Lubrikasi
Oleh :
Bella Rukmana
3411301001
Pengertian Pelumasan
Pelumasan adalah suatu cara untuk mengurangi
gesekan antara dua permukaan benda yang saling
bergesekan dengan menambahkan suatu zat
pelumas diantara permukaan tersebut
Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan,
yang diberikan di antara dua benda bergerak untuk
mengurangi gaya gesek. Zat ini merupakan fraksi
hasil destilasi minyak bumi yang memiliki suhu 105-
135 derajat celcius.
Pelumas berfungsi sebagai lapisan pelindung yang
memisahkan dua permukaan yang berhubungan.
Metode Pelumasan
Dalam pelumasan, tentunya ada beberapa metode
yang digunakan. Metode yang digunakan tergantung
dengan fungsi mesin, cara kerja mesin, letak mesin dan
lain lain.
Ada 7 metode pelumasan, yaitu :
1. Manual Lubrication
2. Automatic Lubrication
3. Gravity System
4. Pressure System
5. Splash Lubrication
6. Ring Lubrication
7. Mist Lubrication
1. Manual Lubrication
Manual lubrication adalah pelumasan yang
dilakukan dengan manual atau langsung oleh
tenaga manusia sesuai dengan jadwal pelumasan
mesin tersebut.
Beberapa mesin menggunakan sistem oli dan
grease yang membutuhkan panduan operasi oleh
teknisi. Biasanya ini terletak pada rantai drive kecil
(Mitsubishi packers) dan sistem cairan oli (Kisters).
Pengoperasian sistem ini melibatkan engkol manual
pegangan pelumas per instruksi.
2. Automatic Lubrication
Sistem ini menggunakan pompa Grease yang
bekerja secara otomatis dengan memanfaatkan
power engine, dan pengoperasiannya bisa di atur
sesuai kebutuhan.
Sistem ini sangat cocok untuk mendukung kinerja
alat berat dibidang Industri Pertambangan yang
minim perawatan.
Kegunaan dari katup metering untuk mendistribusikan grease dengan
jumlah yang sama luntuk setiap bearing (atau komponen lainnya.
Katup ini terletak di lokasi yang berbeda di sekitar mesin dan
terhubung ke sistem dengan kaku baja atau tembaga tabung.
Mereka biasanya dipasang di blok beberapa katup pada lokasi
pertengahan jalan antara beberapa bantalan.
Sistem ini beroperasi dengan menerapkan grease untuk setiap
bantalan melalui katup metering dengan interval yang telah
ditentukan.
Interval ini dapat disesuaikan, dan dikendalikan oleh Timer perakitan
independen, atau dapat dikendalikan oleh PLC pusat
(programmable Logic Control).
3. Gravity System
Gravitasi sistem merupakan pelumasan dengan
memanfaatkan gaya gravitasi bumi. Sistem ini
menggunakan pipa sebagai pendistribusi oli ke
setiap titik mesin yang hendak dilumasi.
Setiap titik bantalan memiliki pipa independen dan
set koneksi tersendiri.
Tujuan dari sistem gravitasi, seperti semua sistem
pelumasan, adalah untuk menyediakan sarana
yang dapat diandalkan dalam memasok jumlah
yang tepat dari pelumas.
Cara yang digunakan untuk mempertahankan
pasokan oli yaitu feed drip, sumbu feed, dan jenis
menyeka kapal tangki.
4. Pressure System
Minyak pelumas di dalam karter dihisap dan ditekan
ke bagian-bagian yang hendak dilumasi. Proses
penghidapan dan penekanan tersebut
menggunakan pompa oli.
Sistem pelumasan ini sangat cocok untuk melumasi
bagian-bagian mesin yang sangat presisi. Seperti
engkol, poros nok, timing system, rocker arm.
Aliran minyak pelumas tergantung pada jumlah
putaran mesin, hal ini dikarenakan pompa oli
diputarkan oleh mesin.
Sistem pelumasan ini digunakan pada mesin 4 tak
dan memiliki kelebihan pelumasan merata dan
teratur.
Cara kerja :
Minyak pelumas di karter dihisap dan ditekan oleh pompa oli
melalui strainer dan dipompakan menuju bagian-bagian yang
hendak dilumasi yang sebelumnya disaring oleh filter oli.
Minyak pelumas yang telah melumasi bagian-bagian yang
dilumasi akan kembali ke karter. Begitu seterusnya.
Bella R.