan rangkaian kabel, setelah terjadi


kecelakaan misalnya, kit perbaikan rangkaian kabel juga te-
lah disediakan. Kit perbaikan tersedia untuk kompartemen
mesin dan daerah kendaraan bagian belakang.

Apabila keseluruhan rangkaian kabel di panel sistem listrik


harus diganti, maka rangkaian kabel ini hanya tersedia
dalam versi yang paling lengkap guna menyederhanakan
kontrol inventori gudang. Variasi yang berbeda merupakan
hasil dari:

- 4 silinder/6 silinder
- transmisi otomatis
- transmisi manual (transmisi HG)
- 4 pintu
- 2 pintu
- dan sebagainya.

Nomor komponen untuk perbaikan rangkaian kabel lengkap


yang sesuai dengan kendaraan disediakan pada label yang
terpasang pada rangkaian kabel di daerah lampu belakang
kiri.

4
2. Perlindungan sistem kendaraan

2.1 Fungsi Keseluruhan sistem kendaraan E46 dilindungi terhadap


hubungan singkat. Perlindungan ini memastikan bahwa bila
terjadi peristiwa hubungan singkat, tidak ada komponen
yang akan rusak, bahkan dalam kondisi yang lebih ekstrim,
kendaraan tidak akan terbakar. Berbagai sistem, komponen
dan lampu diproteksi dengan cara yang berbeda.

Pengamanan yang sesuai dapat dilakukan dengan meng-


gunakan :

- sebuah sekering pengaman


- sebuah pengontrol

Penerapan dari berbagai bentuk perlindungan dengan


sekering pada E46 mencakup dari 5A - 250A.

Peralatan listrik lainnya dapat dilindungi sekering secara


langsung melalui pengontrol. Termasuk disini adalah keselu-
ruhan lampu luar E46 yang diproteksi melalui pusat sakelar
lampu.

Piranti keluaran bagi masing-masing lampu diimplementasi-


kan dalam bentuk sakelar-sakelar semikonduktor. Sakelar
mampu memutuskan sirkuit listrik apabila terjadi kelebihan
aliran arus listrik.

Setelah penyebabnya dapat dihilangkan (misalnya suatu


hubungan singkat), sakelar semikonduktor akan kembali
terhubung sehingga sirkuit listrik kembali berfungsi.
Kelebihan sakelar semikonduktor adalah berkurangnya
kemungkinan sumber inteferensi serta, dalam peristiwa
hubungan singkat, penggantian sekering pengaman dapat
dihilangkan.

5
Terdapat tiga lokasi pemasangan bagi sekering pengaman
pada E46:

- sebuah kotak sekering terletak di atas laci penyimpan


- sebuah kotak di dalam kompartemen mesin
- dalam kompartemen bagasi, bila baterai dipasang pada
tempat ini.

Apabila baterai kendaraan dipasang dalam kompartemen


bagasi, kabel catu tegangan primer dari baterai ke kotak
baterai dilindungi oleh sebuah sekering 250A.

KT-2293

Gbr. 1: Kotak sekering (di atas laci penyimpan)

KT-2279

Gbr. 2: Sekring 250 A (kompartemen bagasi, belakang kanan)

6
3. Susunan Sambungan Kutub Bumi dalam
Kendaraan

3.1 Fungsi Seperti telah diketahui, setiap peralatan listrik dihubungkan


dengan suatu sirkuit listrik. Bersama catu tegangan positif,
sambungan kutub bumi yang diperlukan merupakan bagian
dari sirkuit listrik. Hanya beberapa peralatan listrik yang
tidak berhubungan langsung dengan bumi, misalnya di-
hubungkan ke rumahnya. Sambungan dengan terminal
negatif baterai dilakukan oleh suatu kabel bumi terpisah
serta lempengan logam pada badan.

Karena sistem listrik dan peralatan yang menggunakan lis-


trik terus meningkat, hal ini akan menjurus pada permasala-
han yang besar apabila setiap sambungan bumi dipasang-
kan secara terpisah pada badan kendaraan.

Karena alasan ini, BMW telah memperkenalkan konektor-


konektor loom beberapa tahun yang lalu. Konektor ini dapat
dipakai untuk menghubungkan berbagai jenis kabel bumi.
Sebagai hasilnya, kegagalan fungsi cenderung jarang terjadi
di dalam sistem kendaraan dan suatu rangkaian kabel yang
rapi dan diatur dengan benar dapat dimungkinkan.

Konektor
loom bumi

KT-2279

Gbr. 3: Konektor loom bumi (ruang bagasi, belakang kanan)

7
4. Sistem Bus

4.1 Fungsi Beberapa sistem bus yang berbeda digunakan dalam ken-
daraan BMW. Sistem bus mana yang dipasang pada suatu
sistem atau sistem-sistem berbeda apa saja yang akan
dihubungkan bersama oleh suatu sistem bus
akan bergantung pada seberapa besar dan seberapa cepat
informasi harus diteruskan dari satu pengontrol ke pengon-
trol lainnya.
Jenis informasi yang diteruskan akan dikomunikasikan dari
satu pengontrol ke pengontrol lainnya dalam bentuk pesan-
pesan data.

4.2 Struktur Sistem-sistem bus berikut ini dipasang pada E46:

berbagai - D-Bus = Bus diagnosis


sistem Bus - CAN-Bus = Jaringan Daerah Pengontrol (CAN=Controler-
Area-Network)
dalam E46 - K-Bus = Bus karoseri

Komunikasi langsung atau tidak langsung antara Sistem


Informasi Diagnosis (DIS) atau MoDiC dengan pengontrol-
pengontrol yang mempunyai kemampuan diagnosis dilaku-
kan melalui D-Bus.
CAN Bus menghubungkan pengontrol unit-unit penggerak
dengan panel instrumen serta antara pengontrol dengan
pengontrol sehingga akan aktif manakala banyak daya yang
harus diteruskan secara cepat.
Pengontrol-pengontrol yang mempunyai kemampuan
berkomunikasi dan saling mempertukarkan informasi antar
pengontrol dihubungkan dengan K-Bus. K-Bus adalah suatu
rangkaian penghubung satu kabel dua arah. Master K-Bus
adalah modul dasar dan panel instrumen adalah cadangan-
nya.

8
Panel dengan Jam + CC

JAM + CC belakang
FH

KT-1865

Gbr. 4: Sirkuit logika bus perlengkapan utama

9
D-Bus DS2
K-Bus K-Bus PANEL
+ CC
CAN
BC

HS
SHD AIC

IHKA
SM RDC
DWA GM V
FHH
M FZV Tinggi/rendah
DDE
PDC VM II
DME
ZH

m/ a
AHM LWR
LSZ EWS III AGS

ABS/ASC
EVG CDC MFL
(Xenon)
C.. GR DSC III

C24 BM
1 Telepon CAN
Persiapan C23 BM LWS 5
C42-C44-CD43
2 GPS
(6-Zyl.) Nav. Japan C43

Gbr. 5: Sistem kelistrikan, perlengkapan maksimum


Nav. Basis C.. Nav.

Nav.Top BM
D-Bus DS2

SA
OBD II / DS2

K-Bus

US OBD II MRS III


ab 9/98

MRS II SBE GR 2

D-Bus DS2

OBD II / DS2

KT-1383

10
5. Baterai Kendaraan

5.1 Fungsi Dengan diluncurkannya E46, suatu generasi baterai dengan


penyempurnaan lanjut juga telah disediakan bagi BMW. Un-
tuk pertama kalinya BMW telah memasang baterai-baterai
yang benar-benar bebas perawatan. Melalui pemanfaatan
optimalisasi paduan kisi-kisi (kalsium-timbal) di dalam bate-
rai, konsumsi air dipertahankan pada tingkat rendah yang
konstan sepanjang usia pakai dari baterai.
Persediaan elektrolit cukup untuk pemakaian selama umur
baterai dan tidak memerlukan penyetaraan.
Sebagai akibat bertambahnya tinggi konstruksi baterai dari
175 mm menjadi 190 mm, terjadi pertambahan dalam perse-
diaan elektrolit, sehingga persediaan asam di dalam baterai
juga bertambah yang mempengaruhi kebebasannya dari
perawatan.

KT-2112

Gbr. 6: Baterai

Keterangan

1 Ketinggian asam, baterai baru 4 Elektrolit, persediaan asam


2 Ketinggan asam, baterai lama 5 Bahan aktif (Pb/Ca)
3 Kotak baterai

11
5.2 Kapasitas Untuk menjamin peralatan listrik mendapat pasokan energi
listrik, baterai dengan kapasitas berbeda dipasang pada
beban E46, bergantung pada perlengkapan yang terpasang pada
baterai kendaraan.
Kendaraan ECE kemudi kiri, 4 silinder : 55Ah/70Ah
Kemudi kiri/kanan, 6-silinder: 55Ah/70Ah/80Ah/95Ah

5.3 Lokasi Untuk menghasilkan distribusi berat kendaraan yang opti-


mal, baterai dapat dipasang baik dalam ruang mesin atau di
pemasangan ruang bagasi, tergantung pada mesin yang dipakai.
baterai Tipe ECE, LL, 4 silinder: dalam ruang mesin.
Tipe LL/RL, 6 silinder: dalam ruang bagasi.

5.4 Terminal Bertambahnya sistem listrik/elektronik dalam keseluruhan


kendaraan berarti bertambahnya kabel-kabel catu listrik
pengaman secara drastis. Hal ini telah mengantar pada penggunaan
baterai (SBK) kabel-kabel penghantar arus yang dikemas dengan kerapat-
an tinggi baik dalam daerah badan kendaraan maupun
dalam ruang mesin.
Pengaturan kabel-kabel ini dalam daerah yang jauh dari
daerah bahaya benturan tidak selalu dapat dilakukan.

KT-1457

Gbr. 7: Kabel penghantar arus

12
Oleh karena itu, BMW menerapkan suatu sistem sekering
listrik yang lengkap dalam E46 dengan tujuan meminimalkan
bahaya hubungan singkat bila terjadi kecelakaan berat. Un-
tuk mencapai hal ini, sistem kendaraan dibagi menjadi sirku-
it start dan sirkuit catu sistem kendaraan. Keseluruhan sis-
tem catu sirkuit kendaraan dilindungi terhadap hubungan
singkat dengan menggunakan sekering-sekering arus tinggi
khusus.
Hanya kabel ke motor starter dan altenator yang tidak dapat
dilindungi dengan metode pengaman konvensional karena
harus menghantar arus yang sangat tinggi ketika motor
starter terpasang dan dikenakan ke tegangan listrik secara
permanen.
Karena alasan ini, metode pengaman yang dikembangkan
oleh BMW dan telah terpasang pada E38 dan E39 juga di-
pakai pada E46. Metode pengaman ini secara praktis telah
menghilangkan bahaya hubungan singkat, bila terjadi
kecelakaan yang berat.

Komponen pengaman ini diberi nama "terminal pengaman


baterai" (SBK) dan dipasang sangat dekat ke terminal positif
baterai.
Terminal pengaman ini terdiri dari sebuah klem konvensional
yang disekrupkan ke terminal positif dan dihubungkan
dengan sebuah silinder berongga.
Suatu muatan pendorong disimpan di dalam silinder
berongga ini. Seperti halnya kantung udara dan pengencang
sabuk pengaman, alat piroteknis ini dikontrol dan diaktifkan
dari pengontrol kantung udara.

Strategi pemicuannya pun sama seperti pemicuan pada


kantung udara serta memiliki nalar perlindungan yang sama.
Keseluruhan unit diselubungi dengan perisai plastik yang
akan menahan kabel apabila kabel tercabut keluar dan
menguncinya sehingga tidak dapat tersambung kembali.

Dengan cara ini, kabel dengan aman dipisahkan secara me-


kanis dari baterai, dan juga secara elektrik, dalam waktu 2
milidetik. Fungsi perlindungan yang tercapai dengan cara ini
juga meliputi jaringan kabel lengkap yang tersusun dari
baterai melalui bagian dalam kendaraan, kompartemen
mesin, dan alternator.

Namun demikian, oleh karena suatu pemisahan telah dise-


diakan, sistem kendaraan tetap mampu berfungsi sewaktu
SBK dipicu, sepanjang tidak satu pun dari sekering-seker-
ing utama yang terbakar oleh karena hubungan singkat di
dalam suatu sirkuit listrik. Hal ini memastikan bahwa seluruh
fungsi utama seperti lampu-lampu, lampu peringatan baha-
ya, telepon, dan lain-lain tetap terlindungi.

13
5.5 Fungsi Urutan pemisahan kabel diperlihatkan dalam ilustrasi
berikut.

KT-1459

Gbr. 8: Status awal SBK, waktu 0,00 milidetik.

KT-1460

Gbr. 9: Proses pemisahan SBK dimulai, waktu kira-kira 0,22 milidetik.

14
KT-1461

Gbr. 10: Proses pemisahan SBK selesai, waktu kira-kira 0,45 milidetik.

KT-1462

Gbr. 11: Kabel SBK dikunci, waktu kira-kira 3,00 milidetik.

15
6. Lokasi Pemasangan Pengontrol

6.1 Fungsi Dalam sebuah kendaraan kompak seperti E46, bertambah-


nya sistem-sistem yang diatur dan dikontrol secara elektron-
ik telah menyebabkan biaya yang cukup besar dalam
memasang pengontrol. Di samping keterbatasan ruang,
lokasi pemasangan yang dipilih harus sedemikian rupa, se-
hingga menyediakan perlindungan terbesar terhadap keru-
sakan pada saat terjadi kecelakaan.
Akses ke pengontrol sedapat mungkin dengan biaya kerja
yang minimum.
Lokasi pemasangan diletakkan sedemikian rupa, sehingga
rangkaian kabel dari pengontrol ke sensor, sakelar, dan ak-
tuator dapat dibuat sependek mungkin.

