BAB V
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN INDUSTRI
(PKLI)
PERBAIKAN DAN PERAKITAN ARM CYLINDER HYDRAULIC
PADA EXCAVATOR KOMATSU TIPE PC-200
Arm Cylinder
Boom Cylinder
Bucket Cylinder
Arm Cylir
Boom Cyler
menggunakan las. Adapun las yang digunakan adalah las gas. Selanjutnya dilakukan
pemotongan bahan baru yang akan digunakan menggantikan bahan tabung silinder yang rusak.
Pemotongan dilakukan dengan menggunakan mesin potong besi. Bahan tersebut dipotong
sesuai dengan ukuran standar arm cylinder excavator komatsu.
Setelah bahan selesai dipotong, maka dilanjutkan dengan membubut dasar silinder dan
kepala silinder. Membubut ini memiliki tujuan yaitu membuat kampuh pada tutup dan kepala
silinder. Begitu juga dengan tabung silinder yang sudah dipotong tersebut.
Gambar 3.1.2. Proses Pengerjaan Tabung Silinder
2. Selanjutnya bahan tabung silinder yang sudah dibubut tersebut di las untuk
menggabungkan dasar (tutup) dan kepala silinder. Kegiatan dilakukan dengan menggunakan
las listrik. Adapun elektroda yang dipergunakan adalah elektroda jenis RB-26 merk Kobe Steel,
diameter 3,1 mm dengan kuat arus lebih dari 100 Ampere
Gambar 3.1.3. Pengelasan Tutup silinder
3. Proses yang terakhir dilakukan adalah menghoning silinder, hal ini dilakukan
adalah untuk menghaluskan diameter dalam silinder.
Di Las
Tempat Minyak Masuk
Tabung
Bearing
Gambar 3.3. Bentuk dan Ukuran dari Tutup atau Dasar Silinder
Gambar. 3.5. Tutup Dan Tabung Silinder yang Menggunakan Sambungan Las
Tutup silinder hidrolik dibuat dengan pengecoran dengan menggunakan material pilihan
dan dicor dengan baik. Pengecoran yang tidak baik dapat mengakibatkan struktur dari tutup
silinder menjadi rapuh dan tidak dapat menahan tegangan tiba-tiba. Dasar silinder atau tutup
silinder merupakan tempat dihubungkannya arm cylinder hydraulic dengan pen-pen, dimana
pen-pen ini akan dipasangkan ke body dari excavator tersebut. Pen inilah yang akan
menahan cylinder hydraulic agar tidak goyang.
3.2.1. Gejala kerusakan yang sering terjadi pada dasar atau tutup silinder
1. Dasar silinder mengalami keretakan ataupun pecah pada bagian dalam dan luar
dasar silinder
2. Dasar silinder baling sehingga pada waktu penyambungan dengan cara dilas
dasar silinder tidak cocok ketika dipasangkan ke tabung
3. Dasar silinder sering mengalami goyang diakibatkan bearing dari silinder
tersebut pecah atau retak
3.2.2. Proses Perbaikan Dasar Silinder
1. Jika dasar silinder mengalami keretakan maka dasar silinder harus diganti
dengan dasar silinder yang baru. Jika dasar silinder yang sudah retak tidak
diganti dengan yang baru melainkan dengan menabal dengan cara dilas, maka
dapat mengakibatkan resiko yang lebih besar ketika sedang digunakan.
2. Jika dasar silinder mengalami kebalikan maka dasar silinder juga harus diganti
dengan yang baru. Jika dipaksakan memakai dasar silinder yang sudah baling
maka kemungkinan dapat mengakibatkan kerusakan pada pen penahan arm
cylinder dengan body excavator.
3. Jika bearing dari dasar cylinder mengalami kebalingan atau pecah yang
mengakibatkan arm cylinder menjadi goyang maka bearing tersebut harus
diganti dengan bearing yang baru yang dapat dibeli dari perusahaan penyedia
spareparts alat-alat berat
3.3. Cylinder Head
Kadang-kadang kepala silinder terhubung ke tabung dengan semacam kunci sederhana
(untuk silinder sederhana). Secara umum, sambungan di sekrup atau bergelang. Sambungan
dengan cara bergelang adalah yang terbaik, tetapi juga yang paling mahal. Keuntungan dari
sambungan ini adalah bahwa sambungan terkunci dan lebih sederhana untuk di buka atau
dilepas. Untuk ukuran silinder yang lebih besar, pelepasan sekrup dengan diameter 300 sampai
600 mm adalah masalah besar, serta kesejajaran sewaktu pemasangan.
Gambar Spesifikasi Head Cylinder Excavator Komatsu PC-200
3. Head cylinder mengalami kebalingan. Hal ini cukup menggangu kinerja dari arm
cylinder hydraulic. Head cylinder yang baling dapat membuat kebocoran pada
tabung.
3.3.2. Proses Perbaikan Head Silinder :
1. Jika Head silinder mengalami keretakan maka dasar silinder harus diganti
dengan dasar silinder yang baru. Jika dasar silinder yang sudah retak tidak
diganti dengan yang baru melainkan dengan menabal dengan cara dilas, maka
dapat mengakibatkan resiko yang lebih besar ketika sedang digunakan.
2. Jika dasar silinder mengalami kebalingan maka dasar silinder juga harus diganti
dengan yang baru. Jika dipaksakan memakai dasar silinder yang sudah baling
maka kemungkinan dapat mengakibatkan kebocoran. Kebocoran terjadi
ketika pemasangan atau perakitan maka Gland Cover tidak lagi menutup rapat
dengan kepala silinder.
3.4.
Piston
Bentuk dari piston hidrolik adalah pendek dan mempunyai alur. Alur disini mempunyai
tujuan sebagai tempat dudukan seal-seal pada piston. Piston biasanya dibentuk dengan mesin
dengan alur sesuai seal elastomer atau seal logam. Seal ini sering disebut dengan O-rings, Ucups atau Cast Iron Ring. Seal berguna untuk mencegah tekanan minyak hidrolik yang
melewati piston ke ruang atau sisi yang berlawanan.
Perbedaan tekanan antara kedua sisi piston menyebabkan silinder untuk mengulur dan
menarik masuk. Piston seal bervariasi dalam desainnya dan bahan sesuai dengan persyaratan
tekanan dan temperatur ketika silinder melakukan gerakan. Secara umum, seal elastomeric
terbuat dari karet nitril atau bahan lain yang terbaik di lingkungan suhu yang lebih rendah
sementara seal yang terbuat dari Viton lebih baik untuk suhu yang lebih tinggi. Seal terbaik
untuk suhu tinggi adalah ring piston yang terbuat dari cast iron
Gambar 3.4.2. Bentuk dan Ukuran Piston Hidrolik Excavator Komatsu PC-200
Piston yang rusak harus diganti dengan membuat piston yang baru sesuai dengan
standart ukuran piston excavator komatsu. Hal ini dikerjakan dengan mengunakan mesin bubut,
adapun langkah dalam mengerjakan piston dengan mesin bubut adalah ;
1. Menyediakan bahan piston yaitu baja karbon JIS G4051 S35C dengan
ukuran 135x 85mm
2. Menyediakan alat-alat yang akan digunakan untuk membubut mulai dari pahat
(pahat alur, pahat rata dan pahat bubut dalam), jangka sorong, gambar kerja,
kertas pasir.
3. Bahan piston dipasangkan kedalam spindle dan dicekam oleh spindle mesin
bubut untuk memulai proses pembubutan. Langkah selanjutnya menyetel
kerataan bahan (benda kerja) yang akan dikerjakan. Langkah selanjutnya adalah
menyetel titik nol pahat dengan menggunakan senter putar. Langkah
pembubutan yang pertama dilakukan adalah membubut rata sampai
menghasilkan ukuran 132,5 x 60 mm, kemudian melakukan membubut alur
pada dinding piston, yaitu tempat ikatan piston dengan ukuran yang tertera pada
gambar kerja, kemudian melakukan pengeboran pada bagian tengah piston
dengan ukuran 85 x 60 mm, setelah selesai pembubutan dilakukan, maka
selanjutnya adalah mengahaluskan benda kerja dengan menggunakan kertas
pasir agar terlihat halus dan rapi.
3.5. Piston Rod (Batang Piston)
Batang piston sering disebut dengan as. Batang piston biasanya merupakan lapisan
chrome keras dari baja cold-rolled yang dilapiskan pada piston dan dichrom dari kepala batang
silinder sampai akhir batang. Batang piston menghubungkan aktuator hidrolik ke bagian mesin
untuk melakukan pekerjaan.
