Anda di halaman 1dari 14

PENGELASAN

Muhamad Yasin Asyodiq, S.Pd


PENGELASAN
• Penyambungan besi dengan cara membakar.
• las adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam
paduan yang dilakukan dalam keadaan lumer atau cair.
LAS KARBIT

Las Karbit adalah proses penyambungan logam dengan logam


(pengelasan) yang menggunakan gas karbit (gas aseteline = C2H2)
sebagai bahan bakar, prosesnya adalah membakar bahan bakar yang
telah dibakar gas dengan O2 sehingga menimbulkan nyala api
dengan suhu yang dapat mencairkan logam induk dan logam pengisi.
Peralatan Las Oksi Asetilin
1. Tabung Gas Oksigen dan asitilin

Tabung gas berfungsi untuk menampung gas ataugas cair dalam


kondisi bertekanan.

2. Katup Tabung
Sedang pengatur keluarnya gas dari dalam tabung maka
digunakan katup. Katup iniditempatkan tepat dibagian atas dari
tabung. Pada tabung gas Oksigen, katup biasanya dibuat dari
material Kuningan, sedangkan untuk tabung gas Asetilen, katup
ini terbuat dari material Baja.
Peralatan Las Oksi Asetilin
3. Regulator
Regulator atau lebih tepat dikatakan Katup Penutun Tekan, dipasang pada katub
tabung dengan tujuan untuk mengurangi atau menurunkan tekan hingga mencapai
tekanan kerja torch.Regulator ini juga berperan untuk mempertahankan besarnya
tekanan kerja selama proses pengelasan atau pemotongan. Bahkan jika tekanan
dalam tabung menurun, tekanan kerja harus dipertahankan tetap oleh
regulator.Pada regulator terdapat bagian-bagian seperti saluran masuk, katup
pengaturan tekan kerja, katup pengaman, alat pengukuran tekanan tabung, alat
pengukuran tekanan kerja dan katup pengatur keluar gas menuju selang.
4. Selang gas

Untuk mengalirkan gas yang keluar dari tabung menujutorch digunakan


selang gas. Untuk memenuhipersyaratan keamanan, selang harus mampu
menahantekan kerja dan tidak mudah bocor. Dalampemakaiannya, selang
dibedakan berdasarkan jenis gasyang dialirkan. Untuk memudahkan
bagimana membedakan selang Oksigen dan selang Asetilen mak cukup
memperhatikan kodewarna pada selang. Biru oxygen dan merah asitilin.
Peralatan Las Oksi Asetilin

5. Torch ( Pembakar )
Gas yang dialirkan melalui selang selanjutnyaditeruskan
oleh torch, tercampur didalamnyadan akhirnya pada
ujuang nosel terbentuk nyala api. Dari keterangan diatas,
tochmemiliki dua fungsi yaitu :
1) Sebagai pencampur gas oksigen dan gasbahan bakar.
2) Sebagai pembentuk nyala api diujungnosel.

6. Pematik api Las

Alat yang berfungsi untuk menyalakan api las.


MACAM NYALA API PADA LAS KARBIT/ASITILIN

1. Nyala Api Oksidasi.


Nyala Api Oksidasi atau Oksigen lebih adalah jenis nyala api yang mempunyai
tekanan gas oksigen lebih besar dibandingkan tekanan gas asetilen. Bentuk
nyala api ini seperti kerucut namun pendek dan terdapat seperti aliran gas
oksigen ditengahnya.
Fungsi Nyala Api Oksidasi : Untuk pemotongan material logam dan untuk
pengelasan dengan jenis material perunggu dan kuningan
MACAM NYALA API PADA LAS KARBIT/ASITILIN

2. Nyala Api Karburasi.


Nyala karburasi atau nyala asetilen lebih adalah jenis nyala api yang mempunyai
tekanan gas asetilen lebih besar dibandingkan dengan tekanan gas oksigen. Bentuk
nyala api ini terdapat tiga daerah dimana antara kerucut nyala dan selubung luar akan
terdapat kerucut antara yang berwarna keputih-putihan.
Fungsi nyala api karburasi untuk pengelasan bahan logam Monel, Nikel, berbagai jenis
baja. Selain itu juga digunakan untuk heat treatment dan bahan pengerasan permukaan
nonferous.
MACAM NYALA API PADA LAS KARBIT/ASITILIN

3. Nyala Api Netral


Nyala Api Netral atau tekanan gas oksigen dan asetilen seimbang adalah
jenis nyala api yang tekanan oksigen dan tekanan asetilen sama. Untuk
bentuknya ini ukurannya lebih kecil dan terfokus.
Fungsi nyala api netral Untuk pengelasan baja, baja tahan karat, besi cor
dan pengelasan tembaga.
LAS LISTRIK

Pada Las listrik, panas yang diperoleh untuk proses pelelehan


diperoleh dari perbedaan tegangan antara ujung tangkai las dengan
benda yang akan di las. Kalau elektroda las cukup dekat dengan
benda yang akan dikerjakan itu, akan terjadi loncatan bunga api
permanen yang berasal dari arus listrik. Selama melakukan las listrik,
tetesan elektroda lempengan logam berdiameter tertentu,
berjatuhan menjadi kumpulan cairan logam.
KOMPONEN LAS LISTRIK
KOMPONEN LAS LISTRIK

1. Kabel Massa.
Kabel yang berfungsi untuk menghubungkan (mengalirkan arus listrik) dari mesin las ke benda kerja
atau logam Induk.

2. Kabel Elektroda.
Kabel yang berfungsi menghantarkan listrik dari mesin las ke holder atau ke elektroda yang akan
membuat nyala busur listrik jika disentuhkan ke benda kerja. Untuk Kabel las (Elektroda dan
kabel Massa) ini harus mempunyai sifat yang fleksibel dan didalamnya terdapat beberapa bagian
seperti lead, lapisan karet dan kawat tembaga
3. Pemegang kawat las atau Holder.

Holder berfungsi sebagai pemegang kawat las saat digunakan welder untuk mengelas sebuah
produk. Holder harus terbuat dari bahan yang mempunyai ketahanan panas yang tinggi, karena
posisinya berdekatan dengan kawat las yang mencair (temperature hingga 2000 derajat Celcius).
Selain itu didalam holder ini terdapat pegas yang berfungsi untuk mengunci atau menjepit
elektroda agar tidak lepas atau bergerak saat digunakan mengelas.
KOMPONEN LAS LISTRIK

4. Klem Massa.

Digunakan sebagai alat penghubung kabel massa ke logam induk, alat ini biasanya terbuat dari tembaga atau
logam lain yang mempunyai sifat penghantar listrik yang baik. Selain itu klem massa juga terdapat pegas yang
berfungsi untuk menjepit benda kerja dengan baik agar tidak mudah terlepas.

5. Elektroda
Elektroda berselaput terdiri dari dua bagian dengan fungsi yang berbeda, yaitu:
1. Bagian Inti Elektroda, Yang Berfungsi:
Sebagai penghantar arus listrik dari tang elektroda ke busur yang terbentuk, setelah bersentuhan dengan
benda kerja.
Sebagai bahan tambah
Sedangkan untuk bahan, inti elektroda dibuat dari logam ferro dan non ferro, seperti baja karbon, baja
paduan, aluminium, kuningan dan lain-lain.
2. Bagian Salutan Elektroda, Yang Berfungsi:
Untuk memberikan gas pelindung pada logam yang dilas, melindungi kontaminasi udara pada waktu logam
dalam keadaan cair.
Membentuk lapisan terak, yang melapisi hasil pengelasan dari oksidasi udara selama proses pendinginan.
Mencegah proses pendinginan agar tidak terlalu cepat.
Memudahkan penyalaan.
Mengontrol stabilitas busur.

Anda mungkin juga menyukai