Pengontrol
DME

Pengontrol
Transmisi

Kotak sekering
di mesin

KT-2292

Gbr. 12: Kotak E (kompartemen mesin, depan kiri)

16
Relai lampu kabut
Relai kipas/blower pemanas

Relai klakson
Relai pompa bahan bakar

Dudukan relai GM V GR 2 Modul perlengkapan


tambahan kaca spion
RDC

KT-2289

Gbr. 13: Kotak peralatan (di belakang laci penyimpanan)

17
7. Panel Instrumen

7.1 Gambaran Panel instrumen dirancang sebagai satu piranti tertutup


dengan sistem elektronik yang terintegrasi.
umum

KT-2203

Gbr. 14: Rancangan panel instrumen

Untuk menyatakan fungsi tampilannya, panel instrumen


memperoleh informasi mengenai berbagai sakelar, sensor
dan pengontrol yang berbeda.

Informasi yang diterima akan dievaluasi dan ditampilkan


bergantung pada status pin (pin 30, pin R, pin 15).

Pada pin 30 dan posisi kunci kontak 0, jarak tempuh, waktu,


atau suatu fungsi panel kontrol dapat diaktifkan untuk dilihat
dengan mengaktifkan tombol instrumen kiri. Pada akhir
suatu perjalanan dan kunci kontak di putar ke 0 maka suatu
tampilan ketinggian oli akan muncul bilamana ketinggian oli
telah turun di bawah ketinggian minimum yang ditentukan
selama melakukan perjalanan.

Setelah pin R diaktifkan, fungsi-fungsi berikut akan ditampil-


kan: jarak tempuh total, jarak tempuh perjalanan, tampilan
interval servis dan, setelah kurang lebih 5 detik, waktu serta
panel komputer akan berfungsi dalam tampilan interval
servis.

18
Ketika pin 15 diaktifkan, panel instrumen akan beroperasi
penuh. Panel instrumen ini akan melakukan pemeriksaan
awal sebelum kendaraan bergerak serta berkomunikasi
dengan berbagai pengontrol. Setelah itu kontrol-pemerik-
saan siap untuk ditampilkan.

Pengaktifan dari berbagai lampu-lampu indikator dilakukan


setelah pin R atau pin 15. Hal ini bergantung pada apakah
fungsi telah siap atau tidak untuk beroperasi setelah pin R
atau pin 15.

Fungsi-fungsi lain yang bekerja di balik layar adalah fungsi


pintu gerbang dan fungsi master diagnosis.

7.2 Struktur Daerah tampilan panel instrumen E46 sangat luas. Dalam
fungsi pengawasan, seluruh bagian kendaraan akan diliput
sistem dan, apabila diperlukan, informasi yang sesuai akan dinya-
takan kepada pengemudi.

- pengontrol DME/DDE (CAN-Bus)


- pengontrol ABS/ASC (CAN-Bus)
- pusat sakelar lampu (K-Bus)
- modul dasar ZKE (K-Bus)
- pengontrol kantong udara (K-Bus)
- Unit kontrol AGS/EGS (CAN-Bus; pilihan tambahan)
- pengontrol tempomat (hanya dengan M43; pilihan
tambahan)
- pengontrol RDC (K-Bus; pilihan tambahan 9/98)
- sakelar termostatis (khusus Jepang)
- Panel instrumen
- sensor suhu luar (khusus dengan panel komputer)
- sensor kampas rem, depan kiri
- sensor tangki bahan bakar 1 + 2
- sakelar rem tangan
- sakelar cairan alat semprotan pembersih kaca
- sakelar ketinggian cairan pendingin
- sakelar minyak rem
- sakelar kait sabuk (AS, Jepang, Negara-negara teluk)
- kakelar pengenal kunci kontak (AS)
- sakelar tekanan oli
- sensor ketinggian oli termal (TOG)
- sakelar batang kemudi (hanya dengan panel komputer)
- tombol instrumen, sebelah kanan (tekan, putar ke kiri
dan ke kanan)
- tombol instrumen sebelah kiri
- CAN-Bus (kecepatan mesin, suhu, waktu injeksi, dll.)
- pin 61; alternator
- pin 31
- pin 30
- pin R
- pin 15

19
Tanki 1
Tanki 2

analog
Driver CAN-Bus
Temp. oli
CAN
Temp. luar
Voltase batere
Driver
diagnosis Diagnosis
Sistem pelindung kemudi
Panel T1
Panel T2

terinterupsi
Panel T3 Pesan
K-Bus K-Bus
Panel T4
Pin 15
Pin R

SIECO
Temp. cairan pendingin Pra-kendara
BVA1 Spidometer
Pin 50 Lampu peringatan
SIA
Wiper LCD-PWM

digital
Sabuk pengaman
Central lock PROM

FGR
Pin 81
Driver Layar
Tekanan oli LCD LCD
Ketinggian cairan pendingin

Indikator
ABS
dyn.

persnelling
TUNS

Driver unit
8V/8.5V pengukuran Unit pengukuran
standby

standby

8V/8.5V
tertutup

tertutup
Pin 30 Lampu sorot
5V

5V

Lampu sen kr.


Lampu sen kn.
Lampu kabut dpn.

Lampu kabut blk.

Driver LED dan terminal tambahan


Lampu peringatan rem scr. umum Tangki cadangan
ABS Lampu-lampu Transmisi NP
ASC indikator Lampu WSZ
yang dikontrol
URSS Lampu SIA
secara
OT Cat langsung Lampu BC
9 x CC LED

Airbag Lampu CC
Minyak rem
Lampu instr.
ASC
Periksa
DDE/E cat
FGR
Pengisi batere
Lampu peringatan
sabuk pengaman
Ketinggian oli
OT cairan pendingin
Tekanan oli
Lampu peringatan
rem

KT-2209

Gbr. 15: Diagram sirkuit panel instrumen

20
7.3 Struktur dan Panel instrumen dapat diandaikan sebagai suatu piranti ter-
tutup. Panel instrumen ini terdiri dari berbagai komponen
rancangan berbeda yang tidak dapat dipertukarkan secara sendiri-
panel sendiri bilamana terjadi kerusakan. Rancangan panel instru-
men ditentukan oleh lima buah tampilan analog. Tampilan-
instrumen tampilan ini menyatakan kecepatan kendaraan dan kecepa-
tan mesin, dua buah tampilan yang lebih kecil menunjukkan
suhu cairan pendingin dan ketinggian bahan bakar dalam
tangki, serta sebuah indikator konsumsi bahan bakar yang
disatukan dalam tampilan spedometer yang menampilkan
konsumsi bahan bakar yang sedang berlangsung. Instru-
men-instrumen dan jarum penunjuk pada tampilan diberi
penyinaran dari belakang. Skala pada tampilan dirancang
untuk disesuaikan dengan negara masing-masing dan juga
dihubungkan ke kendaraan dan mesin.

KT-2203

Gbr. 16: Rancangan panel instrumen

Total jarak tempuh dan jarak perjalanan dirancang sebagai


tampilan layar kristal cair (LCD) dengan warna cahaya
oranye.Tampilan jam digital dan fungsi panel komputer juga
tersedia dalam tampilan LCD. Sewaktu fungsi panel kom-
puter diaktifkan, nilai-nilai fungsi, simbol dan besaran fungsi
akan ditonjolkan. Bila tidak, hanya jam digital yang akan
ditampilkan.

21
Tampilan panel komputer digunakan untuk menampilkan in-
terval servis.

KT-2194

Gbr. 17: Tampilan layar LCD

Suatu tampilan layar LCD tambahan digunakan bersama


transmisi otomatis (pilihan tambahan) guna menampilkan
posisi tuas pemilih persneling, program pengendaraan dan
persneling yang sedang aktif dengan pemindahan langkah
demi langkah.

KT-2192

Gbr. 18: Indikator persneling LCD

Tampilan kontrol-pemeriksaan dinyatakan melalui lampu-


lampu LED yang disusun dalam suatu sebaran di bagian
bawah diagram gambar kendaraan. Sebagai tambahan, ter-
dapat 26 lampu LED kontrol yang disesuaikan dengan dia-
gram gambar yang terpasang termasuk sebuah lampu LED
untuk suhu lebih dan sebuah lampu LED untuk tangki bahan
bakar cadangan. Lampu-lampu LED ini disolder pada papan
sirkuit dan tidak dapat diganti. Keseluruhan sistem elektron-
ik yang dibutuhkan untuk panel instrumen dipasang pada
sebuah papan sirkuit lapis ganda.

KT-2202

Gbr. 19: Diagram gambar kontrol-pemeriksaan

22
Hanya ada satu versi sistem elektronik untuk semua varian
mesin, kendaraan, dan negara. Di bagian akhir proses
produksi atau pada saat penggantian panel instrumen oleh
departemen servis, suatu penyesuaian pada kendaraan
harus dilakukan melalui pemprograman yang bersesuaian.

Penamaan panel instrumen dan lampu indikator akan berbe-


da dan bergantung pada varian negara.
Berikut ini adalah susunan berbagai komponen yang berbe-
da di panel instrumen:

- papan sirkuit dengan piranti elektronik


- spedometer
- takometer
- tampilan konsumsi bahan bakar di bagian bawah
takometer
- tampilan suhu cairan pendingin.
- tampilan ketinggian bahan bakar dalam tangki
- Informasi berikut dapat dibaca melalui tampilan layar
LCD:
jarak tempuh total
jarak tempuh perjalanan
tampilan servis interval: sisa jarak tempuh, servis oli, sim-
bol jam
penunjuk waktu (jam)
fungsi panel komputer (pilihan tambahan)
- tampilan LCD untuk transmisi otomatis (pilihan tambahan)
program transmisi
posisi penggerak persneling
indikator gigi persneling dengan pemilihan persneling
langkah demi langkah
tampilan program darurat transmisi
- diagram gambar kontrol-pemeriksaan dengan 9 buah
lampu LED:
pintu depan kiri
pintu depan kanan
pintu belakang kiri
pintu belakang kanan
penutup bagasi
lampu depan kiri
lampu depan kanan
lampu belakang kiri
lampu belakang kanan
- lampu LED diagram gambar untuk paling banyak 26 buah
lampu indikator.
- tombol instrumen sebelah kiri
- tombol instrumen sebelah kanan

23
7.4 Fungsi Panel instrumen menjalankan berbagai fungsi yang berbe-
da, memberikan informasi baik secara visual maupun akus-
tik, serta menerima dan meneruskan sinyal ke pengontrol-
pengontrol yang lain. Untuk penerimaan sinyal dan peneru-
sannya ke pengontrol-pengontrol yang lain, panel instrumen
dihubungkan dengan beberapa rangkaian penghubung dan
bertindak sebagai pintu gerbang. Rangkaian-rangkaian
penghubung tersebut adalah:

- K-Bus
- Bus D
- CAN-Bus

Sinyal-sinyal yang diterima panel instrumen


melalui K-Bus

Jenis informasi Sumber Penerima

pintu-pintu, penutup bagasi modul dasar panel instru-


men

kesalahan pada lampu kendaraan pusat sakelar lampu panel instru-


men

kesalahan pada lampu rem pusat sakelar lampu panel instru-


men

kontrol sinyal lampu belok (lampu dim) pusat sakelar lampu panel instru-
men

sinkronisasi sinyal lampu belok (lampu pusat sakelar lampu panel instru-
dim) men

lampu posisi, sorot dekat, sorot jauh, pusat sakelar lampu panel instru-
lampu kabut men

kesalahan pada lampu belakang pusat sakelar lampu panel instru-


men

kunci kontak penghenti kendaraan elektronik panel instru-


men

DME-S-AC, sakelar AC IHKR panel instru-


men

DME-LSZ-KK, beban torsi AC IHKR panel instru-


men

pemindahan, bacaan jarak km pusat sakelar lampu panel instru-


men

fungsi penyetelan ulang panel kom- panel monitor/komputer navigasi panel instru-
puter men

tampilan jarak tempuh, pilihan tam- panel monitor/komputer navigasi panel instru-
bahan 9/98 men

tekanan ban, pilihan tambahan 9/98 kontrol tekanan ban panel instru-
men

24
Sinyal-sinyal yang diterima melalui CAN-Bus

Jenis informasi Sumber Penerima

kecepatan mesin DME/DDE panel instrumen

konsumsi bahan bakar DME/DDE panel instrumen

suhu cairan pendingin DME/DDE panel instrumen

suhu udara luar panel instrumen IHKA

posisi tuas pemilih persneling AGS panel instrumen

program persneling AGS panel instrumen

tampilan kegagalan fungsi transmisi AGS panel instrumen

lampu indikator kontrol kestabilan otomatis ASC panel instrumen

periksa mesin DME/DDE panel instrumen

lampu kontrol kecepatan jelajah DME/DDE panel instrumen

pijaran awal DDE panel instrumen

lampu indikator EBV ASC panel instrumen

ketinggian bahan bakar dalam tangki panel instrumen DME

Nomor indentifikasi kendaraan panel instrumen LWS

Tampilan kecepatan

Kecepatan diperoleh setelah pin 15, dari sejumlah impuls


jarak yang dikirim dari unit kontrol ABS/ASC dan dibaca oleh
sensor kecepatan ABS di bagian belakang kiri. Kecepatan
yang dihitung, yang tergantung pada diameter roda, disaji-
kan dalam bentuk tampilan analog di spidometer.

Skala spidometer dirancang menurut variasi negara, dalam


km/jam atau mil per jam (mph). Batas skala adalah seragam
pada 250km/jam atau 155mph. Penyimpangan jarum
penunjuk dibatasi ke atas. Peredaman jarum penunjuk diatur
oleh perangkat lunak/software untuk mendapatkan sifat-si-
fat jarum penunjuk yang bebas dari permasalahan dinamis.

KT-2206

Gbr. 20: Spidometer

25
Tampilan jarak tempuh total dan jarak tempuh perjalanan

Jarak kilometer dari jarak tempuh total disimpan setiap detik


dalam EEPROM.
Sebagai tambahan, suatu data duplikat juga disediakan se-
bagai cadangan penyimpanan bacaan kilometer dan data
interval servis untuk setiap 100 Km di dalam EPROM dari
pusat sakelar lampu guna mengamankan data bilamana ter-
jadi kerusakan pada panel instrumen.

Setiap kali panel instrumen hendak diganti dengan yang ba-


ru, bacaan kilometer dan interval servis harus dipindahkan
sesuai skema khusus dari pusat sakelar lampu.
Jarak tempuh total ditampilkan pada tampilan LCD dalam
bentuk bilangan 6 digit setelah pin R atau pada pin 30 sela-
ma 25 detik setelah tombol instrumen kiri diaktifkan.

