Anda di halaman 1dari 61

WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

DAFTAR ISI

PENJELASAN UMUM ..................................................................................2

POWER TRAIN ...........................................................................................3


Urutan Pemindahan tenaga ..................................................................3
Komponen...........................................................................................4

POWER TRAIN HYDRAULIC SYSTEM........................................................9


Komponen.........................................................................................11

POWER TRAIN HYDRAULIC SCHEMATICS...............................................24

POWER TRAIN ELECTRICAL SYSTEM.......................................................34


Fungsi dan Lokasi komponen .............................................................39
Torque Strategy Circuit.......................................................................58

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 -1- PT.INCO MEM TRAINING
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

PENJELASAN UMUM

Power train adalah suatu pemindah tenaga untuk menggerakkan kendaraan


MAJU atau MUNDUR dan dapat merubah kecepatan.

Pada training ini akan mendiskusikan komponen utama, letak (lokasi) komponen
dan bagaimana komponen itu bekerja pada system power train (pemindah
tenaga) untuk wheel loader 992 G

Dalam mendiskusikan prinsip kerja, kita akan menggunakan schematic


hydraulic yang telah dipisah menjadi beberapa bagian. Prinsip kerja akan
dijelaskan dengan menelusuri aliran oli (oil flow) Dimulai dari transmisi case
(sump) menuju sistem dan kembali ke transmisi case (sump).

Catatan :
Dalam scematic hydraulik akan menggunakan kode warna dengan
penjelasan sebagai berikut:

Merah : Oli bertekanan tinggi


Merah dengan strep putih : Oli bertekanan rendah
Orange : Oli pilot
Hijau : Oli pengembalian ke tangki
Biru : Oli yang terblok

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 -2- PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

POWER TRAIN

Urutan Pemindahan Tenaga

Gambar diatas menunjukan urutan pemindahan tenaga dimulai dari engine


diteruskan melalui Flywheel ke impeller clutch torque converter.Output yoke
pada torque converter terhubung dengan drive shaft bagian atas.Drive shaft
bagian atas terhubung dengan dengan input transfer gear box.input transfer
gear box terhubung dengan input shaft planetari transmisi dgn spline.Transmisi
output shaft terhubung langsung dengan output transfer gear box dengan
menggunakan spline.Dari output transfer gear tenaga (putaran) akan dilanjutkan
melalui drive shaft bagian depan dan belakang.

Pemindahan tenaga dari drive shaft bagian depan dan belakang akan langsung
memeutar pinion, bevel gear, diffrensial dan axle shaft menuju ke final drive
bagian kanan dan kiri.Sama halnya yang terjadi pada drive shaft bagian belakang
putaran akan diteruskan sampai ke final drive bagian kiri dan kanan.

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 -3- PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

KOMPONEN

Impeller clutch torque converter (1) terpasang pada flywheel housing dan
terhubung langsung dengan pump drive gear (tidak terlihat) yang terletak pada
bagian dalam atas dari torque converter.Drive shaft bagian atas (2)
menghubungkan impeller clutch torque converter dengan input transfer gear
box.

Pada gambar diatas juga diperlihatkan sensor electronik untuk torque converter
output speed (3).Pressure tap untuk outlet torque converter (4) dan relife valve
untuk outlet torque converter (5)

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 -4- PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

Input transfer gear case (1) Planetary transmisi case (2) dan output transfer
gear case (3) terpasang menjadi satu dan dapat dipisahkan antara satu dengan
yang lainnya.Pada output transfer gear case juga terpasang parking brake (4).

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 -5- PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

Output transfer gear terhubung dengan axle bagian depan menggunakan


universal joint (1), slip joint group (2), universal joint kedua (tidak terlihat),
bearing case (tidak terlihat), drive shaft depan (3) dan universal joint (4) dan
selanjutnya ke diffrensial depan (tidak terlihat).

Pada gambar diatas juga ditunjukkan final drive depan bagian kanan (5).

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 -6- PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

Output transfer gear juga terhubung dengan axle bagian belakang melalui
universal joint group (1), drive shaft bagian belakang (2), dan universal joint
group (3) dan selanjutnya ke bevel gear bagian belakang (4) dan ke diffrensial.

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 -7- PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

Diffrensial dan bevel gear depan (1) adalah bagian dari axle depan (2). Axle
depan terpasang pada frame (4) dengan menggunakan baut (3). Service brake
(5) dan final drive (6) didesain sama pada setiap roda.
Plug (7) untuk pengecekan dan pengisian oli final drive (7) terpasang pada cover
dan Plug (8) untuk menguras oli final drive terpasang pada carrier.

Catatan :
Pada saat akan mengisi atau mengecek oli pada final drive, plug (7)
harus berada dalam posisi paralel dengan tanah.

Fungsi dari axle depan dan belakang sama akan tetapi dari segi pemasangan
axle belakang didesain dengan menggunakan oscilating hitch yang dapat
bergoyang 11 kearah atas ataupun kebawah. Tujuannya agar machine (unit)
tetap stabil pada saat berjalan pada permukaan jalan yang tidak rata.

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 -8- PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

SISTEM HYDRAULIK PADA POWER TRAIN

Pada schematic diatas menjelaskan komponen dan aliran oli pada sistim
hydraulic power train. Oli dari tangki (case transmisi) terletak pada bagian bawah
output transfer gear case dan oli tersebut akan mengalir ke pompa yang terbagi
menjadi dua bagian.

Oli dari pompa bagian depan akan mengalir melewati filter transmisi menuju
priority valve. Oli dari priority valve mengalir ke impeller clutch (IC) solenoid dan
ke lockup clutch solenoid (jika dilengkapi).

Ketika transmisi bekerja, priority valve menjaga tekanan oli pada impeller clutch
solenoid dan lockup clutch agar tidak turun dibawah 320 psi (2205 Kpa).

Ketika impeller clutch solenoid bekerja (energizes), Oli yang mengalir keimpeller
clutch terhenti dan mengakibatkan clutch pada impeller slip.Ketika lockup clutch
solenoid bekerja (energizes), Oli akan mengalir dan akan menekan piston pada
lockup clutch sehingga mengubah posisi dari torque converter drive ke posisi
direct drive.

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 -9- PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

Ketika prioirity valve membuka, oli mengalir ke control valve transmisi. Control
valve transmisi mengatur jepitan pada tiap clutch (clutch engagement),
menyiapkan pengaturan (modulation) dan urutan pada directional dan speed
clutch serta membatasi tekanan maksimum pada clutch. Dari control valve
transmisi sisa oli dialirkan ke inlet torque converter.

Oli dari pompa transmisi bagian belakang mengalir ke filter torque converter dan
bergabung dengan oli dari control valve transmisi. Combinasi aliran oli ini
mengalir melalui inlet torque converter menuju torque converter. Tekanan oli
maksimum pada torque converter diatur oleh relief valve. (torque converter
outlet relive valve). Pada outlet relief valve terdapat orifice yang berfungsi untuk
mengalirkan oli ke transmisi setiap saat untuk kepoerluan lubrikasi. Dari outlet
relief valve oli juga dialirkan ke cooler menuju ke transmisi untuk lubrikasi.

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 10 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

KOMPONEN

Pompa transmisi (1) terbagi menjadi dua bagian dan terpasang pada torque
converter bagian bawah sebelah kiri. Pompa ini diputar oleh pump drive gear
yang berada pada torque converter.

