Oleh Tohir
Sebagian besar mekanik engine yang bergerak memerlukan pelumasan, hal ini
dimaksudkan agar komponen – komponen engine tidak cepat aus dan kinerja
engine tetap terjaga, melancarkan komponen – komponen mesin yang bergerak
atau berputar, dan mengurangi panas yang timbul. Adapun komponen sistem
pelumasan meliputi: Saringan (Strainer), pompa oli (Oil pump), saringan oli
(Oil filter), saluran oli (Hole).
Pelumas (oli mesin) pada motor diesel memiliki fungsi utama untuk mengurangi
gesekan atau persinggungan langsung diantara dua permukaan komponen mesin
yang saling bergerak dengan cara membentuk lapisan oli yang tipis (Oil film)
pada permukaan kedua komponen tersebut. Selain fungsi utama tersebut, oli
mesin juga berfungsi sebagai :
#1. Oil Screen adalah saringan oli yang dipasangkan pada saluran masuk pompa
berfungsi untuk menyaring benda – benda kasar agar pompa tidak rusak.
Oil Screen
2.Oil Pan adalah tempat penampung minyak pelumas yang akan disirkulasikan
oleh pompa oli.
Oil Pan
3.Oil Pump adalah berfungsi untuk menghisap dan menekan minyak pelumas ke
bagian – bagian mesin yang memerlukan pelumasan. Minyak pelumas yang
dihisap terlebih dahulu disaring oleh oil screen.
Oil Pump
4.Oil Filter adalah komponen sitem pelumas yang berfungsi untuk menyaring
kotoran – kotoran halus dalam oli agar tidak merusak bearing dan bagian –
bagian mesin yang presisi. Oil filter ini juga dilengkapi dengan katup pengaman
(by pass valve) yang berguna untuk menyalurkan langsung minyak pelumas ke
bagian – bagian mesin jika saringan tersumbat.
Oil Filter
5.Oil Pressure Switch adalah bagian sistem pelumasan yang berguna untuk
mensensor tekanan minyak pelumasan. Alat ini dipasangkan pada saluran utama
dan juga dihubungkan dengan lampu dial indicator. Sehingga jika lampu
menyala , pengemudi akan tau bahwa tekanan minyak pelumas rendah.
Sedangkan jika lampu mati maka tekanan minyak pelumasan adalah normal.
Baca juga :
(1). Wet Pump System, Pelumas dari bak kruk – as dipompa ke ruang
penggerak katup untuk melumasi komponen noken – as, temlar (pelatuk),
batang klep (katup) dan akhirnya di kembalikan ke ruang kruk – as lewat ruang
rantai kamrat. Untuk pelumasan pada bagian silinder dan piston biasanya cuma
mengandalkan gayungan atau cipratan kruk – as saja, tetapi untuk motor
modern seperti SUZUKI telah menggunakan sistem nosel yang yang
menyemprot langsung ke dinding silinder dan pelumas akan di sapu ke bawah
oleh ring piston pada saat langkah hisap maupun langkah usaha. Untuk kopling
dan transmisi biasanya cuma mengandalkan cipratan pelumas saja pada saat
mesin bekerja, tetapi ada juga yang mengambil pelumasan dari pompa oli.
(2). Dry Pump System, Pelumas ditampung terpisah dalam tangki oli dan
diberikan tekanan pompa oli melalui saluran yang sama dalam sistem wet sump
system. Setelah melumasi oli kembali ke raung crankcase dan disalurkan
kembali ke tangki oleh pompa. Kopling dan transmisi dilumasi oleh cipratan oli
dari pompa ke tangki oli.
Pelumasan dibuat berbeda karena ruang tansmisi dan ruang engkol (kruk – as)
terpisah. Pelumasan pada ruang engkol dibuat tercampur dengan bahan bakar
dengan perbandingan tertentu dan kekentalanya lebih encer bila dibandingkan
dengan pelumasan untuk transmisi.
Pada pelumasan mesin 2 tak contohnya SUZUKI lebih dikenal dengan nama
SUZUKI CCI atau SUZUKI Crankshaft – Cylinder Oil Injection yang artinya
pelumas di injeksikan ke kruk – as dan silinder.
Loading...
Sebagai salah satu cara untuk menjaga komponen mesin dari kerusakan, sistem
pelumasan pasti memiliki beberapa jenis tersendiri tergantung dari kebutuhan
mesin yang akan diberikan perlakuan pelumasan itu sendiri dan macam –
macam dari pelumasan itu sendiri adalah :
Sistem pelumasan campur adalah salah satu sistem pelumasan mesin dengan
cara mencampur langsung minyak pelumas (oli campur atau samping) dengan
bahan bakar (bensin) sehingga antara minyak pelumas dan bahan bakar
bercampur di tangki bahan bakar.
2. Sistem Pelumasan Autolube
Sistem pelumasan autolube, oli samping atau campur masuk kedalam ruang
engkol dipompakan oleh pompa oli. Sehingga penggunaan oli samping atau
campur ini lebih efektif sesuai kebutuhan mesin. Sistem pelumasan ini
digunakan pada mesin 2 tak. Oli samping atau campur yang masuk ke dalam
ruang engkol tergantung dari jumlah putaran dan pembukaan katup masuk (Reet
Valve).
Pelumas dapat didefinisikan sebagai suatu zat yang berada diantara dua
permukaan yang bergerak secara relatif agar dapat mengurangi gesekan antar
permukaan tersebut. Minyak pelumas memiliki beberapa sifat fisik penting yang
diantaranya adalah :
Viscosity
Viscosity Index
Flash Point
Flash point atau titik nyala merupakan suhu terendah pada waktu minyak
pelumas menyala seketika. Pengukuran titik nyala ini menggunakan alat-alat
yang standard, tetapi metodenya berlainan tergantung dari produk yang diukur
titik nyalanya.
Pour Point
Merupakan suhu terendah dimana suatu cairan mulai tidak bisa mengalir dan
kemudian menjadi beku. Pour point perlu diketahui untuk minyak pelumas yang
dalam pemakaiannya mencapai suhu yang dingin atau bekerja pada lingkungan
udara yang dingin.
Carbon Residue
Merupakan jenis persentasi karbon yang mengendap apabila oli diuapkan pada
suatu tes khusus.
Density
Menyatakan berat jenis oli pelumas pada kondisi dan temperatur tertentu.
Sifat pemisahan oli dengan air. Sifat ini perlu diperhatikan terhadap oli yang
kemungkinan bersentuhan dengan air.
Selain ciri-ciri fisik yang penting seperti telah dijelaskan sebelumnya, minyak
pelumas juga memiliki sifat-sifat penting, yaitu:
Untuk menetralisir asam-asam yang terbentuk karena pengaruh dari luar (gas
buang) dan asam-asam yang terbentuk karena terjadinya oksidasi.
Untuk mencegah minyak pelumas cepat beroksidasi dengan uap air yang pasti
ada di dalam karter, yang pada waktu suhu mesin menjadi dingin akan berubah
menjadi embun dan bercampur dengan minyak pelumas. Oksidasi ini akan
mengakibatkan minyak pelumas menjadi lebih kental dari yang diharapkan,
serta dengan adanya air dan belerang sisa pembakaran maka akan bereaksi
menjadi H2SO4 yang sifatnya sangat korosif.
Tidak ada yang sempurna dalam dunia ini, karena setiap umat manusia sudah
selayaknya melakukan suatu kesalahan, tinggal kita saja yang bisa menyikapi
dan membenahi diri ini agar tidak melakukan kesalahan yang sama dalam
waktu lain. Adapun kendala yang dirasakan praktikan selama kegiatan
praktikum ini adalah:
Entah apa yang membuat hal ini, tapi acara ini terkesan membuat komposisi
2 acara menjadi 1 acara, sehingga membuat pembahasan terlalu banyak karena
terbagi menjadi 2 acara. Untuk kedepannya lebih baik bila tiap satu pertemuan
satu acara sehingga praktikan dapat lebih fokus terutama dalam pembuatan
laporannya.
Terlihat alat yang digunakan sudah begitu lama sehingga membuat beberapa
mur atau baut terlihat tua dan rawan dalam kerusakan akibat karat. Ada baiknya
menggunakan alternatif alat bantu yang serupa namun tidak menghilangkan hal
– hal yang harus diketahui dalam kegiatan acara praktikum ini.
Baca juga :