Jarak perjalanan dinyatakan dalam tampilan LCD sebagai


bilangan 4 digit hingga sepersepuluh kilometer setelah pin
R. Perekam jarak perjalanan dapat disetel ulang ke nol
dengan menggunakan tombol instrumen sebelah kiri sete-
lah pin R.

Takometer

Informasi mengenai kecepatan mesin tersedia setelah


pengaktifan pin 15 dalam bentuk pesan CAN-Bus yang
datang dari pengontrol DME/DDE. Takometer diberi skala
dalam "putaran per menit". Bagian yang berwarna merah
menandakan kelebihan putaran. Batas akhir skala dan
batasan bidang peringatan tersedia dalam variasi mesin
bensin dan mesin diesel.

KT-2208

Gbr. 21: Takometer dengan tampilan konsumsi bahan bakar

26
Tampilan konsumsi bahan bakar

Nilai sesungguhnya dari konsumsi bahan bakar yang ber-


hubungan dengan jarak dihasilkan dari informasi volume in-
jeksi bahan bakar yang berasal dari unit kontrol DME/DDE
dalam bentuk pesan CAN-Bus.

Perhitungan konsumsi bahan bakar dikonversi khusus


menurut negaranya dalam bentuk l/100 km, km/l atau
mls/gal dan ditampilkan dalam bentuk tampilan analog
dalam instrumen kecil di bawah takometer. Di bawah am-
bang batas kecepatan 10 km/jam, tampilan konsumsi ba-
han bakar disetel mundur pada 0 l/100 km.

Indikator ketinggian bahan bakar dalam tangki

Ketinggian bahan bakar dalam tangki disajikan dalam ben-


tuk tampilan analog oleh meteran bahan bakar. Skala volume
tangki diberikan dalam bentuk persentasi dari isi keseluru-
han tangki.

Di bawah ambang batas bahan bakar cadangan yang dite-


tapkan, lampu indikator tangki bahan bakar cadangan akan
menyala. Getar kedipan lampu indikator cadangan ini dice-
gah oleh peredam yang dikendalikan oleh perangkat lunak.
Dua buah sensor tangki, yang dirancang sebagai sensor
tuas tahanan, menerima arus dari panel instrumen. Sinyal
tangki bahan bakar analog diperiksa oleh sistem elektronik
yang berbeda. Volume tangki bahan bakar dihitung dari
sinyal oleh sebuah program perangkat lunak.

KT-2207

Gbr. 22: Tampilan tangki

27
Suhu cairan pendingin

Suhu cairan pendingin dikirim ke panel instrumen sebagai


suatu pesan CAN-Bus dari unit kontrol mesin DME/DDE.
Suhu yang diterima akan dievaluasi dan ditampilkan
sedemikian rupa dalam bentuk tampilan semu "dingin-OK-
terlalu panas". Tampilan berupa tampilan analog. Apabila
jarum penunjuk mencapai sisi daerah peringatan yang ber-
warna merah, jarum akan bergerak dengan cepat ke tengah
daerah peringatan.

KT-2205

Gbr. 23: Meteran suhu cairan pendingin

Indikator persneling

Apabila kendaraan dilengkapi dengan transmisi otomatis,


sebuah tampilan posisi tuas pemilih persneling dan program
pengendaraan akan muncul pada layar tampilan LCD yang
terpisah di panel instrumen sewaktu pin 15 diaktifkan.
Tampilan akan berupa pemilihan langkah demi langkah, per-
sneling yang terpasang dan simbol program transmisi daru-
rat bilamana terjadi kegagalan fungsi transmisi.

Sistem elektronik panel instrumen menerima informasi yang


diperlukan melalui CAN-Bus oleh pesan data yang dikirim
dari unit kontrol EGS/AGS.

28
Tampilan ketinggian oli mesin

Oleh karena perpanjangan masa penggantian oli hingga


kurang lebih 20.000 km, maka dibutuhkan pengamatan
terhadap ketinggian oli mesin.
Suatu tampilan keadaan oli yang terlalu rendah akan dilaku-
kan melalui sebuah lampu LED yang dikendalikan oleh
mikroprosesor bersama dengan lampu indikator tekanan oli.
Lampu LED merah akan diaktifkan ketika tekanan oli terlalu
rendah dan lampu LED kuning akan menyala ketika keting-
gian oli berada di bawah batas minimum.

Pada dasarnya tekanan oli lebih diprioritaskan dibandingkan


ketinggian oli. Apabila ketinggian oli dideteksi telah berada
di bawah tetapan batasan yang aman, lampu LED dari
kontrol ketinggian oli akan disimpan sampai dikenali oleh
kunci kontak pada posisi 0. Sebuah sensor ketinggian oli
termal (TOG) digunakan untuk merekam ketinggian oli.

Sensor ketinggian oli termal (TOG)

TOG menghasilkan sinyal dengan lebar pulsa dan frekuensi


yang berbeda. Jangkauan frekuensi adalah rendah dan ter-
letak antara 1Hz - 250Hz. Waktu sinyal digital rendah/tinggi
ini berhubungan dengan waktu pemanasan atau pendingin-
an dari elemen yang terletak di dalam sendor. Waktu ini juga
tergantung pada suhu oli mesin (waktu tinggi) dan
ketinggian oli (waktu rendah).
Pada suhu pengoperasian, hubungan antara waktu rendah,
kecepatan mesin dan ketinggian oli dibentuk berdasarkan
kurva karakteristik motor dependen.

Informasi untuk "ketinggian di atas/di bawah nilai yang


ditentukan" dihasilkan dari sinyal ini. Pengaktifan tekanan oli
dan lampu indikator ketinggian oli.

29
Situasi pengen- Sensor rusak Sensor + Konsumsi oli Rugi-rugi Tekanan oli
daraan ketinggian normal oli terlalu
oli OK rendah

Pin 15 aktif, mesin 0 0 0 0 2


mati

Mesin hidup, 1 0 0 0
tekanan oli normal LED berganti dari merah
ke kuning, memori kesala-
han

Mobil mulai berg- 0 0 0 0 2


erak, fase pemana-
san

Mesin pada suhu 0 0 0 1 2


operasional

Kendaraan tidak 0 0 0 1 2
bergerak, mesin
hidup

Akhir perjalanan, 0 0 1* 1* 0
mesin mati, pin 15
mati

0 = kedua lampu LED mati


1 = lampu LED kuning menyala
2 = lampu LED merah menyala
* = jendela waktu: 10 detik

Pengaktifan lampu LED secara simultan tidak diperboleh-


kan. Pengaktifan lampu LED merah lebih diprioritaskan
dibandingkan lampu LED kuning.

Peringatan umum dan sinyal indikator

Panel instrumen E46 memungkinkan pemasangan lampu in-


dikator hingga maksimal 26 buah. Lampu-lampu indikator ini
memberikan peringatan kepada pengemudi sewaktu terjadi
keadaan yang berbahaya pada kendaraan atau pengemudi.
Berbagai lampu indikator dirancang dengan warna yang
berbeda-beda.

Warna-warna lampu indikator memungkinkan pengemudi


mengenali dengan segera apakah peringatan meliputi per-
masalahan yang dapat mempengaruhi kemampuan peng-
operasian kendaraan atau sistem, apakah pengemudi harus
melakukan suatu pemeriksaan, atau apakah kendaraan per-
lu dibawa ke bengkel sesegera mungkin.

Jangkauan peringatan dan indikator meliputi fungsi-fungsi


berikut:

30
- pemeriksaan internal sebelum pengendaraan dari
berbagai lampu indikator.
- peringatan akustik dan visual sinyal lampu belok secara
simultan dengan lampu belok.
- peringatan akustik: "lampu menyala"
- peringatan akustik kunci kontak (tergantung negaranya)
- peringatan akustik dan visual pengencang sabuk (tergan-
tung negaranya)
- peringatan akustik kecepatan (tergantung negaranya)
- indikator akustik dan visual tekanan ban (9/98)
- peringatan visual ketinggiaan oli dan kekurangan oli
- peringatan akustik dan visual rem tangan (tergantung
negaranya)
- peringatan akustik dan visual suhu udara luar melalui
tampilan panel komputer dan pemancar akustik.

KT-2191

Gbr. 24: Gambaran umum lampu-lampu indikator

Keterangan

1 Lampu indikator pengisian baterai 12 Lampu indikator keausan kampas rem

2 Lampu indikator lampu jauh 13 Lampu indikator kontrol tekanan ban

3 Lampu indikator tekanan oli/ketinggian oli 14 Lampu indikator kerapatan gas

4 Lampu belok 15 Pemeriksaan mesin

5 Lampu indikator kontrol kestabilan otomatis 16 Lampu indikator katup throttle (MDK)

6 Lampu indikator lampu kabut 17 Lampu indikator ketinggian cairan pend-


ingin

7 Lampu indikator lampu kabut belakang 18 Tempomat

8 Lampu indikator suhu lebih konverter katal- 19 Lampu indikator sabuk pengaman
isis

9 Lampu indikator ketinggian cairan alat sem- 20 Lampu indikator kantung udara
protan pembersih kaca

10 Lampu peringatan rem umum 21 Lampu indikator kap atap mobil

11 Lampu indikator sistem rem anti-mengunci 22 Pemijar-awal/mesin diesel

31
Hubungan fungsional pengaktifan
berbagai lampu indikator

Tekanan oli, ketinggian oli dan lampu indikator pengisian


baterai dikendalikan oleh mikroprosesor. Lampu indikator
tekanan oli menjalankan fungsi ganda. Lampu menunjukkan
tekanan oli yang terlalu rendah serta ketinggian oli di bawah
batas minimum. Apabila tekanan oli terlalu rendah, lampu
indikator merah segera menyala. Jika ketinggian oli berada
di bawah batas nilai minimum yang tersimpan dalam
pengontrol, tampilan akan membedakan antara kekurangan
oli dan pemakaian oli. Apabila terjadi kekurangan oli, lampu
indikator kuning akan segera menyala; jika terjadi konsumsi
oli, kejadian ini akan disimpan dan lampu indikator kuning
akan menyala selama jangka waktu terbatas 10 detik setelah
mesin dimatikan.

Pengaktifan lampu indikator tempomat bergantung pada


varian mesin. Untuk mesin 4-silinder dengan pengontrol
tempomat konvensional, masukan FRG digerakkan oleh
pengontrol dan informasi dikirimkan ke mikroprosessor.
Jika fungsi tempomat terintegrasi dalam pengontrol DME
atau DDE, informasi mengenai tempomat yang diaktifkan
akan dikirim ke panel instrumen melalui CAN-Bus. Hal ini
berlaku untuk semua mesin 6 silinder.

Tampilan "keausan kampas rem" menyala segera setelah


sensor mengenali kondisi kampas rem dan menyimpan
datanya. Evaluasi ulang tidak akan dilakukan sampai pin
15 diaktifkan kembali di mana lampu indikator tidak dapat
dipadamkan sampai setelah 25 detik tanpa adanya
kesalahan. Dengan pengaktifan pin 15, lampu indikator
untuk cairan alat semprot pembersih jendela serta keting-
gian cairan pendingin akan diaktifkan setelah periode
evaluasi selama 25 detik.

Beberapa lampu indikator jarang diaktifkan sebagai per-


ingatan. Jika salah satu dari lampu indikator tidak berfung-
si karena rusak, pengemudi tidak dapat memperoleh infor-
masi melalui lampu LED.

32
Untuk menghindari situasi ini dan memberikan jaminan
kepada pengemudi bahwa indikator berfungsi baik, lampu-
lampu indikator ini dikenakan pemeriksaan sebelum
pengendaraan.
Pada pemeriksaan sebelum pengendaraan, lampu indikator
diaktifkan secara sinkron oleh mikroprosesor selama
beberapa detik setelah pin 15 diaktifkan.

Dengan cara ini, lampu-lampu dikenakan suatu pengujian


fungsional. Lampu-lampu indikator tambahan juga dikena-
kan pemeriksaan sebelum pengendaraan ini dengan
pengaktifan dari luar oleh pengontrol-pengontrol lain.
Lampu-lampu indikator yang diaktifkan oleh mikroprosesor
adalah:

- bahan bakar cadangan


- rem parkir, minyak rem
- tampilan keausan kampas rem
- suhu lebih cairan pendingin

Lampu-lampu indikator yang diaktifkan dari luar adalah:

- kontrol kestabilan otomatis


- sistem rem anti-mengunci
- kantung udara
- program transmisi darurat
- pemeriksaan mesin
- kontrol kinerja mesin elektronik

Peringatan akustik

Pendukung akustik dapat juga disediakan bersama-sama


dengan peringatan visual dan pengingat visual. Sinyal akus-
tik dapat dikirim melalui suatu relai atau pemancar akustik
yang merupakan komponen dari panel instrumen, atau
melalui sumber bunyi dari luar. Bergantung pada peristiwa
yang terjadi, peringatan dilakukan melalui bunyi sekali atau
berulang-ulang secara putus-putus.

Sinyal pengamatan belok visual didukung oleh sakelar suara


dari relai yang berada dalam kotak kapsul. Bunyi relai
akan terdengar secara sinkron dengan lampu LED sinyal be-
lok (75/menit, atau 150/min jika terjadi kesalahan). Relai di-
solder pada papan sirkuit PCB di panel instrumen.

33
Peringatan "Lampu menyala" diberikan secara akustik oleh
pemancar akustik. Selama pesan "Lampu menyala", pene-
rangan pada tampilan jarak yang telah ditempuh akan tetap
diaktifkan. Peringatan “Lampu menyala“ dapat direspon
dengan menekan tombol instrumen kiri.
Pada berbagai varian negara, gong yang terpasang dalam
kendaraan digunakan untuk memberikan peringatan pada
berbagai fungsi. Gong ini digunakan sebagai peringatan un-
tuk sabuk pengaman ( AS, Jepang, dan Negara-negara Te-
luk), kunci kontak (AS) dan kecepatan (Negara-negara teluk).

- Peringatan sabuk pengaman: Setelah pengaktifan pin 15,


suatu sinyal akustik terputus-putus akan berbunyi 4 kali
setiap selang waktu 1,5 detik sampai sabuk pengaman
dikencangkan. Bunyi maksimum adalah selama 6 detik.

