Anda di halaman 1dari 15

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Bab ini merupakan hasil dari pengumpulan data yang dilakukan di dukuh

Randu Sari Rt 04 Rw 30 Mojosongo. Peneliti dalam menggumpulkan data

dilakukan dengan memberikan kuisioner untuk mengetahui tingkat

pengetahuan. Penelitian ini diperoleh dari 6 responden yang telah penulis

kaji. Tujuan yang dikelola penulis ini adalah untuk mengetahui tingkat

pengetahuan tentang pertolongan petama pada kecelakaan cedera kepala.

1. Data Responden

Data responden dalam penelitian ini adalah mayarakat di dukuh Randu

Sari Rt 04 Rw 30 Mojosongo . Pengkajian dilakukan pada tanggal 11

Juni 2020 jam 10.00 WIB pengkajian identitas responden didapatkan

responden sebanyak 6 Responden, 2 responden perempuan dan 4

responden laki laki.

a. Responden pertama

Responden pertama dilakukan penyuluhan pada tanggal 14

juni 2020. Pengkajian identitas responden didapatkan

responden bernama Ny. I, berjenis kelamin perempuan,

bekerja sebagai pegawai swasta, berusia 32 tahun dengan

Pendidikan terakhir SMA dan status pernikahan menikah,

beralamat di Desa Randu Sari RT 04/30 Mojosongo.


Hasil pengkajian dari wawancara peneliti yaitu responden

saat ditanya mengenai pertolongan pertama pada kecelakaan

khusus nya pada kasus cedera kepala mengatakan bahwa

cukup faham karena sebelum nya sudah ada sosialisasi, tetapi

responden tidak mengetahui secara detail bagaimana cara

pertolongan pertama dengan benar.

b. Responden kedua

Responden kedua dilakukan penyuluhan pada tanggal 14 juni

2020. Pengkajian identitas responden didapatkan responden

bernama Ny. S, berjenis kelamin perempuan, bekerja sebagai

buruh, berusia 38 tahun dengan Pendidikan terakhir SMA dan

status pernikahan menikah, beralamat di Desa Randu Sari RT

04/30 Mojosongo.

Hasil pengkajian dari wawancara peneliti yaitu responden

kedua saat ditanya mengenai pertolongan pertama pada kecelakaan

khusus nya pada kasus cedera kepala mengatakan bahwa kurang

paham mengani pertolongan pertama pada korban cedera kepala,

karena belum mengerti sama sekali bagaimana pertolongan

pertama yang benar.

c. Responden ketiga

Responden ketiga dilakukan penyuluhan pada tanggal 14 juni

2020. Pengkajian identitas responden didapatkan responden


bernama Sdr.A, berjenis kelamin laki laki, bekerja sebagai swasta,

berusia 38 tahun dengan Pendidikan terakhir SMA dan status

pernikahan belum menikah, beralamat di Desa Randu Sari RT

04/30 Mojosongo.

Hasil pengkajian dari wawancara peneliti yaitu responden

ketiga saat ditanya mengenai pertolongan pertama pada

kecelakaan khusus nya pada kasus cedera kepala mengatakan

bahwa cukup paham mengani pertolongan pertama pada korban

cedera kepala, karena pernah ada sosisalisasi mengenai P3K

cedera kepala sebelumnya di tempat kerja, tetapi responden belum

mengetahui secara detail bagaimana cara pertolongan pertama

dengan benar

d. Responden keempat

Responden dilakukan penyuluhan pada tanggal 14 juni 2020.

Pengkajian identitas responden didapatkan responden bernama

Tn.H, berjenis kelamin laki laki, bekerja sebagai buruh lepas,

berusia 44 tahun dengan Pendidikan terakhir SMA dan status

pernikahan menikah, beralamat di Desa Randu Sari RT 04/30

Mojosongo.

Hasil pengkajian dari wawancara peneliti yaitu responden

keempat saat ditanya mengenai pertolongan pertama pada

kecelakaan khusus nya pada kasus cedera kepala mengatakan


bahwa kurang paham mengani pertolongan pertama pada korban

cedera kepala, karena belum pernah ada sosisalisasi mengenai

P3K cedera kepala sebelumnya di tempat kerja, dan responden

tidak mengetahui secara detail bagaimana cara pertolongan

pertama yang tepat.

e. Responden kelima

Responden dilakukan penyuluhan pada tanggal 14 juni 2020.

