Anda di halaman 1dari 21

F / 753 / WKS 4 / 7

22 Juni 2017

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN

MESIN TIDAK BERTENAGA


____________________________________________________________

Nama : DANAR HADI

NIS : 333

Kelas : XII S3

Program Keahlian : TEKNIK OTOMOTIF

Kompetensi Keahlian :TEKNIK DAN BISNIS SEPEDA MOTOR


LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Disusun oleh :

Nama : DANAR HADI

NIS : 333

Kelas : XII S3

Program Keahlian : TEKNIK OTOMOTIF

Kompetensi Keahlian : TEKNIK DAN BISNIS SEPEDA MOTOR

Laporan ini telah diperiksa dan disahkan oleh:

Kapro Teknik dan Bisnis Sepeda Guru Pembimbing


Motor

MUHAMAD YASIN ASYODIQ, S.Pd


TRIYANTO SAPUTRO, S.Pd. T
NIPM : ...…...…....…............................
NIPM : 0109310382711-050
Kepala SMK Muh. 3 Klaten Utara WKS. 4 Hubin

TUGIRAN, S. Ag, M. Pd ANDRIAWAN PRASETYO U., S.Pd


NIPM : 01091103740701-014 NIPM : 01091108690796-012
KATA PENGANTAR

Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat, rahmat,

serta hidayah-Nya sehingga kami dapat melaksanakan dan menyelesaikan Praktek

Kerja lapangan (PKL). Karena tanpa nikmat-Nya, mungkin kami belum tentu bisa

menyelesaikan kegiatan ini dari awal sampai akhir.

Dengan ini, kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah mendukung dan mensukseskan pelaksanaan Prakerin ini, karena tanpa

dukungan dan bantuan dari mereka mungkin pula kami belum tentu bisa

menyelesaikan kegiatan Praktek Kerja lapangan (PKL). ini.

Kami tahu, masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan dan penyusunan

Laporan Praktek Kerja lapangan (PKL).ini. Namun kami telah berusaha

semaksimal mungkin dalam melaksanakannya. Oleh karena itu, kami mohon

kritik dan saran yang membangun agar lebih baik untuk kedepannya.

Semoga dengan kegiatan Praktek Kerja lapangan (PKL).ini dapat

meningkatkan kemampuan dan kualitas kami dalam Dunia Usaha dan Dunia

Industri.

DAFTAR ISI
Lembar pengesahan

Kata pengantar

Daftar isi

BAB. I

A Latar Belakang ................................................................................. 1


B Maksud dan Tujuan ................................................................................. 1

BAB. II

A Rumusan Masalah .................................................................................. 2


B Dasar Teori ...................................................................................... 2
C Analisa KemungkinanPenyebab............................................................ 3
D Langkah-Langkah Perbaikan .................................................................... 4
E Gambar Konstruksi ................................................................................. 24

BAB. III

A Kesimpulan ............................................................................................ 27
B Saran ..................................................................................................... 27

DAFTAR PUSTAKA

BAB. I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah untuk melatih kemampuan- kemampuan

serta kemandirian dan percaya diri peserta PKL pada lingkup SMK terutama

Siswa SMK Muhammadiyah 3 Klaten Utara, sesuai dengan jurusan masing-

masing. Tujuan utama Praktek Kerja Lapangan :

1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional dengan

tingkat pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang sesuai dengan

tuntutan lapangan kerja.

2. Memperkokoh kesesuaian dan kesepadanan antara sekolah dengan dunia

kerja.

3. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai

bagian dari proses pendidikan

4. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang

berkualitas profesional

5. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang

berkualitas profesional

B. Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan diadakannya kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

adalah sebagai berikut :


1. Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang

memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang sesuai

dengan tuntutan lapangan pekerjaan.

2. Memperkokoh hubungan antara sekolah dan dunia kerja.

3. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan

kerja berkualitas.

4. Memberi pengakuan serta penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai

bagian proses pendidikan.

BAB. II

A. Rumusan Masalah
Rumusan masalah Laporan Praktek Kerja lapangan berdasarkan masalah

Sehingga dapat merumuskan penyebab “ Mesin Tidak Bertenaga” penyebabnya apa :

