Anda di halaman 1dari 5

Jenis-Jenis Sistem Pelumasan Mesin

Secara umum, ada tiga jenis sistem pelumasan mesin.

1. Sistem Pengairan/ Percikan


Struktur sistem pengairan sangat sederhana. Karena oli mesin didistribusikan ke seluruh
komponen mesin melalui gerakan poros engkol, tentunya ada komponen mirip sendok yang
menyemprotkan oli ke seluruh mesin.

Sistem ini memiliki sendok penyemprot di ujung bawah batang piston. Oleh karena itu, saat mesin
berputar, oli di dalam penangas oli menyebar ke dinding silinder dan bantalan. Jenis ini memiliki
struktur yang sangat sederhana, tetapi sulit untuk melumasi bagian dengan celah yang sempit.

Sistem pelumasan percikan yang menggunakan pergerakan bagian yang bergerak untuk
menyemprotkan minyak pelumas ke bagian yang membutuhkan pelumasan. Poros engkol berputar
sambil menyemprotkan minyak pelumas untuk melumasi dinding silinder.

Sistem ini kurang efektif untuk melumasi komponen yang jaraknya dekat dari bak mesin. Sistem
semprot hanya digunakan pada mesin kecil seperti mesin sepeda motor, mesin pompa air dan
mesin pemotong rumput.

Berikut hasil dari sistem pelumasan percikan ini :

 Ganti oli dengan jarak tempuh tertentu.


 Pelumasan yang buruk karena tetesan oli hanya mencapai area tertentu.

2. Sistem Pompa
Pada sistem ini, tekanan langsung dari pompa oli melumasi bantalan poros engkol, poros
penghubung dan poros lengan ayun. Sedangkan untuk pelumasan dinding silinder dan roda gigi,
waktunya dilakukan oleh oli yang disuntikkan dari nozel. Tetesan oli yang melewati rocker arm
dan kembali ke oil pan (cartridge pan) digunakan untuk melumasi mekanisme valve.

Sistem tekanan bekerja dengan cara memompa minyak pelumas yang dihisap dari bak mesin
melalui saringan oleh pompa minyak ke bagian yang telah dilumasi yang sebelumnya disaring
oleh filter oli, dan minyak pelumas yang telah dilumasi dikembalikan ke bagian semula. itu
dikembalikan. Bak mesin.

Sistem kedua ini menggunakan tekanan hidrolik melalui pompa. Sistem kedua terbukti lebih
unggul dalam mendistribusikan oli ke seluruh bagian mesin karena memiliki saluran yang
terintegrasi dengan pompa ke bagian-bagian mesin.Dipercaya bahwa beberapa mesin produksi
modern menggunakan sistem pompa ini.

Berikut adalah hasil untuk sistem pelumasan tekanan:

 Pelumasan merata dan teratur.


 Dapat digunakan dengan mesin 4-tak dan 2-tak.
 penggantian oli untuk jarak tempuh tertentu.

3. Sistem kombinasi
Sistem ini menggabungkan kedua sistem diatas. Hal ini diperlukan karena masing-masing sistem
di atas memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kombinasi ini diharapkan dapat
memberikan sistem pelumasan yang lebih lengkap dan mengurangi dampak negatif pada mesin
pada kecepatan tinggi.

Sistem pelumasan gabungan adalah sistem pelumasan mesin yang mencampurkan pelumas
(side/mix) dengan bahan bakar (bensin), dimana pelumas dan bahan bakar dicampur langsung di
dalam tangki bahan bakar. Sistem ini terbatas pada sepeda skuter 2 tak.

Sistem kombinasi terdiri dari dua unit seperti gambar di atas, dan terdapat sekop di bak mesin
yang menyuntikkan oli mesin, yang bekerja bersama dengan pompa oli untuk mendistribusikan oli
pelumas ke bagian bak mesin yang paling dalam.

Berikut hasil sistem pelumasan campuran:

 Tangki bahan bakar di atas/lebih tinggi dari mesin. B. Aliran bahan bakar disebabkan oleh
gravitasi.
 Sistem pelumasan oli paling sederhana.
 Penggunaan minyak yang boros dan polusi udara tingkat tinggi.
 Digunakan untuk mesin dua langkah berdaya kecil.
 Menggunakan oli khusus 2 langkah yang kompatibel dengan bensin, mengandung 2% hingga
4% bio-oil.