Pengkajian identitas responden didapatkan responden bernama

Tn.K, berjenis kelamin laki laki, bekerja sebagai buruh, berusia 36

tahun dengan Pendidikan terakhir SMA dan status pernikahan

menikah, beralamat di Desa Randu Sari RT 04/30 Mojosongo.

Hasil pengkajian dari wawancara peneliti yaitu responden

kelima saat ditanya mengenai pertolongan pertama pada

kecelakaan khusus nya pada kasus cedera kepala mengatakan

bahwa kurang paham mengani pertolongan pertama pada korban

cedera kepala, karena belum pernah ada sosisalisasi mengenai

P3K cedera kepala sebelumnya, dan responden tidak mengetahui

dengan detail bagaimana cara pertolongan pertama yang benar.

f. Responden keenam

Responden dilakukan penyuluhan pada tanggal 14 juni 2020.

Pengkajian identitas responden didapatkan responden bernama

Sdr.S, berjenis kelamin laki laki, bekerja sebagai buruh, berusia 22


tahun dengan Pendidikan terakhir SMA dan status pernikahan

belum menikah, beralamat di Desa Randu Sari RT 04/30

Mojosongo.

Hasil pengkajian dari wawancara peneliti yaitu responden

keenam saat ditanya mengenai pertolongan pertama pada

kecelakaan khusus nya pada kasus cedera kepala mengatakan

bahwa sudah paham cara menagani pertolongan pertama pada

korban cedera kepala, karena responden sendiri merupakan

mahasiswa dan sering mendapatkan sosisalisasi mengenai P3K

dan dan cara pertolongan pada korban kecelakaan dengan benar.

2. Karakteristik Responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi pendidikan,

pekerjaan dan usia

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan.

Pendidikan Frekuensi Presentase (%)


Sarjana 1 16,7%
SMA 4 66,6%
SMP 1 16,7%

Jumlah 6 100%
Sumber: Masyarakat dukuh Randu Sari Rt 04 Rw 30 Mojosongo 2020
Berdasarkan tabel 4.1 diatas karakteristik responden berdasarkan

tingkat Pendidikan yaitu sebanyak 6 responden, yaitu responden


Sarjana sebanyak 1 responden (16,7%), SMA 4 responden (66,6%),

SMA 1 responden (16,7%).

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Frekuensi Presentase (%)


Mahasiswa 1 16,7%
Karyawan Swasta 2 33,33%
Buruh 3 50%
Jumlah 6 100%
Sumber: Masyarakat dukuh Randu sari Rt 04 Rw 30 Mojosongo
Kabupaten Surakarta 2020
Berdasarkan tabel 4.2 diatas karakteristik responden berdasarkan

pekerjaan adalah 6 responden, terbagi menjadi Mahasiswa sebanyak 1

responden (16,7%), karyawan swasta sebanyak 2 responden

(33,33%), buruh sebanyak 3 responden (50%)

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasrkan Usia

Usia Frekuensi Presentase (%)


≤ 26 tahun 2 33,33%
27-36 tahun 2 33,34%
≥ 37 tahun 2 33,33%
Jumlah 6 100%
Sumber: Masyarakat dukuh Randu Sari Rt 04 Rw 30 Mojosongo
2020’’

Berdasarkan karakteristik tabel 4.3 diatas karakteristik responden

berdasarkan usia sebanyak 6 responden, dengan rata rata usia responden ≤

26 tahun sebanyak 2 responden (33,33%), usia 27-36 tahun sebanyak 2

responden (33,34%) dan usia ≥ 37 tahun sebanyak 2 responden (33,33%).

3. Pengetahuan tentang P3K


Penelitian tentang P3K ini berfokus tentang pengetahuan masyarakat

mengenai pentingnya penanganan pertama pada korban kecelakaan.