Adapun bahan yang digunakan pada batang piston adalah baja nikel khrom molibden JIS
G4103 SNCM 1 dengan ukuran diameter 95 mm dan panjang 1935 mm.
Gambar 3.5. Batang Piston Arm Cylinder Pada Excavator Komatsu PC-200
Adapun ukuran dan spesifikasi batang piston silinder arm hidrolik excavator komatsu
PC-200 adalah sebagai berikut :
Gambar 3.6. Bentuk dan Ukuran Rod Hidrolik pada Excavator Komatsu PC-200
3.5.1. Gejala kerusakan yang sering terjadi pada Piston Rod atau As :
1. Kerusakan yang sering terjadi pada piston rod (As) adalah tergoresnya atau
terkikisnya batang dalam skala besar atau kecil. Hal ini dapat disebabkan oleh
kotoran- kotoran yang masuk dan menyebabkan terkikisnya batang piston ke
gland cover. Ketika As melakukan gerakan maju mundur pada saat operasi
kotoran dapat menempel pada as dan masuk ke dalam tabung. Hal ini juga
dipengaruhi oleh Dust Seal (Seal Debu ) yang tidak baik lagi atau sudah rusak.
2. Kemungkinan kerusakan yang kedua adalah batang piston (as) bengkok dan
bisa sampai mengakibatkan batang patah. Bengkoknya as piston ini disebabkan
oleh pembebanan yang berlebihan ketika excavator sedang beroperasi. Operator
terkadang kurang memperhatikan dan tidak hati-hati menggunakan arm cylinder.
Mengangkat beban yang berlebihan dapat mengakibatkan As menjadi bengkok.
2. Jika batang piston patah maka batang piston harus diganti dengan yang baru
sesuai dengan standard piston rod yang dikeluarkan oleh perusahaan Komatsu
PC-200
Langkah Proses Pengerjaan Pembuatan As (batang piston)
1. Pemotongan
Pemotongan ini bertujuan agar kepala as (rod) terpisah dengan badannya, jika badan
(as rod) hanya cacat sedikit, maka dapat diperbaiki dengan cara di las. Akan tetapi, jika
cacatnya parah, maka badannya (as rod) akan diganti dengan yang baru. Begitu juga
sebaliknya dengan kepala as rod.
Gambar 3.5.5.
Proses Penguliran dan Membuat Alur Tempat Dudukan Piston, Bushing Dan Nut
4. Pengepresan as (rod)
Pengepresan as adalah suatu proses pengepresan yang dilakukan pada mesin pres
yang salah satu tujuannya adalah untuk meluruskan as yang bengkok.
Jika silinder as (rod) kerusakannya hanya bengkok sedikit, maka dapat kita lakukan
pengepresan silinder as (rod). Akan tetapi, jika silinder as (rod) tersebut bengkoknya parah,
maka harus kita ganti dengan silinder as (rod) yang baru.
Gambar 3.6.
3.7. Seal
Sebuah silinder hidrolik biasanya digunakan untuk mendorong dan menarik, sehingga
sebuah hidrolik itu harus dilengkapi dengan seal-seal. Seal berfungsi sebagai media yang
mengalami kontak langsung dengan dinding silinder. Seal merupakan perantara antara dinding
silinder dengan piston hidrolik. Pada silinder hidrolik seal berada didua bagian tempat.
a.
a.
b. Rod Seal
Rod Seal adalah seal yang mempunyai fungsi mencegah agar minyak yang ada di dalam
tabung silinder tidak keluar pada waktu beroperasi
b. Seal Piston
Seal pada piston berfungsi sebagai menahan tekanan fluida ketika fluida dipompakan. Seal
pada piston ini terbuat dari karet yang sudah dikhususkan tahan terhadap tekanan dan pada
suhu tertentu
Bushing break merupakan salah satu komponen pendukung dalam perakitan silinder
hidrolik pada excavator. Bushing break ini mempunyai fungsi yaitu membantu meredam kejutan
sehingga pada waktu piston rod bergerak mundur maka ujung batang tidak secara keras
mengenai dasar silinder. Adapun bentuk dari bushing break adalah sebagai berikut :
Gambar 3.8. Bushing Brake pada Silinder Hidrolik Excavator Komatsu PC-200
Kerusakan pada bushing break ini jarang terjadi, karena bushing break ini tidak
bergerak. Bushing break biasanya terbuat dari baja carbon yang tebal. Ukuran dan spesifikasi
Bushing Break yang digunakan dalam silinder hidrolik excavator Komatsu PC-200 dapat dilihat
dibawah ini.
