Anda di halaman 1dari 28

MODUL 2 PMSM

KELAS XI TBSM
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: SISTEM
PELUMASAN

A. Tujuan

Melalui belajar mandiri dan diskusi kelompok peserta diklat mampu melakukan
telaah sistem pelumasan dan melakukan praktek penyetelan pompa oli sesuai
dengan spesifikasi.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


Setelah mempelajari materi ini, peserta diklat mampu:
1. Menelaah secara umum sistem pelumasan sesuai kebutuhan mesin
2. Mengganti saringan oli dan oli

C. Uraian Materi

Fungsi sistem pelumasan

Mengurangi gesekan
Gesekan adalah Tenaga yang menghambat yang terjadi diantara permukaan dua
benda yang bergerak dan relatif keduanya saling menahan gerakan.
Pelumas adalah benda yang sesuai untuk mengurangi gesekan yang dapat
menimbulkan keausan pada permukaan kedua benda tersebut.
Perlumasan adalah proses yang menghambat/mengurangi terjadinya gesekan.

28
Gambar 2. 1 Gesekan Pada Dua Permukaan

Permukaan logam tidak rata (mulus) jika dilihat dengan pembesaran ratusan kali
dan terdapat banyak asperities penyebab gesekan.
Dampak yang timbul akibat gesekan, yaitu:
- Keausan (wear)
- Panas (heat)
- Suara bising (noise)

Gambar 2. 2 Siklus Tribology

Tribologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gesekan keausan pelumas,


dengan tujuan mengembangkan performa pelumas yang diperlukan untuk
meminimalisir dampak keausan akibat terjadinya gesekan.

Panas yang timbul akibat gesekan akan terbawa sebagian oleh sirkulasi pelumas
di dalam mesin, sehingga dampak kerusakan akibat overheating akan terhindari.

29
Akibat terlapisinya permukaan dan juga berfungsi sebagai bantalan antara
logam, maka dampak suara bising logam-logam bergesekan akan berkurang.
Seperti saat kita yang sedang menyerut es seperti tukan es, terdengar suara
gesekan yang cukup mengganggu. Bayangkan jika yang bergesekan adalah 2
buah besi.

Menjaga kebersihan mesin


Jika noda di baju harus dihilangkan dengan detergen, minyak lumas pun harus
mengandung aditif detergen (detergent).
Di dalam mesin, aditif ini berfungsi untuk:
Mengendalikan pembentukan deposit yang disebabkan oleh Thermo-oxidative
degradation.
Mencegah terjadinya penggumpalan kontaminan.
Mencegah penguapan oli pada permukaan logam panas.
Selain aditif detergen, minyak lumas juga mengandung aditif dispersant yang
berfungsi untuk:
Mencegah terjadinya low-temperature thickening dengan cara disperse
(mencegah terjadinya pengendapan) komponen insoluble (seperti sludge),
dan mencegah penggumpalan dan penguapan pada permukaan logam yang
tidak bergerak.
Bersinergi dengan detergen dalam mengendalikan deposit suhu tinggi.
Aktif dalam mengendalikan pembentukan soot di dalam mesin diesel sehingga
mengendalikan pengaruh negatif pada peningkatan viskositas (pengentalan,
jelly).
Apabila tidak ada aditif deterjen dan dispersant di dalam minyak lumas,
kontaminan atau kotoran yang terlarut di minyak lumas jika tidak diproteksi akan
mengakibatkan perubahan komposisi atau ikatan senyawa minyak lumas dan
akan menurunkan kualitas atau performa minyak lumas.