Dengan kriteria baik : skor 80-100 total skor seluruh pertanyaan, cukup

51-79 total skor seluruh pertanyaan dan buruk 0-50 total skor seluruh

pertanyaan.

a. Kriteria Responden Berdasarkan pengetahuan P3K

Tabel 4.4 Kriteria Responden Berdasarkan Pengetahuan P3K

Pengetahuan P3K Frekuensi Presentase (%)


Baik 1 16,7%
Cukup 2 33,33%
Buruk 3 50%
Jumlah 6 100%
Sumber: Masyarakat dukuh Randu sari Rt 04 Rw 30 Mojosongo bulan
juni 2020

Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat disimpulakan Pengetauan

masyarakat mengenai P3K di desa Randu Sari sebanyak 6 responden

dengan presentase 16,7% masyarakat paham akan pertolongan pertama

pada kecelakaan, sebanyak 33,33% masyarakat cukup mengerti tentang

pertolongan pertama pada kecelakaan dan sebanyak 50% masyarakat

kurang mengerti akan pertolongan pertama pada kecelakaan yang

benar.

b. Kriteria Responden Berdasarkan Pengetahuan Cedera Kepala

Tabel 4.5 Kriteria Responden Pengetahuan Cedera Kepala

Pengetahuan cedera kepala Frekuensi Presentase (%)


Baik 1 16,7%
Cukup 2 33,33%
Buruk 3 50%
Jumlah 6 100%
Sumber: Masyarakat dukuh Randu Sari Rt 04 Rw 30 Kecamatan
Mojosongo Kabupaten Surakarta

Berdasarkan tabel 4.5 diatas Kriteria Pengetahuan cedera kepala

dapat disimpulkan bahwa masyarakat yang paham tentang pengetahuan

Cedera Kepala sebanyak 16,7% paham tentang Cedera Kepala,

sebanyak 33,33% cukup paham tentang Cedera Kepala dan sebanyak

50% masyarakat kurang mengerti mengenai Cedera Kepala.

B. Pembahasan

Hasil analisis data yang didapatkan dari 6 responden yang telah penulis

lakukan wawancara dengan menggunakan metode kuesioner pada tanggal 1

14 Juni 2020. Tujuan penelitian yang penulis tulis adalah untuk mengetahui

Pengetahuan Masyarakat Tentang P3K Dengan Indikasi Cedera Kepala Di

Desa Randu Sari Rt 04 Rw 30 Mojosongo, maka hasil penelitian diuraikan

sebagai berikut :

1. Pengkajian responden

Hasil yang didapatkan oleh peneliti bahwa pekerjaan merupakan

salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan masyarakat

terhadap pertolongan pertama pada kecelakaan khusus nya pada korban

cedera kepala karena kurangnya informasi yang mereka dapat, ini sesuai

dengan teori yang dijelaskan oleh Amalia (2010) pekerjaan sangat

berpengaruh terhadap cara berfikir seseorang, karena seseorang yang


bekerja akan cenderung sibuk dengan pekerjaanya sehingga kurang

mendapatkan informasi.

Hasil yang didapatkan oleh peneliti yaitu masyarakat/responden

yang memiliki pengetahuan kurang terhadap P3K cedera kepala sebagian

besar yaitu berfrofesi sebagai buruh, hal ini sesuai dengan terori yang

dijelaskan oleh Notoatmojo (2012) yang mengatakan bahwa mereka

kurang mendapatkan infornasi karena disibukkan dengan pekerjaan

mereka yang setiap harinya mengurus sawah dari pagi sampai sore.

2. Karskteristik responden berdasarkan pekerjaan, usia, dan Pendidikan

a. Karkteristik berdasarkan pekerjaan

Karakteristik responden pada penelitian berdasarkan

pekrerjaan di dapat dari responden dengan pekerjaan yang kurang paham

mengenai P3K cedera kepala sebagian besar yaitu buruh. Hal ini sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh Irmayani (2011) menyebutkan

bahwa buruh adalah manusia yang menggunakan tenaga, waktu, serta

kemampuan untuk mendapatkan balasan berupa pendapatan baik berupa

uang atau yang lain nya, hal ini tentu saja berpengaruh pada tingkat

pengetahuan mereka terhadap P3K cedera kepala karena waktu dan pikiran

mereka habis untuk melakukan pekerjaan, sehingga mereka kurang

menerima sosialisasi P3K cedera kepala.