Oli dari transfer gear case mengalir ke pengisapan pompa transmisi, suplai oli
dari pompa depan mengalir melalui hose (3) menuju filter transmisi, dan priority
valve (tidak terlihat), solenoid valve impeller clutch (5), dan solenoid valve lockup
clutch (4). Tekanan oli dari pompa bagian belakang mengalir melalui hose (2), ke
filter torque converter (tidak terlihat) menuju torque converter.

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 11 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

Filter oli Tranmisi (1) dan filter torque convertor (2) terpasang pada bagian
dalam frame (sebelah kiri) Dibawah pintu service platform bagian depan.

Kedua filter pada gambar diatas didesain sama.

Pada gambar diatas juga terdapat switch(3) untuk mendeteksi apabila filter
tersumbat (filter bypass switch) dan Tap oli (4) untuk pengambilan sample oli
transmisi (s o s).

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 12 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

Priority valve (1) dan pump drive case terletak pada bagian kanan atas dari
torque converter (bagian kiri machine / unit). Ketika engine hidup (running)
priority valve menjaga tekana oli minimum 320 psi (2205 kpa) yang akan
dialirkan ke solenoid valve impeller dan lockup clutch.

Pada gambar diatas juga di tunjukkan valve solenoid impeller clutch (3) dan
pompa transmisi (4).

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 13 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

Control valve hydraulic untuk planetary transmisi terpasang pada bagian atas
(tertutup cover 1)

Pada gambar diatas juga diperlihatkan pressure tap P2 (dirtectional clutch 2),
Pressure tap P1 (speed clutch 3),pressure tap untuk mengukur tekanan oli dari
pompa transmisi (4), dan pressure tap P3 (inlet torque converter 5).

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 14 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

Control valve hydraulic (1) terpasang pada bagian atas transmisi, terdapat 5
clutch solenoid (2) ,pressure tap P3 (3), kabel untuk solenoid / wiring harness
(4), pressure tap P1 (5), pressure tap P2 (6), dan plug (7) untuk load piston.

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 15 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

Pada control valve transmisi juga dilengkapi sebagai berikut :

Modulation relief valve : Membatasi maximum clutch pressure.

Spool untuk gigi percepatan satu dan tiga : Mengarahkan aliran oli pada
clutch no 3 dan clutch no 5.

Load piston : Bekerja sama dengan modulation relief valve untuk mengontrol
tingkatan/variasi kenaikan tekanan oli pada clutch.

Spool untuk gigi percepatan 2 : Mengarahkan oli pada clutch no 4.

Pressure diffrensial valve : Mengatur tekanan oli pada speed clutch dan
directional clutch.

Spool pengarah (directional spool) : Mengalirkan oli ke clutch maju atu clutch
mundur.

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 16 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

Outlet relief valve untuk torque converter (1) terpasang pada bagian kiri
belakang torque converter (berhadapan dengan flywheel housing) Outlet relief
valave membatasi tekanan oli pada torque converter.

Pada gambar diatas juga ditunjukkan torque converter housing (2), pressure tap
untuk torque converter outlet (3), sensor electronic (4) untuk membaca putaran
output torque converter, dan sensor elektronic (5) untuk membaca tekanan oli
pada torque converter outlet, sensor ini adalah bagian dari vital informasion
management system (VIMS).

Sensor elektronic untuk membaca temperatur oli pada torque converter (tidak
terlihat) juga terpasang didekat sensor outlet torque converter.

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 17 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

Gambar diatas adalah bagian - bagian dari torque converter. Komponen utama
dari torque converter meliputi rotating housing, impeller, turbine, stator, impeller
clutch, dan lockup clutch (jika dilengkapi).

Rotataing housing terpasang pada fly wheel dengan menggunakan spline dan
berputar bersama sama. Impeller terhubung dengan rotating housing dengan
menggunakan clutch (impeller clutch). Clutch disk dipasang spline dengan
impeller dan clutch plate dipasang spline dengan rotating housing. Tekanan oli
membuat clutch pada impeller terjepit (engage). Ketika clutch terjepit impeller
berputar bersama rotating housing.

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 18 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

Turbine terhubung dengan output shaft menggunakan spline. Pada torque


converter drive, turbine akan terputar akibat lemparan oli dari impeller. Pada
posisi direct drive, lockup clutch menghubungkan turbine dengan rotating
housing. Clutch disc untuk lockup terpasang spline dengan turbine dan disc plate
terpasang spline dengan rotating housing. Tekanan oli akan menggerakkan
piston untuk menjepit (engage) disk dan plate pada lockup clutch. Pada saat
clutch terjepit maka housing, impeller, turbine, dan output shaft tergabung
menjadi satu dan berputar bersama sama sesuai dengan putaran engine.

Pada torque converter yang dilengkapi dengan lockup clutch (tambahan)


satatornya didesain untuk bebas berputar sehingga pada posisi direct drive,
stator akan terputar akibat dari lemparan oli dari housing dan sampai akhirnya
stator akan berputar sama dengan putaran engine.

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 19 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

Valve solenoid untuk impeller clutch (1) dan valve solenoid untuk lockup clutch
(2) terpasang pada bagian kanan atas dibelakang torque converter (dilihat dari
arah belakang engine).

Pada saat electronic control module (ECM) powertrain memberi arus listrik
(mengenergize) ke solenoid impeller clutch (5) maka valve akan tertutup.
Sedangkan pada Solenid lockup clutch (4) bila diberi arus oleh ECM maka
valvenya akan terbuka.

Pada gambar diatas juga diperlihatkan Pressure tap untuk impeller clutch (6) dan
pressure tap untuk lockup clutch (3)

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 20 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

Pada gambar diatas ditunjukkan bagian dari valve solenoid untuk impeller clutch.

Pada saat solenoid impeller clutch tidak bekerja (de energize), maka spring akan
menggerakkan pin assembly mendorong bola (ball). Sehingga bola menutup
aliran oli dari pompa yang akan menuju ketangki melalui orifice, akibatnya
tekanan oli yang berada disisi kiri valve spool akan naik dan mendorong valve
spool kearah kanan membuka aliran oli dari pompa menuju impeller clutch dan
menutup aliran oli dari impeller clutch menuju tangki. Sehingga oli akan mengalir
dari pompa ke impeller clutch untuk menjepit clutch.

Pada saat solenoid impeller clutch bekerja (energize), solenoid akan menarik pin
assembly melawan spring menjauh dari bola. Sehingga bola akan terdorong
kearah kiri akibat dari tekanan oli dari pompa yang melewati orifice dan
membuka aliran menuju tangki (drain) akibatnya tekanan oli pada sisi kiri spool
akan turun . Spring pada sisi kanan spool akan mendorong spool kearah kiri dan
membuka aliran oli dari impeller clutch ke tangki (drain) dan menutup aliran oli
dari pompa menuju impeller clutch sehingga oli dari impeller clutch mengalir ke
tangki. Akibatnya clutch pada impeller slip

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 21 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

Pada gambar diatas ditunjukkan bagian dari valve solenoid untuk lockup clutch.

Pada saat solenoid lockup tidak bekerja (de energize), kekuatan yang akan
menahan pin akan hilang sehingga aliran pompa yang melewati orifice akan
mendorong bola kearah kiri sehingga membuka aliran oli menuju tangki. Spring
yang berada disisi kanan spool akan mendorong spool kearah kiri dan menutup
aliran oli dari pompa menuju lockup clutch dan membuka aliran oli dari lockup
clutch ke tangki. Oli dari lockup clutch mengalir langsung ketangki sehingga
clutch pada lockup bebas.