- Peringatan "Lampu menyala": Peringatan ini dibunyikan


oleh pemancar akustik, tapi hanya dapat diaktifkan
sekali. Peringatan diaktifkan ketika lampu dinyalakan dan
kunci kontak berada pada posisi 0. Peringatan ini dapat
ditiadakan dengan cara mengaktifkan pin R, lampu mati
atau setelah menutup pintu pengemudi. Lama waktu per-
ingatan berbunyi di setel untuk pada 4 detik.

- Peringatan kunci kontak: Jika pada saat pin 15 OFF dan


pin R ON, pintu pengemudi terbuka, suatu sinyal akustik
akan berbunyi guna mengingatkan pengemudi. Peringat-
an akan hilang bila kunci kontak dilepaskan, menutup pin-
tu pengemudi atau setelah selang waktu selama kurang
lebih 30 menit.

- Peringatan kecepatan: Ketika batas ambang kecepatan


yang telah ditetapkan terlampaui, sinyal akustik akan di-
hasilkan. Peringatan kecepatan yang berikutnya hanya
dapat diaktifkan jika kecepatan telah berkurang lebih dari
4 km/h di bawah ambang batas.

34
Peringatan Aturan Gong Pemancar Relai akustik Keluaran
akustik

Peringatan kecepatan ya dapat dapat dipro- sekali


diprogram gram

Peringatan suhu tidak dapat dapat dipro- sekali


diprogram gram

Peringatan sabuk pengaman ya dapat dapat dipro- sekali


diprogram gram

Peringatan lampu-lampu tidak dapat dipro- terputus-putus


gram

Peringatan kontrol tekanan ban tidak dapat dapat dipro- sekali


diprogram gram

Peringatan ketinggian oli tidak dapat dapat dipro- sekali


diprogram gram

Peringatan rem tangan tidak dapat dapat dipro- terputus-putus


diprogram gram

Peringatan kunci kontak ya dapat dapat dipro- berkala


diprogram gram

Penerangan dan rancangan untuk malam hari

Penerangan dan rancangan untuk malam hari pada panel


instrumen dirancang sedemikian rupa sehingga ketika
mengendarai mobil di malam hari, tampilan instrumen dapat
dikenali dan dibaca sebaik pada waktu siang hari.
Rancangan malam hari disusun sedemikian rupa, sehingga
lampu penerangan memberikan cahaya yang enak
dipandang dan tidak menyebabkan efek silau.

Penunjuk skala, jarum penunjuk dan layar tampilan LCD disi-


nari dari belakang dengan lampu-lampu LED oranye.
Lampu-lampu LED untuk menerangi dari belakang tampilan
panel instrumen dioperasikan dengan pin 58g.

Intensitas penerangan lampu LED yang lain untuk pene-


rangan layar LCD, kontrol-pemeriksaan (Check control),
tampilan interval servis dan indikator gigi persneling diatur
oleh sinyal modulasi lebar pulsa (PWM) yang dikirim oleh
pusat sakelar lampu melalui K-Bus ke panel instrumen.
Sinyal PWM tergantung pada foto-transistor dan pengakti-
fan pin 58g.

35
7.5 Penyimpanan Pada saat penggantian panel instrumen, bacaan jarak
tempuh total serta data tampilan interval servis perlu untuk
data tetap dipertahankan. Untuk itu, data-data berikut disimpan
pengaman dengan aman di dalam pusat sakelar lampu:

- Nomor indentifikasi kendaraan (VIN)


- Jarak tempuh total
- Interval servis - banyaknya cairan (liter) sejak penyetelan
ulang terakhir: misalnya 887
- Interval servis - penghitung waktu sejak penyetelan ulang
terakhir: misalnya 452 hari interval servis.
- Pemeriksaan waktu untuk AS dan Kanada: 0

Pemeriksaan data dilakukan setelah setiap kali pengaktifan


pin 15. Jika hal ini dilakukan pada saat nomor identifikasi
kendaraan yang tersimpan di dalam dua buah pengontrol
berbeda, akan terjadi titik manipulasi.
Oleh karena ini, hal-hal berikut harus diperhatikan selama
penggantian panel instrumen atau pusat sakelar lampu
(LSZ):

1. Pemasangan pusat sakelar lampu (LSZ) yang baru

Setelah pengaktifan pin 15, titik manipulasi akan terjadi di


dalam panel instrumen karena nomor identifikasi kendaraan
di dalam kedua pengontrol tidak sama (LSZ = 0000). Tidak
terjadi pembaharuan data total jarak tempuh dan data inter-
val servis. Namun demikian, fungsi kontrol pusat sakelar
lampu tetap aktif.

Jika suatu pengujian bergerak (test-drive) dilakukan pada


keadaan ini, total jarak yang ditempuh akan dihitung dan di-
simpan dalam panel instrumen tetapi tidak diteruskan ke pu-
sat sakelar lampu.
Apabila, setelah pengujian bergerak, LSZ yang terpasang
semula dipasangkan kembali pada kendaraan, nilai-nilai ter-
baru untuk total jarak yang telah ditempuh dan data interval
servis akan diteruskan ke LSZ dan dituliskan ke dalam
memori setelah pin 15 diaktifkan.
Jika LSZ yang baru tetap berada dalam kendaraan, nomor
indentifikasi kendaraan harus dimasukkan ke LSZ melalui
DIS atau MoDiC.

36
Setelah itu, matikan kunci kontak. Setelah pin15 diaktifkan
sekali lagi, pemasukan data jarak tempuh total dan data in-
terval servis akan dilakukan secara otomatis dari panel in-
strumen ke pusat sakelar lampu. Titik manipulasi akan
dihapuskan.

Setelah pin15 diaktifkan, titik manipulasi akan terjadi karena


nomor identifikasi kendaraan dalam kedua pengontrol ber-
beda Tidak ada pertukaran data antara LSZ dan panel in-
strumen. Namun demikian, fungsi kontrol LSZ tetap aktif.
Apabila melakukan pengujian bergerak, jarak tempuh total
akan dihitung dan disimpan dalam panel instrumen, tapi
tidak diteruskan ke LSZ.

Suatu modifikasi nomor indentifikasi kendaraan tidak dapat


dilakukan dalam LSZ karena angka ini hanya dapat dima-
sukkan satu kali saja. Jika LSZ yang terpasang semula di-
pasangkan kembali setelah itu, jarak tempuh total aktual
dan data interval servis yang ada saat ini akan diteruskan
dari panel instrumen ke LSZ setelah pengaktifan pin15.

2. Pemasangan panel instrumen bekas

Setelah pengaktifan pin15, titik manipulasi akan muncul


karena nomor indentifikasi kendaraan dalam kedua pengon-
trol berbeda. Tidak ada pertukaran data antara LSZ dan pa-
nel instrumen. Fungsi-fungsi yang lain di panel instrumen
tetap aktif.
Apabila dilakukan pengujian bergerak, jarak tempuh total
akan dihitung dan disimpan.

Apabila panel instrumen yang asli dipasang kembali ke


dalam kendaraan setelah pengujian ini, tidak ada modifikasi
data yang terjadi karena data dalam LSZ selama pengujian
bergerak tidak berubah.

37
Catatan! Jarak tempuh total yang baru dan data interval
servis yang dimodifikasi dalam panel instrumen yang di-
pasang untuk pengujian bergerak akan dimasukkan ke
dalam kendaraan asli setelah pemasangan kembali dan
diteruskan ke LSZ.
Suatu modifikasi nomor indentifikasi kendaraan dalam panel
instrumen tidak dapat dilakukan. Pemasukan nomor inden-
tifikasi kendaraan hanya dapat dilakukan pada panel instru-
men yang baru, ketika nomor berada pada posisi 0000 atau
ketika kilometer yang terekam berada di bawah 250 km.

Perhatian! Jika selama pengujian bergerak kilometer masih


berada di bawah 250 km, nomor identifikasi kendaraan da-
pat ditulis ulang dengan menggunakan DIS atau MoDiC. Na-
mun demikian, kilometer yang ditempuh tidak akan hilang
dan akan dijumlahkan sehingga sangat mungkin jika batas
250 km dapat tercapai setelah melakukan beberapa kali
pengujian. Dengan demikian penulisan ulang nomor identi-
fikasi kendaraan tidak dapat lagi dilakukan setelah selang
waktu ini.

Ringkasan

Secara ringkas hal berikut perlu diperhatikan pada saat


penggantian panel instrumen atau LSZ:

- Jika nomor indentifikasi kendaraan antara panel instru-


men dan LSZ berbeda, titik manipulasi akan terjadi.
- Jika nomor indentifikasi kendaraan berbeda, pertukaran
data tidak akan terjadi.
- Panel instrumen hanya akan mengimpor data dari LSZ
jika bacaan kilometer adalah 0 dan nomor indentifikasi
kendaraan sama.
- Data Km dalam LSZ hanya dapat ditulis ulang dengan
angka yang lebih tinggi.
- Total jarak tempuh diteruskan ke LSZ setiap 100 km.

38
7.6 Panel Panel instrumen dapat melakukan diagnosis dan memiliki
sebuah memori kesalahan permanen. Mode diagnosis
diagnosis dapat diinisialisasi melalui konektor diagnosis sentral dalam
ruang mesin dengan menggunakan DIS atau MoDiC. Fungsi
diagnosis yang paling penting adalah:

- membaca memori kesalahan


- menghapus memori kesalahan
- membaca status
- menentukan status

Fungsi pengujian panel instrumen

Seiring dengan kemampuan fungsi diagnosis yang lebih


luas, suatu rangkaian fungsi pengujian internal juga disatu-
kan. Fungsi pengujian ini merupakan suatu alat bantu seder-
hana untuk memeriksa panel instrumen dan data kendaraan
yang penting.
Fungsi pengujian ditampilkan di LCD bagi perekam total
jarak dan perekam jarak perjalanan dalam panel instrumen.
Hasil dari pengujian yang sedang berlangsung akan muncul
pada tampilan perekam total jarak, sementara nomor
pengujian akan muncul dalam perekam jarak perjalanan.

Klasifikasi tampilan:

10345 8 8 8.8

Jarak tempuh total Jarak tempuh sementara

39
Pemanggilan fungsi pengujian dilakukan pada saat:

- pin R on, tahan tombol panel instrumen kiri selama lebih


dari 5 detik atau
- pin R off, tahan tombol panel instrumen kiri dan kemudian
pin R on.

tESt - - 1. -

Teks berikut akan muncul dalam tampilan:

Hentikan fungsi pengujian:

- Tahan tombol panel instrumen kiri selama kurang lebih 5


detik
- pin R off

Contoh prosedur untuk gulungan informasi dan fungsi


pengujian:

Penjelasan karakter:

- Kk = tombol panel instrumen ditekan secara singkat,


harus ditekan kembali dalam selang waktu 1 detik setelah
penekanan tombol terakhir.
- Kl = tombol panel instrumen ditekan lama, tombol harus
ditahan selama lebih dari 1 detik.
- K = tombol panel instrumen
- >1 = berlanjut secara otomatis setelah 1 detik

40
Urutan: pemanggilan fungsi pengujian

>1
tESt - - 1. -
Kk
Kl
1.0

1.1

1.2

1.3

1.4

1.5

1.6

1.7

K
>1

2.0 Kl
tESt - - 2.-
K Kk
>1

3.0 Kl
tESt - - 3.-
K Kk
3.1 ke fungsi pengujian
tambahan
K

41
Fungsi ujicoba Tampilan menu utama Tampilan submenu Keterangan mengenai
isi

Gulungan Informasi tESt --1.- 31103 1.0 Nomor indentifikasi ken-


daraan (5 digit terakhir)

4961 1.1 Nomor K

836197 1.2 Nomor komponen

015001 1.3 Pengkode (01), diagno-


sis (50), indeks sistem
bus (01)

3496 1.4 Tanggal pembuatan,


minggu (34) / tahun (96)

40500 1.5 Piranti keras (40) dan


piranti lunak

------ 1.6 Tidak tersedia

01 17 1.7 Status CAN (01) / indeks


perubahan pin (17)

Pengujian sistem tESt --2.- Pengujian sistem:


tampilan panel instru-
men, lampu indikator,
LCD

Data interval servis tESt --3.- 1500 3.0 Data interval servis,
ringkasan volume yang
telah dikonsumsi

136 3.1 Data interval servis,


ringkasan harian

Konsumsi bahan bakar tESt --4.- 126 4.0 Konsumsi saat ini: 12,6
saat ini ltr/100 km

0036 4.1 Konsumsi bahan bakar


saat ini 3,6 ltr/h

Jangkauan tESt --5.- 0105 5.0 Jangkauan konsumsi


10,5 ltr/100km

0266 5.1 Jangkauan saat ini yang


dihitung pada 226 km

Volume tangki bahan tESt --6.- 178270 6.0 Volume tangki bahan
bakar bakar sebelah kiri: 17,8
ltr, volume tangki bahan
bakar sebelah kanan:
27,0 ltr

0448 6.1 Jumlah volume tangki


bahan bakar: kiri + kanan

0448 6.2 tampilan tangki 44,8 ltr,


fase tangki 1

Nilai tampilan tESt --7.- 935 7.0 Suhu cairan pendingin


saat ini 93,5 derajat Cel-
sius

185 7.1 Suhu udara luar 18,5


derajat Celsius

820 7.2 Kecepatan mesin 820 1/


mnt

000 7.3 Kecepatan kendaraan


saat ini 0 km/jam

Nilai ADC tESt --8.- 1D8 8.0 Nilai tegangan sistem


ADC

158150 8.1 Nilai ADC: sensor Hall


kiri/kanan

000 8.2 Nilai ADC: sensor keau-


san kampas rem
(000=baik)

1A4 8.3 Nilai ADC: suhu luar

Tegangan catu panel tESt --9.- 135 9.0 Tegangan catu panel (UB
13,5 V)

Kode negara tESt -10.- Tidak tersedia

Pengkodean unit tESt -11.- Tidak tersedia

tESt -12.- Tidak tersedia

Pengujian gong tEst -13.- Gong 13.0 Gong aktif (jika ter-
pasang)

- tES t -14.- Tidak tersedia

42
Fungsi ujicoba Tampilan menu utama Tampilan submenu Keterangan mengenai
isi

Port I/O tES t -15.- 101010 105.0 Port I/O

001010 105.1

111010 105.2

000010 105.3

101010 105.4

101110 105.5

101011 105.6

- tESt -16.- Tidak tersedia

- tESt -17.- Tidak tersedia

- tESt -18.- Tidak tersedia

Kunci off/on tESt -19.- L off Membuka/mengunci


fungsi pengujian

- tESt -20.- Tidak tersedia

Penyetelan ulang per- tESt -21.- rESEt 21.0 Penyetelan ulang per-
angkat lunak panel angkat lunak panel
instrumen instrumen disertai penu-
runan jarum penunjuk

TES SELESAI tESt --0. Segera keluar dari fungsi


pengujian

43
8. Tampilan Interval Servis (SIA) IV

8.1 Gambaran Model E46 dilengkapi dengan sebuah tampilan interval


servis baru yang disebut SIA IV. Secara fisik bentuk pe-
umum nampilan unit SIA IV sangat berbeda dengan SIA yang di-
pasang sebelumnya.