Hal ini disebutkan dalam kamus besar Bahasa Indonesia (2014)

yang mengatakan bahwa buruh adalah seorang yang bekerja untuk orang

lain dengan mendapatkan upah atau gaji, hal ini bisa disumpulkan bahwa
buruh menghabiskan sebagian waktu untuk bekerja dengan menghasilkan

uang, mereka tidak terlalu memikirkan hal lain selain bekerja dan

menghasilkan uang. Hal ini menyebabkan kurang nya pengalaman yang

mereka miliki khusunya pada pengalaman P3K cedera kepala.

b. Karakterisktik berdasarkan usia

Pada penelitian ini usia responden berada pada rentang usia

36-44 tahun atau berada pada fase dewasa tua atau dewasa akhir. Hal ini

karena tingkat kemampuan menyerap ilmu atau wawasan yang didapat

sudah mulai berkurang serta mereka lebih memikirkan tentang diri mereka

sendiri, seperti yang dikatakan oleh Minchinton (Susandi, 2014)

mengatakan bahwa dewasa akhir memiliki sifat self esteem yang berarti

perasaan mengenai diri sendiri yang dapat diartikan sebagai perasaan

menghargai diri sendiri, menerima diri sendiri, dan memberikan apresiasi

untuk diri nya sendiri. Hal ini bisa dikatakan bahwa responden yang

memasuki usia dewasa akhir tidak terlalu bisa mneyerap ilmu atau

pengetahun mengenai P3K cedera kepala karena kemampuan ntuk

menyerap ilmu yang ada sudah berkurang, itu disebabkan karena mereka

fokus untuk memperbaiki diri sendiri di usia ini.

Hal ini diperkuat lagi dengan penelitian yang dilakukan oleh

Rizka (2015) semakin berambahnya usia seseorang akan berpengaruh

terhadap cara berfikir dan kematangan berfikir seseorang. usia sangat


berpengaruh terhadap Tingkat pengetahuan masyarakat terhadap

pentingnya P3K yang tepat pada korban kecelakaan khusus nya pada korban

cedera kepala.

Maka dapat disimpulkan bahwa semakin bertambah nya usia

seseorang akan semakin mempengaruhi pola pikir, kapasitas berfikir,

kematangan berfikir, serta kematangan berfikir, hal ini dapt dihubungkan

dengan responden dalam penelitian Pendidikan P3K cedera kepala ini.

Seperti yang dikatakan oleh Berk (2012) kemunduruan fisik dan pola fikir

tampak lebih jelas dimasa dewasa akhir

c. Karakteristik berdasarkan Pendidikan

Hasil penelitian yang dilakukan penelitikarakteristik

responden pada penelitian ini berdasarkan Pendidikan terakhir terakhir

paling banyak yaitu SMA. Menurut Sutrisno (2016) Pendidikan merupakan

aktifitas yang bertautan, dan meliputi berbagai unsur yang berhubungan erat

antara unsur satu dengan unsur lainya, hal ini menjadikan Pendidikan

sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan

responden mengenai P3K khusunya pada kasus cedera kepala.

Pada penelitian yang dilakukan peneliti sebagian besar responden

berpendidikan tingkst menengah. Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman

atau pengetahuan yang responden miliki berhubungn juga dengan

Pendidikan terakhir mereka. Hasil penelitian yang sebelum nya dilakukan

oleh Purba (2014) mengatakan bahwa Pendidikan dapat diartikan sebagai

proses kegiatan mengubah perilaku kea rah dewasa dn kematangan, hal ini
bisa diartikan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang menjadikan

seseorang tersebut lebih dewasa dan matang dalam menyerap ilmu yang

ada, seperti ilmu P3K khusus nya pada cedera kepala.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Hasil penelitian yang telah dilaksanakan di Desa Randu Sari Rt 04 Rw 30

pada tanggal 14 Juni 2020 pada Pemberian Pendidikan Kesehatan Terhadap

Pengetahuan Masyarakat Tentang P3K Dengan Indikasi Cedera Kepala dapat

disimpulkan bahwa :

1. Pengetahuan masyarakat tentang P3K di dukuh Randu Sari Rt 04 Rw 30

desa Pelem Mojosongo yang sudah sudah faham sebanyak 1 responden

(16,7%), sebanyak 2 (33,33%) responden cukup mengerti dan 3 (50%)

kurang mengerti.