Pada saat solenoid lockup bekerja (energize),maka kekuatan magnet yang timbul
dari solenoid akan mendorong pin kearah kanan menekan bola sehingga
menutup aliran oli dari pompa menuju tangki (drain). Tekanan Oli pada sisi kiri
spool akan naik dan mendorong spool kearah kanan melawan spring, sehingga
spool menutup aliran oli dari pompa menuju tangki dan membuka aliran oli dari
pompa ke lockup clutch, akibatnya oli yang dari pompa langsung mengalir ke
lockup clutch menekan piston dan menjepit clutch (lockup clutch bekerja).

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 22 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

Cooler untuk oli power train (1) terpasang pada sisi kanan engine (sisi kiri dari
unit/machine). Air pendingin engine mengalir kedalam cooler melalui tube.

Oli dari outlet torqe converter mengalir ke cooler melalui lubang masuk (2), oli
yang masuk akan didinginkan didalam cooler menggunakan air pendingin engine
(air radiator), setelah didinginkan oli akan keluar dari cooler melalui lubang
keluar (3).Panas dari oli power train akan dibawa oleh air pendingin melalui tube
pendingin pada cooler untuk selanjutnya didinginkan oleh sistem pendinginan
pada engine.

Pada gambar diatas juga di perlihatkan cooler untu oli engine (4).

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 23 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

SCHEMATIC HYDRAULIC UNTUK POWER TRAIN

Pada schematic diatas, engine dalam keadaan hidup (running) dan transmisi
dalam posisi NETRAL.

Pada saat operator menekan switch directional keposisi NETRAL, ECM akan
mengirim arus ke solenoid no.3 dan solenoid impeller clutch. Kecuali pada lockup
clutch ECM tidak mengirim arus listrik (solenoid de energize).

Aliran oli dari pompa oli transmisi mengalir melalui filter transmisi menuju priority
valve, valve solenoid impeller clutch, dan valve solenoid lockup clutch. Priority
valve memprioritaskan tekanan oli pada impeller dan lockup clutch selama
transmisi digunakan (shifting).

Pada saat tekanan oli yang disuplai dari pompa transmisi naik dan melebihi
settingan pada priority valve (320 PSI), Priority valve akan terbuka dan

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 24 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

mengalirkan oli ke control valve transmisi menuju manifold solenoid valve clutch
no.2 dan 3, manifold solenoid clutch no.1, 5 dan 4, dan memasuki jalur selector
dan pressure control valve.

Oli yang berada pada manifold valve solenoid clutch akan menjadi oli pilot untuk
spool pengarah gerak (directional spool) dan spool untuk tingkat kecepatan
(speed clutch).

Pada saat solenoid clutch no. 3 bekerja (energize), maka solenoid valve akan
mengalirkan pilot oli menuju ke salah satu ujung spool speed clutch no. 3 dan
5.Dengan demikian spool akan bergerak dari posisi yang sebelumnya berada
ditengah (center), Akibatnya oli yang berada pada saluran masuk control valve
mengalir melewati orifice, selector spool untuk speed clutch no. 3 dan 5 dan ke
speed clutch no 3.

Pada saat valve solenoid untuk pengubah arah gerak (directional solenoid) no.1
dan 2 tidak bekerja (de energize), oli pilot akan terblok pada valve tersebut.
Spool untuk pengubah arah gerak akan berada pada posisi tengah (center)
karena dilengkapi dengan spring (center spring). Oli yang mengalir dari
diffrential valve ke directional clutch juga terblok.

Pada saat oli yang dibutuhkan oleh selector dan pressure control valve sudah
terpenuhi, maka sisa oli akan dialirkan melalui inlet torque converter.

Selain itu pompa transmisi juga mengalirkan oli ke filter torque converter.
Setelah dari filter oli akan bergabung dengan oli yang berada pada control valve
transmisi dan mengalir menuju torque converter melalui inlet torque converter.
Setelah dari torque converter, oli akan keluar melalui outlet torque converter dan
melewati outlet relief valve. Relief valve ini akan menjaga tekanan oli pada
torque converter. Dari outlet relief valve oli akan dialirkan ke cooler transmisi dan
kembali ke transmisi sebagai lubrikasi.

Pada saat transmisi dalam keadaan NETRAL dan engine hidup (running) maka
ECM akan mengatur tekanan oli pada impeller clutch dengan cara memonitor
putaran engine (engine speed). Pada saat putaran engine 1100 rpm atau
dibawahnya, tekanan oli pada impeller clutch akan dijaga untuk tetap pada
tekanan 80 30 psi (550 207 kPa. Pada saat putaan engine naik dari 1100 ke
1300 rpm maka ECM akan menaikkan tekanan oli pada impeller clutch dari 80
30 psi (550 207 kPa) ke 375 30 psi (2580 207 kPa) selama 1 detik.
Kemudian ECM akan menurunkan tekanan oli pada impeller clutch ke 330 30
psi (2274 207 kPa).Tekanan oli pada impeller clutch akan dijaga pada 330 30
psi (2274 207 kPa) pada putaran engine 1300 rpm keatas. Putaran torque
converter housing dengan impeller akan sama dengan putaran engine.

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 25 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

Pada saat putaran engine diturunkan dari 1300 rpm ke 1100 rpm, maka ECM
akan menurunkan tekanan oli pada impeller clutch dari 330 30 psi (2274 207
kPa) ke 80 30 psi (550 207 kPa). Tekanan oli pada impeller clutch akan tetap
dijaga sebesar 80 30 psi (550 207 kPa) pada putaran engine 1100 rpm
kebawah. Impeller pada torque converter akan tetap terputar walaupun tekanan
oli pada impeller clutch turun (drop). Torque converter housing terputar bersama
flywheel dan tidak dipengaruhi oleh tekanan oli pada impeller clutch.

Pada saat transmisi posisi NETRAL, ECM tidak mengirim arus listrik untuk
mengaktifkan solenoid lockup (solenoid de energize) sehingga valve pada lockup
clutch tertutup, dengan demikian aliran oli dari pompa transmisi terblok
sedangkan aliran oli dari lockup clutch menuju tangki terbuka. Lockup clutch
berfungsi untuk melepas dan menghubungkan turbin dengan rotating hausing.

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 26 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

Pada saat transmisi berada pada posisi SATU MAJU, ECM mengaktifkan
(energize) solenoid clutch No. 2 dan 5, pada saat bersamaan ECM juga tidak
mengaktifkan (de energize) solenoid untuk impeller clutch dan lockup clutch.

Pada saat ECM mengaktifkan solenoid clutch No. 2, valve solenoid No. 2 akan
mengalirkan oli pilot ke salah satu ujung dari spool directional clutch No. 1 dan
2.Tekanan oli pilot dari solenoid valve akan menggerakkan directional spool dari
posisi yang tadinya berada ditengah (center). Tekanan oli dari differintial valve
akan mengalir ke valve directional selector spool menuju directional clutch No. 2
(cluth MAJU).

Pada saat ECM mengaktifkan (energize) solenoid No. 5, valve solenoid clutch
No. 5 akan mengirim oli pilot kesalah satu ujung dari spool speed clutch No. 3
dan 5 sehingga spool akan bergerak dari posisi yang tadinya berada ditengah. Oli
yang berada pada inlet control valve akan mengalir melewati orifice ke spool
speed clutch No. 3 dan 5, dan menuju speed clutch No. 5.