Gambar 3.10. Bentuk dan Ukuran Nut pada Hidrolik Excavator Komatsu PC-200
3.10. Collar
Collar merupakan bagian dari komponen silinder hidrolik yang berfungsi untuk
mengurangi hentakan dan kejutan ketika rod sedang bergerak mundur. Dengan adanya Collar
maka pergerakan rod akan diperlambat ketika akan mendekati dasar silinder sehingga rod tidak
menghantam dasar silinder dengan keras. Collar sudah didesain sedemikian rupa untuk dapat
memperlambat minyak yang ada didalam tabung silinder. Adapun bentuk Collar dapat dilihat
pada gambar dibawah ini.
Gambar 3.11. Bentuk dan Ukuran Collar Hidrolik Excavator Komatsu PC-200
Kerja yang dilakukan oleh silinder hidrolik yang terus menerus maka akan menyebabkan
kerusakan-kerusakan pada komponen-komponen silinder hidrolik.
Ada 3 penyebab kerusakan pada hidrolik cylinder pada umumnya, yaitu :
1. Technical Design
a.
Kualitas Bahan
Pressure (Tekanan)
a.
Oli Bersih
b. Pergantian Filter
c.
Pergantian seal-seal
d. Pergantian Bushing
e.
f.
B.
1. Persiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan pada saat perakitan. Bahan-bahan yang
diperlukan antara lain :
a. Tabung silinder beserta dasar silinder dan head silinder yang sudah digabung dengan sambungan
las. Tabung tersebut harus sudah selesai dihoning atau dihaluskan
b. Piston Rod (batang piston) yang sudah dilas dengan kepala batang dan sudah dibubut sesuai
dengan standart ukuran dari perusahaan Komatsu
c. Piston yang sudah di alur dan sesuai dengan standard piston yang diproduksi oleh Komatsu
d. Bushing break yang sudah di bersihkan dengan minyak.
e. Baut pengunci yang sudah bersih pada ulir-ulir dalamnya. Karena jika ulir dari baut ini tidak
bersih maka pada waktu pemasangan akan menjadi sulit.
f. Seal-seal yang sudah di rekomendasikan oleh perusahaan Komatsu yang cocok untuk seal piston
dan seal gland cover
2. Setelah semua sudah disiapkan, maka hal yang pertama dilakukan adalah membersihkan bagian
dalam silinder dan luar silinder dengan menggunakan minyak tanah, kemudian di keringkan
dengan mengunakan kain dan angin dari kompresor.
Pembersihan ini dilakukan untuk mengeluarkan kotoran-kotoran yang masuk ketika proses
pemesinan. Apabila kotoran-kotoran ini tidak dibersihkan maka kemungkinan akan merusak
komponen hidrolik tersebut. Seperti yang kita ketahui kebersihan harus diprioritaskan didalam
perakitan komponen hidrolik karena hidrolik sangat peka dengan kotoran-kotoran.
3. Setelah tabung selesai dibersihkan, biarkan tabung tersebut sampai kering. Selanjutnya adalah
memasang seal pada piston, dan seal pada Gland Cover
4. Hal selanjutnya adalah membersihkan batang piston dengan digosok mengunakan minyak tanah
dan kain kemudian dikeringkan dengan angin kompersor. Hal ini dilakukan agar kotoran-kotoran
sewaktu proses pemesinan tidak menenpel pada batang piston.
Gambar 3.14.
Pemasangan Piston pada Batang Piston Hidrolik Excavator Komatsu PC-200
Gambar 3.15.
Susunan Komponen-komponen Silinder Hydraulic Excavator Komatsu PC-200
6. Langkah selanjutnya memasukkan batang piston kedalam silinder. Hal ini dilakukan secara
lambat dan menggunakaan minyak pelumas dengan tujuan agar batang piston mudah masuk dan
mudah di dorong.
7. Langkah selanjutnya adalah mengetes silinder yang sudah dipasang, dengan tujuan untuk
mengetahui apakah silinder mengalami kebocoran atau tidak. Hal ini dilakukan dengan
menggunakan angin kompresor, pada dinding silinder di olesi minyak pelumas, untuk
mengetahui kebocoran.
Gambar 3.19. Silinder Hidrolik yang Sudah Siap Diperbaiki dan Siap Diantarkan