Fungsi Sistem Pelumasan Mesin


Tujuan pelumasan pada mesin adalah untuk mengatasi keausan yang terjadi antara dua permukaan
logam yang bersentuhan dan bergesekan satu sama lain, serta untuk mendinginkan dan
membersihkan. Pelumas ini akan bekerja dengan membentuk film (lapisan pelumas) antara dua
permukaan logam yang saling bergesekan, misalnya antara poros engkol, bantalan piston, dan
dinding silinder untuk mencegah kontak-kontak langsung antara bagian-bagian tersebut. Fungsi
minyak pelumas adalah sebagai berikut:

1. Untuk Pelumasan
Oli mesin melumasi permukaan kontak dengan membentuk film yang mencegah kontak langsung
antara permukaan logam dan membatasi keausan.

2. Untuk Pendinginan
Pembakaran menghasilkan panas dan bagian-bagian mesin menjadi panas. Ini menyebabkan suku
cadang ini cepat aus, dan jika suhunya diturunkan, mesin akan mati.

3. Untuk Segel
Oli mesin membentuk lapisan antara piston dan silinder untuk mencegah kebocoran udara
terkompresi yang akan terjepit di sekitar piston dan masuk ke bak mesin dan menyebabkan
hilangnya tenaga.

4. Untuk Pembersih
Kotoran akan mengendap di bagian-bagian mesin sebagai partikel logam akibat gesekan antara
logam yang saling bersentuhan, hal ini meningkatkan gesekan dan menyumbat saluran oli, serta
akan membersihkan kotoran, untuk mencegah kotoran menumpuk di dalam mesin.

5. Untuk Menyerap Tekanan Mesin


Oli mesin menyerap dan mengurangi tekanan dengan bekerja pada bagian yang dilumasi dan
mencegah bagian menjadi tajam saat digosok.

Komponen Sistem Pelumasan Mesin


1. Pompa Oli
Pompa oli berfungsi buat menghisap oli berdasarkan bak oli & menekan atau menyalurkan ke
bagian-bagian mesin yg beranjak. Komponen ini berfungsi buat menghisap & menyalurkan oli
dalam mesin. Kinerja komponen pompa oli bergantung dalam putaran mesin berdasarkan
camshaft, crankshaft, atau timing belt. Pompa oli bekerja menggunakan menyalurkan oli yg
bertekanan ke seluruh saluran mesin.

Kemudian oli tadi dalam akhirnya dibuang melalui saluran perkaitan yg berada pada ujung
pompa. Proses ini bertujuan buat melumasi semua bagian lain berdasarkan mesin yg terbuka.
Adanya pompa oli menciptakan beluruh komponen mesin menerima pelumas tanpa tekanan.

2. Saringan Oli (Filter Oli)


Fungsi saringan oli merupakan buat menyaring kotoran-kotoran yg masih ada pada pada oli
sebelum oli itu melumasi bagian-bagian mesin.

Komponen lain yg dipakai pada sistem pelumasan merupakan filter oli. Komponen ini bertugas
menjadi penyaring oli berdasarkan kotoran sebagai akibatnya oli nir cepat kotor. Jika oli yg
diproses pada sistem ini terkotori sang kotoran, maka pelumasan nir akan berfungsi secara
maksimal.

Pelumas yg bekerja pada sebuah tunggangan nir boleh mengandung kotoran sedikitpun. Partikel &
kotoran yg terdapat pada oli bisa mengakibatkan celah mesin yg kedap akan tergores.

3. Strainer
Komponen ini berfungsi buat menyempurnakan kerja filter oli. Strainer atau penyaring bisa
menyaring kotoran sampai yg berdiameter satu milimeter. Komponen pompa oli berada pada
antara lubang pompa oli menggunakan pompa oli, yaitu bertugas menjadi lubang isap pelumas
menuju pompa oli.

4. Pressure Valve
Pressure valve atau katup tekanan adalah sebuah komponen pelumasan yg bertugas buat mengatur
tekanan pelumas. Pengaturan ini dilakukan utamanya saat mesin sedang bekerja menggunakan
perputaran yg tinggi.

Ketika mesin berputar tinggi, volume oli yg beranjak berdasarkan pompa oli mengalami
pertambahan. Sedangkan saluran oli mempunyai batas kemampuan. Oleh lantaran itu, pengaturan
tekanan pelumas diharapkan supaya tekanan oli permanen stabil.