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 27 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

Pada saat operator memindahkan gigi percepatan dari GIGI 1 MAJU ke GIGI 2
MAJU (speed shift), ECM tidak mengaktifkan (de energize) solenoid clutch No.5,
dan mengaktifkan (energize) solenoid clutch No.4. Pada posisi ini ECM masih
tidak mengaktifkan (de energize) impeller clutch dan lockup clutch solenoid.

Karena solenoid clutch No. 5 tidak diaktifkan (de energize), maka oli pilot akan
terblok dan pilot oil yang berada pada ujung spool speed clutch No. 3 dan 5 akan
dialirkan ke tangki.

Karena solenoid clutch No. 4 diaktifkan (energize) maka oli pilot akan dialirkan ke
salah satu ujung spool speed clutch No. 4. Oli pilot akan menggerakkan spool
untuk speed clutch dari posisinya yang berada ditengah (center).

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 28 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

Oli yang dari inlet control valve transmisi akan mengalir melalui orifice, menuju
spool speed clutch No. 3 dan 5, dan ke spool speed clutch No. 4 untuk
mengaktifkan clutch No. 4.

Sebelum di aktifkan Terjadi kekosongan oli pada clutch No. 4, ini menyebabkan
tekanan oli pada P1 dan P2 turun / drop sekitar 55 psi (375 kPa). Dengan
demikian spring pada diffrensial valve akan menggerakkan valve ke atas, pada
saat valve bergerak keatas akan membuka aliran oli dari diffrensial valve spring
chamber dan load piston cavity untuk dialirkan ke tangki.

Control valve transmisi akan kembali mengulangi urutan pengaturan dan


modulasi tekanan oli.

Selama pemindahan gigi percepatan, ECM akan tetap menjaga tekanan oli
maksimum pada impeller clutch. Directional clutch akan mulai merasakan beban
(mulai bergerak maju atau mundur) setelah difungsikan.

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 29 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

Pada saat operator menekan switch directitional dari posisi GIGI 1 MAJU ke
GIGI 2 MUNDUR (directional shift), ECM tidak mengaktifkan (de energize)
solenoid clutch No. 2 dan 5 dan mengaktifkan (energize) solenoid clutch No. 1
dan 4. ECM juga mengaktifkan (energize) solenoid impeller clutch, dan tidak
mengaktifkan (de energize) solenoid lockup.

Pada saat ECM tidak mengaktifkan (de energize) solenoid clutch No. 2, oli pilot
yang berada pada solenoid valve akan terblok dan akan mengalirkan oli yang
berada diujung spool selector ke tangki, sehingga spool akan kembali ke posisi
tengah (center) karena terdorong oleh spring. Pada saat bersamaan oli yang
berada pada clutch No. 2 dialirkan ke tangki

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 30 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

Pada saat ECM mengaktifkan (energize) solenoid clutch No. 1, maka oli pilot
akan dialirkan ke salah satu ujung spool directional clutch No. 1 dan 2, sehingga
spool directional akn bergerak dari posisinya yang berada ditengah (center). Oli
akan mengalir dari diffrensial valve melalui selector spool menuju directional
clutch No. 1 (clutch mundur).

Pada saat ECM tidak mengaktifkan (de energize) solenoid clutch No. 5, maka oli
pilot yang berada pada soleniod valve akan terblok dan oli yang berada pada
ujung spool speed clutch No. 3 dan 5 akan dialirkan ke tangki sehingga spool
akan kembali ke posisi tengah (center) karena terdorong oleh spring. Pada saat
bersamaan oli dari clutch No. 5 akan dialirkan ke tangki.

Pada saat ECM mengaktifkan (energize) solenoid clutch No. 4, Maka oli pilot
akan dialirkan ke salah satu ujung dari spool speed clutch No. 4. Tekanan oli
tersebut akan menekan spool dan menggerakkan spool dari posisinya yang
berada di tengah (center). Oli dari inlet control valve transmisi akan mengalir
melewati orifice, selector spool untuk speed clutch No.3 dan 5,spool untuk speed
clutch No.4 dan menuju speed clutch No. 4.

Sebelum difungsikan pada clutch No. 1 dan 4 terjadi kekosongan oli, ini
menyebabkan tekanan oli pada P1 dan P2 turun/drop sekitar 55 psi (375 kPa)
untuk sementara waktu. Karena tekanan oli turun pada P1 menngakibatkan
diffrensial valve bergerak keatas dengan dorongan dari spring. Dengan
bergeraknya diffrensial valve akan membuka aliran oli dari spring chamber pada
valve diffrensial dan load piston cavity untuk dialirkan ke tangki (drain).

Control valve transmisi akan kembali mengulangi urutan pengaturan dan


modulasi tekanan oli.

Selama perubahan gerak MAJU atau MUNDUR pada transmisi, ECM akan
mengurangi tekanan oli pada impeller clutch dan memungkinkan impeller clutch
slip. ECM memonitor putaran pada output torque converter dan output pada
transmisi dengan menggunakan sensor electronik (TORQUE CONVERTER
OUTPUT SPEED SENSOR dan TRANSMISSION OUTPUT SPEED SENSOR)
untuk mengetahui kapan clutch pada transmisi diaktifkan (clutch engagement).

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 31 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

Pada saat clutch pada transmisi sudah diaktifkan ECM akan kembali
mengaktifkan (engage) impeller clutch pada torque converter. Torque converter
akan mulai merasakan beban setelah unit (machine ) mulai bergerak maju atau
mundur.

Untuk mengubah posisi machine (unit) dari posisi TORQUE CONVERTER


DRIVE ke posisi DIRECT DRIVE, Ada 5 hal yang harus terjadi sebelum ECM
mengaktifkan solenoid pada valve lockup clutch, yaitu:

1. Switch untuk lockup harus berada pada posisi ON.

2. Kecepatan putaran pada output torque converter harus diatas 1375


50 rpm.

3. Machine harus berada posisi bergerak maju atau mundur dalam waktu
2 detik.

4. Pedal brake tidak ditekan.

5. Setelah lockup clutch berfungsi, ECM membutuhkan waktu 4 detik


untuk mengaktifkan kembali lockup clutch.

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 32 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

Pada saat solenoid pada lockup clutch bekerja (energize), valve lockup clutch
akan membuka dan mengaliran tekanan oli dari pompa menuju lockup clutch
untuk menekan piston dan menjepit clutch. Lockup cluth menghubungkan
(engage) turbin dengan rotating housing.

Pada posisi DIRECT DRIVE, impeller clutch dan lockup clutch


bekerja/terhubung (engage), maka housing, impeller, turbine, dan output shaft
tergabung menjadi satu dan berputar bersama sama sesuai dengan putaran
engine.

Pada torque converter yang dilengkapi dengan lockup clutch (tambahan)


satatornya didesain untuk bebas berputar sehingga pada posisi direct drive,
stator akan terputar akibat dari lemparan oli dari housing dan sampai akhirnya
stator akan berputar sama dengan putaran engine.

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 33 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

ELEKTRICAL SISTEM PADA POWER TRAIN

Pada diagram diatas ditunjukkan komponen yang digunakan pada sistem


elektrikal pada power train. Komponen tersebut akan memberikan input berupa
signal ke ECM.

