Genset
Posted on Januari 25, 2021 by ivanemmoy
Factory acceptance test (FAT) adalah pengujian penerimaan pabrikan atau pengujian-
pengujian yang dilakukan oleh pabrikan terhadap peralatan baru dan memastikan berfungsi
sesuai pesanan. FAT dilakukan di pabrikan pembuat dan disaksikan oleh perwakilan dari
pembeli sesuai kontrak yang telah disepakati sebelum dikirim ke pemesan.
Genset (Generator Set) adalah kombinasi antara prime mover (mesin utama) dan alternator
yang berfungsi untuk membangkitkan daya listrik. Engine merubah energi kimia dari bahan
bakar (fuel) menjadi energi gerak. Mesin di hubungkan pada rotor alternator merubah energi
gerak menjadi energi listrik.
Prosedur ini menguraikan tahapan-tahapan dan proses untuk melakukan pengujian Genset
dalam rangka Factory Acceptance Test yang dilakukan di workshop VENDOR, untuk
memastikan bahwa unit Genset sudah memenuhi persyaratan untuk dikirim ke Lapangan.
Fungsi dari instruksi kerja adalah untuk memastikan bahwa pelaksanaan inspeksi dan test
telah dilaksanakan sesuai dengan persyaratan dan standart yang telah di tentukan
1. Pertemuan Pra-Inspeksi
Pertemuan pra-inspeksi bertujuan untuk membahas pelaksanaan FAT yang antara lain
meliputi proses pemeriksaan dan pengetesan yang akan dilaksanakan sesuai dengan ITP
beserta skedul pelaksaan. Dengan telah dilaksankan pertemuan ini diharapkan pelaksanaan
FAT dapat berjalan dengan baik.
2. Inspeksi Visual
Pemeriksaan ini dlakukan sebelum unit dinyalakan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk
memastikan bahwa semua komponen telah tersedia dengan spesifikasi dan jumlah yang
sesuai, terpasang dengan benar dan dalam kondisi baik
Pemeriksaan ini berupa pengujian / pengukuran Tahanan Isolasi dari Generator dan Kabel
Power untuk mengetahui besarannya dan memastikan tidak adanya hubungan arus pendek.
Pengukuran dilakukan pada Generator dan Kabel Power untuk R-G, S-G dan T-G.
4. Persiapan test
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui bahwa fungsi pengaman Generator Set dapat
berfungsi dengan baik untuk mematikan Generator Set jika nilai setingnya telah terlampaui.
Adapun sistem pengaman yang diuji adalah :
Overspeed
CW High temp
LO Low Press
Emergency stop
Earth Fault
Vibration alarm.
Langkah kerja
Setting dan save file untuk engine yang menggunakan control elektrik (EMR)
Start engine dan lakukan running test untuk melihat apakah meter-meter berfungsi
dengan baik
Lakukan safety device inspection test (low oil, high temperature dan emergency stop)
dengan simulasi.
Indikator akan menyala sesuai jenis safety device & engine shutdown
Lakukan pencatatan
Pengujian ini bermaksud untuk memastikan bahwa tombol STOP telah berfungsi baik untuk
mematikan GEG/DEG . Pada kondisi darurat Operator dapat mematikan unit pembangkit
hanya dengan menekan tombol ini.
Pengujian ini bertujuan untuk memastikan bahwa tombol dan metering yang berada di
Control panel telah berfungsi sebagaimana mestinya. Pengujian control panel meliputi :
Pengujian Fungsi ON
Pengujian Manual Start
Metering Check meliputi : Engine Speed, Oil Presure, Cooling Water Temperature
Pengujian fungsi Manual Stop.
Ruang Monitoring Pengujian
Genset
Pada pengujian ini, unit pembangkit akan dioperasikan dengan beban yang bervariasi sbb :
Power Output
Voltage
Frequency
Engine speed
Tekanan minyak pelumas
Temperatur air pendingin
Vibration Test
Pengukuran getaran dilakukan di 4 posisi pada pondasi unit pembangkit. Maksimum getaran
peak to peak adalah 50 micron
Pada saat generator load test dengan pembebanan (0% hingga 110%) ukur tingkat
kebisingan/noise level dengan alat ukur tingkat kebisingan. Catat hasil pengukuran noise.
Pengetesan dilakukan pada 4 posisi yang berjarak 1 meter dari enclosure genset dengan
ambang batas penerimaannya adalah 85 dB(A). Pengukuran sound level dilakukan pada
kondidi base noise maksimum 50 dB(A).
9. Pasca test/pembongkaran
Lakukan pembongkaran fuel system, kabel power, load bank setelah pengujian selesai
Rapikan dan bersihkan area pengujian
Diskusi pada pertemuan setelah FAT antara lain membahas hal-hal sebagai berikut :
Untuk menjaga kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan, harus diperhatikan aspek
K3LH seperti dan tidak terbatas pada :
Filed under: ELECTRICAL, MEP | Tagged: Doosan, factory acceptance test, FAT, genset,
load bank, load test, Safety Device | Leave a comment »
Definisi
Start Delta adalah metode yang umum dalam mengurangi arus start pada motor. Sistem ini
dapat di gunakan pada semua jenis penggunaan motor yang secara normal menggunakan
koneksi Delta dengan 6 terminal. Mode starting ini sangat ideal untuk mesin yang memiliki
torsi start rendah seperti pompa, kompresor sentrifugal dan mesin perkakas. Ketika Start, arus
masuk berkurang menjadi sepertiga dari arus strating langsung sedangkan Torsi motor
berkurang hingga sepertiga atau bahkan kurang dari torsi start langsung. Arus sementara
perpindahan (transien) dihasilkan ketika beralih dari koneksi Bintang “Y” ke Delta “Δ”
Motor
Motor Listrik adalah alat yang mengubah energi
listrik menjadi energi mekanik/gerak. Motor yang digunakan adalah jenis motor induksi 3
fasa. Pada dasarnya, motor listrik tiga fasa memiliki 3 (tiga) kumparan stator yang terpisah
satu dengan lainnya. Masing-masing kumparan stator terdiri atas satu ujung masuk dan satu
ujung keluar. Oleh karena itu, secara keseluruhan pada sebuah motor listrik tiga fasa terdapat
6 (enam) ujung sisi kumparan stator. Pengasutan motor induksi adalah cara menjalankan
pertama kali motor, tujuannya agar arus starting kecil dan drop tegangan masih dalam batas
toleransi.
Filed under: ELECTRICAL, MEP | Tagged: forward reverse, Motor Control Centre, start-
delta, starting motor, wiring diagram | 2 Comments »
Pendahuluan
Closed Circuit Television (CCTV) adalah penggunaan kamera video untuk mentransmisikan
signal video ke tempat spesifik, dalam beberapa set monitor. Berbeda dengan siaran televisi,
sinyal CCTV tidak secara terbuka ditransmisikan. CCTV paling banyak digunakan untuk
pengawasan pada area yang memerlukan monitoring seperti bank, gudang, tempat umu, dan
rumah yang ditinggal oleh pemiliknya.
Alat dan Bahan
Lingkup Pekerjaan
NVR
Network video recorder adalah program software yang merekam video menjadi format digital
ke dalam disk drive, USB flash drive, kartu memori SD atau perangkat penyimpanan massal
lainnya. NVR tidak memiliki hardware video capture yang khusus, tetapi perangkat lunak ini
biasanya dijalankan pada perangkat dengan sistem operasi yang sudah terpasang. Atau untuk
mendukung peningkatan fungsionalitas, standar sistem operasi Linux dan Windows
digunakan dengan prosesor Intel standar dan software manajemen video. NVR biasanya
digunakan dalam sistem pengawasan video IP.
Kamera PTZ
PAN TILT ZOOM (PTZ) adalah kamera yang mempunyai kemampuan PAN untuk dapat
bergerak ke kiri dan ke kanan, TILT kemampuan kamera dapat bergerak ke atas dan
kebawah, ZOOM kemampuan kamera untuk memperbesar gambar hingga beberapa kali lipat,
jenis kamera PTZ biasa digunakan untuk memantau wilayah yang luas dengan menggunakan
1 kamera, ini memudahkan pengawas cctv dalam memonitoring dengan menggunakan 1
kamera, karena PTZ Camera dapat berputar otomatis atau secara manual digerakan melalui
controller.
DS-2DE2204IW-DE3/W
2MP 4×Network IR Wi-Fi PTZ Camera,1/2.8″ progressive scan
CMOS,Up to 1920 × 1080 resolution, Min. illumination: Color: 0.05 Lux @(F2.0, AGC ON)
B/W: 0.005 Lux @(F2.0, AGC ON) 0 Lux with IR, 4× optical zoom, 16× digital zoom,
Digital WDR, 3D DNR, HLC, BLC, Smart IR, Up to 20 m IR distance, 12 VDC & PoE+
(802.3at, class4), Support Wi-Fi, Support H.265+/H.265
IP Cam adalah jenis kamera CCTV yang menggunakan jaringan komputer sebagai pengantar
data Videonya, rata-rata ip cam mempunyai tingkat resolusi gambar yang lebih tinggi
dibandingkan kamera CCTV biasa, namun sebenarnya dalam Instalasi kamera jenis ini
memiliki banyak syarat agar hasil yang didapat bisa optimal, mulai dari pemilihan kabel,
kualitas jaringan dan kualitas hardware pendukung lainnya seperti HUB dan power supply.
Untuk jarak pun, sepanjang pengalaman saya, untuk gambar dan koneksi terbaik hanya
didapat dari tarikan kabel di bawah 100m, jika lebih dari itu sudah harus menggunakan HUB
tambahan atau Power yang lebih besar.
Filed under: ELECTRICAL, MEP | Tagged: cat6, CCTV, IP Camera, NVR, PTZ Camera,
security system, Switch Hub, TCP IP, UTP, Vidio Recorder, VLAN | Leave a comment »
Jaringan komputer adalah dua atau lebih komputer yang terhubung satu sama lain dan
digunakan untuk berbagi data. Jaringan komputer dibangun dengan kombinasi hardware dan
software. Ditinjau berdasarkan jangkauan geografis, jaringan komputer dapat di
kelompokkan menjadi Local Area Network (LAN), Metropolitan Area Network (MAN) dan
Wide Area Network (WAN).
LAN merupakan singkatan dari Local Area Network, yang mana merupakan sebuah dengan
skala lokal seperti gedung perkantoran, bisnis komersial, industri, sekolah atau rumah. LAN
bekerja dengan dihubungkan dengan perangkat menggunakan kabel UTP (Unshielded
Twisted-Pair), Hub, Switch, Router, dan lain sebagainya.