2. Pengetahuan masyarakat tentang cedera kepala di Desa Randu Sari Rt 04

Rw 30 desa Pelem Mojosongo yang sudah sudah faham sebanyak 1

responden (16,7%), sebanyak 2 (33,33%) responden cukup mengerti dan

3 (50%) kurang mengerti.


B. Saran

1. Bagi masyarakat

Masyarakat di Desa Randu Sari Rt 04 Rw 30 desa Pelem Mojosongo

disarankan lebih meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pengertian

P3K khusus nya pada kasus Cedera kepala secara benar , dan bisa

menerapkan di kehisupan sehari hari, karena pertolongan pertama yang

benar sangat penting dalam upaya membantu keselamatan nyawa

pasien/korban.

2. Bagi Dinas Kesehatan

Dinas Kesehatan Boyolali untuk melakukan pemberian informasi

melalui penyuluhan tentang P3K dengan indikasi Cedera Kepala.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti melakukan penelitian lebih lanjut mengenai penyuluhan

tentang P3K Cedera Kepala di wilayah berbeda dan variable yang

berbeda.
Daftar Pustaka

Adi, 2011. Fiksi Populer : Teori dan Metode Kajian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Berk, L. E. (2012). Development Through the Lifespan. Edisi Kelima.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Brunner, Suddarth, (2014). Keperawatan Medikal Bedah Edisi 12. Jakarta : ECG

Departemen Pendidikan Nasional (2014) Kamus Besar Bahasa Indonesia


Cetakan Ke Delapan Belas Edisi IV. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Judha, M., & Rahil, N.H. (2011). Sistem Persyaratan Dalam Asuhan
Keperawatan. Yogyakarta : Nuha Medika

Mansjoer, Arif, dkk. (2011). Kapita Selekta

Musliha, 2010. Keperawatan Gawat Darurat, Yogyakarta : Nuha Medika

NANDA. (2015). Diagnosa Keperawatan Definisi Dan Klarifikasi: Editor: Dewi


Widiarti, Alih bahasa : Madesuswat, Dewi, Widiarti, Estutiar. Editor edisi Bahasa
Indonesia : Monica Aescalapius

Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan,


Jakarta : Rineka Cipta
Pierce A.G, Neil R.B., 2014. At A Glance Ilmu Bedah Ed.3. Surabaya. Airlangga
University Press

Potter, Perry : (2010), Fundamental Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Purba, E., Yusnadi, (2014), Filsafat Pendidikan, Medan, Unimed Press

Sjahrir H. 2012. Nyeri Kepala dan Vertigo. Yogyakarta. Pustaka Cendekia Press

Suliha. (2012). Faltor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Orang Tua Di


Desa Joyoyuban Yogyakarta. Skripsi. Universitas Sunnan Kalijaga.

Sugiyono, (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta

Susandi, D. O. C. (2014). Hubungan antara Harga Diri dengan Presentasi Diri


pada Pengguna Jejaring Sosial Facebook. Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta:
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Sutrisno, dkk (2016). Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai di Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kota Semarang. Journal Of
Management, 2(2), hal 1-11

Trisnawati Habibie: (2017), Hubungan Cedera Kepala Dengan Disiorientasi

Pada Pasien Kecelakaan Lalu Lintas Di IGD RS Bhayangkara Manado. Skripsi.

Fakultas Kedokteran Sam Ratulangi Manado.

WHO. (2013). A Global Brief On Hypertention : Silent Killer, Global, Public


Health. Crisis

WHO (2015), Global Status. Report On Road Safety. WHO Librar, ed.

Anda mungkin juga menyukai