Berdasarkan dari input signal yang diterima oleh ECM, maka ECM akan
mengaktifkan solenoid yang diinginkan yang berada pada control valve transmisi
(speed dan directinal solenoid). ECM juga mengaktifkan relay untuk
menghidupkan engine (start relay) pada saat akan menghidupkan engine, dan
membunyikan alaram mundur (back-up alarm) pada saat operator menekan
switch untuk mundur.

Pada saat dibutuhkan ECM juga dapat mengaktifkan solenoid impeller dan lock
up clutch serta menyalakan lampu indikator untuk reduce rimpull.

Untuk berkomunikasi dengan ECM engine, ECM implement, VIMS dan juga ET
(electronic technician) ECM transmisi menggunakan kabel yang dinamakan CAT
Data link.

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 34 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

Komponen input yang akan mengirim signal ke ECM antara lain :

STIC: mengombinasikan machine (unit) untuk berbelok dan memberikan input


signal ke ECM untuk mengubah arah gerak atau percepatan (transmission
shifting.

Kunci kontak (key start switch): Mengirim signal ke ECM pada saat operator
akan menghidupkan engine.

Catatan: Pada saat akan menghidupkan engine posisi STIC harus


Dalam posisi NETRAL sebelum ECM mengaktifkan relay
Star (start relay).

Switch ON/Off untuk reduce rimpull: Pada saat posisi ON, ECM akan
menerima signal dan mengaktifkan rimpull sesuai dengan posisi (range) pada
switch selector untuk selanjutnya ecm akan mengaktifkan solenoid pada valve
impeller clutch sesuai dengan kebutuhan tenaga yang diinginkan.

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 35 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

Switch selector untuk reduce rimpul: Pada saat switch reduce rimpull pada
posis ON, switch selector berfungsi untuk menentukan seberapa besar rimpull
yang diinginkan oleh operator.

Switch ON/OFF Untuk Ride control (jika dilengkapi): pada saat switch
dalam posisi ON (auto), akan mengaktifkan ride control. (jika semua kondisi
memungkinkan).

Switch untuk parking brake limit: Pada saat operator


mengaktifkan/menggunakan parking break, secara bersamaan switch ini akan
ON dan akan mengirim signal ke ECM Untuk memastikan parking brake dalam
keadaan berfungsi (engage).

Switch untuk quick shift: Pada saat switch dalam posisi ON, switch akan
mengirim signal ke ECM. ECM akan mengaktifkan mede quick shift untuk
perubahan arah gerak dari posisi gigi 1 Maju ke posisi 2 mundur.

Switch untuk lock up clutch: Pada saat switch dalam posisi ON, maka Lock
up clutch akan di aktifkan jika semua kondisi operasi memungkinkan / benar.

Switch untuk mengunci steering dan transmisi: Pada posisi ON (lock) ECM
akan memposisikan transmisi keposisi NETRAL.

Sensor untuk posisi pedal torque converter: Signal yang dikirim oleh sensor
ini bervariasi, tergantung dari seberapa besar operator menekan pedal. ECM
akan menggunakan signal ini untuk mengaktifkan solenoid pada valve impeller
clutch sesuai dengan jumlah atau seberapa besar signal yang diterima dari
sensor.

Sensor untuk kecepatan output torque converter: Megirim signal ke ECM


untuk mengetahui arah putaran dan kecepatan dari output torque converter.

Switch untuk tekanan oli pada parking brake: Switch ini akan memonitor
tekanan oli pada parking brake, sehingga ECM mengetahui jika parking brake
digunakan atau tidak.

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 36 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

Komponen output Yang menerima signal dari ECM antara lain:

Relay start (start relay): ECM akan mengaktifkan relay ini untuk
menghidupkan engine jika semua kondisi memungkinkan.

Lampu indikator untuk reduce rimpull: ECM akan menyalakan lampu ini jika
machine (unit) beroprasi pada kondisi yang memungkinkan maka ECM akan
mengaktifkan reduce rimpull.

Solenoid clutch: Solenoid ini diaktifkan oleh ECM untuk mengalirkan oli pilot ke
spool speed dan directional clutch.

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 37 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

Solenoid ride control: ECM akan mengaktifkan solenoid ini jika semua kondisi
memungkinkan. (tambahan pada 992 G).

Solenoid impeller clutch: ECM akan mengaktifkan solenoid ini dengan level
arus yang berbeda untuk mengontrol tekanan oli pada impeller clutch.

Solenoid lock up clutch: ECM akan mengaktifkan solenoid ini untuk


menyatukan clutch pada lock up jika semua kondisi memungkinkan.

Alaram mundur (back-up alarm): ECM akan membunyikan alaram ini jika
operator menggerakkan switch pengubah arah gerak (durectional switch) yang
berada pada STIC, ke posisi mundur.

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 38 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

Fungsi dan lokasi komponen

ECM power train (lihat tanda panah) berada pada sisi kanan dibawah plate
platform (samping kanan cabin operator).

ECM akan mengontrol dan membuat keputusan berdasarkan dari signal input
yang diterima dari switch dan sensor, ECM juga menyimpan/merekam kejadian
kejadian yang tidak normal pada powertrain sistem dan menyimpannya dalam
memori.
Dalam merespon sistem control yang bekerja pada machine (unit), ECM akan
mengirim tegangan (voltage) terhadap komponen output berdasarkan dari signal
yang diterima dari dari komponent input.
Contohnya, pada saat operator menekan switch pemindah gigi pada STIC
keposisi gigi 2, ECM akan menerima signal dari switch tersebut dan akan
mengirim tegangan (voltage) ke solenoid valve clutch No. 2 pada control valve
transmisi.

ECM akan menerima tiga tipe input signal yaitu:

1. Input switch: Menyediakan garis signal yang dilanjutkan dari positive


battery atau negetive battery atau tidak terhubung (open).

2. Input PWM: menyediakan garis signal dengan gelombang persegi dari


frequensi yang spesific dan variasi dari positive duty cycle

3. Signal speed (kecepatan): Menyediakan garis signal dengan salah satu


pengulangan yang sering terjadi, susunan level dari voltage yang tidak
berubah ubah, atau gelombang sinus dari variasi level dan frekuensi

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 39 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

ECM akan mengirim tiga macam output driver:

1. ON/OFF driver: Menyediakan signal berupa level dari + voltage


battery (ON) atau kurang dari 1 volt (OFF).

2. PWM solenoid driver: menyediakan signal berupa gelombang


persegi dari frekuensi yang tetap dan variasi dari positif duty cycle.

3. Controller current output driver: ECM akan mengaktifkan solenoid


dengan arus listrik sebesar 1.25 amps selama kurang lebih 1.5 detik
dan kemudian arus listrik akan diturunkan ke 0.8 amps. Dengan
memberikan tegangan yang tinggi sebelum menurunkan kembali,
bertujuan untuk memastikan kalau solenoid yang bersangkutan
bekerja dengan sempurna dan actuator berada pada posisi yang
tepat.Selain itu ini bertujuan untuk memperpanjang umur dari
komponen.

ECM mengontrol clutch pengubah arah dan pemindah gigi dan pengoprasian dari
clutch impeller dan lock up. ECM akan mengelola signal dari STIC, sensor pada
torque converter position pedal, switch lockup clutch, dan kondisi opeerasi dari
machine (unit) untug memberikan output yang tepat pada sistem. Kondisi yang
berbeda yang diterima ECM dari komponen input akan sangat mempengaruhi
kondisi dari out put.

