Anda di halaman 1dari 17

SHILVI WORO

SATITI
(16307141032 )

RESTI BANGUN
PERTIKA
(16307141040)
MINYAK
PELUMAS

OLI
PENGERTIAN

Minyak pelumas adalah salah satu produk


minyak bumi yang masih mengandung senyawa-
senyawa aromatik dengan indeks viskositas yang
rendah. Pelumas umumnya zat kimia berupa
cairan, yang diberikan di antara dua benda
 bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Zat ini
merupakan fraksi hasil destilasi minyak  bumi
yang memiliki suhu 105-135°C.
Fungsi Pelumas

– Melumasi : Mengurangi gesekan dan keausan dengan melapisi


permukaan yang bergerak/bergesek dengan pelumas.
– Mendinginkan : Menyalurkan panas keluar dari komponen-
komponen mesin.
– Membersihkan : Menghilangkan dan menahan kotoran seperti
karbon, sludge, varnish dll tetap dalam bulk pelumas dan
membawanya ke filter untuk dipisahkan.
– Melindungi : Mencegah kerusakan metal akibat oksidasi dan
korosi.
– Lain-lain : Sebagai media pemindah tenaga, media pemindah
panas, perapat (seal) isolator, dan sebagainya
Jenis Pelumas
– Mineral : Pelumas yang bahan dasarnya (base oil) berasal
dari minyak bumi.
– Sintetis : Pelumas yang bahan dasarnya (base oil)
merupakan produk hasil sintesa atau reaksi kimia di
laboratorium.
– Semi Sintetis : Pelumas yang bahan dasarnya merupakan
campuran antara base oil mineral dan base oil sintetis.
Pembuatan Pelumas

– Extraction Process

– Conversion Process
Perbedaan Hasil Metode
Pembuatan Oli
Karakteristik Minyak Pelumas

Viskositas
Index viskositas adalah angka yang menunjukan
kemampuan minyak untuk bertahan/ mempertahankan
kekentalannya terhadap perubahan temperatur yang
diderita oleh minyak pelumas.
Berat Jenis / Density
Diukur pada temperature 15 0C dengan satuan kg/l.
Makin kental minyak pelumas makin tinggi berat jenisnya.
Besarnya berat jenis pelumas < 1,0 kg/l.
– Flash point 
Diukur  dalam 0C, flash point (titik siap
terbakar) rata-rata diatas 2000C. Kalau flash
point terlalu rendah dapat jadi masalah
dengan banyaknya pelumas yang ikut
terbakar (terbuang) dan adanya bahaya
kebakaran.
– Total Base Number ( TBN )
Merupakan angka kadar basa yang
dinyatakan dalam mgr KOH/gram. Angka TBN
merupakan ukuran kemampuan minyak
pelumas untuk menetralisir asam kuat
(sulfat) yang terjadi dari proses pembakaran
dalam silinder.  
– Total Acid Number ( TAN )
Parameter ini menunjukan tingkat keasaman
organik yang dimiliki minyak pelumas tersebut.
TAN untuk minyak pelumas mesin diesel dipilih
yang sekecil – kecilnya.

– Detergency dan Dispersancy
Detergency : kemampuan minyak pelumas untuk
membersihkan dinding dari kotoran yang timbul
dari hasil pembakaran .
Dispersan : kemampuan minyak pelumas untuk
mengurai atau memisahkan kotoran hasil
pembakaran menjadi butiran bebas, dengan
maksud agar tidak terjadi pengumpalan (jelaga)
yang dapat merusak mesin.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BEBERAPA MINYAK
PELUMAS
OLI MINERAL OLI SINTETIK

KELEBIHAN KELEBIHAN
– Harganya lebih murah – Mencegah agar tidak terjadi
– Memiliki struktur molekul yang endapan karbon pada mesin
tidak rata sehingga dapat – Tahan terhadap proses oksidasi
membuat suku cadang dan – Mengurangi gesekan sehingga
komponen lainnya saling
membantu mesin lebih dingin
mengikis dan komponen mesin
baru bisa beradaptasi dengan
– Membersihkan mesin dengan
baik mengangkat kerak sisa oli mineral
KEKURANGAN – Cenderung stabil pada
– Meninggalkan kerak temperatur yang tinggi

– Struktur molekulnya tidak KEKURANGAN


seimbang – Harga Mahal
OLI MESIN SIFAT OLI MESIN
1. Sebagai pelumasan
2. Bersifat pendingin
3. Sebagai perapat
4. Sebagai pembersih

SYARAT – SYARAT OLI MESIN


1. Kekentalan tepat
2. Kekentalan stabil
terhadap pengaruh suhu
3. Sesuai dengan
penggunaan metal
4. Tidak merusak
komponen ( anti karat )
5. Tidak berbusa
KEKENTALAN

Ditentukan dengan angka SAE


API Classification
Mesin Bensin
– SA : Spesifikasi kuno
– SB : Untuk mesin bensin tugas ringan
– SC : Untuk kendaran buatan tahun 1964-1967
– SD : Untuk kendaran buatan tahun 1968-1970
– SE : Untuk kendaran buatan tahun 1971 ke atas
– SF : Untuk kendaran buatan tahun 1980 ke atas
– SG : Untuk kendaran buatan tahun 1989 ke atas
– SH : Untuk kendaran buatan tahun 1993 ke atas
– SJ : Untuk kendaran buatan tahun 1997 ke atas
– SL : Untuk kendaran buatan tahun 2001 ke atas
– SM : Untuk kendaran buatan tahun 2004 ke atas
API Classification
Mesin Diesel
– CA : Untuk mesin diesel tugas ringan
– CB : Untuk mesin diesel tugas sedang
– CC : Untuk mesin diesel tugas sedang - berat
– CD : Untuk mesin diesel tugas berat yg dilengkapi
supercharger
– CD-II : Untuk mesin diesel dua langkah
– CE : Untuk mesin diesel tugas berat dengan
turbo/supercharger
– CF : Untuk kendaran buatan tahun 1994 ke atas
Thank You for Watching!

– Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai