Anda di halaman 1dari 12

BAB I

UJI KONSUMSI BAHAN BAKAR (DRIVING CYCLE)


1.1

TUJUAN PRAKTIKUM
a. Mengetahui cara mengukur konsumsi bahan bakar dengan driving cycle.
b. Mengetahui konsumsi bahan bakar rata rata pada sepedah motor.
c. Mengetahui cara mengukur konsumsi bahan bakar dari sepeda motor di atas
dynamometer. (Lab EECL 2015)

1.2 DASAR TEORI


1.2.1 Pengetahuan Umum Uji Konsumsi Bahan Bakar
Pada masa sekarang ini produsen sepeda motor di Indonesia mulai banyak menjual
sepeda motor dengan sistem fuel injection dengan alasan irit bahan bakar sebagai alat
promosi produk tersebut. Perhitungan konsumsi bahan bakar dapat diuji dengan
menggunakan metode driving cycle di atas dynamometer. Driving cycle sendiri ialah pola
atau perilaku berkendara dengan acuan RPM engine dan waktu yang kemudian
digambarkan dalam suatu grafik. Dengan menerapkan driving cycle yang telah ditentukan
terlebih dahulu, konsumsi bahan bakar sebelum dan sesudah pengujian dapat diukur.
(E.Tzirakis 2006)
1.2.2

Driving Cycle
Perhitungan konsumsi bahan bakar terhadap jarak tempuh pada pengujian driving

cycle adalah pengujian untuk mengetahui berapa jauh jarak yang ditempuh terhadap
konsumsi bahan bakar. Gambar 1.1 di bawah ini merupakan contoh grafik yang digunakan
sebagai acuan dalam pengujian driving cycle yang dilakukan di atas chasis dynamometer
yang sebelumnya dilakukan kalibrasi terlebih dahulu berupa uji jalan di jalan lurus dan
datar untuk mengetahui jarak km per jam pada motor dengan melihat di speedometer motor
dan putaran mesin pada display di engine scanner HiDS. (Lab EECL 2015)

Gambar 1.1 Contoh Pengujian Driving Cycle


Pada pengujian di atas chasis dynamometer untuk rasio putaran mesin dikalibrasi
dan rasio putaran pada rollchasis dynamometer dengan cara pembebanan dengan sistem
pengereman seolah-olah uji jalan dengan kondisi datar, naik, maupun pada kondisi turun
dengan kecepatan dan perlambatan yang sudah ditentukan. Kemudian dihitung untuk
konsumsi bahan bakar selama dalam perjalanan di atas chasis dynamometer pada uji
driving cycle, yaitu :
Kecepatan,

v ( m/s )=v 2v 1

Waktu tempuh,

t ( s )=t ( s ) 0,000278

v ( m/ s )
2
Percepatan a ( m/s )= t (s)
Jarak yang ditempuh :
0,5 a ( m/ s2 ) t 2( jam)
s ( km )=v 1 t ( jam ) +

1.2.3

Pengujian Driving Cycle pada Konsumsi Bahan Bakar Bensin

Untuk pengujian konsumsi bahan bakar bensin pada uji driving cycle, yaitu :
1. Volume (ml) :
Volume=panjang selang bahan bakar (mm) sin 7 0,731
2. Volume (liter) :
volume (ml)
V=
1000
3. Q ( ml /s :
volume (ml)
Q=
195
4. Q ( liter/ s :
Q(ml /s)
Q=
1000
5. bahan bakar

jam
liter/ :

ba h anbakar =Q(liter/ s) 3600

6. bahan bakar

jam
kg / :

jam
liter /
ba h anbakar =0,72 bahan bakar
7. Konsumsi bahan bakar (liter / km) :
Konsumsi ba h an bakar=

volume (liter )
0,887

8. Konsumsi bahan bakar (km/liter) :


0,887
Konsumsi bahan bakar=
volume (liter )

1.3 ALAT DAN BAHAN


Berikut merupakan alat dan bahan yang digunakan dalam pengujian konsumsi
bahan bakar beserta fungsinya :
1.

2.

Motor Honda Vario PGM-FI 125cc


Berfungsi sebagai media pengujian driving cycle.

Gambar 1.2 Honda Vario PGM-FI 125cc


Engine Scanner Starnics HiDS
Berfungsi untuk mengukur putaran engine.

Gambar 1.3 Engine Scanner Starnics HiDS

3.

4.

Dynamometer
Berfungsi untuk mengukur dan kalibrasi putaran roll.

Gambar 1.4 Dynamometer


Grafik driving cycle
Berfungsi untuk menentukan pola berkendara yang harus dilakukan oleh sepeda
motor.

Gambar 1.5 Grafik Driving Cycle


5.

Wadah Bahan Bakar


Berfungsi untuk menampung bensin premium serta memudahkan pengukuran
massa dari bensin.
5

6.

Gambar 1.6 Wadah Bahan Bakar


Neraca Digital
Berfungsi untuk mengukur massa dari bensin premium yang ada dalam wadah.

Gambar 1.7 Neraca Digital

7.

Stopwatch/ time
Berfungsi untuk menentukan waktu sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
pada grafik driving cycle.

Gambar 1.8 Ponsel


8.

Bensin
Berfungsi sebagai bahan bahan bakar dari sepeda motor.

Gambar 1.9 Bensin Pertamax

1.4 METODE PENGUJIAN


1.4.1 Diagram Alir Pengujian
Mulai
Memasang engine scanner pada motor
Melakukan kalibrasi dengan uji jalan di jalan lurus dan datar

Memasang motor pada dynamometer


Memasang saluran bahan bakar ke wadah berisi bensin
Mencatat massa awal bensin yang ada di wadah

Menyalakan mesin dan tunggu sinkronisasi engine scanner


Mengeset engine scanner sesuai jenis motor
Melakukan kalibrasi putaran roll dengan melakukan pengereman
Memberi kecepatan engine beserta waktunya sesuai dengan grafik
driving cycle yang ada.
Mencatat massa akhir bensin yang ada di wadah
Mengulangi pengujian sampai 3 kali pengujian
Menganalisa data hasil percobaan
Selesai
Gambar 1.10 Diagram
Alir Pengujian

1.4.2
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Langkah Pengujian
Memasang engine scanner pada motor Honda Vario PGM-FI 125cc
Menyalakan engine dan tunggu sinkronisasi dari engine scanner.
Mengatur engine scanner sesuai dengan jenis motor yang digunakan.
Melakukan kalibrasi dengan melakukan uji jalan di jalan yang datar dan lurus.
Memasang motor Honda Vario PGMFI 125cc pada dynamometer.
Memasang saluran bahan bakar yang ada pada motor Honda Vario PGM-FI 125cc

ke wadah yang terlah diisi dengan bensin.


7. Melakukan setting nol pada neraca digital.
8. Mencatat massa awal bensin sebelum pengujian driving cycle yang tertera pada
pengukuran dengan neraca digital.
9. Menyalakan engine dan tunggu sinkronisasi dari engine scanner.
10. Mengatur engine scanner sesuai dengan jenis motor yang digunakan.
11. Melakukan kalibrasi putaran rol dengan melakukan pengereman.
12. Mengatur kecepatan engine dan hitung waktunya dengan timer sesuai dengan grafik
driving cycle yang ada.
13. Mencatat massa akhir bensin setelah pengujian driving cycle yang tertera pada
pengukuran dengan neraca digital.
8

14. Mengulangi pengujian sebanyak 3 kali.

1.5 DATA PRAKTIKUM


1.5.1 Data Hasil Pengujian
Berikut merupakan data hasil pengujian drving cycle pada sepeda motor Honda
Vario PGM-FI 125cc :
Tabel 1.1 Tabel Konversi Kecepatan Menjadi Putaran Engine
Putaran Engine, NEngine
Kecepatan, V (km/jam)
15
32
35
50

(RPM)
2867.6
4085.6
4649.6
4709

Tabel 1.2 Tabel Pengukuran Massa Awal Bahan Bakar dan Massa Akhir Bahan Bakar
Setelah Pengujian Driving Cycle
No

Massa Sebelum

Massa Sesudah

Massa

1
2
3

(gram)
1407.3
1391.0
1376.3

(gram)
1390.9
1376.1
1361.2

(gram)
16.4
14.9
15.1

Waktu (s)
195
195
195

1.6 HASIL DAN PERHITUNGAN


Berikut merupakan hasil analisa dari data hasil pengujian:
Tabel 1.3 Tabel Analisa Hasil Pengujian Driving Cycle
Volume bensin, V (L)

Pengujian 1
0.021026

Pengujian 2
0.019103

Pengujian 3
0.019359

Debit, Q (L/s)

0.000108

0.000098

0.000099

bensin (L/jam)

0.3888

0.3528

0.3564

bensin (kg/jam)

0.279936

0.254016

0.241661

0.02370

0.02154

0.02183

42.18587

46.43425

45.81848

Konsumsi bahan bakar


(L/km)
Konsumsi bahan bakar
(km/L)

1.7 PEMBAHASAN
Data-data pada tabel 1.2 berasal dari pengujian konsumsi bahan bakar sesuai dengan
grafik driving cycle menggunakan Honda Vario PGM-FI 125cc. Selisih antara massa awal
bahan bakar sebelum pengujian dengan massa akhir bahan bakar setelah pengujian,
menunjukkan massa bahan bakar yang terpakai pada uji driving cycle. Pengujian
menggunakan bahan bakar Pertamax dengan nilai oktan 92. Pada pengujian 1 terhitung
bahwa bahan bakar terpakai sebesar 16,4 gram, sedangkan pengujian 2 dan 3 menggunakan
bahan bakar sebesar 14,9 gram dan 15,1 gram. Perbedaan hasil pengukuran disebabkan dari
kesalahan pembacaan massa terukur pada neraca digital.
Massa bahan bakar terpakai yang sudah dihitung digunakan untuk menentukan
volume bahan bakar dimana membutuhkan parameter berupa massa jenis bensin sebesar
730

g/ L . Waktu tempuh yang ada pada grafik driving cycle digunakan untuk

10

perhitungan debit. Debit yang telah dihitung kemudian digunakan untuk menghitung bahanbakar

dan volume yang juga telah dihitung, digunakan untuk menghitung konsumsi bahan

bakar.
Berdasarkan perhitungan konsumsi bahan bakar, tercatat dalam 3 kali pengujian,
yaitu 42,186

km/ L , 46,434

km/ L , dan 45,818

km/ L . Perbedaan konsumsi bahan

bakar dari hasil pengujian bisa disebabkan dari kesalahan pembacaan alat ukur. Maka
diambil nilai rata rata konsumsi bahan bakar dari hasil pengujian sebesar 44,813 km/ L
.
Jika dirujuk pada konsumsi bahan bakar standar Honda Vario PGM-FI 125cc dari
literatur sebesar 59,5

km/ L . Maka dapat dikatakan Motor Honda Vario PGM-FI yang

diujikan terbilang boros, karena nilainya <59,5 km/ L.


Konsumsi bahan bakar pengereman (BSFC) adalah campuran dari efisiensi bahan
bakar dalam poros mesin repciprocating. Dalam hal ini nilai BSFC dapat diketahui dari
konsumsi bahan bakar rata rata per sekon (gr/s) dibagi dengan tenaga yang dihasilkan
oleh mesin (kiloWatt). Setelah melakukan uji konsumsi bahan bakar dan uji daya dan torsi
didapatkan nilai BSFC sebesar 285,48 gr/kW.h. (Wiratmaja 2010)
Beberapa metode yang bisa diterapkan untuk mendapatkan jarak tempuh lebih jauh
dengan 1 liter bahan bakar bensin pertamax ialah mengubah engine map dengan
memvariasikan injection timing, ignition timing, dan throttle position. Selain itu, pengiritan
dalam konsumsi bahan bakar juga bisa dilakukan dengan mengikuti metode smart driving.
(Mohit 2013)

11

DAFTAR PUSTAKA
Lab. EECL. 2015. Modul Praktikum Motor Bakar Torak. Semarang: Universitas
Diponegoro.
Mohit John, et al. 2013. Zigbee Based Wireless Data Acquisition Using Labview For
Implementing Smart Driving Skill Evaluation System. International Journal of
Instrumentation and Control Systems (IJICS) Vol.3, No.3
Tzirakis E, et al. 2006. Vehicle Emissions And Driving Cycles: Comparison Of The
Athens Driving Cycle (Adc) With Ece-15 And European Driving Cycle (Edc).
Global Nest.
Wiratmaja, I Gede. 2010. Analisa Unjuk Kerja Motor Bensin Akibat Pemakaian
Biogasoline.

Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol. 4 No.1.

12

Anda mungkin juga menyukai