Prinsip kerja LAN tergantung dengan pola atau topologinya. Jika jaringan tersebut
menggunakan pola tidak terpusat maka setiap komputer yang terhubung dengan jaringan
disebut host. Namun jika jaringan tersebut terpusat maka akan ada istilah server dan
workstation.
Dalam jaringan komputer, topologi mengacu pada tata letak perangkat yang terhubung.
Topologi bisa dibilang sebagai bentuk atau struktur virtual jaringan. Topologi jaringan
dikategorikan ke dalam tipe dasar Bus, Ring, Star, Tree atau Mesh.
2. VLAN
2.1 Virtual Local Areal Network (VLAN) adalah sebuah model jaringan yang membagi
beberapa jaringan secara logikal kedalam beberapa jalur yang berbeda tapi tetap lewat
perangkat penghubung yang sama. VLAN memungkinkan beberapa jaringan IP dan jaringan-
jaringan kecil ( subnet ) berada dalam jaringan switched switched yang sama. Agar komputer
bisa berkomunikasi pada VLAN yang sama, setiap komputer harus memiliki sebuah alamat
IP dan subnet mask yang sesuai dengan VLAN tersebut.
VLAN merupakan sekelompok perangkat pada satu LAN atau lebih yang dikonfigurasikan
(menggunakan perangkat lunak pengelolaan) sehingga dapat berkomunikasi seperti halnya
bila perangkat tersebut terhubung ke jalur yang sama, padahal sebenarnya perangkat tersebut
berada pada sejumlah segmen LAN yang berbeda.
VLAN diklasifikasikan berdasarkan metode ( tipe ) yang digunakan menggunakan port atau
MAC address. Semua informasi pengalamatan di simpan dalam suatu database ( tabel ) yang
dicatat berdasarkan port-port yang digunakan. Pengaturannya menggunakan switch/bridge
yang akan menyimpan semua informasi dan konfigurasi suatu VLAN yang memiliki
informasi yang sama dan menentukan kemana data-data akan diteruskan. Secara terminologi,
Jenis-jenis VLAN dikelompokkan menjadi :
Default VLAN, adalah VLAN yang sudah ada sejak pertama kali switch dihidupkan.
sebelum dikonfigurasi, semua port yang ada pada switch akan tergabung ke dalam
default VLAN dan dapat tergabung pada masing-masing VLAN. Pada Cisco, default
VLAN adalah VLAN 1.
Data VLAN, adalah VLAN yang dikonfigurasi hanya untuk membawa data-data
yang digunakan oleh user. Dipisahkan dengan lalu lintas data suara atau pun
manajemen switch. Seringkali disebut dengan VLAN pengguna, User VLAN.
Native VLAN, adalah VLAN yang dikembalikan ke suatu port apabila tidak dalam
bentuk trunking dan untagged.
Voice VLAN, adalah VLAN yang mendukung VoIP dan dikhususkan untuk
komunikasi data suara.
Management VLAN, adalah VLAN yang di konfigurasi untuk management switch.
3. Lingkup Pekerjaan
4. Peralatan Utama
Switch adalah suatu perangkat keras yang di gunakan pada layer data-link yang
memungkinkan terjadinya distribusi packet data antar komputer dalam jaringan dan mampu
untuk mengenali topologi jaringan dibanyak layer sehingga packet data dapat langsung
sampai ke tujuan.
Hub adalah perangkat jaringan yang sederhana dan tidak mengatur alur jalannya data di
jaringan sehinggasetiap packet data yang melewatinya akan dikirim (broadcast) ke semua
port yang ada hingga packet datatersebut sarnpai ke tujuan.
Rack server adalah rack yang dirancang secara khusus untuk meletakkan sekaligus menyusun
penempatan server yang digunakan untuk kelancaran jaringan, diantaranya adalah HUB,
Switch, dan Komputer.
Model Name APC Power-Saving Back-UPS Pro 1500, 230V, Input Voltage 230V, 230V,
50/60Hz +/- 3 Hz, Input voltage range for main operations 176 – 294 V IEC-320 C14, Input
Breaker Capacity 10 A, Output Power Capacity 865 Watts / 1500 VA, 230V, 50/60Hz +/- 3
Hz, Battery Type Maintenance-free sealed Lead-Acid battery with suspended electrolyte :
leakproof, Typical recharge time 8 hour(s), Replacement Battery APCRBC124, RBC
Quantity 1, Control panel Multi-function LCD status and control console, Audible Alarm
Alarm when on battery : distinctive low battery alarm : overload continuous tone alarm,
Dimention 301.0 mm H x 112.0 mm W x 380.0 mm D, Net Weight 12.7 kg
Adalah sebuah kabel yang terbuat dari serat kaca dengan teknologi canggih dan mempunyai
kecepatan transfer data yang lebih cepat dari pada kabel biasa, biasanya fiber optic digunakan
pada jaringan backbone.
Wireless access point (WAP) yang juga dikenal sebagai access point
adalah perangkat keras yang digunakan dalam jaringan area lokal nirkabel untuk mengirim
dan menerima data. alur akses menghubungkan pengguna ke pengguna lain dalam jaringan
dan juga berfungsi sebagai titik interkoneksi antara WLAN dan jaringan kabel tetap.
Access Point, UNIFI AP, Ubiquiti dengan Spesifikasi : Dimension : 196.7 x 35 mm,
Enviroment Indoor / Outdoor, 2.4Ghz Speed 450Mbps, 5Ghz Speed 1300Mps, PoE Mode
802.3af PoE/802.3at PoE+, Ports 2 x UTP 10/100/1000Mbps, Instan Upgrade Standart UAP
Mount.
4.6 Distribution Data Cable, lengkap dengan Data Outlet & box.
Kabel UTP adalah kabel yang biasa digunakan untuk membuat
jaringan komputer berupa kabel yang didalamnya berisi empat (4) pasang kabel yang yang
setiap pasangnya adalah kernbar dengan ujung konektor RJ-45
AMP NET CONNECT – Kabel UTP ( unshielded Twisted Pair) kategori 6 ( Cat 6) dengan
konfigurasi 8 kabel 24 AWG yang dipilin ( twisted Pair) serta kemampuannya telah
memenuhi standar diatas TIA/ EIA-568-B.2-1 dan ISO/ IEC 11801 Klas E dengan
panjangnya 305 Meter 1000 feet, 15 kg.
Filed under: ELECTRICAL, MEP | Tagged: Access Point, CCTV, Fiber Optic, IP PBX,
LAN, network, PABX, Switch Hub, VLAN | Leave a comment »
1. Pendahuluan
1.1 PABX
Private Automatic Branch Exchange (PABX) adalah Sistem jaringan telepon yang digunakan
di dalam perkantoran, bisnis komersial, hotel, mall dan industri. PABX memiliki fungsi untuk
komunikasi telephone internal maupun eksternal baik SLI, SLJJ maupun intercom antar
extension sehingga memudahkan untuk melakukan komunikasi di dalam kantor seperti
memindahkan panggilan ke ekstensi yang berbeda (re-routing). dengan pabx dapat
memudahkan pengaturan dalam penggunakan saluran telephone, pembatasan pengguna dan
control billing.
Dalam perkembangannya PABX memiliki beberapa type antara lain: PABX Analog yang
hanya mendukung pesawat telp biasa dengan fitur yang sederhana, PABX Digital, PABX
Hybrid dan IP PBX yang menggunakan teknologi Voice over Internet Protocol (VoIP).
2. Lingkup Pekerjaan
Berdasarkan gambar 3 maka di definiskan lingkup pekerjaan adalah sebagai berikut :
1. Pengadaan dan pemasangan PABX (IP PBX) kapasitas 16 line, 200 extension
termasuk Main Unit, Cabinet Rack, Power Supply, Extention Card, Trunk Card,
Option Card, Dll.
2. Instalasi Fiber Optic: FO Cable 4 core, FO Media Converter, lengkap dengan material
bantu
3. Pengadaan dan pemasangan Local Area Network (LAN) termasuk Switch Hub
lengkap dengan racking dan Access Point.
4. Instalasi Distribution Data Cable, SUTP Cat 6 dalam High Impact Conduit (HIC),
lengkap dengan Telephone Outlet dan Data Outlet lengkap dengan Box dan peralatan
pendukung.
5. Re-Programming integrasi Sistem PABX existing NEC NEAX 7400, Migrasi dengan
Sistem IP PBX dan Local Areal Network (LAN) baru..
6. Pengujian dan Commissioning system serta pembelajaran operasional pada operator
3. Peralatan Utama
3.1 IP PBX NEC SV9100, Kap 16 Line Telkom, 137 Ext IP, 8 Ext Analog expandable up
to 500 Ext.
IP PBX SV9100
24 Programmable Keys, Hands Free (Full Duplex) Speaker Phone, Backlit Keypad, Headset
Compatible, Easy to Use Soft Keys / LCD Prompts, Navigation Wheel, Directory Dial: 1000
System, 1000 Group, 10 Personal, 600 Phone Book, Call History, Wall Mountable
60 Programmable line keys, Busy lamp field (BLF), One button access to extentions or
trunks, Connects to DT330, Can be mounted on a wall (requires optional wall bracket),
Connects directly to the IP Terminal and requires an AC Adapter, Provides an additional 60
programmable keys, and 2 keys that allow ‘shifting’ between the first and second set of 100
extensions.
3.3 IP Telephone
Rack system merupakan rack yang secara khusus memang dirancang sebagai penempatan
server atau digunakan juga sebagai peralatan jaringan network diantaranya komputer server
dan switch. Manfaat utamanya adalah sebagai ruang atau tempat yang lebih rapi, efisiensi dan
kemudahan maintenance.
Standing rack yang digunakan adalah 27RU 800 mm, Indorack dengan spesifikasi sebagai
berikut : Product Type Perforated Door Close Rack, Product Name IR9027P, Size 27U,
Product Category 19 inch Cabinet Rack, Dimension (DxWxH) 900 x 600 x 1385 mm, Weight
± 90kg. Complet Set with perforated front door, steel rear door and 2 side door with lock, 1
unit horizontal PDU 8 outlet with switch, 1 unit bracket fan modular with 2 fan, 1 pc fixed
shelf, 1 pc top brush panel, 1 set cable ring, 1 set adjustable foot of 4, 1 set castor of 4, 50 set
cagenuts & screws.