SIA IV tidak lagi memakai lampu LED dan sebagai gantinya,


alat ini akan menampilkan jarak sesungguhnya yang harus
ditempuh sempai interval perawatan berikutnya dalam satu-
an kilometer. Ketika batas perawatan telah dicapai, pesan
"Servis oli/Pemeriksaan" akan ditampilkan sementara sim-
bol jam akan muncul untuk pemeriksaan waktu.
Perhitungan yang dilakukan sama seperti SIA III.

8.2 Gambaran SIA IV adalah bagian yang tak terpisahkan dari panel instru-
men. Untuk perhitungan jarak yang telah ditempuh, informa-
sistem si yang diterima dari DME/DDE dan unit ABS/ASC akan
secara umum dievaluasi.
Unit DME/DDE mengirim data beban mesin melalui unit in-
jeksi, sedangkan unit ABS/ASC mengirim data jarak yang te-
lah ditempuh:

- panel instrumen
- unit kontrol DME/DDE
- unit kontrol ABS/ASC
- terminal diagnosis dengan penyetelan ulang interval
servis

Data lain yang dibutuhkan adalah masukan dari perangkat


lunak selama penyandian panel instrumen.

44
KT-2118

Gbr. 25: Diagram sirkuit jaringan SIA

Keterangan

1 Panel instrumen
2 K-Bus
3 Pengontrol DME-/DDE
4 Unit kontrol ABS/ASC

8.3 Gambaran Gambaran umum

fungsi Tampilan interval servis, yang diberikan dalam kilometer, di-


aktifkan setelah pin R diaktifkan dan akan muncul selama
kurang lebih 5 detik di layar tampilan LCD. Sisa jarak tempuh
hingga interval perawatan berikutnya atau batas jatuh tempo
pemeriksaan waktu akan diperlihatkan dalam tampilan pan-
el kontrol.

Selama tampilan interval servis, total jarak yang telah ditem-


puh, bacaan jarak tempuh tiap hari, dan besaran-besaran
panel komputer lainnya yang telah dipanggil, akan dihilang-
kan dari layar. Jika suhu udara luar berada di bawah 3 °C,
maka suhu ini akan ditampilkan segera setelah kendaraan
mulai berjalan.

45
Sisa jarak tempuh

Sisa jarak tempuh dan satuan km/mil akan muncul dalam


tampilan panel komputer. Tampilan tipe servis yang akan
jatuh tempo pada "Servis oli/Pemeriksaan" bergantung
pada tindakan perawatan yang terakhir kali dilakukan dan
direkam. Tanda “ - ” sebelum tampilan sisa jarak tempuh
menunjukkan bahwa batas interval servis telah terlampaui.
Ketika suatu pemeriksaan waktu telah jatuh tempo, simbol
jam akan ditampilkan sebagai tambahan. Selama penampil-
an interval servis, tampilan odometer tidak dapat disetel
ulang dengan tombol instrumen. Pengoperasian sakelar ba-
tang kemudi tetap tidak akan berfungsi selama masa
penampilan interval servis.

Memanggil pemeriksaan waktu

Ketika tampilan memperlihatkan sisa jarak tempuh, batas


jatuh tempo pemeriksaan waktu dapat dipanggil. Dengan
mengaktifkan tombol instrumen kanan, batas jatuh tempo
dari pemeriksaan waktu akan muncul pada tampilan layar
LCD selama kurang lebih 10 detik sewaktu sisa jarak tempuh
masih ditampilkan pada layar. Penekanan tombol untuk
kedua kalinya akan menjalankan suatu penyetelan ulang
terhadap sisa jarak tempuh. Selama penampilan dari batas
jatuh tempo, simbol "Servis oli dan "Pemeriksaan" akan dihi-
langkan dari layar.

Penghitungan sisa jarak tempuh

Dalam konsep rancangan SIA IV, sisa jarak tempuh dihitung


dari interval servis sebelumnya dengan memperhitungkan
tingkat konsumsi bahan bakar rata-rata. Sisa jarak tempuh
yang baru akan diperhitungkan untuk interval perawatan
berikutnya sesuai dengan cara pengendaraan dalam interval
yang sedang berlangsung serta perubahan tingkat konsum-
si bahan bakar yang bersesuaian.

46
Penghitungan pemeriksaan waktu

Walaupun jarak tempuh kendaraan hanya rendah, perawat-


an yang teratur harus tetap dilakukan karena beberapa cair-
an dan minyak pelumas seperti minyak rem harus diganti se-
cara teratur.
Pemeriksaan waktu akan jatuh tempo segera setelah alat
penghitung hari mencapai batas waktu yang ditetapkan di
dalam EEPROM.

Sebagai tambahan, pemeriksaan waktu akan jatuh tempo


hingga 180 hari sebelum batas waktu yang ditetapkan apa-
bila jarak yang tempuh sama atau kurang dari 0 Km.

Penyetelan ulang interval servis

Setelah tindakan perawatan selesai dilakukan, tampilan in-


terval servis akan disetel ulang seperti pada sebelumnya.
Penyetelan ulang yang terlalu dini atau yang ditangguhkan
tidak akan memberikan pengaruh pada interval berikutnya.

Penyetelan ulang interval servis dapat dilakukan dengan DIS


atau MoDIC melalui rangkaian penghubung diagnosis
sewaktu pin R diaktifkan.
Cara yang lain yang tersedia untuk menyetel ulang interval
servis adalah secara manual, yang mana juga dihubungkan
pada soket terminal diagnosis.

Pada penyetelan ulang interval servis, suatu penyetelan


ulang waktu atau pemeriksaan dan servis oli dapat
dilakukan dengan mengaktifkan tombol yang berbeda. Jika
terjadi penggantian panel instrumen, batas jatuh tempo dari
pemeriksaan waktu harus dibaca sebelum panel dilepaskan
dan ditulis kembali pada panel instrumen yang baru dengan
menggunakan DIS.

Jenis servis Lama pengaktifan untuk penyetelan


ulang
Servis oli 1 - 4 detik
Pemeriksaan 8 - 25 detik
Servis oli + pemeriksaan 8 - 25 detik
Pemeriksaan waktu 8 - 25 detik
Servis oli + pemeriksaan waktu 1 - 4 detik, kemudian 8 - 25 detik
Pemeriksaan + pemeriksaan waktu 8 - 25 detik, kemudian 8 - 25 detik
Servis oli, pemeriksaan + pemeriksaan 8 - 25 detik, kemudian 8 - 25 detik
waktu

47
9. Kontrol Pemeriksaan (Check-Control)

9.1 Gambaran Kontrol pemeriksaan (check-control) memberikan informasi


kepada pengemudi mengenai status dari fungsi-fungsi yang
umum berbeda di dalam kendaraan sewaktu pin 15 diaktifkan atau
selama perjalanan.

9.2 Gambaran Kontrol pemeriksaan merupakan komponen bagian dari


panel instrumen. Guna mewujudkan tampilan dengan
sistem jangkauan penuh, komponen-komponen berikut saling
kontrol bekerja sama satu dengan lainnya.

pemeriksaan - panel instrumen


- modul dasar dari sistem listrik badan utama (ZKE)
secara umum - kontak-kontak pada 4 buah pintu
- kontak di tutup bagasi
- pusat sakelar lampu
- sakelar lampu rem
- lampu luar kendaraan
- K-Bus

KT-1901

Gbr. 26: Diagram sirkuit jaringan kontrol pemeriksaan

Keterangan

1 panel instrumen 9 kontak pada pintu, depan kanan


2 diagram gambar kontrol pemeriksaan 10 sakelar lampu rem
3 K-Bus 11 kontak pada tutup bagasi
4 lampu, depan kiri 12 kontak pada pintu, belakang kiri
5 lampu, depan kanan 13 kontak pada pintu, belakang kanan
6 modul dasar ZKE 14 lampu, belakang kiri
7 pusat sakelar lampu 15 lampu, belakang kanan
8 kontak pada pintu, depan kiri 16 lampu pelat nomor kendaraan

48
9.3 Gambaran Bila terjadi kerusakan atau kondisi yang tidak diperbolehkan
sewaktu pengendaraan (misalnya pintu terbuka), lampu-
fungsi lampu, pintu-pintu dan tutup bagasi yang dimonitor oleh
kontrol pemeriksaan akan ditampilkan ke pengemudi mela-
lui lampu-lampu LED yang menyala. Suatu diagram gambar
disatukan dalam panel instrumen untuk menunjukkan hal ini.
Diagram gambar akan disinari dari belakang dalam warna
oranye bilamana muncul pesan kesalahan. Diagram ini juga
akan diaktifkan sewaktu pesan kontrol pemeriksaan muncul.
Terdapat sebuah lampu LED merah dibalik masing-masing
simbol lampu dan pintu. Masing-masing simbol lampu me-
wakili beberapa lampu.
Sebuah peringatan akustik sekunder juga dapat diprogram.
Jika sebuah pintu atau lampu tidak berfungsi, hal ini akan
diberitahukan ke pengemudi setelah pin 15 diaktifkan. Jika
muncul beberapa pesan kesalahan, hal ini akan ditampilkan
secara bersamaan. Jika kesalahan yang ditampilkan sudah
hilang, tampilan akan kembali seperti semula.

KT-2202

Gbr. 27: Diagram gambar kontrol pemeriksaan

Karena adanya mode yang representatif, suatu penunjukkan


tampilan yang jelas dapat terlihat untuk "pintu terbuka".
Apabila lampu rusak, pengemudi dapat mengetahui lampu
mana yang rusak (depan, belakang, kiri atau kanan) hanya
dengan melihat pada tampilan. Bila kerusakan ditampilkan
dalam bentuk pesan kesalahan, pengemudi harus menentu-
kan sendiri lampu mana yang rusak melalui pemeriksaan se-
cara langsung.

Sistem elektronik di panel instrumen menerima informasi


mengenai status pintu-pintu dan pintu bagasi melalui K-Bus
dari modul dasar ZKE, sementara laporan mengenai status
lampu diterima dari pusat sakelar lampu.

49
9.4 Diagnosis Oleh karena kontrol sistem menyatakan keseluruhan sistem
yang terdapat di dalam panel instrumen, modul dasar ZKE
dan pusat sakelar lampu, diagnosis harus dilakukan pada
sistem-sistem lainnya jika terjadi kerusakan.

50
10. Panel Komputer (BC)

10.1 Gambaran Jangkauan tampilan

umum Pengukuran berikut dapat ditampilkan oleh panel komputer:

- Waktu
- Suhu luar
- Konsumsi bahan bakar rata-rata
- Jarak tempuh kendaraan
- Kecepatan rata-rata

Pengoperasian

Waktu saat ini akan ditampilkan setelah pin R diaktifkan dan


selama pemanasan mesin, melalui tombol instrumen kiri
serta kunci kontak dalam posisi 0.
Setelah pin R diaktifkan, pengukuran panel komputer dapat
ditampilkan dalam panel instrumen dengan mengaktifkan
sakelar batang kemudi.Tampilan dilakukan secara berurutan
sesuai dengan urutan pengukuran dalam jangkauan
tampilan.
Dengan mengaktifkan sakelar kolom kemudi, pergantian ke
tampilan berikutnya dilakukan dalam waktu kurang dari 2
detik.
Apabila, dengan pengukuran-pengukuran yang dapat dise-
tel ulang (konsumsi bahan bakar rata-rata dan kecepatan
rata-rata), sakelar batang kemudi diputar selama lebih dari 2
detik, maka kalkulasi pengukuran yang baru akan dimulai
dan pergantian ke tampilan berikutnya tidak terjadi. Selama
penampilan sisa jarak tempuh untuk interval servis (SIA),
fungsi sakelar batang kemudi dimatikan. Satuan pengukuran
dapat dimodifikasi dengan menggunakan tombol instrumen
kiri. Apabila kendaraan dilengkapi dengan panel monitor,
satuan pengukuran juga berubah pada panel ini.

51
10.2 Struktur Panel komputer pada E46 adalah bagian dari panel instru-
men. Untuk perhitungan dari pengukuran-pengukuran yang
sistem panel berbeda, sistem elektronik panel instrumen membutuhkan
komputer informasi menyangkut konsumsi bahan bakar, jarak tempuh,
suhu luar dan ketinggian tangki bahan bakar. Pengontrol pi-
ranti elektronik mesin digital/elektronik diesel digital (DME/
DE) menyediakan harga untuk konsumsi bahan bakar. Jarak
tempuh kendaraan direkam oleh unit kontrol ABS/ASC
melalui sensor kecepatan roda belakang kiri dan dikirimkan
ke panel instrumen sebagai sinyal yang terproses. Pengon-
trol-pengontrol yang berbeda saling berkomunikasi melalui
CAN-Bus. Sistem elektronik panel instrumen merekam suhu
udara luar secara langsung melalui sensor suhu yang diran-
cang sebagai sebuah NTC. Volume tangki bahan bakar di-
ukur oleh 2 buah sensor tangki dan dikirim ke panel
elektronik menjadi dalam bentuk sinyal tegangan analog.

