Anda di halaman 1dari 6

2.

1 Catu Daya Pada Sistem Pneumatik dan Hidrolik

2.1.1 Catu Daya (Power Supply) Sistem Pneumatik

Unit ini berfungsi untuk membangkitkan tenaga fluida yaitu berupa

aliran udara mampat. Unit tenaga ini terdiri atas kompresor yang

digerakkan oleh motor listrik atau motor bakar, tangki udara (receiver)

dan kelengkapannya, serta unit pelayanan udara yang terdiri atas filter

udara, regulator pengatur tekanan dan lubricator.

Kompresor yang digunakan dalam pembuatan penelitian ini

adalah kompresor piston dengan silinder tunggal dengan penggerak motor

listrik. Kompresor ini berfungsi untuk membangkitkan udara mampat,

gambar dan spesifikasi data kompresor yang digunakan adalah:

Udara bertekanan untuk penggunaan pneumatik harus dapat memadai dan

memiliki kualitas yang baik.Udara dimampatkan kira-kira menjadi 1/7 dari

volume udara bebas oleh kompresor dan disalurkan melalui suatu sistem

pendistribuasian udara. Untuk menjaga kualitas udara yang diterima, peralatan

unit pemeliharaan udara (air sevis unit) harus digunakan untuk

mempersiapkan udara sebelum digunakan kedalam sistem kontrol pneumatik.


Gambar . Sistem pengadaan udara bertekanan (Gottfried Nist, 1994)

Sebuah kompresor dipilih berdasarkan tekanan yang dibutuhkan

untuk bekerja dan volume gas yang perlu dihantarkannya . Tekanan di posisi

penerima biasanya lebih tinggi dari pada tekanan yang dibutuhkan di system

operasi , dengan menggunakan pengaturan tekanan local.(Andrew Paar ,

2003:56)

Adapun macam – macam kompresor menurut Prof. Dipl.Ing

Fritz Dietzel yang diterjemahkan oleh Ir . Dakso Sriyono (1996, 331-

398) Kompresor di bagi menjadi 2 berdasarkan konstruksinya yaitu :

1. Kompresor Radial

Kompresor radial adalah mesin yang bertingkat banyak (Multi

stage), disini perubahan besaran fisik terutama volume spesifik dan

termperatur harus diperhitungkan.

2. Kompresor Aksial

Dengan adanya kenaikan kapasitas fluida yang harus disediakan

kompresor , maka ukuran kompresor radial harus bertambah besar ,

karena terjadi kenaikan tekanan harus diterima tidak saja pada rotor ,

tetapu juga pada sudu pengarah dan selanjutnya pada diffuser yang

merupakan rumah kompresor.

Ukuran kearah radial dari rumah kompresor mengambil banyak

ruangan , dan hal ini menyebabkan kesulitan pada pembuatan dan


transportasinya.Pada kompresor aksial ,kenaikan tekanan dilakukan

dengan memperlambat aliran fluida yang mengarah ke arah aksial.

Gambar . Konstruksi Kompresor aksial

2.1.2 Catu Daya (Power Supply) Sistem Hidrolik

Masukan atau catu daya pada system hidrolik adalah

pompa hydrolik yang berfungsi untuk mengisap fluida oli

hydrolik yang akan disirkulasikan dalam sistim hydrolik. Sistim

hydrolik merupakan siklus yang tertutup, karena fluida oli

disirkuliskan ke rangkaian hydrolik selanjutnya akan

dikembalikan ke tangki penyimpan oli. Adapun jenis-jenis pompa

hydrolik menurut Dr. Wirawan MT (2014) , antara lain:

1. Pompa Roda Gigi

Pompa ini terdiri dari 2 buah roda gigi yang dipasang

saling merapat. Perputaran roda gigi yang saling berlawanan arah

akan mengakibatkan kevakuman pada sisi hisap, akibatnya oli


akan terisap masuk ke dalam ruang pumpa, selanjutnya

dikompresikan ke luar pompa hingga tekanan tertentu. Tekanan

pompa hydrolik dapat mencapai 100 bar. Bentuk pompa hydrolik

roda gigi dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar. Pompa Hydrolik Roda Gigi

2. Pompa Sirip Burung

Pompa ini bergerak terdiri dari dari banyak sirip yang

dapat flexible bergerak di dalam rumah pompanya. Bila volume

pada ruang pompa membesar, maka akan mengalami penurunan

tekanan, oli hydrolik akan terhisap masuk, kemudian diteruskan

ke ruang kompressi. Oli yang bertekanan akan dialirkan ke sistim

hydrolik.
3. Pompa Torak Aksial

Pompa hydrolik ini akan mengisap oli melalui pengisapan

yang dilakukan oleh piston yang digerakkan oleh poros rotasi.

Gerak putar dari poros pompa diubah menjadi gerakan torak

translasi, kemudian terjadi langkah hisap dan kompressi secara

bergantian. Sehingga aliran oli hydrolik menjadi kontinyu.

4. Pompa Torak Radial

Pompa ini berupa piston-piston yang dipasang secara

radial, bila rotor berputar secara eksentrik, maka piston2 pada

stator akan mengisap dan mengkompressi secara bergantian.

Gerakan torak ini akan berlangsung terus menerus, sehingga

menghasilkan alira oli /fluida yang kontinyu.

Gambar. Pompa Torak Radial


5. Pompa Sekrup

Pompa ini memiliki dua rotor yang saling berpasangan

atau bertautan (engage), yang satu mempunyai bentuk cekung,

sedangkan lainnya berbentuk cembung, sehingga dapat

memindahkan fluida oli secara aksial ke sisi lainnya. Kedua rotor

itu identik dengan sepasang roda gigi helix yang saling bertautan.

Gambar . Pompa Sekrup

Rujukan ;

Paar,Andrew,2003 . Hidrolika dan Pneumatika, Jakarta : Erlangga

Dietzel, Fritz.. 1996. Turbin, Pompa dan Kompresor.Diterjemahkan oleh : Ir.

Dakso Sriyono.Jakarta : Erlangga.

Wirawan MT,2014, Bahan Ajar Pneumatik dan Hidrolik , Semarang :

Universitas Negeri Semarang

Anda mungkin juga menyukai