3.5 Main Distribution Frame
MDF merupakan kabinet bertemunya seluruh sambungan instalasi telepon, baik dari cabang
maupun dari luar (CO line). MDF memiliki 2 sisi koneksi, 1 sisi koneksi untuk kabel dari TB
(Terminal Box), IDF maupun Telkom (CO line), sedangkan sisi lainnya murni dari unit
PABX. Kedua sisi tersebut nantinya dihubungkan menggunakan kabel jamper (hubung),
kabel 1 core dililit sepasang, berwarna hitam putih, atau merah biru dan lain-lain
3.6 Distribution Data Cable, Conduit dan Telephone data Outlet & box.
Yang dimaksud dengan instalasi Kabel adalah instalasi kabel backbone ( kabel antar core
switch ke distribution switch) atau instalasi kabel data (UTP, STP, SFTP) LAN dengan cara
pooling/penarikan kabel dari ruangan server atau dimana perangkat switch, patch panel atau
rack server berada ditarik ke Komputer client yang berada di meja kerja yang dilengkapi
dengan pelindung kabel seperti pipa conduit atau pipa ducting berikut dan socket outlet.
Referensi
http://www.isacseacon.com/?page_id=43
http://routerlink.blogspot.com/2014/11/mengenal-apa-itu-pabx-dan-bagaimana.html
Filed under: ELECTRICAL, MEP | Tagged: Access Point, Fiber Optic, IP PBX, LAN, OTB
FO, PABX, Switch Hub, VLAN, VOIP | Leave a comment »
1. Pendahuluan
Sistem Peringatan Kebakaran adalah sistem kombinasi yang terdiri dari komponen dan sirkuit
yang diatur untuk memantau dan mengumumkan status alarm kebakaran atau perangkat
pengawal sinyal pengawas dan untuk memulai respons yang sesuai terhadap sinyal tersebut
(NFPA 72)
Sistem alarm kebakaran dimaksudkan untuk memungkinkan kebakaran terdeteksi pada tahap
awal yang cukup sehingga orang yang berisiko dapat diamankan baik dengan melarikan diri
dari api, atau dengan api yang dipadamkan (juga untuk mencegah kerusakan properti yang
luas) . Tak satu pun dari langkah-langkah ini dapat digunakan sampai orang dibuat sadar akan
api.
Fire alarm system adalah suatu system terintegrasi yang didesain dan dibangun untuk
mendeteksi adanya gejala kebakaran, untuk kemudian memberi peringatan (warning) dalam
sistem evakuasi, dan di tindak lanjuti secara otomatis maupun manual. Tujuan pemasangan
yaitu untuk mendeteksi kebakaran seawal mungkin sehingga tindakan pengamanan yang
diperlukan dapat segera di lakukan.
Produk pasaran untuk fire alarm antara lain Hochiki, Horing Lih, Notifier, Hong Chang,
Hoseeki, Bosch, Simplex.
Gambar 1. Fire
Alarm System Diagram
Fire Alarm memiliki 2 (dua) jenis sistem Sistem Konvensional dan Sistem Addressable,
namun Di lapangan, dikenal 3 sistem pendeteksian dan pengendalian, yaitu :
2.1. Sistem Konvensional (Non Addressable System)
Sistem ini disebut juga dengan conventional sistem. Pada sistem ini MCFA menerima sinyal
masukan langsung dari semua detektor (biasanya jumlahnya sangat terbatas) tanpa
pengalamatan dan langsung memerintahkan komponen keluaran untuk merespon masukan
tersebut. Sistem ini umumnya digunakan pada bangunan / area supervisi berskala kecil,
seperti perumahan, pertokoan atau pada ruangan-ruangan tertentu pada suatu bangunan yang
diamankan
Pada sistem ini dilakukan pengelompokan zoning pada detektor & alat penerima masukan
berdasarkan area pengawasan (supervisory area). Masing-masing zona ini dikendalikan ( baik
input maupun output ) oleh zone controller yang mempunyai alamat / address yang spesifik.
Pada saat detektor atau alat penerima masukan lainnya memberikan sinyal, maka MCFA
akan meresponnya (I/O) berdasarkan zone controller yang mengumpankannya. Pada display
MCFA akan terbaca alamat zona yang terjadi gejala kebakaran, sehingga dengan demikian
tindakan yang harus diambil dapat dilokalisir hanya pada zona tersebut.
Merupakan pengembangan dari sistem semi addressable. Pada sistem ini semua detector dan
alat pemberi masukan mempunyai alamat yang spesifik, sehingga proses pemadaman dan
evakuasi dapat dilakukan langsung pada titik yang diperkirakan mengalami kebakaran.
3.1 Pengadaan, pemasangan & pengujian serta menyerahkan dalam keadaan beroperasi
dengan baik dan siap untuk dipakai.
3.2 Bahan-bahan dan peralatan-peralatan pembantu instalasi fire alarm system harus sesuai
dengan persyaratan-persyaratan pekerjaan dan gambar instalasi fire alarm system. Lingkup
pekerjaan Instalasi Fire Alarm yang dimaksud adalah sebagai berikut :
Pengadaan, pemasangan dan pengetesan Panel Kontrol MCFA dan sistem yang sudah
terpasang.
Pengadaan, pemasangan dan pengetesan instalasi kabel dari MCFA ke Anounciator.
Pengadaan, pemasangan semua jenis Detektor, Manual Station, Indicator Lamp,
Alarm Bell, dan sistem Fire Intercom (master & slave).
Pengadaan, pemasangan Junction Box di setiap lantai.
3.3 Pengadaan, pemasangan dan pengujian kabel-kabel untuk keperluan interface dengan
Sistem Tata Suara, Sistem Listrik,Sistem Air Conditioning dan Fan,Sistem Lift.
3.4 Membantu Pemberi Tugas dalam mengurus dan menyelesaikan perijinan Instalasi Fire
Alarm dari instansi yang berwenang.
3.6 Melaksanakan training (on Site & Class Room) dan menyerahkan buku technical manual.
4. Peralatan Utama Sistem Alarm Kebakaran
FACP berfungsi menerima sinyal masukan (input signal) dari detektor jika terdeteksi adanya
kebakaran ataupun sprinkler, automatic fire extinguisher sebagai data masukan (input data).
Kemudian FACP akan mengolah, menyeleksi, dan mengevaluasi data tersebut yang hasilnya
merupakan data keluaran (output data) yang berisi informasi tentang lokasi zona kebakaran
yang ditampilkan pada announciator dan secara otomatis akan mengaktifkan alarm
kebakaran.
FACP Dilengkapi dengan battery (nicad) apabila aliran listrik padam, telephone jack dan line
supervisi pada ty pe tertentu. FACP dipasang pada ruang operation atau control room dimana
terdapat pengawasan 24 jam.
4.2 Annunciator
Annunciator berfungsi sebagai monitor/pengamat tambahan hanya tidak dapat berbuat aktif
seperti control panel. Biasanya annunciator dipakai apabila dibutuhkan pengamatan tambahan
di ruangan lain seperti ruang security dan lobby.
FDU-80 adalah Fire Annunciator sederhana dengan LCD monitor 80 karakter, digunakan
untuk NOTIFIER FireWarden-100-2, NFS2-640, dan Panel Kontrol Alarm Kebakaran NFS-
320 (FACPs). FDU-80 menampilkan informasi pada panel kontrol status titik sistem. FDU-
80 tidak memerlukan pemrograman selama komisioning sistem.
4.5 Detektor Panas (Heat Detector)
Pendeteksi kenaikan panas (Heat Detector) ini mendeteksi panas api tanpa harus terbakar
langsung. Sensor yang terdapat didalam akan kontak bila dikenai perubahan suhu yang cukup
signifikan (6,7 – 8,3 derajat celcius per menit) untuk jenis Rate of Rise Heat Detector dan
Fixed Temperature Heat Detector di suhu 60 derajat celcius. Ketika suhunya normal kembali
pembaca sensor digital ini akan kembali seperti semula. Area deteksi sensor bisa mencapai
50m2 untuk ketinggian platfon 4m
Detektor ini digunakan untuk mendeteksi kebocoran gas yang dapat menyebabkan kebakaran.
Alat ini bisa diproduksi menjadi 2 jenis untuk mendeteksi kebakaran yaitu LPG (Liquefied
Pretroleum Gas) dan LNG (Liquefied Natural Gas).
Gambar 2. Pemasangan Break Glass, Strobe Lamp dan Alarm Bell pada Hydrant Box.
Break Glass berfungsi untuk mengaktifkan sirine tanda kebakaran (Fire Bell) secara manual
dengan cara menekan tombol di bagian tengahnya. di dalamnya hanya berupa saklar biasa
yang berupa microswitch atau tombol tekan. dilengkapi dengan fungsi intercom (Tel).
petugas penguji dapat melakukan komunikasi dengan penjaga di Panel Control Room dengan
memasukkan handset telepon ke dalam jack pada MCP.
M400K Sensor menyediakan antarmuka manual untuk alarm pada sistem peringatan
kebakaran, desain sirkuit kawat memungkinkan komunikasi jarak jauh dengan panel kontrol
pemantauan juga menyediakan LED lokal. Operasi Temperatur O deg C – 50 deg C dengan
current rating max 30 mA . Mounting standart 76×76 mm box (60mm center)
Referensi.
[1] Susanto, I. 2019. Maintenance Data Record (MDR) Proyek Pembangunan Workshop
Machining Center, Boma Bisma Indra, Surabaya.
[2] http://www.jualalatsafety.net/index.php/en/artikel/fire-alarm/item/124-pengertian-fire-
alarm-system-control-panel-smoke-detector
[3] http://www.isan.co.id/galeri/fire-system
[4] http://www.bromindo.com/alarm-kebakaran/
[5] http://www.patigeni.com/cara-kerja-alarm-kebakaran/
[6] http://www.notifier.com.au/our-products/flame-and-gas-detection/gas-detection/item/114-
xcd.html
Filed under: ELECTRICAL, MEP | Tagged: Alarm Bell, Alarm Lamp, Annunciator, Break
Glass, FACP, Fire Alarm System, Heat Detector, Hydrant box, MCFA, Smoke Detector,
Strobe Lamp | Leave a comment »
Tata suara adalah kumpulan dari beberapa peralatan elektronik yang di desain untuk
memperkuat sinyal suara dan musik supaya dapat didengar oleh orang banyak untuk
menghasilkan suara berkualitas. Peralatan Tata suara gedung banyak ditemukan di Gedung
perkantoran, Mall, Apartemen, Hotel, Bandara, Stasiun atau ruang public lainnya.
Prinsip kerja Tata Suara adalah Suara ditangkap oleh microphone dari sumbernya.