Sistem panel komputer tersusun atas komponen-komponen


berikut:

- Panel instrumen
- Unit kontrol DME/DDE
- Unit kontrol ABS/ASC
- 2 buah sensor tangki bahan bakar
- Sensor suhu (NTC)
- Sakelar batang kemudi

KT-2103

Gbr. 28: Diagram sirkuit: panel komputer

Keterangan

1 Panel instrumen 6 Sakelar batang kemudi


2 Tampilan LCD 7 Sensor tangki bahan bakar
3 Sensor suhu udara luar 8 Sensor tangki bahan bakar
4 Unit kontrol DME-/DDE 9 Katup injeksi
5 Unit kontrol ABS/ASC 10 Sensor roda dengan roda impuls,
belakang kiri

52
10.3 Gambaran Untuk mendapatkan hasil pengukuran, mikroprosesor dari
panel instrumen membutuhkan berbagai informasi yang di-
fungsi terima dari unit kontrol DME/DDE, unit kontrol ABS/ASC,
sensor suhu dan 2 buah sensor tangki bahan bakar.

- Waktu jam dikendalikan oleh kristal kuarsa (quartz).


- Nilai NTC, suhu mesin, dan kecepatan kendaraan dibu-
tuhkan untuk perhitungan suhu udara luar.
- Konsumsi bahan bakar rata-rata dihitung dari konsumsi
bahan bakar dan jarak yang ditempuh.
- Jangkauan tempuh dihitung dari volume tangki bahan
bakar dan konsumsi bahan bakar rata-rata untuk jang-
kauan.
- Perhitungan kecepatan rata-rata adalah hasil dari jarak
tempuh dalam suatu jangka waktu tempuh.

Peringatan jalan licin

Jika suhu luar selama perjalanan turun di bawah +3 °C dan


setelah pengaktifan pin R, peringatan terhadap jalan licin
akan ditampilkan. Panel komputer (BC) meloncat ke
tampilan suhu udara luar selama jangka waktu kurang lebih
8 detik dan setelah itu, tampilan akan dikembalikan ke posisi
semula.

Sebagai pendukung visual, tampilan akan berkedip pada 1


Hz. Sebagai tambahan, akan muncul bunyi peringatan.

Peringatan terhadap jalan licin dibatalkan dengan mengge-


rakkan sakelar kolom kemudi.

Peringatan terhadap jalan licin yang baru hanya akan ditam-


pilkan jika suhu udara luar naik ke 6 °C untuk sementara
waktu dan kemudian turun kembali di bawah 3 °C.
Peringatan suhu udara luar tidak muncul selama tampilan in-
terval servis. Segera setelah kendaraan mulai berjalan, per-
ingatan ditampilkan kembali.

10.4 Diagnosis Belum tersedia diagnosis terpisah yang ditujukan untuk


fungsi panel komputer. Diagnosis panel disediakan oleh
panel instrumen.

53
11. Pusat Sakelar Lampu (LSZ)

11.1 Gambaran Pusat sakelar lampu adalah sebuah unit kontrol lampu luar
yang terintegrasi dalam panel instrumen.
umum Sistem elektronik dari pengontrol mengendalikan lampu-
lampu luar, lampu rem, dan lampu belok. Pusat sakelar ini
juga mengontrol lampu-lampu indikator, peredupan lampu
lokasi dalam dasbor, penerangan panel instrumen, dan
tampilan LCD.

Sebagai tambahan, sistem elektronik juga melakukan


pengamatan panas dan dingin dari lampu-lampu luar. Pusat
sakelar ini melindungi sirkuit listrik lampu terhadap hubung-
an singkat. Pusat sakelar lampu melakukan fungsi
pelengkap yang tersedia jika terjadi kerusakan lampu dan
memastikan adanya pengoperasian darurat bilamana terjadi
kerusakan di dalam sistem elektronik. Berbagai data penting
seperti bacaan kilometer, data interval servis, dll., disimpan
dengan aman dalam LSZ. LSZ memiliki kemampuan diag-
nosis dan dilengkapi dengan memori kesalahan permanen
(non volatile).

11.2 Struktur Untuk dapat melakukan keseluruhan jangkauan fungsi,


sistem LSZ terdiri dari sejumlah komponen berbeda dan
Sistem LSZ hubungan dengan pengontrol lain melalui K-Bus seperti
misalnya dengan panel instrumen, dll.

- Pengontrol LSZ
- Unit kontrol dengan sakelar lampu, sakelar lampu kabut
belakang, roda penyetel dengan potensiometer untuk
meredupkan cahaya, roda penyetel dengan potensiome-
ter untuk pengaturan berkas cahaya lampu sorot, sel foto-
elektris dan sakelar lampu kabut sebagai pilihan tambah-
an.
- Sakelar lampu jauh/lampu dekat/lampu belok
- Sakelar lampu rem
- Sakelar peringatan keadaan bahaya
- Relai lampu kabut
- Motor kontrol untuk penyetelan berkas cahaya lampu so-
rot (LWR)
- Sensor ketinggian LWR otomatis (pilihan tambahan)
- Sensor benturan
- Modul gandeng (pilihan tambahan)
- Sambungan K-Bus
- Penerangan luar

54
KT-1882

Gbr. 29: Diagram sirkuit: konstruksi LSZ dengan pengaturan berkas ca-
haya lampu sorot manual

Keterangan

1 Rangkaian lampu belakang 8 Relai lampu kabut

2 Rangkaian lampu sorot 9 Lampu kabut

3 Unit kontrol LSZ 10 Sakelar lampu jauh/lampu belok

4 Sakelar lampu 11 Roda penyetel untuk pengaturan ber-


kas cahaya lampu sorot

5 Sakelar lampu rem 12 Rangkaian lampu sorot depan

6 Lampu kabut 13 Sakelar lampu peringatan keadaan


bahaya

7 Modul gandeng 14 Rangkaian lampu belakang

55
11.3 Gambaran Pusat Sakelar Lampu

komponen LSZ adalah unit terpadu yang terpasang di dasbor. LSZ ter-
diri dari dua komponen: pengontrol dan unit kontrol. Kedu-
anya disambung bersama dan dapat dipertukarkan secara
terpisah.

Dalam unit kontrol terdapat komponen-komponen berikut:


sakelar lampu untuk lampu posisi/lampu dekat, tombol lam-
pu kabut (pilihan tambahan), lampu kabut belakang, foto-
transistor dan dua buah potensiometer dengan roda penye-
tel untuk meredupkan lampu penunjuk dan penerangan
panel instrumen, serta juga pengaturan berkas cahaya lam-
pu sorot manual.

Sistem elektronik lengkap beserta mikroprosesor dipasang


pada papan sirkuit pengontrol. Sebuah mikroprosesor yang
mengatur pengevaluasian sinyal digital dan analog dari sin-
yal-sinyal input terletak pada papan sirkuit. Tingkat keluaran
yang dilindungi terhadap hubungan singkat, motor kontrol
dan relai-relai, semuanya terletak pada sisi keluaran. Jika
terjadi hubungan singkat, tingkat keluaran memutar sirkuit
arus beban dan melakukan fungsi sekering pengaman bi-
asa. Jika kerusakan telah ditanggulangi semua fungsi dapat
kembali dilakukan.
Karena memiliki memori kesalahan permanen, kesalahan
periperal dan kesalahan pengontrol dapat disimpan dalam
memori.

KT-2482

Gbr. 30: Pengontrol LSZ dengan unit kontrol

56
Sakelar lampu dekat/lampu jauh/lampu belok

Sakelar dekat/lampu jauh/lampu belok dirancang sebagai


sebuah sakelar dengan tahanan sandi. Sakelar hanya
dilengkapi dengan sebuah kabel untuk masing-masing
fungsi guna mengaktifkan lampu jauh, meredupkan, dan
juga mengaktifkan lampu belok kiri atau kanan.

KT-1894

Gbr. 31: Diagram sirkuit LSZ- sakelar lampu jauh/lampu belok

Keterangan

1 Pengontrol LSZ dengan unit kontrol


2 Rangkaian lampu sorot
3 Sakelar lampu
4 Sakelar lampu jauh/lampu belok
5 Rangkaian lampu sorot

57
Sakelar lampu rem

Sakelar lampu rem dirancang sebagai sebuah sensor Hall.


Jika rem tidak diaktifkan dan pin R diaktifkan,
sakelar lampu rem elektronik akan terhubung secara terus
menerus dan saluran sinyal berada pada tingkatan rendah.
Dengan penggerakan pedal rem, sakelar terkunci dan
tegangan pada kabel sinyal bertambah ketingkatan tinggi.
Pengaktifan sensor Hall pada sakelar lampu rem dilakukan
oleh pedal rem logam.

KT-1881

Gbr. 32: Diagram sirkuit LSZ- sakelar lampu rem

Keterangan

1 Pengontrol dengan unit kontrol


2 Rangkaian lampu belakang
3 Sakelar lampu rem
4 Rangkaian lampu belakang

58
Sakelar lampu peringatan keadaan bahaya

Sakelar lampu peringatan keadaan bahaya terletak di konsol


tengah. Selama diaktifkan, sakelar terhubung ke kutub bumi
dari LSZ dan mengaktifkan lampu peringatan keadaan ba-
haya. Jika lampu peringatan diaktifkan, lampu penunjuk dari
lampu peringatan keadaan bahaya berubah menjadi lampu
kontrol dalam fase berkedip dan menyala dengan intensitas
maksimum. Dalam fase gelap dari lampu belok, lampu juga
dimatikan. Dengan demikian lampu penunjuk memiliki fung-
si ganda.
Kontrol menyeluruh terhadap lampu penunjuk/lampu kontrol
dilakukan melalui LSZ.

KT-1886

Gbr. 33: Diagram sirkuit LSZ- sakelar lampu peringatan keadaan bahaya

Keterangan

1 Pengontrol LSZ dengan unit kontrol


2 Lampu belok
3 Lampu belok
4 Sakelar lampu peringatan bahaya
5 Lampu belok
6 Lampu belok

59
Relai lampu kabut

Arus beban untuk lampu kabut dihantar melalui


sebuah relai. Relai ditempatkan dalam kotak distributor
daya. Koil relai terhubung langsung ke kutub bumi. Jika lam-
pu kabut dinyalakan, LSZ mengontrol
catu tegangan ke koil relai.

KT-1884

Gbr. 34: Diagram sirkuit LSZ- lampu kabut

Keterangan

1 Pengontrol LSZ dengan unit kontrol


2 Lampu kabut
3 Sakelar lampu kabut
4 Sakelar lampu
5 Sakelar lampu kabut
6 Lampu kabut belakang
7 Lampu kabut
8 Sakelar lampu kabut

60
Sambungan K-Bus dari LSZ dengan pengontrol lain

LSZ dihubungkan dengan ZKE dan panel instrumen serta


pengontrol lainnya melalui K-Bus. Pengontrol saling ber-
tukar data dengan pengontrol yang lainnya pada sebuah
jalur dua arah.

KT-1883

Gbr. 35: Diagram sirkuit: sambungan LSZ, K-Bus

Keterangan

1 Pengontrol LSZ dengan unit kontrol


2 Panel instrumen
3 K-Bus
4 Modul dasar ZKE

61
Lampu luar

Kontrol dan pemantauan dari lampu-lampu luar oleh LSZ


diberikan dalam tabel berikut:

Fungsi Singka- Jumlah Lampu/ Tipe lampu Varian Peman- PWM


tan daya negara tauan untuk:

Lampu AL-L 2 55/35 H7 atau - panas/din- lampu ken-


dekat kiri/ AL-R Xenon gin hanya daraan
kanan. dengan siang hari,
lampu halo- AS/Kan-
gen ada, usia
pakai diper-
panjang

Lampu jauh FL-L 2 55 H7 - panas/din- -


kiri/kanan FL-R gin

Lampu rem BL-L 2 21 P 21 W Lampu panas/din- lampu bela-


kiri./kanan BL-R tanda samp- gin kang
ing, AS/Kan-
ada

Lampu rem BL-M 1 6 LED - tidak -


tengah

Lampu NSL-L 1 21 P 21 W kiri atau panas/din- -


kabut bela- atau kanan gin
kang kiri NSL-R komponen
atau kanan tidak dipakai

Lampu BLK-L-V 2 21 putaran P 21 W Lampu jarak panas/din- Peredup


belok, BLK-R-V AS/Kanada gin untuk
depan kiri/ lampu
kanan jarak, AS/
Kanada
Lampu
pengganti
untuk
lampu
posisi

Lampu belok BLK-L-H 2 21 putaran P 21 W - panas/din- -


belakang BLK-R- gin
kiri/kanan H

Lampu BLK-L-S 2 5 putaran W5W - panas/din- -


belok, BLK-R- gin
samping kiri/ S
kanan

Lampu SL-L-V 2 5 W 5W tidak terse- panas/din- usia pakai


parkir kiri/ SL-R-V dia di AS/ gin diperpan-
kanan. Kanada jang

Lampu bela- SL-L-H 2 5 R5W - panas/din- usia pakai


kang kiri/ SL-R-H gin diperpan-
kanan jang

lampu pelat KZL-L 2 5 C5W - panas/din- -


nomor kiri/ KZL-R gin
kanan.

Peredup pin 58g - - - - tidak -


(dimmer)

lampu kabut NSW-L 2 55 HB 4 - tidak kontrol


kiri/kanan. NSW-R melalui relai
eksternal

Lampu mun- RFS-L 2 21 P 21 W - tidak kontrol


dur kiri/ RFS-R melalui
kanan. sakelar
transmisi
langsung

-PWM= modulasi lebar pulsa

62
11.4 Fungsi Jangkauan pemantauan

Komponen berikut termasuk dalam jangkauan pemantauan


LSZ:

- penerangan luar, dengan pengecualian lampu kabut, lam-


pu mundur, dan lampu rem ketiga
- fungsi sakelar lampu rem
- fungsi sensor ketinggian LWR otomatis
- motor langkah LWR
- LSZ melakukan pemantauan diri sendiri

Jangkauan kontrol

Jangkauan kontrol LSZ mencakup pelaksanaan fungsi


berikut ini:

- seluruh lampu penerang bagian luar dari kendaraa, den-


gan pengecualian kabut dan lampu mundur
- relai lampu kabut
- instrumen peredup dan lampu penunjuk (pin 58g)
- lampu fungsi dan penunjuk dari sakelar lampu peringatan
bahaya
- penerangan sakelar dan roda penyetel yang dipasang
dalam unit kontrol
- motor langkah dari LWR

Pemantauan lampu

Salah satu tugas utama LSZ adalah memeriksa sistem


penerangan kendaraan agar berfungsi dengan baik. Untuk
memberikan informasi tentang status sebuah lampu atau
kabel ke lampu, arus ke lampu akan dipantau.