ECM akan berkomunikasi melalui kabel CAT data link. CAT data link adalah kabel
serial komunikasi yang dapat mentransfer data dengan cepat, CAT data link
dapat mentransfer berbagai macam data yang terjadi pada sistem untuk di
komunikasikan ke ECM yang lain dan juga ke ET (electronic technician).

ECM dibuat untuk dapat mendiagnosa. Apabila ECM mendeteksi adanya


kerusakan pada sistem power train maka data dari kerusakan tersebut akan
disimpan pada memory dan menampilkannya pada display (VIMS/VIDS). Data
dari kerusakan yang terjadi juga dapat diakses dengan menggunakan peralatan
ET (electronik technician). Pada machine (unit) yang dilengkapi dengan VIMS
maka Kerusakan dapat diakses langsung melalui VIMS.

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 40 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

STIC (1) terpasang pada kursi operator dibagian kiri depan dari armrest. Switch
pengubah arah gerak (2) (directional control switch) didesain dengan tiga posisi
yaitu NETRAL, MAJU, atau MUNDUR. Switch untuk menaikkan gigi percepatan
(3) ( speed upshift switch) dan switch untuk menurunkan gigi (4) (speed down
shift switch) adalah jenis contact switch yang digunakan oleh operator sesuai
dengan kecepatan yang diinginkan.

Pada saat operator akan menggerakkan machine (unit) kearah mundur dengan
menekan switch pengarah gerak bagian atas maka ECM akan mengaktifkan
(energize) solenoid pengarah gerak MUNDUR (reverse directional solenoid). ECM
juga membunyikan alaram mundur(back-up alarm). Pada saat operator menekan
switch pengarah gerak (directional control switch) bagian bawah keposisi MAJU,
ECM akan mengaktifkan (energize) solenoid pengarah gerak maju (forward
directional solenoid). Pada saat operator menekan switch keposisi NETRAL
dengan menempatkan switch pada posisi tengah, maka ECM tidak mengaktifkan
(de energize) kedua solenoid pengarah gerak. Setelah dua detik ECM akan
kembali mengaktifkan (energize) solenoid clutch No.3 dan machine (unit) akan
berada dalam posisi NETRAL sampai operator akan menggerakkan machine
(unit) kembali.

Pada saat operator menekan switch untuk menaikkan gigi (upshift switch), ECM
akan mengaktifkan (energize) solenoid pada control valve transmisi untuk
berpindah ketingakat percepatan yang berikutnya, dan apabila operator
menekan switch untuk menurunkan gigi, maka ECM akan mengaktifkan
(energize) solenoid pada control valve transmisi untuk menurunkan tingkat
percepatan.

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 41 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

Pada saat tuas pengunci untuk steering dan transmisi (lihat tanda panah)
digerakkan pada posisi mengunci (pada posisi gambar diatas), STIC akan
tertahan dan berada pada posisi tengah (center) dan pada posisi ini steering
tidak dapat digerakkan. Pada posisi ini tuas pengunci transmisi dan steering
(steering and transmission lock lever) akan menekan switch untuk pengunci
transmisi dan steering (steering and transmission lock switch). Switch ini akan
mengirim input ke ECM dan ECM akan memposisikan transmisi pada posisi
NETRAL.

Pada saat tuas pengunci steering dan transmisi digerakkan keposisi membuka
(unlock position), transmisi dan steering akan dapat difungsikan.

STIC adalah bagian dari komponen input yang mengirim signal ke ECM. Pada
condisi operasi tertentu STIC tidak selamanya mengikuti keinginan dari operator.
Apabila switch pengubah arah gerak (directional control switch) berada pada
posisi maju atau mundur dan tuas pengunci transmisi akan digerakkan dari posisi
mengunci keposisi membuka maka ECM tidak akan memposisikan transmisi ke
posisi NETRAL. Switch harus berada dalam posisi NETRAL sebelum tuas
pengunci dibuka (unlock), kemudian switch baru ditekan kearah yang diinginkan
sebelum ECM mengaktifkan clutch pengubah arah.

Pada saat tuas pengunci steering dan transmisi berada dalam posisi membuka
dan engine dihidupkan maka sebelum menggerakkan atau menekan switch
pengubah arah gerak, tuas harus digerakkan keposisi mengunci lalu kembali
keposisi membuka sebelum ECM mengaktifkan clutch untuk MAJU atau
MUNDUR.

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 42 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

Operator memutar kunci kontak (1) searah jarum jam maka signal akan dikirim
ke ECM untuk menghidupkan engine. Kunci kontak mensuplai signal dari +
battery ke ECM. ECM akan menghubungkan contaktor yang berada didalam relay
star (start relay) yang akan mengaktifkan (energize) solenoid pada motor starter.
Terdapat tiga kondisi yang harus terpenuhi sebelum ECM mengaktifkan relay
starter:

1. Tansmisi harus berada dalam posisi netral.


2. Kunci kontak harus berada dalam posisi start.
3. Tegangan listrik harus dibawah + 32 volt.

Ride control adalah tambahan untuk machine 992 G. ride control membantu
machine pada saat berjalan pada kecepatan tinggi dengan beban penuh pada
bucket. Ride control menggunakan accumulator yang dipasang pada sistem lift
hydraulic untuk meredam guncangan yang diakibatkan dari permukaan jalan
yang tidak rata (bergelombang).

Switch untuk ride control (2) adalah switch dengan tiga posisi, terletak pada
sebelah kanan pada operator console.

Pada saat switch ride control ditekan pada posisi atas maka ECM akan
mengaktifkan (energize) solenoid, Jangan menekan switch keposisi ini pada saat
machine (unit) mengambil atau menurunkan material.

Pada saat switch ride control dikembalikan keposisi tengah (center) maka ECM
tidak mengaktifkan (de energize) solenoid dan ride control sistem tidak
difungsikan.

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 43 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

Pada saat switch ride control ditekan pada posisi bawah (automatic) maka pada
posisi ini ECM akan mengaktifkan (energize) solenoid (lihat tanda panah) jika
kecepatan machine (unit) mencapai 9.6 km/jam (6 mph) dan ECM tidak
mengaktifkan (de energize) solenoid jika kecepatan menurun dibawa 9.2km/jam
(5.7 mph).

ECM menerima input signal dari sensor transmisi output speed (lihat tanda
panah) untuk mengetahui kecepatan dari machine (unit). Sensor ini terletak
pada bagian kiri bawah dari output transfer gear.

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 44 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

Pada saat switch ride control pada posisi AUTOMATIC maka lampu pada panel
instrument akan menyala (lihat tanda panah). Terminal positive dari lampu
terhubung langsung dengan positive battery. Ground dari lampu terhubung
dengan terminal No. 6 pada switch ride control. Pada saat switch ditekan pada
posisi bawah (AUTO) maka terminal No. 6 akan terhubung dengan ground dan
lampu akan menyala.

Terdapat beberapa kondisi kerusakan dimana ECM tidak akan mengaaktifkan ride
control sistem walaupun switch telah diposisikan ON atau AUTO. Jika ECM
menerima input dari sensor transmisiion output speed terlalu tinggi atau terlalu
rendah maka ECM tidak akan mengaktifkan solenoid. Juga apabila ECM
mendeteksi solenoid ride control short dengan battery, short dengan ground atau
ada kabel yang terputus Maka ECM tidak akan mengeluarkan signal untuk
mengaktifkan (energize) solenoid.