Microphone merubah suara menjadi signal listrik dan mengirimnya melalui kabel menuju
mixer. Mixer menerima signal suara dan musik tadi melalui setiap kanalnya kemudian me –
mix ( menyambung dan menseimbangkan ) untuk dikirimkan lagi melalui kabel ke rampaian
power amplifier. Power amplifier merubah signal menjadi energi listrik dan mengirimkannya
ke loudspeaker. Loudspeaker merubah energi listrik menjadi gerakan mekanis dari konus
speaker yang kemudian menggetarkan udara dan menjadi suara. Audiens mendengarkan
suara tersebut [1]
Gambar 1. Skema
Diagram Tata Suara Sederhana
Gambar 1 menunjukkan skema diagram instalasi tata suara dimana semua speaker di instal
menuju titik central rak utama. agar volume masing -masing ruangan dapat di atur maka
dipasang volume control. Adapaun Perangkat Elektronika Tata Suara dan aksesoris
pendukungnya dijelaskan pada keterangan di bawah ini :
1. Racking Sytem
Frame atas dan bawah terbuat dari Pelat baja, tebal 1.2, off-white dengan finish painting,
Panel samping terbuat dari Pelat baja tebal 1.6, off-putih, finish painting, Panel belakang
tebal 1.0mm. Dimensions 546 × 674.5 (H) × 420 (D) mm (21.5″ × 26.56″ × 16.54″),
Weight 20.3 kg (44.75 lb) c/w aksesoris. didalam rak utama diletakkan beberapa perangkat
elektronika seperti ditunjukkan Gambar 2.
Gambar 2. Rack Central perangkat Tata Suara TOA
PS-011B adalah panel saklar daya jarak jauh yang dapat digunakan
untuk aplikasi rack-mount
1.4. Mixer
2. Microphone
Volume Control ZV 303 TOAZV-303 adalah attenuator dinding yang dipasang rata dan
menggunakan transformator yang memungkinkan koneksi berbagai muatan (30 W atau
kurang). Volume dapat disesuaikan dalam lima langkah. ZV-303 memiliki fitur terminal
push-in terminal untuk koneksi yang mudah
Spesifikasi teknis: Input Power 30 W, Level Control (4-step) 0 (Off), 1 (-12 dB), 2 (-6dB), 3
(0 dB), Dimensions 70 x 120 (H) x 59 (D) mm, Weight 190 grams
4. Loadspeaker
Peralatan speaker fungsinya kebalikan dari mic. Speaker berfungsi mengubah getaran listrik
menjadi getaran suara agar dapat didengar oleh telinga manusia. Speaker adalah media yang
mampu mengeluarkan frequensi tinggi , sedang ,rendah atau disebut sebagai HIGH, MID,
LOW. Beberapa jenis peralatan speaker adalah :
Terintegrasi dengan unit dan panel speaker, ZS-1869 Ceiling Mount Speaker terbuat dari
bahan konstruksi logam dan ideal untuk digunakan dalam sistem alarm suara. Ini fitur
mekanisme penjepit pegas untuk pemasangan speaker yang mudah ke langit-langit.
Impedansi input dapat dengan mudah diubah dengan mengubah posisi ketuk transformator.
Blok terminal input tipe push-in memudahkan koneksi kabel dan memungkinkan kabel
jembatan.
Spesifikasi teknis: rated input 6 Watt (100 V line), Impedance 100 V line: 1.7 kΩ (6 W), 3.3
kΩ (3 W), 6.7 kΩ (1.5 W), 13 kΩ (0.8 W), Sound Pressure Level 90 dB (1 W, 1 m),
Frequency Response 70 Hz – 20 kHz, Speaker Component 12 cm (5″) cone-type, Dimension
for Fixing Mounting hole: φ150±3 mm (φ5.91″±0.12″), Ceiling thickness: 5 – 25 mm (0.2″ –
0.98″), Weight 620 g (1.37 lb)
Spesifikasi teknis: rated input 30 Watt, Impedance 8 Ω, 100 V line: 330 Ω (30 W), 500 Ω (20
W), 670 Ω (15 W), 1 kΩ (10 W), 2 kΩ (5 W), Sound Pressure Level 90 dB (1 W, 1 m),
Frequency Response 70 Hz – 20 kHz, Speaker Component 12 cm cone-type + 2.5 dome-type,
Dimension 196 × 290 (H) × 150 (D) mm, Weight 2.5 kg
Spesifikasi teknis: rated input 20 Watt, Impedance 500Ω, Sound Pressure Level 93 dB (1 W,
1 m), Frequency Response 150 Hz – 10 kHz, Weight 4.5 kg
Spesifikasi teknis: rated input 25 Watt, Impedance 400Ω (25W), 670Ω (15W), 1kΩ (10W),
2kΩ (5W), Sound Pressure Level ≥ 110dB (1 W, 1 m at 500 Hz to 2.5 kHz peak level),
Frequency Response Low: ≤ 297 High: ≥ 8,409, Sensitivity as Microphone
(0dBm=1mW/10dyne/cm2) -24 dBm at 1 kHz, Weight 2.1 kg
Referensi
[1] http://abouttechnique.blogspot.com/2018/04/sistem-tata-suara-sound-system.html
[2] https://toa.co.id/product
Filed under: ELECTRICAL, MEP | Tagged: Amplifier, ceiling speaker, Column Speaker,
horn speaker, Junction Box, Microphone, Mixer, Speaker Selector, tata suara, Volume
Control, wall speaker | 1 Comment »
Sistem distribusi listrik yang berlaku di PLN adalah jaringan tenaga listrik meliputi semua
Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 KV yang diawali dari sisi sekunder pada Gardu
Induk (GI) dan semua Jaringan Tegangan Rendah (JTR) 380/220 Volt hingga ke meter-meter
pelanggan untuk kebutuhan industry bisnis maupun rumah tangga. Tegangan distrubusi
dikelompokkan menjadi distribusi primer (20kV) dan distribusi sekunder (380/220V).
Pembahasan mengenai sistem distribusi yang berlaku pada sisi PLN sudah banyak dilakukan.
Tulisan ini fokus pada sistem distribusi yang menjadi batas lingkup pekerjaan sisi PLN dan
lingkup pekerjaan sisi pelanggan khususnya daya dengan tarif industri. Pemilihan topik
pembahasan yang di tunjukkan Gambar 1 dilakukan karena peralatan dan instalasi pelanggan
tersebut akan dilakukan pemerikasaan pengujian dan pengukuran oleh lembaga inspeksi agar
terbit Sertifikat Layak Operasi (SLO) sebagai syarat penyambungan listrik PLN [1].
Gambar 1. Single Line Diagram Sistem Distribusi Sekunder TM 20 kV Industri (I3)
Single Line Diagram yang di tunjukkan Gambar 1 menjelaskan instalasi dari tegangan
menengah PLN 20kV sampai ke tegangan rendah 380/220V untuk di gunakan sebagai
sumber listrik Panel Mesin dan Panel Penerangan. Incoming PLN di dapatkan dari MV
Cubicle PLN dalam Gardu Beton menuju incoming MVMDB pelanggan melalui kabel
NYXSEbY 20 kV. Outgoing MVMDB dihubungkan ke Trafo Step-down dari tegangan 20kV
ke 380/220V. Output Trafo dihubungkan ke incoming LVMDB melalui kabel NYY 0.6/1
kV. Selain bersumber dari PLN, sisi incoming LVMDB juga terdapat sumber Genset yang
dilengkapai dengan sistem ATS/AMF. Di dalam Panel LVMDB terdapat beberapa MCCB
outgoing dan Capasitor Bank.
Masing-masing komponen yang terdapat dalam gambar di jelaskan fungsi dan bentuknya
secara singkat di bawah ini :
Berdasarkan daya tersedia pada PLN untuk sistem sekunder tegangan 380/220V setiap
pelanggan energi listrik dengan daya kontrak di atas 197 kVA dilayani melalui jaringan
tegangan menengah dengan tegangan nominal 20 kV. PLN akan melakukan penyambungan
baru setelah pelanggan membayar Biaya Penyambungan Pasang Baru (BPUJL) sesuai daya
kontrak yang di sepakati. Menandatangani Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik
(SPJBTL). Pelanggan wajib memasang instalasi Milik Langganan sesuai standar teknis yang
berlaku dan menunjukkan Sertfikat Laik Operasi (SLO).
Pelanggan diwajibkan menyiapkan Gardu Beton dengan desain dan gambar mengikuti
standart PLN tidak kurang dari lebar 4 m x panjang 5 m x tinggi 4 m dilengkapi Air
conditioner (AC) seperti Gambar 2. Menjadi lingkup pekerjaan PLN adalah menarik Saluran
Kabel Tegangan Menengah (SKTM) 20 kV dari Saluran Umum Tegangan Menengah
(SUTM), memasang Cut Out pada Tiang TM terdekat, menyiapkan MV Cubicle PLN
kemudian diletakkan di dalam Gardu Beton dan memasang kWh Meter. Gardu Beton akan di
kunci dan di segel PLN.
Gambar 2. Gardu Beton PLN
MV Cubicle yang di tunjukkan Gambar 3 akan di suply PLN termasuk dalam biaya BPUJL.
Kubikel ialah suatu perlengkapan atau peralatan listrik yang berfungsi sebagai pengendali,
penghubung dan pelindung serta membagi tenaga listrik dari sumber tenaga listrik,
Kubikel istilah umum yang mencangkup peralatan switching dan kombinasinya dengan
peralatan kontrol, pengukuran, proteksi dan peralatan pengatur. Peralatan tersebut dirakit dan
saling terkait dengan perlengkapan, selungkup dan penyangga. Sesuai IEC 298 : 1990 di
despesifikasikan sebagai perlengkapan hubung bagi dan kontrol berselungkup logam rakitan
pabrik untuk arus bolak-balik dengan tegangan pengenal diatas 1 kV sampai dengan dan
termasuk 35 kV, untuk pasangan dalam dan pasangan luar dan untuk frekuensi sampai 50 Hz
[2].
Gambar 3. Medium Voltage (MV) Cubicle PLN
Medium Voltage Panel milik pelanggan di tunjukkan Gambar 4 ini berfungsi sebagai
penghubung dan pemutus saluran listrik ( 6.6 – 24 kV ) dari PLN, menyalurkan tenaga listrik
atau tegangan dari Gardu Beton PLN menuju Transformator Step-Down selanjutnya ke
LVMDP. Istilah Medium Voltage Panel kadang disebut juga MV Cubicle , Distribution
Board, Switchgear dll. Didalam MV panel ini, biasanya terdapat Bus Bar , Circuit Breaker,
Load Break Switch (LBS), Disconnecting Switch ( DS ), Earthing Switch ( ES ), Current
Transformer (Trafo Arus ), ( CT ), Potential Transformer ( Trafo Tegangan ), ( PT’ ),
Peralatan Ukur ( Volt meter, ampere meter, dsb ), Interlocking ( kontrol ), Relay proteksi.