1. Mengapa mesin motor tidak bertenaga

2. Penyebab mesin motor tidak bertenaga

3. Komponen penyebab mesin motor tidak bertenaga

4. Perbaikan kerusakan mesin motor tidak bertenaga

B. Dasar Teori

DASAR TEORI MOTOR

Motor bakar merupakan salah satu jenis mesin penggerak yang banyak dipakai.
Dengan memanfaatkan energi kalor dari proses pembakaran menjadi energi
mekanik. Motor bakar merupakan salah satu jenis mesin kalor yang proses
pembakarannya terjadi dalam motor bakar itu sendiri sehingga gas
pembakaran yang terjadi sekaligus sebagai fluida kerjanya. Mesin yang
bekerja dengan cara seperti tersebut disebut mesin pembakaran dalam.
Adapun mesin kalor yang cara memperoleh energi dengan proses pembakaran
di luar disebut mesin pembakaran luar. Sebagai contoh mesin uap, dimana
energi kalor diperoleh dari pembakaran luar, kemudian dipindahkan ke fluida
kerja melalui dinding pemisah. Keuntungan dari mesin pembakaran dalam
dibandingkan dengan mesin pembakaran luar adalah kontruksinya lebih
sederhana, tidak memerlukan fluida kerja yang banyak dan efesiensi totalnya
lebih tinggi. Sedangkan mesin pembakaran luar keuntungannya adalah bahan
bakar yang digunakan lebih beragam, mulai dari bahan bakar padat sampai
bahan-bakar gas, sehingga mesin pembakaran luar banyak dipakai untuk
keluaran daya yang besar dengan bahan bakar murah. Pembangkit tenaga
listrik banyak menggunakan mesin uap. Untuk kendaran transport mesin uap
tidak banyak dipakai, dengan pertimbangan kontruksinya yang besar dan
memerlukan fluida kerja yang banyak.

C. Analisa Kemungkinan Penyebab

Memiliki Kendaraan pribadi memang pilihan yang mempunyai mobilitas


yang tinggi. Namun dengan adanya kendaraan pribadi, Sahabat harus siap dengan
segala permasalahan yang timbul sewaktu-waktu tanpa bisa dipredisi. Kendaraan
yang sering digunakan dan minim perawatan biasanya akan lebih sering
bermasalah. Dan permasalahan pada motor biasanya bermacam-macam seprti
halnya ban bocor, kehabisan bensin, atau mungkin tiba-tiba mesin motor susah
hidup saat pagi hari. Berikut ini beberapa hal yang menjadi penyebabnya :

1. Tegangan Baterai / Accu Berkurang


Penyebab motor tidak bertenaga disebabkan oleh motor starter yang sudah lemah.
Ketika distart, motor srarter tidak mau berputar atau hanya berputar pelan besar
kemungkinan disebabkan oleh tegangan baterai. Untuk mengetahui secara
pastinya Sahabat bisa mengukurnya menggunakan voltmeter atau multimeter.
Biasanya aki atau baterai yang sudah lemah akan mengalami hal demikian. Jika
memang benar masalahnya pada baterai.

2. Karburator Kotor
Khusus untuk motor matic yang masih menggunakan karburator, salah satu
Penyebab Motor Matic Tidak Bertenaga yaitu karburator yang kotor. Sebagai
komponen tempat pembakaran bahan bakar tentu fungsinya sangat penting dalam
menghasilkan tenaga pada motor. Dan jika karburator kotor, pasti pembakaran
yang dihasilkan kurang optimal sehingga mempengaruhi tenaga yang akan
disalurkan pun menjadi loyo alias kurang bertenaga.

3. Filter Udara Kotor


Selain karburator yang kotor dan setelan jarum skep tidak pas, Penyebab Motor
Matic Tidak Bertenaga yang selanjutnya yaitu filter udara yang kotor. Efek filter
yang kotor akan menghalangi asupan udara ke ruang bakar sehingga bisa
mengurangi tarikan mesin, untuk mengatasinya cukup membersihkan filter udara
dengan komprosesor. Namun jika filter motor sudah berumur, lebih baik ganti
dengan yang baru supaya hasilnya maksimal
4. Masalah Busi
Penyebab Motor Matic Tidak Bertenaga yang ke empat yaitu busi yang sudah tua,
perlu diketahui busi dengan umur yang sudah tua akan membuat performa motor
berkurang. Hal ini dikarenakan percikan api tidak besar atau maksimal. Maka dari
itu agar percikan api tetap besar perlu dibersihkan secara rutin, akan tetapi jika
sudah dibersihkan namun percikan api tetap masih kecil silahkan pergi ke bengkel
untuk membeli busi yang baru.