Kerja berdasarkan komponen yg satu ini mempunyai output akhir buat mengembalikan oli dalam
carter. Proses ini berlangsung saat tekanan pelumas atau oli sedang naik.

5. Switch Oli
Switch oli adalah sensor tekanan oli yg berfungsi buat mengetahui output kerja berdasarkan
pompa oli. Komponen ini bertugas buat memberitahukan pada Anda terkait relatif atau tidaknya
tekanan pompa oli buat melumasi mesin.

Anda akan bisa mengetahui hal tadi saat memutar kunci hubungan Anda dalam posisi on. Lihatlah
dalam dashboard apakah lampu indikator oli tunggangan Anda menyala. Jika lampu ini menyala
berarti komponen switch berfungsi menggunakan baik.

Tetapi sebaliknya, saat mesin dihidupkan lampu indikator oli wajib mati. Jika lampu indikator oli
hayati ketika mesin dihidupkan, periksalah oli mesin Anda. Kemungkinan terdapat sesuatu yg
bermasalah dalam pelumasan tunggangan Anda.

6. Oil gallery
Oil gallery merupakan saluran pelumasan yg berfungsi menjadi jalan oli atau pelumas dalam
mesin. Komponen ini berupa lubang dalam blok mesin yg akan dilumasi. Lubang ini akan
mengantarkan pelumas dalam perangkat yg wajib menerima pelumasan.

7. Oil jet
Oil jet adalah sebuah komponen pelumasan yg berada pada bawah silinder mesin. Komponen ini
bertugas menyemburkan oli atau pelumas ke btg penggerak.

8. PCV valve
Komponen yg satu ini nir kalah penting. Komponen Positive Crankcase Ventilation valve atau
disingkat PCV valve adalah bagian berdasarkan rangkaian saluran mesin. Komponen ini berupa
saluran jendela udara yg masih ada dalam ruang engkol mesin.
PCV valve bermanfaat buat mengeluarkan gas atau udara yg sudah terkotori. Pada rangkaian
pelumasan mesin tunggangan, PCV valve berfungsi buat membuang gas residu pembakaran pada
mesin. Pada akhirnya, komponen ini bisa menjaga kestabilan tekanan dalam mesin.

Bagaimana Cara Kerja Sistem Pelumasan?


Pengoperasian sistem pelumasan mesin kendaraan dapat dikatakan cukup sederhana namun juga
kompleks. Sistem ini akan mulai bekerja saat mesin kendaraan dihidupkan. Sedangkan dalam
kondisi normal, yaitu mesin belum dihidupkan, pelumas atau oli diendapkan di bak mesin atau
bak oli.

Pada titik ini, pompa oli telah disuplai dengan pelumas oleh poros engkol mesin. Pompa oli
biasanya menggunakan pompa putar.

Kemudian pada saat menghidupkan mesin, poros engkol memulai sistem pelumasan dengan
memutar pompa oli. Proses ini menyebabkan pengisapan pada bagian oil pump di intake manifold.
Pelumas akan masuk ke pompa oli melalui katup masuk dan pelumas akan dipompa di sisi lain
yang dilepas.

Oli pelumas atau oli bertekanan dialirkan melalui saluran oli menuju filter oli. Di dalam elemen
filter ini, pelumas mengalami penyaringan untuk menghilangkan berbagai endapan, kotoran, dan
partikel.

Pelumas atau oli kemudian melewati oil supply unit dan diarahkan ke oil injector dan bagian atas
mesin. Oli di permukaan mesin otomatis akan melakukan tugasnya yaitu melumasi pelatuk dan
camshaft. Oli kemudian kembali ke bak mesin atau bak mesin melalui saluran oli.

Sebaliknya, oli dari jet oli di bawah blok silinder dikeluarkan. Oli atau pelumas ini bertugas untuk
melumasi bagian connecting rod dan piston. Seluruh perputaran pelumas didukung dengan adanya
weight balancer.

Mass balance adalah bagian dari poros engkol yang berbentuk seperti sekop. Bagian ini bertugas
mengoyak oli di bak mesin atau bak oli saat poros engkol berputar. Tujuannya adalah untuk
mendistribusikan oli ke seluruh bagian mesin.

Anda mungkin juga menyukai