Gambar 4. Medium
Voltage Main Distribution Board (MVMDB) Pelanggan
Rated maximum Voltage 24kV, Rated current – Load Break Switch 3P 630A, Rated current
Busbar 630A, MV Cubicle Incoming type IM (SF6 LBS), Manual Operated [3]
Rated maximum Voltage 24kV, Rated current Disconnecting switch 3P 630A, Rated current
Busbar 630A, Rated current Circuit Breaker 3P 630A, MV Cubicle Incoming type DM1-A
(SF6 CB), Manual Operated, Power meter PM5560, Protection relay Sepam series T42
(Standart Jatim).
Tranformator Distribusi Step-Down kapasitas 2000 kVA yang di tunjukkan pada Gambar 5
ini berfungsi untuk menurunkan tegangan menegah 20 kV dari PLN menjadi tegangan rendah
380/220V untuk di distribusikan kepada beban mesin dan penerangan. Trafo distribusi
berpendingin minyak (Oil-Immersed Distribution Transformer) adalah trafo distribusi di
mana bagian dalam trafo tenggelam dalam minyak. Oli berfungsi sebagai media isolasi dan
pendingin [4].
Gambar 5. Trafo
Distribusi Step-Down 20 kV to 220/380V Daya 2000 kVA
Contruction
Cooling System ONAN, Aplication indoor or Outdoor, Type of cooler Panel Radiator Fins or
Corrugated Fins, Bushing Position Top-top/ Top-side/ Side-side, Bushing Protection w/ or
w/o LV & HV Chamber.
Spesifikasi teknis
Kapasitas 2000 kVA, No Load Losses 2700 Watt, Load Losses 25000 Watt, Impedance 7%,
Exciting Current 2%, Oil Volume 1300 Liters, Transformer Total Weight 4215 kgs,
Dimensional Approximately 2140 mm Length x 1440 mm Wigth x 2015 mm Height.
Accessories :
Oil Level Indicator, Oil Thermo Indicator, Winding Thermo Indicator, Pressure Relief
Device, RIS, DGPT2, DMCR and other accessories.
Panel LVMDP atau disebut panel utama tegangan rendah yang ditunjukkan Gambar 7
berfungsi menerima tenaga listrik dari sumber (incoming) baik itu dari PLN, Genset, Turbin
Uap atau Gas secara bergantian, bersamaan atau paralel. Fungsi lainnya adalah pengendali,
penghubung dan pelindung serta membagi tenaga listrik dari sumber tenaga listrik.
Melindungi dari short circuit, menjaga kestabilan, membagi tenaga listrik ke beberapa circuit.
Bagian-bagian dari LVMDB adalah :
5.1. Incoming PLN
Air Circuit Breaker (ACB) 2000 A lengkap dengan pilot lamp, unit control dan metering
seperti Ampere meter, Volt meter, Watt meter, Cos Q meter, Frekuensi meter dan kWh meter
Panel Automatic Transfer Switch (ATS) adalah sistem pengontrolan yang berfungsi untuk
mengganti koneksi secara otomatis dari satu sumber tegangan listrik ke satu sumber tegangan
listrik lainnya. Keadaan pergantian tersebut disebut juga dengan Automatic COS (Change
Over Switch). Perpindahan sumber tegangan dapat saja dilakukan dengan ATS namun Genset
yang menghidupkan sumber tegangan sebagai pengganti sumber tegangan utama (PLN) tidak
aktif secara otomatis. agar sistem ATS dapat bekerja secara otomatis harus didukung dengan
sistem AMF.
Panel Automatic Main Failure (AMF) adalah sistem kendali yang berguna untuk menyalakan
mesin genset (starter mesin genset) ketika beban yang disuplai suatu tegangan kehilangan
sumber utamanya yaitu PLN. Jadi ketika beban kehilangan sumber tegangan utamanya yaitu
PLN, secara serta merta genset akan starter secara otomatis (1 kali starter), setelah mesin
genset menyala, ATS mulai mengganti koneksi dari sumber tegangan utama ke sumber
tegangan cadangan (Genset).
5.2.3. Synchronizing
Panel sinkron Genset berfungsi menggabungkan sumber listrik dari dua atau lebih unit
generator. Juga bisa disebut juga memparalel beberapa generator. Fungsinya agar mendapat
tenaga lebih di jalur yang sama.
Berisi beberapa Mould Case Circuit Breaker (MCCB) dilengkapai control dan metering
berfungsi untuk menghubungkan, memutus dan mengamankan jaringan menuju Sub
Distribution Panel (SDP).
Panel ini berfungsi memperbaiki power factor dalam rentang 0.85 s/d 0.99. Jika nilai Cos Q
kurang dari 0,85 maka PLN akan memberlakukan denda. Fungsi lainnya adalah menghindari
kelebihan beban, efisiensi daya, dan memberi perlindungan pada peralatan elektronik. Salah
satunya adalah sebagai penurun ampere dengan beban motor, sebagai penghilang daya
induktif pada motor, membuat motor lebih stabil dan dingin sekaligus menghemat pemakaian
energi listrik. Capacitor bank yang terpasang adalah 12 x 30 KVAR termasuk automatic
Power Factor Regulator.
6. Motor Control Center (MCC)
Dalam aplikasi industri ditemukan banyak motor listrik sebagai penggerak mesin dalam
proses produksi. Penggunaan Motor Listrik berfungsi sebagai penggerak material handling
seperti crane, conveyor, elevator, Fan, Blower, Pompa dan Compresor. Dalam
mengendalikan motor tersebut diperlukan Starting Panel yang berjumlah banyak untuk
fungsi start-stop, interlock, berurutan (sequence), pengaman hubung singkat (over current),
pengaman beban lebih (overload) dan sebagai indikator. Beberapa system automation
diperlukan untuk proses control, monitoring, HMI dan SCADA. Agar system control panel
lebih efektif dan efisien dalam monitoring, kebutuhan ruang panel, proses instalasi,
perawatan dan biaya maka diperlukan sistem pengendali motor terpusat yang di kenal dengan
Motor Control Center(MCC) yang ditunjukkan pada Gambar 8.
Motor Control Center (MCC) adalah pusat pengendali motor yang yang berisi beberapa
Modul Starting Motor berfungsi untuk mengendalikan beberapa motor dalam satu Panel
Listrik secara terpusat. Tiap modul Starting Motor tersebut berisi komponen listrik berupa
MCCB, Magnetic Contactor (MC), Over Load (OL) dan beberapa aksesoris pelengkap
seperti pilot lamp, push button, terminal, metering dan lain-lain. Tiap modul Starting Panel
tersebut membentuk satu rangkaian wiring berupa Starting Direct on Line (DOL), Start Delta,
Soft Sarter, Variable Speed Drive (VSD) atau Starting Auto Transformator (Auto-Trafo)
Referensi.
[1] Susanto, I. 2019. Maintenance Data Record (MDR) Proyek Pembangunan Workshop
Machining Center, Boma Bisma Indra PT, Surabaya.
[2] https://armanbacktrak5.wordpress.com/2017/02/12/kubikel-20-kv/
[3] https://www.se.com/id/id/product-category/87897-medium-voltage-switchgear, diakses
tahun 2020.
Filed under: ELECTRICAL, MEP | Tagged: Distribusi, Gardu Beton, genset, industri,
LVMDB, MCC, Metering, MVMDB, PLN, Single Line Diagram, Trafo, Transformator | 3
Comments »
Daya Listrik yang tersedia pada PLN untuk sistem sekunder Tegangan Rendah (TR) dengan
tegangan 220/380 V di tunjukkan pada Tabel1
Daya listrik yang tersedia pada PLN untuk sistem sekunder Tegangan Menengah (TM)
dengan tegangan 220/380 V di tunjukkan pada Tabel2
Daya Tersedia pada PLN untuk Pemasangan Baru atau Tambah Daya Sistem Distribusi TM
20 kV
Daya Trafo Distribusi yang terdapat pada Pasaran untuk sistem sekunder Tegangan
Menengah (TM) dengan Trafo Distribusi SPLN D3 untuk trafo 1 fasa dan 3 fasa tegangan
220/380 V di tunjukkan pada Tabel3
Trafo Distribusi SPLN D3 untuk trafo 1 fasa dan 3 fasa
Daya Trafo Distribusi yang terdapat pada Pasaran untuk sistem sekunder Tegangan
Menengah (TM) dengan Trafo Distribusi Berpendingin Minyak (Oil Immersed Transformers)
dengan standart IEC 60076 tegangan 220/380 V di tunjukkan pada Tabel4
Trafo Distribusi Berpendingin Minyak (Oil Immersed Transformers) dengan standart IEC
60076
[1] https://www.pln.co.id/pelanggan/layanan-online
[2] https://www.trafoindonesia.com/pdf/all-product-catalog
[3] https://bambangdjaja.com/id/products/main-distribution-transformer/
Filed under: ELECTRICAL, MEP | Tagged: Ampere, Daya, daya tersedia, Distribusi, Pasang
Baru Listrik, Pembatas Arus, PLN, Tegangan Menengah, Tegangan Rendah, Trafo,
Transformator | 2 Comments »
1. Pendahuluan
Dalam pelaksanaan awal proyek terdapat
lingkup pekerjaan yang berhubungan dengan sambungan baru listrik PLN Tegangan
Menengah (TM) 20 kV dengan item pekerjaan sebagai berikut :
1. Sambungan PLN 1600 kVA; lengkap dengan BP & UJL, sertifikasi Konsuil Gresik
(SLO).
2. Distribution Transformer; 2000kVA,3p,20kV/400V, Elastimold Primair Bushing,
DGPT Protection Relay, Oil Immersed.
3. Incoming Cubicle Panel, lengkap dengan meterin, Rated max voltage 24 kV, Rated
current busbar 630 A, Operated Manual.
4. Outgoing Cubicle Panel, lengkap dengan metering, Rated max voltage 24 kV, Rated
current busbar 630 A, Operated Manual.