5. Kampas Kopling Tipis


Dan Penyebab Motor Matic Tidak Bertenaga yang terakhir yaitu kampas kopling
yang tipis, sebagaimana yang kita ketahui bersama fungsi kampas kopling yaitu
untuk menjaga gigi motor. Dan kampasnya sudah tipis tentu tidak akan bisa
menjaga gigi motor dengan optimal, jika memang sudah tipis sebaiknya ganti
dengan yang baru supaya tenaga yang dihasilkan lebih kuat.
Kurang lebihnya itu saja yang bisa kami jelaskan kepada anda semua terkait
Penyebab Motor Matic Tidak Bertenaga. Selain beberapa faktor yang sudah kami
sebutkan diatas, V Belt yang sudah tipis juga termasuk penyebab dari motor matic
kurang bertenaga. Bahkan jika v belt sudah tipis, jangankan untuk melaju di jalan
tanjakan untuk melaju dijalan yang rata juga kurang optimal. Dan untuk solusi
untuk v belt matic yang tipis yaitu dengan membeli v belt yang baru.

D. Langkah – Langkah Perbaikan

1. Tegangan baterai / accu berkurang


Tegangan baterai/accu berkurang disebabkan oleh beberapa faktor
permasalahan, berikut cara mengatasinya :

a. Baterai memiliki jenis tegangan searah atau DC (Direct Current) untuk itu cara
pemasangannya tidak boleh terbalik. Karena pada batre ada kutub positif dan
negatif. Biasanya baterai yang sering dijual dipasaran memiliki tegangan sebesar
1,5 Volt, sedangkan pada baterai HP tertulis 3,7 Volt. Nah untuk mengecek
kebenaran tulisan tersebut kita bisa coba cara berikut.
Mengukur tegangan baterai dengan multimeter

Pada Gambar diatas dapat kita lihat ilustrasi cara pengukuran tegangan
baterai menggunakan multimeter. Caranya adalah

● dengan mengarahkan saklar selektor ke x10 VDC, karena kita tahu tegangan baterai
tersebut tidak lebih dari 10 Volt, makanya diarahkan ke x10.
● Selanjutnya Tempelkan pencolok merah pada kutub positif ( + )
● Tempelkan pencolok negatif pada kutub negatif ( – )
● Perhatikan jarum pada multimeter mengarah kenilai berapakah, kita lihat pada skala
nilai 0 – 10 saja biar lebih mudah, karena nanti perhitungan juga akan mudah.
● Maka hasilnya adalah nilai yang ditunjuk tersebut, Misalnya menunjuk 1,5 berarti
tegangan baterai tersebut adalah 1,5 Volt.
Mengukur Tegangan Accu

Tegangan Accu mobil atau speda motor umumnya adalah 12V. Untuk
mengukurnya caranya sama seperti diatas hanya saja kita rubah saklar selektor
pada Multimeter menjadi x50 VDC, hal ini karena tegangan accu melebihi nilai
10, agar multimeter tidak cepat rusak maka selector harus lebih dari 10V.

Jadi mengarahkan selektor pada multimeter adalah hal penting dalam


pengukuran, karena kita harus bisa memprediksi berapa kemungkinan tegangan
maksimum tegangan DC yang akan diukur. Sedangkan untuk baterai yang diseri
tegangan akan bertambah sedangkan baterai yang diparalel tegangan akan
tetap atau ikut tegangan tertinggi dari baterai tersebut.

Baterai memiliki jenis tegangan searah atau DC (Direct Current) untuk itu cara
pemasangannya tidak boleh terbalik. Karena pada batre ada kutub positif dan
negatif. Biasanya baterai yang sering dijual dipasaran memiliki tegangan sebesar
1,5 Volt, sedangkan pada baterai HP tertulis 3,7 Volt. Nah untuk mengecek
kebenaran tulisan tersebut kita bisa coba cara berikut.
b. Memeriksa berat jenis air baterai/accu, pemeriksaan berat jenis air baterai /accu
dengan menggunakan alat Hidrometer. Hidrometer digunakan untuk mengukur
berat jenis (BJ) air baterai/accu yang berada didalam sel-sel baterai/accu.

Cara pengukurannya dengan memasukkan ujung (pipette) hidrometer pada tiap-


tiap lubang sel baterai/accu dengan cara ditekan kemudian dilepas tekanan karet
penekan, sehingga air baterai atau accu akan masuk kedalam tabung kaca
hidrometer.
Perhatikan permukaan air yang masuk ketika mengangkat bandul hirometer
menunjukan angka berapa pada garis permukaan air baterai/accu. Berikut standar
keadaan berat jenis air baterai/accu :
c. Pemeriksaan tegangan baterai dengan menggunakan multimeter atau
multitester. Tegangan baterai dapat diukur menggunakan multimeter atau
multitester. Pemeriksaan baterai dengan multimeter dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut: 1) Memasang probe positif (merah) multimeter ke terminal positif
baterai, dan probe negatif  (hitam) ke terminal negatif baterai. 3) Kemudian
memilih selector pada posisi DCV 50 karena rata-rata tegangan baterai hanya
terdiri dai 12-24 Volt. 3) Membaca hasil pengukuran pada baterai. 4) Apabila
tegangan masih diantara 11-13 Volt brarti baterai masih dalam kondisi baik,
namun apabila di bawah 11 volt maka perlu pemeriksaan lebih lanjut.

