KELAS XI TBSM
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: SISTEM
PELUMASAN
A. Tujuan
Melalui belajar mandiri dan diskusi kelompok peserta diklat mampu melakukan
telaah sistem pelumasan dan melakukan praktek penyetelan pompa oli sesuai
dengan spesifikasi.
C. Uraian Materi
Mengurangi gesekan
Gesekan adalah Tenaga yang menghambat yang terjadi diantara permukaan dua
benda yang bergerak dan relatif keduanya saling menahan gerakan.
Pelumas adalah benda yang sesuai untuk mengurangi gesekan yang dapat
menimbulkan keausan pada permukaan kedua benda tersebut.
Perlumasan adalah proses yang menghambat/mengurangi terjadinya gesekan.
28
Gambar 2. 1 Gesekan Pada Dua Permukaan
Permukaan logam tidak rata (mulus) jika dilihat dengan pembesaran ratusan kali
dan terdapat banyak asperities penyebab gesekan.
Dampak yang timbul akibat gesekan, yaitu:
- Keausan (wear)
- Panas (heat)
- Suara bising (noise)
Panas yang timbul akibat gesekan akan terbawa sebagian oleh sirkulasi pelumas
di dalam mesin, sehingga dampak kerusakan akibat overheating akan terhindari.
29
Akibat terlapisinya permukaan dan juga berfungsi sebagai bantalan antara
logam, maka dampak suara bising logam-logam bergesekan akan berkurang.
Seperti saat kita yang sedang menyerut es seperti tukan es, terdengar suara
gesekan yang cukup mengganggu. Bayangkan jika yang bergesekan adalah 2
buah besi.
30
Gambar 2. 3 Kontaminan yang Masuk ke Dalam Minyak Lumas
2. Kontaminan
Eksternal (debu, uap air, udara fuel, dll)
Internal (metal keausan, dll)
Akibat Degradasi akan menimbulkan:
Minyak lumas menjadi lebih kental atau lebih encer
Minyak lumas menjadi lebih hitam atau lebih pekat
Nilai TBN (Total Base Number Angka Basa Total) menurun
Kondisi operasi mobil menjadi abnormal
31
Gambar 2. 4 Oli yang Kualitasnya Menurun
Mendinginkan
Panas pada permukaan logam akibat proses pembakaran dan gesekan akan
terbawa sebagian oleh aliran sirkulasi minyak lumas sehingga mesin tidak
overheating.
Bagian mesin yang terserap panasnya antara lain: bearing, piston, valve, dan
chamshaft.
Gambar 2. 5 Contoh Interval Suhu Operasional pada Salah Satu Mesin Otomotif
32
Merapatkan antar komponen
Untuk menyumbat dengan baik rongga-rongga yang terdapat pada dua
komponen yang bergerak, misalnya pada cincin-cincin torak dengan dinding
silinder, sehingga tekanan kompresi relative terjaga seperti yang terlihat pada
gambar di bawah ini.
Gambar 2. 6 Minyak Pelumas Sebagai Perapat Antara Ring Piston dan Silinder
33
Pada uraian sebelumnya bahan tambah (Additive) diberikan dalam rangkah
fungsinya sebagai pembersih, Namun juga minyak pelumas murni tidak dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan mesinr. Oleh karena itu ditambah zat-zat yang
memperbaiki prestasinya antara lain:
Anti karat
Untuk melindungi motor dari korosi
Detergen
Untuk melepas kerak-kerak sisa pembakaran
Pengental
Untuk menahan oli menjadi encer akibat suhu yang tinggi
1. Pelumas cair
Pelumas jenis ini disebut juga sebagai minyak lumas yang paling banyak
digunakan pada beberapa sektor, antara lain:
Minyak lumas otomotif: untuk mesin bensin dan diesel, roda gigi, transmisi
dan power steering
Minyak lumas marine: Cylinder oil, Trunk piston oil, System oil
Minyak lumas industri: Turbine oil, Hydraulic oil, Compressor oil, Refrigerator
oil, Industrial gear oil, Machine tools oil
Minyak lumas pabrikasi/Metal Working: Cutting oil, Rust prevention oil, Heat
treatment oil, Electricdischarge process oil
34
Regular-grade lubricating oils: Electric insulation, Process oil, Machine oil,
Flushing oil.
2. Pelumas semi-padat
Pelumas semi-padat, biasa disebut gemuk atau grease merupakan campuran zat
pengental dan pelumas. Zat pengental yang biasa digunakan antara lain sabun
logam, lempung, silicon, black-carbon, PTPE (polytetrafluoroethyle). PTPE ini
digunakan apabila sistem pelumasan cair tidak mungkin diterapkan.
3. Pelumas padat
Grafit, molybdenum disulfide digunakan apabila minyak lumas cair tidak dapat
memenuhi syarat seperti temperature sangat tinggi/sangat rendah, kondisi
vakum yang tinggi, apabila nuklir, pembebanan ekstrim, lingkungan yang reaktif).
35
Tabel 2. 1Standar Viscositas
Indeks Keterangan
SAE 10
Encer sekali, digunakan untuk sistem hidrolis
SAE 20
SAE 30
Umumnya digunakan untuk kendaraan
SAE 40
namun ada juga yang menggunakan dua batas indeks angka, minyak pelumas
jenis ini disebut dengan multigrade.
Minyak pelumas ini muncul untuk mengatasi perubahan viscositasnya akibat
kenaikan temperature pada pemakaiannya, yaitu semakin panas viscositas
minyak akan makin encer, maka untuk mengatasi hal ini minyak pelumas diberi
zat tambah untuk mempertahankan viscositasnya.
Contoh SAE 30W-50 artinya huruf singkatan dari Winter (dingin) jika pada suhu
dingin, indeks angka kekentalan minyak pelumas 30 (encer) tetapi jika suhunya
makin panas indeks angka kekentalan minyak pelumas 50. Sehingga dapat
dilustrasikan seperti gambar dibawah ini:
36
Dengan kata lain minyak pelumas multigrade mempunyai rentang kerja dengan
temperature yang lebih panjang jika dibangdingkan dengan minyak pelumas
single grade.
Disamping itu indeks API juga bisa digunakan sebagai petunjuk penggunaannya
seperti tabel di bawah ini:
37
Tabel 2. 2 Penggunaan Oli untuk Mesin Bensin
Indeks Keterangan
SA........
Tugas ringan, untuk motor daya rendah
SD
SE.......
Tugas biasa, untuk kebanyakan kendaraan
SF
SG........
Tugas berat, untuk motor daya tinggi
SJ
Indeks Keterangan
CA........
Tugas ringan, untuk motor daya rendah
CB
CC.......
Tugas biasa, untuk kebanyakan kendaraan
CD
CE.......C
F
Catatan
Berdasarkan hasil penelitian dari pabrik, maka tiap beberapa tahun sekali akan
muncul oli baru yang lebih baik mutunya, dan huruf ke dua juga akan meningkat.
Penggantian oli
Alasan
Dalam waktu pemakaian yang sedikit lama, mutu oli akan berkurang, hal tersebut
disebabkan:
38
1. Oksidasi
Di timbulkan karena reaksi oksigen dengan hidrogen yang tergantung dalam
minyak pelumas timbul lumpur / endapan.
3. Kotoran
Kotoran-kotoran berupa abu karbon, bercampur dengan minyak pelumas timbul
gumpalan karbon
Informasi
Tiap jenis oli motor yang diproduksi dari pabrik yang berlainan, masa pemakaian
oli motor juga akan berbeda.
Pemakaian oli
Dinding silinder, cincin torak dan pengantar katup juga perlu dilumasi !
Akibatnya, sebagian kecil oli dapat masuk ruang bakar dan ikut terbakar.
39
2. Kebocoran keluar motor
Misal pada paking kepala silinder,sil-sil poros engkol, sakelar lampu isyarat dsb
40
Bensin
Oli
Cara kerja :
Oli engkol langsung dengan bahan bakar pada tangki, oli dan bahan bakar ikut
aliran gas ke ruang engkol dan silinder dan melumasi bagian bagian motor
sebelum campuran tersebut terbakar.
Sifat sifat :
Sistem pelumasan yang paling sederhana
Pemakaian oli boros, timbul polusi karena oli ikut terbakar
Dipergunakan pada motor 2 Tak kecil
Menggunakan oli khusus 2 Tak yang bersifat mencampur baik dengan bensin
Perbandingan campuran
Prosentase oli 2 4% dari bensin per liter ( lihat spesifikasi )
41
Sistem pelumasan terpisah
Sistem pelumasan motor 2 tak jenis ini, minyak pelumas di tempatkan pada
tangki khusus (terpisah dengan tangki bensin) dan menggunakan pompa
minyak pada saat mencampur.
Sistem pelumasan terpisah secara umum dibagi menjadi dua macam, yaitu:
Sistem pelumasan Autolube
Cara kerja: Oli dipompakan dari tangki oli oleh sebuah pompa oli menuju saluran
masuk (intake manifold).
42
Sistem pelumasan CCI (crank Case Injection)
Cara kerja : Cara kerja seperti autolube tetapi dengan saluran oli tambahan ke
banatalan poros engkol ( bercabang )
Keuntungan
43
Perbandingan campuran oli dan mesin dapat diatur dengan menyetel
pengatur posisi gas
Kerugian
Sistem pelumasan mesin 2 langkah oil dimasukkan ke dalam pompa oli dan
terbakar dalam proses, oli harus memiliki kandungan sebagai berikut :
Tidak menghasilkan karbon bila oli terbakar, karena oli dibakar, akan
menyisakan karbon setelah pembakaran melekat pada piston, cylinder
head, alur ring piston dan komponen lainnya, dan menimbulkan masalah
pada mesin.
44
menimbulkan polusi pada saat terbakar karena gas buang akan terisap
oleh lingkungan.
45
Pelumasan motor 4 langkah
Berbeda dengan pelumasan motor 2 langkah, pada sistem pelumasan motor 4
langkah seluruh bagian-bagian dilumasi dengan satu jenis minyak pelumas.
Cara kerja :
Oli yang berada di bak / karter dihisap oli pompa melalui saringan oli, yang
selanjutnya oli akan ditekan dan disalurkan ke bagian bagian mesin yang
membutuhkan pelumasan, antara lain:
- Poros engkol dan kelengkapannya
- Mekanisme katup dan kelengkapannya
- Gigi gigi persneling
- Kopling dan laian lain
46
2. Sistem pelumasan bertekanan
Sistem ini memerlukan tekanan oil jadi membutuhkan pompa oli untuk
mensuplai oli ke bagian yang mernerlukan pelumasan. Pada sepeda motor
sistem ini dibcdakan menjadi 2 jenis tergantung dari mekanisme
pelumasan Dry sump dan Wet sump.
Sump berarti panci oil yang terdapat pada ruangan crankshaft.
47
2. Jenis Wet sump
Dalam sistem ini tangki oli tidak dipisahkan sedangkan oli ditempatkan
bagian bawah ruangan dalam mesin. Pompa oli memungkinkan oli ke
berbagai bagian mesin.
Pelumasan dilakukan dengan satu dari dua cara: Ujung terbesar
tangkai piston dilumasi lebih dulu kemudian oli disalurkan untuk
melumasi dinding silinder bagian dalam dan ujung terkecil batang
piston. Di bagian lain (seperti terlihat pada gambar) jet dipergunakan
untuk menyalurkan oli untuk meningkatkan pelumasan (Jet digunakan
pada sepeda motor besar Suzuki).
Sistem penyaringan jenis ini semua oli yang dialirkan oleh pompa oli disaring
dengan saringan oli sebelum disuplai ke berbagar bagian, pada proses ini oli
48
akan mengalami pembersihan namun akan menimbulkan bahaya apabila
saringan tersumbat. untuk menghindari hal tersebut dibuat lubang untuk
menjaga bila filter tersumbat oli dapat disuplai melalui lubang tersebut tanpa
melalui saringan oli. Penyaringan dengan sistem flow diverter oli sang
dialirkan dari pompa oli disuplai langsung ke berbagai hagian mesin, yang
hanya dilalui oli kemudian oli kembali ke bak oli. Ada sistem lain yaitu
kombinasi dari dua sistem menjadi satu sistem.
Pompa Oli
Pompa oli berfungsi memompa minyak pelumas agar mengalir keseluruh bagian
(komponen) mesin yang memelukan pelumasan, dimana pompa oli digerakkan
langsung oleh putaran mesin itu sendiri (melalui poros engkol dengan perantara
roda gigi).
Terdapat beberapa jenis pompa oli yang digunakan pada sistem pelumasan
mesin 4 tak, yaitu:
- Jenis trachoid
Pada pompa rotari ( trochoid ) rotor luar dan dalam yang berada dalam bodi
pompa memiliki jumlah gigi yang berbeda saling berkaitan secara eksentris.
Sebuah gigi digerakkan oleh gigi penggerak yang ditempatkan di belakang
kopling, memutar rotor dalam yang dihubungkan dengan as penggerak dan
memutar rotor luar.
Saluran pelumasan
Sistem pelumasan seperti terlihat dalam gambar adalah tipe wet sump
dengan penyaringan full flow.
Oli dalam bak mengalir mclalui saringan untuk menyaring kotoran sebelum
dipompakan ke atas oleh pompa oli. Oil yang sudah dipompakan dari pompa
49
oli. dengan tckanan oli diatur oleh klep kemudian oli dialirkan ke saringan oli
dimana kotoran-kotoran yang lebih lembut disaring.
Oli yang sudah disaring dialirkan ke penampungan oli yang tersedia dalam
crankcase dan kemudian dialirkan untuk melumasi transmisi. kepala silinder
dan crankshaft.
Oil yang mengalir melalui saluran yang ada pada crankshaft dialirkan ke
bearing crankshaft melalui lubang kecil pada pin crankshaft untuk mclumasi
bagian ujung terbesar batang piston.
oli yang digunakan melumasi bearing sebelah kin juga melumasi kopling
starter.
50
Gambar 2. 16 Sistem Pelumasan Mesin 4 Langkah
Memeriksa tangki oli dan slang oli terhadap keretakan dan kebocoran
Periksa tangki oli dan berbagai bagian slang oli ( khususnya pada bagian
sambungan ) untuk meyakinkan bahwa tidak ada keretakan dan kebocoran.
51
Agar volume oli sesuai dengan kebutuhan biasanya pada mesin
dicantumkan volume oli yang harus di isikan atau lihatlah pada lubang
pemeriksa (jika ada) dan lihatlah apakah permukaan oli mencapai posisi
lubang pemeriksa (Oli akan mengalir keluar dari lubang bila kendaraan
diperiksa dengan posisi miring).
Mengganti oli transmisi
Oli secara berkala harus diganti. Periode penggantian bervariasi tergantung
kepada kendaraannya, jadi pastikan bahwa periode penggantian dilakukan
pada waktu yang tepat.
52
SISTEM PELUMASAN DAN PEENDINGIN PADA SEPEDA MOTOR
10. Komponen yang berfungsi untuk membantu sistem pendinginan pada blok silinder
adalah :
a. Water jacket.
b. Gasket.
c. Separator.
d. Crank case.
Essay
1. Sebutkan 3 akibat jika system pelumasan tidak bekerja normal?