5. From MVMDP. PLN to MVMDP Costumer ; N2XSEY 3 x 185 mm2
6. From MVMDP Costumer to Trafo ; N2XSEY 3 x 1 x 185 mm2 + NYY 2x 2,5 mm2
7. Heat shrink termination 20 KV indoor
Hal yang terbayang dalam melaksanakan lingkup pekerjaan tersebut adalah syarat-syarat apa
yang harus disiapkan, batas lingkup pekerjaan antara PLN dan Pelanggan serta berapa besar
biaya yang harus dikeluarkan. Setelah dilakukan koordinasi bersama antara pemilik dan
kontraktor di kantor PLN Unit Pelayanan dan Jasa (UPJ) didapatkan informasi sebagai
berikut :
1. Sesuai dengan daya kontrak pemasangan baru listrik PLN lengkap dengan biaya BP,
UJL dan SLO pada proyek pembangunan sebesar 1600 kVA, bahwa standar Daya
Tersedia Pada PLN untuk Sistem Sekunder Tegangan 220/380V pemasangan baru
listrik PLN yang mendekati adalah daya 1.110 kVA; daya 1.385 kVA, daya 1730
kVA ditunjukkan pada Tabel1.
2. Biaya pemakaian atau energi minimal adalah 40 jam x kVA x tarif (Rp. 1.035,78)
3. Syarat permohonan pemasangan baru Listrik
4. Terkait rencana pemindahan atau perubahan Jaringan Saluran Umum Tegangan
Menengah (SUTM) yang terlalu rendah dan dianggap menggangu atau menghalangi
di area Gerbang pintu masuk proyek. Pemohon diminta mengirimkan surat
permohonan kepada PLN UPJ untuk dapat respon dan rekomendasi beserta biaya
yang diperlukan.
5. Simulasi biaya BP UJL belum termasuk SLO dan biaya pemakaian minimal bulanan
masing2 daya ditunjukkan pada Gambar2.
6. Lembaga Inspeksi Teknis untuk SLO
7. Pelanggan Membangun dan menyiapkan Gardu Beton lengkap dengan Air
Conditioner (AC) sesuai Desain Standart Gardu Beton PLN
Tabel 1. Daya Tersedia PLN Sistem Sekunder TM 20 kV
Daya Tersedia pada PLN untuk Pemasangan Baru atau Tambah Daya Sistem Distribusi TM
20 kV
Biaya Penyambungan (BP) adalah biaya yang dibayar konsumen untuk memperoleh
penyambungan tenaga listrik atau penambahan daya.
Uang Jaminan Langganan (UJL) Tenaga Listrik adalah jaminan berupa uang atau bank
garansi yang dikeluarkan oleh perbankan nasional atas pemakaian daya dan energi listrik
selama menjadi Konsumen.
Konsumen yang mengakhiri Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik atau berpindah ke Tarif
Tenaga Listrik Prabayar, Jaminan Langganan Tenaga Listrik dikembalikan kepada
Konsumen setelah diperhitungkan dengan tagihan listrik dan semua hutang kepada PT PLN
(Persero) yang belum dilunasi.
Simulasi biaya BP UJL pemasangan baru Listrik PLN untuk daya yang mendekati dari
permintaan adalah :
Daya 1110 kVA dengan biaya BP UJL sebesar Rp. 950.116.000,-
Daya 1385 kVA dengan biaya BP UJL sebesar Rp. 1.185.566.000,-
Daya 1730 kVA dengan biaya BP UJL sebesar Rp. 1.480.886.000,-
Gambar 2.
Simulasi Biaya BP UJL Tarif I3 Daya 1110 kVA
Untuk Daya 1110 kVA disimulasikan Biaya Penyambungan (BP) Rp. 700,410,000.-, Uang
Jaminan Langgan (UJL) Rp. 249,750,000.-, Bea Meterai Rp. 6,000.-, Total Rp. 950,166,000.-
Biaya tersebut belum termasuk biaya Sertifikasi Laik Operasi (SLO) yang dilakukan oleh
Lembaga Inspeksi Teknik yang di tunjuk dan terdaftar pad Menteri ESDM.
Dalam memutuskan berapa daya yang harus di daftarkan pada PLN harus memperhitungkan
konsumsi daya yang di butuhkan. Upaya penghematan listrik dengan mengurangi beban
listrik dan lampu di malam hari terkadang tidak berarti ketika konsumsi kita kurang dari
pemakaian minimum. Artinya meskipun kita berhemat listrik dengan mengurangi penerangan
di malam jika pemakaian kita kurang dari syarat 40 jam KVA maka kita tetap dikenai beban
kontrak minimum.
Biaya pemakaian atau energi minimal adalah 40 jam x kVA x tarif dengan kalkulasi untuk
masing- masing daya adalah sebagai berikut :
Daya 1110 kVA adalah 40 x 1.110 kVA x Rp. 1.035,78 sebesar Rp. 45.988.632,-
Daya 1385 kVA adalah 40 x 1.385 kVA x Rp. 1.035,78 sebesar Rp. 57.382.212,-
Daya 1730 kVA adalah 40 x 1.730 kVA x Rp. 1.035,78 sebesar Rp. 71.675.976,-
Setiap instalasi pemanfaatan tenaga listrik wajib memiliki Sertifikat Laik Operasi sebelum
dilakukan penyambungan tenaga listrik oleh PT PLN (Persero).
Biaya Sertifikasi Laik Operasi (SLO) adalah biaya yang dikeluarkan oleh Konsumen
dalam pelaksanaan sertifikasi instalasi pemanfaatan tenaga listrik termasuk biaya
pemeriksaan dan pengujian instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
Persyaratan yang harus dipenuhi untuk mengurus sertifikat layak operasi (SLO) dan Pasang
Baru Listrik (BPUJL) adalah :
1. Membuat surat permohonan Pasang Baru Listrik Daya 1.110 KVA kepada PT. PLN
Persero atau foto copy Surat Ijin Penyambungan dari PT. PLN Persero
2. Surat kuasa dari pemberi tugas kepada pihak penyedia jasa pengurusan pasang baru
listrik
3. Foto copy KTP Direktur/ atas nama dimana alamat perusahaan yang akan dipasang
Baru
4. Foto copy rekening tetangga untuk pasang baru
Batas atas biaya pemeriksaan dan pengujian instalasi pemanfaatan Tenaga Listrik
Tegangan Rendah Daya tersambung di atas 1 MVA s.d 2 MVA adalah 11/VA = 11 x
1.110.000 VA = Rp. 12.210.000,-
Batas atas biaya pemeriksaan dan pengujian Trafo dengan kapasitas Trafo 1.600 kVA
s.d. < 2.500 kVA adalah Rp. 6.500.000
Batas atas biaya pemeriksaan dan pengujian Kubikel 1 unit adalah Rp. 2.000.000
Batas atas biaya pemeriksaan dan pengujian Jaringan dengan Panjang saluran Kabel
Tegangan Menengah kurang dari sama dengan 5 kms (kilo meter sirkit) adalah Rp.
4.000.000
Biaya Tidak Tetap berupa biaya at cost untuk akomodasi, transportasi dan sewa alat
uji
Referensi
[1] https://www.pln.co.id/pelanggan/layanan-online/simulasi-pasang-baru
[2] https://ap2t.pln.co.id/ap2t/Default.aspx
[3] Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, 2017. “Tingkat Mutu Pelayanan Dan Biaya
Yang Terkait Dengan Penyaluran Tenaga Listrik Oleh PT Perusahaan Listrik Negara
(Persero)”, Peraturan Menteri ESDM Nomor 27 Tahun 2017.
[4] Susanto, I. 2019. Maintenance Data Record (MDR) Proyek Pembangunan Workshop
Machining Center, Boma Bisma Indra PT, Surabaya.
Filed under: ELECTRICAL, MEP | Tagged: BPUJL, Medium Voltage, PLN, SLO, Tarif
Industri, Transformator | 5 Comments »
Pompa hydrant merupakan komponen penting dalam instalasi hydrant. Pompa hydrant
berfungsi untuk memompa air dari reservoir (penampungan air) ke seluruh jaringan hydrant.
Pada Proyek Workshop Machining Center ini, disamping terdapat 3 pompa Hydrant sesuai
standar NFPA. Juga terdapat Pompa Sumur dan pompa Tranfer dengan Spesifikasi Pompa
sebagai berikuit :
Karakteristik listrik : 380 V, 3 phase, 50 Hz, Star Delta Start
P o w e r : Accu 12 volt, 50 Amp, 2 buah type maintenance free
Lengkap dengan Panel Kontrol Engine Fire Pump.
Perlengkapan Engine :
Flexible coupling, Coupling guard, Heat exchanger loop, Batteries, Battery rack, Battery
cable, Silencer, Flexible ex hose connector, Cooling water heater + thermostat.
Coumpond suction gauge, Discharge pressure gauge, Automatic air release valve, Main relief
valve, Enclosed waste cone, ± 165 gallon fuel tank, Fuel system accessories, Fitting package,
Setiap pompa dan sambungan pipa harus digrounding dan untuk pompa harus dilengkapi
variable speed drived.
Filed under: MEP | Tagged: Diesel Pump, electric pump, Fire Fighting, Jockey Pump, Panel
Hydrant, pompa domestik, pompa sumur, pompa transfer | Leave a comment »
Standart Operasional Procedure (SOP) Fire Alarm
System NOTIFIOER NFS-320
Posted on Februari 3, 2020 by ivanemmoy
Indikator Merah Fire Alarm On / Menyala, Alarm bell berbunyi,Terdapat informasi Alrm
pada LCD display.
1. Tekan Tombol SIGNAL SILENCE (High LED Signal Silence Menyala) untuk
mematikan Bell/ Horn di lokasi terjadi ALARM.
2. Tekan Tombol ACKNOWLEDGE untuk mematikan bunyi buzzer pada Panel MCFA
3. Lihat pada LCD Display address/ lokasi mana yang terjadi ALRM
4. Cek lokasi ALARM
5. Laporkan kejadian yang sebenarnya
6. Bila terjadi kebakaran, lakukan prosedur pemadaman kebakaran yang berlaku
7. Bila terjadi False Alarm/ Detector Kotor, bersihkan detector yang bersangkutan
8. Bila dari hasil pemeriksaan tidak terjadi kebakaran, tekan tombol System Reset untuk
menormalkan system
Filed under: Automation, ELECTRICAL, MEP | Tagged: Fire alarm, Fire Fighting, MCFA,
notifier | 1 Comment »
Tujuan
Lingkup Pekerjaan
Tanggung Jawab
Berfungsi untuk supply air dari reservoir yang akan digunakan untuk menanggulangi
terjadinya kebakaran yang lebih besar.
Komponen hydrant box antara lain box, valve dan
Type hydrant box Indoor dan Outdoor.