30
Gambar 2. 3 Kontaminan yang Masuk ke Dalam Minyak Lumas

Degradasi minyak lumas/penurunan kualitas minyak lumas

Pada pemakaiannya kualitas minyak pelumas dapat berubah turun, adapun


faktor penyebabnya, antara lain adalah
1. Kondisi ekstrem
Overheating panas berlebih (produk oksidasi, penurunan kualitas, dan
lainnya)
Overload beban berlebih (merusak struktur kimia)

2. Kontaminan
Eksternal (debu, uap air, udara fuel, dll)
Internal (metal keausan, dll)
Akibat Degradasi akan menimbulkan:
Minyak lumas menjadi lebih kental atau lebih encer
Minyak lumas menjadi lebih hitam atau lebih pekat
Nilai TBN (Total Base Number Angka Basa Total) menurun
Kondisi operasi mobil menjadi abnormal

31
Gambar 2. 4 Oli yang Kualitasnya Menurun

Mendinginkan
Panas pada permukaan logam akibat proses pembakaran dan gesekan akan
terbawa sebagian oleh aliran sirkulasi minyak lumas sehingga mesin tidak
overheating.
Bagian mesin yang terserap panasnya antara lain: bearing, piston, valve, dan
chamshaft.

Gambar 2. 5 Contoh Interval Suhu Operasional pada Salah Satu Mesin Otomotif

32
Merapatkan antar komponen
Untuk menyumbat dengan baik rongga-rongga yang terdapat pada dua
komponen yang bergerak, misalnya pada cincin-cincin torak dengan dinding
silinder, sehingga tekanan kompresi relative terjaga seperti yang terlihat pada
gambar di bawah ini.

Gambar 2. 6 Minyak Pelumas Sebagai Perapat Antara Ring Piston dan Silinder

Komposisi minyak pelumas mesin otomotif

Secara umum, minyak pelumas mesin kendaraan (otomotif), terdiri dari :


Minyak pelumas yang diproses dari minyak mentah (Base oil)
Bahan tambahan yang meningkatkan kemampuan minyak pelumas (Additive)

Bahan-bahan tambahan (Additive)

Gambar 2. 7 Ilustrasi Oli yang Murni yang Perlu Additive

33
Pada uraian sebelumnya bahan tambah (Additive) diberikan dalam rangkah
fungsinya sebagai pembersih, Namun juga minyak pelumas murni tidak dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan mesinr. Oleh karena itu ditambah zat-zat yang
memperbaiki prestasinya antara lain:

Anti karat
Untuk melindungi motor dari korosi

Detergen
Untuk melepas kerak-kerak sisa pembakaran

Anti oksidasi ( elindung hangus)


Untuk memperpanjang umur oli

Penahan tekanan tinggi


Untuk mencegah lapisan oli menjadi pecah akibat tekanan tinggi

Pengental
Untuk menahan oli menjadi encer akibat suhu yang tinggi

Jenis pelumas berdasarkan bentuk

1. Pelumas cair
Pelumas jenis ini disebut juga sebagai minyak lumas yang paling banyak
digunakan pada beberapa sektor, antara lain:
Minyak lumas otomotif: untuk mesin bensin dan diesel, roda gigi, transmisi
dan power steering
Minyak lumas marine: Cylinder oil, Trunk piston oil, System oil
Minyak lumas industri: Turbine oil, Hydraulic oil, Compressor oil, Refrigerator
oil, Industrial gear oil, Machine tools oil
Minyak lumas pabrikasi/Metal Working: Cutting oil, Rust prevention oil, Heat
treatment oil, Electricdischarge process oil

34
Regular-grade lubricating oils: Electric insulation, Process oil, Machine oil,
Flushing oil.

2. Pelumas semi-padat
Pelumas semi-padat, biasa disebut gemuk atau grease merupakan campuran zat
pengental dan pelumas. Zat pengental yang biasa digunakan antara lain sabun
logam, lempung, silicon, black-carbon, PTPE (polytetrafluoroethyle). PTPE ini
digunakan apabila sistem pelumasan cair tidak mungkin diterapkan.

3. Pelumas padat

Grafit, molybdenum disulfide digunakan apabila minyak lumas cair tidak dapat
memenuhi syarat seperti temperature sangat tinggi/sangat rendah, kondisi
vakum yang tinggi, apabila nuklir, pembebanan ekstrim, lingkungan yang reaktif).