63
Pemantauan lampu yang menyala

Pemantauan lampu yang sedang menyala disebut sebagai


pengontrolan panas. Pengontrolan panas dilakukan dengan
sebuah sakelar semikonduktor. Untuk membuat peman-
tauan menjadi tidak sensitif terhadap gangguan jangka
pendek, sebuah lampu tidak akan dilaporkan rusak sampai
terdeteksi mengalami kerusakan secara berurut sebanyak
10 kali.

Pengontrolan lampu yang padam

Pengontrolan lampu yang padam disebut pengontrolan


dingin.

Pengontrolan dingin dilakukan dengan mengaktifkan sakelar


semikonduktor secara singkat. Lama waktu pengaktifan
lampu dan lampu halogen begitu singkat sehingga hampir
tidak menyala. Pada bagian akhir dari periode pengaktifan,
status keluaran akan dievaluasi oleh mikroprosesor.

Pemantauan dingin dilakukan setelah pengaktifan pin 15


tapi dapat juga dimatikan seluruhnya atau untuk sirkuit
lampu individu dengan cara memberi kode, misalnya untuk
lampu Xenon (pilihan tambahan). Waktu antara dua impuls
pemantauan dingin adalah kurang lebih 30 detik. Jika terjadi
kesalahan fungsi, hal ini berarti bahwa kesalahan baru yang
terjadi dapat dilaporkan dalam 300 detik lebih awal, berda-
sarkan konfirmasi kesalahan sebanyak 10 kali. Segera sete-
lah kunci kontak dinyalakan, interval waktu dari pemantauan
dingin akan diperpendek begitu cepat sehingga lampu yang
rusak dapat dideteksi dalam waktu 2 detik setelah "pin 15"
aktif.Hasilnya, pengemudi dapat mengetahui status lampu
sebelum memulai perjalanan.

64
Pemantauan sakelar lampu rem

Sakelar lampu rem dirancang sebagai sebuah sakelar elek-


tronik dan pemantauannya dapat dilakukan tanpa sebuah
sakelar referensi. Jika sakelar lampu rem berfungsi dengan
baik, sakelar akan memiliki tahanan yang tinggi pada posisi
pin R tidak aktif. Jika kondisinya tidak demikian, sakelar lam-
pu rem diduga rusak. Pada saat pengaktifan pin R dan ketika
pedal rem tidak diinjak, sakelar lampu rem memiliki tahanan
yang rendah dan arus kontrol akan mengalir melalui
sakelar.

Sinyal masukan kontrol lampu

Untuk pengontrolan sistem penerangan, dibutuhkan bebe-


rapa sakelar berikut:

Sakelar LSZ internal:

- Sakelar kombinasi untuk lampu posisil/lampu dekat


- Sakelar untuk lampu kabut/lampu kabut belakang

Sakelar eksternal:

- Sakelar lampu jauh/flasher lampu sorot


- Sakelar lampu belok kiri/kanan
- Sakelar lampu rem
- Sakelar lampu peringatan keadaan bahaya

65
Sinyal masukan tambahan

Sebagai tambahan, hal berikut ini tercakup dalam sinyal ma-


sukan analog:

- setelan potensiometer peredup lampu


- setelan potensiometer LWR
- tegangan keluaran sensor beban dari LWR otomatis
(pilihan tambahan)
- tegangan sistem, pin 30
- sinyal kuat cahaya lampu dari sentral sel foto-elektris

11.5 Fungsi sirkuit Fungsi lampu samping dan peredup (58g)

lampu Jika sakelar lampu dihubungkan ke lampu posisi samping


individu atau setelan lampu dekat, lampu samping dan lampu bela-
kang, termasuk lampu rem kanan dan kiri (diredupkan men-
jadi lampu belakang), lampu pelat nomor, lampu instrumen
yang diredupkan dan lampu penunjuk diaktifkan, tanpa
memperhatikan kondisi terminal.

Lampu dekat

Lampu dekat dinyalakan ketika pin 15 diaktifkan dan sakelar


lampu berada dalam posisi lampu dekat.

Lampu jauh

Lampu jauh menyala:

- ketika sakelar lampu belok/lampu dekat berada dalam


setelan flasher lampu jauh setelah pin 15, atau
- ketika lampu dekat dihidupkan, sakelar lampu belok/lam-
pu dekat berada pada setelan lampu jauh, setelah pin 15

66
Fungsi lampu belok dan lampu peringatan keadaan
bahaya

Setelah pin R diaktifkan dan sakelar lampu belok diubah ke


posisi kiri dan kanan, lampu belok kiri/kanan menyala atau
padam pada sisi yang menjadi acuan.
Jika salah satu lampu belok (dengan pengecualian lampu
belok samping tambahan atau lampu belok pada gandeng-
an) menjadi rusak, frekuensi kedipan pada sisi acuan akan
menjadi lebih cepat dua kali.

Fungsi lampu parkir

Untuk menyalakan lampu parkir pada satu sisi kendaraan,


sakelar lampu belok harus diubah dari posisi OFF ke posisi
lampu belok yang sesuai dengan posisi pin R OFF.
Pada kendaraan ECE, lampu kecil depan pada sisi ken-
daraan dapat memancarkan cahaya. Jika lampu ini rusak,
lampu belok depan akan menyala dengan peredupan se-
bagai penggantinya. Pada bagian belakang kendaraan, lam-
pu rem menyala dengan redup. Jika lampu ini rusak, sebagai
gantinya lampu belakang akan menyala.
Jika pin R tidak terhubung ketika sakelar lampu belok bera-
da dalam posisi sinyal membelok, lampu parkir tidak akan
menyala.

Lampu kabut

Lampu kabut akan menyala:

- ketika tombol lampu kabut diaktifkan setelah pengaktifan


pin 15 dan lampu kecil atau lampu dekat menyala.

Lampu kabut belakang

Lampu kabut belakang akan menyala:

- ketika tombol lampu kabut belakang diaktifkan setelah


pengaktifan pin 15 dan lampu dekat menyala.

67
Lampu rem

Lampu rem menyala segera setelah pin R terhubung pada


saat sakelar lampu rem diaktifkan.

Pengperasian darurat

Untuk melindungi fungsi-fungsi yang diperlukan untuk pen-


gendaraan yang aman ketika terjadi kesalahan fungsi mikro-
prosesor atau salah satu elemen periperal, disediakan
sebuah perangkat keras cadangan yang tidak tergantung
sepenuhnya pada mikroprosesor. Dalam operasi normal,
sakelar ini dimatikan oleh pulsa jam dari mikroprosesor.
Frekuensi pulsa setidaknya harus mencapai 15 Hz. Jika pul-
sa jam tidak ada, pengoperasian darurat akan diaktifkan.
Pulsa jam dihasilkan oleh suatu sirkuit elektronik.
Dalam pengoperasian darurat, fungsi-fungsi berikut akan di-
aktifkan:

- pada "pin 15 ON“ dan tidak tergantung pada posisi


sakelar lampu
- lampu belakang
- lampu dekat
- pada saat pin 15 ON dan mengaktifkan sakelar lampu rem
- lampu rem kiri dan kanan

Fungsi tambahan

Peredupan lampu rem dan lampu belok depan

Lampu rem kanan dan kiri memiliki fungsi lampu belakang


tambahan yang diredupkan seperti lampu belakang yang
aktual.
Lampu belok depan memiliki fungsi tambahan sebagai lam-
pu tanda samping, sebagaimana disebut. Untuk tujuan ini
lampu diredupkan ke intensitas lampu 5 Watt. Fungsi
ini berlaku di AS dan Kanada.

68
Pembatasan keluaran dari lampu posisi dan lampu
belakang

Untuk meningkatkan umur pakai lampu posisi dan lampu


mundur, peredupan lampu-lampu ini akan dilakukan segera
setelah catu tegangan panel melebihi 13,5 Volt. Faktor aktif
pulsa dari pengaktifan ini secara otomatis diatur sehingga
tegangan efektif ke lampu ini selalu pada 13,5 Volt ketika
catu tegangan ke panel mencapai 13,5-15 Volt. Pada
peningkatan tegangan panel melebihi 15 Volt, tegangan
lampu efektif akan meningkat secara bersamaan yang mana
selalu dikurangi sedikitnya 1,5 Volt dibandingkan dengan
catu tegangan panel.

Pengaktifan lampu ‘follow me home’

Pengaktifan lampu ‘follow me home’ merupakan satu fungsi


yang dapat diprogram yang mana bertugas untuk menyala-
kan lampu kendaraan berdasarkan pengontrolan waktu,
misalnya untuk memudahkan untuk berjalan dari kendaraan
ke rumah.

Fungsi ini aktif dengan menghubungkan sakelar flasher lam-


pu depan setelah penyalaan mesin dan lampu-lampu dima-
tikan.

Persyaratan berikut harus dipenuhi agar fungsi ini dapat di-


aktifkan:

- Lama waktu penyalaan lampu Follow me home telah


dikodekan (1-255 detik)
- sakelar flasher lampu depan diaktifkan

Fungsi ini akan ditiadakan apabila sakelar lampu atau kunci


kontak digerakkan.

69
Pengaktifan lampu pengganti ketika terjadi kerusakan

Ketika sebuah lampu depan rusak ketika lampu kecil sedang


menyala, lampu belok depan pada sisi yang mengalami
gangguan akan menyala dengan redup yang disesuaikan
dengan lampu yang digantikan guna memastikan peneran-
gan pengganti. Fungsi cadangan yang sama menjadi aktif
apabila kendaraan diparkir dengan lampu parkir menyala
dan lampu kecil pada posisi yang rusak tidak berfungsi atau
rusak selama lampu parkir bekerja.

Apabila kedua lampu kecil dan lampu dekat pada salah satu
sisi kendaraan tidak bekerja, lampu belok pada sisi yang
mengalami gangguan akan dihidupkan dan diredupkan se-
bagai pengganti. Fungsi pengganti ini dapat dihilangkan
dengan cara pemprograman.

Dalam keadaan normal dengan fungsi lampu parkir menyala,


penerangan bagian belakang kendaraan dilakukan oleh lam-
pu rem yang diredupkan ke tingkatan lampu belakang. Jika
lampu rem rusak atau tidak berfungsi selama lampu parkir
aktif, fungsi ini akan diambil alih oleh lampu belakang yang
sesungguhnya. Fungsi ini tidak dapat dimatikan.

Penyimpanan data secara aman

Seperti halnya panel instrumen, LSZ menyimpan data yang


akan digunakan untuk identifikasi kendaraan dan jarak tem-
puh kendaraan. Data ini harus diprogram pada bagian akhir
dari proses produksi atau pada saaat penggantian unit kon-
trol LSZ dan diimpor ke dalam panel instrumen oleh LSZ jika
terjadi penggantian panel instrumen.

70
Penulisan nomor identitas kendaraan

Nomor identifikasi kendaraan ditulis ke LSZ untuk tujuan pe-


nyimpanan data secara aman dengan cara mengaktifkan
fungsi "Penulisan VIN". Hal Ini hanya dapat dilakukan sepa-
njang nomor VIN belum disimpan dalam LSZ atau jarak tem-
puh total di bawah 100 km.

11.6 Diagnosis LSZ dilengkapi dengan sebuah panel diagnosis. Panel diag-
nosis ini memiliki memori kesalahan permanen (non-volatile)
yang dapat menyimpan data kesalahan yang terjadi.
Status LSZ, lampu, dan masukan juga dapat terbaca.

71
12. Pengatur Berkas Cahaya Lampu Sorot
(LWR)

12.1 Gambaran Pengaturan berkas cahaya lampu sorot secara manual

umum Arah vertikal, seperti sebelumnya, dikontrol oleh pengemudi


melalui roda penyetel yang bekerja sebagai sebuah potensi-
ometer.
Roda penyetel dengan potensiometer adalah bagian dari
unit kontrol pusat sakelar lampu.
Penyetelan terbagi atas tiga tingkatan, yaitu 0, 1 dan 2.
Penyetelen yang dibutuhkan pada pembebanan yang berse-
suaian dapat ditemukan dalam Buku Panduan Operator dari
kendaraan yang bersangkutan.

12.2 Struktur Gambaran umum sistem: LWR manual:

sistem - LSZ dengan unit kontrol


pengatur - Sakelar lampu
- Roda penyetel LWR dengan potensiometer
berkas - 2 buah motor langkah linier
- 2 buah rangkaian lampu sorot
cahaya
lampu sorot

KT-1887

Gbr. 36: Diagram sirkuit pengatur berkas cahaya lampu sorot manual

Keterangan

1 Pengontrol LSZ dengan unit kontrol


2 Rangkaian lampu sorot dengan motor kontrol
3 Sakelar lampu
4 Roda penyetel untuk mengatur berkas cahaya lampu sorot
5 Rangkaian lampu sorot dengan motor kontrol

72
12.3 Fungsi LWR Posisi lampu sorot dioperasikan oleh roda penyetel yang
menggerakkan sebuah potensiometer.
manual
Roda penyetel dan potensiometer adalah bagian dari unit
kontrol LSZ.

Jika suatu pengaturan dilakukan oleh pengemudi ketika


lampu-lampu sedang menyala, sistem elektronik yang yang
disatukan dalam LSZ akan menggerakkan dua buah motor
langkah linier sampai lampu sorot mencapai posisi yang
ditentukan.

Tidak ada pemberitahuan elektronik yang berhubungan


dengan posisi motor langkah.

Untuk menjamin lampu sorot terus berada pada posisi yang


benar bahkan setelah motor disetel ulang berkali-kali, motor
langkah akan melakukan putaran acuan ketika lampu kecil
dinyalakan. Selama putaran acuan ini, motor disetel ke posi-
si "Batang penyetel memendek".