d. Pemeriksaan baterai secara visual

Pemeriksaan secara visual yang pertama adalah pemeriksaan kondisi dari kotak
baterai. Kotak baterai merupakan bagian paling luar baterai dan dapat langsung
dilihat kondisinya secara langsung.
Kotak baterai yang masih normal bentuknya masih rata dan lurus, tidak
menggelembung, tidak ada keretakan pada kotak baterai dan tidak terjadi
kebocoran pada kotak baterai. Sehingga bila ditemui baterai kondisi kotak baterai
yang tidak normal misalnya ada yang retak atau bocor atau tidak rata atau
menggelembung maka lakukan penggantian baterai.

2. Masalah Busi

Busi memiliki fungsi sebagai komponen pengapian yang memercikkan bunga api


listrik agar dapat memicu pembakaran didalam blok silinder (ruang bakar)
sehingga menghasilkan tenaga.

Seringkali pengguna kendaraan bermotor melupakan tanpa melakukan perawatan


berkala terhadap komponen yang satu ini sehingga baru menyadari ketika mesin
sudah menunjukkan adanya gejala masalah salah satunya adalah susah hidup atau
tenaga motor menjadi ngempos.
Di sistem pembakaran, busi memercikkan bunga api kemudian membakar
campuran bahan bakar yang telah dikompres dan udara. Koil pengapian
membangkitkan arus listrik bertegangan tinggi dan mengalirkannya ke distributor
hingga ke busi. Ketika di busi, terjadi lomptan arus listrik dari elektroda tengah ke
negatif. Lompatan itu menghasilkan bunga api yang membakar campuran bahan
bakar dan udara.

E.gambar kontruksi

1. Tegangan baterai

2. Karburator
3. Filter udara kotor

4. Masalah busi

5. Kampas kopling
BAB. III

A. Kesimpulan

Setelah melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan . Kami

mendapatkan banyak pengalaman dan ilmu baru yang tidak diajarkan di

sekolah. Kita bisa diajarkan teori di sekolah. dan di tempat kerja. Pada

intinya, kegiatan kegiatan Praktek Kerja Lapangan Berbasis Masalah

sangat berguna untuk mengembangkan apa yang sudah diajarkan di


sekolah. Praktek bisa dikatakan sebagai pelengkap serta proses

pematangan agar siap ketika sudah berkecimpung di dunia kerja.

SARAN

Karena di tempat Praktek Kerja Lapangan kita akan berhubungan langsung

dengan pekerjaan, maka alangkah baiknya kita mempersiapkan secara matang

materi-materi yang diajarkan di sekolah. Hal ini bertujuan agar kita tidak

bingung kalau disuruh melakukan sesuatu. Untuk adik kelas yang akan

melaksanakan prakerin, usahakan tetap menjaga nama baik sekolah . Karena

jika nama sekolah sudah jelek, maka akan susah untuk bekerjasama dengan

perusahaan tersebut dalam menerima siswa prakerin.

DAFTAR PUSTAKA

Data daring

Nama. :Nama : gooto.com


Tahun terbit. :2019
Judul. : " beberapa penyebab sepeda motor ngempos tak
bertenaga"
URL. :https://www.gooto.com/read/1197467/beberapa-
penyebab-sepeda-motor-ngempos-tak-ada-tenaga

https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/otomotif/read/2019/05/14/1443002
15/motor-ngempos-tak-bertenaga-cek-4-komponen-ini-
Nama :komps.com
Tahun terbit. :2018
Judul. : "Motor ngempos tak bertenaga cak 4 komponen ini"
URL.
:https://amp.kompas.com/otomotif/read/2019/05/14/144300215/motor-
ngempos-tak-bertenaga-cek-4-komponen-ini-

https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/otomotif/read/2019/05/14/1443002
15/motor-ngempos-tak-bertenaga-cek-4-komponen-ini-

Tata Cara Penulisan Laporan PKL

1. Panjang tulisan minimal 20 halaman, boleh lebih


2. Kertas tik HVS A4 80 gram
3. Jarak spasi ( baris ) 2 spasi
4. Margin kiri 4 cm
5. Margin kanan 3 cm
6. Margin atas 4 cm
7. Margin bawah 3 cm
8. Menggunakan huruf standard komputer jenis font Times New Roman
ukuran font ukuran tulisan 12
9. Jarak dari judul bab ke baris pertama 4 spasi.
10. Jarak dari anak judul dengan baris pertama 3 spasi.

Anda mungkin juga menyukai