Klasifikasi minyak pelumas


Klasifikasi minyak pelumas mengacu pada dua standar internasional yaitu:

Standar untuk kekentalan (viscositas)


Standar kekentalan (viscositas) menggunakan Society of Automotive Engineering
(SAE), dimana pada standar SAE ini meskipun banyak persyaratan yang
dibutuhkan, minyak pelumas dengan kekentalan yang tinggi dapat menghasilkan
oil film yang tebal di atas permukaan logam sehingga memiliki kemampuan untuk
memikul beban yang relative besar, namum pada sisi lain minyak pelumas yang
terlalu tinggi viscositasnya akan mengakibatkan semakin besarnya gesekan
internal pada minyak pelumas sehingga meningkatkan hambatan-hambatan yang
pada akhirnya akan mengurangi tenaga mesin

Untuk menyatakan kekentalannya, minyak pelumas biasanya di berikan angka,


contah SAE 20, SAE 30, SAE 40, semakin besar angkanya berarti minyak
pelumas semakin tinggi viscositasnya (makin kental). Di bawah ini adalah tabel
yang sesuai dengan besarnya indeks angka dan keterangan penggunaannya

35
Tabel 2. 1Standar Viscositas

Indeks Keterangan

SAE 10
Encer sekali, digunakan untuk sistem hidrolis
SAE 20

SAE 30
Umumnya digunakan untuk kendaraan
SAE 40

SAE 50 Digunakan pada mesin yang bekerja pada temperatur tinggi

namun ada juga yang menggunakan dua batas indeks angka, minyak pelumas
jenis ini disebut dengan multigrade.
Minyak pelumas ini muncul untuk mengatasi perubahan viscositasnya akibat
kenaikan temperature pada pemakaiannya, yaitu semakin panas viscositas
minyak akan makin encer, maka untuk mengatasi hal ini minyak pelumas diberi
zat tambah untuk mempertahankan viscositasnya.

Contoh SAE 30W-50 artinya huruf singkatan dari Winter (dingin) jika pada suhu
dingin, indeks angka kekentalan minyak pelumas 30 (encer) tetapi jika suhunya
makin panas indeks angka kekentalan minyak pelumas 50. Sehingga dapat
dilustrasikan seperti gambar dibawah ini:

Gambar 2. 8 Viscositas Minyak Dibandingkan dengan Temperatur

36
Dengan kata lain minyak pelumas multigrade mempunyai rentang kerja dengan
temperature yang lebih panjang jika dibangdingkan dengan minyak pelumas
single grade.

Gambar 2. 9 Rentang Temperatur Minyak Pelumas

Standar untuk mutu (kualitas).


Standar mutu (kualitas) minyak pelumas menggunakan API (American Petroleum
Institute) dimana kualitasnya dan pemakaiannya tidak ditulis dalam indeks angka
tetapi dalam bentuk huruf, yaitu :
Huruf S (digunakan untuk mesin berbahan bakar bensin
Huruf C (digunakan untuk mesin diesel), kemudian huruf kedua menyatakan
tingkatan kualitasnya.
Contoh:

Disamping itu indeks API juga bisa digunakan sebagai petunjuk penggunaannya
seperti tabel di bawah ini:

37
Tabel 2. 2 Penggunaan Oli untuk Mesin Bensin

Indeks Keterangan

SA........
Tugas ringan, untuk motor daya rendah
SD
SE.......
Tugas biasa, untuk kebanyakan kendaraan
SF
SG........
Tugas berat, untuk motor daya tinggi
SJ

Tabel 2. 3 Penggunaan Oli untuk Mesin Diesel

Indeks Keterangan

CA........
Tugas ringan, untuk motor daya rendah
CB

CC.......
Tugas biasa, untuk kebanyakan kendaraan
CD

CE.......C
F

Catatan
Berdasarkan hasil penelitian dari pabrik, maka tiap beberapa tahun sekali akan
muncul oli baru yang lebih baik mutunya, dan huruf ke dua juga akan meningkat.

Penggantian oli

Alasan
Dalam waktu pemakaian yang sedikit lama, mutu oli akan berkurang, hal tersebut
disebabkan:

38
1. Oksidasi
Di timbulkan karena reaksi oksigen dengan hidrogen yang tergantung dalam
minyak pelumas timbul lumpur / endapan.

2. Kelemahan bahan tambahan


Bahan tambahan tidak menambah daya pelumasan secara permanen, tapi
hanya memberi bahan tambahan dalam kurun waktu pemakaian tertentu.