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 45 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

Switch untuk reduce rimpull (lihat tanda panah) adalah switch dengan dua posisi
dan terpasang pada console implement.

Jika switch ditakan keposisi depan (closed) swiych akan mengirim signal +
battery ke ECM dan Ecm akan memposisikan ke maximum rimpull pada saat
pedal torque converter tidak tertekan, pada posisi ini impeller clutch menekan
penuh.

Jika switch ditekan keposisi belakang (lihat tanda panah) + battery diputuskan
dan posisi pedal torque converter tidak tertekan maka posisi rimpull tergantung
dari switch selektor. Pada posisi ini hanya dapat berfungsi pada transmisi gigi 1,
jika tidak maka rimpull akan tetap berada pada posisi maksimum.

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 46 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

Pada saat switch reduce rimpull ditekan kearah belakang (open), maka switch
selector (1) mengindikasikan setting maksimum rimpull ke ECM. Posisi ini akan
terjadi apabila pedal torque converter tidak tertekan dan transmisi berada pada
posisi GIGI 1.

ECM akan mengurangi rimpull dengan menambah arus listrik yang dikirim ke
solenoid impeller clutch sehingga clutch akan slip. Pada saat clutch slip, power
yang akan digunakan pada power train sistem akan turun. Sehingga engine akan
mengeluarkan power yang berlebih, kelebihan power dari engine akan di
manfaatkan untuk menggerakkan implement.

Terdapat 4 posisi pada switch selector reduce rimpull. Setiap posisi akan
menentukan seberapa besar rimpull yang akan di kurangi dalam satuan persen.
Catterpillar telah menentukan jumlah rimpull yang akan dikurangi pada tiap tiap
posisi dari switch selector yaitu:

80 % Rimpull (2)

65 % Rimpull (3)

50 % Rimpull (4)

35 % Rimpull (5)

Catatan : jumlah rimpull yang akan dikurangi pada tiap tiap posisi dari switch
selector dapat diubah sesuai dengan keinginan dari operator.

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 47 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

ECM akan memonitor posisi dari pedal torque converter (1) melalui sensor yang
terpasang pada pedal (2) (torque converter pedal position sensor). Apabila
operator menekan pedal torque converter, maka ECM akan menaikkan arus
listrik yang dikirim ke impeller clutch sehingga tekanan oli pada solenoid valve
akan turun (drop). Jumlah arus listrik yang dikirim oleh ECM ke solenoid impeller
clutch tergantung seberapa jauh operator menekan torque convertor pedal. Pada
saat pedal tidak tertekan / kembali keposisi semula maka clutch pada impeller
akan terhubung dengan sempurna.

Lampu indikator untuk reduce rimpull (3) akan menyala pada saat switch untuk
reduce rimpull ditekan keposisi ON (open).

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 48 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

Solenoid impeller clutch (1) terpasang pada valve impeller clutch (2), dan
terletak pada bagian kiri dari torque converter housing.

ECM dapat memonitor status dari solenoid impeller clutch dan dapat mendeteksi
jika ada kerusakan yang dapat mempengaruhi kinerja dari impeller clutch.
Kerusakan itu antara lain: short ke + battery, short ke ground, terdapat kabel
yang putus (open cyrcuit).

Pada saat ECM mendeteksi adanya kerusakan pada circuit solenoid impeller
clutch maka kerusakan tersebut akan di tampilkan melalui VIMS/VIDS (message
center).

Ketika ada kerusakan yang terjadi maka ECM akan memerintahkan putaran
engine harus selalu sesuai dengan putaran pada output torque converter pada
saat machine sementara beroprasi. Ini bertujuan agar torque converter tidak
terbebani oleh putaran engine.

Sensor untuk posisi pedal torque converter dan solenoid harus dikalibrasi melalui
VIDS/VIMS agar dapat berfungsi dengan benar.

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 49 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

Sensor untuk torque converter output speed (lihat tanda panah) terpasang pada
output torque converter sebelum drive shaft bagian atas. Sensor ini memberi
input ke ECM untuk menginformasikan kecepatan dan arah putaran dari output
torque converter.

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 50 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

Parking brake pada 992 G didesain dengan menggunakan spring untuk


mengaktifkannya dan menggunakan tekanan oli untuk menonaktifkan (engage
by spring and release by hydraulic pressure).

Operator mengaktifkan parking brake (rem parkir) dengan menarik Knob pada
kabin (lihat tanda panah). Knob ini terhubung dengan control valve parking
brake menggunakan push-pull cable.

Operator menonaktifkan (release) dengan mendorong knob (parking brake


control knob). Dengan mendorong knob, berarti mengalirkan tekanan oli dari
control valve ke parking brake sehingga clutch pada parking brake akan bebas.

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 51 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

Switch parking brake limit (1) terpasang didekat control valve parking brake
dibawah kiri kabin, switch actuator (2) terpasang langsung pada control valve (3)
Apabila knob ditarik atau didorong maka aktuator switch akan ikut bergerak dan
menekan switch limit.

Switch parking brake limit terdapat dua posisi, menutup (close) dan membuka
(open). Switch ini dipasang untuk digunakan oleh ECM dalam mendiagnosa.

Switch untuk parking brake pressure (4) terpasang pada control valve parking
brake dan memberikan input ke ECM untuk memberitahukan tekanan oli rendah
(brake engage) atau tinggi (brake released).

Switch pparking brake pressure mempunyai dua posisi, yaitu menghubungkan


dan memutuskan hubungan dengan ground (body), switch ini juga digunakan
oleh ECM untuk keperluan diagnosa.

Apabila transmisi berada pada posisi gigi 1 maju atau mundur dan parking brake
masih dalam posisi parkir maka ECM akan memposisikan transmisi ke posisi
netral. Pada saat transmisi dalam posisi gigi 2 atau 3 maju dan mundur, ECM
tidak lagi menetralkan transmisi tapi VIDS/VIMS akan memberikan warning
kategori 3, untuk diketahui oleh operator, terjadi kondisi yang tidak aman.

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 52 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

Switch untuk quick shift terpasang pada console sebelah kanan dari kursi
operator (lihat tanda panah). Switch ini akan mengurangi urutan pemindahan
gigi percepatan dari perinsip kerja normal pada saat operasi.

Pada saat machine (unit) beroprasi pada posisi gigi 1 MAJU dan switch quick shift
pada posisi ON (lihat gambar), dan tiba tiba operator mengubah arah gerak
keposisi MUNDUR maka ECM akan memposisikan transmisi pada gigi 2 MUNDUR
secara otomatis, dan apabila operator mengubah arah gerak kembali keposisi
MAJU maka ECM akan memposisikan transmisi keposisi gigi 2 MAJU, sama pada
saat beroprasi normal. Switch untuk quick shift hanya bekerja pada saat machine
(unit) beroprasi dari gigi 1 MAJU ke posisi MUNDUR.

Pada saat mengubah arah gerak MUNDUR selain dari gigi 1 kearah maju maka
operator harus menggunakan switch downshift untuk menurunkan gigi
percepatan keposisi gigi 1 MAJU.

Quick shift tidak bekerja pada posisi MUNDUR ke posisi MAJU.

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 53 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

Lock up clutch adalah tambahan pada 992 G

Switch untuk lockup clutch (lihat tanda panah) terpasang pada console disebelah
kanan dari kursi operator. Pada saat switch dalam posisi ON (close) dan segala
kondisi memungkinkan maka ECM akan mengaktifkan solenoid lockup clutch
untuk menaikkan kinerja dari power train.

Pada saat beroprasi normal ECM akan mengaktifkan solenoid lockup dengan
mengacu pada kondisi sebagai berikut:

1. Switch lockup clutch harus berada pada posisi ON

2. Torque converter output speed harus berada diatas 1375 50


rpm.

3. Transmisi harus berada pada gigi percepatan dan bergerak maju


atau mundur selam 2 detik

4. Jeda waktu yang digunakan oleh ECM untuk mengaktifkan


kembali lockup clutch adalah 4 detik.

5. Pedal torque converter dan service brake berada dalam posisi


tidak tertekan (fully released).

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 54 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

Lampu indikator (lihat tanda panah) akan menyala pada saat lock up clutch
berfungsi (engage).

Pada saat beroprasi normal terdapat beberapa kondisi yang yang dapat
menyebabkan ECM tidak mengaktifkan (de energize) solenoid lockup dan
merelease lockup clutch, yaitu:

1. Switch lockup clutch ditekan keposisi OFF.

2. Putaran dari torque converter turun hingga kurang dari 1225


50 rpm.

3. Ketika operator menekan switch untuk menaikkan atau


menurunkan gigi percepatan.

4. Pedal torque converter dan service brake digunakan (depressed).

Catatan: untuk menjaga engine agar tidak over speed, ECM tidak akan
mengaktifkan lockup clutch jika putaran dari torque converter output diatas 2250
rpm. Jika lockup clutch sementara diaktifkan (engage) pada saat putaran torque
converter output mencapai 2250 rpm maka ECM akan tetap mengaktifkan
(engage) lockup clutch.

Selama lockup clutch digunakan (engage) maka tekanan oli pada impeller clutch
akan dipertahankan sebesar 330 30 psi (2275 207 kPa).

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 55 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

Solenoid dan Valve dari lockup clutch (1) dan Impeller clutch (2) kelihatan sama.

Pada machine (unit) yang tidak dilengkapi dengan llockup clutch maka dudukan
dari solenid valvenya diganti dengan plate.

Solenoid lockup clutch adalah solenoid proportional dan bekerja berdasarkan


jumlah atau besarnya arus listrik yang dikirim melaui ECM yang berpengaruh
langsung dengan banyaknya tekanan oli yang akan digunakan untuk menekan
clutch pada lockup.

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 56 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

ECM mengaktifkan (energize) solenoid untuk mengubah arah gerak atau tingkat
kecepatan pada transmisi, Solenoid tersebut terletak pada control valve diatas
transmisi.

Dua solenoid valve digunakan untuk MUNDUR (1), dan MAJU (2), dan tiga
solenoid valve yang digunakan untuk merubah kecepatan, masing masing untuk
gigi 1 (3), gigi 2 (4), dan gigi 3 (5).

Terdapat dua posisi, tiga jalur pada solenoid valve. Pada posisi tidak bekerja /
normal, solenoid valve akan mengalirkan oli ke tangki (drain). Pada saat
diaktifkan (energize) maka akan mengalirkan oli pilot ke spool control valve dan
spool akan mengarahkan oli ke clutch yang diinginkan.

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 57 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

Torque strategi circuit

Torque strategi (strategi kekuatan) adalah salah satu kelebihan dari ECM power
train. Kegunaan dari torque startegi ini adalah untuk mengatur tenaga putaran
yang diterima oleh sistem power train dari Engine selama machine (unit) berada
dalam posisi menggali (digging) agar kelebihan tenaga tersebut dapat digunakan
untuk pompa implement. Dengan mengontrol putaran dari engine, ECM power
train akan mampu mengatur beban pada sistem power train, memperpanjang
umur dari komponen power train.

Dengan mengurangi putaran engine, banyaknya tenaga yang diterima oleh


torque converter ke sistem power train akan menurun. Pompa Implement diputar
oleh pump drive yang berada pada roque converter dan berputar sesuai dengan
putaran engine. Maka pada saat putaran engine diturunkan, tenaga akan di
salurkan ke pompa implement. Denagn demikian pompa implement dapat
bekerja secara maksimal.

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 58 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

Torque strategi bekerja secara otomatis pada saat ECM power train membaca
keadaan operasi dari machine (unit) sementara menggali. Kondisi/ keaadan yang
diterima oleh ECM power train adalah :

1. Transmisi berada dalam posisi maju dengan gigi satu.

2. Posisi bucket berada dibawah horizontal.

3. Kecepan dari machine (unit) kurang dari 2.7 km/jam (1.7 mph).

Pada saat torque strategi akan diaktifkan, ECM power train menggunakan data
internal dan informasi yang telah dikomunikasikan malalui CAT Data Link dari
ECM implement , VIDS/VIMS, dan ECM engine untuk membaca parameter yang
digunakan intuk torque strategi.

VIDS/VIMS menerima signal tekanan oli hydraulic dari pompa fix implement
untuk mengetahui bahwa implement membutuhkan tenaga lebih. ECM
implement membaca posisi dari lift linkage untuk memastikan keadaan operasi
menggali. ECM power train menggunakan sensor transmission output speed
untuk mengetahiu kecepatan dari machine (unit). ECM power train juga
membaca keadaan dari pedal torque converter dan status dari reduce rimpul.
ECM engine membaca putaran dari engine.

Pada saat torque strategi diaktifkan. ECM transmisi meminta kepada ECM engine
melalui CAT Data Link agar putaran Engine dibatasi. Putaran yang diinginkan
oleh ECM transmisi berada diantara 1400 dan 2500 rpm. Putaran akan
tergantung pada torque converter output speed, tekanan oli pada pompa fix
implement, posisi dari pedal torque converter, dan status reduce rimpul.

Pada saat torque strategi tidak diaktifkan maka ECM transmisi meminta ke ECM
engine untuk membatasi putaran pada 2500 rpm.

Catatan: Putaran engine maksimum yang dibatasi oleh ECM engine adalah 1850
rpm.

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 59 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

Terdapat dua cara dalam mengukur stall speed engine pada saat stall torque
converter check.Stall speed 1620 + 30 rpm diukur pada saat torque strategi
aktif, 1690 +30 rpm diukur pada saat torque strategi tidak aktif.

Pada saat torque strategi aktif:

Dengan naiknya tekanan oli pada pompa fix implement akan


menurunkan putaran engine yang diminta oleh ECM transmisi ke
ECM engine

Penurunan dari rimpul dengan menggunakan reduce rimpull elector


switch atau pedal torque converter akan menaikkan putaran engine
yang diminta oleh ECM transmisi ke ECM engine

Pada saat torque strategi bekerja, terdapat beberapa kondisi yang dapat
membuat torque strategi tidak difungsikan:

Kecepatan laju dari machine (unit) lebih dari 3.2 km/jam (2.0 mph)

Transmisi tidak berada pada posisi gigi satu maju.

Bucket berada pada posisi diatas horizontal.

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 60 - PT.INCO MEM TRAINING 2007
WHEEL LOADER 992 G POWER TRAIN

CATERPILLAR
SERV2632-01-3/02 - 61 - PT.INCO MEM TRAINING 2007

Anda mungkin juga menyukai