Siamese Connection adalah suatu inlet dengan dua atau lebih penghubung ke selang
sehingga air bisa dialirkan mobil pemadam kebakaran ke bangunan.
Hydrant pillar berfungsi sebagai outlet yang biasanya dihubungkan ke selang
pemadam kebakaran untuk menyemprotkan air.
Bahan Material
Peralatan
Filed under: MEP | Tagged: Fire Fighting, Hydrant box, instalasi pipa, Metode Pelaksanaan,
Pillar Hydrant, pompa hydrant, siamese, Sprinkler | Leave a comment »
Umum
Perangkat ini digunakan sebagai kebutuhan panggilan atau pengumuman ke setiap titik
speaker yang telah terpasang sesuai perencanaan. Dapat juga sebagai pendistribusian sumber
musik ke seluruh maupun bagian area yang telah diprogram.
Perencanaan sistem tata suara ini disusun dalam Cabinet Rack model CR-15U
Rack dilengkapi dengan Ventilasi. Jauhkan dari debu dan bersihkan selalu area di
sekitarnya.
Power yang digunakan adalah sesuai dengan standart PLN 220v AC 50/60 HZ
Jaga suhu ruangan untuk mendapatkan suhu yang sesuai dengan syarat dalam tiap-tiap
isi perangkat
Pengoperasian System
Ukur sumber power rack untuk memastikan bahwa tegangan yang keluar dari sumber
( PLN dan lain-lain) adalah 220V AC
Pastikan perangkat-perangkat di dalam rack semua dalam posisi ON.
Pastikan seluruh Volume dalam posisi yang telah di tentukan
Hidupkan saklar utama ke posisi on pada “power switch panel” pada sistim rak.
Hidupkan “PERANGKAT INPUTAN” ( cd / radio tuner / tape / wireless receiver dll )
Atur volume pada mixer maupun amplifier (jika ada), sesuaikan tingkat kekerasan
suara sehingga di dapatkan suara yang optimal
Lakukan hal yang sebaliknya untuk mematikan perangkat sentral
Mengaktifkan BGM
Pada system ini menggunakan 1 buah Z-CD2011R yang berfungsi sebagai BGM Player
dengan menggunakan Radio/USB/Compact Disc sebagai sumber suara musik yang dapat
disalurkan keseluruh area,
RADIO
CD PLAYER
Untuk besarnya kecilnya volume dapat diatur pada modul D-001R & Output Volume Master
pada M-9000M2 yang disesuaikan dengan kebutuhan, lalu pilih area yang akan diaktifkan
dengan cara menekan switch Speaker Selector.
Mixer M-9000M2 ini berfungsi sebagai pencampur suara, terdiri dari musik, paging,
emergency. untuk mendengarkan musik kita dapat memilih ( tape / c disc / radio ), dengan
mengatur kekerasan suara melalui modul D-001R pada masing masing volume ( musik ).
Untuk paging kita dapat mengatur suaranya melalui modul D-001T ( paging ). Dari
semuanya ini tergantung juga dari volume master output, karena jika master “0”
maka semua input akan mati ,kita juga dapat mengatur BASS dan TREBLE melalui
modul ini.
Tekan tombol Zone sesuai yang diinginkan pada Remote Microphone RM-200M.
Tekan tombol TALK pada mikropon RM-200M tunggu hingga nada panggilan
selesai , lakukan pengumuman dengan suara dengan artikulasi yang jelas dan tingkat
kekerasan suara yan sewajarnya. ( Note : Lihat Lampiran jenis mikropon yang
digunakan pada sistim terpasang ). Suara pengumuman akan terdengar di area yang
telah di program di sentral.
Speaker selector berfungsi untuk mengaktifkan suara ke area / lantai , jadi bila akan
membunyikan musik / paging ,maka switch yang bersangkutan harus di ON kan .
Posisi tekan ( ON ) pasisi lepas ( OFF ) speaker selector ini mempunyai fasilitas
maks: 10 input dan 10 output + 1 switch all .
Matikan kembali tombol TALK .
Perhatian !
Setiap peralatan tersebut diatas mempunyai label yang menunjukkan tegangan listrik/power
supply yang dibutuhkan. Sebelum menggunakan peralatan sebaiknya diperiksa tegangan
listrik/power supply yang dibutuhkan masing-masing alat.
Jika ada sekering/fuse yang putus jangan menggantinya dengan yang berkapasitas arus
lebih besar, karena akan mengakibatkan kerusakan yang lebih parah dari peralatan
bersangkutan atau yang lainnya.
Definisi
Tata suara adalah suatu teknik pengaturan peralatan suara atau bunyi pada suatu acara
pertunjukan, pertemuan, rekaman dan lain lain. Tata suara erat kaitannya dengan pengaturan
penguatan suara agar bisa terdengar keras tanpa mengabaikan kualitas suara-suara yang
dikuatkan [1]. Pengaturan tersebut meliputi pengaturan mikropon-mikropon, kabel-kabel,
prosesor dan efek suara, serta pengaturan konsul mixer, juga audio power amplifier dan
speaker-speakernya secara keseluruhan. Peralatan Tata suara gedung banyak ditemukan di
Gedung perkantoran, Mall, Apartemen, Hotel, Bandara, Stasiun atau ruang public lainnya.
Music atau Suara yang dapat disampaikan secara luas melalui speaker yang telah terpasang
sesuai dengan rencana. Music dapat diatur pada Sentral Tata Suara (rak sistem) sehingga
dapat menghasilkan suara yang baik.
2. Public Address
Sarana penyampaian informasi kepada khalayak ramai (umum) dengan cepat dan mudah
melalui speaker yang terpasang. Penyampaian informasi didukung Sentral Tata Suara(rak
sistem) dilengkapi dengan Paging Microphone.
3. Emergency
Sarana penyampaian informasi kepada pengendara kendaraan dengan cepat dan mudah
karena untuk sistem Car Call ini selain speaker juga dilengkapi dengan Rak Sistem Car Call
dan Microphone yang telah terpasang pada area-area yang telah disesuaikan dengan rencana.
Lingkup Pekerjaan
Gambar 1. Public
Address Block Diagram
Mengacu pada Gambar perencanaan, pekerjaan instalasi Sistem Tata Suara ini secara garis
besar lingkup pekerjaan antara lain :
1. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Peralatan Sentral Sistem Tata Suara, meliputi
unit sumber sinyal suara (program source) dan penguat sinyal suara (audio amplifire).
2. Pengadaan, pemasangan dan pengujian unit kontrol & monitor serta Sistem Rak
peralatan-peralatan Sentral Sistem Suara dilengkapi dengan Double Cassette Deck,
Tuner AM/FM, MP3 dan CD Player sebagai sarana yang dapat dipergunakan sesuai
kebutuhan.
3. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Main Distribution Frame (MDF) dan Juction
Box (JB-TS).
4. Pengadaan, pemasangan dan pengujian kabel-kabel distribusi Sistem Suara
antara peralatan sentral dan system rak dengan kotak hubung Bagi di setiap lantai.
5. Pengadaan, pemasangan dan pengujian alat pengeras suara (Loudspeaker)
6. Pengadaan, pemasangan dan pengujian kabel-kabel pemakaian antara kotak hubung
bagi dengan alat pengeras suara disetiap lantai.
7. Melakukan testing, commissioning, training dan garansi selama 1 tahun.
Spesifikasi Teknis
Gambar 2.
Pemilihan Komponen Sistem Tata Suara
Berdasarkan gambar rencana dan lingkup pekerjaan maka di dapatkan spesifikasi material
dan komponen tata suara sebagai berikut :
Spesifikasi teknis peralatan utama/ Sentral di tunjukkan Gambar 3 adalah : Unit sumber
sinyal suara (program source) meliputi : AM/FM Radio Tuner; CD/MP3 Player; Microphone;
Mixer; Graphic Equalizer; Power Amplifier.
Loudspeaker terdiri dari Ceiling speaker, Horn Speaker, Coulumn Speaker dan Volume
Control.
Ceiling Speaker Power handling capacity 6 watt (di Tap pada 1,5 watt), Input
Impedance 1 k ohm, SPL 90 dB pada 1 kHz dengan input 1 watt, Frequency range
100 – 12000 Hz.
Horn Speaker Power handling capacity 25 watt, Input Impedance 1 k Ohm, SPL 109
dB, Frequency range 330 ~ 10,511 Hz.
Volume Control : Input Capacity 6 / 30 Watts, Level Control 4 Step.
Gambar 3. Peralatan Utama Sistem Tata Suara
1. Racking System, 1.1 Power Switch Panel, 1.2. CD Player, FM & USB input, 1.3.
Microphone Receiver Panel,
1.4. Mixer, 1.5. Power Amplifier, 1.6. Speaker Selector, 1.7. Sound System Junction Box, 2.
Microphone, 3. Volume Control Dinding, 4. Loadspeaker, 4.1. Ceiling speaker, 4.2. Wall
Speaker, 4.3. Column Speaker, 4.4. Horn Speaker
Referensi
[1]. Waluyanti S., 2008. Modul SMK Teknik Audio Video, Bab II System Suara., Direktorat
Pembinaan SMK. Jakarta.
[2]. http://eenpertiwidg.blogspot.com/2013/02/sistem-tata-suara_6819.html
[3]. Amron B., 2017. Perancangan Sistem Tata Suaramasjid Al Aqsha Sukodono-Sidoarjo,
Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
[4]. I., Susanto, 2019. Maintenance Data Record (MDR) Pembangunan Workshop
Machining Center, Boma Bisma Indra, Surabaya.
Filed under: MEP, public address | Tagged: Amplifier, bosch, ceiling speaker, chimegong,
horn speaker, Microphone, Mixer, public adress, sounds system, TOA, wall speaker | Leave a
comment »
Figure 1. Oe-cusse
International Airport Layout
To cater for these needs, Oe-cusse International Airport requires that its Master Plan
contemplates the design and construction of an aviation fuel depot, and designed to comply
with the best aviation standards in terms of safety and environment protection. The project
requirement is to service fuel aviation fuel consumption are as follow:
Before start-up prosedure, make sure have installed pumps right, check the coupling
alighment, fill pumps with fluid and check rotation. At normal operating temperature, the
vibration velocity shall not exceed 2.8 mm/s RMS, or 4 mm/s PEAK in any direction. The
maximum acceptable values of DE/NDE bearing temperature during operation shall be 54 oC
(Ambient) + 10 oC.