3. Kotoran
Kotoran-kotoran berupa abu karbon, bercampur dengan minyak pelumas timbul
gumpalan karbon

Interval Penggantian Oli Motor


Motor bensin : 5.000 10.000 km (tergantung oli motor yang digunakan)
Motor Diesel : 3.000 6.000 km (tergantung oli motor yang digunakan)

Informasi
Tiap jenis oli motor yang diproduksi dari pabrik yang berlainan, masa pemakaian
oli motor juga akan berbeda.

Pemakaian oli
Dinding silinder, cincin torak dan pengantar katup juga perlu dilumasi !
Akibatnya, sebagian kecil oli dapat masuk ruang bakar dan ikut terbakar.

Kehilangan oli : 0,1 1 liter / 1000 km


Kehilangan oli : 0,2 2 liter / 1000 km

Alasan untuk pemakaian oli motor yang boros

1. Kelebihan oli dalam panci


Terjadi cipratan oleh poros engkol dikaburkan penghisapan melalui vebtilasi
karter

39
2. Kebocoran keluar motor
Misal pada paking kepala silinder,sil-sil poros engkol, sakelar lampu isyarat dsb

3. Kebocoran menuju ruang bakar ( oli ikut terbakar )

Pada penghantar katup Pada cincin torak

Gambar 2. 10 Kebocoran Minyak Pelumas ke Ruang Bakar

Macam- macam sistem pelumasan


Sistem pelumasan pada sepeda motor terdiri dari 2 macam yaitu
Sistem pelumasan untuk motor 2 langkah
Pada sistem pelumasan motor 2 langkah komponen mesin yang dilumasi terdiri
dari dua kelompok besar, yaitu :
- Pelumasan untuk sistem transmisi dan kopling
- Pelumasan untuk poros engkol dan dinding silinder, yang terbagi menjadi
beberapa macam yaitu:
Sistem pelumasan campur langsung
Sistem pelumasan jenis ini biasanya digunakan pada motor lama yaitu
minyak pelumas langsung dicampurkan ke dalam tangki bahan bakar
(bensin).

40
Bensin
Oli

Gambar 2. 11 Pelumasan Campur Langsung

Cara kerja :
Oli engkol langsung dengan bahan bakar pada tangki, oli dan bahan bakar ikut
aliran gas ke ruang engkol dan silinder dan melumasi bagian bagian motor
sebelum campuran tersebut terbakar.

Sifat sifat :
Sistem pelumasan yang paling sederhana
Pemakaian oli boros, timbul polusi karena oli ikut terbakar
Dipergunakan pada motor 2 Tak kecil
Menggunakan oli khusus 2 Tak yang bersifat mencampur baik dengan bensin

Perbandingan campuran
Prosentase oli 2 4% dari bensin per liter ( lihat spesifikasi )

41
Sistem pelumasan terpisah
Sistem pelumasan motor 2 tak jenis ini, minyak pelumas di tempatkan pada
tangki khusus (terpisah dengan tangki bensin) dan menggunakan pompa
minyak pada saat mencampur.

Sistem pelumasan terpisah secara umum dibagi menjadi dua macam, yaitu:
Sistem pelumasan Autolube

Gambar 2. 12 Sistem Pelumasan Auto Lube

Cara kerja: Oli dipompakan dari tangki oli oleh sebuah pompa oli menuju saluran
masuk (intake manifold).

42
Sistem pelumasan CCI (crank Case Injection)

Gambar 2. 13 Sistem Pelumasan CCI

Cara kerja : Cara kerja seperti autolube tetapi dengan saluran oli tambahan ke
banatalan poros engkol ( bercabang )

Sistem pelumasan ini dikembangkan untuk mengatasi kelemahan dari sistem


pelumasan campur langsung, karena Besar aliran oli tergantung pada putaran
mesin dan posisi katup gas

Sistem pelumasan terpisah mempunyai sifat sifat

Berdasarkan volume pemompaan diperoleh:

Makin cepat putaran, semakin banyak pemompaan


Makin terbuka katup gas, semakin panjang langkah pemompaan yang
diperoleh antara posisi pembatas dan pengatur posisi gas

Keuntungan

Pelumasan sesuai untuk setiap tingkat perubahan tingkat kecepatan motor


Pemakaian oli lebih ekonomis daripada pelumasan campur langsung

43
Perbandingan campuran oli dan mesin dapat diatur dengan menyetel
pengatur posisi gas

Kerugian

Gangguan lebih banyak jika dibanding dengan pelumasan campuran pada


tangki
Penyetelan yang mengakibatkan kerusakan pada motor
Jumlah oli dalam tangki oli harus selalu dikontrol sebab jika oli habis motor
masih dapat hidup, tapi motor menjadi rusak karena panas dan gesekan
akibat kekurangan oli

Pada pemakaiannya sistem pelumasan terpisah jenis auto lube banyak


digunakan oleh Yamaha dan Kawasaki, sedangkan jenis CCI banyak digunakan
Suzuki.

Kandungan yang dibutuhkan dalam oli mesin 2 Tak (langkah)

Sistem pelumasan mesin 2 langkah oil dimasukkan ke dalam pompa oli dan
terbakar dalam proses, oli harus memiliki kandungan sebagai berikut :

Tidak menghasilkan karbon bila oli terbakar, karena oli dibakar, akan
menyisakan karbon setelah pembakaran melekat pada piston, cylinder
head, alur ring piston dan komponen lainnya, dan menimbulkan masalah
pada mesin.

Ketahanan film oli, Piston, bersinggungan dengan dinding silinder pada


putaran tinggi dan menerima pukulan kuat disetiap terjadi pembakaran
disamping tekanan dan temperatur seputar 2000 C. Oli harus mampu
menahan bahkan tidak menguap dalam kondisi seperti ini lapisan film tidak
hilang.

Tidak menimbulkan polusi, karena Oli mengandung bahan tambahan


untuk meningkatkan unjuk kerja. Bahan tambahan tersebut harus tidak

44
menimbulkan polusi pada saat terbakar karena gas buang akan terisap
oleh lingkungan.

Kekentalan tidak berubah drastis karena temperature, pompa oli


rnengatur jumlah suplai oli mesin berdasarkan kondisi pengendaraan.
Sepeda motor dipergunakan baik di daerah dingin maupun panas jadi bila
jumlah suplai oli tidak diukur dan disesuaikan dengan kondisi temperatur
udara maka akan terjadi suplai oli menjadi berlebihan atau kekurangan
yang akan menjadikan masalah terhadap mesin. ON harus memiliki induk
kekentalan tinggi sehingga perubahan kekentalan akan sangat kecil dalam
merespon temperatur.

Pelumasan pada Transmisi dan kopling

Seperti penjelasan sebelumnya pelumasan pada mesin 2 langkah, oli


yang dipergunakan untuk pelumasan, transmisi dan kopling berbeda
dengan oli untuk pelumasan silinder dan crankshaft.
Pelumasan gigi transmisi dilakukan dengan dua cara: mengaduk oli saat
gigi-gigi berputar sehingga oli akan mencapai pada bagian-bagian yang
memerlukan pelumasan seperti gigi transmisi, bearing, kopling dan
komponen lainnya, atau dengan cara menggunakan pompa oli untuk
menciptakan tekanan sehingga oli mencapai bagian-bagian yang
memerlukan pelumasan. Dalam gambar menunjukkan saluran pelumasan
dalam sistem pelumasan menggunakan pompa oli. Oli transmisi
sebagaimana ,jenis oli lain, harus memiliki kemampuan menghambat
keausan dan menyerapan panas untuk meningkatkan fungsi kopling.
Di daerah beriklim dingin saat mesin dihidupkan pengemudi menggunakan
gigi rendah saat kendaraan mulai bergerak maju, kadang-kadang mesin
mati, hal tersebut terjadi akibat oli yang melumasi transmisi bukan tipe
yang sesuai.

45
Pelumasan motor 4 langkah
Berbeda dengan pelumasan motor 2 langkah, pada sistem pelumasan motor 4
langkah seluruh bagian-bagian dilumasi dengan satu jenis minyak pelumas.

Sifat-sifat yang menonjol


- Pelumasan teratur dan merata
- Digunakan pada motor 4T dan diesel 2T
- Oli perlu diganti pada kurun waktu tertentu
Misal: Motor otto setiap 4.000 Km - Motor Diesel setiap 3.000 Km
Pada jenis ini tempat oli (bak oli / karter beroda menjadi satu dengan mesin jenis
ini digunakan pada semua mesin sepeda motor 4 Tak. Karena konstruksi lebih
praktis dan pelumasan pada semua bagian mesin lebih merata (mesin, kopling,
transmisi).

Cara kerja :
Oli yang berada di bak / karter dihisap oli pompa melalui saringan oli, yang
selanjutnya oli akan ditekan dan disalurkan ke bagian bagian mesin yang
membutuhkan pelumasan, antara lain:
- Poros engkol dan kelengkapannya
- Mekanisme katup dan kelengkapannya
- Gigi gigi persneling
- Kopling dan laian lain

Macam-macam pelumasan mesin 4 tak


Pelumasan pada mesin 4 langkah dibagi menjadi:

1. Pelumasan sistem percikkan


Metode ini minyak pelumas disimpan di dasar crankcase, kemudian diciduk
dcngan adukan oli yang Aitcmpatkan pada ujung batang bcsar batang
piston. Oli akan jatuh pada bagian-bagian yang mcmbutuhkan pelumasan.
Sisitem ini adalah yang paling sederhana, tapi karena oli disiramkan tanpa
menggunakan tekanan untuk menckan oil sampai bagian-bag ian terkecil
maka sistem ini jarang dipergunakan pada sepeda motor.

46
2. Sistem pelumasan bertekanan
Sistem ini memerlukan tekanan oil jadi membutuhkan pompa oli untuk
mensuplai oli ke bagian yang mernerlukan pelumasan. Pada sepeda motor
sistem ini dibcdakan menjadi 2 jenis tergantung dari mekanisme
pelumasan Dry sump dan Wet sump.
Sump berarti panci oil yang terdapat pada ruangan crankshaft.

1. Jenis Dry sump


Pada sistem ini. tangki oil terpisah (Jan mesin dan oil dialirkan ke bagian-
bagian mesin melaiui pipa dengan bantuan pompa oli. Pada sistem Dry
Sump bisa menggunakan satu atau dua pompa O i l (khusus untuk
melalukan penyuplaian atau pengambilan oli.

Gambar 2. 14 Sistem Pelumasan Jenis Dry Sump

47
2. Jenis Wet sump
Dalam sistem ini tangki oli tidak dipisahkan sedangkan oli ditempatkan
bagian bawah ruangan dalam mesin. Pompa oli memungkinkan oli ke
berbagai bagian mesin.
Pelumasan dilakukan dengan satu dari dua cara: Ujung terbesar
tangkai piston dilumasi lebih dulu kemudian oli disalurkan untuk
melumasi dinding silinder bagian dalam dan ujung terkecil batang
piston. Di bagian lain (seperti terlihat pada gambar) jet dipergunakan
untuk menyalurkan oli untuk meningkatkan pelumasan (Jet digunakan
pada sepeda motor besar Suzuki).

Gambar 2. 15 Sistem Pelumasan Jenis Wet Sump

Pengelompokan berdasarkan jenis saringan.


Pelumasan dengan tekanan (Force feed) pada mesin 4 langkah, dilengkapi
dengan saringan oli, baik dengan tipe full flow atau tipe divertcr flow.
Sebagian besar sepeda motor Suzuki 4 langkah menggunakan pelumasan
sistem wet sump dengan jenis penyaringan full flow.

Sistem penyaringan jenis ini semua oli yang dialirkan oleh pompa oli disaring
dengan saringan oli sebelum disuplai ke berbagar bagian, pada proses ini oli

48
akan mengalami pembersihan namun akan menimbulkan bahaya apabila
saringan tersumbat. untuk menghindari hal tersebut dibuat lubang untuk
menjaga bila filter tersumbat oli dapat disuplai melalui lubang tersebut tanpa
melalui saringan oli. Penyaringan dengan sistem flow diverter oli sang
dialirkan dari pompa oli disuplai langsung ke berbagai hagian mesin, yang
hanya dilalui oli kemudian oli kembali ke bak oli. Ada sistem lain yaitu
kombinasi dari dua sistem menjadi satu sistem.

Komponen Utama sistem pelumasan

Pompa Oli
Pompa oli berfungsi memompa minyak pelumas agar mengalir keseluruh bagian
(komponen) mesin yang memelukan pelumasan, dimana pompa oli digerakkan
langsung oleh putaran mesin itu sendiri (melalui poros engkol dengan perantara
roda gigi).
Terdapat beberapa jenis pompa oli yang digunakan pada sistem pelumasan
mesin 4 tak, yaitu:

- Jenis trachoid

Pada pompa rotari ( trochoid ) rotor luar dan dalam yang berada dalam bodi
pompa memiliki jumlah gigi yang berbeda saling berkaitan secara eksentris.
Sebuah gigi digerakkan oleh gigi penggerak yang ditempatkan di belakang
kopling, memutar rotor dalam yang dihubungkan dengan as penggerak dan
memutar rotor luar.

Pembagian oli ke masing-masing pemakai

Saluran pelumasan

Sistem pelumasan seperti terlihat dalam gambar adalah tipe wet sump
dengan penyaringan full flow.
Oli dalam bak mengalir mclalui saringan untuk menyaring kotoran sebelum
dipompakan ke atas oleh pompa oli. Oil yang sudah dipompakan dari pompa

49
oli. dengan tckanan oli diatur oleh klep kemudian oli dialirkan ke saringan oli
dimana kotoran-kotoran yang lebih lembut disaring.
Oli yang sudah disaring dialirkan ke penampungan oli yang tersedia dalam
crankcase dan kemudian dialirkan untuk melumasi transmisi. kepala silinder
dan crankshaft.

Pelumasan transmisi dan bagian-bagian terkait

Pelumasan transmisi dan bagian-babian terkait dilakukan dengan


mengambil oli yang mengalir melalui saluran oli yang ada dalam crankshaft
dan meneruskan saluran yang menuju drivershaft dan countershaft. Oli
kemudian mengalir melalui lubang kecil yang berada di as pada posisi
bearing dan gear, dan disalurkan untuk melumasi gigi transmisi dan bagian-
bagian lain.
Oli pada countershaft, sebagaimana terlihat dalam gambar dikirim ke kopling
dimana akan melumasi bagian-bagian kopling.

Pelumasan crankshaft dan bagian-bagian terkait

Oil yang mengalir melalui saluran yang ada pada crankshaft dialirkan ke
bearing crankshaft melalui lubang kecil pada pin crankshaft untuk mclumasi
bagian ujung terbesar batang piston.
oli yang digunakan melumasi bearing sebelah kin juga melumasi kopling
starter.

Pelumasan silinder dan bagian-bagian terkait


Oli yang mengalir melalui saluran oli pada silinder dan oli yang mengalir melalui
pipa oli dialirkan ke kepala silinder memasuki as pelatuk dan melumasi bagian-
bagian seperti jurnal camshaft, permukaan cam shaft, pelatuk, permukaan cam
dan tangkai klep. Oli kemudian mcngalir melalui ruangan rantai cam dan
kembali ke bak oli. Penahan oli coil seal dipasang pada pcngarah katup, untuk
mencegah kebocoran dari katup ke ruang pembakaran.

50
Gambar 2. 16 Sistem Pelumasan Mesin 4 Langkah

Memeriksa Fungsi Pompa Oli


Pompa oli harus diperiksa untuk meyakinkan apakah pompa berfungsi
dengan sempurna bisa dilakukan dengan dua cara yaitu
Pompa oli secara pasti (memompa) mengeluarkan oli pada saluran tekan
Jumlah oli yang dipompakan

Memeriksa tangki oli dan slang oli terhadap keretakan dan kebocoran
Periksa tangki oli dan berbagai bagian slang oli ( khususnya pada bagian
sambungan ) untuk meyakinkan bahwa tidak ada keretakan dan kebocoran.

Memeriksa dan mengganti oil transmisi


Memeriksa jumlah oli transmisi
Transmisi tidak bisa dilumasi dengan baik bila oli terlalu banyak atau terlalu
sedikit, jadi jumlah oli harus diperiksa secara berkala.