Setelah itu, posisi yang diinginkan melalui pengaturan po-


tensiometer secara otomatis akan dilakukan kembali.

12.4 Diagnosis Diagnosis LWR manual dan otomatis terintegrasi dalam pu-
sat sakelar lampu (LSZ).

73
13. Modul Gandeng II (AHM II)

13.1 Gambaran Sistem AHM adalah sebuah modul pendukung dari pusat
sakelar lampu (LSZ) dan hanya dapat beroperasi jika
umum dihubungkan ke modulnya.
AHM dipasang ketika sebuah kendaraan dilengkapi dengan
gandengan. Sistem AHM diperlukan untuk memisahkan
sirkuit beban listrik gandengan dari sirkuit listrik kendaraan
penarik, sehingga pengawasan lampu gandengan dapat di-
lakukan secara terpisah.

13.2 Struktur Sistem AHM II terdiri dari komponen-komponen sebagai


berikut:
sistem
AHM II - Modul gandeng
- Lampu gandengan
- Pusat sakelar lampu (LSZ)

KT-1880

Gbr.37: Diagram sirkuit: modul gandeng LSZ

Keterangan

1 Pengontrol LSZ 7 Sakelar lampu rem


2 Sambungan lampu belakang se- 8 Sakelar lampu
belah kiri
3 Lampu gandengan 9 Sakelar lampu kabut belakang
4 Sakelar lampu jauh/lampu belok 10 Sambungan ke lampu belakang
sebelah kanan
5 Rangkaian penghubung LSZ-AHM 11 Sakelar lampu mundur
6 Modul gandeng

74
13.3 Gambaran Modul gandeng

komponen Pada dasarnya, modul AHM II terdiri dari MOSFET tahan


beban lebih, yang berfungsi sebagai pemutus sirkuit catu
daya untuk sirkuit-sirkuit listrik berikut pada gandengan:
lampu belok kiri, lampu belok kanan, lampu rem, lampu kecil
kiri, lampu kecil kanan dan lampu kabut belakang.

Sirkuit kelistrikan dimonitor terhadap beban lebih dan dipu-


tuskan oleh keluaran dari pemutus sirkuit catu daya.

Dengan pengecualian pada sakelar lampu kabut belakang,


kontrol pemutus sirkuit catu daya dilakukan melalui peng-
gabungan langsung ke sambungan lampu-lampu yang ber-
sesuaian pada kendaraan penarik.
Lampu mundur tidak dikendalikan oleh AHM, melainkan
langsung dihubungkan ke lampu kendaraan penarik.

Keluaran lampu tersebut tidak terpakai.


Modul AHM terhubung ke LSZ melalui sebuah sambungan
data dua arah seri.

Pusat sakelar lampu (LSZ)

LSZ mengendalikan semua lampu kendaraan penarik dan


lampu gandengan melalui elemen penghubung AHM2.

13.4 Gambaran Kontrol sirkuit arus beban untuk lampu belok, lampu rem,
dan lampu kecil:
fungsi Sirkuit beban listrik untuk lampu belok kiri/kanan, lampu
kecil kiri/kanan belakang, dan lampu rem yang terdapat
pada kendaraan penarik, langsung mengendalikan masukan
dari pemutus sirkuit catu daya AHM.

Kegagalan komunikasi antara LSZ dan AHM tidak mempe-


ngaruhi fungsi sirkuit listrik yang dijabarkan di atas. Kontrol
sirkuit arus beban untuk lampu kabut belakang:
Lampu kabut belakang dikendalikan oleh LSZ melalui sam-
bungan data seri.

Kontrol lampu kabut belakang ke posisi ON atau OFF dilaku-


kan oleh sebuah pesan data.
Cara kontrol ini yang sebaiknya dilakukan, karena lampu
kabut belakang kendaraan tidak menyala ketika gandengan
dipasang.

Ketika lampu kabut belakang menyala, LSZ mengirim status


ini ke AHM setiap 2 detik. Jika, dalam waktu 6 detik, AHM
tidak menerima pesan data atau pesan data yang diterima
salah, lampu kabut belakang akan dimatikan.

75
Kontrol sirkuit arus beban untuk lampu mundur:

Pada model E46, lampu mundur tidak dikendalikan oleh


AHM, tapi langsung dihubungkan dengan lampu mundur
kendaraan penarik. Penting untuk melakukan kontrol
dengan cara seperti ini, karena pada tipe E46, sakelar lampu
mundur tidak terhubung ke K-Bus.
AHM juga melakukan pemantauan dingin dan panas pada
lampu.

Sedangkan lampu mundur tidak memiliki pemantauan


panas atau dingin.

Lampu kabut belakang hanya memiliki pemantauan panas


untuk menghindari pesan kesalahan ketika tidak terpasang
pada gandengan.

13.5 Diagnosis Modul AHM tidak memiliki memori kesalahan. Ketika


ditemukan suatu kerusakan pada pada lampu-lampu gan-
dengan, maka AHM memberikan sinyal ke LSZ melalui rang-
kaian penghubung.

Kerusakan akan disimpan dalam memori. Tidak ada


pengoperasian darurat pada AHM seperti yang terdapat
pada LSZ.

76
14. Lampu Sorot dan Lampu Belakang

14.1 Kombinasi Kombinasi lampu depan yang terdiri dari lampu sorot, lampu
belok, dan jika dibutuhkan, dilengkapi dengan sistem pem-
lampu bersih lampu sorot yang sudah dalam keadaan terpasang
depan dan disetel.

14.2 Lampu sorot Rancangan lampu sorot

Pemakaian penutup lensa plastik yang transparan dan


penghilangan lensa lampu biasa membuat terlihatnya
pemantul bebas dibagian dalam serta lampu halogen H7.
Lis yang tersusun di depan pemantul menciptakan efek
"double round" yang merupakan ciri khusus BMW. Untuk
pertama kalinya, lis dirancang dalam dua macam warna
yang berbeda: titanium untuk model 328i dan warna hitam
untuk semua model lainnya. Efek “double round” lebih
diperkuat oleh adanya "jari-jari" di bagian dalam penutup
lensa di bagian bawah kedua pemantul cahaya.

Konstruksi lampu sorot

Lampu sorot terdiri dari rumah plastik dan penutup lensa


PC. Lampu halogen H7 untuk lampu dekat dan lampu jauh,
serta lampu kecil W5W, dipasang pada pemantul dengan
menggunakan sebuah adaptor yang memiliki steker tancap
dan dilengkapi dengan kontak listrik individual. Cara ini
membuat prosedur penggantian lampu menjadi lebih
mudah meskipun dalam kondisi ruang yang sempit.

77
Dalam rumah lampu sorot dipasang motor langkah untuk
pengaturan berkas cahaya lampu sorot. Pengaturan “tinggi
dan lebar“ berkas cahaya dilakukan dari atas menggunakan
roda pengatur (handwheel) atau sebuah obeng dengan
soket enam titik. Tindakan koreksi yang diinginkan dapat di-
lakukan segera dengan menggunakan roda pengatur.
Karena konstruksi yang berbentuk modular, hanya rangkaian
pemantul yang harus disesuaikan pada varian negara ECE
kemudi kiri/ECE kemudi kanan. Rumah dan penutup lensa
berbentuk sama. Untuk kendaraan yang diluncurkan di AS,
komponen-komponen untuk pengaturan berkas cahaya
lampu sorot harus disesuaikan.

Fungsi lampu sorot

Pemantul bebas bentuk, bersama-sama dengan lampu H7


menghasilkan kualitas penerangan yang sangat baik.
Jangkauan, penerangan di sekeliling serta pada bidang
depan lebih diutamakan sehingga memberikan pandangan
yang jelas, walaupun dalam kondisi cuaca dan pengen-
daraan yang sulit. Dengan dihilangkannya lensa lampu sorot
dan optimalisasi lebih lanjut dari pemantul bebas bentuk,
kualitas penerangan bertambar sebesar kurang lebih 30%.

14.3 Lampu Lampu belok dilengkapi dengan penutup lensa transparan


berwarna kuning serta pemantul samping berwarna kuning.
belok Hasilnya, dapat memberikan karekteristik mode kedalaman
dan tranparansi antara lampu sorot dan lampu belakang se-
cara berkesinambungan.

Penyekat dari lampu belok ke dinding samping merupakan


cetakan-injeksi pada lensa lampu. Sebuah lampu 21 watt di-
gunakan sebagai sumber cahaya. Untuk kendaraan yang di-
luncurkan di AS, lampu 21 watt diredupkan cahayanya
dan digunakan sebagai lampu tanda samping. Untuk peng-
gantian lampu, lampu belok dilepas dari atas dengan se-
buah pena dan ditarik keluar dari arah depan.

78
14.4 Lampu kabut Untuk pertama kalinya di Eropa, lampu kabut dilengkapi
dengan penutup lensa plastik. Hasilnya, dapat meningkat-
kan tahanan lensa dan secara langsung mengurangi keru-
sakan yang disebabkan oleh benturan batu jika dibanding-
kan dengan penutup dari bahan kaca. Pada rancangan per-
cobaan, lensa dibenturkan dengan sebuah bola baja 4 mm.
Dalam pengujian ini, lensa kaca mulai hancur pada kecepat-
an 80km/h, sedangkan lensa plastik yang merupakan ran-
cangan terbaru, dapat bertahan sampai 200 Km/h. Tinggi
struktur lampu kabut yang cukup rendah, yaitu 50 mm me-
merlukan pemakaian reflektor magnesium karena alasan
termal. Berat lampu kabut menjadi hanya 320 gr sedangkan
pada model E36 berbobot 555 gr. Lampu yang dipakai
adalah lampu HB4 karena dapat bertahan lama dan dapat
diganti dengan muda. Distribusi cahaya disesuaikan dengan
distribusi cahaya lampu dekat dan disesuaikan sekali lagi.

14.5 Lampu Rancangan lampu belakang

belakang Bentuk dasar lampu belakang adalah berbentuk L. Sifat


transparan, dalam dan jelas juga sangat ditekankan disini.
Pemantul belakang dipasang pada pinggiran bagian bawah
lampu dan dihubungkan dengan tiga strip yang terbentang
sepanjang lampu belakang. Pencahayaan langsung dari
bola lampu disebarkan dari elemen yang tergantung dalam
lensa di depan bola lampu. Jika orang yang melihat meng-
ubah sudut pandang penglihatannya ketika lampu belakang
dihidupkan, dia akan merasakan seolah-olah lampu berge-
rak dan bersifat tiga dimensi.

Struktur lampu belakang

Lampu belakang dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian


dinding samping dan bagian penutup bagasi. Sebuah
teknologi pengencangan khusus dengan rahang penjepit
menjamin pemasangan yang cepat dan dudukan yang
kokoh. Bola lampu tersusun pada penyokong lampu yang
akan akan dilepaskan seluruhnya bila melakukan penggan-
tian lampu. Sebagai hasilnya, penggantian lampu dapat
dilakukan dengan mudah dan cepat. Sebagai tambahan,
penyokong lampu juga berisikan lampu penerangan untuk
ruang bagasi.

79
Fungsi

Lampu belakang untuk sisi samping kendaraan terdiri dari


dua kamar, satu lampu dalam masing-masing secara ter-
pisah. Bola lampu belakang memiliki masa pakai sekitar
1000 jam, sedangkan bola lampu biasa hanya dapat bertah-
an maksimal selama 200 jam. Keunggulan ini dicapai mela-
lui pengurangan tegangan lampu P21W di lampu belakang
luar dari sekitar 13,5 volt menjadi 6 volt.
Masa pakai kawat 4 Watt dari lampu P21/4 yang terdapat
di dalam kamar lampu belakang bagian dalam juga hampir
sama. Elemen kawat 21 Watt tidak dikontrol. Lampu dengan
dua filamen ini hanya dipasang karena alasan desain.

Citra sinyal dioptimalkan dengan pemanfaatan penuh tole-


ransi nilai lampu yang lazim. Intensitas lampu rem dan lampu
belok secara khusus dipasang pada batas atas agar men-
jamin jangkauan sinyal yang baik, walaupun dalam keadaan
cuaca yang buruk. Pemantul belakang ditarik dalam ke arah
dinding samping. Dengan pancaran sudut lebarnya, ruang
lampu belakang dirangcang sedemikian rupa sehingga me-
menuhi fungsi tanda samping yang ditentukan untuk AS.
Lampu belakang dibagi ke dalam fungsi-fungsi berikut:

Fungsi Lampu Pelaksanaan

Lampu belakang (dua kamar) P2W +P21/4W Kamar luar dengan lampu P21W dikurangi teganga-
nnya oleh LSZ menjadi 6V untuk lampu belakang.
Kamar dalam: Kawat 4W dari lampu P21/4 dipasok
oleh sistem tegangan kendaraan.

Lampu rem, digabung dengan P21W Untuk fungsi lampu rem, pengurangan tegangan
lampu belakang luar. lampu belakang dibatalkan dan lampu P21W dipa-
sok dengan tegangan sistem kendaraan.

Lampu belok P21W Diangkat ke atas untuk fungsi peringatan.

Lampu mundur P21W Disusun pada kedua sisi tutup bagasi.

Lampu kabut belakang P21W Karena pembedaan sinyal, hanya dipasang sekali
pada setiap kendaraan

Penerangan ruang bagasi C10W disatukan dalam penyokong lampu dari kedua
lampu dinding samping.

Lampu rem ketiga

Lampu rem tengah yang lebih tinggi letaknya, dipasang


pada pinggiran atas kaca belakang dalam ruangan ken-
daraan. Lampu LED dipilih sebagai sumber cahaya guna
menyikapi pertambahan sinyal yang cepat dan rancangan
konstruksi yang mendatar. Oleh karena peningkatan sinyal
lampu LED adalah kurang lebih 200 milidetik lebih cepat
daripada bola lampu biasa, efek untuk pengendara yang
berada di belakang akan menjadi lebih baik sehingga waktu
respon bagi pengemudi ini menjadi lebih singkat. Karena
masa pakai LED yang diperkirakan hampir selama 2000 jam,
maka tidak dibutuhkan penggantian secara normal.

80

Anda mungkin juga menyukai