1. Open all the valves (Manual Valve with Limit swicth and Suction Valve) in system
before start-up pumps
2. Open the discharge valve in system
3. Open the valve on Microfilter and Water separator to differential pressure gauge
4. Open the valve on Positif displacement meter inlet and outlet line
5. Close the valve on by pass pumps
6. Close the valve on by pass Positif displacement meter
7. Close the valve on by pass to loading system
8. Open the valve inlet avtur and avgas storage tank
9. Start on of electric motor
10. Check the pressure gauge for make sure the pump according the pressure discharge
and suction is appropriate
11. If the pump fails to reach the right pressure, do the following steps:
o Stop the electric motor
o Do primming pump
o Start the electric motor
o Check temperature bearing, vibration and noise of pump, if it exceeds the
normal limit stop the electric motor and repair the problem
o Repeat step 10 and 11
12. Check if there is a leak in the system
Notes :
Filed under: MEP | Tagged: Avgas, Avtur, DPPU, Fuel Depot | Leave a comment »
Pendahuluan.
Instalasi Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) adalah merupakan Instalasi yang berfungsi
menerima’ menimbun dan menyalurkan Bahan Bakar Minyak dan Non Bahan Bakar Minyak
dalam pelayanan di Bandar Udara untuk menunjang operasi pelayanan pengisian bahan bakar
pesawat. Fasilitas pengisian bahan bakar pesawat menurut tipenya sekarang terdapat 2 (dua)
tipe pengisian yaitu pengisian menggunakan jalur pipa (pipeline) dibawah apron atau
menggunakan mobil truck bridger dari fuel farm menuju apron. Penggunaan jalur pipa
(pipeline) dibawah apron banyak digunakan pada Bandar Udara Besar yang mempunyai
tingkat kesibukan penerbangan yang cukup tinggi sedangkan untuk penggunaan mobil
bridger biasanya digunakan pada bandar udara kecil yang mempunyai tingkat kesibukan
penerbangan yang tidak terlalu tinggi.
Scope.
Bahan bakar penerbangan harus disediakan untuk pesawat yang beroperasi ke / dari Bandara
Internasional Oecussi. Pesawat-pesawat ini akan berkisar dari jetliner penumpang jarak
menengah sampai pendek dengan penerbangan charter jarak jauh berbadan lebar sesekali dan
diasumsikan bahwa pesawat umum yang digerakkan oleh piston. Penerbangan umum
menuntut bandara ini untuk tujuan bisnis.
Figure1. Depot
Pengisian Pesawat Udara (DPPU) / Fuel Farm Depot 3D Drawing
Untuk memenuhi kebutuhan ini, Bandara Internasional Oecussi dilengkapi dengan depot
bahan bakar avation, dan dirancang untuk memenuhi standar penerbangan terbaik dalam hal
keselamatan dan perlindungan lingkungan. Perlengkapan untuk melayani konsumsi bahan
bakar penerbangan adalah sebagai berikut:
Ada dua jenis bahan bakar penerbangan yang digunakan di Bandara Internasional Oecussi.
Bahan bakar Jet, aviation turbine fuel (ATF), atau dikenal sebagai avtur, jenis bahan bakar
penerbangan yang dirancang untuk digunakan di pesawat yang ditenagai oleh mesin turbin
gas. Avgas (aviation gasoline), bahan bakar penerbangan yang digunakan dalam mesin
pembakaran internal percikan api untuk mendorong pesawat. Avgas dibedakan dari mogas
(motor gasoline), yang merupakan bensin sehari-hari yang digunakan dalam kendaraan
bermotor dan beberapa pesawat ringan.
Specification :
1. Avtur Tank
Figure2. Avtur Tank 2 x 40 cubic metric made in BBI
2. Avgas Tank
Bahan bakar Jet Penerbangan (Jet A-1), adalah pemindahan dari kilang ke Bandara
Internasional Oecussi menggunakan kontainer truk, kemudian membongkar bahan bakar
menggunakan pompa bongkar 10-PMP-01 A / B, kapasitas 120 GPM. Avtur memompa ke
dua Tangki penyimpanan 10-TNK-01A / B yang masing-masing memiliki kapasitas 40.000
liter. Distribusi dari tangki Penyimpanan Avtur ke pompa pemuatan dilakukan bergantian.
Pada saat satu tangki kosong maka tangki lainnya beroperasi. Flowrate dari pompa unloading
ke tangki penyimpanan akan dipantau melalui flowmeter (PD Meter).
4. Unloading System
5. Loading System
Figure7. Avgas Fuel
System Configuration
Sistem air kebakaran di area depot bahan bakar terdiri dari sistem dan komponen berikut:
Pompa air kebakaran harus dirancang sesuai dengan NFPA untuk 150% kapasitas desain
pada tidak kurang dari 65% tekanan operasi aliran desain tanpa kepala aliran ni lebih besar
dari 120% tekanan operasi aliran desain. Pompa air kebakaran sekali mulai dijalankan sampai
berhenti secara manual di pengontrol pompa.
http://infopanduantrik.blogspot.com/2015/06/sistem-pengisian-bahan-bakar-pesawat.html
Filed under: MEP | Tagged: Avgas, Avtur, DPPU, Fuel Depot | 4 Comments »
Fire Hydrant
Pendahuluan
Pencegahan bahaya kebakaran sangat penting untuk menghindari kejadian yang tidak di
inginkan. Namun demikian jika kebakaran itu sampai terjadi maka kita harus siap dalam
menghadapi dan memadamkan api tersebut secepat mungkin sebelum memakan lebih banyak
korban baik manusia, peralatan dan bangunan.
Pada lingkungan Pabrik Minyak kelapa Sawit terdapat banyak sumber dan potensi yang dapat
menyebakan timbulnya api. Lingkungan di sekitar ruang bakar boiler, kamar mesin,
Threshing, Pressing banyak terdapat Fiber dan Kernel yang sangat rentan terhadap
kebakaran. Waspadai saat terjadi perbaikan dan pengelasan pada area Fiber seperti Elevator,
Thresher Drum dan CBC harus segera di siram dengan air washer agar percikan las tidak
membakar fiber yang tersisa.
Selain Pemasangan dan ketersediaan Fire Extinguser di setiap Station. Peralatan Fire Hydrant
dan instalasi pipa harus tersedia dan terjangkau di semua titik di dalam Pabrik. Unit pompa
electric dan Diesel pump juga peralatan utama dalam pencegahan kebakaran. Disarankan
pemasangan perangkat ini, ditempatkan diluar bangunan Pabrik, biasanya ditempatkan di area
Water Treatment Plant agar terhindar dari kebakaran.
Departemen Pekerjaan Umum, Skep Menteri Pekerjaan Umum No. 10/KPTS/2000 tentang
Ketentuan Teknis Pengamanan terhadap Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan
Lingkungan.
3. NFPA-14, Standard for The Installation of Standpipe and Hose Systems
Peralatan Utama
Fire Fighting System
Panel kontrol merupakan kelengkapan unit tiap-tiap fire Fighting pump yang dapat mengatur
kerja pompa secara automatic baik jockey pump sebagai pompa pembantu, pompa utama
penggerak electric maupun pompa penggerak engine masing-masingn mempunyai Fire Pump
Controller tersendiri. Khusus pompa penggerak engine akan bekerja secara automatic bila
saluran daya listrik terputus pada saat terjadi kebakaran. Fire Pump Controller harus standard
NFPA-20.
Fire Hydrant Panel
3. Fighting Fixtures
Hydrant Pillar
Fire Hydrant Box
Seamese Connection
Jockey pump gunanya untuk mempertahankan tekanan tertentu pada pipa besar A
umpama tekanan tersebut sebesar 8 kg/cm², jika ada kebocoran pada pipa besar A,
maka tekanan air akan turun, umpamanya pada 7 kg/cm² tugas jockey pump untuk
menaikkan kembali menjadi 8 kg/cm², jadi titik kerja jockey pump pada 7-8 kg/cm².
Electric fire hydrant pump, akan bekerja pada tekanan air dibawah dari tekanan kerja
Jockey Pump. Untuk contoh diatas umpanya 6 kg/cm². Jadi jika terjadi kebakaran dan
kran B dibuka, maka tekanan air cepat turun mencapai 6 kg/cm², dengan demikian
Electric fire hydrant pump bekerja. Rangkaian control jockey pump dibuat sedemikian
rupa, sehingga jika Electric fire hydrant pump atau diesel pump bekerja, jockey pump
stop.
Diesel pump, bekerja sebagai cadangan jika Electric fire hydrant pump, karena
sesuatu hal tidak dapat bekerja. Umpama PLN padam atau dipadamkan. Titik kerja
diesel pump dibawah titik kerja Electric fire hydrant pump jika diesel pump bekerja,
maka Electric fire hydrant pump dan jockey pump stop.
Untuk lebih jelasnya bisa di lihat tabel di bawah ini.
AUTO MANUAL
<5,5 6 6,5 >7
AC JOCKEY ON ON ON OFF DEPEND
POWER PUMP ON – OFF
ON SWITCH
DUTY ON OFF OFF OFF DEPEND
PUMP ON – OFF
SWITCH
DIESEL OFF OFF OFF OFF OFF
PUMP
AC JOCKEY OFF OFF OFF OFF OFF
POWER PUMP
ON DUTY OFF OFF OFF OFF OFF
PUMP
DIESEL ON OFF OFF OFF DEPEND
PUMP ON – OFF
SWITCH
Filed under: ELECTRICAL, MEP | Tagged: Diesel Hydrant Pump, Fire Fighting, Fire
Hydrant, Fire Hydrant Control, Jockey Pump, Panel Hydrant | 4 Comments »
Januari 2023
S S R K J S M
1
2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 21 22
23 24 25 26 27 28 29
30 31
« Jan
ARTIKEL POPULAR
o
Biaya Pasang Baru dan Pemakaian Minimal Listrik PLN Tarif Industri
o
SISTEM TATA SUARA
Analisa Laboratorium Untuk Menentukan Kualitas Mutu CPO Pada Palm OIl
Mill
Pesan Penghuni
Maksud dan tujuan blog ini sebagai media pengingat, referensi dan berbagi.
Sosial
o Tampilkan ifan-susanto’s profil di Facebook
o Tampilkan ifansusanto’s profil di LinkedIn
Komentar Terbaru
Admin
o Daftar
o Masuk
o Feed entri
o Feed Komentar
o WordPress.com
Project management
o Sebuah galat telah terjadi; umpan tersebut kemungkinan sedang anjlok. Coba
lagi nanti.
My Work and Experience
o Sebuah galat telah terjadi; umpan tersebut kemungkinan sedang anjlok. Coba
lagi nanti.