51
Agar volume oli sesuai dengan kebutuhan biasanya pada mesin
dicantumkan volume oli yang harus di isikan atau lihatlah pada lubang
pemeriksa (jika ada) dan lihatlah apakah permukaan oli mencapai posisi
lubang pemeriksa (Oli akan mengalir keluar dari lubang bila kendaraan
diperiksa dengan posisi miring).
Mengganti oli transmisi
Oli secara berkala harus diganti. Periode penggantian bervariasi tergantung
kepada kendaraannya, jadi pastikan bahwa periode penggantian dilakukan
pada waktu yang tepat.

Pemeriksaan sistem Pelumasan pada Mesin 4 Langkah.


Memeriksa jumlah oli mesin
Posisikan kendaraan pada permukaan datar
Hidupkan mesin dengan putaran stasioner sampai
mencapai temperature kerja mesin
Tunggu kira-kira 3 menit dan periksa pennukaan oli dalam posisi
kendaraan tegak lurus dengan tanah.

Mengganti oli mesin


Oli mesin harus diganti secara berkala. Periode penggantian bervariasi
tergantung pada kendaraannya, jadi pastikan penggantian oli dilakukan pada
periode yang tepat.

Mengganti saringan oli


Saringan oli harus diganti secara berkala. Periode penggantian bervariasi
tergantung pada kendaraannya, jadi pastikan penggantian saringan dilakukan
pada periode yang tepat.

52
SISTEM PELUMASAN DAN PEENDINGIN PADA SEPEDA MOTOR

SOAL TSM PILIHAN GANDA :


1. Fungsi minyak pelumas antara lain, kecuali :
a. Sebagai pendingin.
b. Mencegah karatan.
c. Sebagai pemindah tenaga.
d. Mengurangi gesekan.

2. Pelumasan pada sepeda motor 4 langkah berasal dari :


a. Bak engkol (crank case).
b. Filter.
c. Transmisi oil.
d. Minyak kopling.

3. Akibat pelumasan tidak sempurna antara lain :


a. Akselerasi meningkat.
b. Minyak cepat habis.
c. Untuk pendinginan.
d. Karat berkurang.

4. Sepeda motor 2 langkah menggunakan 2 macam minyak pelumas karena :


a. Kerja mesin berat.
b. Minyak cepat habis.
c. Terpisahnya ruang transmisi dan poros engkol.
d. Untuk pendinginan.

5. Syarat digunakannya minyak pelumas adalah sebagai berikut, kecuali :


a. Daya lekat baik.
b. Tidak mudah menguap.
c. Titik bbeku rendah.
d. Tidak cepat habis.

6. Dibawah ini yang termasuk sistem pendinginan, kecuali :


a. Radiator.
b. Water pump.
c. Fuel pump.
d. Thermostat.

7. Ciri sistem pendinginan paksa pada sepeda motor yaitu :


a. Memiliki kipas.
b. Menggunakan air.
c. Menggunakan hembusan udara alami.
d. Menggunakan radiator.
8. Pada kendaraan vespa 2 langkah menggunakan sistem pendinginan yaitu :
a. Cairan.
b. Udara alami.
c. Udara paksa.
d. Menggunakan radiator.

9. Masuknya pelumas pada pendinginan diakibatkan oleh :


a. Naiknya tekanan oli.
b. Permukaan silinder tidak rata.
c. Turunnya tekanan pelumas.
d. Suhu pelumas tinggi.

10. Komponen yang berfungsi untuk membantu sistem pendinginan pada blok silinder
adalah :
a. Water jacket.
b. Gasket.
c. Separator.
d. Crank case.
Essay
1. Sebutkan 3 akibat jika system pelumasan tidak bekerja normal?

2. Sebutkan 3 jenis pelumasan berdasarkan tebal lapisan filmnya?


3. Sebutkan keuntungan yang dari system pelumasan wet stump?
4. Bagaimana Cara prosedur pencampuran antara oli dan bensin dengan benar?
5. Sebutkan kelebihan dari system Pendingin cairan pada sepeda motor?

Anda mungkin juga menyukai