HASIL LAB
1. Analisa Degradasi dan Kontaminasi Pelumas
1.1 Viskositas
Selain menimbulkan korosi, air juga menyebabkan kenaikan viskositas. Sebagai gambaran,
Air kontaminasi air sebesar 2% dapat menaikan viskositas sebesar 5%, sementara kontaminasi air
sebesar 6% dapat menaikkan viskositas sebesar 10%
Bahan bakar Kontaminasi bahan bakar pada peluma dapat dideteksi melalui keberadaan partikel-partikel
Penurunan Top-up grade Bila untuk top-up digunakan pelumas dengan grade yang tidak sama, maka viskositas pelumas
Viskositas lain dapat berubah.
Pernament Oli multigrade mengandung aditif viskosity Index Improvers. Pada kondisi shear stress yag tinggi,
shear loss aditif tersebut dapat terdegradasi dan karakter multigrade pun hilang.
Batas Toleransi
Mesin turbin dan mesin-mesin yang terdapat pada steel mill dan paper
mill, yang biasanya memiliki circulation system, pada umumnya memiliki
toleransi perubahan viskositas yang lebih kecil, biasanya +/- 5%. Namun,
perubahan sifat-sifat anti-corrosion, air release dan demulsibility dapat
menjadi bukti awal bahwa telah terjadi perubahan viskositas yang cukup
signifikan.
1.2 Air
Batas Toleransi
Batas toleransi kandungan air (water content) dalam pelumas adalah maksimum 0,1%.
Kebocoran sistem pendingin mesin diesel/bensin belum tentu menyebabkan adanya air pada
pelumas. Namun kebocoran tersebut dapat diidentifikasi lewat unsur-unsur boron, silicon, atau
sodium pada pelumas.
1.3 Kontaminasi oleh bahan bakar
Batas toleransi
Batas toleransi TBN adalah minimum 5 mgKOH/g. Beberapa OEM juga
merekomendasikan batas minimum TBN yang lain.
1.7 Total Acid Number (TAN), Oksidasi, Nitrasi-untuk non engine oil
Apakah TAN itu?
TAN adalah ukuran banyakknya produk-produk bersifat asam hasil oksidasi yang terkandung
didalam sample pelumas. Keasaman sample pelumas diukur dari banyaknya senyawa
potassium hydroxide (mgKOH/g) yang dibutuhkan untuk menetralkan asam. Pengukuran
dilakukan dengan proses titrasi.
Proses Oksidasi dan nitrasi melibatkan unsur oksigen dan nitrogen dalam udara. Produk
oksidasi dan nitrasi kompleks, namun efeknya dapat dikenali dari naiknya viskositas dan
TAN.
Na (Sodium) 15 50 Coolant leakage, water or using the some container for coolant as for oil.
Pistons (scuffing, scoring or burning) Aluminium bearings. Alloy housing wear. In turbo-
Al chargers it can be housing or rotor wear. May also be associated with high Si levels in the
(Aluminium) 20 15 form of clay or stone dust contamination.
Sn (Tin) 20 10 Top bearing or slide bearing. Camshaft bushings.
Test Batas Toleransi Penyebab
Viscositas pada ±20% dari
suhu 100°C viskositas tipikal Viskositas tinggi:
Banyaknya kontaminan, pelumas yang teroksidasi, banyaknya soot (karbon), blow-by,
penambahan pelumas dengan viskositas lebih tinggi, adanya glycol.
Viskositas rendah:
Fuel dilution, penambahan pelumas dengan viskositas lebih rendah.
Kebocoran saluran bahan bakar, kebocoran pompa, dribbling injectors, pompa injeksi aus,
Fuel dilution >3% pola penyemprotan yang tidak efisien.
Kebocoran sistem pendingin, kondensasi akibat ruangan crankcase yang dingin
Air > 0,1 % penyimpanan dan penanganan drum pelumas yang kurang baik.
Soot (karbon) Light Pembakaran yang krang baik, blow-by yang berlebihan.
Medium
High
Disperancy yang buruk merupakan indikasi bahwa aditif tidak mampu lagi menangani soot
(karbon). Hal ini tergantung kepada kesehatan mesin, blow-by, keccepatan injeksi bahan
Disperancy Good -> > 80% bakar, dll.
TBN <5 TBN turun akibat proses netralisasi produk-produk asam hasil oksidasi
Bila dalam report hasil uji lab menyatakan bahwa sample mengandung alkaline, hal ini
Netral atau mengindikasikan bahwa pelumas tersebut masih mengandung aditif yang dapat
Alkaline asam digunakan.
2.2 Petunjuk Diagnosa Sample Hydraulic Oils
Cr (Chromium) 20
Sn (Tin) 10
*oil filling
*breather in reservoir
*pump
Kontaminasi oleh air, kontaminasi oleh pelumas lain dengan viskositas lebih tinggi
Viskositas rendah
TAN (mgKOH/gr) > 0,1 Oksidasi pelumas akibat naiknya temperatur operasi
Appearance
(penampakan) Tidak bersih/cerah Kontaminasi oleh air menyebabkan pelumas terlihat seolah-olah seperti susu.
Lead Bearings
Transmissions-transmission discs, powershift transmission, streering clutch discs and gear bushings in direct drive transmissions.
Oil tubes and pump bushings in track type tractor final drives
Dirt-contamination from external source (check condition of breathers) or contamination thouugh poor housekeeping. Increase in levels of Si
may be accompanied by increases in Al which I an additional element in clay and stone dust.
Test Batas Toleransi Penyebab
Viskositas pada ± 20% dari viskositaas
suhu 100°C tipikal Viskositas tinggi:
Oksidasi, air yang teremulsi dalam pelumas, kontaminasi oleh pelumas dengan viskositas
lebih tinggi
Viskositas rendah:
Kontaminasi oleh pelumas dengan viskositas lebih rendah
Kondensasi, penyimpanan dan penanganan pelumas yang kurang baik, kap filter yang tidak
Air > 0,2% (2000 ppm) diseal.
Warning Levels
Gear type Fe Cu Pb Sn Cr Al Si
Industrial Gears (Straight cut &
Helical) 200 50 10 20 10 10 50